Anda di halaman 1dari 3

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH Oleh : Indah Puji Lestari A.

Sirkulasi Karakteristik Fisik Sirkulasi Bagian Fungsional Arteri Untuk transpor darah ke jaringan dibawah tekanan yang tinggi, oleh karena itu dinding pembuluh darah arteri kuat dan darah mengalir dengan kecepatan yang tinggi Arteriol Cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem arteri, sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang akan dilepaskan ke kapiler. Arteriol memiliki dinding otot yang kuat Kapiler Untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Kapiler memiliki dinding yang sangat tipis dan lebih banyak pori-pori yang permeabel Venula Mengumpulkan darah ke kapiler dan secara bertahap akan bergabung menjadi vena yang semakin besar Vena Untuk mengangkut darah dari venula kembali ke jantung. Sebagai penampung utama darah extra. Volume Darah Sistemik 84%

Jantung dan Paru 16%

Vena 64% Arteri 13% Kapiler dan arteriol 7% Jantung 7% Paru 9%

Luas Penampang dan Kecepatan Aliran Luas penampang vena lebih besar dibanding arteri sekitar 4:1, Oleh karena itu penyimpanan darah lebih banyak di sistem vena dibanding sistem arteri. Rata-rata luas penampang total pada manusia Pembuluh Luas penampang (cm) Aorta 2,5 Arteri kecil 2,0 Arteriol 40 Kapiler 2500 Venula 250 Vena 80 Vena kava 8

Berdasarkan dari tabel luas penampang diatas, dapat disimpulkan bahwa Kecepatan aliran darah berbanding terbalik dengan luas penampang pembuluh darah. Tekanan dan berbagai Sirkulasi Tekanan sistolik = 120 mmHg Tekanan diastolik = 80 mmHg Rata-rata tekanan fungsional oembuluh darah = 17 mmHg

Teori Dasar Fungsi Sirkulasi Kecepatan aliran darah ke setiap jaringan tubuh hampir selalu diatur sesuai dengan kebutuhan jaringan. Jika jaringan aktif, akan membutuhkan zat makanan yang lebih sehingga aliran darah akan lebih banyak, bisa 20-30 kali nilai normal. Curah jantung dikendalikan oleh penjumlahan seluruh aliran darah setempat Jantung memompa darah sesuai dengan jumlah alirah darah yang dibutuhkan. Pada umumnya, tekanan arteri dikendalikan secara mandiri baik dengan pengaturan aliran darah setempat atau pengaturan curah jantung. Jika tekanan menurun dibawah 100 mmHg, dalam beberapa detik, refleks saraf akan meningkatkan daya pemompaan jantung , kontraksi pada sistem penampung darah di vena bagi jantung dan konstriksi arteriol di seluruh tubuh. Pada akhirnya akan meningkatkan tekanan kembali normal. Hubungan Tekanan, Aliran darah dan Resistensi Aliran darah yang melalui pembuluh darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu; 1) Perbedaan tekanan diantara kedua ujung pembuluh 2) Resistensi pembuluh darah ( rintangan bagi aliran darah yang melalui pembuluh) Didapatkan hukum Ohm : F = aliran darah (ml/menit) F= p/R p = perbedaan tekanan (mmHg) R = resistensi Jika, p1 dan p2 sama-sama 100 mmHg maka tidak ada aliran walaupun p=100 mmHg

B.

Distensibilitas Vaskular serta Fungsi Sistem Vena dan Arteri Distensibilitas Distensibel = mudah teregang, pembuluh darah memiliki sifat distensibel. Ketika tekanan di pembuluh darah meningkat, pembuluh darah akan berdilatasi dan tahanan akan menurun. Yang paling distensibel dari seluruh pembuluh darah adalah vena. Dapat menampung 0,5 1,0 liter darah tambahan. Pulsasi Tekanan Arteri Tekanan sistolik = 120 mmHg Tekanan diastolik = 80 mmHg

Perbedaan antara kedua tekanan tersebut adalah 40 mmHg< dan inilah yang disebut sebagai tekanan nadi. Ada 2 faktor yang mempengaruhi tekanan nadi : 1) Curah isi sekuncup Jika curah isi sekuncup berlebih, maka jumlah darah yang harus ditampung makin banyak sehingga terjadi peningkatan dan penurunan tekanan selama sistol dan diastol yang dapat menyebabkan tekanan nadi lebih besar 2) Komplians ( jumlah total darah yang dapat ditampung) dari percabangan arteri. Jika komplians sedikit, maka tekanan makin besar, contohnya pada pasien aterosklerosis. Vena dan Fungsinya Tekanan Vena Sentral Adalah darah dari semua vena sistemik mengalir ke dalam atrium kanan Faktor- faktor yang dapat meningkatkan tekanan sentral ; 1) Peningkatan volume darah 2) Peningkatan tonus pembuluh darah besar di seluruh tubuh sehingga meningkatkan tekanan perifer 3) Dilatasi arteriol; menurunkan tahan perifer dan memungkinkan darah mengalir dengan cepat dari arteri ke dalam vena. 3 faktor inilah yang juga mengatur curah jantung karena jumlah darah yang dipompa oleh jantungbergantung pada kemampuan jantung untuk memompa dan kecenderungan darah untuk mengalir ke dalam jantung dari pembuluh perifer. Tekanan vena sentral = 0 mmHg atau sama dengan tekanan atmosfer di sekitar tubuh. Pada keadaan tidak normal, tekanan dapat mencapai 20-30 mmHg Tekanan Vena Perifer Tekanan vena perifer lebih tinggi dibanding dengan tekanan vena sentral. Pengaruh Tekanan Gravitasi Terhadap Tekanan Vena Pengaruh faktor gravitasi terhadap tekanan arteri dan tekanan lainnya. Saat berdiri : rata-rata tekanan arteri jantung = 100 mmHg rata-rata tekanan arteri di kaki 190 mmHg Katup Vena dan Pompa Vena Katup vena berfungsi agar aliran darah vena hanya tertuju ke jantung oleh pompa vena (pompa otot) dan untuk mencegah aliran vena balik lagi ke perifer. C. Mikrosirkulasi dan Sistem Limfatik IDK CEMONG & TARI

Source : Guyton,2006,Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11, EGC Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai