1. Pusat belajar
Penilaian kelas lebih mem#okuskan perhatian guru dan sis"a pada pengamatan dan perbaikan belajar daripada pengamatan dan perbaikan mengajar. Penilaian kelas ini akan dapat memberikan in#ormasi dan petunjuk bagi guru dan sis"a untuk membuat pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan terhadap hasil belajar.
2. Partisipasi-aktif siswa
Karena di#okuskan pada belajar, maka penilaian kelas memerlukan partisipasi akti# sis"a. Kerjasama di dalam penilaian harus dilakukan dimana sis"a memperkuat penguasaan materi matapelajaran dan keterampilan (skill) pada dirinya. Sementara itu, guru harus memberikan motivasi kepada sis"anya agar terus meningkat. !alam kaitan ini ada tiga pertanyaan bagi guru yang selalu menjadi perhatiannya, yaitu& (a) ,pakah kemampuan dasar dan pengetahuan saya sudah tepat untuk mengajar-. (b) *agaimana saya dapat mengetahui bah"a sis"a saya memang sedang belajar-. (c) *agaimana saya dapat membantu sis"a saya agar dapat belajar dengan lebih baikKarena guru bekerja lebih dekat dengan sis"a untuk menja"ab pertanyaan%pertanyaan di atas, maka diharapkan pada akhirnya guru juga akan dapat selalu memperbaiki skill (keterampilan) mengajarnya.
3. Formatif
Pelaksanaan penilaian kelas yang bersi#at #ormati# mempunyai tujuan untuk memperbaiki mutu hasil belajar peserta didik.
4. Kontekstual spesifik
Pelaksanaan penilaian kelas adalah ja"aban terhadap kebutuhan khusus bagi guru dan sis"a. Kebutuhan khusus berada dalam kontekstual guru dan sis"a yang harus belajar dengan baik dalam kelas.
5. Umpan balik
Penilaian kelas merupakan suatu alur proses umpan balik di kelas. !engan sejumlah /PK (tujuan pembelajaran khusus), guru dan sis"a dengan cepat dan mudah menggunakan umpan balik dan melakukan saran perbaikan belajar berdasarkan hasil%hasil penilaian yang diperoleh. 0ntuk mengecek peman#aatan saran tersebut, pimpinan sekolah menggunakan hasil penilaian kelas, dan melanjutkan pengecekan alur umpan balik. Karena pendekatan umpan balik ini dalam kegiatan di kelas setiap hari, maka komunikasi alur hubungan antara pimpinan sekolah, guru dan sis"a dalam K*M akan menjadi lebih e#isien dan lebih e#ekti#.
Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
Objekti
Penilaian yang objekti# adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru).
!dil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan atau merugikan sis"a hanya karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta memiliki
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
"erpadu
Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
"erbuka
Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh guru dan mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai. !engan demikian akan dapat memantau perkembangan kemampuan sis"a.
Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap dengan mengikuti langkah%langkah yang baku.
Bera$uan kriteria
Penilaian dikatakan beracuan kriteria apabila penilaian yang dilakukan didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
!kuntabel
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat dipertanggungja"abkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
%dukati
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukati# apabila penilaian tersebut dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan sis"a.
!$uan Patokan
!alam mengimplementasikan kurikulum (+') pada aspek penilaiannya, maka semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah terlebih dahulu harus menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing%masing.
Ketuntasan Belajar
0ntuk K! pada K %) dan K %4, sis"a dapat dikatakan belum tuntas belajar untuk menguasai K! yang dipelajarinya bila menunjukkan indikator nilai 5 (.66 dari hasil tes #ormati#. 0ntuk K! pada K %) dan K %4, sis"a dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai K! yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai 7 (.66 dari hasil tes #ormati#. 0ntuk K! pada K %' dan K %(, ketuntasan sis"a dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada K %' dan K %( untuk seluruh matapelajaran, yakni jika pro#il sikap sis"a secara umum berada pada kategori baik (*) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.
# apun implikasi ari a an"a pers"aratan ketuntasan belajar tersebut a ala$ seba!ai berikut. 0ntuk K! pada K %) dan K %4& diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari (.66.
0ntuk K! pada K %) dan K %4& diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke K! berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai (.66 atau lebih dari (.66. dan 0ntuk K! pada K %) dan K %4& diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 89: peserta didik memperoleh nilai kurang dari (.66. 0ntuk K! pada K %' dan K %(, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum pro#il sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru *K, dan orang tua).
Belajar "untas
0ntuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (K %) dan K %4), sis"a tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. ,sumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah sis"a dapat belajar apapun, hanya "aktu yang dibutuhkan yang berbeda. Sis"a yang belajar lambat perlu "aktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan sis"a pada umumnya.
Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh mere#leksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh sis"a, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh sis"a.
Berkesinambungan
/ujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar sis"a, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
Kemampuan sis"a tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing%masing.
/eknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, porto#olio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri. 22222222
Penilaian, Pengukuran, dan ,sesmen dalam Kurikulum (+') ;ang dimaksud dengan penilaian di dalam Kurikulum (+') adalah sama dengan asesmen. Selanjutnya buku pedoman pelaksanaan pembelajaran Kurikulum (+') menyebutkan bah"a ada tiga kegiatan yang perlu dide#inisikan dalam kaitan dengan konsep penilaian (asesmen), yaitu& '. Pengukuran (. Penilaian ). <valuasi Sebenarnya istilah pengukuran, penilaian dan evaluasi mempunyai makna yang tidak sama, tetapi masing%masing saling terkait. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran. Penilaian adalah proses mengumpulkan in#ormasi3bukti melalui pengukuran, mena#sirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti% bukti hasil pengukuran. <valuasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan hasil%hasil penilaian. =akupan Penilaian Menurut Kurikulum(+') !i dalam Kurikulum (+'), kompetensi inti (K ) dirumuskan menjadi 4 bagian yaitu& '. K %'& kompetensi inti sikap spiritual.
(. K %(& kompetensi inti sikap sosial. ). K %)& kompetensi inti pengetahuan. 4. K %4& kompetensi inti keterampilan. Pada tiap materi pokok tertentu akan terdapat rumusan K! untuk masing%masing aspek K . >adi, pada suatu materi pokok tertentu, akan selalu muncul 4 K! sebagai berikut& '. K! pada K %'& aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu bersi#at generik, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok). (. K! pada K %(& aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersi#at relati# generik, namun beberapa materi pokok tertentu ada K! pada K %) yang berbeda dengan K! lain pada K %(). ). K! pada K %)& aspek pengetahuan 4. K! pada K %4& aspek keterampilan ?ah, penilaian yang harus dilakukan adalah mencakup keempat kompetensi inti tersebut.
Penilaian %onformal&'nformal
Penilaian non#ormal bisa berupa komentar%komentar guru yang diberikan3diucapkan selama proses pembelajaran. Saat seorang peserta didik menja"ab pertanyaan guru, pada "aktu sis"a atau beberapa sis"a mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya, atau saat seorang sis"a memberikan komentar terhadap ja"aban guru atau sis"a lainnya, dengan demikian berarti guru telah melakukan penilaian non#ormal3in#ormal terhadap per#ormansi sis"a tersebut.
Penilaian Formal
Penilaian proses #ormal adalah sebaliknya dari penilaian in#ormal. Penilaian #ormal adalah teknik pengumpulan in#ormasi yang didesain untuk mengidenti#ikasi dan merekam pengetahuan dan keterampilan sis"a. /idak sama dengan penilaian proses in#ormal, penilaian proses #ormal merupakan kegiatan yang disusun dan dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk membuat suatu simpulan tentang kemajuan sis"a.
Pengertian, Prinsip%Prinsip, dan Karakteristik Penilaian Kelas @tentik Menurut Kurikulum (+')
mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bah"a tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar%benar dikuasai dan dicapai.
1. Pusat belajar
Penilaian kelas lebih mem#okuskan perhatian guru dan sis"a pada pengamatan dan perbaikan belajar daripada pengamatan dan perbaikan mengajar. Penilaian kelas ini akan dapat memberikan in#ormasi dan petunjuk bagi guru dan sis"a untuk membuat pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan terhadap hasil belajar.
2. Partisipasi-aktif siswa
Karena di#okuskan pada belajar, maka penilaian kelas memerlukan partisipasi akti# sis"a. Kerjasama di dalam penilaian harus dilakukan dimana sis"a memperkuat penguasaan materi matapelajaran dan keterampilan (skill) pada dirinya. Sementara itu, guru harus memberikan motivasi kepada sis"anya agar terus meningkat. !alam kaitan ini ada tiga pertanyaan bagi guru yang selalu menjadi perhatiannya, yaitu& (a) ,pakah kemampuan dasar dan pengetahuan saya sudah tepat untuk mengajar-. (b) *agaimana saya dapat mengetahui bah"a sis"a saya memang sedang belajar-. (c) *agaimana saya dapat membantu sis"a saya agar dapat belajar dengan lebih baikKarena guru bekerja lebih dekat dengan sis"a untuk menja"ab pertanyaan%pertanyaan di atas, maka diharapkan pada akhirnya guru juga akan dapat selalu memperbaiki skill (keterampilan) mengajarnya.
3. Formatif
Pelaksanaan penilaian kelas yang bersi#at #ormati# mempunyai tujuan untuk memperbaiki mutu hasil belajar peserta didik.
4. Kontekstual spesifik
Pelaksanaan penilaian kelas adalah ja"aban terhadap kebutuhan khusus bagi guru dan sis"a. Kebutuhan khusus berada dalam kontekstual guru dan sis"a yang harus belajar dengan baik dalam kelas.
5. Umpan balik
Penilaian kelas merupakan suatu alur proses umpan balik di kelas. !engan sejumlah /PK (tujuan pembelajaran khusus), guru dan sis"a dengan cepat dan mudah menggunakan umpan balik dan melakukan saran perbaikan belajar berdasarkan hasil%hasil penilaian yang diperoleh. 0ntuk mengecek peman#aatan saran tersebut, pimpinan sekolah menggunakan hasil penilaian kelas, dan melanjutkan pengecekan alur umpan balik. Karena pendekatan umpan balik ini dalam kegiatan di kelas setiap hari, maka komunikasi alur hubungan antara pimpinan sekolah, guru dan sis"a dalam K*M akan menjadi lebih e#isien dan lebih e#ekti#.
dipicu agar dapat menerapkan prinsip%prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) dan tidak sekedar berorientasi pada pencapaian target kurikulum semata.
Pengertian, Prinsip%Prinsip, dan Karakteristik Penilaian Kelas @tentik Menurut Kurikulum (+')
*eberapa karakteristik penilaian kelas menurut Kurikulum (+') adalah sebagai berikut&
1. Pusat belajar
Penilaian kelas lebih mem#okuskan perhatian guru dan sis"a pada pengamatan dan perbaikan belajar daripada pengamatan dan perbaikan mengajar. Penilaian kelas ini akan dapat memberikan in#ormasi dan petunjuk bagi guru dan sis"a untuk membuat pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan terhadap hasil belajar.
2. Partisipasi-aktif siswa
Karena di#okuskan pada belajar, maka penilaian kelas memerlukan partisipasi akti# sis"a. Kerjasama di dalam penilaian harus dilakukan dimana sis"a memperkuat penguasaan materi matapelajaran dan keterampilan (skill) pada dirinya. Sementara itu, guru harus memberikan motivasi kepada sis"anya agar terus meningkat. !alam kaitan ini ada tiga pertanyaan bagi guru yang selalu menjadi perhatiannya, yaitu& (a) ,pakah kemampuan dasar dan pengetahuan saya sudah tepat untuk mengajar-. (b) *agaimana saya dapat mengetahui bah"a sis"a saya memang sedang belajar-. (c) *agaimana saya dapat membantu sis"a saya agar dapat belajar dengan lebih baikKarena guru bekerja lebih dekat dengan sis"a untuk menja"ab pertanyaan%pertanyaan di atas, maka diharapkan pada akhirnya guru juga akan dapat selalu memperbaiki skill (keterampilan) mengajarnya.
3. Formatif
Pelaksanaan penilaian kelas yang bersi#at #ormati# mempunyai tujuan untuk memperbaiki mutu hasil belajar peserta didik.
4. Kontekstual spesifik
Pelaksanaan penilaian kelas adalah ja"aban terhadap kebutuhan khusus bagi guru dan sis"a. Kebutuhan khusus berada dalam kontekstual guru dan sis"a yang harus belajar dengan baik dalam kelas.
5. Umpan balik
Penilaian kelas merupakan suatu alur proses umpan balik di kelas. !engan sejumlah /PK (tujuan pembelajaran khusus), guru dan sis"a dengan cepat dan mudah menggunakan umpan balik dan melakukan saran perbaikan belajar berdasarkan hasil%hasil penilaian yang diperoleh. 0ntuk mengecek peman#aatan saran tersebut, pimpinan sekolah menggunakan hasil penilaian kelas, dan melanjutkan pengecekan alur umpan balik. Karena pendekatan umpan balik ini dalam kegiatan di kelas setiap hari, maka komunikasi alur hubungan antara pimpinan sekolah, guru dan sis"a dalam K*M akan menjadi lebih e#isien dan lebih e#ekti#.
#leksibel, dan lebih e#ekti#. $uru siap menanyakan dan mereaksi pertanyaan sis"a, memonitor bahasa tubuh (body language) dan ekspresi "ajah peserta didik, mengoreksi P1 (pekerjaan rumah) dan hasil tes sis"a, dan seterusnya. Penilaian kelas memberi sebuah cara untuk melakukan penilaian secara menyeluruh (holistik) dan sistematik dalam proses pembelajaran di kelas. 222222
*erdasarkan pada tabel di atas dapat dijelaskan lebih lanjut bah"a untuk menetapkan beban belajar ' sks adalah dengan rumus berikut&
Sehingga beban belajar sks untuk SMP3M/s dengan mengacu pada rumus tersebut dapat ditetapkan bah"a setiap pembelajaran dengan beban belajar ' sks pada SKS sama dengan beban belajar ( jam pembelajaran pada Sistem Paket. ,gar lebih jelas lagi, dalam /abel di ba"ah ini disajikan contoh konversi kedua jenis beban pembelajaran tersebut. /abel =ontoh Konversi *eban *elajar
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu (.66 (*%). Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah *.
0ntuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada kompetensi berikutnya. 0ntuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.
Keterangan& P & ndeks Prestasi F? & >umlah mata pelajaran sks & Satuan kredit semester yang diambil untuk setiap mata pelajaran >umlah sks & jumlah sks dalam satu semester Sis"a pada semester ( dan seterusnya dapat mengambil sejumlah mata pelajaran dengan jumlah sks berdasarkan P semester sebelumnya dengan ketentuan sebagai berikut& (') P 5 (.66 dapat mengambil maksimal (+ sks. (() P (.66 E ).)( dapat mengambil maksimal (4 sks. ()) P ).)) E ).69 dapat mengambil maksimal (G sks. (4) P H ).69 dapat mengambil maksimal )( sks. Selain itu, nilai kompetensi sikap paling rendah *.
menyelesaikan seluruh program pembelajaran. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran. lulus ujian sekolah3madrasah. dan lulus 0jian ?asional.