Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Praktek Peradian di Pengadilan Agama merupakan salah satu bagian dari kegiatan kulikuler yang ada di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan ini harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memenuhi keseluruhan syarat dan ketentuan yang berlaku. Kegiatan praktikum peradilan di Pengadilan Agama merupakan salah satu sarana mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum khususnya mahasiswa Akhwal Syakhsiyah agar lebih mengenal dan mengetahui serta menguasai kegiatan lapangan yang nantinya akan menjadi bidang keahliannya melalui kegiatan pembinaan tentang proses persidangan yang ada di Pengadilan Agama hingga bagaimana prosedur berperkara di Pengadilan Agama itu sendiri. Sebagai mahasiswa fakultas syariah dan hukum Jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah mempunyai ruang lingkup kajian masalah, diantaranya seputar pernikahan, waris, dan perwakafan yang dalam penerapannnya melalui peradilan agama. Kegiatan perkuliahan di kampus dirasakan kurang sempurna apabila belum dilengkapi dengan praktik atau terjun langsung dalam lembaga yang akan digunakan tempat bekerja nantinya. Oleh karena itu, diadakannya Praktik peradilan ini merupakan usaha menyempurnakan pengalaman yang diperlukan mahasiswa sehingga menjadi kompetensi bagi mahasiswa dalam meraih profesi di bidang tersebut. Maka dari itu hasil dari kegiatan Magang atau observasi di Peradilan diharapkan mahasiswa dapat memperoleh keluasan wacana, aplikasi dan praktek dari teori yang pernah diterima di bangku perkuliahan. Agar nantinya dapat menjadi sarana latihan kerja bagi mahasiswa di masa yang akan datang. B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Magang a. Tujuan 1. Mahasiswa dapat melaksanakan kuliah praktik di Peradilan Agama sesuai dengan teori yang telah didapatkan dalam perkuliahan sebelumnya.

2. Melalui kegiatan magang ini mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu tentang kondisi nyata praktek proses persidangan dan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Cikarang sebagai tempat observasi sehingga dapat memotifasi dan mempersiapkan Mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja yang sebenarnya. 3. Meningkatkan pengetahuan dan keahlian mahasiswa secara praktis dengan menggunakan teori yang telah diajarkan dibangku perkuliahan dalam mata kuliah administrasi dan manajemen peradilan agama serta untuk memenuhi tugas praktikum dari laboratorium fakultas syariah dan hukum. b. Manfaat 1. Kegiatan magang ini dapat memberi sumbangan pengetahuan kepada mahasiswa dari apa yang belum diperoleh di dalam teori perkuliahan sebelumnya. 2. Kegiatan magang ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menerapkan teori perkuliahan di lapangan. Sehingga pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan tidak hanya terhenti pada tahap teoritis saja, tetapi juga secara praktis. 3. mendorong mahasiswa untuk meraih cita-cita atau profesi di bidang yang ada di peradilan agama seperti Hakim, panitra, administrator di PA, dll . C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum Sesuai dengan jadwal dari laboratorium fakultas syariah dan hukum, penulis ditempatkan di Pengadilan Agama Jakarta Timur untuk melakukan observasi. Adapun perincian dari kegiatan praktikum adalah sebagai berikut: 1. Kamis, 31 Januari 2013 : Observasi di Pengadilan Agama Jakarta Timur 2. Senin, 18 Februari 2013 : Pelaksanaan simulasi persidangan di ruang sidang Fakultas Syariah dan Hukum.

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM Sebelum melakukan praktikum dan simulasi persidangan penulis diwajibkan dahulu untuk melakukan observasi. Hal ini dilakukan agar Mahasiswa mengetahui bagaimana proses jalannya persidangan yang sebenarnya di Pengadilan Agama. Observasi dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Januari 2013 bertempat di ruang sidang 2 Pengadilan Agama Jakarta Timur mulai dari jam 09.00-12.00 WIB. Pada hari itu jadwal sidang ada 23 perkara dan dengan susunan majelis sebagai berikut: Hakim Ketua : Drs. H. Muhiddin, S.H, M.H Hakim Anggota : H. Abdillah, S.H, M.H dan Dra. Nurroh Sunnah, S.H, M.H Panitera Pengganti: Yuhsina, S.H Hakim ketua membuka persidangan dan memimpin membaca doa dengan didampingi dua Hakim anggota dan seorang Panitera kemudian memulai persidangan. Proses persidangan diantaranya dengan uraian sebagai berikut: 1. Sidang pertama yaitu perkara cerai gugat dengan agenda persidangan yaitu pemeriksaan perkara dan identitas Penggugat dan Tergugat. Hakim memeriksa identitas dan syarat-syarat yang dibutuhkan telah lengkap. Tetapi Tergugat tidak hadir di Persidangan dengan sudah dipanggil secara patut. Maka sidang ditunda dan sidang selanjutnya dilaksanakan satu minggu kemudian. 2. Perkara cerai talak dengan agenda sidang pembacaan Ikrar Talak. Pemohon hadir dan Termohon tidak hadir dalam persidangan. Pemohon membacakan ikrar talak dengan disaksikan oleh Hakim kemudian perkara diputuskan oleh hakim melalui putusan. 3. sidang ketiga pada hari itu perkara cerai gugat agenda sidang pemeriksaan. Karena pihak Tergugat tidak hadir dalam persidangan dikarenakan alamat Tergugat tidak ditemukan sehingga surat panggilan (relaas) tidak dapat disampaikan. Sidang ditunda dengan mencari dahulu dan memastikan alamat Tergugat yang benar. 4. Perkara cerai gugat (ghoib) dengan agenda sidang pembuktian dan pemeriksaan saksi. Pemeriksaan bukti yaitu surat keterangan bahwa suami/ Tergugat ghaib dan tidak diketahui keberadaaannya melalui surat yang dikeluarkan dari kelurahan. Kemudian

Penggugat membawa kedua orang saksi dan Hakim memeriksa kedua orang saksi tersebut. Pemeriksaan bukti dan saksi sudah selesai Hakim lalu memutus perkara tersebut dan membacakan Putusan. 5. perkara cerai gugat dengan agenda sidang mediasi. Karena kedua belah pihak telah setuju dan sepakat untuk damai kembali maka tidak melanjutkan perkara dan perkara dicabut. Hakim membacakan putusan bahwa Perkara telah dicabut. 6. perkara cerai gugat agenda sidang pertama yaitu mediasi. Penggugat dan Tergugat hadir dan harus melakukan proses mediasi oleh mediator. Sidang dilanjutkan minggu selanjutnya dengan melaporakan hasil mediasi. 7. Perkara cerai gugat dengan agenda sidang hasil mediasi. Penggugat dan Tergugat hadir dalam persidangan dan mediasi gagal. Tergugat tidak keberatan dan telah setuju untuk melakukan perseraian. Sidang dilanjutkan minggu depan. 8. perkara cerai talak dengan agenda sidang pemeriksaan pihak. Pemohon dan Termohon tidak datang dalam persidangan maka sidang ditunda minggu depan dengan memanggil kembali para pihak melalui relaas. 9. Perkara cerai talak dengan agenda sidang mediasi. Pemohon dan Termohon datang dan melakukan proses mediasi oleh mediator. Kemudian perbaikan gugatan karena gugatan salah. Sidang dilanjutkan minggu depan. 10. Perkara cerai gugat agenda persidangan pemeriksaan saksi. Kedua saksi yang dibawa oleh Penggugat diperiksa oleh Hakim dengan terlebih dahulu disumpah. Setelah para saksi selesai diperikasa Hakim kemudian memutuskan perkara dengan putusan verstek. Karena pihak Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan dari awal hingga akhir penyelesaian perkara. 11. Perkara cerai talak, ditunda karena hanya Pemohon saja yang datang sementara Termohon tidak datang. Sidang ditunda minggu depan dengan memanggil kembali Termohon. 12. Perkara cerai gugat dengan agenda pembuktian dan pemeriksaan saksi. Saksi yang dibawa oleh Penggugat diperiksa oleh hakim dan ditanya tentang pertengkaran dan masalah yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat. Tergugat tidak datang dalam persidangan, sidang ditunda minggu depan. 13. Perkara cerai gugat dengan agenda pembuktian dan pemeriksaan saksi. Saksi yang dibawa oleh Penggugat diperiksa oleh hakim dan ditanya tentang pertengkaran dan masalah yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat. Tergugat tidak datang dalam persidangan, sidang ditunda minggu depan dengan memanggil kembali Tergugat.

14. Perkara cerai talak sidang pertama mediasi. Pemohon dan Termohon tidak hadir dalam persidangan. Sidang ditunda minggu depan dengan memanggil kembali Pemohon dan Termohon melalui surat panggilan. 15. Perkara cerai gugat dengan agenda persidangan pemeriksaan saksi. Kedua saksi yang dibawa oleh Penggugat diperiksa oleh Hakim dengan terlebih dahulu disumpah. Setelah para saksi selesai diperikasa Hakim kemudian memutuskan perkara dengan putusan verstek. Karena pihak Tergugat tidak pernah hadir dalam persidangan dari awal hingga akhir penyelesaian perkara. 16. Perkara cerai talak dengan agenda sidang pemeriksaan bukti dan jawaban Termohon. Pemeriksaan bukti berupa akta nikah yang asli. Kemudian jawaban Termohon bahwasannya Termohon tidak ingin bercerai dengan Pemohon karena masih sanggup memperbaiki dan berdamai lagi dengan Pemohon dalam kehidupan rumah tangganya. Pemohon diwakilkan oleh kuasa hukum. Sidang di tunda minggu depan. 17. Perkara cerai gugat, Penggugat hadir dalam persidangan sementara Tergugat tidak hadir. Hakim melihat laporan dari jurusita karena surat panggilan tidak dapat disampaikan karena alamt dari Tergugat salah dan tidak ditemukan. Sidang ditunda untuk mencari alam Tergugat atau menyertakan surat keterangan ghaib dari kelurahan. 18. Perkara cerai talak dengan agenda sidang pertama yaitu mediasi. Pemohon hadir dan Termohon tidak hadir. Maka sidang ditunda minggu depan untuk memanggil kembali Termohon melalui surat panggilan (relaas). Kemudian setelah menyaksikan proses persidangan kami melakukan sedikit wawancara dengan majelis hakim melalui beberapa pertanyaan. Setelah mengetahui proses persidangan di Pengadilan agama, kemudian kami melakukan simulasi atau praktikum persidangan yang dilakukan diruan sidang Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Praktikum dilakukan pada hari Senin, 18 Februari 2013 dengan disaksikan oleh dosen pembimbing praktikum. Praktikum diakukan dengan skenario yang telah dibuat dan dibagika peran masing-masing kepada para anggota kelompok. Sidang dilakukan dari sidang pertama hingga putusan.

BAB III PENUTUP Demikian laporan kegiatan praktikum Pengadilan Agama yang singkat ini. Penulis memaparkan laporan kegiatan praktikum ini sebagaimana yang penulis saksikan dan amati selama kegiatan praktikum di Pengadilan Agama Jakarta Timur serta simulasi sidang di Fakultas Syariah dan Hukum. Semoga kegiatan praktikum ini bermanfaat untuk menambah keterampilan mahasiswa tentang tata cara dan proses pernikahan maupun tugas-tugas yang dilakukan di Pengadilan Agama. Amiin.

Anda mungkin juga menyukai