Pendahuluan
Arteri koroner
DIARE
KANKER TBC
DI INDONESIA
Th. 1992 No. 1
Th. 1980
No. 3 Th. 1972
No. 11
FAKTOR RESIKO
A. Tak dapat diubah
Usia Jenis kelamin Ras Riwayat keluarga
MEROKOK
Pathophysiology Atherosclerosis
Endothelial dysfunction :
Subintima
Endothelial permeability
Monocyte migration
Endothelial adhesion
Monocyte adhesion
0.5 m
10.078x
Vesselwall
Monocyte transmigration
Ross R, NEngl J Med 340 (1999) & Lusis AJ, Nature 407 (2000)
Lumen
Lipid Core
Shoulde r
Intima
Media
Elastic lamin
Internal External
PATOFISIOLOGI
Ruptur Plak atherosklerosis Trombosis / agregasi trombosit vasospasme
Non ST elevation
ST elevation
APTS
Gambaran klinis : Nyeri dada khas (angina) EKG : iskemik, ST depresi dan / atau T inverted, Lab ; enzim jantung tidak meningkat
Keluhan angina
Nyeri dada tidak terlokalisasi (biasanya pada substernal, retrosternal, precordial) Sifat nyeri dada seperti tertekan, tertindih benda berat, nyeri tumpul, rasa terbakar/panas, diperas, atau dipelintir Nyeri dapat membaik/hilang dengan istirahat atau obat nitrat
Nyeri timbul saat aktivitas, stress emosi, udara dingin, sesudah makan
Nyeri menjalar ke lengan kiri, punggung interskapula, leher, rahang bawah, perut, dapat juga ke lengan kanan Terdapat gejala penyerta : mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, cemas
Gambaran klinis : angina EKG : peningkatan segmen ST Lab ; peningkatan enzim jantung Prognosis paling buruk.
Pemeriksaan Penunjang
ECG
PENATALAKSANAAN
Tindakan darurat SKA
Tirah baring Oksigen ( nasal / sungkup ) Monitor ECG secara kontinu Pemeriksaan tanda vital : T-N-S-P Nitrat sublingual (bila tidak ada kontra indikasi)
Farmakologi
Nitrat (Nitrogliserin, ISDN)
ISDN 1-4 mg IV/SL per jam, atau Nitrogliserin 0,4 mg SL, 3 dosis.
Morfin
Dosis awal 2-4 mg IV di ulang tiap 5-15 menit sampai dosis total 20 mg
B- bloker :
Metoprolol, propanolol, atenolol Dosis metoprolol 3x5 mg tiap 2-5 menit IV Oral : 50 mg tiap 6 jam selama 48 jam lanjut 100 mg tiap 12 jam KI : bradiaritmia
Ca-antagonis :
Nifedipin, Verapamil
Anti platelet
Aspirin, dosis awal 160 mg per hari, selanjutnya 80-325 mg per hari. Klopidogrel, dosis awal 300 mg per hari selanjutnya 75 mg per hari
Tindakan khusus SKA Terapi reperfusi : 1. Fibrinolitik / Trombolitik 2. PCI (Percutaneous Coroner Intervention)
Indikasi Trombolitik
Sakit dada khas infark
Trombolitik
Streptokinase 1,5 juta unit IV dalam 60 menit rTPA 100 mg IV front loading bolus 15 mg kemudian 0,75 mg/kgBB (max 50 mg)/ 30 mnt lalu 0,5 mg/kgBB (max 35 mg) / 1 jam. Sebelum rTPA ; heparin 5000 U bolus, lalu 1000 U/jam target APTT 1,5-2 kali kontrol
(absolut)
(relatif)
Hipertensi berat 180/110 mmHg, atau kronis dan uncontrolled dalam antikoagulan INR > 2 - 3 Trauma kepala, CPR > 10 mnt, operasi besar ( dalam 3 minggu terakhir ) Riw pemberian Streptokinase antara 5 hari - 2 tahun.
Kehamilan
Ulkus peptikum aktif
PCI
Angioplasti Stenting Untuk membuka a. Koronaria yang tersumbat Indikasi : trombus tidak mudah hancur dengan fibrinolisis, syok kardiogenik, resiko perdarahan Kelemahan : Mahal, sarana terbatas pada RS
Komplikasi
Gagal jantung Syok kardiogenik Udema paru akut Aritmia Perikarditis Emboli paru Komplikasi mekanik : 1. Ruptur korda 2. Ruptur septum ventrikel 3.Ruptur dinding bebas
Prognosis
Menurut Killip
Kelas Definisi Tidak ada tanda gagal jantung Proporsi pasien Mortalitas(%)
40-50%
17 30-40 60-80
Menurut TIMI
Faktor risiko (bobot) Skor risiko/mortalitas 30 hari (%)
Usia 65-74 (2) atau usia >75 (3) DM/HT/angina (1) SBP<100 (3) HR >100 (2) Klasifikasi killip II-IV (2) Berat <67 kg (1) ST elevasi anterior atau LBBB (1) Waktu ke reperfusi >4jam (1) (skor maksimum 14 poin)
0(0,8) / 1(1,6) 2(2,2) 3(4,4) 4(7,3) 5(12,4) 6(16,1) 7(23,4) 8(26,8) >8(35,9)
TERIMA KASIH