Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM Calori Work

Nama/NPM Fak/Jurusan Grup dan Kawan Kerja Nomor Percobaan Nama Percobaan

: : : : :

Yuni Dwi Lestari/1306370575 Teknik/Teknik Kimia A-12 KR-02 Calori Work

LABORATORIUM FISIKA DASAR (UPP-IPD) Universitas Indonesia

I. TUJUAN Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor. II. ALAT 1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan 2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr ) 3. Termometer 4. Voltmeter dan Ampmeter 5. Adjustable power supply 6. Camcorder 7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis III. TEORI Energi Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas. Energi Listrik Energi yang digunakan untuk menggunakan peralatan listrik ataupun untuk menggerakkan suatu peralatan mekanik sehingga mengubah energi menjadi bentuk energi lain. Energi listrik juga diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan usaha listrik (kemampuan untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain). Rumus energi listrik, yaitu: W = Q.V Keterangan : W = Energi Listrik (Joule) Q = Muatan Listrik (Coulomb) V = Beda Potensial (Volt)

Dari persamaan t Q I Kita dapat memperoleh persamaan energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan : W = V.i.t Keterangan : W = energi listrik ( joule ) v = Tegangan listrik ( volt ) i = Arus listrik ( Ampere ) t = waktu / lama aliran listrik ( sekon ) Dengan menghubungkan rumus ohm, yaitu I = R V , maka rumus energi listrik di atas pun menjadi : W= I.R.I.t Satuan energi listrik lain yang umum digunakan adalah kalori dimana 1 kalori sama dengan 0,24 Joule selain itu juga menggunakan satuan kWh (kilowatt jam). Energi listrik dapat berubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya. Seperti : 1. Energi listrik menjadi energi kalor, alat yang digunakan yaitu setrika listrik, kompor listrik, microwave, dan sebagainya. 2. Energi listrik menjadi energi cahaya, alat yang digunakan, yaitu lampu pijar, lampu neon, dan sebagainya. 3. Energi listrik menjadi energi gerak, alat yang digunakan yaitu kipas angin, penghisap debu, dan sebagainya.

Energi Kalor Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah

ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada: 1. massa zat; 2. jenis zat (kalor jenis); 3. perubahan suhu Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

Keterangan : Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori ) m = massa zat ( gram ) c = kalor jenis zat ( kal/gr0C) Ta = suhu akhir zat (K) T= suhu mula-mula (K) Jenis Kalor Kalor terdiri atas dua jenis, yaitu: a) Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu b) Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten) Persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam , yaitu

Q = m.U

dan

Q = m.L

Keterangan : U : adalah kalor uap (J/kg) L : adalah kalor lebur (J/kg). Kapasitas Kalor (H) dan Kalor Jenis (c) Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius. H = Q/(T2-T1) Keterangan : H = kapasitas kalor (J/oK) Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter. c = Q/m.(T2-T1) Keterangan : c = kalor jenis ( J/kgoK) Grafik Hubungan kalor jenis dengan kapasitas kalor suatu benda dapat dinyatakan dengan :

Keterangan: Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu sampai pada 0 oC kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya mencapai suhu 100 oC maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah wujud menjadi uap (Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka akan kembali terjadi kenaikan suhu kembali (Q5). Asas Black Teori asas Black mengatakan jika dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan suhu dimana suhu kedua benda sama. Teori ini dapat dituliskan sebagai berikut. Q lepas = Q terima Benda yang suhunya lebih tinggi adalah benda yang melepas kalor dan yang menerima kalor adalah benda yang bersuhu lebih rendah. Jika persamaan di atas dijabarkan maka akan didapatkan:

Q lepas

= Q terima

M1.C1.(T1 - Ta) = M2.C2.(Ta-T2)

Keterangan : Penggunaan rumus (T1 - Ta) pada benda bersuhu tinggi dan untuk benda yang bersuhu rendah menggunakan (Ta - T2).

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.

IV. CARA KERJA 1. Mengaktifkan Web cam. (klik icon video pada halaman web r-Lab) 2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor. 3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya. 4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur. 5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggulah hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0 . 6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

V. Evaluasi Data 1. Membuat grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor. 2. Menghitung nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat konduktor yang digunakan untuk tegangan V1 , V2 dan V3. 3. Mementukan jenis kawat konduktor yang digunakan berdasarkan nilai c yang diperoleh. 4. Memberi analisis dari hasil percobaan ini.

VI. DATA HASIL PERCOBAAN Tabel 1 Temperatur Pada V0 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 V 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Temperatur 20.8 20.8 20.8 20.9 20.8 20.9 20.9 20.9 20.9 20.9

Tabel 2 Temperatur Pada V1 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 35.36 35.36 35.36 35.36 35.36 35.36 35.36 35.36 35.36 35.36 V 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66 Temp 22.1 22.2 22.2 22.3 22.3 22.4 22.5 22.6 22.6 22.6

Tabel 3 Temperatur Pada V2 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 51.56 51.56 51.56 51.56 51.45 51.45 51.56 51.45 51.45 51.45 V 1.59 1.59 1.59 1.59 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 Temp 21.9 22.3 23.2 24.1 25.1 26 26.8 27.4 28.1 28.6

Tabel 4 Temperatur Pada V3 Waktu 3 6 9 12 15 I 42.32 42.32 42.32 42.32 42.32 V 1.07 1.07 1.07 1.07 1.07 Temp 26.8 26.5 26.5 26.6 26.7

18 21 24 27 30

42.32 42.32 42.32 42.32 42.32

1.07 1.07 1.07 1.07 1.07

26.8 26.8 26.8 26.9 26.9

V. PENGOLAHAN DATA DAN EVALUASI Grafik hubungan yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor. Tujuan dari percobaan ini, yaitu untuk mencari kapasitas kalor suatu benda (H).Kapasitas kalor dicari dengan menggunakan rumus, sebagai berikut: W=Q V.I.t = H.(T2-T1) Namun, karena data yang didapatkan sangat bervariasi, maka haruslah praktikan mencari nilai kapasitas kalor rata-rata (H). Untuk membuat grafik data hasil pengamatan, persamaan di atas dihubungkan dengan persamaan garis lurus . W=Q V.I.t = m.c.(T2 T1) Dengan H (Kapasitas Kalor) = m.c , dengan c yaitu kalor jenis zat ( J/kgoC) maka,

Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa waktu (t) mewakili variabel x , sedangkan mewakili b, dan perubahan suhu ( T) atau temperature mewakili variabel y. Sehingga kita dapat membuat

grafik hubungan temperature (oc) terhadap waktu (S) untuk masing-masing tegangan yaitu pada tegangan v0, v1, v2, dan v3. Grafik Hubungan temperatur (oC) terhadap waktu (S) pada tegangan v0 Grafik 1 Temperatur Pada V0
20.94 20.92 20.9 20.88 20.86 20.84 20.82 20.8 20.78 0 10 20 30 40 Series1 Linear (Series1)

Grafik 2 Temperatur Pada V1


22.7 22.6 22.5 22.4 Series1 22.3 22.2 22.1 22 0 10 20 30 40 Linear (Series1)

Grafik 3 Temperatur Pada V2


35 30 25 20 Series1 15 10 5 0 0 10 20 30 40 Linear (Series1)

Grafik 4 Temperatur Pada V3


26.95 26.9 26.85 26.8 26.75 26.7 26.65 26.6 26.55 26.5 26.45 0 10 20 30 40 Series1 Linear (Series1)

Berdasarkan persamaan di atas, energi listrik sama dengan energi kalor, sehingga, = .. = m.. =. m.. Jika di asumsikan dengan persamaan garis = , maka T y, t x, dan . m. Pada V0

b = 0.0044 b = V.I/m.c c = V.I/b.m c = (0)( 23,84)/(0.004)(0.02) = 0 c0 = 0 J/KgoC

Pada V1

b = 0.02 b = V.I/m.c c = V.I/b.m c = (0.06)( 35.36)/(.02)(0.02) = c1 = 53.04 J/KgoC

Pada V2

b = 0.264 b = V.I/m.c c = V.I/b.m c = (1.6)( 51.45)/(0.02)(0.264) c2= 15.59 J/KgoC

Pada V3

b = 0.012 b = V.I/m.c c = V.I/b.m c = (1.07)(42.32)/(0.02)(0.012) c3= 193,05 J/KgoC

= (5.30+15.59+193.5)/3 = 71.46 J/KgoC Kesalahan Literatur

= ( 71.46 230 )/( 230 ) x 100 % = 68.93 %

VI. ANALISIS Percobaan Pada percobaan KR02 tentang Calori Work ini dilakukan secara online melalui rLab dengan tujuan menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor. Percobaan ini dilakukan dengan pengaliran listrik pada sebuah kawat tertentu.Lalu terjadi perubahan temperatur pada kawat yang dialiri listrik. Sehingga terbukti bahwa hukum kekekalan energi berlaku dimana energi tidak akan pernah hilang dan hanya akan berubah bentuk, pada percobaan kali ini perubahan bentuk tersebut adalah dari energi listrik, menjadi energi kalor, karena adanya perubahan temperatur tersebut. Pengukuran ini dilakukan dalam 30 detik untuk setiap tegangannya dan di lakukan pencatatan tiap 3 detik. Data diambil sebanyak 10 kali, dengan tujuan, data yang didapatkan memiliki grafik dengan nilai yang diharapkan mendekati kebenaran. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan berupa : Sumber tegangan yang dapat divariasikan, Kawat konduktor (bermassa 2 gr), Termometer, Voltmeter dan Ampermeter, Adjustable power supply, Camcorder, Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis. Kesemua alat diatas berpengaruh satu sama lain untuk menentukan hasil dari percobaan. Seperti contoh jika kawat konduktor tidak berfungsi maka hasil perubahan suhu yang

digunakan menggunakan kawat konduktor sebagai objeknya tidak akan ada, atau hasil yang di dapat dalam percobaan akan sama dari awal sampai akhir percobaan, tidak ada yang berbeda. Dan apabila kawat konduktor tidak berfungsi, maka kita akan kesusahan saat mencari jenis apakah kawat konduktor yang kita gunakan saat percobaan, tetapi dari data yang saya dapat meskipun perbedaannya tidak terlalu signifikan tetapi ada yang berbeda datanya setiap pemberian tegangan yang berbeda,ini menunjukan bahwa kawat konduktor berfungsi. Selain kawat konduktor juga dalam percobaan ini kita menggunakan alat termometer. Termometer digunakan untuk mengukur suhu saat terjadi konversi tegangan ke temperatur. Untuk menganalisis thermometer dalam percobaan ini berfungsi apa tidak,kita dapat menganalisisnya dengan cara melihat apakah di dalam video percobaan calory work ,suhu mengalami perubahan atau tidak, jika berubah, maka thermometer berfungsi dengan baik, jika tidak maka thermometer bermasalah, tetapi dari hasil data yang saya peroleh, baik dari video yang saya liat ataupun data

komputasi yang saya dapat, data mengalami perubahan suhu, sehingga dapat di simpulkan bahwa thermometer berfungsi dan bekerja dengan baik. Sumber tegangan yang dapat divariasikan dalam percobaan ini Digunakan untuk mengalirkan tegangan yang berbeda saat percobaan berlangsung. Dalam percobaan ini sumber tegangan yang dapat di variasikan sangat penting gunanya dalam percobaan calory work, karena apbila sumber tegangan yang dapat di variasikan tidak bekerja dengan baik,maka kita tidak akan dapat memperoleh data dalam percobaan ini, karena dalam percobaan calory work ini sumber tegangan yang dapat di variasikan merupakan factor penentu dalam percobaan calory work ini. Selanjutnya adalah Voltmeter dan Ampermeter .voltmeter , alat yang umumnya digunakan untuk mengukur tegangan, sedangkan amperemeter di gunakan untuk mengukur kuat arus yang digunakan dalam percobaan. Adjustable power supply digunakan untuk mengaktifkan alat percobaan (sistem). Sedangkan Camcorder digunakan untuk memantau perubahan suhu yang terjadi saat konversi tegangan ke temperatur berlangsung. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis digunakan sebagai media percobaan. Dan Camcorder, unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis, yang merupakan perangkat hi-tech dalam percobaan r-lab ini. Posisi camcorder yang cukup jauh dalam artian tidak berfokus dalam pengambilan gambar pada data, jadi mengambil gambar rangkain alat dalam percobaan ini juga, dengan PC yang mentransfer datanya. Sebenarnya konsep sudah bagus, tetapi kadang videonya tidak muncul, saya tidak tahu kesalahan apa yang terjadi. Tetapi dari sepuluh kali percobaan yang saya lakukan, hanya beberapa kali videonya muncul 3 kali. Data yang diambilpun diharapkan bisa mewakili keselurahan data yang dibutuhkan. Tegangan yang digunakan untuk percobaan kali ini ada 4 tegangan yang di variasikan, dengan : V0=0 volt V1=0,66 volt V2=1,59 volt V3=1,06 volt.

Tegangan ini divariasikan agar kita dapat mengetahui besarnya pengaruh tegangan tersebut terhadap kenaikan suhu disetiap waktunya. Selain itu, pada grafik kita bisa melihat perbandingan kenaikan suhu dari setiap tegangan yang berbeda-beda ini. Data diambil dalam rentang waktu tiga detik ini diharapkan agar data yang diambil memiliki perbedaan yang nyata,seperti yang terlihat. Apabila data yang diambil dengan rentang waktu yang terlalu dekat, dikhawatirkan data tersebut belum memiliki perbedaan yang nyata dan tidak dapat mewakili keseluruhan data. Sehingga pengolahan datanya pun tidak bisa berjalan dengan baik. Hasil Berdasarkan percobaan KR02 ini, didapatkan hasil bahwa semakin besar tegangan yang diberikan, maka perubahan suhu yang terjadi pada kawat konduktorpun bertambah besar. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan energi. Dalam percobaan ini energi yang digunakan adalah energi panas dan energi listrik. = .. = .. Dari persamaan di atas, hasil yang didapat dalam percobaan ini berkesesuaian. Tegangan () yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan suhu () yang terjadi. Dalam percobaan ini, praktikan mendapatkan hasil bahwa kalor jenis yang digunakan dalam percobaan ini sebesar 71.46 J/KgoC. Maka praktikan mengambil pendekatan dengan nilai-nilai kalor jenis yang ada. Praktikan mengambil kesimpulan bahwa kawat yang digunakan adalah perak dengan kesalahan relatif yang terjadi dalam percobaan ini relatif besar, yaitu 68.93 %. Hal ini disebabkan adanya kesalahan yang terjadi, yaiut sistematik (systematic error). Kesalahan sistematik yang terjadi Teori. Yaitu pada percobaan ini di asumsikan bahwa energi listrik yang diberikan dala percobaan ini berkonversi 100% menjadi energi kalor dalam kawat tersebut. Sedangkan pada kenyataannya, energi yang dikonversi tidak 100% berada pada sistem, tapi ada sebagian yang terbuang ke lingkungan.

Grafik Pada grafik yang didapat dari hasil percobaan diatas, dapat dilihat beberapa hal. Perubahan tempratur yang terjadi berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan dalam percobaan ini. Semakin besar tegangan yang diberikan, maka perubahan suhu yang terjadipun semakin besar. Dalam grafik tersebutpun kita dapat melihat perbandingan besarnya perubahan suhu dari masingmasing tegangan. Inilah anilisis grafik yang dibuat berdasarkan hasil data percobaan yang didapatkan dari percobaan calory work. : 1. Saat V0 , pada tegangan ini, menghasilkan grafik yang hampir semua titik tidak menyinggung garis liniernya. Terdapat titik yang statis, dan terjadi kenaikan dan penurunan secara drastis. 2. Saat V1, pada tegangan ini, menghasilkan grafik yang beberapa titik nya menyinggung garis liniernya. Sementara titik lainnya,tidak. Grafik mengalami peningkatan. 3. Saat V2, pada tegangan ini, menghasilkan grafik yang semua titiknya menyinggung garis liniernya 4. Saat V3, pada tegangan ini, menghasilkan grafik yang semua titiknya tidak menyinggung garis liniernya. Terjadi penurunan drastis pada awal percobaan, setelah penurunan di awal grafik mengalami peningkatan yang signifikan. Grafik hasil percobaan menggambarkan bahwa variabel x diwakili oleh waktu (t) dikarenakan waktu memiliki interval yang tetap, sedangkan variabel y yang diwakili oleh perubahan suhu karena tidak memiliki interval yang tetap. Dapat juga dilihat dari grafik yang telah dijabarkan di atas. Pada Grafik tersebut, grafik waktu terhadap perubahan suhu. Bila tegangan tidak konstan atau bernilai 0, maka hal ini akan berpengaruh signifikan terhadap perubahan suhu,karena penambahan tegangan akan

meningkatkan nilai perubahan suhu juga,yang berarti meningkatkan nilai kalor pada suatu zat. VI. KESIMPULAN a. Semua energi bisa dikonversikan menjadi bentuk energi yang lain. Sesuai dengan hukum kekekalam energi. Dalam percobaan ini energi listrik di ubah menjadi energi kalor. Sehingga

bisa dituliskan dengan = . Walaupun demikian, energi tersebut tidak 100% di konversi karena ada energi yang terbuang ke lingkungan. b. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk menaikkan suhunya 1oC (satuan: kalori/ oC) c. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram atau 1 kg zat sebesar 1oC (satuan satuan kalori/gram.C atau kkal/kg C). d. Semakin besar tegangan yang diberikan dan semakin lama listrik dialirkan, suhunya akan semakin naik. e. Kawat yang diperkirakan digunakan untuk percobaan kali ini adalah kawat perak, dengan nilai c adalah 71.46 J/kgCo dan kesalahan literatur 68.93 %. VII. REFERENSI Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. Sitrampil.ui.ac.id VIII. LINK RLAB http://sitrampil4.ui.ac.id/kr02

Anda mungkin juga menyukai