Anda di halaman 1dari 23

BAB I PENDAHULUAN

Tubuh manusia mengandung sekitar 60% air yang disebut cairan tubuh dan sisanya ialah zat padat seperti protein, lemak, karbohidrat dan lain-lainnya. Volume cairan tubuh
bervariasi menurut usia, jenis kelamin dan persentasi lemak tubuh.

airan tubuh ini mengandung

zat-zat yang memiliki peranan penting dalam metabolisme sel sehingga sangat penting dalam menunjang kehidupan. !"# $ehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan cairan melebihi intake dan tubuh tidak memiliki cukup air serta cairan lain ntuk menjalankan %ungsi normalnya. &ika tidak dilakukan koreksi cairan maka akan terjadi dehidrasi. 'enyebab terbanyak dehidrasi ialah diare, muntah, demam maupun keringat berlebihan. 'erdarahan juga dapat mengakibatkan kurangnya volume intravaskular sehingga dapat menimbulkan syok. !(# $ehidrasi maupun syok dapat terjadi pada siapa saja, tetapi anak kecil, lansia, serta orang dengan penyakit kronik memiliki resiko tinggi. )ejadian syok pada anak dan remaja sekitar *% pada rumah sakit di +merika ,erikat dimana angka kematian sekitar *0--0% kasus. .ampir seluruh pasien tidak meninggal pada %ase hipotensi tetapi karena hasil satu atau lebih komplikasi akibat syok. $is%ungsi multiple organ meningkatkan resiko kematian !satu organ *-% kematian, dua organ 60% kematian, tiga organ lebih dari (% kematian#. Tatalaksana dehidrasi ringan sampai sedang dapat dilakukan dengan pemberian intake cairan oral, tetapi dehidrasi berat butuh intervensi medis segera. Tujuan terapi cairan adalah untuk mencegah terjadinya dehidrasi, menggantikan volume cairan yang hilang serta mencegah terjadinya syok. &enis dan jumlah cairan in%us disesuaikan dari kebutuhan masing-masing pasien.

BAB II PEMBAHASAN

II.1

Definisi Cairan Tubuh


+ir dalam tubuh disebut cairan tubuh. Volume cairan tubuh bervariasi menurut usia, jenis kelamin dan persentasi lemak tubuh. 'roporsi cairan tubuh menurun dengan pertambahan usia, dan pada /anita lebih rendah dibandingkan pria karena jaringan lemak mengandung sedikit air. !"#

II.2

Kom osisi Cairan Tubuh )andungan air pada saat bayi lahir sekitar 0-% berat badan, usia " bulan 6-%, de/asa pria 60% dan /anita -0%, sisanya ialah zat padat seperti protein, lemak, karbohidrat dan lain-lainnya. !*#
+ir yang merupakan 60% dari berat tubuh dipisahkan oleh membran sel menjadi cairan intraseluler yang berjumlah 10% dan cairan ekstraseluler yang berjumlah *0% dari berat tubuh. airan ekstraseluler dipisahkan oleh dinding kapiler menjadi cairan intravaskuler yang berjumlah -% dan cairan interstitial !antar sel# yang berjumlah "-%.

airan antarsel

khusus disebut cairan transelular misalnya cairan serebrospinal, cairan persendian, cairan peritoneum dan lain-lainnya. !*#
airan interstisial "-%

2ntravaskuler !-%#

$inding kapiler

3embran sel

airan intraseluler 10%

4ambar ". $istribusi cairan tubuh

)andungan air dalam tiap organ tidak seragam seperti terlihat pada tabel " di ba/ah ini. !arin"an 5tak 4injal 5tot lurik Persen#ase Air (1 (6 06 !arin"an )ulit .ati Tulang 7emak Persen#ase Air 0* 6( ** "0

Tabel ". )andungan air dalam tiap jaringan


+ir melintasi membran sel dengan bebas, namun transport elektrolit dan zat-zat lain terbatas. 8at-zat makromolekul seperti protein plasma tidak bisa melintasi dinding kapiler, tetapi zat-zat mikromolekul seperti air, elektrolit dan asam amino bisa melintas dengan mudah. Volume cairan intraseluler dua kali lebih banyak dari pada cairan ekstraseluler. 'erubahan-perubahan dalam volume darah sirkulasi mengurangi cairan ekstraseluler, namun dikompensasi oleh cairan intraseluler. 9aik cairan intraseluler maupun ekstraseluler memainkan peran penting dalam mendukung kehidupan. airan intraseluler terlibat dalam proses-proses metabolik yang mengubah nutrien menjadi energi, sementara cairan ekstraseluler mempertahankan sistem sirkulasi, mengangkut nutrien ke dalam sel, dan membuang zat sisa. !*#

II.2.1 Cairan In#rase$u$ar airan yang terkandung di antara sel disebut cairan intraselular. 'ada orang de/asa, sekitar duapertiga dari cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular !sekitar *0 liter rata-rata untuk de/asa laki-laki dengan berat badan sekitar 00 kilogram#, sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan intraselular. !6#

II.2.2 Cairan E%s#rase$u$ar airan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. &umlah relati% cairan ekstraselular berkurang seiring dengan usia. 'ada bayi baru lahir, sekitar setengah dari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular. ,etelah usia " tahun,
3

jumlah cairan ekstraselular menurun sampai sekitar sepertiga dari volume total. 2ni sebanding dengan sekitar "- liter pada de/asa muda dengan berat rata-rata 00 kg. !6# II.2.& Cairan In#ra'as%u$ar airan intravaskular adalah cairan yang berada di dalam pembuluh darah. 'lasma, yang membentuk seperlima volume cairan ekstrasel adalah bagian cairan dari darah. !1# 'lasma ialah darah dikurangi sel-sel darah seperti eritrosit, leukosit dan trombosit. ,erum ialah plasma darah dikurangi %aktor-%aktor pembekuan misalnya %ibrinogen dan protrombin. .ematokrit adalah prosentase volume eritrosit dalam darah. !*# II.2.( Cairan In#ers#i#ia$ airan interstitial adalah cairan yang terdapat di ruang-ruang antara sel-sel. airan ini membentuk empat perlima dari kompartemen cairan ekstrasel. yang membasahi sel-sel jaringan. !1# II.2.) Cairan Transe$u$ar airan transelular merupakan cairan khusus yang semuanya disekresikan oleh sel-sel spesi%ik ke dalam rongga tubuh tertentu untuk melaksanakan %ungsi khusus. airan ini mencakup cairan serebrospinalis, cairan sinovial, cairan perikardium, pleura, peritoneum, dan lain-lain. :alaupun memiliki %ugsi yang sangat penting, cairan-cairan ini hanya me/akili %raksi .*5 yang kurang bermakna dibandingkan dengan keseluruhan .*5 tubuh. ,ebagai contoh, volume cairan serebrospinalis tidak berkurang jika tubuh secara keseluruhan mengalami keseimbangan . *5 yang negati%.
!1#

airan

interstitial yang kadang-kadang dikenal sebagai cairan jaringan merupakan cairan

II.&

E$e%#ro$i# ,elain air, cairan tubuh mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit dan non elektrolit. ;lektrolit merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus listrik sedangkan non elektrolit merupakan zat yang tidak terdisosiasi dalam
4

cairan, contohnya glukosa. ;lektrolit dibedakan menjadi ion positi% !kation# dan ion negati% !anion#. &umlah kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama !diukur dalam miliekuivalen#. )ation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium !<a=#, sedangkan kation utama dalam cairan intraselular adalah potassium !)=#. ,uatu sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar sodium dan potassium ini. +nion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida ! l -# dan bikarbonat,sedangkan anion utama dalam cairan intraselular adalah ion %os%at. )arena kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial pada intinya sama maka nilai elektrolit plasma mencerminkan komposisi dari cairan ekstraseluler tetapi tidak mencerminkan komposisi cairan intraseluler. !-#

!m;>?l# )ation <a ) a 3g Total +nion l . 56 .'51 ,51 +sam organic 'rotein Total

'lasma "1* 1 6 "-1 "06 *0 * " "6 "-1

2nterstitial ""1 1 *,","-* ""1 60 * " 0 "-*

2nterselular ""-0 * *0 "@1 " "0 "00 *0 0 66 "@1

Tabel *. )andungan elektrolit dalam cairan tubuh

II.&.1

Na#rium 5

<atrium merupakan kation terpenting dalam tubuh, sebagian besar !(1%# berada di cairan ekstraselular. <atrium berperan mempertahankan tekanan osmotik tubuh dan memelihara volume cairan ekstraselular dalam keadaan konstan. !"# ;kskresi air hampir selalu disertai dengan ekskresi natrium baik melalui urin, tinja atau keringat, karena itu terapi kekurangan air !dehidrasi# selalu diberikan cairan in%us yang mengandung natrium. )ebutuhan natrium perhari sekitar -0-"00 m;> atau 6-6 gram. )eseimbangan <a diatur terutama oleh ginjal. 9erat atom <a A *6 dengan muatan listrik ". " gram <a l A "0 m;>. )ekurangan <a biasanya disebabkan oleh pemberian in%us berlebihan tanpa <a, pada sindroma reseksi prostat atau pada menurunnya sekresi +$.. !*# 2 II.&.2 Ka$ium )alium merupakan elektrolit yang terpenting di dalam cairan intraseluler. ,ebagian besar ) terdapat dalam sel !"-0 m;>?7#. 'embedahan menyebabkan katabolisme jaringan dan mobilisasi kalium pada hari-hari pertama dan kedua. )ebutuhan akan kalium cukup diatasi dengan kebutuhan rutin saja sekitar 0,- m;>?kg99?hari. )emampuan ginjal menahan kalium sangat rendah. )adar kalium dalam plasma hanya *% dari total ) tubuh, sehingga kekurangan ) jarang terdeteksi. Bungsi ) ialah merangsang sara% otot, menghantarkan impuls listrik, membantu utilisasi 5*, asam amino, glikogen dan pembentukan sel. )adar ) serum normalnya 6-- m;>?7. .ipokalemia menyebabkan keletihan otot, lemas, kembung, ileus paralitik, gangguan irama jantung. )onsentrasi ) dalam in%us sebaiknya C10 m;>?7 atau kecepatan pemberian C*0 m;>?jam.
!*#

)alium memiliki pengaruh kuat terhadap jantung

sehingga perlu hati-hati dalam pemberiannya. )arena kalium diekskresikan dalam urin, kation ini juga harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan dis%ungsi ginjal. 9erat atom ) A 6@ dengan jumlah muatan listrik ". " gram ) l A ) "6 m;>. !"# II.&.& Ka$sium )alsium terdapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, (0-@0% dikeluarkan melalui %eses dan sekitar *0% melalui urin. &umlah pengeluaran tergantung dengan intake, besarnya tulang, maupun keadaan endokrin. 3etabolisme kalsium sangat dipengaruhi oleh kelenjar paratiroid, tiroid, testis, ovarium, dan hipo%isis. ,ebagian besar !@@%# ditemukan di dalam gigi, "% dalam cairan ekstraseluler dan tidak terdapat dalam sel. II.&.( Ma"nesium 3agnesium ditemukan di semua jenis makanan. )ebutuhan untuk pertumbuhan sekitar "0mg?hari. $ikeluarkan melalui %eses dan urin.

II.&.) Karbona#
6

)adar bikarbonat dikontrol oleh ginjal, sedangkan kadar asam karbonat dikontrol oleh paru-paru. )eduanya memiliki peran penting dalam keseimbangan asam basa. II.&.* K$ori+a )lorida banyak terdapat di ruang ekstrasel, dan merupakan komponen utama dari sekresi kelenjar gaster. 9er%ungsi dalam membantu proses keseimbangan natrium. ,umber ion klorida terbanyak berasal dari garam dapur. !-# II.&., -osfa# Bos%at ber%ungsi untuk menjadi energi pada metabolisme sel dan bersama dengan kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang. !-#
II.( Per"era%an Air 'erpindahan air dan zat terlarut di antara bagian-bagian tubuh melibatkan mekanisme transport pasi% dan akti%. 3ekanisme transport pasi% tidak membutuhkan energi sedangkan mekanisme transport akti% membutuhkan energi. $i%usi dan osmosis adalah mekanisme transport pasi% sedangkan mekanisme transport akti% berhubungan dengan pompa <a-) yang memerlukan +T'. !6,-#

II.(.1 Difusi $i%usi ialah proses bergeraknya molekul melalui pori-pori. 7arutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi 0embran larutan yang berkonsentrasi rendah. Tekanan hdrostatik pembuluh darah mendorong air masuk berdi%usi melalui pori-pori tersebut. $i%usi tergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik. !6,-#

4ambar *. 'ergerakan air secara di%usi II.(.2 .smosis


7

5smosis adalah bergeraknya molekul !zat terlarut# melalui membran semipermiabel dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutan yang berkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama. ,eluruh membran sel dan kapiler permiabel terhadap air sehingga tekanan osmotik cairan tubuh di seluruh kompartemen sama. !6,-#
Tekanan osmotic ialah tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah perembesan !di%usi# cairan melalui membrane semipermiabel ke dalam cairan lain yang konsentrasinya lebih tinggi. 3embran semipermiabel ialah membrane yang dapat dilalui air !pelarut#, namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein. Tekanan osmotik plasma darah ialah *(- =- - m5sm?7. 7arutan dengan tekanan osmotik kira-kira sama disebut isotonik !<a l 0,@6%, Dinger-laktat# bila lebih rendah disebut hipotonik !akuades# dan bila lebih tinggi disebut hipertonik. !*# 'ergerakan cairan antar kompartemen secara osmosis terjadi apabila kadar total cairan di kedua sisi membran berbeda. +ir akan berdi%usi melalui membran untuk menyamakan osmolalitas. 'ergerakan air ini dila/an oleh tekanan osmotik koloid. Tekanan osmotik koloid atau tekanan onkotik sangat dipengaruhi oleh albumin. +pabila kadar albumin rendah, maka tekanan onkotik rendah sehingga tekanan hidrostatik dominan mengakibatkan ekstravasasi dan terjadi edema. !6,-#

4ambar 6. 'ergerakan air secara osmosis

II.(.& Pom a Na#rium Ka$ium 'ompa natrium kalium merupakan suatu proses transport ion natrium keluar melalui membran sel dan pada saat yang bersamaan memompa ion kalium dari luar ke dalam sel. Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk mencegah keadaan hiperosmolar di dalam sel. !6,-#

4ambar 1. 'ompa natrium-kalium


II.) Dehi+rasi $engan minum dan makan tubuh mendapatkan air, elektrolit, trace element, vitamin dan nutrient-nutrien lain seperti protein, karbohidrat dan lemak. $alam jumlah yang kira-kira sama, air dan elektrolit yang masuk ke dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin, keringat dan perna%asan. Benomena %isiologis dimana tubuh memelihara keseimbangan ini dikenal dengan nama homeostasis. <amun demikian, terapi cairan dibutuhkan bila asupan melalui pemberian oral atau enteral tidak memadai. <ormalnya jumlah pemasukan dan pengeluaran cairan tubuh seimbang seperti yang terlampir pada tabel berikut E !1#

Pemasu%an Air !a$an +supan cairan .*5 dalam makanan .*5 yang diproduksi secara metabolik Pemasu%an To#a$ 2.*22 !um$ah /m$0hari1 ".*-0 ".000 6-0 !a$an

Pen"e$uaran Air !um$ah /m$0hari1 @00 "00 "00 ".-00

Insensible loss )eringat Beses Frin

Pemasu%an To#a$

2.*22

Tabel 6. )eseimbangan +ir .arian

)ebutuhan harian air -0 ml?kg99, natrium * m;>?kg99, kalium " m;>?kg99. )eadaan kurangnya air dalam tubuh disebut dehidrasi. $ehidrasi dapat dikategorikan menjadi ringan !C-%#, sedang !--"0%# dan berat !G"0%#. ,i%at dehidrasi dapat berupa isotonic !kadar <a dan osmolaritas serum normal#, hipotonik atau hiponatremik !kadar <a C"60 mmol?7# atau osmolaritas serum C*0- m5sm?7# dan hipertonik atau hipernatremik !kadar <a G"-0 mmol?7 atau osmolaritas serum G*@- m5sm?7#. 9erikut ini adalah pedoman :.5 untuk menilai dehidrasi E !*#

K$inis

Dehi+rasi 3in"an /)41

Dehi+rasi Se+an" /)51241 4elisah, re/el, lesu ekung )ering )ering

Dehi+rasi Bera# /61241 7etargik, tak sadar ,angat cekung )ering sekali ,angat kering, 'ecah-pecah

Kea+aan umum Ma#a 7e%un"8 %erin" Air ma#a Mu$u#0$i+ah %erin"

9aik, kompos mentis <ormal +da 7embab

Haus Tur"or Na+i Te%anan +arah Air %emih

3inum normal 9aik <ormal <ormal <ormal

.aus &elek epat Turun )urang, oligouri

Tak bisa minum ,angat jelek epat sekali Turun sekali )urang sekali

Tabel *. 'edoman :.5 untuk menilai dehidrasi

II.*

Tera i 7airan in#ra'ena 2n%us cairan intravena !intravenous %luids drip# adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh dengan cairan kristaloid !elektrolit# atau koloid !plasma ekspander#. 'embedahan dengan anestesi memerlukan puasa pada saat sebelum dan sesudah prosedur pembedahan, maka terapi cairan ber%ungsi untuk mengganti de%icit cairan saat puasa sebelum dan
10

sesudah pembedahan, mengganti kebutuhan rutin saat pembedahan, mengganti perdarahan yang terjadi, da mengganti cairan yang pindah ke rongga ketiga. ,ecara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan in%us adalah E
!6#

". 'erdarahan dalam jumlah banyak !kehilangan cairan tubuh dan komponen darah# *. Trauma abdomen berat 6. Braktur, khususnya di pelvis dan %emur 1. )ehilangan cairan tubuh pada dehidrasi !karena heat stroke, demam dan diare# -. ,emua trauma kepala, dada dan tulang punggung

4angguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang umum terjadi pada pasien bedah karena kombinasi dari %aktor-%aktor preoperative, perioperati% dan postoperative. II.*.1 -a%#or5fa%#or reo era#if

". )ondisi yang telah ada $iabetes mellitus, penyakit hepar, atau insu%isiensi renal dapat diperburuk oleh stress akibat operasi *. 'rosedur diagnostic +rteriogram atau pyelogram intravena yang memerlukan marker intravena dapat menyebabkan ekskresi cairan dan elektrolit urin yang tidak normal karena e%ek diuresis osmotic 6. 'emberian obat 'emberian obat seperti steroid dan diuretic dapat mempengaruhi ekskresi air dan elektrolit 1. 'reparasi bedah ;nema atau laksati% dapat menyebabkan peningkatan kehilangan air dan elektrolit dari traktus gastrointestinal 11

-. 'enanganan medis terhadap kondisi yang telah ada 6. Destriksi cairan preoperative ,elama periode 6 jam restriksi cairan, pasien de/asa yang sehat kehilangan cairan sekitar 600--00 m7. )ehilangan cairan dapat meningkat jika pasien menderita demam atau adanya kehilangan abnormal cairan 0. $e%isit cairan yang telah ada sebelumnya .arus dikoreksi sebelum operasi untuk meminimalkan e%ek dari anestesi II.*.2 -a%#or5fa%#or erio era#if

". 2nduksi anestesi dapat menyebabkan terjadinya hipotensi pada pasien dengan hipovolemia preoperative karena hilangnya mekanisme kompensasi seperti takikardi dan vasoonstriksi *. )ehilangan darah yang abnormal 6. )ehilangan abnormal cairan ekstraselular ke third space !contohnya kehilangan cairan ekstraselular ke dinding dan lumen usus saat operasi# 1. )ehilangan cairan akibat evaporasi dari luka operasi !biasanya pada luka operasi yang besar dan prosedur operasi yang berkepanjangan# 4angguan cairan, elektrolit dan asam basa yang potensial terjadi perioperati% adalah E ". .iperkalemia *. +sidosis metabolic 6. +lkalosis metabolic 1. +sidosis respiratorik -. +lkalosis respiratorik II.*.& -a%#or5fa%#or os#o era#if
/&1

". ,tres akibat operasi dan nyeri pasca operasi *. 'eningkatan katabolisme jaringan 6. 'enurunan volume sirkulasi yang e%ekti% 1. Desiko atau adanya ileus postoperative 12

II.,

!enis5!enis Cairan Infus !6# II.,.1 Cairan Hi o#oni% airan hipotonik osmolaritasnya
=

lebih

rendah dibandingkan

serum

!konsentrasi ion <a lebih rendah dibandingkan serum#, sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. 3aka cairan HditarikI dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya !prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi#, sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. $igunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah !dialysis# dalam terapi diuretic, juga pada pasien hiperglikemia dengan ketoasidosis diabetik. )omplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intracranial pada beberapa orang. ontohnya adalah <a l 1-% dan $ekstrosa *,-%. II.,.2 Cairan Iso#oni% airan isotonic osmolaritas !tingkat kepekatan# cairannya mendekati serum, sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. 9erman%aat pada pasien yang mengalami hipovolemi !kekurangan cairan tubuh sehingga tekanan darah terus menurun#. 3emiliki resiko terjadinya overload !kelebihan cairan#, khususnya pada penyakit gagal jantung kongesti% dan hipertensi. ontohnya adalah cairan Dinger7aktat !D7#, dan normal saline atau larutan garam %isiologis !<a l 0,@%#. II.,.& Cairan Hi er#oni% airan hipertonik osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga HmenarikI cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. 3ampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema !bengkak#. 'enggunaannya kontradikti% dengan cairan hipotonik. 3isalnya deJtrose -%, <a l 1-% hipertonik, deJtrose -%= D7, deJtrose -%=<a l 0,@%, produk darah, dan albumin.

II.9

Cairan Kris#a$oi+ )ristaloid bersi%at isotonic, maka e%ekti% dalam mengisi sejumlah volume cairan !volume eJpanders# ke dalam pembuluh darah dalam /aktu yang singkat !relative sebentar di 13

intravaskuler# dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera, misalnya Dinger7aktat dan <a l 0,@%. airan ini mempunyai komposisi mirip cairan ekstraseluler. )euntungan dari cairan ini antara lain harga murah, tersedia dengan mudah di setiap pusat kesehatan, tidak perlu dilakukan cross match, tidak menimbulkan alergi atau syok ana%ilaktik, penyimpanan sederhana dan dapat disimpan lama. airan kristaloid bila diberikan dalam jumlah cukup !6-1 kali cairan koloid# ternyata sama e%ekti%nya seperti pemberian cairan koloid untuk mengatasi de%isi volume intravaskuler. :aktu paruh cairan kristaloid di ruang intravaskuler sekitar *060 menit. )arena perbedaan si%at antara koloid dan kristaloid dimana kristaloid akan lebih banyak menyebar ke ruang interstitial dibandingkan dengan koloid, maka kristaloid sebaiknya dipilih untuk resusitasi de%icit cairan di ruang interstitial. 7arutan Dinger 7aktat merupakan cairan kristaloid yang paling banyak digunakan untuk resusitasi cairan /alau agak hipotonis dengan susunan yang hampir menyerupai cairan intravaskuler. 7aktat yang terkandung dalam cairan tersebut akan mengalami metabolism di hati menjadi bikarbonat. airan kristaloid lainnya yang sering digunakan adalah <a l 0,@%, tetapi bila diberikan berlebih dapat mengakibatkan asidosis hiperkloremik !delutional hyperchloremic acidosis# dan menurunnya kadar bikarbonat plasma akibat peningkatan klorida. 'emberian cairan kristaloid berlebihan juga dapat menyebabkan edema otak dan meningkatnya tekanan intracranial.

Laru#an Tonisi#as /mosm$0L1 D) .ipotonis !*-6# Norma$ Sa$ine D) 10(NS D) 102NS D)NS 2sotonis !60(# 2sotonis !660# .ipertonis !100# .ipertonis !-6"# 3in"er 2sotonis

Na: /mE;0L1 -

C$5 /mE;0L1 -

K: /mE;0L1 -

Ca2: /mE;0L1 -

<$u%osa /mE;0L1 -0

La%#a# /mE;0L1 -

"-1

"-1

6(,-

6(,-

-0

00

00

-0

"-1

"-1

-0

"60

"0@ 14

*(

La%#a# D) 3L

!*06# .ipertonis !-*-# "60 "0@ 1 6 -0 *(

II.=

Cairan Ko$oi+ )oloid ukuran molekulnya cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membrane kapiler, dan tetap berada lama dalam pembuluh darah, maka si%atnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. ontohnya adalah albumin dan steroid. $isebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut Hplasma substituteI atau Hplasma eJpanderI. $i dalam cairan koloid terdapat zat?bahan yang mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas osmotic yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama !/aktu paruh 6-6 jam# dalam ruang intravaskuler. 5leh karena itu koloid sering digunakan untuk resusitasi cairan secara cepat terutama pada syok hipovolemik?hemoragik atau pada penderita dengan hipoalbuminemia berat dan kehilangan protein yang banyak !misal pada luka bakar#. )erugian dari plasma eJpander yaitu mahal dan dapat menimbulkan reaksi ana%ilaktik !/alau jarang# dan dapat menyebabkan gangguan pada Hcross matchI. Terdapat * jenis koloid yaitu koloid alami dan sintetis.

II.=.1 Ko$oi+ a$ami )oloid alami yaitu %raksi protein plasma -% dan albumin manusia !- dan *,-%#. $ibuat dengan cara memanaskan plasma atau plasenta 60 o selama "0 jam untuk membunuh virus hepatitis dan virus lainnya. Braksi protein plasma selain mengandung albumin !(6%# juga mengandung al%a globulin dan beta globulin. 'rekallikrein activators !.agemanKs %actor %ragments# seringkali terdapat dalam %raksi protein plasma dibandingkan dalam albumin. 5leh sebab itu pemberian in%use dengan %raksi protein plasma seringkali menimbulkan hipotensi dan kolaps kardiovaskuler. !0# II.=.2 Ko$oi+ sin#esis II.=.2.1 De>#ran

$eJtran 10 !DheomacrodeJ# dengan berat molekul 10.000 dan $eJtran 00 !3acrodeJ# dengan berat molekul 60.000-00.000 diproduksi oleh bakteri 7euconostoc mesenteriodes 9 yang tumbuh dalam media sukrosa. :alaupun $eJtran 00 merupakan volume eJpander yang lebih baik dibandingkan dengan
15

$eJtran 10, tetapi $eJtran 10 mampu memperbaiki aliran darah le/at sirkulasi mikro karena dapat menurunkan kekentalan !viskositas# darah. ,elain itu $eJtran mempunyai e%ek anti trombotik yang dapat mengurangi platelet adhesiveness, menekan aktivitas %aktor V222, meningkatkan %ibrinolisis dan melancarkan aliran darah. 'emberian $eJtran melebihi *0 ml?kg99?hari dapat mengganggu crossmatch, /aktu perdarahan memanjang !$eJtran 10# dan gagal ginjal. $eJtran dapat menimbulkan reaksi ana%ilaktik yang dapat dicegah yaitu dengan memberikan $eJtran " !'romit# terlebih dahulu. II.=.2.2 H?+ro>?$e#h?$ S#ar7h /He#a s#ar7h1 Tersedia dalam larutan 6% dengan berat molekul "0.000-".000.000, rata-rata 0".000, osmolaritas 6"0 m5sm?7 dan tekanan onkotik 60 60 mm.g. 'emberian -00ml larutan ini pada orang normal akan dikeluarkan 16% le/at urin dalam /aktu * hari dan sisanya 61% dalam /aktu ( hari. 7arutan koloid ini juga dapat menimbulkan reaksi ana%ilaktik dan dapat meningkatkan kadar serum amylase !/alau jarang#. 7o/molecullar /eight .ydroJylethyl starch !'enta-,tarch# mirip .eta starch, mampu mengembangkan volume plasma hingga ",- kali volume yang diberikan dan berlangsung selama "* jam. )arena potensinya sebagai plasma volume eJpander yang besar dengan toksisitas yang rendah dan tidak mengganggu koagulasi maka 'entastarch dipilih sebagai koloid untuk resusitasi cairan pada penderita ga/at.

II.=.2.&

<e$a#in 7arutan koloid 6,--1% dalam balanced electrolyte dengan berat

molekul rata-rata 6-.000 dibuat dari hidrolisa kolagen binatang. +da 6 macam gelatin, yaitu E -

3odi%ied %luid gelatin !'lasmion dan .emacell# Frea linked gelatin 5Jypoly gelatin!0#

II.12 Kebu#uhan air +an e$e%#ro$i# erhari II.12.1 De@asa +ir E 60-6- ml?kg, setiap kenaikan suhu "o diberikan tambahan "0-"-%
16

<a= )=

E ",- m;>?kg !"00 m;>?hari atau -,@ g# E " m;>?kg !60 m;>?hari atau 1,-g#

II.12.2 Ba?i +an ana% +ir E 0-"0kg "0-*0kg G*0kg <a= )= II.12.& E * m;>?kg E * m;>?kg Kebu#uhan Cairan Menin"%a# A II.12.( $emam !"*% setiap "o G 60o # .iperventilasi ,uhu lingkungan meningkat +ktivitas berlebih )ehilangan abnormal !contohnya diare# E 1ml?kg?jam !"00 ml?kg# E 10ml = *ml?kg?jam setiap kg di atas "0kg !"000ml = -0ml?kg di atas "0kg# E 60ml = "ml?kg?jam setiap kg di atas *0kg !"-00ml = *0ml?kg di atas *0kg#

Kebu#uhan Cairan Menurun A .ipotermia )elembaban sangat tinggi 5ligouri atau anuria Tidak ada aktivitas Detensi cairan !contohnya pada gagal jantung#

II.11 Tera i 7airan resusi#asi Terapi cairan resusitasi adalah upaya untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh atau ekspansi cepat dari cairan intravaskuler, misalnya pada keadaan syok dan luka bakar. Tujuan resusitasi cairan adalah untuk memperbaki volume sirkulasi agar tidak terjadi gangguan per%usi jaringan dan oksigenasi sel, sehingga iskemi jaringan dan gagal organ dapat dicegah. 'emilihan jenis cairan in%us harus atas
17

dasar pertimbangan kompartemen yang terganggu atau yang mengalami de%isit. $e%isit cairan jika tidak segera diresusitasi akan menyebabkan syok. Terapi cairan resusitasi dapat dilakukan dengan pemberian in%use <ormal ,aline !<,#, Dinger +setat !D+# atau Dinger 7aktat !D7# sebanyak *0ml?kg selama 60-60 menit. 'ada syok hemoragik bisa diberikan *-6 l dalam "0 menit. 7arutan plasma ekspander dapat diberikan pada luka bakar, syok kardiogenik, hemoragik atau syok septic. )oloid dapat berupa gelatin !hemaksel, gela%unin, gela%usin#, polimer deJtrose !deJtran 10, deJtran 00#, atau turunan kanji !haes#. 2dealnya, kehilangan darah harus digantikan dengan cairan kristaloid maupun koloid untuk menjaga volume intravascular, namun kehilangan darah lebih lanjut perlu digantikan dengan trans%usi sel darah merah untuk menjaga kosentrasi hemoglobin. &ika syok terjadi E 9erikan segera oksigen 9erikan cairan in%use isotonic D+?D7?<, &ika respon tidak membaik, dosis dapat diulangi

'ertimbangan dalam resusitasi cairan E ". 3edikasi harus diberikan secara iv selama resusitasi *. 'erubahan <a dapat menyebabkan hiponatremi yang serius. <a serum harus dimonitor, terutama pada pemberian in%use dalam volume besar 6. Trans%usi diberikan bila diperlukan 1. 2nsulin in%use diberikan bila kadar gula darah G*00 mg% -. .istamin .*-blocker dan antacid sebaiknya diberikan untuk menjaga p. lambung 0,0 II.12 Tera i 7airan ruma#an Terapi rumatan bertujuan untuk memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi. )ebutuhan airan 9asal !rutin,rumatan# E 1 ml?kg?jam untuk "0 kg pertama * ml?kg?jam untuk "0 kg kedua " ml?kg?jam tambahan untuk sisa berat badan
18

ontoh pasien berat *6kg, kebutuhan basal E !(J"0# = !2J"0# = !1J6# A 66ml?jam $e/asa rata-rata membutuhkan cairan 60-6- ml?kg99?hari dan elektrolit utama natrium "-* mmol?kg99?hari dan kalium " mmol?kg99?hari. )ebutuhan tersebut merupakan pengganti cairan yang hilang akibat pembentukan urin, sekresi gastrointestinal, keringat, dan pengeluaran le/at paru atau dikenal sebagai insensible /ater loss. Terapi rumatan dapat diberikan in%use cairan elektrolit dengan kandungan karbohidrat atau in%use yang hanya mengandung karbohidrat saja. 7arutan elektrolit yang juga mengandung karbohidrat adalah larutan )+-;<, deJtran=saline, DingerKs deJtrose, dll. ,edangkan larutan rumatan yang mengandung hanya karbohidrat adalah deJtrose -%. Tetapi cairan tanpa elektrolit cepat keluar dari sirkulasi dan mengisi ruang antar sel sehingga deJtrose tidak berperan dalam hipovolemik. $alam terapi rumatan keseimbangan kalium perlu diperhatikan karena kadar berlebihan atau kekurangan kalium dapat menimbulkan e%ek samping yang berbahaya. Fmumnya in%us konvensional D7 atau <, tidak mampu mensuplai kalium sesuai kebutuhan harian. 2n%us )+-;< dapat mensuplai kalium sesuai kebutuhan harian. II.1& Tera i 7airan in#rao era#if &umlah penggantian cairan selama pembedahan dihitung berdasarkan kebutuhan dasar ditambah dengan kehilangan cairan akibat pembedahan. Fntuk menggantinya tergantung besar kecilnya pembedahan, yaitu E 6-( ml?kg untuk bedah besar 1-6 ml?kg untuk bedah sedang *-1 ml?kg untuk bedah kecil

'ada prinsipnya kecepatan pemberian cairan selama pembedahan adalah dapat menjamin tekanan darah stabil tanpa menggunakan obat vasokonstriktor, dengan produksi urin mencapai 0,--" ml?kg99?jam.
19

'emberian cairan sata operasi berlangsung E 'emberian cairan pada jam pertama operasi 'emberian cairan pada jam kedua operasi 'emberian cairan pada jam ketiga operasi !)ebutuhan basal=kebutuhan intraoperasi=-0% J kebutuhan cairan puasa# !)ebutuhan basal=kebutuhan intraoperasi=*-% J kebutuhan cairan puasa# !)ebutuhan basal=kebutuhan intraoperasi=*-% J kebutuhan cairan puasa# II.1( Pemberian #era i 7airan Fntuk pemberian terapi cairan dalam /aktu singkat dapat digunakan venavena di punggung tangan, sekitar daerah pergelangan tangan, lengan ba/ah atau daerah kubiti. 'ada anak kecil dan bayi sering digunakan daerah punggung kaki, depan mata kaki dalam atau di kepala. 9ayi baru lahir dapat digunakan vena umbilikalis. 'enggunaan jarum anti karat atau kateter plastic antitrombogenik pada vena peri%er biasanya perlu diganti setiap "-6 hari untuk menghindari in%eksi dan macetnya tetesan. 'emberian cairan in%use lebih lama dari tiga hari sebaiknya menggunakan kateter besar dan panjang yang ditusukkan pada vena %emoralis, vena kubiti, vena subklavia, vena jugularis eksterna atau interna yang ujungnya sedekat mungkin dengan atrium kanan atau di vena cava in%erior atau superior. II.1(.1 In+i%asi emasan"an infus me$a$ui Ba$ur embu$uh +arah 'ena

/Peri hera$ Cenous Cannu$a#ion1 /*1 ". 'emberian cairan intravena !intravenous %luids# *. 'emberian nutrisi parenteral !langsung masuk ke dalam darah# dalam jumlah terbatas 6. 'emberian kantong darah dan produk darah 1. 'emberian obat -. Fpaya pro%ilaksis sebelum prosedur !misalnya operasi besar dengan resiko perdarahan, dipasang jalur in%use intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat#

20

6. Fpaya pro%ilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya resiko dehidrasi !kekurangan cairan# dan syok sebelum pembuluh darah kolaps !tidak teraba# sehingga tidak dapat dipasang jalur in%use. II.1(.2 Kon#rain+i%asi +an erin"a#an a+a emasan"an infuse me$a$ui Ba$ur embu$uh +arah 'ena /*1 ". 2n%lamasi !bengkak, nyeri, demam# dan in%eksi local di lokasi pemasangan in%use *. $aerah lengan ba/ah pada pasien gagal ginjal,karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan %istula arteri-vena !+-V shunt# pada tindakan hemodialisis !cuci darah# 6. 5bat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang alirannya lambat !misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki# II.1(.& Kom $i%asi ?an" +a a# #erBa+i +a$am emasan"an infus /*1 ". .ematoma, yakni darah mengmpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena atau kapiler, terjadi akibat penekanan yang kurang tepat saat memasukkan jarum, atau tusukan berulang pada pembuluh darah. *. 2n%iltrasi, yakni masuknya cairan in%use ke dalam jaringan sekitar !bukan pembuluh darah#, terjadi akibat ujung jarum in%use mele/ati pembuluh darah 6. Trombo%lebitis atau bengkak !in%lamasi# pada pembuluh vena, terjadi akibat in%use yang dipasang tidak dipantau secara ketat dan benar 1. ;mboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah, terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam cairan in%use ke dalam pembuluh darah -. )omplikasi yang dapat terjadi dalam pemberian cairan melalui in%use 6. Dasa perih?sakit 0. Deaksi alergi

BAB III
21

KESIMPULAN

DA-TA3 PUSTAKA

22

". ,ekarsari, D, 'reventing a 'eripheral 2V 2n%ection, D, &antung .arapan )ita &akarta, 'resentasi,"" 3ei *00* *. 9uku ui
3. 9 a n k s &9, 3eado/s ,. 2ntraveno us Bluids %or hildren /ith

4 a s t r o e n t e r i t i s . linical 2n>uiries, +merican Bamily 'hysician, &anuary " *00-. +merican+cademy o% Bamily 'hysicians.

1. ,her/ood
5. Eliason BC, Lewan RB. Gastroe nteritis in Children )"ade(+o$ *a(il+ !h+si"ians. 6. .or&an G.E, et al. Clini"al )nesthesio lo&+. *o/rth edition. ,ew 0or1 Lan&e.edi"al Boo1s 2 ."Graw 3ill Co(#anies. 2006 6624689 7. Latie$ tera#i )5, d11. !et/n6/1 #ra1tis anestesiolo&i 8ed/a. Ba&ian !rin"i#les o$

% i a & n o s i s and 'reat(ent. )(eri"an *a(il+ !h+si"ian ,o- 15 1998. )(eri"an

"airan

# a d a #e(7edahan.

Edisi

anestesiolo&i dan tera#i intensi$, *89:. 2002

(. httpE??///.mayoclinic.com?health?dehydration?$,00-6" jam "6."@ @.

23

Anda mungkin juga menyukai