Anda di halaman 1dari 17

DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI

MODUL 1 PENGOPERASIAN
(PENGOLAHAN AIR)

PT PLN ( Persero )
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SURALAYA
2008

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP

PENGOLAHAN AIR
DAFTAR ISI
Hal
1. Air Pengisi Ketel ..................................................................................................... 1
1.1 Siklus Air .......................................................................................................... 1

2. Sifat sifat Air ........................................................................................................ 2


2.1 pH..................................................................................................................... 2
2.2 Kandungan Silika ............................................................................................. 2
2.3 Larutan Gas...................................................................................................... 3
2.4 Kandungan Chlorin........................................................................................... 3
2.5 Zat Padat Terlarut ............................................................................................ 3
2.6 Kesadahan ....................................................................................................... 4
2.7 Konduktivitas .................................................................................................... 5

3. Masalah Yang Disebabkan Oleh Ketidakmurnian Air............................................. 5

4. Fungsi dan Prinsip Kerja ........................................................................................ 6


4.1 Unit Resin Penukar Cation ............................................................................... 6
4.2 Unit Resin Penukar Anion ................................................................................ 7
4.3 Unit Campuran Cation - Anion ......................................................................... 7
4.4 Desalination...................................................................................................... 8
4.5 Penarikan Gas.................................................................................................. 9
4.6 Regenerasi Anion, Cation Mixed Bed Unit ....................................................... 10
4.7 Macam macam Saringan .............................................................................. 13
4.8 Fungsi dan Tata Letak Condensate Polishing.................................................. 13
4.9 Pengontrolan Kualitas Air Limbah .................................................................... 13
4.10 Batasan Kualitas Air Pengisi dan Penambah................................................. 14

TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

1. AIR PENGISI KETEL


Air yang digunakan untuk pengisi ketel di PLTU harus memenuhi standar yang dibutuhkan,
yaitu air yang bebas dari kontaminan kontaminan yang dapat menimbulkan masalah
korosi maupun deposit pada Boiler dan Turbin.
1.1. Siklus Air
Air murni dengan rumus H2O mempunyai sifat sebagai pelarut zat zat yang sangat
baik, sehingga dalam keadaan bebas di alam, jarang dapat air murni. Selain itu
ketidakmurnian dari air disebabkan siklus air atau siklus hidrologi. Ilustrasi siklus
hidrologi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.1. Siklus Hidrologi


Ketidakmurnian air
Ketidakmurnian air disebabkan oleh adanya kontaminan ( pengotor ) yang ada dalam
air tersebut. Kontaminan air terdiri dari kandungan zat padat, zat cair dan gas.
Kandungan Padat
Air yang meresap ke dalam tanah akan melarutkan sebagian dari batu batuan dan
tanah serta garam garam mineral yang ada dalam tanah. Diantara garam garam
mineral yang larut dalam air adalah :
- Natrium klorida ( NaCl )
- Kalsium bikarbonat ( Ca ( HCO3 ) 2 )
- Kalsium Klorida ( CaCl2 )
- Magnesium bikarbonat ( Mg( HCO3 ) 2 )
- Magnesium Sulfat ( MgSO4 )
Sedangkan yang tidak larut berupa suspensi, seperti tanah liat, silika dan lain lain.

TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

Kandungan Air
Kerapkali air tercemar oleh minyak yang tertumpah atau dari kebocoran tangki
minyak, atau dari tangki kapal
Kandungan Gas
Pada waktu air jatuh seagai hujan, gas yang ada diudara ikut terlarut didalamnya. Gas
gas tersebut terutama adalah oksigen ( O2 ), karbon dioksida ( CO2 ), belerang
dioksida ( SO2 ) dan lain lain. Gas gas yang melarut ini dapat menyebabkan air
bersifat korosif karena terbentuk asam.
2. SIFAT _ SIFAT AIR
2.1. pH
PH ( Eksponen Hydrogen ) adalah derajat keasaman suatu air / larutan
Secara matematis pH = - Logaritma konsentrasi Hidrogen
= - Log CH+
Harga pH antara 0 s/d 14

Gambar 2.1. Harga pH


Air murni dengan pH = 7, asam HCl dengan pH sekitar 1 dan NaOH sekitar 13
2.2. Kandungan Silika
Silika ( SiO2 ) merupakan unsur utama dari pasir dan tanah liat. Silika dapat larut
dalam air dan dalam uap pada suhu dan tekanan tinggi. Kandungan silika terlarut
dapat ditentukan dengan alat Spectrophotometer oleh petugas laboratorium, dan
besarnya silika terlarut dalam air ketel dibatasi, tergantung dari tekanan kerja ketel

TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

Gambar 2.2. Grafik silika terhadap tekanan ketel


Dari grafik diatas menunjukkan bahwa makin besar tekanan kerja ketel, makin rendah
kadar silika yang diizinkan.
2.3. Larutan Gas
Gas yang terlarut alam air terutama terdiri dari oksigen terlarut, sedangkan gas lain
terlarut dalam air adalah karbon dioksda ( CO2 ). Biasanya yang diukur sebagai
larutan gas adalah oksigen terlarut. Oksigen terlarut diukur menggunakan oksigen
Analyzer dalam satuan ppm ( part per million ). Kandungan gas dapat menimbulkan
korosi pada material, sehingga konsentrasi oksigen dan karbon dioksida yang terlarut
dalam air pengisi juga dibatasi.
2.4. Kandungan Chlorin
Chlorin ( Cl- ) merupakan unsur yang berasal dari air laut ( NaCl ). Chlorin yang larut
dalam air / uap dapat menimbulkan korosi pada pipa ketel dan superheater.
Kandungan chlorin dapat diukar dengan alat spektrophotometer dalam satuan ppm.
2.5. Zat Padat Terlarut
Zat padat terlarut atau total dissolved solid ( TDS ) merupakan jumlah konsentrasi zat
padat seperti silika dan garam garam yang terlarut didalam air. Seperti halnya silika
konsentrasi zat padat dalam air ketel juga dibatasi supaya tidak menimbulkan carry
TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

over, yaitu terbawanya zat zat padat bersama uap air kedalam superheater dan
turbin.
2.6. Kesadahan
Air secara umum dibagi dua yaitu : air sadah dan air lunak, sedangkan kesadahan
atau ( hardness ) juga dibagi dua yaitu : kesadahan sementara dan kesadahan tetap.
Skema air secara umum dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 2.3. Skema Air


Kesadahan sementara ( temporary hardness )
Adalah kesadahan yang disebabkan oleh garam garam Ca dan Mg bentuk
bikarbonat. Air yang mengandung Ca ( HCO3 ) 2 atau Mg ( HCO3 )2 bersifat sadah
sementara, karena bila dipanaskan hilang kesadahannya.
Reaksinya : Ca ( HCO3 )2

CaCO3 + CO2 + H2O


Dipanaskan

Kesadahan permanen ( permanent hardness )


Kesadahan permanen disebabkan oleh adanya larutan kalsium atau magnesium
sulphate dan kloride didalam air dan tidak dapat dihilangkan dengan cara pemanasan
tersebut.

TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

2.7. Konduktivitas atau Conductivity


Konduktivitas adalah daya hantar atau kesanggupan air / larutan dalam menghantar
arus listrik. Daya hantar listrik suatu larutan / air tergantung dari banyaknya ion ion
yang terkandung dalam air / larutan tersebut. Air murni tidak menghantarkan arus
listrik, tetapi larutan elektrolit seperti asam HCl, caustic ( NaOH ) dan garam garam
mempunyai conductivity yang besar.
Satuan conductivity adalah : S / cm
= s cm-1
mhos / cm
= mhos cm-1 = cm-1
-1
/ cm
= -1 cm-1
Alat ukurnya disebut conductivity meter.
3. Masalah Yang Disebabkan Oleh Ketidakmurnian Air
3.1. Problem Akibat Perubahan pH
pH timbal sesuai dengan kelarutan asam atau basa dalam air. pH air pengisi ketel
harus sesuai dengan batas yang dipersyaratkan pada PLTU. Jika terjadi perubahan
pH yang menyebabkan pH terlalu asam atau terlalu basa, akan menyebabkan korosi
atau deposit. Cara mengatasi : pH dapat dinaikan dengan penambahan basa dan
diturunkan dengan penurunan asam
3.2. Problem Akibat Bertambahnya Kandungan Silika
Kandungan silika akan membentuk kerak dalam ketel. Sistem air pengisi dan dapat
menempel pada sudu turbin sebagai kerak keras.
Cara mengatasi : Pengolahan air dengan mengunakan Demeniralizer Plant ( Resin
Anion ), dilakukan Blow Down pada sistem PLTU
3.3. Problem Akibat Bertambahnya Gas Terlarut
Gas terlarut dapat menyebabkan korosi pada pipa air, pipa penukar panas dan ketel.
Cara mengatasi : Deaerasi, penambahan hidrazin, amonia dan sodium sulfite.
3.4. Problem Akibat Bertambahnya Kandungan Chlorin
Kandungan chlorin akan menambah jumlah padatan terlarut dalam air serta akan
memacu laju korosi.
Cara mengatasi : Pengolahan air dengan menggunakan Demeniralizer Plant ( Resin
Anion ), dilakukan Blow Down pada sistem PLTU

TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

3.5. Problem Akibat Bertambahnya Zat Padat Terlarut


Zat padat terlarut akan menyebabkan bertambahnya laju pergerakan dan korosi.
Cara mengatasi : Pengolahan air dengan menggunakan Demeniralizer Plant ( Resin
Anion dan Kation ), dilakukan Blow Down pada sistem PLTU.
3.6. Problem Akibat Perubahan Kesadahan
Kesadahan merupakan pembentukan utama kerak pada penukar kalor, ketel dan
seluruh pipa.
Cara mengatasi : Pengolahan air dengan menggunakan Demeniralizer Plant dan
dilakukan injeksi phospat pada siklus PLTU di drum boiler.
3.7. Problem kenaikan konduktiitas
Konduktivitas air akan menambah garam garam yang terlarut dalam air.
Bertambahnya konduktivitas akan menyebabkan bertambahnya laju korosi dan
penggerakkan.
Cara mengatasi : Pengolahan air Demeniralizer dan Blow Down pada sistem PLTU.
4. Fungsi dan Prinsip Kerja Peralatan Pengoperasian Air
4.1. Unit Resin Penukar Cation
Unit penukar cation merupakan bagian dari Demineralizer Plant, yang berfungsi untuk
menukar ion ion positif ( kation ) dalam air yng masuk melalui unit ini. Sehingga air
yang keluar dari unit ini akan bebas dari ion ion positif, kecuali ion hydrogen ( H+ ).

Gambar 4.1. Unit Penukar Kation


TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

Reaksi : NaCl- + R- HResin


Kation

H+ Cl- + R- Na+
Resin
Jenuh

4.2. Unit Resin Penukar Anion


Unit penukar anion merupakan bagian dari Demineralizer Plant, yang berfungsi untuk
menukar ion ion negatif ( anion ) yang terkandung dalam air yang masuk melalui
unit ini. Sehingga air yang keluar dari unit ini, akan bebas dari ion ion negatif kecuali
ion hidroksil ( OH- ).

Gambar 4.2. Unit Penukar Anion


Reaksi : H+Cl- + R+ OHResin
Anion

R+Cl- + H+ OHResin
Air
Jenuh

4.3. Unit Campuran Cation Anion ( Mixed Bed Unit )


Unit mixed bed merupakan suatu unit berisi resin kation dan anion, yang berfungsi
untuk mengadakan pertukaran ion ion positif dan negatif yang terkandung dalam air
yang masuk melalui unit ini, sehingga air yang keluar akan bebas dari mineral dan ion
positif dan negatif, kecuali ion hidrogen dan ion hidroksil.
7
TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

Gambar 4.3. Mixed Bed Unit


Bila mixed bed ini ditempatkan setelah unit kation dan anion, maka fungsinya sebagai
backing ( pelindung ) kalau ada kelolosan ion positif atau negatif dari unit sebelumnya.
Bila mixed bed berdiri sendiri, maka fungsinya sebagai unit utama penukar kation dan
anion.
4.4. Desalination
Fungsi desalination adalah mengolah air laut menjadi air tawar ( water destilate /
water product ) dengan proses penguapan dan destilasi. Mula mula air laut masuk
kedalam ruang penguap ( stage evaporator ) melalui tube tube sebagai kondensor,
kemudian melalui Brine Heater untuk dipanaskan oleh steam, lalu masuk ke dalam
ruang penguap lagi untuk diuapkan dengan bantuan vacum, dan terkondensasi
menjadi air destilate. Lihat gambar flow diagram Deslination Plant.

TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

Gambar 4.4. Flow diagram Desalination Plant


4.5. Penarikan Gas ( Degasser )
Degasser merupakan suatu unit yang berfungsi membuang gas gas yang terlarut
dalam air yang masuk unit dispray atau melalui kisi kisi dan dihembus dengan udara
blower, sehingga gas gas akan keluar bersama udara dan air yang keluar dari unit
ini akan bebas dari gas gas.

Gambar 4.5. Degasser

TOTO/UNJ/ ade//06

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

4.6. Regenerasi ( Pengaktifan kembali ) Anion, Kation dan Mixed Bed Unit
4.6.1. Regenerasi Unit Kation
Setelah beberapa lama operasi, mesin penukar kation tidak lagi mampu
menukar ion ion dalam air. Hal ini disebabkan karena ion ion hidrogen
dalam unit penukar kation telah habis ditukar dengan kation air. Resin yang
seperti ini disebut sebagai resin yang telah jenuh. Untuk itu resin tersebut
harus diaktifkan kembali dengan cara meregenerasi.
Regenerasi dilakukan dengan menginjeksi larutan asam ( biasanya asam
Chlorida ) pada resin penukar kation, sehingga kation kation yang ada dalam
resin akan kembali ditukar dengan ion ion hidrogen. Langkah langkah
regenerasi :

Gambar 4.6. Regenerasi Unit Kation


Reaksi : R-Na+ + H+ ClResin
Injeksi
Jenuh
Asam
TOTO/UNJ/ ade//06

R-H+ + Na+ ClResin


Limbah
Kation Limbah
10

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

4.6.2. Regenerasi Unit Anion


Bila resin penukar anion telah jenuh, maka resin tersebut juga perlu
diregenerasi. Cara meregenerasi resin anion adalah dengan menginjeksikan
larutan basa kedalam resin, sehingga anion anion yang ada dalam resin
akan kembali ditukar dengan ion ion hidroksil.
Langkah langkah regenerasi :
a. Backwash ( katup 5 dan 9 )
b. Injeksi coustic ( katup 1,2,3,8 )
c. Slow rinse ( katup 4,8 )
d. Fast rinse ( katup 4,8 )

Gambar 4.7. Regenerasi Unit Anion


Reaksi : R+Cl- + Na+OHResin
Injeksi
Jenuh
Basa
TOTO/UNJ/ ade//06

R+OH- + Na+ ClResin


Anion
11

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

4.6.3. Regenerasi Unit Mixed Bed


Bila resin anion dan kation yang terdapat dalam unit ini sudah jenuh, maka
perlu diregenerasi. Cara meregenerasi yaitu dengan menginjeksikan larutan
basa ( NaOH ), kemudian larutan asam ( HCl ).
Langkah langkah regenerasi :
a. Backwash ( katup 2 dan 4 )
b. Injeksi kimia ( katup 11,1,5,6,7,13,10,14,12 )
c. Displacement ( katup 11,1,5,7,13,10,14 )
d. Rinse ( katup 11,3,4 )
e. Draining ( katup 11,2 )
f. Mixing ( katup 15,4,16 )
g. Fill up ( katup 16,9,3 )
h. Fast rinse ( katup 9,3 )

Gambar 4.8. Regenerasi Unit Mixed Bed


TOTO/UNJ/ ade//06

12

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

4.7. Macam Macam Saringan Yang Digunakan Pada Sistem Pengolahan Air
Macam macam filter dan gunanya :
a. Sand filter ( Saringan pasir / koral )
Gunanya untuk menyaring partikel partikel zat padat / suspensi yang terdapat
dalam air, sehingga air yang masuk ke unit penukar ion sudah jernih.
b. Carbon filter / anthracite filter ( saringan carbon )
Gunanya untuk menyaring partikel partikel zat padat dan mengabsorbsi warna
( zat organik ), sehingga air masuk ke unit penukar ion sudah jernih.
4.8. Fungsi dan Tata Letak Condensate Polishing
Adalah untuk memurnikan air kondensat dari partikel partikel padat dan garam
garam yang terlarut, sehingga air bebas dari kontiminan padat yang membahayakan
material ( boiler, turbin dll ).
Tata letak condensate polishing dapat dilihat pada flow diagram dibawah ini :

Gambar 4.9. Tata Letak Condensate Polishing


4.9. Pengontrolan Kualitas Air Limbah
Air limbah dari proses regenerasi demineralizer plant, sebelum dibuang harus
dinetralisasi lebih dahulu, agar tidak mencemari lingkungan. Air limbah dikontrol
dengan pH yaitu dengan menginjeksikan asam HCl bila pH limbah tinggi atau caustic
NaOH bila pH rendah, sampai pH yang diijinkan 7 9.
TOTO/UNJ/ ade//06

13

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

4.10. Batasan Kualitas Air Pengisi dan Penambah


Batasan kualitas air tergantung dari tekanan kerja ketel, makin tinggi tekanan kerja
ketel makin ketat batasan / persyaratan kualitas air.
4.10.1. Batasan dan persyaratan Kualitas Air
a. Untuk ketel bertekanan 170 kg / cm2

TOTO/UNJ/ ade//06

Air Penambah :
pH
Conductivity, SC
Silica

= 9,2 - 9,5
= < 0,3 mho / cm
= < 0,02

Air Kondensate :
pH
Conductivity, SC
Conductivity, SC
Silica ( SiO2 )
Oksigen terlarut
Tembaga ( Cu )
Besi ( Fe )

=
=
=
=
=
=
=

9,2 9,5
< 10 mho / cm
< 0,3 mho / cm
< 0,02 ppm
< 0,015 ppm
< 0,01
< 0,02

Air Pengisi Ketel :


Conductivity, SC
pH
Silica ( SiO2 )
Oksigen terlarut
Hidrazine ( N2H4 )

=
=
=
=
=

< 10 mho / cm
9,2 9,5
< 0,02 ppm
< 0,007 ppm
0,03 0,05

Air Ketel :
pH
Conductivity, SC
Silica ( SiO2 )
Phospat ( PO4 )
Chlorida ( Cl- )

=
=
=
=
=

9,2 9,5
< 20 mho / cm
< 0,185 ppm
0,3
< 0,05

Main Steam :
pH
Conductivity, SC
Silica ( SiO2 )

= 9,2 9,5
= < 10 mho / cm
= < 0,015 ppm

14

PT PLN (PERSERO) JASA DIKLAT


UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SURALAYA

PENGOPERASIAN ALAT BANTU PLTU


MODUL 1/OP
PENGOLAHAN AIR

b. Untuk ketel dengan tekanan 40, 60 dan 80 atm :


Tekanan Kerja ( atm )

40 atm

60 atm

80 atm

Oksigen terlarut ( ppm )

< 0,02

< 0,02

< 0,02

Total besi ( ppm )

< 0,05

< 0,05

< 0,001

Total Tembaga ( ppm )

< 0,01

< 0,01

< 0,005

pH pada 250 C

89

89

89

Silica ( ppm )

< 0,02

< 0,02

< 0,02

Conductivity ( s/cm )

< 1,0

< 0,5

< 0,3

Chlorida (ppm )

Hydrazin ( ppm )

0,01 0,03

0,01 0,03

0,01 0,03

Air Ketel :
Tekanan Kerja ( atm )

40 atm

60 atm

80 atm

Silica ( ppm )

< 10

<4

Phospat ( ppm )

< 10

< 10

<3

Conductivity ( s/cm )

< 2500

< 1150

pH

9 - 10

9 - 10

9 - 10

TOTO/UNJ/ ade//06

15

Anda mungkin juga menyukai

  • Analisa Biaya Alat Penguji Kekuatan Tekan Genteng Keramik
    Analisa Biaya Alat Penguji Kekuatan Tekan Genteng Keramik
    Dokumen11 halaman
    Analisa Biaya Alat Penguji Kekuatan Tekan Genteng Keramik
    Kenieta
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen28 halaman
    Bab Vi
    Ramdani Dans
    Belum ada peringkat
  • FASE-FASE
    FASE-FASE
    Dokumen26 halaman
    FASE-FASE
    Ramdani Dans
    Belum ada peringkat
  • 1 Metfis
    1 Metfis
    Dokumen46 halaman
    1 Metfis
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Dasar Perancangan
    Dasar Perancangan
    Dokumen18 halaman
    Dasar Perancangan
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Hidrolik
    Hidrolik
    Dokumen20 halaman
    Hidrolik
    Frendi Wardhana
    Belum ada peringkat
  • Rantai Rol
    Rantai Rol
    Dokumen9 halaman
    Rantai Rol
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen21 halaman
    Bab 3
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen25 halaman
    Bab V
    Ramdani Dans
    Belum ada peringkat
  • Laporan Siswa PKL 2014
    Laporan Siswa PKL 2014
    Dokumen7 halaman
    Laporan Siswa PKL 2014
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen8 halaman
    Bab 4
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • HPH Out of Service
    HPH Out of Service
    Dokumen11 halaman
    HPH Out of Service
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • 07 - Teori Kelistrikan
    07 - Teori Kelistrikan
    Dokumen34 halaman
    07 - Teori Kelistrikan
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • 01 Energi
    01 Energi
    Dokumen0 halaman
    01 Energi
    Gama Ajiyantono
    Belum ada peringkat
  • Daftar Riwayat Hidup
    Daftar Riwayat Hidup
    Dokumen1 halaman
    Daftar Riwayat Hidup
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Analisa Roda Gigi
    Analisa Roda Gigi
    Dokumen4 halaman
    Analisa Roda Gigi
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Analisa Roda Gigibb
    Analisa Roda Gigibb
    Dokumen4 halaman
    Analisa Roda Gigibb
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • 07 - Teori Kelistrikan
    07 - Teori Kelistrikan
    Dokumen34 halaman
    07 - Teori Kelistrikan
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Cara Membuat Installer Aplikasi Menggunakan Inno Setup
    Cara Membuat Installer Aplikasi Menggunakan Inno Setup
    Dokumen4 halaman
    Cara Membuat Installer Aplikasi Menggunakan Inno Setup
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Wing Let
    Wing Let
    Dokumen1 halaman
    Wing Let
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Dani
    Dani
    Dokumen28 halaman
    Dani
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Dokumen13 halaman
    Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Proposalsa
    Proposalsa
    Dokumen4 halaman
    Proposalsa
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Dokumen13 halaman
    Mata Kuliah: Fisika Dasar
    Mochamad Fajar Ramdani
    Belum ada peringkat