Anda di halaman 1dari 79

GANGGUAN KEPRIBADIAN

KOAS TRISAKTI

kepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas sifat emosional dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi yang biasanya Kepribadian relative lebih stabil dan dapat diramalkan. aloplastik ( yaitu, mampu mengadaptasi dan merubah lingkungannya ) dan egosintonik ( yaitu dapat diterima oleh ego).

Klasifikasi menurut DSM IV


Cluster A Paranoid Skizoid Skizotipal Cluster B Antisosial Ambang / borderline Histrionik narsisistik Cluster C Avoidant (menghindar) Dependen OCD gg.Kepribadian yang tidak ditentukan

KLASIFIKASI
Cluster A dengan ciri : orang dengan gangguan ini tampak aneh. Cluster B orang dengan gangguan ini sering tampak dramatic, emosional dan tidak menentu. Cluster C Orang dengan gangguan ini menunjukkan adanya kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.

ETIOLOGI

Faktor genetik
faktor tempramental

Faktor biologis
faktor psikoanalitik

Cluster A
Paranoid Skizoid Skizotipal

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID


Epidemiologi Prevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 sampai 2,5 %. Mereka sering menarik orang lain bersama-sama dan tidak tampak menderita. Gangguan ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita.

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID


Ciri utama: perasaan curiga yang berulangcenderung untuk menginterpretasi perilaku orang lain sebagai hal yang mengancam atau merendahkan. Sangat tidak percaya pada orang lain Hubungan sosialnya buruk Masih bisa bekerja Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau yang dibayangkan

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID


Mudah marah jika merasa diperlakukan dengan tidak baik Tidak mempercayakan rahasia pribadinya pada orang lain Mempertanyakan ketulusan dalam persahabatan Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati) dan selalu waspada terhadap sesuatu yang mengancam Menolak untuk disalahkan walau ada bukti

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID


Terlihat dingin, menjaga jarak, licik, pembohong dan tidak punya rasa humor Cenderung argumentatif Cenderung tidak mencari penanganan Memandang orang lain sebgai penyebab dari masalah mereka

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID


Kriteria diagnostik gangguan kepribadian paranoid menurut DSM-IV : ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti ditunjukan oleh empat ( atau lebih ) berikut : menduga, tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan, membahayakan, atau menghianati dirinya. Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja. Enggan untuk menceritakan rahasia ke orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya.

Lanjutan
Membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa. Secara persisten menanggung dendam, yaitu, tdak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang. Memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan tentang kesetiaan pasangan atau mitra seksual. tidak terjadi semata-mata selama perjalan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

Diagnosis banding
1. Gangguan delusional -> pada paranoid tidak ditemukan waham yang terpaku 2. Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak ditemukan halusinasi dan pikiran formal 3. Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid, mereka jarang mampu terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain 4. Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid tidak ditemukan karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial yang muncul 5. Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik diri dan menjauhkan diri dari orang lain tapi tidak memiliki gagasan paranoid

Perjalanan penyakit dan prognosis


Pada umumnya orang dengan kepribadian ini memiliki masalah seumur hidupnya dan tinggal bersama orang lain, terutama masalah pekerjaan dan perkawinan.

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID


Epidemiologi Gangguan ini mungkin mengenai 7,5 % populasi umum. Rasio jenis kelamin tidak menunjukan hasil yang jelas.

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID


Kriteria diagnostik menurut DSM-IV. Pola pervasiv pelepasan dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat atau lebih berikut : Tidak memiliki minat atau menikmati hubungan dekat. Hampir selalu memilih aktifitas sendiri. Memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman seksual dengan orang lain. Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada berupa aktivitas. Tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudar derajat pertama. Tampak tidak acuh dengan pujuan atau kritikan dari orang lain. Menunjukan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran aktifitas.

Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain, atau suatu gangguan perkembangan pervasif, dan bukan merupakan efek fisiologis dari kondisi medis umum.

Diagnosis banding gg.kepribadian Skizoid


Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak saudara skizofrenik, dan mereka memiliki riwayat pekerjaan yang berhasil. Pasien juga tidak memiliki waham atau halusinasi. Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih menunjukkan keterlibatan sosial, riwayat perilaku agresif verbal & cenderung melakukan proyeksi atas perasaan mereka. OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan objek yang lebih banyak di masa lalu dan tidak terlibat lamunan autistik. Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan pasien skizofrenik dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan komunikasi. Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi pasien masih memiliki minat sosial.

Perjalanan penyakit dan prognosis


Onset gangguan kepribadian skizoid biasanya pada masa anak-anak awal. Gangguan kepribadian ini berlangsung lama tetapi tidak berlangsung seumur hidup.

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL


Epidemiologi Keadaan ini terjadi pada 3 % populasi rasio, jenis kelamin tidak diketahui.

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL


Kriteria diagnosis gangguan kepribadian menurut DSM-IV : Pola pervasiv defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidak senangan akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh penyimpangan kognitif atau persepsi dan periku eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat atau lebih berikut :
Gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference) ( kecuali waham yang menyangkut diri sendiri.) Keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten dengan norma kultural. Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh. Pikiran dan bicara yang aneh Kecurigaan atau ide paranoid Afek yang tidak sesuai atau terbatas. Perilaku dan panampilan yang aneh, eksentrik atau janggal. Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama. Kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban dan cendrung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negatif tentang diri sendiri.

Tidak terjadi semata-mata selama perjalan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain, atau gangguan perkembangan pervasif.

Diagnosis Banding gg.kepribadian Skizotipal


Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal memiliki keanehan dalam perilaku, pikiran, persepsi dan komunikasi dan memiliki riwayat keluarga skizofrenik Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak memiliki ciri-ciri psikosis Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid memiliki tanda kecurigaan tetapi tidak memiliki perilaku aneh

Perjalanan penyakit dan prognosis.


Menurut penelitian 10 % orang dengan gangguan kepribadian skizotipal melakukan bunuh diri. Tetapi banyak pasienmempertahankan kepribadian skizotipal sepanjang hidupnya, menikah dan bekerja walaupun mereka terlihat aneh.

Cluster B
Gangguan Kepribadian Antisosial Gangguan Kepribadian Ambang Gangguan Kepribadian Histrionik Gangguan kepribadian Narsisistik

Gangguan Kepribadian Antisosial


Ketidakmampuan untuk mematuhi norma sosial yang melibatkan banyak aspek perkembangan remaja & dewasa pasien ICD-10 gangguan kepribadian dissosial

Epidemiologi
3% pada laki-laki, 1% pada wanita Daerah perkotaan yang miskin & diantara penduduk yang berpindah-pindah dlm daerah tsb. Onset gangguan adl sebelum 15th Dalam populasi penjara prevalensi 75%

Kriteria Diagnosis DSM-IV


A. Tdp pola pervasif tidak menghargai & melanggar hak orang lain yg tjd sejak usia 15 th, seperti : - gagal untuk mematuhi norma sosial - Ketidakjujuran - impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan - iritabilitas & agresivitas - Secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain - Tidak adanya penyesalan

Kriteria Diagnosis DSM-IV


B. Individu sekurangnya berusia 18 th C. Tdp tanda-tanda ganguan konduksi dg onset sebelum usia 15th D. Terjadinya perilaku antisosial tidak sematamata selama perjalanan skizofren atau episode manik

Gambaran Klinis
Kesan luar tenang, hangat, dan mengambil muka. Namun sebenarnya banyak fungsi kehidupan yg mengalami gangguan. Membohong, membolos, melarikan diri dari rumah, mencuri, berkelahi, penyalahgunaan zat, aktivitas ilegal pengalaman tipikal yang dilaporkan pasien sejak masa anak-anak

Gambaran Klinis
Ancaman bunuh diri & preokupasi somatik mungkin sering ditemukan Isi mental pasien tidak ada waham & pikiran irasional Pasien gangguan kepribadian antisosial penipu Promiskuitas, penyiksaan pasangan, penyiksaan anak, mengendarai sambil mabuk sering dilakukan pasien Temuan yg jelas tidak ada penyesalan akan tindakan tsb, pasien tampak tidak menyadarinya

Diagnosis banding gg. Kepribadian antisosial


Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial melibatkan banyak bidang dalam kehidupan seseorang. Penyalahgunaan zat dan gangg.kepr.antisosial-> jk dimulai pada masa anak-anak dan terus memasuki kehidupan dewasa, kedua diagnosis harus didiagnosis. Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak diperlukan jika terdapat diagnosis MR, skizofrenia atau mania

Perjalanan Penyakit
Jika gangguan kepribadian antisosial berkembang, perjalanan penyakitnya tidak mengalami remisi, & puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pd masa remaja akhir

Gangguan Kepribadian Ambang


Berada pada perbatasan antara neurosis & psikosis Ditandai dg afek, mood, perilaku, & citra diri yg sangat tidak stabil. ICD-10 gangguan kepribadian yang tidak stabil secara emosional

Epidemiologi
1-2% populasi Wanita > laki-laki

Kriteria Diagnosis DSM-IV


Sekurangnya 5 kriteria : - Usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yg nyata atau khayalan - Pola hubungan interpersonal yg tidak stabil & kuat yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim idealisasi & devaluasi - Gangguan identitas : citra diri atau perasaan diri sendiri yg tidak stabil secara jelas & persisten.

Kriteria Diagnosis DSM-IV


Impulsivitas pd sekurangnya dua bidang yg potensial membahayakan diri sendiri (misal : penyalahgunaan zat, ngebut gila-gilaan) Perilaku, isyarat, atau ancaman bunuh diri yg berulang kali, atau perilaku mutilasi diri. Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas Perasaan kekosongan yang kronis Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam mengendalikan kemarahan

Diagnosis
Penurunan latensi tidur REM gangguan kontinuitas tidur hasil tes supresi deksametason yg abnormal hasil tes thyrotropin-releasing hormone yang abnormal.

Gambaran Klinis
Pasien dapat bersikap argumentatif pada suatu waktu dan terdepresi pada waktu selanjutnya & selanjutnya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya. Perilaku pasien gangguan kepribadian ambang sangat tidak dapat diramalkan; akibatnya jarang mencapai tingkat kemampuan mereka. Sifat menyakitkan dari kehidupan mereka dicerminkan oleh tindakan merusak diri sendiri yang berulang.

Diagnosis banding gg.kepribadian ambang


Skizofrenia -> BPD tidak ada episode psikotik, gangguan pikiran dan tanda skizofrenik lain yang berkepanjangan Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan gagasan yang aneh, dan pikiran yang sangat aneh

Perjalanan penyakit dan prognosis


Gangguan ini cukup stabil dan pasien menunjukkan perubahan seiring dengan perubahan waktu Penelitian longitudinal menunjukkan gangguan ini tidak mengarah ke skizofrenia Namun, rentan untuk mengalami episode gangguan depresi berat Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40 tahun

Gangguan Kepribadian Histrionik


Epidemiologi 2-3% populasi Wanita > laki-laki Beberapa penelitian ada hub dengan gangguan somatisasi & gangguan penggunaan alkohol

Kriteria diagnosis DSM-IV


Pola pervasif emosionalitas & mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada masa dewasa muda,seperti : Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatian Interaksi dengan orang lain sering ditandai oleh godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif Menunjukkan pergeseran emosi yang cepat & ekspresi emosi yang dangkal Secara terus-menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya

Kriteria diagnosis DSM-IV


Memiliki gaya bicara yg sangat impresionistik & tidak memiliki perincian Menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal, & ekspresi emosi yg berlebihan Mudah disugesti, yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain atau situasi Menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya

Gambaran Klinis
Menunjukkan perilaku mencari perhatian yang tinggi Mereka cenderung memperbesar pikiran & perasaan mereka, membuat segalanya terdengar lebih penting dibandingkan kenyataannya. Mereka menunjukkan temper tantrum, ketakutan jika mereka bukan merupakan pusat perhatian atau tidak mendapat pujian atau penghargaan Perilaku menggoda sering ditemukan

Perjalanan Penyakit
Dengan bertambahnya usia cenderung menunjukkan gejala yg lebih sedikit Pasien adalah pencari sensasi & mungkin mengalami masalah dengan hukum, penyalahgunaan zat dan bertindak kepada siapa saja

Diagnosis Banding
BPD Pada BPD lebih sering ditemukan usaha bunuh diri difusi identitas episode psikotik singkat Somatisasi Dapat terjadi bersama dengan histrionik
Ggn psikotik singkat dan disosiatif

Perlu mendapatkan iagnosis penyerta gangguan kepribadian histrionik

Gangguan Kepribadian Narsistik


Ditandai oleh meningkatnya rasa kepentingan diri & perasaan kebesaran yg unik.

Epidemiologi
2-16% dalam populasi klinis < 1% dalam populasi umum Resiko lebih tinggi pada keturunan orangtua dg gangguan ini yg menanamkan pada anakanaknya rasa kemahakuasaan yg tidak realistik, kebesaran, kecantikan dan bakat.

Kriteria diagnosis DSM-IV


Pola pervasif kebesaran (dlm khayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggaan, & tidak ada empati, dimulai pd masa dewasa awal, seperti : Memiliki rasa kepentingan diri yg besar Preokupasi dg khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan Yakin bahwa ia adalah khusus & unik dan dapat dimengerti hanya oleh, atau harus berhub dengan, orang lain (atau institusi) yg khusus atau memiliki status tinggi

Kriteria diagnosis DSM-IV


Membutuhkan kebanggaan yg berlebihan Memiliki perasaan bernama besar Eksploitatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri Tidak memiliki empati; tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan & kebutuhan org lain Sering merasa iri dg orang lain atau yakin bahwa orang lain iri kepada dirinya Menunjukkan perilaku atau sikap yang congkak & sombong

Gambaran Klinis
Memiliki perasaan kebesaran akan kepentingan dirinya. Marah atau acuh tak acuh dalam menanggapi kritik dari orang lain Tidak mampu menunjukkan empati, dan mereka berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan mereka sendiri Memanfaatkan orang lain

Diagnosis Banding
BPD
Rasa cemas tinggi, kehidupan kacau dan usaha bunuh diri Sedangkan narsistik cenderung lebih terarah

Antisosial
Riwayat perilaku impulsif, disertai dengan penyalagunaan obat dan berurusan dengan hukum

Histrionik
Ekshibisionisme, manipulatif yang mirip, nmun narsisistik cenderung lebih membanggakan diri mereka dan kurang mendramatisir keadaan

Perjalanan Penyakit
Narsisitik termasuk bersifat kronis dan sukar disembuhkan Ketuaan merupakan hal menakutkan, karemna atribut kecantikan, kekuatan dan kemudaan adalah hal yang sangat penting bagi mereka Menjadi lebih rentan terhadap krisis kehidupan di usia pertengahan dibandingkan kelompok lain

Cluster C
-Gangguan kepribadian cemas (menghindar) - gangguan kepribadian dependen - gangguan kepribadian obsesif-kompulsif

Gangguan kepribadian cemas(menghindar)


Kepekaan yang ekstrim terhadap penolakan Menyebabkan penarikan kehidupan dari sosial Mereka tidak asosial dan menunjukkan keinginan yang kuat berteman tetapi mereka malu Mereka memerlukan jaminan yang kuat dan penerimaan tanpa kritik yang tidak lazim ICD-10 gangguan kepribadian cemas

Gangguan kepribadian cemas(menghindar)


Epidemiologi 1-10%, sering dijumpai Bayi yang diklasifikasikan memiliki temperamen yang malu-malu mungkin lebih rentan terhadap gangguan ini dibandingkan mereka yang berada pada skala aktivitas pendekatan yang tinggi

Diagnosis menurut PPDGJ


Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan disukai Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan fisik Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak

Diagnosis menurut PPDGJ(2)


Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari atas

Gambaran klinis
Hipersensitivitas terhadap penolakan oleh orang lain Sifat kepribadian dasar merekamalu-malu Penolakan suatu permohonan menyebabkan mereka menarik diri dari orang lain dan merasa terluka Dari segi kejuruan, seringkali mengambil pekerjaan di garis pinggir Jarang mencapai kemajuan personal

Pasien gangguan kepribadian menghindar tidak menuntut, tidak mudah marah, atau tidak dapat diramalkan seperti pasien gangguan kepribadian ambang dan histrionik

Diagnosis Banding
Skizoid

Pasien gangguan kepribadian cemas (menghindar) tetap memiliki minat sosial

Borderline dan Histrionik

Pasien cemas (menghindar) tidak menuntut, tidak mudah marah


Secara klinis serupa denan cemas(menghindar), tetapi pada dependen memiliki ketakutan lebih tinggi akan penelantaran atau tidak dicintai

Dependen

Perjalanan penyakit dan prognosis


Dalam lingkungan yang terlindung mampu untuk berfungsi Beberapa pasien menikah, memiliki anakanak, dan kehidupan mereka hanya dikelilingi anggota keluarga Jika sistem pendukung gagalmereka menjadi subjek depresi, kecemasan, dan kemarahan Dapat berkembang menjadi fobia sosial

GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDEN


Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang mandiri dan perilaku bergantung pada orang lain yang berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak teguh hati Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan mereka serta sangat takut akan perpisahan Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain Mereka mencari saran dalam membuat keputusan kecil sekalipun Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta orang tuanya untuk memilihkan pakaian, makanan, sekolah bahkan teman-teman mereka Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan orang lain memutuskan hal penting bagi dirinya seperti pernikahan

GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDEN


Setelah menikah, mereka bergantung pada pasangannya untuk memilihkan dimana mereka tinggal, jenis pekerjaan apa yang cocok baginya, tetangga mana yang boleh diajak bergaul, anggaran rumah tangga, pola asuh anak, dsb Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di bawah kemampuan mereka Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta terpaku pada rasa takut akan penolakan dan pencampakan Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu hubungan dekat atau karena ada kemungkinan menjalani kehidupan sendiri Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi orang lain Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain

Kriteria DSM - IV
Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang menyebabkan perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut: (1).mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat dan penenteraman dari orang lain (2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya (3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan:tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi

Lanjutan kriteria DSM IV


(4).memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan diri sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi atau energi) (5).berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan (6).merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri (7).segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir. (8).secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya sendiri

Diagnosis Banding
Histrionik & Ambang -> sama-sama tergantung orang lain, cuma pasien dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan orang pada siapa mereka tergantung, bukannya pada sejumlah orang dan mereka tidak manipulatif Agorafobia -> juga tergantung, cuma agorafobia memiliki tingkat kecemasan yang jelas atau bahkan panik

Perjalanan Penyakit dan Prognosis


Terdapat kecenderungan untuk mengganggu fungsi pekerjaan karena pasien memiliki ketidakmampuan untuk bertindak mandiri dan tanpa pengawasan dari dekat Hubungan sosialnya terbatas hanya pada orang tempat mereka bergantung Beresiko mengalami depresi berat jika mereka kehilangan orang tempat mereka bergantung

GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF dan Kompulsif


Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain yang kaku, kecenderungan perfeksionis, kurangnya spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada detail, sangat teratur dan sulit mengekspresikan perasaan Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan kesempurnaan, mereka tidak dapat menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi harapan mereka dan mereka selalu memaksa diri untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun prioritas tugas-tugas mereka namun mereka tidak pernah tampak mulai bekerja

Lanjutan
Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak penting Kekakuannya mengganggu hubungan sosial Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya sendiri, tanpa mau kompromi Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka gagal untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas waktu luang Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan menunda atau menghindarinya karena takut membuat keputusan yang salah Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan etika karena kekakuan kepribadian bukan karena teguh keyakinan

Lanjutan
Cenderung sangat formal dalam suatu hubungan dan merasa sulit untuk mengekspresikan perasaan Mereka sulit menikmati waktu rekreasi karena memikirkan biaya dari aktivitas senggang tersebut Cenderung tidak memiliki rasa humor

Kriteria DSM IV
Pola pervasif dengan urutan, perfeksionisme dan pengendalian mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih)berikut: (1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat di mana aktivitas utama hilang (2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat) (3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)

Lanjutan
(4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius) (5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimentil (6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal itu. (7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain;uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa depan (8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala

Diagnosis Banding
Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki sifat obsesif dan kompulsif Gangguan Delusional -> seringkali muncul bersamaan dengan gangguan kepribadian

Perjalanan Penyakit dan Prognosis


Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak dapat diramalkan Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa menjadi orang yang hangat, terbuka dan ramah Namun pada orang lain, OCPD dapat mengawali skizofrenia dan depresi berat, dengan onset lambat Pasien dapat bekerja dengan baik pada pekerjaan yang membutuhkan pekerjaan metodologis, deduktif atau rinci tapi mereka rentan terhadap perubahan

Terapi
Psikoterapi Farmakoterapi

Psikoterapi
Tergantung eratnya hubungan antara ahli terapi dengan pasien saat kepercayaan berkembang, ahli terapi meyampaikan menerima akan ketakutan pasien khususnya rasa takut dan penolakan pasien. Ahli terapi mendorong pasien untuk keluar ke dunia untuk melakukan apa yang dirasakan mereka memiliki risiko tinggi penghinaan, penolakan dan kegagalan Latihan ketegasan adalah bentuk terapi perilaku yang dapat mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk meningkatkan harga diri mereka

Farmakoterapi
Menangani gambaran penyerta seperti kecemasan dan depresi Atenolol(tenormin) mengatasi hiperaktivitas saraf otonomik

Anda mungkin juga menyukai