Presentasi Home Visit
Presentasi Home Visit
Med
STATUS PENDERITA
Assesment An. K, laki2, 14 tahun Gatal2 di kedua tangan (punggung, telapak, sela2 jari) Karena tertular teman sekamar. 1 kamar = 10/ 18 anak yang gatal Pengobatan = salep ketokonazole dari kakak, salep dari dokter (sudah habis)
Cont
Px : Semua normal UKK : Lokasi = kedua extremitas superior Lesi sekunder & pus (+), erosi (+), jaringan nekrosis (+), nodul (+), papul (+), kanalikuli (-)
Warsini
2, R : 2. nilai = 7 healty/happy family 3) Fungsi psikologik SCREEM = buruk. Karena pasien jarang berinteraksi dengan keluarganya. Peran diambil alih o/ lingkungan panti 4) Fungsi genetik tidak ada faktor resiko penyakit imun/ alergi
2. Aspek klinis
DK: Scabies pada interdigitalis manus sinistra et dextra DD Pruritus lokal atau menyeluruh, ruam,
Dermatitis atopic, pediculosis corporis, Pyoderma, Impetigo, furunculosis, Scabies nodular, Urticaria pigmentosa (pada anak kecil), papular urticaria (gigitan serangga), prurigo nodularis, Scabies krustosa, Psoriasis, dermatitis eczematosa, dermatitis seborrheic, erythroderma
PATOGENESIS SCABIES
Hipersensitifitas tipe cepat dan lambat terjadi pada proses pembentukan lesi. Infestasi serangga umumnya 10 ekor.
o Infestasi pertama
Agar menimbulkan gatal, harus ada sensitisasi terlebih dahulu pada S. scabiei. Sensitisasi akan terjadi setelah beberapa minggu. o Infestasi ulang Setelah reinfestasi, gatal-gatal dapat timbul dalam 24 jam. Pada orang dengan imun tersupresi atau dengan penyakit saraf, dapat menjadi predisposisi skabies krustosa atau skabies hiperkeratotik. Jumlah infestasi serangga dapat lebih dari 1 juta ekor.
3. Aspek faktor resiko internal Usia : penyakit ini banyak menyerang anak-anak usia muda Jenis kelamin : Nutrisi : karena pasien ini mengkonsumsi makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna dengan frekuensi waktu yang jarang jadi hal ini mempengaruhi terhadap sistem imunitas tubuhnya. Perilaku individu ,life style,kebiasaan: tidur dengan tidak memakai sprei,bergantian memakai handuk dengan temannya yang lain,bergantian atau meminjamkan baju pada temannya,jarang menjemur kasur yang digunakan,memakai sarung yang sama secara bergantian. RPK : tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan yang sama dengan apa yang dirasakan pasien.
4. Aspek faktor resiko eksternal Pemicu social keluarga : kurangnya perhatian dan pemantauan kesehatan yang diberikan orang tua terhadap pasien karena pasien tinggal di panti asuhan . Pendidikan dan pergaulan: sangat tidak menunjang pihak panti tidak begitu memperhatikan pendidikan kesehatan para muridnya Layanan kesehatan : pasien mempunyai kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan, karena fasilitas kesehatan yang ada dipanti hanya berupa kotak obat saja. Lingkungan fisik panti : Kamar mandi & alat mandi kotor Luas jendela : luas lantai kamar = 7 % Luas jendela : luas lantai ruang makan = 6,6 % Lantai berdebu walau berkeramik Kebiasaan teman2 sekamar bergantian handuk, pakaian, sarung, pakaian ditumpuk
5. Aspek skala score Pasien masih dapat melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit dan perawatan diri juga dilakukan mandiri : skor 1
Cont
Penanganan komprehensif pasien An. K A. Personal care
Tujuan : mengurangi rasa gatal, menyembuhkan dan mnngurangi penyebaran penyakit kulit Medikamentosa= gamabenzen (skabisit) Nonmedikamentosa= Mandi air hangat Sabun antiseptik Handuk & pakaian bersih Preventif, promotif, dan monitoring= KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Informasi tentang skabies Hindari kontak Tidak bergantian pakaian, handuk, sabun Jaga kebersihan kasur, sprei, pakaian, dll
B. Family focused Dukungan keluarga kakak memberi obat dukungan psikologis kelg (APGAR score) (7) ditingkatkan ikut serta dalam mengawasi kebersihan dan mengingatkan pemakaian obat edukasi penyakit menular melalui kontak langsung dan kontak dengan barang-barang yang terkonaminasi Sarcoptes scabeie var humanis, tanda dan gejala penyakit, tatacara penggunaan obat edukasi faktor risiko eksternal kebersihan diri dan lingkungan screening penyakit pada keluarga prilaku keluarga dalam kebiasaan menjaga kebersihan diri.
C. Community focused edukasi penyakit pada community penghuni panti resiko penyakit kulit cara penularan pangobatan pencegahan faktor risiko ekstenal yg berhubungan dengan lingk rumah/ panti menjaga kebersihan , dibuat peraturan tentang kebersihan (pengganian sprei, anduk, dan piket yg lbih baik)
Kesimpulan
Dari hasil home visit, pasien An. K menderita skabies Faktor resiko dominan adalah dari faktor perilaku individu dan komunitas dalam panti asuhan. Fungsi keluarga adalah hal fisiologis baik, namun dalam hal psikologis buruk. Penanganan komprehensif ditekankan pada Personal care: pengobatan yang adekuat dan edukasi yang baik tentang Skabies dan aturan penggunaan obat, selain itu perlu ditekankan pada perubahan perilaku menjaga kebersihan yg lbih baik. Family care: perhatian orang tua dalam memantau kesehatan pasien dan fungsi keluarga dalam membentuk kebiasaan hidup bersih dan sehat Community care: perlu perubahan perilaku dan kebiasaan hidup bersih pada penghuni panti asuhan. Selain itu pihak panti perlu lebih memperhatikan kesehatan para penghuni panti
Saran
Perlunya screening penyebaran penyakit scabies dalam
lingkungan panti asuhan. Perlu dilakukan penanganan komunitas dalam penanganan masalah pasien, baik secara medikamentosa maupun nonmedikamentosa. Masalah non-medikamentosa lebih ditekankan kepada perubahan perilaku penghuni panti asuhan. Penanganan pasien harus komprehensif, yaitu : Mencakup semua umur Mencakup pelayanan kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, dan paliatif Memperhatikan bukan hanya aspek fisik, tapi juga masalah-masalah sosio-psikologikal
Daftar Pustaka
Gan, Goh Lee, Azrul Azwar, Sugito Wonodirekso. 2004. A Primer on Family Medicine Practice. Singapore; Singapore International Foundation. Handoko, P. Ronny. 2007. Skabies. Dalam buku : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta : FKUI. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan: Ilmu Kesehatan Masyarakat; Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003: 95-7. Rakel, R.E. The Family Genogram: Rakel Textbook of Family Practice. 6th edition. Philadelphia: Saunders, 2002: 21Silbernagl, Stefan dan Florian Lang. 2006. Teks dan atlas berwarna patofisiologi. Jakarta: EGC. 144-7 Rusepno, Hassan, dkk. 2007. Dermatologi. Dalam : Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Edisi Kesebelas. Jakarta : FKUI.
TERIMA KASIH
NISA
Drmn tw itu penyakitnya scabies? Tidak ada
gejala khas? Screem menilai dr kehidupan panti / keluarga? Apgar scor dr keluarga? Efektifkah? VERRA - Bgmn kok bs d nilai dr panti (apgar score)? - Apgar dr jwbn anak btul tidak? - Nilai apgar,, - Apakah ada metode penilaian khusus komunitas? Atau dr keluarga saja?