Anda di halaman 1dari 15

Negara Hukum dan HAM

Oleh : 1. Zahroini Rahmah 2. Rizka Febrianti 3. Elsa Fitri Rahmadani 4. Faulina Retty 5. Nisaul Istiqomah 6. Juang Prihantoro S (03111003002) (03111003004) (03111003010) (03111003016) (03111003020) (03111003040)

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya Indralaya

Kata Pengantar Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hukum dan Hak Asasi Manusia ini. Dalam makalah ini membahas tentang hhukum dan HAM. Baik itu pengertian HAM sampai ke hubungan Negara hhukum dan HAM. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih kami kepada dossen pengasuh mata kuliah Kewarganegaraan bapak Harlin, yang telah membimbing. Dan kepada teman-teman se-MPK kami atas dukungannya. Dalam penyusunan makalah ini,tentu terdapat banyak kekurangan. oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran membangun dari pembaca, untuk perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Akhirnya, sermoga makalah ini bermanfaat.

Indralaya, Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. 2 Daftar Isi .......................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................... 4 B. Rumusan masalah ........................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN 1.1 Sejarah HAM ................................................................................ 6 1.2 Pengertian HAM ........................................................................... 6 1.3 Jenis-jenis HAM ........................................................................... 7 1.4 Pelanggaran HAM ......................................................................... 8 1.5 Pengertian Negara hukum ............................................................. 9 1.6 Hubungan Negara hukum dan HAM ............................................. 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 14 B. Saran ............................................................................................... 14 Daftar Pustaka ................................................................................................ 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Begitu banyak masalah kemanusiaan yang terjadi saat ini, hal ini dapat kita lihat dan dengar dari media massa. Kita bisa lihat dan baca berita di Koran, ada Koran yang memberitakan ada seorang gadis yang hilang yang diduga karena diculik. Atau kita bisa menyaksikan tumbuh dengan pesatnya berita criminal di kalangan masyarakat Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, masalah kemanusiaan juga terjadi di dunia internasional. Masalah dunia yang terus diperdebatkan sampai saat ini adalah masalah kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Akibat peperangan antara Palestina dan pihak Israel, maka penduduklah yang terkena imbasnya. Penduduk yang sebagian besar masyarakat sipil menjadi korban dari perdebatan sengit di kedua belah pihak. Masalah-masalah tersebut adalah contoh dari sekian banyak masalah kemanusiaan yang sedang dihadapai Indonesia dan dunia. Masalah kemanusiaan lainnya yang tidak kalah menarik adalah masalah ketidak adilan para narapidana dihadapan hukum. Sebagai contoh, kita tentu masih ingat masalah Prita yang menulis di jejaring sosial sehingga dia pun terjerat hukuman. Seorang nenek yang mencuri coklat dan dikenakan hukuman penjara. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan hukuman yang diberikan kepada para koruptor. Yang telah mencuri dan menggelapkan uang rakyat sampai bermilyar-milyar dan lari begitu saja. Penegak hukum pun seakan menutup mata dengan masalah ini. Bahkan terkadang masalah seperti ini dilupakan begitu saja. Dan masih banyak lagi masalah-masalah kemanusiaan yang terjadi dipandang dari segi hukum yang terjadi di Negara kita. Masalah-masalah kemanusiaan yang telah diungkapkan diatas, didalam undang-undang dapat disebut dengan pelanggaran hak asasi manusia. Atau

secara hukum tindakan-tindakan tersebut telah melanggar hukum. Hak asasi manusia atau hak kodrati manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan merupakan hak dasar yang dimilki manusia sejak ia dilahirkan. Dan hukum atau konstitusi disuatu Negara idealnya melindungi hak-hak tersebut. Hak Asasi Manusia di Indonesia sangat dijunjung tinggi dilindungi. Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya pasal-pasal dan di

khusus

dalam undang-undang yang membahas hal tersebut. Makalah ini dibuat untuk menjelaskan tentang hak asasi manusia dalam kaitannya dengan hukum di Indonesia khususnya.

B. RumusanMasalah 1. Bagaimana sejarah HAM ? 2. Apa pengertian HAM ? 3. Apa saja jenis-jenis HAM ? 4. Apa saja yang termasuk pelanggaran HAM ? 5. Apa pengertian Negara Hukum? 6. Hubungan HAM dan Negara Hukum ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Hak Asasi Manusia Istilah hak-hak asasi secara monumental lahir sejak keberhasilan Revolusi Perancis tahun 1789 dalam Declaration des Droits de Lhomme et du Citoyen (hak-hak asasi manusia dan warga hukum6 Perancis), dengan semboyan Liberte, Egalite, Fraternite. Istilah HAM berkembang sesual dengan

perkembangan zaman. Perkembangan zaman dalam arti perubahan peradaban manusia dari masa ke masa. Pada mulanya dikenal dengan sebutan natural rights (hak-hak alam), yang berpedoman kepada teori hukum alam bahwa; segala sesuatu berasal dari alam termasuk HAM. Istilah ini kemudian diganti dengan the rights of man, tetapi akhirnya tidak diterima, karena tidak mewakili hak-hak wanita. Setelah PD II dan terbentuknya PBB, maka muncul istilah baru yang sekarang yaitu human rights Di Amerika Serikat dikenal dengan sebutan Civil Rights. Perancis menyebutnya: Droit de L Homme; Belanda: Menselijke Rechten.

B. Pengertian Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia atau sering kita sebut sebagai HAM adalah terjemahan dari istilah human rights atau the right of human. Secara hhukum istilah ini artinya adalah Hak-Hak Manusia. Namun dalam beberapa hukum pemakaian istilah Hak Asasi Manusia (HAM) lebih sering digunakan dari pada pemakaian Hak-hak Manusia. Di Indonesia hak-hak manusia pada umumnya lebih dikenal dengan istilah hak asasi sebagai terjemahan dari basic rights (Inggris) dangrondrechten (Belanda), atau bisa juga disebut hak-hak fundamental (civil rights). Secara umum Hak Asasi Manusia dapat diartikan sebagai seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh hukm - hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

C. Jenis Hak Asasi Manusia Adapun jenis jenis Hak Asasi Manusia yang dikenal di dunia adalah sebagai berikut:

1. Hak asasi pribadi / Personal Right: Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat. Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing.

2. Hak asasi politik / Political Right: Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan. Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

3. Hak azasi 7hukum / Legal Equality Right: Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam 7hukum dan pemerintahan. Hak untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil / PNS. Hak mendapat layanan dan perlindungan 7hukum.

4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths: Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll. Hak kebebasan untuk memiliki susuatu. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights: Hak mendapat pembelaan 8hukum di pengadilan. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.

6. Hak Asasi Sosial budaya / Social Culture Right: Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan. ` Hak mendapatkan pengajaran. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

D. Tindakan Pelanggaran Dalam Hak Asasi Manusia Yang dianggap melanggar hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat hukum baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hak hukum, mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang, dan tidak mendapat, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Pelanggaran hak asasi manusia yang berat meliputi: 1. Kejahatan genosida. 2. Kejahatan terhadap kemanusiaan. 3. Kejahatan Perang Pasal 6 statuta roma hukum8 takrif genosida sebagai setiap perbuatan berikut ini yang dilakukan dengan tujuan untuk menghancurkan, seluruhnya atau untuk sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras dan keagamaan. Praktek Pelanggaran HAM di Indonesia Dari perspektif tipologi pelaku dan korban. 1. Pelanggaran hak asasi manusia dilakukan oleh 8hukum8 lewat, acts of commission maupun act of omission yang terjadi di Indonesia di lihat dari

kegagalan

hukum

dan/atau

pemerintah

memenuhi

kewajibannya

sebagaimana yang disebutkan di dalam undang-undang 14 Sebagaimana telah dikemukakan Negara berkewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia warganya. Pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia dapat diketegorikan ke dalam pelanggaran hukum9 terhadap kewajibannya untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia. 2. Pelanggaran terhadap kewajiban untuk menghomati hak asasi manusia berupa tindakan (aparat) hukum dalam hal: Pembunuhan diluar hukum sebagai pelanggran atas kewajiban menghormati hak untuk hidup. Pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia yang dilakukan oleh pelaku bukan hukum. 1. Pembunuhan penduduk sipil 26 oleh tentara pemberontak: pembunuhan penduduk sipil Aceh Oleh GAM. 2. Pengusiran komunitas27 : pengusiran dan penolakan untuk kembali ke pemukiman semula terhadap etnis Madura dalam kasus konfli lihat pasal 8 dan pasal 71 UU, No. 39/1999 Lihat pasal 9 UU. No.39/1999 ihat pasal 27 (1) UU. No. 39/1999: setiap warga 9hukum9 Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah, dan bertempat tinggal dalam wilayah 9hukum9 Republik Indonesia. 9hukum99ism di Kalimantan Barat; pengusiran penduduk sipil etnis Aceh oleh milisi sipil bukan etnis-Aceh yang didukung oleh TNI di wilayah Aceh Tengah. 3. Serangan bersenjata oleh satu pihak melawan pihak yang lain. E. Pengertian Negara Hukum Istilah Negara Hukum baru dikenal pada Abad XIX tetapi konsep Negara Hukum telah lama ada dan berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan. Dimulai dari jaman Plato hingga kini, konsepsi Negara Hukum telah banyak mengalami perubahan yang mengilhami para filsuf dan para pakar hukum untuk merumuskan

apa yang dimaksud dengan Negara Hukum dan hal-hal apa saja yang harus ada dalam konsep Negara Hukum. Perkembangan Negara Hukum sudah terjadi sejak jaman Plato dan Aristoteles. Perkembangan konsep Negara Hukum dapat dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu: a. Jaman Plato dan Aristoteles Plato dan Aristoteles mengintrodusir Negara Hukum adalah 10hukum10 yang diperintah oleh hukum yang adil. Dalam filsafatnya, keduanya menyinggung angan-angan (cita-cita) manusia yang berkorespondensi dengan dunia yang mutlak yang disebut : 1) Cita-cita untuk mengejar kebenaran (ide der warhead); 2) Cita-cita untuk mengejar kesusilaan (ide der zodelijkheid); 3) Cita-cita manusia untuk mengejar keindahan (10oku der schonheid); 4) Cita-cita untuk mengejar keadilan (ide der gorechtigheid). Plato dan Aristoteles menganut paham filsafat idealisme. Menurut Aristoteles, keadilan dapat berupa komunikatif (menjalankan keadilan) dan distribusi (memberikan keadilan). Menurut Plato yang kemudian dilanjutkan oleh Aristoteles, bahwa 10hukum yang diharapkan adalah 10hukum yang adil dan dapat memberikan kesejahteraan bagi msyarakat, 10hukum yang bukan merupakan paksaan dari penguasa melainkan sesuai dengan kehendak warga Negara, dan untuk mengatur hukum itu dibutuhkan konstitusi yang memuat aturan-aturan dalam hidup bernegara. b) Di Daratan Eropa (menurut paham Eropa Kontinental) Diawali pendapat dari Immanuel Kant yang mengartikan Negara Hukum adalah Negara Hukum Formal (Negara berada dalam keadaan statis atau hanya formalitas yang biasa disebut dengan Negara Penjaga Malam /Nachtwakestaat).

10

F.J. Stahl, kalangan ahli hukum Eropa Kontinental memberikan ciri - ciri Negara hukum (rechtstaat) sebagai berikut : 1) Pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia; 2) Pemisahan kekuasaan Negara; 3) Pemerintahan berdasarkan undang-undang; 4) Adanya Peradilan Administrasi. Perumusan ciri - ciri Negara Hukum yang dilakukan oleh F.J. Stahl kemudian ditinjau ulang oleh International Commision of Jurist pada Konferensi yang diselenggarakan di Bangkok tahun 1965, yang memberikan ciri - ciri sebagai berikut : 1) Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individu konstitusi harus pula menentukan cara procedural untuk memperoleh

perlindungan atas hak-hak yang dijamin; 2) Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak; 3) Pemilihan Umum yang bebas; 4) Kebebasan menyatakan pendapat; 5) Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi; 6) Pendidikan Kewarganegaraan. c) Indonesia, dalam Seminar Nasional Indonesia tentang Indonesia Negara Hukum Pada tahun 1966 di Jakarta diadakan Seminar Nasional Indonesia tentang Indonesia Negara Hukum. Yang mana salah satu hasil Seminar adalah dirumuskannya prinsip-prinsip Negara Hukum yang menurut pemikiran saat itu, prinsip ini dapat diterima secara umum. Prinsip-prinsip itu adalah :

11

1) Prinsip-prinsip jaminan dan perlindungan terhadap HAM; 2) Prinsip peradilan yang bebas dan tidak memihak, artinya : - Kedudukan peradilan haruslah independen tetapi tetap membutuhkan pengawasan baik internal dan eksternal. - Pengawasan eksternal salah satunya dilaksanakan oleh Komisi Ombudsman (dibentuk dengan Keppres No. 44 Tahun 2000 tentang Komisi Ombudsman) yaitu Lembaga Pengawas Eksternal terhadap Lembaga Negara serta memberikan perlindungan 12hukum terhadap 12hukum12, termasuk proses berperkara di Pengadilan mulai dari perkara diterima sampai perkara diputus. Menurut Sri Soemantri yang terpenting dalam Negara hukum , yaitu : Bahwa pemerintahan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus berdasarkan hukum atau peraturan perundang-undangan; Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warganya); Adanya pembagian kekuasaan dalam Negara; Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke controle).

Istilah hukum - hukum ada yang menyebutnya dengan Rechsstaat dan ada pula disebut dengan Rule of Law. Sarjana Eropa Kontinental menyebutnya dengan Rechsstaat. Sarjana Hukum Anglo Saxon (Inggeris dan Amerika) menyebutkan hukum hukum dengan Rule of Law. Jadi dapat disimpulkan bahwa negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machtsstaat) dan Pemerintahannya berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat hukum absolustisme (kekuasaan yang tidak terbatas). `Menurut Montesqueu, hukum yang paling baik ialah hukum hukum yang di dalam konstitusi di banyak hukum mempunyai tiga inti pokok yaitu: Perlindungan HAM, Ditetapkannya ketatanegaraan suatu hukum, Membatasi kekuasaan dan wewenang organ-organ hukum12.

12

Disamping itu salah satu tujuan Negara Hukum adalah memperoleh setinggitingginya kepastian hukum (rechtzeker heid) bagi warganya. Kepastian hukum menjadi makin dianggap penting bila dikaitkan dengan ajaran Negara berdasar atas hukum. Telah menjadi pengetahuan klasik dalam ilmu hukum bahwa hukum tertulis dipandang lebih menjamin kepastian hukumnya dibandingkan dengan hukum tidak tertulis.

F. Hubungan Negara Hukum Dengan Hak Asasi Manusia Perumusan 13hukum, ciri Negara Hukum yang dilakukan oleh F.J. Stahl, yang kemudian ditinjau ulang oleh International Commision of Jurist pada Konferensi yang diselenggarakan di Bangkok tahun 1965, yang memberikan 13ciri hukum sebagai berikut: a. Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individu konstitusi harus pula menentukan cara procedural untuk memperoleh

perlindungan atas hak-hak yang dijamin; b. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak; c. Pemilihan Umum yang bebas; d. Kebebasan menyatakan pendapat; e. Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi; f. Pendidikan Kewarganegaraan. Seperti dijelaskan di atas, jelaslah bahwa sebuah Negara Hukum haruslah memiliki 13hukum atau syarat mutlak bahwa 13hukum13 itu melindungi dan menjamin Hak Asasi Manusia setiap warganya. Dengan demikian jelas sudah keterkaitan antara Negara 13Hukum dan Hak Asasi Manusia, dimana Negara Hukum wajib menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia setiap warganya
13

BAB III PENUTUP 1.1.Kesimpulan HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk tuhan yang maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi oleh Negara, hhukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan maratabat manusia. Memberikan perlindungan terhadap HAM, dan memberikan batasanbatasan dari HAM merupakan peranan dari hhukum sebuah Negara. 1.2.Saran setiap manusia hendaknya mengetahui apa saja hak-haknya dan tahu akan batasan haknya sehingga tidak menggangu hak orang lain.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://misterkomay.wordpress.com/2012/01/11/52/ http://carimakalah.wordpress.com/2010/12/12/makalah-pendidikankewarganegaraan-ham-dan-negara-hukum/

15

Anda mungkin juga menyukai