Anda di halaman 1dari 32

GAYA DALAM

(INTERNAL FORCESS)

Oleh Kelompok 3 :

- N.A. Rahman Wijaya
- Soraya Dayanti P
- Ardi Wijanarko
- Anggit Kurniawan
- Nuraini Merdekawati
- Ratih Wijayanti
- Diana Rachmawati
- Ria Julianita
- Bobby
- Rudy Haryanto
- Albertus Joko




PENDAHULUAN
Konstruksi suatu bangunan selalu diciptakan untuk dan harus dapat menahan
berbagai macam muatan.
Muatan yang membebani suatu konstruksi akan dirambatkan oleh konstruksi ke
dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberi perlawanan
terhadap gaya rambat tersebut disebut Reaksi.

Konstruksi yang stabil harus diperhitungkan syarat keseimbangan luar tersebut,
yakni Aksi = Reaksi. Muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan konstruksi
disebut Gaya Luar.
Dalam hal konstruksi mencapai keseimbangan ini, maka konstruksi dianggap Free
Body yang menahan kesembangan gaya luar. Konstruksi merambatkan gaya dari
muatan sampai kepada perletakan.

Gaya rambat ini dimbangi oleh gaya yang berasal dari kekuatan bahan konstruksi,
berupa gaya lawan dari konstruksi yang selanjutnya disebut Gaya Dalam.
DEFINISI
Gaya Dalam
Gaya yang menahan gaya rambat pada konstruksi
untuk mencapai keseimbangan.
Gaya-gaya dalam dapat berupa :

1. Gaya Normal (N), yaitu gaya yang bekerja sejajar dengan
sumbu memanjang batang.

2. Gaya Lintang (L), yaitu gaya yang bekerja tegak lurus dengan
sumbu memanjang batang.

3. Gaya Momen (M), yaitu yang hendak membengkokkan batang.
Contoh 1

Suatu balok dijepit diujung atasnya dan dibebani oleh
gaya P searah sumbu balok, maka balok tersebut
dipastikan timbul gaya dalam.

Gaya dalam yang mengimbangi gaya aksi (beban)
bekerja sepanjang sumbu batang, sama besar, dan
berlawanan arah dengan gaya aksi.
Gaya dalam tersebut dinamakan gaya normal, dan
dinyatakan sebagai N
X
bila gaya normal terletak di titik
berjarak X dari B.

Contoh 2

Bila terdapat beban dengan arah tegak lurus
terhadap sumbu batang, maka akan timbul
gaya (P`) dan momen (M`) pada jarak X dari
titik B.

Gaya dalam yang menahan aksi P` dan
momen M` adalah L
X
dan M
X
. Gaya dalam
yang tegak lurus terhadap sumbu batang
dinamakan Gaya Lintang/Geser (Shear Force)
diberi notasi L
X
dan momen yang mendukung
lentur dinamakan Momen Lentur atau
Lengkung (Bending Moment) bernotasi M
X
.

7- 6
Tentukan gaya dalam (a) Pada bagian
ACF di titik J and (b) Pada bagian BCD di
titik K.
Hitung reaksi dan kekuatan pada masing
- masing sambungan.
Potong sambungan ACF di J Tentukan
sistem keseimbangan gaya dalam di J
dengan mempertimbangkan
keseimbangan bagian.
Potong Sambungan BCD di K.
Tentukan sistem keseimbangan gaya
dalam di K dengan mempertimbangkan
keseimbangan bagian.
Contoh Soal
SOLUTION :
Hitung reaksi dan kekuatan koneksi.
Pertimbangkan seluruh bagian sebagai benda
bebas:
7- 8
Consider member BCD as free-body:
: 0 =

B
M
( )( ) ( ) 0 m 4 . 2 m 6 . 3 N 2400 = +
y
C N 3600 =
y
C
: 0 =

C
M
( )( ) ( ) 0 m 4 . 2 m 2 . 1 N 2400 = +
y
B N 1200 =
y
B
: 0 =

x
F 0 = +
x x
C B
Consider member ABE as free-body:
: 0 =

A
M
( ) 0 m 7 . 2 =
x
B
0 =
x
B

= : 0
x
F 0 =
x x
A B 0 =
x
A

= : 0
y
F 0 N 600 = + +
y y
B A N 1800 =
y
A
From member BCD,
: 0 =

x
F 0 = +
x x
C B 0 =
x
C
7- 9
Potong bagian ACF di J. Tentukan gaya dalam di J.
Consider free-body AJ:
: 0 =

J
M
( )( ) 0 m 2 . 1 N 1800 = + M m N 2160 = M
: 0 =

x
F
( ) 0 7 . 41 cos N 1800 = F N 1344 = F
: 0 =

y
F
( ) 0 7 . 41 sin N 1800 = + V
N 1197 = V
7- 10
Potong bagian BCD di K. Tentukan gaya dalam di
K .
Consider free-body BK:
: 0 =

K
M
( )( ) 0 m 5 . 1 N 1200 = + M m N 1800 = M
: 0 =

x
F
0 = F
: 0 =

y
F
0 N 1200 = V N 1200 = V
Balok adalah suatu bagian
struktur yang dirancang untuk
menumpu beban yang diterapkan
pada beberapa titik sepanjang
benda itu.


Suatu balok dapat dikenai beban
terpusat (terkumpul) atau beban
terdistribusi (terbagi) atau
kombinasi dari keduanya.

Beban terdistribusi
Beban terpusat
BALOK
TIPE BALOK
Beban Pada Gaya Dalam
1. Dengan Beban Terpusat.

2. Dengan Beban Terbagi Merata.

3. Dengan Beban Momen.
Gaya Dalam Pada Kantilever Dengan Beban Terpusat

Misal sebuah kantilever mendapat beban P
1
= 10 T dengan tg u = 4/3 pada titik A,
dan P
2
= 12 T pada titik C, seperti gambar 3.4. Tentukan besarnya gaya normal,
gaya lintang dan momen lentur dititik I dan II.

Langkah 1.
Mencari keseimbangan gaya luar. P
1
diuraikan menjadi X
1
= P cos u = 10 x 3/5 = 6
T dan Y
1
= P sin u = 10 x 4/5 = 8 T, sehingga didapat reaksi
E H = 0 X
1
H
B
= 0 H
B
= 6 T ()
E V = 0 V
B
Y
1
P
2
= 0 V
B
= 20 T (|)
E M = 0 (P
2
x 4) + (Y
1
x 6) M
B
= 0 M
B
=

96 Tm.

Langkah 2.
Mencari keseimbangan gaya dalam. Kita lihat pada titik I, dengan menganggap A-I
sebagai freebody yang seimbang, maka akan tampak gaya-gaya dalam yang harus
mengimbangi gaya luar


Dengan persamaan statik tertentu dapat dihitung:
E H = 0 X
1
N
I
= 0 6 N
I
= 0 N
I
= 6 T
E V = 0 L
I
Y
1
= 0 L
I
8 = 0 L
I
= 8 T
E M = 0 (Y
1
x 4) M
I
= (8 x 1) M
I
= 0 M
I
= 8 Tm



Begitu juga dengan titik II, dimana A-II dianggap freebody, maka akan tampak
gaya-gaya dalam yang mengimbangi gaya luar


Dengan persamaan statik tertentu dapat dihitung:
E H = 0 X
1
N
II
= 0 6

N
II
= 0 N
II
= 6 T
E V = 0 L
II
Y
1
P
2
= 0 L
II
8 12 = 0 L
II
= 20 T
E M = 0 (P
2
x 2) + (Y
1
x 4) M
II
= 0 (12 x 2) + (8 x 4) M
II
= 0 M
II
= 56 Tm



Gaya Dalam Pada Kantilever Dengan Beban Terbagi Merata
Bila beban merupakan terbagi rata, perlu diperhatikan bahwa gaya lintang dan
momen lentur pada batang akan tergantung dari jarak beban terhadap titik
tumpuan.

4 m 2 m
6 m
A
B
B
V
H
B
M
B
q = 10 T/m
C

Bila terdapat elemen kecil beban q . dx pada jarak x dari A, maka pada titik C akan
mendapat reaksi gaya lintang dL = q . dx dan momen lentur dM = (q . dx) . x


Gaya luar dari batang :
H
B
= 0
V
B
= q . 4 = 10 . 4 = 40 T
M
B
= (q . 4) (2+2) = (10 . 4) (2+2) = 160
Tm
A
q = 10 T/m
C
L
C
M
C
B
B
V
M
B
C
M
C
L
C
x
dx
Nilai L tergantung jarak dari A ke C
Misal pada jarak 1 m, maka nilai L
C
= 10 T,
sedangkan jarak 2 m L
C
= 20 T,
dan pada jarak 4 m L
C
= 40 T.

Sehingga nilai gaya lintang L semakin jauh jarak dari A semakin besar nilai L,
namun perlu diingat nilai V
B
= L
C
, sehingga gaya dalam pada batang CB sebesar
L
C
.
4 m 2 m
6 m
A
B
B
V
H
B
M
B
q = 10 T/m
C

Untuk nilai M, jarak selain mempengaruhi besar beban (q.x) juga
mempengaruhi letak resultan beban ( x),
sehingga misal pada jarak 1 m, maka M
C
= - (10.1) . (1) = - 5 Tm,
pada jarak 4 m M
C
= - (10.4) . (4) = - 80 Tm.

Nilai M
C
tidak sama dengan nilai M
B
, berarti pada CB akan mendapat momen
lentur yang berbeda.

Untuk batang CB, M = (q . AC) ( AC + x) dimana x adalah jarak titik pada
batang CB, sehingga diperoleh
M = (10 . 4) (2 + x) = 80 + 40.x
Misal pada jarak 1 m, maka M = 80 + 40 = 120 Tm,
dan pada jarak 2 m, maka M = 80 + 80 = 160 Tm.

A
q = 10 T/m
C
L
C
M
C
B
B
V
M
B
C
M
C
L
C
x
dx
Gaya Dalam Pada Kantilever Dengan
Beban Momen
Bila beban merupakan momen, maka gaya
dalam yang ada hanya momen lentur bernilai
negatif (batang cekung ke bawah).

Bila suatu balok hanya mengalami satu beban terpusat,
gaya geser bernilai konstan di antara beban dan momen
lentur bervariasi linear di antara beban.

Diagram Gaya Geser dan Moment Lentur
7- 22
Contoh Soal
Gambarkan diagram gaya geser dan
momen untuk balok.
Ambil seluruh balok sebagai benda
bebas, hitung reaksi di B dan D.
Cari kesetimbangan sistem gaya dalam
pada diagram bebas dengan memotong
balok di kedua sisi beban poin aplikasi.
Gambarkan diagramnya..
7- 23
SOLUTION:
Ambil seluruh balok sebagai benda bebas, hitung
reaksi di B dan D.
.
Cari kesetimbangan sistem gaya dalam di bagian
kedua sisi pada beban titik perpotongan.

= : 0
y
F
0 kN 20
1
= V
kN 20
1
= V
: 0
1
=

M
( )( ) 0 m 0 kN 20
1
= + M
kN.m 0
1
= M
m kN 0 kN 14
m kN 28 kN 14
m kN 28 kN 26
m kN 50
m kN 50
kN 26
kN 20
6 6
5 5
4 4
3
2
3
2
= =
= =
= =
=
=
=
=
M V
M V
M V
M
M
V
V
Sehingga,
7- 24
Gambarkan diagramnya.

Perhatikan gaya geser bernilai
konstan antara beban terpusat dan
momen lentur bervariasi secara
linear.
25
Gambarkan diagram gaya geser dan momen untuk masing-masing balok.
9 m
20 kN/m
Contoh Soal
26
9 m
20 kN/m
+
SOLUTION
(2/3)9 = 6 m
(1/2)(9)(20) = 90 kN
30 kN
60 kN
x
V (kN)
30
+
60
-
x
M (kNm)
V = 0
M

)
9
20 )( )(
2
1
(
x
x
3
x
EF
y
= 0:
+
x = 5.20 m
0 )
9
20 )( )(
2
1
( 30 =
x
x
x
+ EM
x
= 0:
0 ) 2 . 5 ( 30 )
3
2 . 5
)](
9
2 . 5
20 )( 2 . 5 )(
2
1
[( = + M
M = 104 kNm
104
V = 0
= 5.20 m
x
)
9
20 (
x
30 kN
7- 27
Contoh Soal
Gambarkan diagram gaya geser dan momen
untuk balok di bawah ini.
7- 28
Pada titik A dan D, diagram gaya geser bernilai
konstan sedangkan pada titik D dan E bernilai
linier

= : 0
A
M
( ) ( )( ) ( )( )
( )( ) 0 ft 8 2 kips 12
ft 14 kips 12 ft 6 kips 20 ft 24
=
D
kips 26 = D
: 0

=
y
F
0 kips 12 kips 26 kips 12 kips 20 = +
y
A
kips 18 =
y
A
Gambar diagram benda bebas dan
tentukan reaksi yang terjadi.
7- 29
Karena nilai gaya geser linier antara D dan
E, maka diagram momen lentur adalah
parabola.
0 48
ft kip 48 140
ft kip 92 16
ft kip 108 108
= + =
= =
+ = =
+ = + =
E D E
D C D
C B C
B A B
M M M
M M M
M M M
M M M
30
Gambarkan diagram gaya geser dan momen untuk masing-
masing balok.
3 kN
5 kNm
A B
C D
3 m 1.5 m 1.5 m
Contoh Soal
31
3 kN
5 kNm
A B
C D
3 m 1.5 m 1.5 m
SOLUTION
0.67 kN
2.33 kN
V (N)
x (m)
0.67
+
-2.33
-
M (kNm)
x (m)
2.01
+
-1.49
3.52
-
+

Anda mungkin juga menyukai