`Polypropylene merupakan sebuah produk dimana menggunakan bahan
baku yang berasal dari hasil fraksionasi Fluid Catalytic Cracking Unit (FCCU) atau biasa di kenal dengan raw propane propylene (Raw-PP), pada bahan baku ini mengandung propylene, propane dan butane sebagai senyawa utama dan sejumlah kecil pengotor seperti ethane, methane, hydrogen sulfida, carbon dioxida, mercaptan dan sebagainya. Untuk membuat polypropylene itu sendiri mengalami beberapa proses dan terdapat beberapa unit pada Kilang polypropylene ini. Dari flowsheet yang ada dapat dibuat blok diagram proses pembuatan polypropylene sebagai berikut:
Bahan Baku Propylene Purification Depropanizer Bagging (Packaging Product) Extraction dan Dryer Polypropylene Polimerization Finishing (Pelletizer) Storage (Penyimpanan) Ekstraksi dan Pengeringan Depropanizer Bahan baku Raw-PP memiliki komposisi campuran, yaitu : Methane (CH 3 ) 0.00 % mol Ethylene (C 2 H 4 ) 0.00 % mol Ethane (C 2 H 6 ) 0.15 % mol Propylene (C 3 H 6 ) 74.93 % mol Propane (C 3 H 8 ) 17.61 % mol I-Butene (C 4 H 8 ) 1.13 % mol 1-Butene (C 4 H 8 ) 0.87 % mol CIS-2-Butene (C 4 H 8 ) 0.25 % mol I-Butane (C 4 H 10 ) 4.93 % mol N-Butane (C 4 H 10 ) 0.13 % mol Pentane & Heavier 0.00 % mol
Unit proses operasi pada Kilang Polypropilene, yaitu:
1. Unit Propylene Purification Pada unit proses ini berfungsi untuk memurnikan raw propane propylene (raw-PP) dari pengotor seperti etana, metana, hidrogen sulfida, karbon dioksida, merkaptan dan pengotor yang lainnya. Pemurnian ini juga bertujuan agar bahan baku dapat memenuhi spesifikasi atau ketentuan bahan baku pada reaksi polimerisasi. Unit ini terdiri dari beberapa tahapan, dapat di lihat pada blok diagram Unit Propylene Purification berikut :
a. Storange Storange tank berfungsi menampung bahan baku Raw-PP dan produk unit purifikasi berupa propylene dan propane. Pada unit ini digunakan sebanyak 5 storange tank yang memiliki fungsi berbeda, yaitu : 1. T-101 (Raw Propane Propylene Storage Sphere) sebagai tempat penampungan bahan baku raw PP ex Unit Fluid Catalytic Cracking sebelum di umpan ke Unit Purifikasi Propylene. 2. T-102/3/4 (Purified Propylene Storage Sphere) sebagai penampung produk propylene dari Unit Purifikasi sebelum diumpankan ke Unit Polypropylene. 3. V-500 (Propane Product Storage Drum) untuk menampung produk propane dari Unit Purifikasi sebelum ke Stabilizer III sebagai komponen LPG.
b. Ekstraksi dan Pengeringan Ekstraksi dan pengeringan ini digunakan untuk menghilangkan pengotor yang masih terkandung pada Raw-PP dengan menggunakan proses ekstraksi dan proses pengeringan. Pada tahap ini terdiri dari beberapa proses, yaitu: 1. Regenerative DEA Extraction Proses ini menggunakan larutan Dietanol Amin yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan carbonyl sulfide (COS), hidrogen sulfida (H 2 S), dan merkaptan. Reakasi yang terjadi adalah : (CH 3 CH) 2 NH 2 + COS (CH 3 CH 2 ) 2 NH 2 + H 2 S
2. NaOH extraction Pada proses ini terdiri dari 2 tahap, yaitu: a. Non regenerative NaOH extraction Proses ini bertujuan menghilangan kandungan hidrogen sulfida dan karbon dioksida. Reaksi yang terjadi yaitu : 2NaOH + H 2 S Na 2 S + H 2 O Na 2 S + H 2 S 2 NaHS NaOH + CO 2 NaHCO 3 b. Regenerative NaOH extraction Tahap ini menggunakan larutan NaOH untuk menghilangkan merkaptan yang masih terkandung dalam Raw-PP. Tahap ini terjadi 2 reaksi, yaitu : Bahan Baku DEA Extraction (Dietanol Amin) NaOH Extraction (Larutan NaOH) Pengeringan (Dryer) - Pada ekstraktor NaOH + RSH RSNa + H 2 O - Pada regenerator RSNa + H 2 O NaOH + RSH
3. Pengeringan Perngeringan ini berguna untuk mengeringkan moisture yang terkandung dalam treated PP agar kandungan airnya berkurang.
c. Depropanizer Proses depropanizer ini berfungsi memisahkan propylene dan propane dengan menggunakan proses distilasi bertekanan sehingga akan didapatkan propylene dengan kemurnian sampai 99,6% mol minimum.
2. Unit Propylene Polimerization Pada unit ini terjadi reaksi polemerisari pada propylene yang direaksikan dengan gas H 2 menjadi homopolymer polypropylene denggan menggunakan katalis pada dua reaktor. Unit ini terjadi dari proses : a. Impurities propylene removal Tahap ini berfungsi mengilangkan pengotor yang masih terkandung pada propylene. Alat yang digunakan pada proses ini adalah stripper, COS adsorber, dan arsine adsorber.
b. Catalyst preparation Katalis yang digunakan pada proses ini adalah: - MC catalyst preparation - AT-catalyst preparation - OF-catalyst preparation
Impurities Propylene Revomal Catalyst preparation
Polymerization Product Drain Section Utilities Section c. Polymerization Reaksi polimerisasi terdiri dari dua sistem reaksi, yaitu pada fase cair dan gas.
d. Product drain section Produk tepung polimer keluar secara gravitasi ke dalam Powder Heater dan terjadi pemanasan agar terhindar kondensasi steam pada Steaming Drum. Tepung dipisahkan dari heksana kemudian masuk ke Pelletizing Section. Gas yang dihasilkan di saring kemudia di buang ke atmosfer.
e. Utilities section Unit utilitas pada polypropylene, yaitu : - Waste gas blower - Vent gas - Flare - Refrigerant - Seal oil - Steam and condensate - Water
3. Unit Finishing Stabilizer ditambahkan pada tepung polimer untuk setiap jenis polypropylene yang akan dihasilkan.Stabilizer diaduk dengan menggunakan mixer dan dialirkan ke Pellletizing System. Campuran dari keduanya di extrude dan di potong hingga menjadi butiran polypropylene dengan alat pemotong yang terdapat pada peletizer.
a. Powder transfer and storange Tepung polimer kering dari Streaming Drum dialirkan ke Powder Hopper dengan Powder Blower. Di sini digunakan gas nitrogen sebagai pengalir yang berfungsi untuk mencegah degradasi polimer akibat oksidasi.
b. Stabilizer Measuring Stabilizer ditimbang secara otomatis dan masuk ke dalam pelletizer berdasarkan perbandingan campurannya untuk setiap jenis produksi polypropylene.
c. Stabilizer mixing and pelletizing Tepung polypropylene dialirkan ke powder Measurinng Feeder dan di umpan masuk Pelletizing System. Tepung polypropylene dan stabilizer di campur, kemudian di ekstrude melalui cetakan dan dipotong menjadi pellet.
d. Pellet Dryer Pengeringan di dryer dilakukan dengan cara mengontakkan pellet dengan udara dari Exhaust Fan. Pellet keluar dari ats dryer dialirkan menuju Pellet Vibrating Screen.
Powder Transfer and Storage Stabilizer Measuring Stabilizer Mixing and Pelletizing Pellet Dryer
4. Unit Bagging Pada unit ini bertujuan untuk menampung dan melakukan pengantongan polytam. Pellet yang dihasilkan di tampung di dalam silo. Pellet yang dihasilkan atau produk polypropylene ini biasa di kenal dengan nama polytam.
Produk propylene yang dihasilkan pun memiliki spesifikasi, yaitu: Propylene >99,6 %mol Methane, Ethane, Propane < 0,4 %mol Ethylene < 100 molppm Acetylene < 5 molppm Propadiene < 5 molppm M. Acetylene < 5 molppm 1.3-Butadine < 5 molppm Total Butane < 10 molppm Carbonyl Sulfide < 10 molppm Carbon monoxide < 5 molppm Carbon dioxide < 4 molppm Water < 7 wtppm Oksigen < 5 molppm Total Sulfur < 6 wtppm Hydrogen < 5 molppm Methanol < Nil molppm
Dari serangkaian proses yang terjadi akan dihasilkan Propane sebagai hasil samping yang kemudian dapat digunakan sebagai komponen campuran LPG dan kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar rumah tangga.