Anda di halaman 1dari 32

SUMBER & AKUISISI DATA SIG

Mulkal Razali, M.Sc www.pelagis.net

Materi

Survey terristris Remote sensing

Photogrammetry
Digital Elevation Model (DEM) Raster to vector/Digitasi

I. SURVEY TERRISTRIS
- Survey terristris merupakan survey langsung ke lapangan menggunakan alatalat ukur modern seperti theodolit, total station, water pass, laser scanner bahkan menggunakan alat-alat sederhana seperti pita ukur (meteran), prisma, jalon (tiang), dan lain sebagainya. - Hasil pengukuran tersebut kemudian diolah sehingga menjadi data-data bergeoreferensi dan umumnya output-nya berbentuk peta

Alat-alat Ukur

Alat Ukur
Pita ukur - Digunakan untuk pengukuran jarak pendek

Kompas - Alat penunjuk arah mata angin. Biasa digunakan untuk mengukur sudut azimuth secara kasar dan digunakan untuk pemetaan rute di lapangan

Unting-unting - Merupakan alat bantu centering untuk penggukuran sudut dan juga centering alat
5

Theodolit (manual) -Digunakan untuk pengukuran sudut, beda tinggi dan jarak. - Pengukuran dilakukan dengan mengamati rambu ukur pada objek yang diukur.

- Hasil pengukuran dicatat manual dalam formulir


ukur. - Data diproses setelah pengukuran dilakukan

Rambu ukur

Total station - Fungsi sama dengan theodolit. Akan tetapi data dapat disimpan dalam memori alat dan processing data dapat

dilakukan secara otomatis dan real time

Water pass -Digunakan untuk pengukuran beda tinggi dengan ketelitian tinggi - Biasa digunakan untuk pengukuran kerangka kontrol vertikal
7

Laser scanner -Digunakan untuk pemetaan objek dalam tiga dimensi - Hasil pengkuran merupakan kumpulan titik-titik dari objek yang diukur (point cloud).

- Setiap titik yang terukur memiliki koordinat X,Y,Z


- Digunakan tidak hanya dalam pemetaan, tetapi juga dalam industri (otomotif, dirgantara, arsitektur, infrastruktur, dll)

Perhitungan Data Pengukuran


Pengukuran di lapangan: Jarak miring (slope distance)

Sudut vertikal dan horizontal


Beda tinggi

X= Xo + hd cos Y= Yo + hd sin Z = Zo + sd sin Tinggi alat

Beda Tinggi

10

Langkah-langkah Pemetaan Terristris


Persiapan Output/Peta

Survey Lapangan + Penentuan Titik kontrol

Data Processing

Pengukuran detil Pengukuran Kerangka kontrol horizontal & Vertikal


BLUNDER

Error Detection + Adjustment Tidak

Kerangka Kontrol Data Processing

Masuk toleransi?

Ya

11

II. REMOTE SENSING


- Remote sensing adalah ilmu dan juga seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang ditangkap oleh peralatan tertentu tanpa menyentuh objek, daerah atau fenomena tersebut. - Wahana yang umum digunakan untuk remote sensing adalah satelit yang dilengkapi dengan berbagai sensor sesuai dengan tujuan dan misi satelit itu diorbitkan. Beberapa contoh satelit remote sensing: Landsat Ikonos NOAA SPOT Meteosat

12

Pasif dan Aktif Remote Sensing


Pasif : Satelit menangkap/merekam gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh objek

Aktif: Satelit memancarkan gelombang elektromagnetik

dan merekam kembali pantulannya

13

Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah salah satu energi gelombang yang terdiri dari arus listrik dan medan magnet. Gelombang ini menjalar secara periodik sesuai dengan perubahan medan magnetik ketika terjadi perubahan arus listrik. Gelombang elektromagnetik memiliki beberapa panjang gelombang yang tercakup dalam wilayah panjang gelombang elektromagnetik (spektrum

elektromagnetik)

14

Electromagnetic Spectrum

15

Electromagnetic Spectrum

16

Spectral Response
Kenapa langit tampak berwarna biru? Kenapa air tampak berwarna biru? Kenapa orang di gurun berpakaian putih?

Spectral response menunjukkan besarnya pantulan panjang gelombang tertentu dari suatu objek

17

Spectral Response

18

Satellite Image Infra red channel


19

Satellite Spectral Band


Sensor satelit terdiri dari berbagai macam panjang gelombang yang terbagi-bagi dalam kanal atau band. Data untuk Setiap kanal (band) akan disimpan terpisah untuk tiaptiap band. Makin banyak band dari sensor satelit makin sempit range panjang gelombangnya, dan semakin baik untuk membedakan atau

mendeteksi perbedaan antar atau sesama objek.

20

Landsat Satellite Spectral Band

21

IRS Satellite Spectral Band

22

SPOT Satellite Spectral Band

23

Sensor Lain
Video Forward Looking InfraRed (FLIR) Laser fluorosensor LIght Detection And Ranging (LIDAR) RAdio Detection And Ranging (RADAR)

24

III. PHOTOGRAMMETRY
Pada prinsipnya sama dengan remote sensing. Perbedaannya hanya pada wahana yang digunakan. Photogrammetry menggunakan wahana udara seperti pesawat terbang atau helikopter yang dilengkapi dengan sistem kamera udara atau sensor-sensor lainnya

25

IV. DIGITAL ELEVATION MODEL (DEM)


DEM merupakan data ketinggian permukaan bumi Data DEM bisa didapatkan dari berbagai sumber di antaranya: Satelit yang menggunakan sensor LIDAR, RADAR, FLIR. Foto pertampalan dari photogrammetry. Data DEM dari pesawat NASA (SRTM). Survey terristris.

Processing peta topography.


Data DEM umumnya dalam format raster yang berisi nilai ketinggian dari nilai pixel-nya. Diperlukan pengolahan lebih lanjut untuk menampilkan tampilan 3D dari permukaan bumi. Dari data DEM dapat diturunkan informasi lainnya seperti kemiringan (slope), kemiringan (aspect), hillshading, dll
26

Data DEM digunakan untuk analisis yang berhubungan dengan ketinggian seperti banjir, gunung berapi, deformasi tanah, dan lain sebagainya. Namun akurasi dari hasil analisis tergantung dari resolusi data DEM

SRTM DEM original data


27

Hill shading

28

Coloured height & Hill shading

29

V. RASTER TO VECTOR
Raster to Vector merupakan konversi data raster ke dalam data vektor Proses konversi tersebut dinamakan digitasi Hardware untuk proses digitasi adalah digitizer Proses digitasi dapat dilakukan secara manual oleh operator atau otomatis menggunakan software tertentu. Untuk proses otomatis sangat tergantung dari kualiatas gambar atau data

rasternya. Namun umumnya proses ini membutuhkan editing lanjutan pasca


konversi sehingga kadang kala sama seperti proses manual. Saat ini proses digitasi umumnya menggunakan metode on screen digitizing. Proses ini lebih cepat dan efisien, dimana kesalahan dapat langsung dideteksi dan dikoreksi di layar monitor

30

REFERENSI
Lillesand & Kiefer. Remote Sensing and Image Interpretation. John Willey & Sons, Inc. Canada, 1994. http://www.nrcan.gc.ca/earth-sciences/geography-boundary/remotesensing/fundamentals/1430

31

TERIMA KASIH!

32

Anda mungkin juga menyukai