Anda di halaman 1dari 25

BAB lll TINJAUAN UMUM

3.1. Klasifikasi Mesin. Pusat listrik tenaga diesel (PLTD) adalah merupakan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan bahan bakar solar (HSD) yang proses penyalaannya dengan sistem tekanan udara tinggi. Energi mekanis yang dihasilkan oleh mesin diesel ini selanjutnya dikopel langsung dengan generator mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi listrik inilah yang disalurkan kepada konsumen. Seperti diketahui bahwa mesin diesel kerja dalam langkah mempunyai proses terjadinya usaha

langkah dimana keempat langkah memerlukan langkah piston yang berbeda.

Dimulai dari langkah isap! langkah kompresi! langkah e"pansi (usaha) dan terakhir langkah buang. Siklus ini terjadi berkesinambungan dengan tidak mengubah urutan langkahnya. #ntuk lebih jelasnya urutan keempat proses tersebut! maka dibawah ini dijelaskan gerakan torak yang terjadi dalam silinder.

$.%%.. Langkah isap Langkah isap adalah pengisian silinder dengan udara segar melalui katup isap dimana pada saat piston bergerak dari titik mati atas (T&') menuju titik mati bawah yang ditarik oleh batang penggerak ((onne)ting rod) dimana katup isap mulai terbuka pada awal langkah isap sampai piston men)apai titik mati bawah(T&*). Dalam hal ini udara seolah+olah melakukan kerja sebesar (tekanan konstan)
% . P/ , - (0 % +0 1 )

$.%1.. Langkah kompresi

Pada langkah ini kedua katup (isap dan buang) tertutup! dan piston bergerak ketitik mati atas sehingga udara termampatkan didalam silinder. 'kibatnya! 2olume udara dalam silinder menge)il! disertai peningkatan temperatur dan tekanan (men)apai maksimum). Proses ini terjadi se)ara adiabatis! jadi S . - dan 3 . -! penyelesaian persamaan menggunakan hukum termodinamika 4 dan persamaan pendekatan gas mulia! sebagai berikut 5 Persamaan gas mulia 6 P0 . 7T....................................................................(%) dimana 5 P . Tekanan gas (Pas)al) 0 . 0olume spesi8ik gas (m 9kg) 7 . :onstante gas uni2ersal (-!1;< :=9:g:) T . Temperatur gas (:) Di88erensial persamaan menjadi 5 Pd0 > 0dP . 7 dT .........................................................................................(1) ?ormulasi hukum termodinamika 4 5 d3 . d# > , ..............................................................................................($) Diketahui d3 . - dan d# . (2dT &aka! d# . + Pd0 ..........................................................................................( ) Subtitusi persamaan ( ) ke (1) 5 Diketahui! 7 . (p @ (2 maka! Pd0 >0dp . ((p+(2) dT &aka Pd0 > 0dP .
Cp % (2 dT! Cv
$

Cp Cv Cp Cv

dan k .

Subsitusi menghasilkan 5 Pd0 > 0dP . (k+%) (+Pd0)

B Pd0 (% > (k+%)) > 0dP


dp dv (k ) > p v

. -! .-

A% PV

maka! +k

dp dv . p diintegralkan v

+k Ln 0 . Ln P B Ln V k . Ln P Diperoleh 5
% Vk

.P

PV

.(

#ntuk penurunan 2ariabel T dan 0 diperlihatkan dibawah ini 5 Substitusi persamaan (%) ke persamaan ( ) 5 Diperoleh! (2 dT . +
dT T dT T dT T RT d0 V R d2 V dv v

% T

B (2

.+

menjadi! &aka!

(2

. + ((2 (k+%)) . (%+k)


dv v

Dintegralkan menjadi! Ln T . (%+k) Ln 0


(%K ) Ln T . Ln V

maka diperoleh

T V
(%K )

. ( atau T V ( K %) . ( kompressi (r2) yang merupakan

#ntuk proses %+1 (langkah kompressi) terdapat ratio

perbandingan 2olume spesi8ik gas pada keadaan % dengan keadaan 1! dide8inisikan dengan 5

r2 .

V% .........................................................................................................(C) V1

dengan demikian!
T1 (k %) . (r2) T%

Dari persamaan diatas terlihat bahwa tekanan dan temperatur 8luida bertambah besar sesuai dengan kenaikan perbandingan kompressi.

$.%$.. Proses pemasukan kalor pada tekanan konstan. Setelah torak men)apai titik mati atas terjadi proses injeksi bahan bakar selang singkat sehingga temperatur )ampuran men)apai maksimum. Terjadi kenaikan 2olume pada kondisi ini. :eadaan temperatur yang tinggi ini menyebabkan )ampuran terbakar dengan )epat. :eadaan ini ditunjukkan dengan persamaan melalui hukum termodinamika 4 5 d3 d3 3 . d# > W . (2dT > Pd0 diintegralkan menghasilkan 5 . (2 (T$+T1) > P (0$+01)

Perubahan entalpi system dirumuskan berdasarkan hukum termodinamika 4 5 H . # > P0 maka diperoleh 3 . (#$>P0$) @ (#1>P01) . H$ @ H1 . (p (T$+T1) +++++++Dm . 3 . (p (T$+T1)

$.% .. Langkah ekspansi atau langkah kerja Langkah ekspansi terjadi pada saat kedua katup masih tertutup dan piston bergerak dari titik tertentu setelah titik mati atas ke titik mati bawah oleh desakan gas hasil pembakaran setelah proses pembakaran dilakukan melalui batang engkol akan meneruskan daya ke poros engkol sehingga poros engkol berputar. Pada keadaan ini pula 2olume gas hasil pembakaran bertambah besar sehingga tekanan dan temperatur gas menurun. Proses ini terjadi pada

keadaan adiabatik! dengan demikian persamaan yang digunakan adalah pada proses 1 diatas! yaitu pada langkah kompressi dan persamaan ($) diulas kembali 5
TV ( K %) . (

sedangkan persamaan ($) 5 d3 d3 . d# > W . -. maka! pd0 . +(2 (T +T$) . (2 (T$+T )

$.%C.. Proses pengeluaran kalor Proses ini terjadi apabila katup buang mulai terbuka! sampai keadaan piston mendorong gas hasil pembakaran keluar dari system. Perhitungan persamaan ini dibatasi pada keadaan akhir yaitu hingga tekanan dalam ruang pembakaran kurang lebih sama dengan tekanan atmos8er (pada 2olume spesi8ik konstan). &enggunakan persamaan ($) untuk menentukan jumlah kalor yang keluar dari system (tak berdaya guna) 5 d3 . d# > W ! dimana W . - dan d3 . + Dk (kalor keluar system). maka 5 d3 . + d#! diintegralkan menjadi Dk . + (2 (T%+T ) atau Dk . (2 (T +T%) E8isiensi thermis siklus!
Work .done th . Qabsortion

qm qk qm

Cp (T$ T1 ) Cv(T T% ) Cp (T$ T1 ) Cv (T T% ) Cv (T$ T1 )

.%+ Diagram siklus Motor diesel 4 langkah

Proses pembangkitan energi pada motor diesel Langkah Hisap

tak sebagai berikut 5

o :atup hisap terbuka dan katup buang tertutup. o Piston bergerak dari titik mati atas (T&') ke titik mati bawah (T&*). o #dara masuk ke dalam silinder melalui katup hisap (intake 2al2e)! tekanan udara masuk % bar dengan temperatur %C @ $- - ( Langkah kompresi o :atup hisap dan katup buang tertutup pada saat piston men)apai T&*. o Piston bergerak dari titik mati bawah (T&*) ke titik mati atas (T&') pergerakan piston ke T&' mengakibatkan tekanan dan temperatur udara di dalam silinder naik karena terjadi kompresi Dimana tekanan akhir kompresi men)apai - bar dan temperatur CC- (. Langkah usaha o Pada saat akhir langkah kompresi! bersamaan itu bahan bakar dikabutkan ke dalam silinder dengan menggunakan injektor. Sehingga tekanan dan temperatur makin tinggi di

dalam silinder. Pen)ampuran antara bahan bakar dan udara menyebabkan terjadinya pembakaran! peristiwa ini disebut proses pembakaran. o :atup isap dan katup buang tertutup! kemudian piston akan bergerak dari T&' ke T&* karena adanya dorongan dari gas pembakaran. Tekanan men)apai ;- bar dengan temperatur %<-- - (. Langkah buang o :atup hisap tertutup dan katup buang terbuka. o Setelah men)apai T&*! piston akan bergerak kembali ke T&' untuk mengeluarkan gas pembakaran! peristiwa ini disebut langkah buang. Temperatur gas buang berkisar $C- @ -- - (. Pergerakan translasi piston pada langkah usaha! menyebabkan poros engkol ((rank Sha8t) juga berputar. Putaran poros engkol ini juga akan memutar poros generator! sehingga menghasilkan energi listrik.

3.!. Data s"esifikasi mesin *erikut ini adalah data spesi8ikasi yang terdapat pada PLTD9g unit pembangkit 4 Teluk Lembu S, diesel '. &esin Type . S#LEE7 +E' . FE( 'LSTH/& . <G--9G$-- k, . . mm

Pabrik pembuat Daya terpasang Siklus langkah Diameter silinder

Panjang langkah =umlah silinder *ahan bakar Putaran . C-- rpm

mm

. %1 buah .

*. Fenerator Pabrik pembuat Putaran . 1; rpm . %C. HC k0' . (ademesa (Spain)

Daya keluaran ?rekuensi Tegangan 'rus . C- HI . G$-- 0 . %. 1- '

?aktor daya . -!; (lagging) Type . ,' 1 19;<9%

(. E"iter Pabrik pembuat Daya Tegangan 'rus Putaran type . H- k0' . ;1 0 . G$; ' . 1; rpm . ,E G;1- %19% . (ademesa (Spain)

?aktor daya . -!HG :2a

3.3. #eralatan Tam$ahan %Alat Bantu& #ada Instalasi Mesin Diesel %#'TD& 4njeksi bahan bakar

Syarat injeksi bahan bakar 5 Penakaran yang teliti dari minyak bahan bakar. Pengaturan waktu yang layak dari injeksi bahan bakar. ke)epatan yang sesuai dari injeksi bahan bakar. Pengabutan yang baik dari bahan bakar. Distribusi yang baik dari bahan bakar dalam ruang pembakaran.

Alat in(eksi $ahan $akar Fuel n!e"tion Pump ?uel 4nje)tion Pump ber8ungsi untuk menginjeksikan bahan bakar dengan tekanan yang tinggi menuju ke injektor. n!ektor 4njektor ber8ungsi untuk mengabutkan bahan bakar ke ruang bakar! agar terjadi pengabutan yang sempurna! sehingga dapat berlangsung pembakaran yang sempurna dalam waktu yang singkat. Pengatur bahan bakar #governor$ *er8ungsi untuk mengatur jumlah pemakaian bahan bakar! agar ke)epatan putaran mesin tetap konstan dalam keadaan beban yang berubah+ubah. :enyataannya! beban tidak dapat melampaui beban maksimum yang dapat dibawa oleh mesin. 'ksi pengaturan tergantung pada dua 8aktor yaitu 5 (%) karakteristik prestasi mesin. (1) karakteristik beban yang digerakkan oleh mesin. Turbo"harger Turbo)harger merupakan jenis super)harger yang digerakkan dengan daya yang dihasilkan oleh mesin itu sendiri! yaitu dengan meman8aatkan energi gas buang untuk

menggerakkan turbin gas yang selanjutnya menggerakkan kompressor untuk menghisap udara yang lebih banyak.

Turbo)harger ber8ungsi untuk 5 a) &eredam kebisingan yang ditimbulkan oleh gas buang. b) &elindungi lingkungan terhadap gas buang dan asap yang terjadi. )) &en)egah 9 menghindari per)ikan api yang kadang+kadang timbul bersamaan dengan keluarnya gas buang. d) &emberikan energi kepada turbin gas buang pada turbo)harger. e) &eman8aatkan panas gas buang untuk kepentingan pemanasan.

%il Cooler /il (ooler ber8ungsi untuk menurunkan suhu oli di sirkulasi mesin! dalam proses pendingin oli! digunakan air sebagai pendingin dengan sistem aliran yang berlawanan. Lube oil priming pump 4ni be8ungsi sebagai pelumas awal terhadap bagian+bagian mesin start atau putaran awal. Lube oil separator dan &uel separator *er8ungsi untuk memisahkan kadar air atau partikel kotoran dari oli dan bahan bakar. Fuel booster pump *er8ungsi untuk mendistribusikan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke inje)tion pump di setiap silinder. Coling to'er *er8ungsi untuk mendinginkan air sirkulasi pendingin dari oil )ooler! heat e")hanger dan air )ooler. Water Cooler

,ater (ooler ber8ungsi untuk mendinginkan air pendingin mesin dalam proses pen)ampuran air mesin! digunakan air sebagai pendingin Cir"ulation Water Pump *er8ungsi untuk mensirkulasikan air pendingin mesin dengan proses aliran tertutup. (enerator *er8ungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik)

3.4. )istem sistem "ada #'TD Pada sistem Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD)! ada beberapa sistem yang perlu diperhatikan yaitu 5 a) Sistem #dara dan Fas buang b) Sistem Starter )) Sistem Pelumasan d) Sistem 'ir Pendingin e) Sistem *ahan *akar

A). Sistem Udara Dan Gas Buang #dara sangat diperlukan dalam proses pembakaran! dimana udara tersebut diambil langsung dari udara atmos8ir. Sistem udara masuk ini ber8ungsi menyediakan udara bersih yang )ukup untuk proses pembakaran bahan bakar didalam silinder. Pada PLTD #nit Pembangkitan Pekanbaru PLTD9F Teluk Lembu! sistem udara masuknya menggunakan sistem T#7*/(H'7FE7 yang terdiri dari 5 a. b. ). Turbin. *lower 9 kompressor. 4nter)ooler.

Fambar berikut ini menunjukkan sistem alliran udara dan gas buang turbo)harge

*am$ar 3.1 )istem Aliran Udara+*as Buang Tur$o,harge

Sistem turbo)harge meman8aatkan gas buang yang keluar dari silinder untuk memutar turbin yang dikopel langsung dengan poros blower 9 kompresor. Selanjutnya kompresor tersebut menghisap udara masuk ke silinder. #dara yang dihisap pada temperatur sekitar $-o( dengan tekanan % atm (%!-$$ :g9)m1) dan akan keluar dari kompresor sekitar %1-o( dengan tekanan %!C :g9)m1. Dengan temperatur udara yang tinggi ini (%1-o()! maka udara tersebut perlu didinginkan! karena temperatur udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran C-o(. #dara tersebut didinginkan dengan menggunakan 4nter)ooler sebelum masuk ke silinder. Sistem 4nter)ooler pada PLTD Tello menggunakan air yang sudah melalui proses (hemi)al ,ater Treatment. :emudian masuk ke 4nter)ooler dan disirkulasikan dengan pompa! lalu masuk ke dalam radiator untuk didinginkan kembali. Temperatur air pendingin yang masuk ke 4nter)ooler <-o( dan yang keluar ;-o(. :emudian udara dari 4nter)ooler masuk ke intake mani8old untuk diturunkan tekanannya dan kandungan air di dalam udara dipisahkan

dengan )ara diembunkan. #dara tersebut masuk ke ruang bakar untuk selanjutnya dikompresi. Pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder sehingga terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dan udara. Fas hasil pembakaran yang tidak diman8aatkan menjadi kerja berguna namun masih memiliki energi tinggi (temperatur $C-

C--o( dan tekanan -!C

1 :g9(m1)

sebelum dibuang ke e"haust diman8aatkan untuk memutar turbin pada sistem turbo)ahrger. Temperatur gas buang pada sisi keluaran turbin yang masih tinggi ($--o( s9d $C-o()! diman8aatkan kembali untuk memanaskan air pada boiler menjadi uap untuk dipergunakan sebagai pemanas pada ?uel /il Steam Heater dan Lub /il Steam Heater. Pada mesin diesel S#LEE7 E' hanya % turbo)harger per unit. Putaran turbo)harger tersebut adalah % .--- rpm.

B). Sistem Starter Selain itu PLTD ini menggunakan sistem udara tekan yang ber8ungsi untuk start awal. Sistem ini menggunakan sebuah botol angin 9 tangki udara! dimana udara diambil dari udara sekitar melalui sebuah kompresor. #dara dikompresi masuk kedalam tangki 9 botol angin. Pada botol angin tersebut dilengkapi 2al2e dan manometer yang ber8ungsi untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki. Pada saat akan start awal! 2al2e 9 kran dari botol angin dibuka! sehingga udara yang bertekanan tersebut masuk pada sebuah starting 2al2e yang akan terhubung se)ara otomatis pada saat 2al2e 9 kran botol angin dibuka! lalu masuk ke ruang bakar 9 silinder. Sebelum masuk ke starting 2al2e! udara tersebut melewati sebuah redu)er dan 8ilter. Setelah mesin beroperasi se)ara normal! maka kran botol angin segera ditutup! karena suplay udara berikutnya menggunakan udara yang masuk dari intake mani8old (diambil dari sistem turbo)harger).

:alau mesin diesel distart! maka poros engkolnya harus diputar oleh alat dari luar sedemikian rupa sehingga udara didalam silinder ditekan pada T&' sampai suatu tekanan! yang apabila bahan bakar diinjeksikan akan menyala dan menghasilkan langkah daya. Terdapat dua persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk menstart 5 Ke"epatan "ukup. :e)epatan menstart tergantung pada jenis dan ukuran mesin! keadaannya dan suhu udara sekeliling. 'pabila ke)epatan menstart tidak men)ukupi maka akan menurunkan tekanan kompresi dan suhu pada akhir langkah dibawah yang diperlukan untuk menyalakan bahan bakar yang diinjeksikan. Perbandingan kompresi tepat. :alau perbandingan kompresi tidak )ukup tinggi maka suhu akhir dari pengisian udara tekan juga akan terlalu rendah untuk penyalaan. Penstater #dara Pada mesin diesel yang digunakan pada PLTD Pembangkit Pekanbaru Teluk Lembu! dimana menggunakan metode penstater udara dalam menjalankan awal mesin! salah satu alasan menggunakan penstater udara untuk mesin besar seperti ini adalah bahwa udara tekan mudah untuk diproduksi! mudah untuk disimpan dan sebagai gas berkelakuan selama ekspansi mirip dengan gas pembakaran dalam silinder. Penstater udara sangat sesuai untuk mesin diesel besar yang memerlukan penggunaan energi besar dalam waktui singkat. Penekanan udara ke dalam tangki dan penggunaan udara dari tangki dapat memberikan energi yang diperlukan sejumlah berapapun yang dikehendaki. Tekanan udara penstater pada suatu mesin diesel biasanya %C- sampai $-- psi! mesin injeksi udara mempunyai kompresor udara tekanan tinggi dan untuk memperke)il ukuran tangki udara! digunakan tekanan udara dari C-- sampai <-- psi. 0olume tangki udara yang diperlukan untuk menstart mesin dapat diambil sebesar %C sampai 1- kali lipat perpindahan torak total untuk mesin ke)il. #dara tekan yang digunakan untuk menstart dapat dikembalikan dalam jangka waktu yang relati8 lama setelah mesin

distart! oleh sebab itu kompresor udara bisa ke)il dan tidak memerlukan banyak daya. :ompresor dapat digerakkan langsung dari mesin atau dari sumber daya terpisah! misalnya motor bakar ke)il yang distart dengan tangan atau motor listrik.

C). Sistem Bahan Bakar *ahan bakar yang digunakan pada sistem PLTD Pembangkit Pekanbatu Teluk Lembu adalah bahan bakar &?/ dan HSD. Jamun untuk menjamin 8aktor kehandalan peralatan dan pemeliharaan! maka untuk sementara mesin diesel S#LEE7+E' menggunakan HSD sebagai bahan bakar. sistem penyaluran bahan bakar &?/ dan HSD menggunakan sistem penyaluran yang sama sebelum masuk kedalam engine. Perbedaannya yaitu pada sistem &?/! bahan bakar dari tangki bulanan! terlebih dahulu melewati setting tank sebelum masuk ke tangki harian (ser2i)e tank).

*liran +ahan +akar ,arine Fuel %il #,F%$ &?/ dari tangki bulanan dialirkan dengan menggunakan trans8er pump ke tangki pengendap. Dimana pada setting tank ini! terdapat le2el )ontrol yang ber8ungsi untuk mengatur pembukaan katup solenoid dan pompa trans8er bahan bakar &?/. Jamun sebelum masuk ke trans8er pump! &?/ tersebut disaring terlebih dahulu. =ika bahan bakar telah masuk setting tank! maka le2el )ontrol akan bekerja! dimana mengontrol isi tangki (H- K dari kapasitas total tangki). :emudian katup solenoid akan tertutup dan kerja pompa trans8er akan berhenti. Setelah itu! &?/ akan dibersihkan di dalam puri8ier. Jamun untuk memudahkan proses penjernihan di puri8ier! maka bahan bakar tersebut dilewatkan pada suatu saringan awal (Strainer)! lalu dipanaskan pada suatu Steam Heater (uap diambil dari boiler gas buang)

dan Ele)tri) Heater hingga men)apai suhu ;-o( dengan tekanan masuk ke puri8ier 1 @ $ bar. =ika aliran bahan bakar telah men)apai suhu yang diinginkan! maka setelah melewati Steam Heater! bahan bakar tersebut tidak dipanaskan lagi pada Ele)tiri) Heater. Tetapi jika suhu belum men)apai suhu tersebut! maka bahan bakar &?/ dipanaskan lagi oleh Ele)tri) Heater. Setelah melewati heater! bahan bakar masuk ke puri8ier yang di dalamnya terdapat piringan+piringan (dis)) yang berputar dengan ke)epatan putaran tinggi (sekitar CC-- rpm). :arena tingginya putaran puri8ier ini menghasilkan gaya sentri8ugal! sehingga elemen yang berat akan terlempar lebih jauh dan selanjutnya akan terpisah dengan yang lainnya. *agian yang berat akan terkumpul di bawah (yang berupa kotoran)! sedangkan bagian atas merupakan )airan bahan bakar yang akan dialirkan ke ser2i)e tank. Puri8ier ini merupakan alat yang ber8ungsi memisahkan )airan bahan bakar dengan Iat yang lain dengan gaya sentri8ugal berdasarkan perbedaan berat jenis )airan yang dipisahkan (berat jenis &?/ . -!H C :g94t). Setelah bahan bakar diyakinkan bersih! maka bahan bakar tersebut dialirkan ke ser2i)e tank. Dimana dalam ser2i)e tank ini! temperatur bahan bakar diharapkan tidak kurang G-o(. Ser2i)e tank ini juga mempunyai le2el indi)ator untuk mengetahui tinggi rendahnya )airan serta memberikan signal maksimum dan minimum le2el. Selanjutnya &?/ menuju ?uel /il &i"ing Tank sebelum masuk ke engine. Sebelum masuk ke &i"ing tank! bahan bakar melewati 8lowmeter (untuk mengukur dan mengamati jumlah aliran bahan bakar) dan (hange /2er 0al2e (sebagai katup pemisah aliran antara HSD dengan &?/)! lalu melewati kembali steam heater dan ele)tri) heater hingga men)apai temperatur H-o(. Setelah melewati oil mi"ing tank! bahan bakar tersebut dialirkan melewati Strainer (saringan terakhir) sebelum masuk keruang bakar.

*liran +ahan +akar High -peed .iesel #H-.$ 'liran bahan bakar HSD hampir sama dengan &?/! tetapi sistem aliran bahan bakar &?/ harus melewati setting tank dan disaring melalui puri8ier. Hali ini disebabkan karena &?/ )enderung lebih mudah terkontaminasi dengan unsur+unsur lain seperti tanah! air! timbal (Ti)! sul8ur (S). Sedangkan HSD )enderung lebih )epat terdeteksi! jika ber)ampur dengan Iat lain. HSD mengalir dari tangki bulanan bulanan menuju tangki harian (ser2i)e tank)! kemudian menuju (hange /2er 0al2e melewati ?lowmeter. Setelah melewati ?lowmeter

ini! HSD dipompa ke ?uel /il &i"ing Tank! disalurkan melalui strainer menuju ke mesin. *ahan bakar &?/ dan HSD dimasukkan ke mesin dengan menggunakan ?uel 4nje)tion Pump dan 4njektor. *ahan bakar dipompakan menggunakan 4nje)tion Pump dengan tekanan tinggi ke inje)tor! kemudian dikabutkan oleh inje)tor ke silinder sesuai dengan urutan waktunya penyalaan 9 pembakaran (8iring order) masing+masing sillinder. 'gar diperoleh pendistribusian daya yang seimbang pada sepanjang bentangan poros! maka penyalaan tidak diurut % @ 1 @ $ dst! namun dibuat berselang+seling. Sedangkan pengaturan jumlah pemakaian bahan bakar diatur oleh Fo2ernor! agar putaran mesin tetap konstan! meskipun bebannya berubah+ubah.

D). Sistem pelumasan 'gar mesin Diesel dapat beroperasi dengan baik! aman! ekonomis dan optimal! maka harus ditunjang dengan sistem pelumasan yang baik . Pelumasan ini ber8ungsi sebagai peli)in! pendingin! perapat! pembersih! pen)egah korosi dan peredam kejut. 'dapun syarat pelumasan adalah 5 a) Tertutup

b) *ertekanan )) Dapat disirkulasikan d) Dapat menjangkau keseluruhan bagian e) Dapat dibersihkan 8) Dapat didinginkan Sistem pelumasan pada mesin diesel merupakan hal yang sangat penting karena pada sistem ini! terdapat bagian+bagian yang bergerak translasi ataupun rotasi yang menyebabkan terjadinya gesekan. Sistem pelumasan PLTD Pekanbaru Teluk Lembu(mesin diesel S#LEE7+E') pada sistem pendingin lub oil ! Diesel S#LEE7+E' didinginkan di dalam udara. *erdasarkan Diagram Lub /il Steam! pada saat mesin dijalankan maka lub oil sump tank menuju ke mesin dengan melewati lub oil )ooler! pelumasan bergerak ke bagian bawah silinder (:arter)! kemudian ke lub oil sump tank untuk disirkulasikan kembali! setelah mesin beroperasi sekitar H-K maka tugas lub oil priming pump digantikan dengan gear lub oil pump. untuk menjaga kualitas lub oil! maka lub oil tersebut disaring pada gla)ier )entri8ugal lub oil 8ilter juga dihisap dan dipompa oleh puri8ier melewati heater (steam heater dan elektrik heater) lalu masuk ke puri8ier! )lean oil yang dihasilkan masuk kembali kedalam lub oil sump tank. Temperatur lub oil masuk C- @ G$ o(! sedangkan temperatur keluar <- @ H-o( dengan tekanan C @ ; bar. 'da beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemilihan minyak pelumas! antara lain 5 a) 0is)ositas (kekentalan)! sebagai tahanan 8luida untuk mengalir. &akin tinggi 2is)ositas makin sulit untuk megalir (makin kental). b) Pour point (titik tuang)! merupakan temperatur terendah dimana pelumas mesin dapat mengalir.

)) ?lash point (titik nyala)! merupakan temperatur minimum pelumas yang dapat menguap pada tekanan atmos8er sehingga dapat menyala bila diletakkan pada api. d) ?ire ponit (titik bakar)! temperatur minimum dimana uap pelumas )ukup banyak dan dapat terbakar. *iasanya 8ire point pelumas di atas $-o( ?lash ponit. e) Demulsibility! si8at kemudahan untuk terpisah dari air. *agian+bagian terpenting untuk dilumasi antara lain &ain *earing! piston! (rank Sha8t! (am sha8t! 7o)ker 'rm dan bagian+bagian lainnya. Disamping untuk pelumasan mesin! sistem PLTD dilengkapi juga pelumasan untuk turbo)harger! dimana prinsip kerjanya sama. Dari data pemeliharaan PLTD diperoleh untuk engine S#LEE7 menggunakan jenis pelumas Shell argina T yang diproduksi oleh Shell! dimana pelaksanaan

penambahan9pergantian berdasarkan kondisi pelumas itu sendiri (hasil pengamatan se)ara kimia) dan pemeriksaan kualitas pelumas dilakukan se)ara rutin setiap minggu. #ntuk Turbo)hareger pada S#LEE7 menggunakan Shell turbo TG; dimana penambahan9pergantian setelah sekitar %--- jam.

*am$ar 3.! )istem #elumasan #ada #'TD )U'-./+-A

E). Sistem Air Pendingin Pendingin ber8ungsi untuk menyerap panas supaya temperatur bagian+bagian mesin tertentu tetap stabil sesuai dengan batasan+batasan yang diIinkan. Sistem air pendingin pada PLTD Pembangikt Pekanbaru Teluk Lembu! menggunakan air! kemudian masuk ke (hemi)al ,ater Tank (setelah mendapat perlakuan9treatment se)ara kimiawi)! sehingga air disalurkan ke engine dalam keadaan bersih dan memenuhi syarat untuk digunakan pada sistem pendinginan ini. 'ir tersebut menuju ke Priming (ooling ,ater E"pansi Tank untuk dialirkan ke engine melalui pipa saluran =a)ket ,ater (ooler. Di dalam =a)ket ,ater (ooler ini! air pendingin didinginkan oleh air yang diambil dari se)ondary )ooling water system. 'ir di dalam se)ondary )ooling water diambil dari sungai! kemudian masuk ke )ooling tower. Setelah itu dipompa dengan menggunakan se)ondary )ooling water pump melalui lub oil )ooler! lalu masuk ke water )ooler dan kembali ke )ooling tower. Didalam water )ooler! air dari se)ondary )ooling water masuk melalui pipa+pipa ke)il! sehingga antara air pendingin engine dengan air se)ondary )ooling tidak bersentuhan langsung. Temperatur inlet ja)ket )ooling ,ater <- s9d ;-o( dan temperatur outlet sekitar ;C s9d HCo( dengan tekanan 1!C @ $!C bar. :arena air yang masuk ke engine tidak akan sama dengan jumlah air yang keluar (karena adanya penguapan) dan untuk memberikan air pendingin mesin se)ara kontinu! maka sistem pendinginan dilengkapi primary )ooling water e"pansi tank.

*am$ar 3.3 )istem #endinginan

3.0. )tanding 1"eration #ro,edure %)1#& ) Persiapan -tart *ngin #air running$ %. *uka kran bahan bakar dan kran mesin jika tidak dibuka pada saat master kontrol dipanel generator diputar pada posisi stand by semua alat bantu start se)ara otomatis termasuk pompa bahan bakar sehingga akan terjadi luapan bahan bakar pada saringan utama bahan bakar masuk mesin. 1. Pompa minyak pelumas distart manual. $. *uka kran injektor )ooling water heater. . *uka kran indikator )ylinder % sampai H. C. Putar handle ra)k bahan bakar posisi stop. G. *uka kran udara turning gear. <. &asukkan turning gear! putar turning gear minimum 1 putaran kemudian dilepas lagi.

;. *uka kran dari botol angin. Tekanan udara start 1C sampai $- kg9)m1. H. =alankan L./ puri8ier sesuai S/P. %-. =alankan &?/ puri8ier sesuai S/P bila mesin hendak dioperasikan menggunakan bahan bakar &?/. %%. Putar master kontrol di panel generator ke posisi stand by. %1. 'mbil gambar LST4JTL (Start interlo)k) di panel generator ba)a apa saja yang belum normal segera atasi dan tunggu sampai normal. %$. Putar master )ontrol di panel generator ke posisi start.

Persiapan start ,esin

%. :embali posisi master )ontrol panel generator ke posisi stand by jika sebelumnya start angin dari panel generator. 1. Tutup semua kran indikator. $. Putar handle ra)k bahan bakar ke posisi operasi. . Periksa semua isi tangki+tangki air yang ada! jika kurang ditambah atau di)ek sistem otomatisnya. C. Periksa semua tangki minyak pelumas (tangki pelumas mesin dan (0S) jika kurang ditambah atau di)ek sistem otomatisnya. G. Periksa tangki bahan bakar! jika kurang )ek sistem otomatisnya! saklar pompa trans8er bahan bakar pada posisi on dan swit)h auto manual dalam posisi auto. <. Periksa air boiler! jika kurang airnya ditambah atau )hek sistem otomatisnya. ;. Periksa le2el oil turbo)harger gelas penduga (T9() jika kurang ditambah. H. 'mbil gambar ST4JT di panel generator ba)a dan jika semua normal mesin sudah dapat distart. %-. &esin distart dengan )ara 5

a. + Sele)tor swit)h di panel diesel posisi remote. + Putar master )ontrol di panel )ontrol generator ke posisi start. + &esin start! putaran mesin antara %;- @ 11- rpm. b. + Sele)tor swit)h di panel )ontrol diesel posisi lokal. + Tekan tombol start engine di panel kontrol diesel. + &esin start! putaran mesin antara %;- @ 11- rpm. ). + Emergen)y start ditekan! mesin start. Sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan emergen)y start! karena jika lupa9tidak melepas turning gear maka turning gear akan ikut berputar.

) ,asa pemanasan dan pengamatan %. &asa pemanasan antara C @ %- menit. 1. Pemeriksaan kondisi mesin mengenai bunyi ketukan! kelainan suara dan lain+lain. $. Pemeriksaan ulang terhadap alat+alat bantu mengenai kema)etan! bekerja kurang normal! . Pemeriksaan terhadap alat+alat ukur mengenai penyimpangan pengukuran dan lain+lain. C. Jominal 1; rpm (8ull speed).

V)

Persiapan dan proses s/n"hron se"ara auto

%. Jaikkan putaran mesin melalui swit)h go2ernor! dengan memutar ke posisi LraiseL sampai putaran nominal 1; rpm (8ull speed) 1. &asukan saklar e"itasi! putar sampai ke tanda sesaat akan terdengar kontraktor e"itasi masuk. Tegangan akan menunjuk G!$ :0. $. &asukkan anak kun)i syn)hronus)ope dan putar ke kiri! putar syn)roniIing swit)h ke posisi T (test). Test lampu syn)hronous)ope lihat apakah sistem syn)ron sudah tepat saatnya.!

. Putar syn)hroniIing swit)h ke posisi auto94! segera susul putar swi)th )ir)uit breaker ke posisi /J. C. Lihat kondisi syn)hros)ope bila generator sudah paralel segera bebani 1C K dan atur )os . /88 kembali syn)hronud)ope dan selanjutnya naikkan se)ara bertahap dan atur )os .

V) -/n"hron (enerator -e"ara ,anual) %. Jaikkan putaran mesin sampai putaran nominal 1; rpm melalui swit)h raise go2ernor dipanel generator. 1. Setelah e"itasi generator masuk dan tegangan naik diatas C!C :0 buat '07 9 &07 balan)ing meter posisi L-L (nol) 2olt! dengan )ara menaikkan atau menurunkan tegangan lewat L0oltage adjustmentL (auto). $. *ila posisi '07 9 &07 balan)ing! meter telah men)apai posisi - (nol) 2olt! pindahkan '07 sele)tor swit)h keposisi manual. . 'tur tegangan generator se)ara manual lewat 2oltage adjustment (man) sama dengan tegangan bubar system. C. Pindahkan LSyn)hroniIingL swit)h dari - ke posisi & (manual). G. Putar kun)i manual syn)ronisasi searah jarum jam 9 kanan dan tekan. :emudian balas kekiri untuk mempertahankan lampu indi)ator manual syn)ronisasi tetap menyala. <. Putar tombol 9 saklar L(ir)uit breakerL ke posisi LonL (ingat hanya sebatas on saja)! jangan sampai lebih tanda. ;. Setelah posisi meter+meter panel syn)roniIing menunjukkan 5 :0 > pada posisi sama Slow + 8ast berputar lewat L8astL dan tepat.

H E. &asukkan saklar L (ir)uit *reakerL dengan menambah putaran ke kanan dari /J. H. Setelah generator pararel berbeban %+1 &, putar kembali syn)roniIing swit)h keposisi (dari & ke -) dan putaran kembali kun)i ke posisi semula sampai indi)ator lampu manual syn)ronisasi padam. %-. Lihat dan atur balan)ing meter '07 9 &07 posisi tepat L-L (sangat penting). %%. Segera pindahkan '07 sele)tion ke posisi LautoL Tegangan generator selanjutnya diatur seperti biasa lewat L0oltage adjustmentL (auto). %1. Setelah paralel tutup kembali kran injektor )ooling water heater.

V ) Proses ,elepas +eban dan -top ,esin) %. *eban diturunkan bertahap . -!C &,! swit)h )ir)uit breaker diputar ke posisi o88. 1. *eban nol. Lepas /(* 9 P&T generator dengan )ara memutar swit)h )ir)uit breaker sampai tanda. $. &elepas e"itasi dengan )ara memutar swit)h e"itasi ke kiri sampai tanda.

. Turunkan putaran mesin sampai signal Mhigh speed settingL padam atau putaran %;. 11- rpm dan proses pendinginan dengan putaran ini %- menit. C. &aster )ontrol swit)h diputar ke posisi MstopL mesin stop.. G. *uka kran indi)ator silinder % sampai H selama proses pendinginan atau lebih lama agar tidak terjadi pengembunan dalam ruang bakar yang dapat menyebabkan korosi. <. 'lat bantu akan stop sesuai setting masing+masing. ;. Setelah pompa bahan bakar harus ditutup agar tidak ada gra2itasi! karena tidak ada tekanan oli (0S untuk menahan seal pompa injeksi Stop L./ dan &?/ puri8ier sesuai S/P.

Anda mungkin juga menyukai