Anda di halaman 1dari 3

Khairul

Amin. Pengaruh Pariasi Waktu Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Sapi

Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir). Kangkung (Ipomea reptans Poir) merupakan salah satu tanaman sayuran yang dibudidayakan di Indonesia dan sering dikonsumsi oleh masyarakat. Tanaman ini tergolong tanaman sayuran daun yang memiliki kegunaan selain vitamin A dan mineral serta unsur gizi lainnya yang berguna bagi kesehatan tubuh juga dapat berfungsi untuk menenangkan syaraf atau berkhasiat sebagai obat tidur. Tanaman ini berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China selatan, Australia dan bagian Negara Afrika. Di Indonesia tanaman kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat. Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari penanaman benih. Kangkung yang dikenal dengan nama latin Ipomea reptans terdiri-dari dua varietas, yaitu kangkung darat yang disebut kangkung Cina dan kangkung Air yang tumbuh secara alami disawah, rawa atau parit-parit. Tanaman ini akan tumbuh baik pada ketinggian 5-1.200 dpl, suhu sekitar 20-32C, pH sekitar 5,6-6,5. Dalam rangka peningkatan kualitas dan kualitas tanaman kangkung darat telah dilakukan penelitian menggunakan pupuk organik yang bersumber dari bahan organik. Hal ini didasarkan pada pendekatan system budidaya ecofarming atau SPO (Sistem Pertanian

Organik) yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan yang selaras dengan alam seperti penggunaan limbah pertanian dan berbagai sumber bahan organik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari pelapukan bahan-bahan organik berupa sisa-sisa tanaman, fosil manusia dan hewan ditambahkan kedalam tanah secara spesifik sebagai sumber hara, pada umumnya mengandung nitrogen yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi waktu pemberian pupuk kandang ayam dan sapi terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomea reptans

Poir). Penelitian ini akan dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA RIAU. Jl. H.R. Soebrantas Km 15,5 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Tamapn, Kota Pekanbaru. Penelitian ini akan dilakukan mulai dari bulan Desember 2011 Februari 2012.

Penelitian ini akan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan, yaitu : Faktor pertama adalah pupuk kandang Ayam (M). M1= Pemberian 4 minggu sebelum tanam M2= Pemberian 3 minggu sebelum tanam M3= Pemberian 2 minggu sebelum tanam M4= Pemberian 1 minggu sebelum tanam Faktor kedua adalah pupuk kandang Sapi (N). N1= Pemberian 4 minggu sebelum tanam N2= Pemberian 3 minggu sebelum tanam N3= Pemberian 2 minggu sebelum tanam N4= Pemberian 1 minggu sebelum tanam Lahan yang akan ditanam dibersihkan dari gulma atau rumput liar, kemudian diolah dengan cangkul sedalam 20-30 cm sambil dibalikkan dan dikering anginkan selama 1-2 minggu.

Olah tanah untuk kedua kalinya sambil membuat bedengan dengan ukuran 120X120 cm dan jarak antar bedengan 30 cm. Pupuk kandang Ayam dan Sapi diberikan dengan cara disebar dan dicampur dengan tanah sebanyak 200 ton/ha atau 2 kg/bedeng. Kangkung darat ditanam pada kedalaman 5cm, 3 butir benih/lubang tanam dan jarak tanam 20X20 cm. Penjajaran

dilakukan 1 minggu setelah tanam dengan meninggalkan 1 tanaman tiap lubang tanam. Pemeliharaan dilakukan berupa penyulaman dan penyiangan. Panen dilakukan ketika berumur 30 hari setelah tanam, dengan kriteria pertumbuhan tunasnya telah memanjang sekitar 20-25 cm dan ukuran daunnya cukup besar (normal). Variabel yang diamati : tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan berat segar.

Anda mungkin juga menyukai