Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sejalan dengan strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan bangsa yang sehat tahun 2011 ini peningkatan derajat kesehatan menjadi salah satu fokus pembangunan di bidang kesehatan. Mewujudkan masyarakat yang sehat,

pembangunan di bidang kesehatan diarahkan kepada semua lapisan masyarakat. Sasaran utama pembangunan kesehatan adalah perilaku hidup sehat, manajemen pembangunan kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat pada saat ini diharapkan adalah bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit serta melindungi diri dari ancaman serta berpartisipasi aktif dalam kesehatan masyarakat.1 Kelenjar Getah Bening (KGB) terdapat di beberapa tempat di tubuh kita. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita.2 KGB dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen (mikroba,zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh, maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga KGB membesar. Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari KGB itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk

mengatasi infeksi di KGB (limfadenitis), Infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan sari penyakit metabolit makrofag (gaucher disease).3 Limfadenopati adalah penyakit kelenjar getah bening biasanya dengan pembengkakan kelenjar getah bening.4 Menurut Tambayong Limfadenopati adalah suatu tanda dari infeksi berat dan terlokalisasi, sedangkan pengertian Limfadenopati menurut Harrison adalah pembengkakan kelenjar limfe. Limfadenopati (Pembesaran KGB) dapat dibedakan menjadi pembesaran KGB lokal (limfadenopati lokalisata) dan pembesaran KGB umum (limfadenopati generalisata). Limfadenopati lokalisata didefinisikan sebagai pembesaran KGB hanya pada satu daerah saja, sedangkan limfadenopati generalisata apabila pembesaran KGB pada dua atau lebih daerah yang berjauhan dan simetris.2 Pembesaran kelenjar getah bening sebagian besar (55%) berada di daerah kepala dan leher. Kasus limfadenopati leher sering ditemukan dalam praktik kedokteran sehari-hari. Dengan metode diagnostik biopsi aspirasi jarum halus dapat diketahui pola histopatologi yang terjadi dalam kelenjar getah bening.3 Karena itu bahasan diutamakan pada pembesaran kelenjar getah bening di daerah kepala dan leher. Pada daerah leher (cervikal), pembesaran kelenjar getah bening didefinisikan bila kelenjar membesar lebih dari diameter satu sentimeter. Sekitar 38% sampai 45% pada anak normal memiliki kelenjar getah bening yang teraba. Dari Studi di Belanda terdapat 2.556 kasus limfadenopati yang tidak dapat dijelaskan dan 10% dirujuk kepada spesialis, 3.2% membutuhkan biopsy dan 1.1% mengalami keganasan. 3

Dari penelitian sebelumnya, dengan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) kelenjar limfe pada tahun 2008 dari 242 kasus, didapatkan 163 (67.4%) kasus limfadenitis tuberkulosis, 59 (24.4%) radang tidak khas, 5 (2.1%), limfoma,

1 (0.4%), metastasis karsinoma dan 14 (5.7%) aspirat tidak representatif. Dua puluh
enam dijadikan sampel dengan proporsi penderita laki-laki dan perempuan sama, usia terbanyak 5 15 tahun (57.7%), 73.1% kasus mempunyai pembesaran kelenjar multipel berukuran 1 cm atau lebih.5 Pada penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 2010 didapatkan proporsi limfadenitis kronik nonspesifik sebesar 21,4% dari 753

kasus limfadenopati leher yang tercatat. Proporsi pada laki-laki dan perempuan sebesar 46% dan 54% pada seluruh kasus. Proporsi usia diperoleh 49,1% untuk usia <20 tahun, 18,6% untuk usia 20-29 tahun, dan 32,3% untuk usia >30tahun.6 Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana Gambaran klinis dan Histopatologis dari Limfadenopati Servikalis di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, periode November 2011-Oktober 2012.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diambil rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah karakteristik gambaran Histopatologis

Limfadenopati Servikalis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik gambaran histopatologis limfadenopati servikalis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, periode 2010-2012.

2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui klasifikasi/karakteristik gambaran histopatologis limfadenopati servikalis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, periode 2010 2012. b. Untuk mengetahui distribusi umur penderita limfadenopati servikalis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, periode 2010 - 2012. c. Untuk mengetahui distribusi jenis kelamin pada penderita limfadenopati servikalis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, periode 2010 - 2012. d. Untuk mengetahui distribusi ukuran benjolan pada limfadenopati servikalis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, periode 2010 - 2012.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Melatih kemampuan dalam melaksanakan penelitian di masyarakat dan menambah pengetahuan mengenai karakteristik gambaran histopatologis Limfadenopati Servikalis. 2. Bagi Kalangan medis atau Praktisi Kesehatan Untuk membantu menentukan diagnosa lebih akurat Limfadenopati Servikalis dan dapat diupayakan penatalaksanaan yang lebih tepat dan upaya pencegahannya serta mengetahui prognosis dari limfadenopati Servikalis. 3. Bagi pengembangan keilmuan dan peneliti selanjutnya Sebagai bahan masukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peneliti selanjutnya tentang karakteristik gambaran histopatologi Limfadenopati Servikalis.

E. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung. 2. Ruang Lingkup Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan selama dua minggu mulai tanggal 5 April sampai 12 April 2013.

3. Ruang Lingkup Subjek Subjek penelitian ini adalah sediaan preparat hasil biopsi berupa slide dengan blok parafin dan resume medik dari semua pasien dengan Limfadenopati servikalis, yang ada di arsip Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung, periode 2010 2012.

Anda mungkin juga menyukai