Anda di halaman 1dari 28

Laporan praktikum Teknik manufaktur 2

Oleh: NIM: 2111111048 NAMA: mochamad fajar ramdani Tanda Tangan:

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


KAMPUS CIMAHI 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek mesin bubut , milling machine dan mesin bor

Dengan adanya praktek ini telah menambah wawasan dalam hal teknologi keteknikan yang sangat di butuhkan oleh seorang mahasiswa agar menjadi seorang mahasiswa yang mampu bersaing di dunia industri logam.

Penulis juga berterima kasih atas semua pihak yang telah membantu dalam laporan praktek ini , baik secara langsung maupun tidak langsung terutama nama dosen danut selaku dosen

Bandung, Juni 2013

Mochamad fajar ramdani

Bab 1

Pendahuluan
1.1 latar belakang Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang permesinan, dibutuhkan tenaga terampil untuk mengoprasikan maupun merawat mesin sekaligus peralatan dari mesin tersebut. Banyak mahasiswa maupun seorang sarjana yang baru lulus dari perguruan tinggi terkadang tidak dapat mengoprasikan maupun merawat mesin serta peralatan mesin tersebut. Mereka cenderung lebih menguasai teori daripada praktek kerja mesin tersebut. Sedangkan di era globalisasi sekarang ini dibutuhkan tenaga kerja yang bukan hanya mengerti teori suatu mesin melainkan tenaga kerja tersebut dituntut untuk mengoperasikan maupun merawat mesin serta peralatan mesin tersebut. Terkadang ada juga beberapa diantara mereka yang dapat mengoperasikan serta merawat mesin dan peralatan mesin tersebut tetapi mereka lemah terhadap pendalaman teori dan mesin tersebut. Apabila hal ini sampai terjadi maka akan lebih banyak lagi sarjana kita yang tidak akan mendapat pekerjaan karena kalah bersaing dengan tenaga ahli asing yang datang dari luar negeri dan bekerja di dalam negeri. Tenaga ahli itu sudah membekali diri mereka dengan beberapa keahlian baik berupa pendalaman teori pemesinan, mengoperasikan maupun merawat mesin serta peralatan mesin tersebut. Kemudian apabila hal ini tidak ditanggapi dengan serius maka, tidaklah mustahil tenaga kerja dari negara kita akan menjadi tamu yang terasing di negaranya sendiri. dalam laporan praktikum kerja mesin ini, kami akan memaparkan beberapa prinsip kerja yang terdapat didalam pengoperasian mesin produksi yang ada di Universitas Negeri Malang. Dengan memiliki pemahaman dasar tantang prinsip kerja mesin, diharapkan seorang operator ataupun teknisi dapat mengoperasikan sekaligus memecahkan beberapa persoalan yang dihadapi dalam praktik kerja mesin sehingga dapat memanfaatkan waktu, tenaga, dan pikiran sebaik-baiknya

2.2

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum pemesinan adalah : a. Mengetahui atau mengenal beberapa macam mesin perkakas, yaitu mesin bubut, mesin sekrap, mesin frais dan mesin bor b. Memahami fungsi dan mekanisme kerja dari mesin perkakas. c. Mengetahui dan memahami tata cara mengoperasikan sekaligus merawat mesin perkakas maupun perlatan pendukung mesin tersebut. d. Mengaplikasikan teori yang didapat dibangku perkuliahan kedalam praktikum. e. Mengetahui persoalan yang dihadapi kemudian mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut f. Memperoleh pengetahuan mengenai sifat-sifat bahan logam yang digunakan sebagai benda kerja. g. Menambah keahlian dan keterampilan dalam menggunakan mesin-mesin tersebut.

1. 2. 3.

4. 5.

BAB II DASAR TEORI Proses pemesinan adalah proses pemotongan material menjadi bentuk benda kerja dengan menggunakan perkakas potong yang dipasang pada mesin perkakas. Sedangkan mesin perkakas adalah suatu mesin atau alat di mana energi yang diberikan digunakan untuk mendeformasikan dengan selanjutnya memotong material ke dalam bentuk dan ukuran dengan kekasaran yang sesuai dengan yang diinginkan. Bagi suatu tingkatan proses, ukuran obyektif ditentukan dengan pahat harus membuanag sebagian material benda kerja sampai ukuran obyektif tercapai. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara menentukan penampang geram sebelum terpotong dan selain itu setelah berbagai aspek teknologi ditinjau maka kecepatan pembuangan geram dapat dipilih agar waktu pemotongan sesuai dengan yang dikehendaki. Situasi ini timbul pada perencanaan proses pemesinan, dengan demikian dapat ditentukan lima eleman dasar proses pemesinan yaitu : Kecepatan potong (Cutting Speed), v = .d.n/1000 : m/ menit Kecepatan makan (Feeding Speed), vf = f . n : mm/min f = fz . z : mm/gigi Kedalaman pemotongan (Depth of Cut), tc = lt/vf : menit lt = lv + lw + ln lv a (d a ) ; untuk mengefreis datar lv 0 ; untuk mengefreis tegak ln 0 ; untuk mengefreis datar ln d/2 ; untuk mengefreis tegak Waktu pemotongan (Cutting Time) : tc (menit) Kecepatan penghasilan geram (Rate of Metal Removal) Z = vf . a. w/ 1000 : cm3/min Elemen proses pemesinan dihitung berdasarkan dimensi benda kerja, alat potong serta jenis mesin tersebut. 3.2.1 Klasifikasi Proses Pemesinan Pahat yang bergerak relatif terhadap benda kerja, akan menghasilkan geram dan sementara itu permkaan benda kerja secara bertahap akan membentuk menjadi komponen yang dikehendaki. Pahat menurut klasifikasinya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : Pahat bermata potong tunggal (Single Point Cutting Tool). Pahat bermata potong jamak (Multiple Point Cutting Tool). Gerak relatif pahat terhadap benda kerja dibagi menjadi dua macam, yaitu : Gerak potong (Cutting Movement) Gerak makan (Feeding Movement) Jika melihat hal tersebut di atas maka proses pemesinan dapat di kelompokkan menjadi tujuh macam (gambar 3.1)

1. 2. 1. 2.

Pemesinan menurut jenis gerakan relatif pahat terhadap benda kerja

Mesin Bubut Mesin bubut merupakan salah satu dari mesin yang paling awal dikembangkan karena mempunyai banyak manfaat yaitu meraut atau memotong material bentuk selindris. Gerak potong terjadi pada kerja, sedangkan gerak makan terjadi pada pahat. Jika kedua gerak tersebut dikombinasikan maka akan terjadi proses perautan atau pemotongan.Selain itu mesin bubut ini juga berfungsi untuk pemembuatan ulir yang disesuaikan dengan bentuk mata pahat yang digunakan untuk membubut.

Bagian bagian Mesin Bubut dan Fungsinya


Head stock, tempat pengaturan kecepatan pemotong (speed of cut). Spindel, bagian yang meneruskan putaran mesin ke benda kerja sehingga benda kerja dapat berputar, serta tempat melekatnya pemegang kerja. Chuck, pemegang benda kerja. Dead center, untuk menunjang ujung benda kerja, center ini tidak berputar

Sendiri tetapi mengikuti putaran benda kerja.


Tail stock spindle, tempat melekatnya dead center. Disamping itu dapat juga melekatkan drill chuck untuk proses drilling. Trail stock, bagian belakang (ekor) mesin bubut, untuk menunjang bagian benda kerja dengan perantaraan dead center yand dilekatkan pada tail stock spindle. Tail stock hand wheel, untuk memajukan atau memundurkan posisi dead center agar kedudukan benda kerja dapat diukur dengan baik. Disamping itu apabila pada tail stock spindle dipasang mata bor, komponen dapat dipergunakan untuk memberikan gerak makan. Bed, bagian yang menunjang head stock, tail stock. Sedangkan bagian atas dari bed disebut ways. Carriage, bagian yang dapat bergeser dengan arah longitudinal sepanjang bed. Carriage memikul bagian bagian lain yang terletak diatasnya, yaitu cross slide dan lain lain. Cross slide, bagian yang melintang pada sumbu mesin bubut, terletak diatas carriage. Untuk mengadakan gerakan pemakanan melintang. Compound rest, tempat melekatnya tool post. Tool post, tempat melekatnya pahat (cutting tool). Leg, kaki mesin bubut, hanya ada pada mesin bubut yang kecil. Gear box, terdapat susunan roda gigi yang memungkinkan adanya variasi kecepatan makan (feed motion).

Cara Kerja Mesin Bubut Motor listrik yang ada pada mesin bubut akan berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanis yaitu berupa gerak putar. Gerak putar yang ada pada motor listrik selanjutnya ditransmisikan dengan menggunakan perlengkapan transmisi pulley dan roda gigi, sehingga mampu memutar poros utama (spindel). Diujung poros utama terdapat perlengkapan pencekam yang mampu mencekam benda kerja, sehingga adanya putaran pada poros utama maka akan memutar benda kerja. Sedangkan pahat yang tercekam pada tempatpahat (tool post) akan mampu bergerak ke kanan, ke kiri, mendekat, menjauhi operator serta mampu bergerak sorong. Gerakan gerakan ini dimungkinkan terjadi karena adanya fasilitas ulir penggerak, susunan roda gigi dan juga adanya jalan. Selanjutnya adanya dead center yang akan mendukung benda kerja pada sisi satunya. Jenis Jenis Mesin Bubut a. Pembubut kecepatan (Speed Lathe) Pembubut ini adalah pembubut yang paling sederhana dari segala pembubut. Pembubut ini terdiri dari bed, head stock, tail stock dan peluncur yang dapat di setel untuk mendukung pahat. Pembubut kecepatan terutama digunakan dalam pembubutan kayu, memberikan pusat pada silinder logam sebelum dikerjakan lebih lanjutpada pembubutan mesin dan dalam pemusingan logam. b. Pembubut mesin (Engine Lathe) Pembubut ini merupakan pembubut yang mendapatkan dayanya dari mesin. Yang membedakannya dari pembubut kecepatan adalah dimilikinya ciri tambahan untuk mengendalikan kecepatan spindle dan untuk menyangga serta mengendalikan hantaran dari pahat pemotong tetap. c. Pembubut bangku (Bench Lathe) Merupakan pembubut kecil yang dipasangkan pada bangku kerja. Dalam desainnya mempunyai cirri yang sama dengan pembubut kecepatan dan pembubut mesin. Disesuaikan untuk benda kerja kecil, dan mempunyai kapasitas putaran maksimum sebesar 250 mm pada plat muka. d. Pembubut ruang perkakas (Tool room Lathe) Pembubut mesin ruang perkakas merupakan pembubut kepala beroda gigi yang digerakkan secara tersendiri dengan kecepatan spindle yang jangkauannya sangat luas. Pembubut ini dilengkapi dengan segala perlengkapan yang diperlukan untuk pekerjaan perkakas yang teliti. Bagian bagian pembubut ini antara lain perletakan stedi pusat, roda gigi

perubah cepat, ulir pengarah, batang hantaran, perlengkapan penirus, piringan ulir, pencekam, indicator, dan pompa media pendingin. e. Pembubut Turret Pembubut turret memiliki cirri khusus yang utama yaitu menyesuaikan kepada produksi. Ketrampilan pekerja dibuat didalam mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Karakteristik utama dari mesin bubut ini adalah pahat untuk operasi berurutan, dapat dalam kesiagaan untuk penggunaan dalam urutan yang sesuai. Proses Operasi Mesin Bubut Macam macam proses operasional mesin bubut adalah : 1. Turning Proses pemotongan permukaan silindris dimana pemakanan tersebut rata pada semua sisinya. Benda kerja biasanya dipasang diantara center atau hanya dijepit pada chuck saja (untuk benda kerja yang pendek). 2. Facing Pada proses ini, pahat bergerak memotong ujung dari benda kerja yang berputar untuk menghasilkan permukaan yang rata. 3. Tapering Prosesnya seperti turning, hanya saja benda kerja berbentuk tirus atau taper. Hal ini dapat terjadi karena gerak makan bergerak serong atau benda kerjanya dibuat pada benda serong (tidak sejajar dengan sumbu mesin bubut). 4. Drilling Proses drilling dapat dilakukan dengan cara memasang atau memegangpahat drill yang diletakkan pada posisi dead center. Proses drilling terjadi karena adanya gerak potong berupa gerak putar pada benda kerja dan gerak makan dilakukan dengan memutar tail stock hand wheel. 5. Reaming Proses untuk menghaluskan lubang yang memerlukan ketelitian tinggi. Reaming dilakukan untuk proses drilling atau booring. Pada proses ini digunakan pahat reamer yang dipasang pada drill held.

6. Knurling Proses penekanan suatu pahat knurling sedalam permukaan benda kerja. Dalam hal ini benda kerja tidak diraut, hanya dilakukan penekanan saja sehingga menghasilkan perubahan bentuk plastis pada permukaan batang silindris. 7. Threading Proses pembubutan ulir, baik ulir luar maupun ulir dalam. Pada pembuatan ulir, dapat dipakai pahat ulir ataupun tap membuat ulir luar dan die untuk membuat ulir dalam. Proses Pengerjaan Pada Mesin Bubut Secara umum proses pengerjaan mesin bubut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

Proses pemotongan kasar yaitu membuang material sebanyak mungkin atau merupakan pemotong atau pengerjaan terakhir. Proses pemotongan halus/semi halus merupakan proses yang hanya memerlukan satu atau dua kali pemotongan untuk mencapai ukuran akhir.

Mesin Fris Milling (Fris) adalah proses menghilangkan/pengambilan fatal-fatal dari bahan atau benda kerja dengan pertolongan dari alat potong yang berputar dan mempunyai sisi potong, kecuali pahat potong yang bersisi tunggal yang juga digunakan. Mesin Milling adalah mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau Milling (cutter) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin. Mesin Milling termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak utama yang berputar, pisau fris dipasang pada sumbu/arbormesin yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor listrik maka pisau fris akan ikut berputar, arbor mesin dapat ikut berputar kekanan dan kekiri sedangkan banyaknya putaran dapat diatur sesuai kebutuhan. Gambar 2. Mesin Fris Prinsip kerja dari mesin Fris yaitu pahat potong/pemotong fris melakukan gerak rotasi dan benda kerja dihantarkan pada pemotong fris tersebut. Jenis-jenis pemotong fris menurut desainnya ada 3 yaitu ; pemotong arbor, pemotong tangkai, dan pemotong muka. Menutur bentuk umumnya atau jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya terdiri dari 8 macam yaitu :

1. 2. 3. 4.

Pemotong Fris biasa Pemotong Fris samping Pemotong gergaji Pembelah logam

5. 6. 7. 8.

Pemotong Fris sudut Pemotong Fris bentuk Pemotong Fris ujung Pemotong celah T

2.2.1 Jenis-Jenis Mesin Milling (Fris) A. Jenis tiang dan lutut 1. 2. 3. 4. Fris tangan Fris datar Fris universal Fris vertikal D. Pusat permesinan E. Jenis khusus 1. Fris meja putar 2. Fris planet 3. Fris profil 4. Fris duplikat 5. Fris panthograf

B. Mesin Fris penyerut C. Jenis landasan tetap 1. Fris simpleks 2. Fris dupleks 3. Fris tripleks

Penjelasan dari jenis-jenis mesin Milling (Fris) 1. Fris tangan Jenis ini paling sederhana dari mesin fris, karena dapat dioperasikan dengan tangan. Digunakan untuk operasi fris ringan dan sederhana. 2. Fris datar Mesin ini mirip dengan mesin fris tangan kecuali bahwa konstruksinya lebih kuat dan dilengkapi dengan mekanisme hantaran daya. 3. Fris universal Merupakan mesin ruang perkakas yang dikonstruksikan untuk pekerjaan sangat teliti.Mesin ini mirip mesin fris datar.

4. Fris vertikal Mesin ini mempunyai perjalanan aksial yang pendek untuk memudahkan pengefrisan bertingkat. 5. Fris jenis penyerut Mesin ini sesuai dengan namanya mirip dengan penyerut, dimana dibawa pada meja panjang yang hanya mempunyai gerakan longitudinal, dan dihantarkan terhadap pemotong putar pada kecepatan yang sesuai. 6. Fris dari jenis bangku tetap Adalah mesin produksi dari konstruksi yang kasar. Bangkunya adalah benda cor yang kaku dan berat, fungsinya penyangga meja kerja. Mesin ini hanya memiliki gerakan longitudinal. 7. Pusat permesinan Adalah mesin yang dirancang untuk produksi barang kecil sampai besar. Mesin ini meskipun mahal namun dapat menggantikan mesin yang lain. Kendali numeris memberikan sedikit dampak pada permesinan sesungguhnya. 8. Fris meja putar Mesin ini operasinya kontinu dan terdapat waktu yang luas bagi operator untuk menaikkan dan menurunkan putaran mesin selama pengefrisan. 9. Fris planet Digunakan untuk memfris luas maupun dalam dan permukaan dari ulir pendek. Pada benda kerja dipegang stasioner dan semua gerakan yang diperlukan untuk memotong dilakukan oleh pemotong Fris. 10. Fris profil Fris profil tangan mempunyai pemotong putar, gerakannya dikendalikan oleh gerakan tangan dari meja. Gerakan ini dipandu dengan menggerakkan meja sehingga pena pemandu bersinggungan dengan suatu bentuk atau pola. 11. Fris duplikat Mesin ini memproduksi sebuah suku cadang dan sebuah model tanpa pengecilan atau pembesaran ukuran. Model atau pola yang digunakan dalam pekerjaan ini terbuat dari kayu keras, plester pernis, lilin atau bahan lain yang mudah dikerjakan.

12. Fris ulir panthograf Mesin ini menggunakan sambungan panthograf, digunakan untuk memproduksi dari sebuah pola pada skala yang diperbesar atau diperkecil. Operator mmengendalikan mesin melalui tekanan ringan dari jari-jari kepada jarum sayat pencari jejak. Setiap gerakan dari jarum pencari jejak ditirukan tepat sama kepada benda kerja. Pekerjaan Memfrais Beram yang terjadi dikarenakan oleh gerakan pisau Frais, sisi potongnya membentuk sebuah lingkaran, pisau frais merupakan pahat potong yang berganda. Supaya pisau frais dapat memotong benda kerja sisi potongnya juga mempunyai sudut baji seperti halnya pada pahat bubut, untuk mendapatkan beram benda kerja bergerak lurus, gerakan utama dan gerak pemotongan dijalankan oleh mesin, selama pengerjaan setiap mata pahat memakan benda kerja hanya pada waktu berputar dan harus mendapatkan pendinginan, oleh sebab itu tekanan tidak seberat pada pahat bubut dan sisi potongnya akan memotong dengan konstan. Pada pengerjaan yang sederhana sumbu pahat pararel dengan permukaan benda kerja yang dikerjakan, pahat berbentuk silinder dan mempunyai sisi potong pada kelilingnya. Pada pengerjaan yang kedua sumbu pahat tegak lurus dengan permukaan benda kerja. Pisau frais bukan hanya memotong dengan gigi-gigi pada sekelilingnya saja tetapi juga dengan bagian muka pisau frais, beram akan terpotong sama tebalnya. Dalam pengerjaan dengan pisau frais yang mendatar mesin akan mendapat tekanan tidak teratur dan karena bentuk pisau yang ramping akan terdapat goresan-goresan. Pada pengerjaan dengan pisau yang tegak lurus,setiap gigi akan memotong beram dengan sama tebal dan mesin akan menerima tekanan sama rata, biasanya kemampuan potongnya 15 sampai 20% lebih tinggi dari pada jika kita menggunakan pisau yang mendatar, dengan demikian permukaan yang dihasilkan akan lebih baik, jika kita mengerjakan benda kerja dengan mesin frais, hendaknya selalu menggunakan pisau frais tegak lurus. Didalam suatu pengerjaan, gigi-gigi dari suatu pisau frais akan dapat rusak, pisau yang tumpul akan menghasilkan permukaan benda kerja yang tidak bersih dan ukuran yang tidak teliti, oleh karena itu seperti pada pahat lain, pisau ini juga memerlukan pengasahan. Pisau frais digerinda pada bagian permukaan bebasnya, sebagai contoh pada waktu pengerjaan pisau frais ditekan ke penyangga gigi dengan tangan, tangan yang lain menggerakkan meja pada pisau yang diasah sepanjang roda gerinda, satu demisatu gigi-gigi diasah dengan kasar sesudah itu digerida halus.batu gerinda berbentuk cawan oleh karena hanya satu sisi dari batu gerinda harus miring terhadap sumbu pisau yang diasah kira- kira 30 , agar mendapatkan sudut bebas yang baik, penyangga gigi diletakkan dibawah pusat pisau dengan suatu jarak tertentu. Jumlah putaran yang digunakan tergantung dari kecepatan potong dan diameter pisau, kecepatan potong pisau frais adalah jarak yang ditempuh oleh satu gigi dalam meter/menit. Kecepatan potong tergantung dari bahan benda kerja, kedalaman pemakanan dan hasil pengerjaan yang diinginkan, untuk menghindari beban lebih dari mesin kadang gerak pemakanan harus dihitung. Jumlah beram terbesar dari beram per menit sama dengan jumlah beram yang diperbolehkan per KW dalam satu menit dikalikan kemampuan mesinnya.

Kecepatan potong dalam pemfraisan merupakan kecepatan gerak putar pahat, kecepatan dinyatakan dalam meter/menit atau ft/menit, kecepatan gerak pahat ini tergantung dari beberapa faktor yaitu:

Bahan benda kerja yang akan difrais Bahan pahat potong Umur ekonomis pahat potong sampai pahat tersebut harus diasah kembali

Faktor lain yang bisa menyebabkan fariasi kecepatan potong adalah besarnya kecepatan makan yang diinginkan, hubungan antara kecepatan pemakanan dan kedalaman pemotongan serta kondisi mesin.

Mesin Sekrap Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan sistem langkah bolak balik dalam proses kerjanya. Dalam pemotongan pahatnya melakukan pemakanan dengan maju saja dan berupa garis lurus pada permukaan benda kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari mesin sekrap adalah benda kerja dijepitkan pada catok yang dipasangkan pada meja yang dapat digeser dengan arah melintang terhadap sumbu mesin, sedangkan pahatnya dipasang pada eretan yang bergerak sepanjang sumbu mesin secara bolak balik. Langkah pengeretan dapat diukur panjang pendeknya, gerakan maju dapat juga dapat juga diatur naik turunnya untuk penyetelan benda kerja, sedangkan untuk memakankan untuk pahat dilakukan dengan memutar eretan kebawah. Hasil kerja dari mesin sekrap adalah pembuatan alur pada komponen-komponen mesin. Gambar 3. Mesin Sekrap Panjang langkah saat pemakanan dapat diatur dengan dengan menggerakkan poros roda gigi, gerak langkah mundur membutuhkan waktu lebih cepat daripada langkah maju. Untuk langkah maksimum, poros harus ditempatkan pada jarak maksimum dari titik pusat roda gigi. Pada waktu langkah maju, mekanisme penggerak pemakanan bekerja, gerak pemakanan ini dapat dilakukan secara manual, hanya saja hal tersebut mengakibatkan kerugian yang berupa kasarnya permukaan benda kerja dan permukaan benda tersebut tidak konstan. Kerugian tersebut dapat dihindari dengan cara menggerakkan gerak pemakanan secara otomatis. Pengelompokan mesin sekrap 1. Menurut desainnya mesin sekrap dikelompokkan sebagai berikut : a.Pemotong dorong horizontal Jenis biasa (pekerjaan biasa)

Jenis universal (pekerjaan ruang perkakas)

b.Pemotong tarik horisontal c.Pemotong vertikal


Pembubut celah (slotter) Pembubut dudukan pasak (key scatter)

d. Pemotong kegunaan khusus misalnya pemotongan roda gigi 2. Menurut fungsinya mesin sekrap dikelompokkan sebagai berikut : a. Mesin ketam horizontal Umumnya digunakan pada pekerjaan produksi dan pekerjaan serba guna. Mesin ini terdiri atas dasar dan rangka dan mendukung ram horozontal b. Mesin ketam Digunakan untuk penyelesain benda kerja yang memerlukan kecepatan potong dan tekanan dalam pergerakan ram konstan dari awal sampai dengan akhir pemotongan c. Mesin ketam potong tarik Diginakan untuk pemotongan blok cetakan besar pada produksi massal d. Mesin ketam vertikal digunakan untuk pemotontongan dalam dan penyerutan bersudut serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Biasanya pada pembuatan cetakan untuk logam dan non logam. Bagian bagian dari mesin ketam: a. Ram, yaitu bagian dari mesin ketam yang membawa pahat, diberi gerak ulak-alik sama dengan panjang langkah yuang diinginkan. b. Kunci ram, berfungsi agar ram tetap pada kedudukannya, sehingga panjang langkah potong tidak berubah. c. Kunci kepala pahat, untuk mengunci pahat yang terpasang d. Pengatur kedudukan ram, untuk mengatur kedudukan ram pada posisi yang diinginkan e. Hantaran ulir, untuk mengatur besarnya kedalaman pemakanan pahat pada benda kerja. f. Hendel pahat, berfungsi untuk menyetel kedudukan pahat. g. Kotak lonceng, berfungsi agar pahat tidak menyayat benda kerja saat kembali ke posisi awal. h. Meja kerja, berfungsi sebagai tempat peletakan benda kerja, biasanya terdapat ragum diatasnya. i. Motor listrik, berfungsi sebagai sumber daya untuk menjalankan mesin. j. Tuas kecepatan, berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan ram. k. Dial panjang langkah, berfungsi untuk mengatur panjang langkah pemakanan. l. Hantaran vertikal dan horisontal, berfungsi agar meja kerja dapat bergerak vertikal dan horisontal.

Pengerjaan Mengetam 1. Mengetam datar Yang dimaksud dengan mengetam datar adalah bahwagerak pahat yang menyayatnya ke arah mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung dari bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka pahat penyayatnya dimulai dari sebelah kanan ke arah kiri, tetapi jika sudut bebasnya netral maka pahat ini dapat bergerak bebas dari kanan ke kiri atau sebaliknya. 2.Mengetam tegak Dalam mengetam tegak maka gerak penyayatan pahat berlangsung dari atas ke bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakan sayatan pahat dilakukan dengan memutar eretan pahat dengan tangan, kedudukan plat pahat pada penyayatan ini harus dimiringkan secukupnya agar pemegang paha tidak mengenai bidang kerja dan pahat tidak menekan benda kerja yang disekrap pada langkah ke belakang. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja kurang lebih 0.5 mm, pada taraf penyelesaian pakailah pahat halus dengan sudut-sudut bebas yang kecil, usahakan agar ujung mata pemotongnya mengenai benda kerja.

3.Mengetam sudut Jika mengetam bagian yang bersudut maka gerak penyayatannya dilakukan dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya sudut yang diketam, plat-plat pahat dimiringkan secukupnya dan ditahan oleh suatu baji (pasak) sehingga pahat tidak menggaruk permukaan benda kerja pada langkah ke belakang. 4.Mengetam alur Alur yang dapat disekrap adalah: alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu, alur tembus. Penjepitan Benda Kerja Catok yang digunakan pada pengerjaan mengetam biasanya dapat diatur dan berputar dan mempunyai garis-garis pembagi ukuran dalam derajat menyudut. Jika benda kerja tidak rata maka penjepitannya jangan langsung pada mulut jepit, melainkan harus dilandasi dengan landasan besi bulat agar kedudukan mulut jepit itu tidak berubah. Sebelum penjepit dikeraskan benda kerja dipukul perlahan-lahan dengan palu lunak agar kedudukannya rapat dengan landasan. Cara lain ialah dengan memakai suatu baji penekan yangdipasang antara kedua mulut catok, dengan alat ini benda kerja tidak perlu dipukul-pukul lagi. mesin bor A.DEFINISI MESIN BOR

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR. B.JENIS-JENIS MESIN BOR 1.Mesin bor meja Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran. 2. Mesin bor tangan (pistol) Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing. 3. Mesin bor Radial Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang berulir. 4.Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)

Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 , mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol. 5.Mesin bor koordinat Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm. 6.Mesin bor lantai Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran bendabenda kerja yang besar dan berat. 7.Mesin bor berporos (mesin bor gang) Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak. C.BAGIAN BAGIAN UTAMA MESIN BOR 1.Base (Dudukan )

Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi. 2.Column (Tiang) Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja. 3.Table (Meja) Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengahtengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja. 4.Drill (Mata Bor) Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor. 5.Spindle Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor. 6.Spindle head

Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya. 7.Drill Feed Handle Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan) 8.Kelistrikan Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan. D.PENGERJAAN PENGEBORAN Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran antara lain: 1.Drilling Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja yang solid. 2.Step drill Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter bertingkat. 3.Reaming Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada sebelumnya. 4.Boring

Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat. Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang, atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus.. 5.Counter Bore Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pemotongan. Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut 6.Countersink (bor benam) Khusus pembesaran miring berbentuk kerucut pada akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup versink. Kerucut sudut 60 , 82 , 90 , 100 , 110 , 120 7.Tapping Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik oleh tangan atau oleh mesin. Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut ; 1.Pemasangan Benda Kerja A. Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan menggunakan mur baut pada meja bor. B. Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua balok penahan yang sesuai. C. Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan pada sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh mur baut pada meja mesin bor.

D. Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum. 2.Pemasangan Mata Bor pada chuck A. Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian, lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh. B. Bor dengan tangkai selinder diguanakan Pemegang bor berkonsentrasi sendiri dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam mungkin sehinggan tidak selip pada saat berputar. Permukaan bagiaan dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga menghasilkan putaran bor. C. Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor otomatis (universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan membuka atau menjepit dengan sendirinya (otomatis). D. Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-macam ukuran. E. Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin. 3.Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di bawah meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua pengunci. 4.Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan benda kerja. 5.Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor turun dan memakan benda kerja.

6.Gunakan cairan pendingin bila perlu 7.Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin 8.Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan dan ke kiri. E.PERAWATAN MESIN Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan. Mesin harus dibersihkan setelah digunakan Chips harus dibersihkan menggunakan kuas. T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan. Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran

8. Hindari pakaian longgar 9. Perlindungan khusus untuk mata

BAB 3 PROSES PENGERJAAN PRODUK 3.1 Alat dan Bahan


1) Gergaji besi 2) Kikir kasar 3) Kikir halus 4) Jangka sorong 5) Mistar 6) Pembuat ulir 7) Mesin bor 8) Mesin freis 9) Mesin bubut 10) Palu 11) Tabung Besi 12) Balok besi 13) Plat balok 14) Palt tabung

3.2 Pengerjaan Balok Potong benda kerja menjadi dua bagian dengan ukuran panjang 100 mm dan dengan ketebalan 18.5 mm, kikir permukaan benda kerja menggunakan kikir kasar lalu kikir setengah halus dan untuk finishing menggunakan kikir halus sampai benda kerja bersih dari karat, setelah itu bor benda kerja dengan diameter 6 mm, 9 mm sepanjang 10 mm dengan jarak ujung benda kerja dari diameter lubang sejauh 10 mm setelah itu bor sisi satunya dengan diameter 6 mm lalu bor kembali sisi kiri dengan diameter 6 mm, dimana jarak antara benda kerja ke diameter mencapai 17,5 mm seperti gambar di bawah ini

3.3 Pengerjaan Plat

Potong benda kerja menjadi 200 mm dengan ketebalan 6 mm setelah itu kikir setiap sisi benda kerja sampai terlihat cembung dengan diameter 3 mm, lalu kikir permukaan benda kerja menggunakan kikir kasar, kikir setengah halus dan halus sampai permukaan benda kerja terlihat bersih dari karat, setelah itu bor benda kerja dengan diameter 6 mm, dengan jarak antara titik tengah diameter dengan ujung atas benda kerja sebesar 17,5 mm dan jarak antara titik tengah diameter dengan ujung samping benda kerja sebesar 7,75mm seperti gambar di bawah ini.

3.4 Pengerjaan Tabung Potong benda kerja menjadi 140 mm dengan diameter 16 mm, setelah itu bubut bertingkat benda kerja sepanjang 60mm dengan diameter 17 mm, sepanjang 7 mm dengan diameter 13 mm, sepanjang 3 mm dengan diameter 8.5 mm. sepanjang 70 mm dengan diameter M10, setelah itu bor ujung benda kerja pada diameter M10 dengan diameter M6 lalu champer ujung bendakerja yang berdiameter M6 dengan champer 1.5x45 seperti gambar dibawah ini

3.5 Pengerjaan Plat Tabung

Pertama-tama bubut benda kerja dengan diameter 20mm denngan panjang 6 mm, lalu bubut denan diammeter 14 mm sepanjang 3 mm, setelah itu bor benda kerja dengan diameter 9.8 mm sepanjang 4 mm, lalu bor bertingkat benda kerja dengan diameter 6mm sepanjang 6.2 mm, lalu champer pada sisi satunya dengan diameter 14 mm menjadi 6 mm sepanjang 3.8 mm. seperti gambar di bawah ini.

BAB4 Kesimpulan dan saran


4.1 kesimpulan Proses pemesinan adalah proses pemotongan material menjadi bentuk benda kerja dengan menggunakan perkakas potong yang dipasang pada mesin perkakas. Sedangkan mesin perkakas adalah suatu mesin atau alat di mana energi yang diberikan digunakan untuk mendeformasikan dengan selanjutnya memotong material ke dalam bentuk dan ukuran dengan kekasaran yang sesuai dengan yang diinginkan. Mesin bubut merupakan salah satu dari mesin yang paling awal dikembangkan karena mempunyai banyak manfaat yaitu meraut atau memotong material bentuk selindris. Gerak potong terjadi pada kerja, sedangkan gerak makan terjadi pada pahat. Jika kedua gerak tersebut dikombinasikan maka akan terjadi proses perautan atau pemotongan.Selain itu mesin bubut ini juga berfungsi untuk pemembuatan ulir yang disesuaikan dengan bentuk mata pahat yang digunakan untuk membubut. Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR. Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan sistem langkah bolak balik dalam proses kerjanya. Dalam pemotongan pahatnya melakukan pemakanan dengan maju saja dan berupa garis lurus pada permukaan benda kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari mesin sekrap adalah benda kerja dijepitkan pada catok yang dipasangkan pada meja yang dapat digeser dengan arah melintang terhadap sumbu mesin, sedangkan pahatnya dipasang pada eretan yang bergerak sepanjang sumbu mesin secara bolak balik. . Milling (Fris) adalah proses menghilangkan/pengambilan fatal-fatal dari bahan atau benda kerja dengan pertolongan dari alat potong yang berputar dan mempunyai sisi potong, kecuali pahat potong yang bersisi tunggal yang juga digunakan. Mesin Milling adalah mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau Milling (cutter) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin. Mesin Milling termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak utama yang berputar, pisau fris dipasang pada sumbu/arbormesin yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor listrik maka pisau fris akan ikut berputar, arbor mesin dapat ikut berputar kekanan dan kekiri sedangkan banyaknya putaran dapat diatur sesuai kebutuhan.

Dafrat pustaka
Amstead, B.H. et al. 1995. Teknologi Mekanik. Jilid 1. Texas : Erlangga. Triyanto.2009 Teknik pemesinan Kelas 3 , (Online)(http://triyantoantonius.blogspot.com/2009/01/babiii-tehnik-pemesinan-kelas-3.html diakses tanggal 24 Februari 2011). http://fadli080284.web44.net/index.php?option=com_content&view=section&layout=blog&id=3&Ite mid=8 diakses tanggal 21 Februari 2011. http://januarsutrisnoyayan.wordpress.com/2008/11/29/mesin-pemesinan/ diakses tanggal 21 Februari 2011. Wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai

  • Analisa Biaya Alat Penguji Kekuatan Tekan Genteng Keramik
    Analisa Biaya Alat Penguji Kekuatan Tekan Genteng Keramik
    Dokumen11 halaman
    Analisa Biaya Alat Penguji Kekuatan Tekan Genteng Keramik
    Kenieta
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen28 halaman
    Bab Vi
    Ramdani Dans
    Belum ada peringkat
  • FASE-FASE
    FASE-FASE
    Dokumen26 halaman
    FASE-FASE
    Ramdani Dans
    Belum ada peringkat
  • 1 Metfis
    1 Metfis
    Dokumen46 halaman
    1 Metfis
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Dasar Perancangan
    Dasar Perancangan
    Dokumen18 halaman
    Dasar Perancangan
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Hidrolik
    Hidrolik
    Dokumen20 halaman
    Hidrolik
    Frendi Wardhana
    Belum ada peringkat
  • Rantai Rol
    Rantai Rol
    Dokumen9 halaman
    Rantai Rol
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen21 halaman
    Bab 3
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen25 halaman
    Bab V
    Ramdani Dans
    Belum ada peringkat
  • 07 - Teori Kelistrikan
    07 - Teori Kelistrikan
    Dokumen34 halaman
    07 - Teori Kelistrikan
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen8 halaman
    Bab 4
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • 07 - Teori Kelistrikan
    07 - Teori Kelistrikan
    Dokumen34 halaman
    07 - Teori Kelistrikan
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • 04 Pengolahan Air
    04 Pengolahan Air
    Dokumen17 halaman
    04 Pengolahan Air
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • HPH Out of Service
    HPH Out of Service
    Dokumen11 halaman
    HPH Out of Service
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Cara Membuat Installer Aplikasi Menggunakan Inno Setup
    Cara Membuat Installer Aplikasi Menggunakan Inno Setup
    Dokumen4 halaman
    Cara Membuat Installer Aplikasi Menggunakan Inno Setup
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Riwayat Hidup
    Daftar Riwayat Hidup
    Dokumen1 halaman
    Daftar Riwayat Hidup
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Siswa PKL 2014
    Laporan Siswa PKL 2014
    Dokumen7 halaman
    Laporan Siswa PKL 2014
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • 01 Energi
    01 Energi
    Dokumen0 halaman
    01 Energi
    Gama Ajiyantono
    Belum ada peringkat
  • Analisa Roda Gigibb
    Analisa Roda Gigibb
    Dokumen4 halaman
    Analisa Roda Gigibb
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Analisa Roda Gigi
    Analisa Roda Gigi
    Dokumen4 halaman
    Analisa Roda Gigi
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Dokumen13 halaman
    Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Proposalsa
    Proposalsa
    Dokumen4 halaman
    Proposalsa
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Wing Let
    Wing Let
    Dokumen1 halaman
    Wing Let
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Dokumen13 halaman
    Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat