Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN Kista didefinisikan sebagai rongga patologis yang dilapisi oleh epitel dan mungkin berisi cairan

atau bahan setengah padat. Adanya sekelompok lesi kistik tanpa lapisan epitel diklasifikasikan sebagai pseudocyst. Meskipun patogenesis dari kista-kista masih belum banyak dimengerti, namun kista-kista tersebut dibagi dalam dua kelompok besar berdasarkan dugaan asal dinding epitelnya.1 Kista pada maksila dan mandibula sering terjadi. Kista tulang lebih sering terjadi pada rahang daripada organ tulang lainnya dikarenakan adanya epitel odontogenik dari unsur-unsur (misalnya gigi) dan sisa-sisa struktur embrional epitel nonodontogenik. Berdasarkan dugaan asal dinding epitelnya, kista-kista tersebut dibagi dalam dua kelompok yaitu2 : a. Kista Odontogenik Dinding epitelnya berasal dari sisa-sisa epitel organ pembentuk gigi. Adanya proliferasi degenerasi kistik dari epitel odontogenik dapat menimbulkan kista odontogenik. b. Kista Nonodontogenik Dinding kista berasal dari sumber-sumber selain organ pembentukan gigi. Kelompok ini meliputi lesi-lesi yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai kista fisual yang dianggap berasal dari epitel yang membatasi proses embrionik pembentukkan wajah.2 Sedangkan berdasarkan WHO yang telah dimodifikasikan, kista pada rahang dibagi menjadi beberapa kelompok yang dapat dilihat dalam tabel berikut3:

Pada penulisan kali ini, akan dibahas lebih mendalam tentang Kista Dentigerous yang merupakan salah satu jenis dari Kista Odontogenik.

Anda mungkin juga menyukai