Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus 1 Penyakit Paru Obstruktif Kronik Pembimbing : dr. Niwan T.M., Sp. P.

Dipresentasikan oleh : Riza Abdillah, S.Ked J 500 080 089

BAB I PENDAHULUAN
Survei th 2001: Di US, kira-kira 12.1 jt pasien menderita PPOK, 9juta menderita bronkitis kronis,dan sisanya menderita emphysema,atau kombinasi keduanya. The Asia Pacific CPOD Roundtable Group memperkirakan, jumlah penderita PPOK sedang hingga berat di negaranegara Asia Pasifik mencapai 56, 6 juta penderita dengan angka prevalensi 6,3 persen (Kompas, 2006). Angka prevalensi bagi masing-masing negara berkisar3,5-6,7%, angka kasus mencapai 38,160 juta jiwa, penderita). Sementara itu, di Indonesia diperkirakan terdapat4,8 juta penderita dengan prevalensi 5,6 persen. Kejadian meningkat dengan makin banyaknya jumlahperokok (90% penderita COPD adalah smoker atau ex-smoker) antara lain China dengan

jepang (5,014 juta orang), dan Vietnam (2,068

Tujuan penulisan
untuk mempelajari kasus penyakit paru khususnya PPOK, sehingga dapat menegakkan diagnosis, dan dapat menentukan penatalaksanan yang tepat yang bisa diberikan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

BAB II LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama Pasien Umur Jenis kelamin Alamat : Tn. W.H.P. : 65 tahun : Laki-laki : Kebon baru, pucangan, Kartasura, Sukoharjo : R-134xxxx : Swasta : Menikah : Islam : Jawa : 4 November 2013 : 4 November 2013

No. RM Pekerjaan Status perkawinan Agama Suku Tanggal masuk RS Tanggal pemeriksaan

Anamnesis
Keluhan Utama; Sesak nafas Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas kumat-kumatan cenderung memburuk, batuk+, dahak susah keluar, pusing+, demam+, mual-, muntah-, sakit perut-, nyeri telan-, BAK+, BAB+, makan berkurang karena merasa tak enak badan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit DM Riwayat penyakit Hipertensi Riwayat alergi obat Riwayat asma Riwayat penyakit jantung Riwayat trauma Riwayat merokok : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : diakui

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit DM Riwayat penyakit Hipertensi Riwayat alergi obat Riwayat asma : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal

Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal: Gelisah (-), Lemah (-), Demam (+), pusing (+), Sistem Kardiovaskular: Akral dingin (-), sianosis (-), anemis (-), palpitasi (-), nyeri dada (-) Sistem Respiratorius: Batuk (+), sesak napas (+) Sistem Genitourinarius: BAK sulit (-), nyeri saat Bak (-) Sistem Gastrointestinal: Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), makan (-), BAB (-) Sistem Muskuloskeletal: Badan terasa lemas (-), atrofi otot (-), edema (-), krepitasi (-) Sistem Integumentum: Pucat (-), Clubbing finger (-)

Pemeriksaan Fisik
Vital Signs : Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-), edema palpebra (-). Leher : Retraksi supra sterna (+/+), deviasi trachea (-), peningkatan Jugular Venous Pressure (-), pembesaran kelenjar limfe (-). Status generalis:

Keadaan Umum: Sedang Kesadaran Kompos Mentis Status Gizi Cukup

Tekanan Darah 107/77 mmHg; Nadi: 93 x/menit, Respiration rate: 32 x/menit, Suhu: 37,5C

Keadaan Umum:

Paru Anterior Inspeksi

Posisi Posterior Simetris Retraksi interkostalis (+/+)

Palpasi

Fremitus

Normal, Fremitus

menurun,

simetris, ketinggalan simetris, ketinggalan gerak (-/-) gerak (-/-)

Jantung
Inspeksi Palpasi

Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan Fisik
kordis di SIC V Linea

Iktus kordis tidak terlihat Iktus kordis kuat angkat (-)

Perkusi

Sonor

Hipo Sonor menurun, (-/-),

Iktus

Auskultas Vesikuler, Ronkhi (-/- Vesikuler i ), Wheezing (-/-) Ronkhi

Midclavicularis Sinistra Perkusi Batas atas jantung : SIC III Linea parasternalis sinistra Batas bawah jantung : SIC V linea midclavicularis sinistra Auskultasi Suara jantung S1 S2 irreguler, suara tambahan (-)

Wheezing (-/-)

Abdomen
Inspeksi Kulit berwarna kuning (-), sikatriks (-), dinding perut dan dinding dada sama rata, pulsasi aorta (-), ascites (-), venektasi vena (-), caput medusa (-)

Auskultasi
Palpasi

Peristaltik normal (+)


Supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-),

splenomegali (-) Perkusi Timpani

Ekstremitas
Extremitas Dextra Extremitas Sinistra Superior Akral dingin (-), Edema (-), Clubbing finger (-) Superior Akral dingin (-), Edema (-), Clubbing finger (-)

Pemeriksaan Fisik

Extremitas
Dextra Extremitas Sinistra

Inferior Akral dingin (-), Edema (+), Clubbing


finger (-) Inferior Akral dingin (-), Edema (-), Clubbing finger (-)

Pemeriksaan laboratorium 4 november 2013


Pemeriksaan Nilai 11,8 Satuan gr/dl Hemoglobin

Nilai Normal

Lk : 13,0 16,0 Pr : 12,0 14,0 Lk : 4,5 5,5 Pr : 4,0 5,0 Lk : 40 48 Pr : 37 43 82 92 27 31 32 36 5,0 10,0

Eritrosit

4,99

106 ul

Hematokrit

35,1

MCV MCH MCHC

70 36 21

Pf Pg %

Leukosit

11,0

103 ul

Trombosit

290

103 ul

150 400

Pemeriksaan Rontgent

Dari hasil anamnesis didapatkan sesak nafas, batuk, dengan dahak susah keluar, riwayat merokok diakui Dari pemeriksaan didapatkan keadaan umum tampak sedang Kesadaran Compos Mentis, Gizi cukup Vital Sign Tekanan darah 107/77 mmHg; Nadi 93 x/menit. Respiration rate 32 x/menit, Suhu 37,5C Tidak didapatkan ketinggalan gerak, pada perkusi pembesaran jantung (-), Bj1-2 reguler auskultasi pulmo didapatkan suara Rhonkhi (-/-), wheezing (-/-), SDV (+/), perkusi (S/hiposonor), palpasi fremitus (+/), pada inspeksi tak tampak ketinggalan gerak, dinding dada simetris, dinding dada dan dinding perut sama rata, timpani, akral dingin (-).

Resume

Resume
Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin tanggal 4 november 2013 didapatkan peningkatan leukosit.

Assesment
Penyakit Paru Obstruktif Kronis eksaserbasi akut

Terapi
O2 2-3 L/menit Posisi 1/2 duduk RL 20 tpm+aminofillin 1/2 amp--> Drip Inj Methyl Prednisolon 125mg/8jam Inj Bricasma 1/2 amp/8jam Inf. Levofloxacin 500/24 jam Nebu Bricasma + Pulmicort/8jam Salbutamol 2x1 tb Ambroksol 3x1 tb Paracetamol 3x1 tb

Hasil Follow Up
Tanggal S O A P

VS: PPOK 5 Sesek TD 102/77 mmHg; N eksaserbasi november berkurang, 2013 sakit di dada -, 82x/menit, RR 28 x/menit, S akut 36,1C batuk Ku: cm, sedang berkurang, Kep: CA -/-, SI -/mual-, Leh: PKGB muntahTho:simetris, retraksi +, fremitus +/, perkusi S/S, SDV +/menurun; ST -/-; BJ I-II reguler, bising Abd; peristaltik +, NT Ext: akral hangat, udem Visite sore Sesek VS: TD 86/67 mmHg; HR 80; RR berkurang, 26; S 36,3 pusing, batuk+, mual-, muntah-

1. O2 2-3 L/menit 2. Posisi 1/2 duduk 3. RL 20 tpm+aminofillin 1/2 amp--> Drip 4. Inj Methyl Prednisolon 125mg/8jam 5. Inj Bricasma 1/2 amp/8jam STOP 6. Inf. Levofloxacin 500/24 jam 7. Nebu Bricasma + Pulmicort/8jam 8. Salbutamol 2x1 tb 9. Ambroksol 3x1 tb 10. Paracetamol 3x1 tb STOP

Hasil Follow Up
Tanggal S O A P

6 Sesek november berkurang, 2013 pusing, batuk+, mual, muntah-

Visite sore Sesek VS: berkurang, TD 98/59 mmHg; HR 79; RR 26; S 36 pusing, batuk+, mual, muntah-,

VS: PPOK TD 110/65 mmHg; N 75 x/menit, eksaserbasi RR 29 x/menit, S 36C akut Ku: cm, sedang Kep: CA -/-, SI -/Leh: PKGB Tho:simetris, retraksi +, fremitus +/, perkusi S/S, SDV +/menurun; ST -/-; BJ I-II reguler, bising Abd; peristaltik +, NT Ext: akral hangat, udem

1. O2 2-3 L/menit 2. Posisi 1/2 duduk 3. RL 20 tpm+aminofillin 1/2 amp--> Drip 4. Inj Methyl Prednisolon 125mg/8jam 5. Inf. Levofloxacin 500/24 jam 6. Nebu Bricasma + Pulmicort/8jam 7. Salbutamol 2x1 tb 8. Ambroksol 3x1 tb 9. Fisioterapi

Tanggal

7 Sesek november berkurang, 2013 pusing -, batuk+, mual, muntah-, ampeg+

VS: PPOK TD 119/69 mmHg; N 75 x/menit, eksaserbasi RR 24 x/menit, S 36C akut Ku: cm, sedang Kep: CA -/-, SI -/Leh: PKGB Tho:simetris, retraksi +, fremitus +/, perkusi S/S, SDV +/menurun; ST -/-; BJ I-II reguler, bising Abd; peristaltik +, NT Ext: akral hangat, udem

1. Posisi 1/2 duduk 2. RL 20 tpm+aminofillin 1/2 amp--> Drip 3. Inj Methyl Prednisolon 125mg/8jam 4. Inf. Levofloxacin 500/24 jam 5. Nebu Bricasma + Pulmicort/8jam 6. Salbutamol 2x1 tb 7. Ambroksol 3x1 tb 8. Fisioterapi 9. Ku baik BLPL

lanjutan
Tanggal S O A P

Obat pulang Levofloxacin 500mg 1x1 tb Ambroksol 3x1 tb Salbutamol 2 mg; aminofillin 75 mg; 3x1 Metil prednisolon 3x1 tb Xanvit 1x1

BAB III PEMBAHASAN


PPOK adalah penyakit obstruksi saluran nafas kronis dan

progresif yang dikarakterisir oleh adanya keterbatasan aliran


udara yang bersifat irreversibel, yang disebabkan oleh bronkitis kronis, emphysema atau keduanya

Bronkitis kronik adalah keadaan pengeluaran mukus secara berlebihan ke batang bronchial secara kronik atau berulang dengan disertai batuk, yang terjadihampir setiap hari selama sekurangnyatiga bulan dalam 1 tahun selama2 tahunberturut turut.

Emphisema adalah kelainan paru-

paru yang

ditandai dengan

pembesaran jalan nafas yang sifatnya permanen mulai dari terminal bronchial sampai

bagian distal (alveoli : saluran,

kantong udara dan dinding


alveoli).

Daftar Pustaka
Stephen Gerred (Medical Registrar Auckland, New Zealand) Dean Jenkins (Specialist Registrar, Llandough Hospital, Cardiff, Wales) Bhushan M, Asirvatham SJ; The conundrum of ventricular arrhythmia and cardiomyopathy: which abnormality Curr Heart Fail Rep. 2009 Mar;6(1):7-13. Beaufort-Krol GC, Dijkstra SS, Bink-Boelkens MT; Natural history of ventricular premature contractions in children with a Europace. 2008 Aug;10(8):998-1003. Epub 2008 May 6. Kumar P, Clarke M; Clinical Medicine, 6th Ed, (2005). WB Saunders: London Ng GA; Treating patients with ventricular ectopic beats. Heart. 2006 Nov;92(11):1707-12. Odeh M, Oliven A; A man who coughed for 15 years before a doctor took his pulse. Lancet. 1996 Aug 10;348(9024):378. Extrasystoles, Chapter 2.5.6. Oxford Textbook of Medicine 4th edition. Dave J; Ventricular Premature Complexes. eMedicine. Last updated August 2009. Goodacre S, McLeod K; ABC of clinical electrocardiography: Paediatric electrocardiography. BMJ. 2002 Jun 8;324(7350):1382-5. Kaye GC; Percutaneous interventional electrophysiology. BMJ. 2003 Aug 2;327(7409):280-3. Wilber DJ; Ventricular ectopic beats: not so benign. Heart. 2009 Aug;95(15):1209-10. Epub 2009 May 7. Zippers DP, Camm AJ, Borggrefe M, et al; ACC/AHA/ESC 2006 guidelines for management of patients with ventricular Europace. 2006 Sep;8(9):746-837. Epub 2006 Aug 25.

Frolkis JP, Pothier CE, Blackstone EH, et al; Frequent ventricular ectopy after exercise as a predictor of death. N Engl J Med. 2003 Feb 27;348(9):781-90. Morshedi-Meibodi A, Evans JC, Levy D, et al; Clinical correlates and prognostic significance of exercise-induced ventricular premature beats in the community: the Framingham Heart Study. Circulation. 2004 May 25;109(20):2417-22. Epub 2004 May 17. Dewey FE, Kapoor JR, Williams RS, et al; Ventricular arrhythmias during clinical treadmill testing and prognosis. Arch Intern Med. 2008 Jan 28;168(2):225-34. FF90 Factfile: Ventricular arrhythmias. British Heart Foundation, March 2005. Borgel J, Mugge A; Images in cardiovascular medicine. Central sleep apnea induces ventricular Circulation. 2008 Sep 23;118(13):1398-401. Palpitations referral guidelines. Cardiothoracic Services, Oxford Radcliffe Hospitals NHS Trust, 2009. Accessed March 2010. Brandon N; Premature atrial contraction as an etiology for cough. Chest. 2008 Mar;133(3):828. Stec S, Dabrowska M, Zaborska B, et al; Premature ventricular complex-induced chronic cough and cough syncope. Eur Respir J. 2007 Aug;30(2):391-4. Palpitations, Clinical Knowledge Summaries (March 2009) Abrams DJ, Perkin MA, Skinner JR; Long QT syndrome. BMJ. 2010 Jan 8;340:b4815. doi: 10.1136/bmj.b4815. Yamada T, Murakami Y, Okada T, et al; Electroanatomic mapping in the catheter ablation of premature atrial contractions Europace. 2008 Nov;10(11):1320-4. Epub 2008 Aug 28.

Anda mungkin juga menyukai