Anda di halaman 1dari 7

Definisi

Sepsis adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi pada bulan pertama kehidupan (Mary E Muscari) Sepsis adalah sindrom yang dikarakterisasikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah dan dapat berkembang kea rah septisemia dan syok septic. (Marylyn E Doenges) Sepsis adalah infeksi berat dengan gejala sistemik dan terdapat bakteri di dalam darah. (Asrining Surasmi) Sepsis adalah mikroorganisme pathogen atau toksinnya didalam darah. (Dorland) Dari definisi diatas dapat disimpulkan bah a sepsis adalah infeksi bakteri generalisata dalam darah yang biasanya terjadi pada bulan pertama kehidupan dengan tanda dan gejala sistemik. Sepsis adalah suatu S!"S (System !nflammatory "espone Syndrome) yang disertai oleh suatu proses sistemasi infeksi didalam tubuh dan terjadi proses perla anan tubuh yang hebat terhadap infeksi. Sepsis #erat (Se$ere Sepsis) adalah bentuk sepsis yang disertai disfungsi organ% hipoperfusi jaringan (dapat disertai ataupun tidak disertai keadaan asidosis laktat% oliguria% gangguan status mental&kesadaran) atau hipotensi. Syok Septik diartikan sebagai sepsis yang disertai dengan hipotensi dan tanda-tanda perfusi jaringan yang tidak kuat dilakukan resusitasi cairan (asidosis laktat% oliguria% mental&kesadaran). 'ipotensi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan darah sistolik ( )* mm'g atau adanya penurunan + ,* mm'g dari tekanan darah dasarnya. M-DS (Multiple -rgan Dysfunction Syndrome) adalah keadaan perubahan fungsi organ dengan ditandai keadaan homeostasis tidak dapat dipertahankan tanpa adanya inter$ensi terapi. M-S. (Multiple -rgan System .ailure) adalah keadaan alaupun telah status gangguan

terganggunya sistem organ sistemik pada keadaan akut tindakan stabilisasi homeostasis.

alaupun telah dilakukan

Sepsis atau S!"S dengan adanya bakteremia atau infeksi. S!"S (Sistemic !nflamatory "esponse Syndrome) adalah istilah kedokteran yang meggambarkan adanya sistemasi infeksi didalam tubuh dan terjadi proses perla anan tubuh yang hebat terhadap infeksi. #akteremia adalah adanya sirkulasi bakteri di dalam aliran darah (yang dalam keadaan normal tanpa diikuti biakan kuman sehingga tidak menimbulkan simptoma). Dengan system imun yang normal masuknya bakteri dalam jumlah kecil ke dalam darah bisa dengan segera dimusnahkan oleh sel-sel imun. /enyebab tejadinya bakteremia yang paling sering terjadi sehari-hari misalnya menggosok gigi (0,1)% selain itu penang gigi (2*1)% pengangakatan tonsil leher (toksilotemi)% dan gastroskopi.

Terminologi
3erminologi mengenai sepsis yang banyak dipakai saat ini adalah hasil konferensi American 4ollage of 4hest /hysician&Society of 4ritical 4are Medicine pada tahun 5))0% yang menghasilkan suatu konsensus 6 Infeksi merupakan suatu fenomena mikrobiologi yang ditandai dengan adanya in$asi terhadap jaringan normal&sehat&steril oleh mikroorganisme atau hasil produk dari mikroorganisme tersebut (toksin). Bakteriemia berarti terdapatnya bakteri dalam aliran darah% akibat suatu fokus infeksi yang disertai dengan adanya bakteri yang terlepas & lolos ke dalam sistem sirkulasi. SIRS (Sistemic Inflamatory Response Syndrome) adalah respon inflamasi sistemik yang dapat dicetuskan oleh berbagai insult klinis yang berat. "espon ini ditandai dengan dua atau lebih dari gejala-gejala berikut 6 demam (suhu tubuh + 78 o 4) atau hipotermia (( 79 o 4)

takhikardi (denyut nadi + )* :&menit) takhipneu (frekuensi respirasi + 0* :& menit) atau /a 4- 0 (70 torr (( ,.7 k/a) leukositosis (jumlah leukosit +50***&mm 7 ) atau leukopenia (jumlah leukosit ( ,***& mm7 ) atau adanya bentuk leukosit yang immature + 5*1.

Sepsis adalah suatu S!"S yang disertai oleh suatu proses infeksi. Sepsis Berat (Se$ere Sepsis) adalah bentuk sepsis yang disertai disfungsi organ% hipoperfusi jaringan (dapat disertai ataupun tidak disertai keadaan asidosis laktat% oliguria% gangguan status mental&kesadaran) atau hipotensi. Syok Septik diartikan sebagai sepsis yang disertai dengan hipotensi dan tanda-tanda perfusi jaringan yang tidak adekuat alaupun telah dilakukan resusitasi cairan (asidosis laktat% oliguria% gangguan status mental&kesadaran). Hipotensi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan darah sistolik ( )* mm'g atau adanya penurunan + ,* mm'g dari tekanan darah dasarnya. MODS (Multiple Organ Dysfunction Syndrome) adalah keadaan perubahan fungsi organ dengan ditandai keadaan homeostasis tidak dapat dipertahankan tanpa adanya inter$ensi terapi. MOSF (Multiple Organ System Failure) adalah keadaan terganggunya sistem organ sistemik pada keadaan akut homeostasis. alaupun telah dilakukan tindakan stabilisasi

Epidemiologi
Distribusi Frekuensi a. Distribusi Frekuensi Menurut Orang /enelitian ;ugrahani% dkk tahun 0**2 di "S Dr. Sardjito <ogyakarta menyebutkan bah a berdasarkan umur% proporsi bayi dengan sepsis yang berumur *-= hari adalah ==%01 sedangkan yang berumur + = hari adalah 00%81. #erdasarkan jenis kelamin%

proporsi bayi laki-laki dengan sepsis adalah 95%,1 sedangkan bayi perempuan adalah 78%91. 52 Menurut >umah% dkk tahun 0**= di !ra? terdapat 00 bayi yang berumur ( = hari (90%)1) meninggal akibat sepsis% dan terdapat 75 bayi yang berumur =-08 hari (79%21) meninggal akibat sepsis. Sepsis lebih sering terjadi pada bayi berkulit hitam daripada bayi berkulit putih% namun hal ini dapat dijelaskan berdasarkan tingginya insiden prematur% pecah ketuban% ibu demam% dan berat lahir rendah.58 /erbedaan kejadian sepsis neonatorum pada suku bangsa lebih dikaitkan dengan kebiasaan dan pola makan yang telah dianut oleh ibu dari bayi tersebut. 'al ini sangat berpengaruh pada kondisi gi@i ibu yang kemudian berdampak pada keadaan bayi. Menurut 3hirumoorthi dalam simposium penanggulangan infeksi pada kehamilan menyebutkan bah a dari semua penderita sepsis a itan dini% sebanyak 2,1 terjadi pada bayi berkulit hitam dan dari semua penderita sepsis a itan lambat% sebanyak 921 juga terjadi pada bayi berkulit hitam. b. Distribusi Frekuensi Menurut Tempat dan aktu aktu

!nsiden sepsis neonatorum di negara berkembang sangat ber$ariasi menurut dengan angka prematuritas% pera atan perinatal% persalinan% dan kondisi lingkungan

dan lokasi. !nsiden yang ber$ariasi di berbagai rumah sakit tersebut dihubungkan aktu pera atan. /enelitian "asul tahun 0**= di #anglasdesh

menyebutkan bah a insiden infeksi perinatal yang tinggi yaitu 2*-9*1 selama dua puluh tahun yang lalu mengalami penurunan menjadi 0*-7*1 di negara-negara berkembang. Di !ndia% berbagai studi menunjukkan bah a kejadian ber$ariasi antara 5*-0* per 5.*** kelahiran hidup. Dalam penelitian >umah% dkk tahun 0**= di !ra?% 4." sepsis neonatus tinggi dilaporkan sekitar ,,%01% hasil yang sama dilaporkan di #asrah (!ra?) oleh "adhy '. pada tahun 0**5 yaitu ,7%21% kemudian di Abha (Saudia Arabia) oleh Asindi A% dkk pada tahun 5))) diperoleh sebanyak ,,1 dan oleh "odrigue@- eber% dkk di Me:ico pada tahun 0**7 sebanyak ,7%)1. Sementara angka kematian sepsis neonatus rendah oleh peneliti lain seperti yang dilaporkan oleh E@echuk @e 4% dkk di ;igeria pada

tahun 0**, yaitu 5)%71% oleh Aoutouby A% dkk di BAE (Bnited Arab Emirates) pada tahun 5))2 melaporkan sebanyak 091% Stall #. di BSA pada tahun 0**0 melaporkan sebanyak 081 dan Da odu A% dkk di Al-Dammam (Saudi Arabia) pada tahun 5))= melaporkan sebanyak 081% perbedaan angka kematian sepsis neonatus ini di beberapa negara dapat dijelaskan oleh beberapa faktor seperti keadaan sosial ekonomi% keadaan geografi dan faktor ras% penggunaan $entilator dan inkubator% perbedaan mikroorganisme dan penggunaan antibiotik yang berbeda. Dari studi epidemiologis yang dilakukan Martin et al (0**7)% menunjukan bah a di Amerika Serikat dari tahun 5)=) sampai dengan tahun 0*** (00 tahun) dilaporkan terdapat 5*.75).,58 kasus sepsis (merupakan 5.71 dari semua kasus ra at inap). >umlah pasien sepsis yang dira at setiap tahun meningkat dari 59,.*=0 pada tahun 5)=) menjadi 92).)72 pada tahun 0*** (meningkat 57%=1 per tahun). Aarakteristik demografi dan kondisi yang menyertai pada populasi pasien sepsis dari masing-masing subperiode dapat dilihat dari tabel 5 diba ah ini. Bsia rata-rata pasien sepsis meningkat dari 2=% , tahun pada subperiode pertama menjadi 9*%8 tahun pada subperiode terakhir. Bsia rata-rata pasien anita yang terkena sepsis adalah 90%5 tahun sedangkan pada pria adalah 29%) tahun. Dari penelitian ini juga diketahui bah a dari tahun 5)=) sampai 5)8=% bakteri penyebab sepsis yang dominan adalah bakteri Cram negatif% sedangkan pada subperiode berikutnya adalah bakteri Cram positif. Diantara mikroba yang menyebabkan sepsis pada tahun 0***% bakteri Cram positif merupakan 20%51 kasus% sedangkan bakteri Cram negatif 7=%91% infeksi polimikroba ,%=1% anaerob 51 dan infeksi jamur ,%91. Selama penelitian tersebut% didapat angka kematian akibat sepsis rata-rata adalah 0=%81 pada subperiode pertama dan menurun menjadi 5=%)1 pada subperiode terakhir. /roprosi pasien sepsis yang mengalami kegagalan organ% suatu petanda keparahan sepsis% meningkat dari 5)%51 pada 55 tahun pertama menjadi 7*%01 pada tahun-tahun terakhir. Aegagalan organ terjadi pada 77%91 pasien selama subperiode terakhir (5))2 D 0***). Aegagalan organ juga mempengaruhi angka mortalitas6 kurang lebih 521 pasien tanpa kegagalan organ meninggal dunia% sementara =*1 pasien dengan kegagalan 7 organ

atau lebih meninggal dunia. -rgan yang paling sering mengalami kegagalan adalah paru-paru (581) dan ginjal (521)E sedangkan yang lebih jarang adalah kegagalan kardio$askular (=1)% kegagalan hematologis (=1)% kegagalan metabolik (=1) dan kegagalan neurologis (01).

Daftar /ustaka http6&&repository.usu.ac.id&bitstream&507,29=8)&05*90&,&4hapter10*!!.pdf Martin CS% Mannino% DM% Eaton S% Moss M. 3he Epidemiology of Sepsis in the Bnited States from 5)=) through 0***. N Engl J Med 0**7% 7,8E 52,9-2,.

Anda mungkin juga menyukai