MODUL 1 PENGOPERASIAN
(PENGOLAHAN AIR)
PT PLN ( Persero )
UNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SURALAYA
2008
PENGOLAHAN AIR
DAFTAR ISI
Hal
1. Air Pengisi Ketel ..................................................................................................... 1
1.1 Siklus Air .......................................................................................................... 1
TOTO/UNJ/ ade//06
TOTO/UNJ/ ade//06
Kandungan Air
Kerapkali air tercemar oleh minyak yang tertumpah atau dari kebocoran tangki
minyak, atau dari tangki kapal
Kandungan Gas
Pada waktu air jatuh seagai hujan, gas yang ada diudara ikut terlarut didalamnya. Gas
gas tersebut terutama adalah oksigen ( O2 ), karbon dioksida ( CO2 ), belerang
dioksida ( SO2 ) dan lain lain. Gas gas yang melarut ini dapat menyebabkan air
bersifat korosif karena terbentuk asam.
2. SIFAT _ SIFAT AIR
2.1. pH
PH ( Eksponen Hydrogen ) adalah derajat keasaman suatu air / larutan
Secara matematis pH = - Logaritma konsentrasi Hidrogen
= - Log CH+
Harga pH antara 0 s/d 14
TOTO/UNJ/ ade//06
over, yaitu terbawanya zat zat padat bersama uap air kedalam superheater dan
turbin.
2.6. Kesadahan
Air secara umum dibagi dua yaitu : air sadah dan air lunak, sedangkan kesadahan
atau ( hardness ) juga dibagi dua yaitu : kesadahan sementara dan kesadahan tetap.
Skema air secara umum dapat dilihat dibawah ini.
TOTO/UNJ/ ade//06
TOTO/UNJ/ ade//06
H+ Cl- + R- Na+
Resin
Jenuh
R+Cl- + H+ OHResin
Air
Jenuh
TOTO/UNJ/ ade//06
TOTO/UNJ/ ade//06
4.6. Regenerasi ( Pengaktifan kembali ) Anion, Kation dan Mixed Bed Unit
4.6.1. Regenerasi Unit Kation
Setelah beberapa lama operasi, mesin penukar kation tidak lagi mampu
menukar ion ion dalam air. Hal ini disebabkan karena ion ion hidrogen
dalam unit penukar kation telah habis ditukar dengan kation air. Resin yang
seperti ini disebut sebagai resin yang telah jenuh. Untuk itu resin tersebut
harus diaktifkan kembali dengan cara meregenerasi.
Regenerasi dilakukan dengan menginjeksi larutan asam ( biasanya asam
Chlorida ) pada resin penukar kation, sehingga kation kation yang ada dalam
resin akan kembali ditukar dengan ion ion hidrogen. Langkah langkah
regenerasi :
12
4.7. Macam Macam Saringan Yang Digunakan Pada Sistem Pengolahan Air
Macam macam filter dan gunanya :
a. Sand filter ( Saringan pasir / koral )
Gunanya untuk menyaring partikel partikel zat padat / suspensi yang terdapat
dalam air, sehingga air yang masuk ke unit penukar ion sudah jernih.
b. Carbon filter / anthracite filter ( saringan carbon )
Gunanya untuk menyaring partikel partikel zat padat dan mengabsorbsi warna
( zat organik ), sehingga air masuk ke unit penukar ion sudah jernih.
4.8. Fungsi dan Tata Letak Condensate Polishing
Adalah untuk memurnikan air kondensat dari partikel partikel padat dan garam
garam yang terlarut, sehingga air bebas dari kontiminan padat yang membahayakan
material ( boiler, turbin dll ).
Tata letak condensate polishing dapat dilihat pada flow diagram dibawah ini :
13
TOTO/UNJ/ ade//06
Air Penambah :
pH
Conductivity, SC
Silica
= 9,2 - 9,5
= < 0,3 mho / cm
= < 0,02
Air Kondensate :
pH
Conductivity, SC
Conductivity, SC
Silica ( SiO2 )
Oksigen terlarut
Tembaga ( Cu )
Besi ( Fe )
=
=
=
=
=
=
=
9,2 9,5
< 10 mho / cm
< 0,3 mho / cm
< 0,02 ppm
< 0,015 ppm
< 0,01
< 0,02
=
=
=
=
=
< 10 mho / cm
9,2 9,5
< 0,02 ppm
< 0,007 ppm
0,03 0,05
Air Ketel :
pH
Conductivity, SC
Silica ( SiO2 )
Phospat ( PO4 )
Chlorida ( Cl- )
=
=
=
=
=
9,2 9,5
< 20 mho / cm
< 0,185 ppm
0,3
< 0,05
Main Steam :
pH
Conductivity, SC
Silica ( SiO2 )
= 9,2 9,5
= < 10 mho / cm
= < 0,015 ppm
14
40 atm
60 atm
80 atm
< 0,02
< 0,02
< 0,02
< 0,05
< 0,05
< 0,001
< 0,01
< 0,01
< 0,005
pH pada 250 C
89
89
89
Silica ( ppm )
< 0,02
< 0,02
< 0,02
Conductivity ( s/cm )
< 1,0
< 0,5
< 0,3
Chlorida (ppm )
Hydrazin ( ppm )
0,01 0,03
0,01 0,03
0,01 0,03
Air Ketel :
Tekanan Kerja ( atm )
40 atm
60 atm
80 atm
Silica ( ppm )
< 10
<4
Phospat ( ppm )
< 10
< 10
<3
Conductivity ( s/cm )
< 2500
< 1150
pH
9 - 10
9 - 10
9 - 10
TOTO/UNJ/ ade//06
15