KOAS TRISAKTI
kepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas sifat emosional dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya Kepribadian relative lebih stabil dan dapat diramalkan. aloplastik ( yaitu, mampu mengadaptasi dan merubah lingkungannya ) dan egosintonik ( yaitu dapat diterima oleh ego).
KLASIFIKASI
Cluster A dengan ciri : orang dengan gangguan ini tampak aneh. Cluster B orang dengan gangguan ini sering tampak dramatic, emosional dan tidak menentu. Cluster C Orang dengan gangguan ini menunjukkan adanya kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.
ETIOLOGI
Faktor genetik
faktor tempramental
Faktor biologis
faktor psikoanalitik
Cluster A
Paranoid Skizoid Skizotipal
Lanjutan
Membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa. Secara persisten menanggung dendam, yaitu, tdak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang. Memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan tentang kesetiaan pasangan atau mitra seksual. tidak terjadi semata-mata selama perjalan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.
Diagnosis banding
1. Gangguan delusional -> pada paranoid tidak ditemukan waham yang terpaku 2. Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak ditemukan halusinasi dan pikiran formal 3. Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid, mereka jarang mampu terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain 4. Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid tidak ditemukan karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial yang muncul 5. Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik diri dan menjauhkan diri dari orang lain tapi tidak memiliki gagasan paranoid
Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain, atau suatu gangguan perkembangan pervasif, dan bukan merupakan efek fisiologis dari kondisi medis umum.
Tidak terjadi semata-mata selama perjalan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain, atau gangguan perkembangan pervasif.
Cluster B
Gangguan Kepribadian Antisosial Gangguan Kepribadian Ambang Gangguan Kepribadian Histrionik Gangguan kepribadian Narsisistik
Epidemiologi
3% pada laki-laki, 1% pada wanita Daerah perkotaan yang miskin & diantara penduduk yang berpindah-pindah dlm daerah tsb. Onset gangguan adl sebelum 15th Dalam populasi penjara prevalensi 75%
Gambaran Klinis
Kesan luar tenang, hangat, dan mengambil muka. Namun sebenarnya banyak fungsi kehidupan yg mengalami gangguan. Membohong, membolos, melarikan diri dari rumah, mencuri, berkelahi, penyalahgunaan zat, aktivitas ilegal pengalaman tipikal yang dilaporkan pasien sejak masa anak-anak
Gambaran Klinis
Ancaman bunuh diri & preokupasi somatik mungkin sering ditemukan Isi mental pasien tidak ada waham & pikiran irasional Pasien gangguan kepribadian antisosial penipu Promiskuitas, penyiksaan pasangan, penyiksaan anak, mengendarai sambil mabuk sering dilakukan pasien Temuan yg jelas tidak ada penyesalan akan tindakan tsb, pasien tampak tidak menyadarinya
Perjalanan Penyakit
Jika gangguan kepribadian antisosial berkembang, perjalanan penyakitnya tidak mengalami remisi, & puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pd masa remaja akhir
Epidemiologi
1-2% populasi Wanita > laki-laki
Diagnosis
Penurunan latensi tidur REM gangguan kontinuitas tidur hasil tes supresi deksametason yg abnormal hasil tes thyrotropin-releasing hormone yang abnormal.
Gambaran Klinis
Pasien dapat bersikap argumentatif pada suatu waktu dan terdepresi pada waktu selanjutnya & selanjutnya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya. Perilaku pasien gangguan kepribadian ambang sangat tidak dapat diramalkan; akibatnya jarang mencapai tingkat kemampuan mereka. Sifat menyakitkan dari kehidupan mereka dicerminkan oleh tindakan merusak diri sendiri yang berulang.
Gambaran Klinis
Menunjukkan perilaku mencari perhatian yang tinggi Mereka cenderung memperbesar pikiran & perasaan mereka, membuat segalanya terdengar lebih penting dibandingkan kenyataannya. Mereka menunjukkan temper tantrum, ketakutan jika mereka bukan merupakan pusat perhatian atau tidak mendapat pujian atau penghargaan Perilaku menggoda sering ditemukan
Perjalanan Penyakit
Dengan bertambahnya usia cenderung menunjukkan gejala yg lebih sedikit Pasien adalah pencari sensasi & mungkin mengalami masalah dengan hukum, penyalahgunaan zat dan bertindak kepada siapa saja
Diagnosis Banding
BPD Pada BPD lebih sering ditemukan usaha bunuh diri difusi identitas episode psikotik singkat Somatisasi Dapat terjadi bersama dengan histrionik
Ggn psikotik singkat dan disosiatif
Epidemiologi
2-16% dalam populasi klinis < 1% dalam populasi umum Resiko lebih tinggi pada keturunan orangtua dg gangguan ini yg menanamkan pada anakanaknya rasa kemahakuasaan yg tidak realistik, kebesaran, kecantikan dan bakat.
Gambaran Klinis
Memiliki perasaan kebesaran akan kepentingan dirinya. Marah atau acuh tak acuh dalam menanggapi kritik dari orang lain Tidak mampu menunjukkan empati, dan mereka berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan mereka sendiri Memanfaatkan orang lain
Diagnosis Banding
BPD
Rasa cemas tinggi, kehidupan kacau dan usaha bunuh diri Sedangkan narsistik cenderung lebih terarah
Antisosial
Riwayat perilaku impulsif, disertai dengan penyalagunaan obat dan berurusan dengan hukum
Histrionik
Ekshibisionisme, manipulatif yang mirip, nmun narsisistik cenderung lebih membanggakan diri mereka dan kurang mendramatisir keadaan
Perjalanan Penyakit
Narsisitik termasuk bersifat kronis dan sukar disembuhkan Ketuaan merupakan hal menakutkan, karemna atribut kecantikan, kekuatan dan kemudaan adalah hal yang sangat penting bagi mereka Menjadi lebih rentan terhadap krisis kehidupan di usia pertengahan dibandingkan kelompok lain
Cluster C
-Gangguan kepribadian cemas (menghindar) - gangguan kepribadian dependen - gangguan kepribadian obsesif-kompulsif
Gambaran klinis
Hipersensitivitas terhadap penolakan oleh orang lain Sifat kepribadian dasar merekamalu-malu Penolakan suatu permohonan menyebabkan mereka menarik diri dari orang lain dan merasa terluka Dari segi kejuruan, seringkali mengambil pekerjaan di garis pinggir Jarang mencapai kemajuan personal
Pasien gangguan kepribadian menghindar tidak menuntut, tidak mudah marah, atau tidak dapat diramalkan seperti pasien gangguan kepribadian ambang dan histrionik
Diagnosis Banding
Skizoid
Dependen
Kriteria DSM - IV
Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang menyebabkan perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut: (1).mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat dan penenteraman dari orang lain (2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya (3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan:tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi
Diagnosis Banding
Histrionik & Ambang -> sama-sama tergantung orang lain, cuma pasien dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan orang pada siapa mereka tergantung, bukannya pada sejumlah orang dan mereka tidak manipulatif Agorafobia -> juga tergantung, cuma agorafobia memiliki tingkat kecemasan yang jelas atau bahkan panik
Lanjutan
Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak penting Kekakuannya mengganggu hubungan sosial Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya sendiri, tanpa mau kompromi Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka gagal untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas waktu luang Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan menunda atau menghindarinya karena takut membuat keputusan yang salah Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan etika karena kekakuan kepribadian bukan karena teguh keyakinan
Lanjutan
Cenderung sangat formal dalam suatu hubungan dan merasa sulit untuk mengekspresikan perasaan Mereka sulit menikmati waktu rekreasi karena memikirkan biaya dari aktivitas senggang tersebut Cenderung tidak memiliki rasa humor
Kriteria DSM IV
Pola pervasif dengan urutan, perfeksionisme dan pengendalian mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih)berikut: (1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat di mana aktivitas utama hilang (2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat) (3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)
Lanjutan
(4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius) (5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimentil (6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal itu. (7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain;uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa depan (8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala
Diagnosis Banding
Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki sifat obsesif dan kompulsif Gangguan Delusional -> seringkali muncul bersamaan dengan gangguan kepribadian
Terapi
Psikoterapi Farmakoterapi
Psikoterapi
Tergantung eratnya hubungan antara ahli terapi dengan pasien saat kepercayaan berkembang, ahli terapi meyampaikan menerima akan ketakutan pasien khususnya rasa takut dan penolakan pasien. Ahli terapi mendorong pasien untuk keluar ke dunia untuk melakukan apa yang dirasakan mereka memiliki risiko tinggi penghinaan, penolakan dan kegagalan Latihan ketegasan adalah bentuk terapi perilaku yang dapat mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk meningkatkan harga diri mereka
Farmakoterapi
Menangani gambaran penyerta seperti kecemasan dan depresi Atenolol(tenormin) mengatasi hiperaktivitas saraf otonomik