Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana berkas cahaya yang sejajar dengan garis pandang yang masuk kedalam mata dalam keadaan tanpa akomodasi akan dibiaskan didepan retina, oleh karena antara segmen anterior dan posterior tidak sepadan. Hal ini mungkin menghasilkan bias sinar konvergen yang berlebihan yang disebabkan kurvatura kornea yang tinggi, lensa yang abnormal, atau peningkatan indek refraksi lensa. (1,2,3, ,!,"# $revalensinya bervariasi kulit hitam lebih sedikit dan orang %sia lebih besar terutama &ina, 'anita lebih banyak dari pada laki laki, dan lebih banyak pada sosial ekonomi yang tinggi dengan pendidikan yang tinggi. (1,2,3, # (omplikasi miopia diantaranya bayangan kecil, ambliopia anisometrop defek lapang pandang, gangguan adaptasi gelap, gangguan membedakan 'arna, gangguan binokuler, degenerasi kisi, giant retinal tear ,ablasi viterus posterior, ablasi retina posterior dan stafiloma posterior(1,3,)# II. MIOPIA Miopia adalah kelainan refraksi dimana sinar sinar sejajar dengan sumbu penglihatan yang masuk kedalam mata dalam keadaan tanpa akomodasi akan dibiaskan didepan retina. (1,2,3,!# *efraksi mata tergantung kepada empat komponen variabel antara lain + 1. (ekuatan daya bias kornea 2. (edalaman bilik mata depan 3. (ekuatan daya bias lensa 4. $anjang sumbu bola mata.( ,,# $ada orang yang emetrop setiap nilai variabel dalam keadaan normal dan korelasi diantara variabel tetap, oleh karena itu tidak ada kelainan refraksi, sedangkan pada miopia korelasi ini tidak ada. $aling sering miopia disebabkan pemanjangan aksial dengan perluasan dinding sklera. ( #

Dikenal beberapa bentuk miopia seperti : 1. Miopia refraktif, bertambahnya indeks bias media penglihatan yang terjadi akibat pembiasan media penglihatan kornea dan lensa yang terlalu kuat. 2. Miopia %ksial, miopia akibat panjangnya sumbu bola mata, dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal. -erdasarkan besar derajat miopia dibagi dalam+ 1. Miopia ringan, bila kurang dari . 3 / 2. Miopa sedang, . 3 / sampai . " / 3. Miopia tinggi, bila lebih dari . "/ ( 2,3,,# III PREVALENSI $revalensi miopia bervariasi, angka tertinggi terdapat pada orang %sia dan paling sedikit pada orang kulit hitam. /i %merika dari 2!0 miopia, diantaranya 12,"0 adalah orang kulit hitam, sedangkan penelitian pada 121.111 orang &ina ditemukan )10 miopia. 2anita lebih banyak dari pada laki .laki dengan sosial ekonomi yang tinggi dan dengan latar belakang pendidikan yang tinggi. $ada survei statistik internasional menunjukan angka miopia patologi,Mesir 1,20, &ekoslovakia 10, 3panyol 4,"0, dan 5epang ,, 0. (1,3, # Miopia yang lebih dari . " / terdapat 2)0 hingga 320 dari seluruh populasi miopia,sedangkan miopia yang lebih dari . ,/ terdapat "0 .1,0.(3# IV E IOLO!I 6tiologi disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, dimana faktor lingkungan oleh karena kurangnya eksposur retina untuk pembentukan bayangan, sehingga merangsang peningkatan vasoactive intestinal polypeptide (7. 8. $.# yang akan menyebabkan pertumbuhan panjang bola mata. 3etelah lahir mata pada bayi terjadi pemanjangan dan peningkatan volume. $ada mata normal terjadi peningkatan perkembangan ukuran beberapa kali, tetapi hubungan masing . masing variabel tetap ada, sehingga mata tetap emetrop. $roses ini menunjukan suatu feed back sistem pengaturan perkembangan pertumbuhan mata. ( #

Miopia merupakan kelainan yang diturunkan dan seringkali ditemukan pada anak.anak ketika mereka berusia ,.12 tahun. %ntara usia 13.14 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat, miopia semakin memburuk. %ntara usia 21. 1 tahun, biasanya terjadi sedikit perubahan.

Pen"ebab miopia#$% : 1. 9aktor keturunan dengan cara penurunan genetic yang :penetrasi tidak beraturan;.

%rtinya+

1. Mata minus bisa didapatkan pada keturunan tingkat 1 (langsung bapak < ibu pada anak #, atau pada keturunan tingkat 2 = 3 dst pun. -isa pada anak laki.laki ataupun anak perempuan. 2. 9actor kebiasaan < keliling (surrounding factors #

88 . 9actor kebiasaan < keliling (surrounding factors # >erlalu suka baca<aktifitas jarak dekat yang terlalu banyak (menggambar#,pekerjaan rumah < curriculum pelajaran sekolah (ilmu'an lebih sering bermata minus# $encahayaan yang e?tra kuat dan lama (computer , >7 , game #.cahaya putih pagi hari (day.light sources# jauh lebih baik < kurang melelahkan dari pada cahaya kuning,merah,biru,hijau. @egara matahari (dari statistik# memperlihatkan jumlah penduduk bermata minus. (urangnya factor <aktifitas jarak jauh terutama sport < aktifitas fisik diluar rumah. Diluar ruma& 'iasumsikan ba&(a#)% : 1. 2. cerah 3. Mata tidak harus berakomodasi terus.terusan terlalu kuat,(jarak jauh#. 2arna keliling < alam seperti hijau ( tanam.tanaman #,biru ( langit yang #,pengaturan mata untuk pengihatan tatanan 'arna ( merah,kuning,biru,hijau # dan tatanan penglihatan 3 = dimensi (stereoscopi#. 9aktor fisik < bergerak dimana sirkulasi darah < kerja jantung dan paru. paru,serta otot.otot seluruh tubuh terperbaiki. 8ni penting untuk pemberian oksigen (A2# dan elemen yang cukup untuk jaringan mata sesuai dengan giBi<makanan individu tsb.($ada anak yang giBi rendah#<keadaan umum kurang baik + missal allergi C sulit < tidak suka sayur < buah. /idapatkan kelompok mata minus karena kekurangan mineral (Bink C selenium C pre. cursor vit % dan /#.

Dsaha oleh tubuh untuk bisa mengeluarkan hasil.hasil racun tubuh (free radical#melalui keringat dan produksi cairan mata untuk melumasi cornea dan bagian teratas jaringan mata.8tu sebabnya olah raga renang sangat disarankan pada semua golongan usia (karena posisi tubuh datar pada saat berenang C inde?.bias air berbeda dengan udara sehingga melatih akomodasi otot.otot iris C air melembabkan mata#.

!.

(eadaan emosi < psikologi anak yaitu misal stress di kelas kurang tidur.>erjadi hal yang kita sebutkan 3pasing Af >he %ccomodation.-ila anak pada keadaan stress,tiba.tiba dua menjadi mata minus tinggi (kurang lebih =2 s<d = diopter#, pada hari yang sama bila dia sudah rileks<santai mata minusnya menurun s<d =1.! diopter atau menghilang sama sekali.3ering terjadi pada anank.anak usia )., tahun atau usia 1).1, 1tahun.

Pemeriksaan penun*an+ pa'a kelainan,kelainan mata minus tin++i #-./.).$% : 9oto fundus < retina $emeriksaan lapang pandang < campimetri < perimetri $emeriksaan k'alitas retina ( 6.*.E F electro retino gram# $emeriksaan kelainan otak < brain berkaitan dengan kelainan mata ( 6.6.E F electro = ence falogram 67$ (evoked potential e?amination# D3E ( ultra = sono = grafi # bola mata dan keliling organ mata misal pada tumor,panjang bola mata , kekentalan benda kaca (vitreous# *etinometri ( maksimal kemungkinan tajam penglihatan mata yang tersisa# &> scan dengan kontras < M*8.

V !E0ALA DAN ANDA 1LINIS -erbagai keluhan dapat timbul dari penderita miopia tergantung pada jenis, derajat dan komplikasi miopia yang terjadi. (!,",12#

!e*ala sub"ekti2 "an+ 'i'apat pa'a miopia antara lain#$.3% 4 . 7isus menurun bila melihat jauh. . Gekas lelah. . Eangguan penglihatan 'arna. . $erluasan bintik buta dan defek lapang pandang. . *angsangan cahaya umumnya sub normal, dan terjadi buta senja pada sejumlah penderita. (1,3# an'a klinis 3ecara klinis umumnya segmen anterior ditemukan bilik mata depan lebih dalam dan pupil relatif lebar, kadang kadang ditemukan bola mata yang agak menonjol dan kurvatura kornea tidak normal. VI 1OMPLI1ASI (omplikasi miopia antara lain + a. 5a"an+an "an+ ke6il Hal ini oleh karena terjadi kemiringan dan pergeseran sel reseptor retina sehingga terjadi peningkatan jarak antara masing masing sel reseptor tersebut dan mengakibatkan terjadinya bayangan kecil.(1, 3 # b. Ambliopia anisometrop %mbliopia anisometrop merupakan ambliopia yang terjadi pada kelainan refraksi kedua mata yang tidak sama besar, dalam hal ini mata yang terjadi miopia bisa hanya satu atau keduanya. >erjadi ambliopia ini oleh karena kegagalan fusi akibat perbedaan bayangan yang terbentuk di fovea, dimana mata yang dengan kelainan lebih ringan melihat bayangan lebih jelas, sedang mata dengan kelainan refraksi lebih berat melihat bayangan kabur, sehingga menimbulkan penglihatan binokuler yang tidak seimbang dan akibatnya terjadi supresi pada mata yang kelainan refraksi yang berat dan akhirnya menimbulkan ambliopia anisometrop. ( 1,3,13 # 6. Perluasan bintik buta 'an 'e2ek lapan+an pan'an+ Hal ini terjadi oleh karena adanya perubahan retina dan koroid yang disebabkan traksi jaringan pada tepi papil n. optik.(1,3#

"

'. !an++uan a'aptasi +elap /isebabkan oleh karena hilangnya sensitivitas sel sel batang. /imana pada miopia terjadi atrofi retina perifer dan telah diketahui sel sel batang terbanyak didaerah retina perifer. (1,3# e. !an++uan membe'akan (arna Eangguan ini disebabkan oleh karena terjadinya degenerasi korioretnal, menurut klasifikasi Francois dan Verriest termasuk tipe tiga yaitu gangguan 'arna kuning dan biru.(1 # 2. 5inokularitas suboptimal /isebabkan oleh karena adanya gangguan sensoris pada retina sehingga terjadi gangguan fusi dari sensoris itu dan mengakibatkan terjadi binokularitas suboptimal.(1!# +. Latti6e 'e+eneration (arlin dan &urtin menemukan komplikasi ini pada penderita miopia yang semakin meningkat dengan peningkatan panjang sumbu bola mata, tetapi sebaliknya yang ditemukan oleh &elorio dan $ruett lebih tinggi pada miopia " . 4 /, dengan panjang sumbu bola mata 2" . 2) mm, dari pada miopia derajat tinggi yang panjang sumbu bola mata lebih 32 mm. /itandai adanya palung yang memanjang dan menggaung serta tepinya meninggi dan pada tepi lesi ini vitreus melekat erat. $ada permukaan retina didaerah lesi sering terlihat bercak bercak putih mengkilap yang dinamakan Snail track appearance, dan pembuluh darah mengalami sklerosis yang membentuk anyaman kisi kisi putih, ini merupakan gambaran khas. Gebar setiap lesi bervariasi antara seperempat dan dua pertiga diameter papil dan panjangnya antara satu hingga duabelas diameter papil. -iasanya letaknya sejajar ora serata, terbatas mulai ekuator sampai ora serata, jumlah lesi dapat dua atau lebih mungkin sejajar atau bersilangan. (omplikasi ini merupakan resiko terjadinya ablasi retina.(1,1"# &. !iant retinal tear Merupakan sobeknya retina yang luasnya 411 atau lebih, bentuknya sama

dengan bentuk tear tapal kuda, dan sering terjadi pada tepi posterior dasar vitreus. $enting dibedakan dengan retinal dialyses yang luasnya 411 atau lebih, dimana kelainan ini sobekan tepi posterior tetap melekat pada dasar vitreus, sedangkan pada giant retinal tear tidak.(1,1"# i. Ablasio 7itreus posterior %dalah lepasnya kortek korpus vitreum akibat terjadi pengerutan atau kolap korpus vitreum. /idiskripsikan pertama kali oleh 8'anoff tahun 1,"4 sebagai Hdetachment e vacuoI, yang disebabkan oleh peregangan bola mata yang menimbulkan suatu ruang antara permukaan vitreus dan polus posterior bola mata.
(1,3,1)#

8nsidens ablasio vitreus posterior meningkat dengan semakin meningkatnya derajat miopia dan umur, biasanya didahului oleh pembentukan 3ineresis dari cairan yang ireguler didalam vitreus. Menurut Eoldmann bah'a penyebab ablasio vitreus posterior adalah oleh karena vitreus mencair, yang dapat terjadi 21 tahun lebih cepat pada mata miopia sedang sampai berat dari pada mata emetrop. 5ika serangan akut mungkin disertai photopsia oleh karena traksi vitreoretina dan skotoma kecil yang berpindah.pindah atau :floaters; yang dihasilkan dari bentuk bayangan pada retina oleh kondensasi fibril dan opasitas vitreus, dapat disertai perdarahan pada tepi papil dan sepanjang arkade vaskular. $hotopsia yang disebabkan oleh ablasio vitreus posterior mempunyai ciri .ciri sebagai berikut + . -er'arna putih atau kebiru . biruan, mengkilap dan terlihat didaerah perifer dari lapangan penglihatan. . >imbul berulang ulang apabila mata digerakan. . /iproyeksikan pada meridian yang berla'anan dengan daerah yang sakit. 9loaters pada ablasio vitreus posterior datangnya tiba . tiba sangat tebal, besar dan banyak , serta batasnya sangat jalas. /iagnosa ablasio vitreus posterior ditegakan atas dasar adanya kekeruhan vitreus diatas permukaan kortek vitreus yang lepas atau adanya membran yang menebal membatasi dinding depan suatu lakuna posterior atau lakuna sentral.

*. Ablasio retina posterior Menurut -ohringer mata miopia resiko terjadinya ablasio retina sekitar 2, 0. (omplikasi ablasio lebih ditakuti, hubungan ini pertama kali ditekankan oleh 7on Eraefe tahun 1,!), dimana ! 0 miopia terjadi ablasio retina lebih sering bilateral dan umumnya pada miopia patologis. (3,11# %blasio retina posterior dimulai dengan pendangkalan arkade vaskular temporal yang semakin meningkat, tetapi dapat menyebar ke perifer, dapat disebabkan oleh foveal hole atau tear perifer atau kedua.duanya. Gebih sering disebabkan oleh makular hole karena miopia patologi, sedangkan yang disebabkan oleh foveal hole jarang, biasanya didahului ri'ayat visus yang jelek oleh karena terbentuk kista foveal dan miopia degenerasi korioretinal posterior. %blasi ini ditandai oleh semakin bertambah besarnya skotoma sentral. (1,11# Retinal tear pada miopia menurut Gloor dan Daicker oleh karena pada miopia retinanya tipis dengan pengerutan vitreus menimbulkan traksi pada tempat perlekatan antara permukaan vitreoretina dan dengan adanya gaya gravitasi serta pergerakan pada vitreus yang mencair menyebabkan terjadinya retinal tear dan pengeluaran cairan melalui sobekan pada sensoris retina, dengan akibatnya terjadi ablasio retina.
(3,11,1,#

k. Sta2iloma posterior $ertamakali didiskripsikan oleh 3carpa pada a'al abad ke 14, stafiloma posterior berperan untuk terbentuknya makular hole dan ablasi retina. 8ni oleh karena terjadinya penipisan menyeluruh, sklera menipis, ektasia stafiloma posterior. >anda dini yaitu traksi jaringan terlihat pada tepi lateral papil n. optik, tarikan epitel pigmen dan koroid dari papil n optik menimbulkan kresen di bagian temporal dengan sklera terlihat putih melalui lapisan serabut saraf retina yang transparan. $erubahan ini dapat disekitar papil n. optik atau dari nasal meluas ke papil n. optik, pada pemeriksaan lapangan pandang akan terlihat bintik buta yang melebar.(1,3,,,11# 3elanjutnya ketegangan jaringan dalam stafiloma dapat mengakibatkan retaknya membran -ruchIs, yang disertai keluhan skotoma yang disebabkan oleh

perdarahan kecil subretina dari koriokapilaris. *etak yang demikian disebut laequer cracks, secara patologi sama terlihat pada ruptur yang disebabkan trauma tumpul dan pada streaks angioid. Meskipun begitu, gambaran bentuk retak membran -ruchIs pada miopia yaitu pada dasar stafiloma yang berhubungan dengan kresen disebelah temporal papil n. optik. $erdarahan sub retina diabsorpsi dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan, dan visus kembali seperti semula kecuali, retaknya mengenai fovea, maka penurunan visus menetap.(1,3,,,11# %kibat adanya keretakan membran -ruchIs yang mengenai sub makular maka akan terjadi membran neovaskulerkoroidal. Makin lama keretakan ini makin bertambah jumlah dan luasnya, serta perdarahan sub retina mengenai retina dan terjadi sikatrik 9orster 9uchs yang dikelilingi halo dari epitel pigmen dan atrofi koroid. $embuluh darah koroid yang besar mungkin terlihat sklerosis, sedangkan yang kecil atrofi dan tidak tampak dengan epitel pigmen diatasnya.(1,3,,,11# VII PENA ALA1SANAAN Pen+obatan mata minus 8 m"opia : >erpenting adalah pencegahan.pencegahan yaitu + 5arak baca 1 = ! cm %ktifitas pemakaian mata jarak dekat dan jauh bergantian.misal + setelah baca < gambar < computer ! menit, stop dulu untuk 1! = 21 menit beristirahat sambil melakukan aktifitas < kerja lain.Alahraga mata,gerak.gerak leher,gerak. gerak bahu. $encahayaan yang akurat ( lihat seminar saya tentang &73 ( &omputer 7ision 3yndrome # pada /ecember 2113#. EiBi yang berimbang bila diperlukan sesuai aktifitas. Alah fisik di alam terbuka ( olah raga tubuh datar ( lay = do'n position # dan tubuh vertical.Alah raga tertentu tidak disarankan pada mata.mata minus,berdasarkan kualitas selaput jala dan tekanan mata. $emijatan sekitar mata dan otot =otot punggung dan leher

11

Gatihan konvergensi ( mendekatkan objek kecil C perlahan.lahan kearah hidung dan bertahan hitungan "1 # Gatihan segitiga < tri = angle. Melihat < merasakan adanya posisi kepala miring < torticollis terutama pada aktifitas lihat >7 < &omputer tepat 'aktu pemberian kaca mata. Melihat < mengatur program < schedule anak ( sekolah C e?tra kurikuler # harus dipaksakan aktifitas rela?ing missal + kegiatan club = sport musik < piano,gitar,biola sanggar dll. Penan+anan komplikasi miopia antara lain : a. -ayangan yang lebih kecil. $enanganannya dapat dilakukan hanya untuk gejala subyektif yaitu dengan pemakaian lensa kontak, dengan tujuan agar bayangan di retina membesar.(13# b. %mbliopia anisometrop. >erapi untuk komplikasi ini ada dua cara dengan batas usia tertua menurut para ahli, rata . rata 4 . 11 tahun dan ada yang 13 . 1 tahun. 1. (oreksi terhadap refraksi (aca mata harus dipakai paling sedikit beberapa minggu, dan jika ada perbaikan, maka harus diteruskan sampai visus menjadi stabil. 2. Menggunakan cara < tehnik yang memaksa penderita melihat dengan mata yang ambliopia. &ara ini digunakan bila ambliopia menetap, ada beberapa cara yaitu, dengan oklusi pada mata yang baik atau dengan penalisasi.(13# c. $erluasan bintik buta dan defek lapangan pandang. (omplikasi ini oleh karena kelainan pada retina dan koroid, maka terapinya hanya mencegah jangan sampai berkembang lebih buruk, yaitu dengan terapi mencegah progresif miopia. d. Eangguan adaptasi gelap. (elainan ini oleh karena kelainan sel reseptor

11

batang, maka

pe nangannya hanya

pencegahan

jangan sampai

berkembang lebih lanjut.(1.3# e. Eangguan membedakan 'arna. Aleh karena gangguan ini disebabkan terjadinya degenerasi korio retinal maka penangananya dengan terapi pencegahan agar tidak berlanjut.(1,1 # f. -inokularitas sub optimal. $enangannya dengan pemakaian lensa kontak.(1!# g. :Gattice degeneration;. $enanganan komplikasi ini, yaitu dilakukan krioterapi atau foto koagulasi, untuk mencegah terjadinya komplikasi ablasio retina.(1"# h. :Eiant retinal tear; Dntuk penanganan giant retinal tear adalah( # + 1. 5ika tidak bersama sama dengan ablasi retina, maka terapi yang dilakukan adalah krioterapi atau fotokoagulasi. 2. 5ika dengan ablasi retina, maka dilakukan krioterapi. 3. 5ika dengan ablasi retina dan dengan komplikasi tepi posterior tear melipat kedalam, maka terapinya vitrektomi.(14# i. %blasi vitreus posterior. >erapi yang diberikan, laser fotokoagulasi untuk menutup pembuluh darah dan kriokoagulasi atau laser pada daerah tear retina.(1, # j. %blasi retina posterior. %blasi ini dapat disebabkan oleh fovea hole atau tear perifer. -ila tear hanya diperifer maka dilakukan dengan tehnik konvensional yaitu scleral buckle dengan drainage cairan sub retina. k. 3tafiloma posterior. /ilakukan pendekatan operasi dengan menggunakan modifikasi dua faktor persamaan dari :Ga $lace; Jaitu radius dari kurvatur dan ketebalan bola mata. *adius dan volume bola mata dapat dikurangi dengan melakukan reseksi sklera pada ekuator. -ahayanya ruptur bola mata selama operasi, perdarahan koroid, ablasio retina. 3ehingga prosedur ini dibatasi penggunaannya. scleral buckling dan

12

DA9 AR PUS A1A 1. $ruett *&. $athologic myopia. 8n+ %lbert /M, 5akobiec 9%, eds. $rinciples and practice of ophthalmology, clinical practic. &hap. ",. 7ol. 88. $hiladelphia + 2. -. 3aunder &ompany, 144 + ,), . ,2. 2. -orish 8M. &linical refraction. 3th ed. &hicago + >he $rofesional $ress, 8nc. 14)! + ! . ". 3. /uke 6lder 33. 3ystem of ophthalmology. Aphthalmic optic and refraction. 7ol. 7. Gondon + Henry (impton, 14)1 + 2") . 3! . . 9ong /3, $ruett *&. 3ystemic assotiation 'ith myopia. 8n + %lbert /M, 5akobiec 9%. eds. $rinciples and practice of ophthalmology, clinical practice. &hap. 22!. 7ol. 7. $hiladelphia + 2.-. 3aunders &ompany, 144 + 31 2 . !1. !. %llen 5H. MayIs manual of the disease of the eye. 2 th ed. Hutington @e' Jork + *obert 6 (rieger $ublishing &o. 14", + 1) . ,". ". 7augan /E, %sbury >, 6va $*. Eeneral ophthalmolgy. 13 th ed. @e' 5ersey + % lange Medical -ook. 1442 + 3)1 . 4 . ). 3tafford 2*. /egeneration and atrohy of the choroid. 8n + /uane >/, 5aeger 6%. eds. &linical ophthalmology. &hap. "". 7ol. 87. *evised ed, $hiladelphia + Harper and *o' $ublisher, 14," + , .4, 13 . 1 . ,. -edrossian *H, 6lander *. Myopia. 8n + 9raunfelder 9>, *oy 9H. eds. &urrent ocular therapy 2. $hiladelphia + 2.-. 3aunder &ompany, 14,! + "1 . "2. 4. (atB M. >he human eye as an optical system. 8n + /uane >/, 5aeger 6%. eds. &linical ophthalmology. &hap. 33. 7ol. 888. *evisede Harper and *o' publisher 14," + 1 . !2. 11. 5aeger 6%. Miscellaneous disease of fundus. 8n + /uane >/, 5aeger 6%. eds. ed, $hiladelphia +

13

&linical ophthalmology. &hap. 3". 7ol. 888. *evised ed. $hiladelphia + Harper and *o' $ublisher, 14," + 11 . 1 . 11. -allantyne %5, Michae lson 8&. >e?t book of the fundus of the eye. 2 th. ed. -altimore + >he 2illiam and 2ilkins &ompany, 14)1 + )3 . , . 12. %dler 9H. $hisiology of the eye, clinical aplication. 3>. Gouis + >he &7. Mosby &ompany, 14!1 + !,2 . 3 , "1" . 34. 13. Ereen'old M5, $ark MM. >reament of amblyopia. 8n+ /uane >/, 5aeger 6%. eds. &linical ophthalmology. &hap. 2. 7ol. 8. *evised ed, $hiladelphia+ Harper and *o' $ublisher, 14," + ) 1 . *eichel 6. Hereditary cone dysfunction syndromes. 8n+ %lbert /M, 5akobiec 9%. eds. $rinciples and practice of ophthalmology, clinical practice. &hap. 11). 7ol. ll. $hiladelphia+ 2.-. 3aunder &ompany, 144 + 12 ". 1!. $ark MM. 3ingle binocular vision. 8n+ /uane >/, 5aeger 6%. eds. &linical ophthalmology. &hap. !. 7ol.l. *evised ed, $hiladelphia+ Harper and *o' $ubliseher, 14," + 1 . 13. 1". Haimovici *, @icholson /H. Gattice degeneration of the retina. 8n + %lbert 5akobiec 9%, eds. $rinciples and practice of ophthalmology, clinicalpractice. &hap. 43. 7ol. ll. $hiladelphia + 2.-. 3aunder &ompany, 144 +11!1 . !!. 1).$eyman E%, 3chulman 5%. 8ntravitreal 3urgery, principles and practice. 2th ed. D3%+ %ppeton K Gange, 144 + 1) . 22, 24 .31. 1,. Aka $@. 9loaters. /alam + >eng (H, 3ommer %, /junaedi 6. (eds#. @asjah lengkap kursus penyegar dan penambah ilmu penyakit mata ll. -andung + $erdami 14), + 44 . 11,. 14. Haynie E/, /I amico /5. 3cleral buckling surgery. 8n + %lbert /M, 5akobiec 9%, eds. $rinciples and practice of ophthalmology, clinical practice.&hap. 4,. vol. ll. $hiladelphia + 2.-. 3aunder &ompany, 144 + 1112.3.

Tugas Baca

1ERA I IS HERPES SIMPLE1S

Ole& : E'na :a&"uni NIM. I-A;<3;-=

Pembimbin+ Dr. Ett" Eko Set"o(ati. Sp.M

5A!IAN8UP9 ILMU PEN>A1I MA A 9A1UL AS 1EDO1 ERAN UNLAM8RSUD ULIN

1!

5AN0ARMASIN Oktober /;;<

1"

Anda mungkin juga menyukai