Anda di halaman 1dari 13

USULAN RENCANA PENGEMBANGAN UPT PERPUSTAKAAN UNS 2012

A. Latar Belakang Menghadapi era kompetisi informasi, sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK), dunia pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi/universitas dihadapkan pada situasi untuk selalu bergerak dalam mengedepankan kualitas, profesional, efektif dan efisien. Tantangan di masa mendatang jauh lebih berat, karena pengembangan pendidikan tinggi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya menuntut dunia pendidikan, salah satunya adalah UNS sebagai bagian dari lembaga yang bergerak di bidang pendidikan diharapkan mampu berkembang sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, baik di tingkat nasional sejajar dengan perguruan tinggi yang terlebih dahulu berkembang, maupun di tingkat internasional yang mampu berkiprah sebagai perguruan tinggi otonom dan berkelas dunia (world class university). Hal ini sejalan dengan himbauan dari Mendiknas Tahun 2007, Mendiknas mencanangkan menuju World Class University atau universitas bertaraf Internasional bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Merespon pada upaya untuk menuju world class university, salah satunya adalah melalui sistem pendekatan akademik. Metode perankingan saat ini yang dijadikan acuan adalah : Academic Ranking of World Universities (ARWU) dari Shanghai Jia Tong University, Times Higher Education Supplement (THES) QS World Univeristies Rankings (THES=QS), Webometrics Ranking of World Universities (WRWU), dan Performance Ranking of Scientific Papers for World Universities (SPWU) dari National Taiwn University. Salah satu sistem perankingan yang sering kita dengar saat ini adalah sistem perankingan webomatrics (WRWU). Tujuan umum dari Webometrics adalah mendorong komunitas akademik mengenai pentingnya publikasi melalui web. Indikator berbasis web tersebut salah satunya adalah diseminasi dari pengetahuan akademis. Oleh karena itu, perpustakaan sebagai bank informasi akademis, dituntut untuk menyediakan layanan

berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas bagi seluruh sivitas

akademika dan stakeholder eksternal, serta

mengenalkan universitas pada masyarakat

nasional dan internasional melalui karya-karya ilmiah. Dengan kata lain, perpustakaanpun harus menjadi world class library. Menghadapi era kompetisi informasi, sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi (ICT), dunia perpustakaan dihadapkan kepada situasi yang dilematis. Sebagaimana telah diketahui peringkat webomatrics UNS pada periode Januari 2011 menduduki peringkat 1253 dunia.1 Indikator penilaian rangking

berbasis web ini cukup unik dan memiliki hubungan erat dengan ilmu scientometric dan bibliometric. Dalam hal ini perpustakaan memiliki peran yang penting. Sudah saatnya UPT Perpustakaan UNS bertransformasi menjadi sebuah lembaga yang memiliki bargain position di tingkat universitas dan selalu terlibat dalam setiap kegiatan penting di lingkungan akademika, apalagi dalam mendukung world class university. Jika ilmu diumpamakan sebagai darah dalam tubuh dan tubuh merupakan sistem perguruan tinggi, maka perpustakaan bagi perguruan tinggi tersebut adalah jantung yang melahirkan ilmu kepada anak didik melalui dosen sebagai pembuluh darahnya. Oleh karena itu bila menginginkan perguruan tinggi itu sehat, maka jantungnya harus dalam keadaan sehat. Satu tahap dalam mendukung UNS menjadi world class university, UPT Perpustakaan telah meraih sertifikasi ISO 9001:2008 pada bulan November 2010. dengan demikian perubahan paradigma dari provider needs ke costumer needs yaitu pemberian jasa layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, dapat dicapai melalui implementasi the total quality management, tentu saja dengan dukungan pemanfaatan teknologi informasi yang selalu baru. Hal ini dilematis untuk keberadaan perpustakaan, disatu sisi dituntut untuk memberikan layanan prima, disisi lain masih ada kendala dalam pemanfaatan TI. Perubahan paradigma yang terjadi digambarkan dengan jelas oleh pakar pemasaran Indonesia yaitu Hermawan Kertajaya. Kertajaya membuat suatu kredo yang terkenal dengan The 10 Credos of Compassionate Marketing di mana kredo kedua adalah BE SENSITIVE TO CHANGE AND BE READY TO TRANSFORM dengan tambahan keterangan yang menyebutkan:2

1 2

http://www.webometrics.info/top100_continent.asp?cont=SE_Asia Dwi Surtiawan. Kepuasan Pemakai dan Peningkatan Kualitas Berbasis Pemakai: Pendekatan Manajemen Pemasaran sebagai Paradigma Baru Perpustakaan . Artikel peserta Lomba Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Pustakawan Tahun 2006

Dunia tidak akan selamanya seperti ini. Lanskap bisnis akan terus berubah. Kompetisi yang semakin sengit tidak mungkin dihindari lagi. Globalisasi dan teknologi akan membuat pelanggan semakin pintar. Kalau kita tidak sensitif dan tidak cepat-cepat mengubah diri, maka kita akan habis Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah terjadi pergeseran orientasi kebutuhan pengguna akan informasi berbasis teknologi (internet). Di era teknologi saat ini pengguna membutuhkan informasi (information needs) secara cepat, tepat, murah dan mudah melalui internet. Adapun jenis informasi yang dibutuhkan saat ini adalah informasi berupa penelusuran sumber-sumber dalam negeri maupun luar negeri berupa fulltext baik jurnal maupun publikasi karya ilmiah mahasiswa dan dosen. Di sinilah peran perpustakaan sebagai lembaga pengelola informasi, mempunyai posisi yang strategis dalam penyediaan bahan pustaka dan informasi, untuk kemudian wajib menyebarkan informasi (edukatif content) secara tepat dan cepat. Tentu saja untuk menuju perpustakaan digital, maka produk-produk perpustakaan harus dilayankan secara elektronik. Dan di sini media internet merupakan sarana yang dapat memberikan layanan informasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, maupun rekreasi. Adapun apa yang akan disampaikan dalam usulan pengembangan UPT Perpustakaan ini, bersumber dari evaluasi melalui analisis SWOT di UPT Perpustakaan UNS. Berdasarkan analisis makro akan dirumuskan variabel peluang dan ancaman, sedangkan dari analisis internal akan dirumuskan variabel kekuatan dan kelemahan. Diharapkan dengan pemahaman mengenai faktor-faktor internal dan eksternal, UPT Perpustakaan UNS akan berada dalam posisi yang ideal untuk menanggapi perubahan-perubahan lingkungan. Setiap perubahan eksternal akan segera direspon, sehingga perpustakaan yang fleksibel dapat mengambil langkah-langkah tepat. Adapun analisis SWOT UPT Perpustakaan UNS adalah sebagai berikut :

Matrik SWOT
STRENGHT (S) FAKTOR INTERNAL 1 2 3 layanan internet gratis (Jaringan dan hotspot) Koleksi Sastra Jawa Letak UPT Perpustakaan 1 2 3 4 FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITIES (O) 1 Market share yang sudah tersegmentasi. 2 Dukungan policy (dana mhs) dari pihak universitas STRATEGI SO Atas dukungan pihak 1 universitas, UPT perpustakaan perlu membangun differensiasi layanan baru Javanese Corner STRATEGI WO Dana pengembangan perpustakaan disesuaikan dengan SNI untuk perpustakaan PT, fokus pada pemenuhan kebutuhan inf berbasis TI yang beragam, yang ditujukan untuk semua segmen, yaitu dengan mengakomodasi kebutuhan koleksi elektronik Memiliki programmer tersendiri (tidak outsourching) STRATEGI WT Free layanan internet WEAKNESS (W) Sumber daya manusia Teknologi Informasi Keterbatasan elektronis Dana sumber informasi

THREATS (T) 1 Masalah aksesibilitas digilib Perbedaan persepsi tentang policy open content informasi pada digital library 2 Lambatnya akselerasi dalam melakukan inovasi layanan berbasis TI 3 Image perpustakaan/pustakawan

STRATEGI ST Pengembangan koleksi ejavanese

B. Rumusan Masalah Kesiapan sumber daya manusia dan penunjang pokok lainnya pada perpustakaan belum bisa mengambil semua manfaat teknologi yang semakin lama semakin berkembang ini. Maka dari itu dirasa perlu menyusun rencana pengembangan yang diarahkan pada upaya diseminasi informasi produk lokal maupun luar dengan meningkatkan sarana dan prasarana, tak lupa yang terpenting adalah peningkatan sumber daya manusia (pustakawan). Untuk itu, kebijakan apa yang dapat diambil oleh UPT Perpustakaan UNS dalam mewujudkan visi dari Universitas Sebelas Maret, yaitu menjadi Pusat Pengembangan Ilmu, Teknologi, dan Seni

yang Unggul di Tingkat Internasional dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional?

C. Pembahasan Dengan melihat kondisi SWOT tersebut di atas, dapat diambil suatu strategi : 1. Strategi SO Atas dukungan pihak universitas, UPT Perpustakaan perlu membangun differensiasi layanan baru Javanese Corner 2. Strategi WO a) Dana pengembangan perpustakaan disesuaikan dengan SNI untuk

perpustakaan PT, fokus pada pemenuhan kebutuhan informasi berbasis TI yang beragam, yang ditujukan untuk semua segmen, yaitu dengan

mengakomodasi kebutuhan koleksi electronic resources b) Memiliki programmer sendiri (tidak outsourching) 3. Strategi ST Pengembangan e-javanese collections 4. Strategi WT Free layanan internet Berdasarkan gambaran di atas, maka (2012) adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan Internal Organisasi a) Peningkatan kualitas SDM UPT Perpustakaan UNS SDM memegang peranan penting dalam membangun perpustakaan. Adapun kemampuan yang dibutuhkan adalah technology skills dan interpersonal skills. Di bawah ini adalah standar yang disarankan untuk perpustakaan PT berkelas dunia Parameter Sarjana Magister Doktor WCULib Rata-rata 40% dari total staf Rata-rata 30% dari total staf Rata-rata 10 % dari total Staf Perp UNS 33% (9 orang) 15% (4 orang) Tidak ada usulan rencana pengembangan UPT Perpustakaan

Berdasarkan standar di atas, setidaknya UPT perpustakaan UNS membutuhkan : 1. Staf pendukung lainnya dengan ketrampilan pada bidang tertentu (komunikasi, komputer/pemrograman, Bahasa Inggris) 2. Subject specialist, sehingga idealnya pustakawan berasal dari berbagai disiplin ilmu. Semakin spesialis seorang pustakawan, maka layanan yang diberikan akan terasa kedalamannya. 3 3. Library Benchmarking atau yang lebih kita kenal sebagai studi banding merupakan suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk bertukar informasi dan berbagi pengalaman satu dengan lain. Dalam hal ini UPT Perpustakaan UNS perlu melihat ke luar pada suatu institusi perpustakaan lain yang dianggap lebih baik dengan tujuan agar dapat mempelajari aspek-aspek dan kinerja yang lebih baik pada perpustakaan yang dijadikan objek kunjungan. Hasil studi banding diselaraskan dengan kondisi riil di UPT Perpustakaan UNS saat ini dan kemudian diimbuhi dengan perencanaanperencanaan matang tentang apa dan bagaimana program ke depan akan dijalankan. Jadi, kegiatan ini harus menjadi proses penggalian yang utuh, komprehensif, dan holistik. Adapun Studi banding untuk rujukan dalam negeri adalah perpustakaan UI sebagai perpustakaan terbesar di Asia dan UBINUS sebagai rujukan perpustakaan swasta (terlampir model Rak ITT Telkom, Bandung). Apabila merujuk ke luar negeri studi banding dapat di breakdown berdasarkan bidang yang akan dikembangkan. Misalnya, fasilitas mengacu ke National University of Singapura (NUS), teknologi merujuk ke Nanyang Technological University (NTU), ISO layanan ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), ISO pustakawan ke University of Philipine, dsb.4 4. Pendidikan formal Dalam memasuki era digital dan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan stakeholders, SDM UPT Perpustakaan UNS dituntut untuk dapat meningkatkan kompetensinya secara komprehensif. UNS bisa memberikan kesempatan dan beasiswa kepada SDM UPT Perpustakaan UNS untuk mendapatkan pendidikan formal ke jejang lebih tinggi (melanjutkan studi ke LN). Selain itu pelatihan-pelatihan untuk
3

Kardi. Revitalisasi Peran Pustakawan dalam Implementasi Knowledge Management . Visipustaka. 9 (2) Agustus 2007. hal. 10-16 4 Kalarensi Naibaho. Perpustakaan sebagai salah satu indikator utama dalam mendukung universitas bertaraf internasional. http://staff.blog.ui.ac.id/clara/. Akses 5 Juni 2011.

meningkatkan kemampuan danketerampilan dalam bidang perpustakaan dan teknologi informasi. b) Pengembangan digilib.uns.ac.id Digital Library (digilib), sebagai wadah untuk mengemas produk-produk informasi (Karya tulis ilmiah) civitas akademika UNS berbasis IT. Setelah diadakan redesign di tahun 2009, UPT Perpustakaan melanjutkan dengan kegiatan workshop di tahun 2011 untuk menelusur beberapa kekurangan yang ada di sistem digilib. Perlu diketahui bahwa, peran digilib melalui media internet belum memberikan kontribusi yang maksimal (alexa.com)5. Apabila tidak diselesaikan dengan cepat, UNS akan ketinggalan semakin jauh dengan UNDIP dan UMS, di mana untuk periode Juli 2011 UNDIP menduduki nomor 23, UMS menduduki nomor 32, dan UNS di nomor 43 Asia Tenggara. c) Pengembangan UNSLA (UNS Library Automation) UNSLA dibuat sejak akhir tahun 2006, namun setelah 5 tahun berjalan belum memberikan nilai marketing positioning. Perbaikan terlaksana namun sangat lambat. Hal ini disebebakan ketergantungan dengan pihak pemgembang (programmer) oleh PUSKOM UNS. Masih perlu perbaikan baik dalam proses input, OPAC, ke depannya perlu dibuatkan layanan online register anggota perpustakaan, online bebas

perpustakaan, on line perpanjangan buku, layanan mandiri (RFID System). d) Pengembangan e-journal UNS UNS E-journal merupakan suatu sistem database berbasis web yang di gunakan untuk mengintegrasikan karya-karya ilmiah/penelitian yang termuat dalam sebuah jurnal elektronik sebagai media publikasi kepada seluruh civitas akademika di lingkungan Universitas Sebelas Maret khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sampai saat ini (Juli 2012) melalui alexa.com belum ada kontribusi dari e-jurnal UNS. Jadi diperlukan suatu kajian untuk perbaikan e-jurnal UNS. Kewibawaan sebuah PT salah satunya dapat dilihat dari adanya jurnal ilmiah yang terakreditasi. Jurnal merupakan media bagi civitas akademika dalam meningkatkan kemampuan dalam hal pengembangan keilmuan. Oleh karenanya, adanya jurnal ilmiah terakreditasi menjadi media yang perlu dimiliki sebuah perguruan tinggi.

http://www.alexa.com/siteinfo/uns.ac.id

e) Redesign & Rebranding situs UPT Perpustakan UNS (perpustakaan.uns.ac.id) Sebaiknya eksistensi situs ke depannya diserahkan sepenuhnya ke UPT Perpustakaan UNS, sehingga bisa mengupdate informasi sesuai kebutuhan pengguna yang akan dihimpun dan olah sedemikian rupa dengan beragam teknik untuk

mendiseminasikannya agar menarik, komunikatif dan informatif. Sebagai referensi website perpustakaan PT, kami dapat merujuk ke http://www.soton.ac.uk/library/ f) SDM di bidang IT. Dalam hal ini UPT Perpustakaan sebaiknya mempunyai programmer sendiri. Selama ini UPT Perpustakaan merasakan ketergantungan yang tinggi terhadap programmer dari PUSKOM, padahal beban kerja programmer tersebut begitu besar dan luas lingkupnya. Selain itu, dalam perjalanan implementasi otomasi diperlukan penambahan/pengembangan fasilitas di sana-sini, belum lagi troubleshooting perlu diatasi segera dan setiap saat. Apa yang kurang dalam sistem UPT Perpustakaan tidak dapat direspon dengan cepat, padahal pengguna membutuhkan layanan secara cepat. Keluhan masih sering terjadi dalam sistem layanan perpustakaan, bahkan ada pengguna yang merasa dirugikan. Misalnya tentang peminjaman buku, ada beberapa buku yang bisa nyangkut ke daftar peminjaman mahasiswa yang merasa tidak pinjam. Buku dengan barcode yang sama bisa dipinjam oleh satu peminjam, dll. Kebergunaan

(usability) merupakan ukuran paling penting di semua jenis jasa. Dari segi efektivitas sistem, efisiensi sistem, dan kepuasan masih perlu dikembangkan. g) Jam Buka Perpustakaan UNS memiliki 9 fakultas, 28 program studi untuk S2 dan 8 program studi untuk S3. Untuk melayani mahasiswa yang tidak ada waktu berkunjung ke perpustakaan pada hari kerja, terutama mahasiswa S2 dan S3, akan lebih baik jika UPT Perpustakaan menambah jam layanan pada hari Sabtu. (walaupun di setiap fakultas ada perpustakaan dan ada yang buka sampai hari Sabtu). Tentu saja hal ini harus diimbangi dengan pemberian kompensasi pegawai yang melakukan pekerjaan di luar jam kerja. h) Redesign gedung, taman baca, ruang dan perlengkapan Building image dan desain ruangan di dalam perpustakaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengunjung untuk datang ke perpustakaan. Bagunan atau gedung tetap menunjukkan bahwa UPT Perpustakaan UNS memiliki ciri khas sebagai bangunan bernuansa Jawa. Desain ruangan dan interior bisa dikolaborasikan dengan nuansa modern. Bangunan yang representatif, lingkungan kerja yang nyaman akan

membangkitkan rasa percaya diri dalam melayani dan memotivasi untuk bekerja dengan baik. Apalagi UPT perpustakaan UNS sudah bersertifikasi ISO 9001:2008. Tidak menutup kemungkinan datangnya instansi/PT dari luar untuk berkunjung. Adapun gambaran tentang gedung, ruangan, perlengkapan (kursi, meja, rak, komputer) terlampir.

2) Kebijakan Eksternal Organisasi a) Pengembangan koleksi e-journals dan e-books Karena kemudahan akses internet dan ketersediaan perangkat teknologi informasi, kini lebih mudah membaca jurnal dalam format elektronik karena bisa diakses di manapun dan kapanpun dengan koneksi internet sehingga mudah mendapatkannya. Demikian halnya dengan koleksi e-books. Buku-buku teks konvensional memiliki rentang waktu antara proses penulisan, penerbitan, sampai ke tahap pemasaran. Kalau ada perbaikan maupun tambahan, itu akan dimuat dalam edisi cetak ulangnya, dan itu jelas membutuhkan waktu. Kendala ini nyaris tidak ditemui dalam publikasii materi ilmiah di internet mengingat meng-upload sebuah halaman web tidaklah sesulit menerbitkan sebuah buku. Akibatnya, materi ilmiah yang diterbitkan melalui internet cenderung lebih aktual dibandingkan yang diterbitkan dalam bentuk buku konvensional. Dibawah ini adalah standar yang disarankan untuk perpustakaan PT berkelas dunia Parameter WCULib Perp UNS Jumlah online data base >300 data bases 7 data bases Akses thdp e-books >10.000 judul 3061 judul b) Jaringan kerjasama/resource sharing dengan membangun Javanese Corner Untuk mengimbangi cepatnya perkembangan iptek yang menghasilkan informasi ilmiah dalam jumlah besar, perlu membentuk jaringan informasi baik dengan perpustakaan di lingkungan UNS, maupun di luar UNS, agar informasi dapat disajikan secara cepat dan akurat. Untuk library network di lingkungan UNS sudah dilakukan, namun masih perlu penyempurnaan. Untuk membangun Javanese Corner secara internal bisa dilakukan dengan menyediakan ruangan khusus untuk koleksi Jawa. Saat ini UPT Perpustakaan memiliki koleksi Jawa lebih dari 1100 judul, namun penataannya masih menjadi satu dengan buku umum. Akan lebih baik lagi apabila koleksi Jawa, terutama koleksi kuno terbitan tahun 1905 s/d 1922, dialihmediakan menjadi koleksi digital. Kemudian dilayankan sebagai e-book.

Adapun kerjasama untuk membangun koleksi Jawa bisa dilakukan dengan : 1. Bekerjasama dengan javanologi institute UNS 2. Bekerjasama dengan ISI Solo 3. Bekerjasama dengan Perpustakaan Keraton Solo 3. Bekerjasama dengan Museum Solo Adapun tujuan membangun Javanese Corner adalah : 1. Menjadikan UPT Perpustakaan UNS sebagai rujukan koleksi Jawa dengan membangun differensiasi layanan baru yaitu Javanese Corner. 2. Membangun mind identity UNS yang lahir dari identitas dan kekuatan budaya lokal didukung dengan bangunan UPT Perpustakaan yang bernuansa arsitektur tradisional jawa (arah bangunan, atap limasan, ragam hias, dll). Koleksi Javanese Corner tidak hanya dalam bentuk tercetak, tetapi perlu dikembangkan dalam bentuk digital, Sehingga bisa diakses di manapun dan kapampun. Apabila memungkinkan kerjasama bisa dikembangkan dengan Javanese studies di Leiden University. Untuk membangun koleksi Javanese Corner membutuhkan biaya dalam membangun ruangan, mempersiapkan SDM dan perangkat peralatan dalam mengalihmediakan informasi/koleksi kuno.

D. Kesimpulan Berdasarkan gambaran keadaan UPT Perpustakaan UNS sampai dengan tahun 2011 di atas, maka diperlukan syarat fundamental dalam membangun perpustakaan, yaitu : 1. Kedudukan UPT Perpustakaan Perpustakaan ditempatkan pada posisi yang cukup strategis dalam struktur organisasi universitas. Bargaining position perpustakaan di tingkat universitas begitu kuat sehingga perpustakaan dapat berkembang dan menjalankan fungsinya dengan efektif dan efisien. Keberadaan wakil perpustakaan di senat universitas yang memungkinkan perpustakaan memahami arah pengembangan universitas secara lebih komprehensif dan akan memberikan perpustakaan. kontribusi terhadap penetapan kebijakan (policy) pengembangan

10

2. Anggaran Tidak bisa dipungkiri semua ini akan bisa berjalan jika didukung dengan adanya dana. Dana tersebut diperlukan : a) Kebutuhan fisik meliputi komponen parangkat keras berbasis teknologi informasi, yaitu komponen input, komponen output, komponen pengolah untuk melakukan pengolahan data, dan komponen elektronik digital. b) Perangkat keras lainnya yang diperlukan adalah jaringan intranet dan internet. c) Kebutuhan non fisik meliputi perangkat lunak mencakup sekumpulan aturan untuk kelangsungan aktivitas sistem informasi, program aplikasi komputer, program pengembangan, dan program sistem operasi. d) Bangunan sebagai tempat di mana aktivitas berjalan juga memerlukan tata ruang yang baik, lingkungan kerja yang nyaman akan membangkitkan rasa bangga dan percaya diri dalam melayani. Untuk itu perlu suatu upaya penyampaian informasi kepada pimpinan PT tentang keberadaan UU Perpustakaan yang mengatur anggaran untuk perpustakaan, juga disebutkan dalam SNI 7330:2009 bahwa anggaran perpustakaan sekurang-kurangnya 5% dari total anggaran PT di luar belanja pegawai. 3. SDM SDM UPT Perpustakaan belum memungkinkan untuk dapat menyesuaikan kemajuan TI dan tuntutan user yang semakin kompleks. Kreativitas dan inovasi sebagai salah satu kunci untuk bersaing dengan perpustakaan lain belum muncul. Untuk itu pengembangan SDM baik secara hard skill dan soft skill perlu diprioritaskan. Bagaimanapun memegang kunci utama keberhasilan suatu organisasi. SDM

E. Penutup Peran packaging di era informasi saat ini sangat penting dalam membangun image perpustakaan. Semoga usulan ini bermanfaat untuk UPT Perpustakaan UNS menuju ke arah yang lebih baik. Dengan kegiatan yang telah terealisasi yaitu redesign digilib dan entry karya tulis ilmiah civitas akademika, setidaknya UPT Perpustakaan UNS telah memberikan kontribusi dari meraih posisi produk (product positioning) menuju meraih posisi pasar

11

(market positionong).6 Kredibilitas UPT Perpustakaan ini diperoleh pada saat produknya, yaitu jasa dan informasi dilemparkan ke kancah pasar dan dianggap oleh pengguna mampu mengatasi permasalahan atau kesulitan yang mereka hadapi dalam mencari informasi. Hal ini akan terjadi apabila informasi yang disajikan beragam, didukung dengan teknologi yang selalu mengikuti perubahan, SDM berkualitas, gedung/ruangan yang lebih representatif dan modern. Untuk ke depannya UPT Perpustakan harus bisa meraih posisi organisasi (corporate positioning), di mana sangat ditentukan oleh keberhasilan manajemen dalam mengelola

perpustakaan. Masyarakat mengenal Harvard University karena brand perpustakaannya yang representatif. Di mana Harvard memiliki perpustakaan yang menduduki ranking pertama perpustakaan kelas dunia. Kalau di Indonesia sebagai contoh adalah brand perpustakaan universitas Kristen Petra. Brand seperti inilah yang diharapkan bisa diraih oleh UPT Perpustakaan terhadap eksistensi UNS. Melalui nama perpustakaan yang dikenal oleh

khalayak luas, maka dengan sendirinya akan memberi brand lembaga induknya, yaitu UNS.

Alexius Ibnu Mudrijal, Riah Wiratningsih, Ardian M. Prastiawan. Diseminasi Informasi Melalui Media Digital Library Universitas Sebelas Maret Dalam Mendukung Perankingan Webomatrics (Studi Evaluasi Media Digital Library Universitas Sebelas Maret Tahun 2010). Fisip, 2011

12

Daftar Pustaka

Dwi Surtiawan. Kepuasan Pemakai dan Peningkatan Kualitas Berbasis Pemakai: Pendekatan Manajemen Pemasaran sebagai Paradigma Baru Perpustakaan. Artikel peserta Lomba Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Pustakawan Tahun 2006 Kardi. Revitalisasi Peran Pustakawan dalam Implementasi Knowledge Management. Visipustaka. 9 (2) Agustus 2007. Mudrijal, Alexius Ibnu., Riah Wiratningsih, Ardian M. Prastiawan. Diseminasi Informasi Melalui Media Digital Library Universitas Sebelas Maret Dalam Mendukung Perankingan Webomatrics (Studi Evaluasi Media Digital Library Universitas Sebelas Maret Tahun 2010). UNS : Fisip, 2011 Naibaho, Kalarensi. Perpustakaan sebagai salah satu indikator utama dalam mendukung universitas bertaraf internasional. http://staff.blog.ui.ac.id/clara/. Akses 5 Juni 2011. http://www.alexa.com/siteinfo/uns.ac.id Akses 5 Juli 2011 Ranking web of world universities January 2011. http://www.webometrics.info/top100_continent.asp?cont=SE_Asia Akses 5 Juli 2011

13

Anda mungkin juga menyukai