Anda di halaman 1dari 25

Meet The Expert

GANGGUAN AFEKTIF DENGAN ATAU TANPA GEJALA PSIKOTIK


Oleh: Muhammad Anshar Khalilul Harmi 0810313225 P. 1301 Sukhvinder Singh 0810314160 P. 1302 Preseptor : Dr. Heryezi Tahir, Sp.KJ

LATAR BELAKANG
Gangguan suasana perasaan /gangguan mood /afektif sekelompok penyakit yang biasanya mengarah ke depresi atau elasi (suasana perasaan yang meningkat) Pasien dengan mood yang meninggi menunjukkan sikap meluap-luap, gagasan yang meloncatloncat, penurunan kebutuhan tidur, peninggian harga diri dan gagasan kebesaran

Pasien dengan mood yang depresi merasakan hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, pikiran tentang kematian dan bunuh diri

depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan dan perasaan tidak ada harapan lagi saat ini, depresi menjadi gangguan kejiwaan yang sangat mempengaruhi kehidupan, baik hubungan dengan orang lain maupun dalam hal pekerjaan WHO memprediksikan pada tahun 2020, depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang banyak dialami masyarakat dunia

Gangguan manik depresi atau gangguan bipolar (episode depresi dan manik yang bergantian)

gangguan mood yang mempengaruhi sekitar 5.700.000 orang Amerika Gejala gangguan bipolar sangat bervariasi dan sering mempengaruhi keseharian individu dan hubungan interpersonal dan memiliki resiko bunuh diri yang besar

Sindrom mania

sindrom depresi

tingginya kadar serotonin pada celah sinaps neuron khususnya pada sistem limbik. defisiensi dari salah satu atau beberapa neurotransmiter aminergic pada celah sinap neuron khususnya di sistem limbik sehingga aktivitas reseptor serotonin menurun

Hampir pada semua kasus, gangguan bipolar mengalami kekambuh an

15% penderita , terutama wanita, mengala mi empat episode atau lebih setiap tahunnya

Tidak ada cara yang pasti untuk mence gah ganggu an bipolar.

Namun dengan perawatan dini gangguan kesehatan mental dapat membantu mencegah gangguan bipolar atau kondisi kesehatan mental yang lebih buruk

TUJUAN

untuk memenuhi tugas ujian dalam Kepaniteraan Klinik Psikiatri Program Pendidikan Profesi Fakultas

MANFAA T

memahami gangguan suasana perasaan /gangguan mood /afektif, etiologi dan patogenesis, manifestasi klinis, pemeriksaan status mental, penegakan diagnosis, pengelolaan dan penatalaksanaan secara efektif dan efisien serta menentukan

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Gangguan mood kelompok gangguan psikiatri dimana mood yang patologis akan mempengaruhi fungsi vegetatif dan psikomotor yang merupakan gambaran klinis utama dari gangguan tersebut

SEJARAH

Empedocles (490-420 SM) mengemukakan teori humoral bahwa terdapat empat elemen dasar yang dikarakteristikkan oleh cairan tubuh manusia yaitu: darah, css, cairan empedu, cairan di limpa. Wilhelm Griesinger (1817-1869) menyatakan penyakit mental adalah penyakit somatis dan penyebab dari penyakit mental dapat ditemukan di
otak.

Emil Kreplin (1855-1926) menyatakan bahwa penyakit mental disebabkan oleh faktor hereditas

EPIDEMIOLOGI
pengamatan universal

prevalensi gangguan depresif berat pada wanita 2x > lakilaki Survei melaporkan prevalensi yang tinggi dari depresi terjadi pada usia 18-44 tahun

Onset gangguan bipolar I lebih awal dari daripada onset gangguan depresi. Onset gangguan bipolar I usia 5-50 tahun. Laporan kasus gangguan bipolar I >50 tahun sangat jarang terjadi pada seseorang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat, telah bercerai atau berpisah dengan pasangan hidup

ETIOLOGI
FAKTOR BIOLOGIS
kekurangan neurotransmiter serotonin, norepinefrin dan dopamin depresi. Kelebihan neurotransmiter penyebab gangguan manik

FAKTOR GENETIK
Penelitian Kendler (1992) resiko depresi sebesar 70% faktor genetik, 20% faktor lingkungan dan 10% akibat langsung dari depresi berat

FAKTOR PSIKOSOSIAL
pola pengasuhan, orang tua : menuntut dan kritis, menghargai kesuksesan dan menolak semua kegagalan membuat anak mudah terserang depresi di masa depan

Menurut PPDGJ III, gangguan suasana perasaan (mood/afektif) dibagi menjadi:

F30 EPISODE MANIK (afek yang meningkat)


F30.0 Hipomania F30.1 Mania Tanpa Gejala Psikotik F30.2 Mania Dengan Gejala Psikotik F30.8 Episode Manik Lainnya F30.9 Episode Manik YTT

F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR


F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomanik F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Tanpa Gejala Psikotik F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Dengan Gejala Psikotik F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau Sedang F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik F31.5 s/d F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT

F32 EPISODE DEPRESIF


Gejala utama ( pada derajat ringan, sedang, dan berat ): Afek depresif Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas Kategori diagnosis episode depresif ringan (F32.0), sedang (F32.1) dan berat (F32.2) hanya digunakan untuk episode depresi tunggal (yang pertama)

F33 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG


Gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari : episode depresif ringan, sedang, berat (F32.0 s/d F32.3) rata-rata lamanya sekitar 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan gangguan afektif bipolar.

F34 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD[AFEKTIF]) MENETAP


F34.0 Siklotimia F34.1 Distimia F34.8 Gangguan Afektif Menetap Lainnya F34.9 Gangguan Afektif Menetap YTT

F38 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD[AFEKTIF]) LAINNYA


F38.0 Gangguan Afektif Tunggal Lainnya F38.1 Gangguan Afektif Berulang Lainnya F38.8 Gangguan Afektif Lainnya YTT

F38.9 Gangguan Afektif YTT


Untuk dipakai hanya sebagai langkah terakhir jika tak ada istilah lain yang dapat digunakan. Termasuk: psikosis afektif YTT.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


Kategori

Episode Manik

Episode Depresif
postur membungkuk, pergerakan Spontan (-), putus asa dan memalingkan pandangan

1. tereksitasi, banyak Deskrip bicara, si sering hiperaktif umum

2. Mood, afek dan perasaa n 3. Bicara

Euforik, lekas Marah, toleransi yang rendah, labil, mudah beralih dari tertawa marah depresi hitungan menit / jam

penarikan sosial dan penurunan aktifitas secara menyeluruh

tidak dapat disela kecepatan dan saat bicara dan rewel, volume bicara suka mengganggu , yang menurun, gagasan yang respon yang lambat meloncat-loncat (flight terhadap suatu of idea) pertanyaan.

4. 75% pasien manik Ganggua Waham sesuai mood n kesehatan, kemampuan persepsi atau kekuatan yang luar biasa. 5. Pikiran tema kepercayaan dan kebesaran diri, sering kali perhatiannya mudah dialihkan, gagasan yang tidak terkendali

waham bersalah, memalukan, tidak berguna, kemiskinan, kegagalan, penyakit somatik pandangan negatif tentang dunia dan dirinya sendiri. Isi pikiran: kehilangan, bersalah, bunuh diri, kematian

6. Sensoriu m dan kognisi

orientasi dan daya ingat masih intak, beberapa pasien sangat euforik Sehingga menjawab kadang tidak tepat

50-70% dari semua pasien depresi gangguan kognitif yang pseudodemensia

75% pasien manik 10-15% pasien 7. senang depresi Penge menyerang atau melakukan ndalia mengancam, dapat bunuh diri dan n melanggar peraturan kira-kira 2/3 impuls memiliki gagasan
bunuh diri.

8. sulit untuk dipercaya, terlalu menonjolkan Reliabilit bohong dan hal-hal yang buruk as penipuan sering dan menekan halditemukan pada hal yang baik pasien mania

TERAPI

Psikososial
terapi kognitif, terapi interpersonal dan terapi perilaku

Farmakoterapi
NIMH Treatment of Depression Collaboration Research Program, menemukan bahwa farmakoterapi, baik sendiri maupun dengan psikoterapi merupakan terapi terpilih untuk pasien dengan gangguan depresif

Terapi keluarga dapat menurunkan stress dan menerima stress serta menurunkan kemungkinan relaps

Terapi Farmakologi
ANTIDEPRESAN TRISIKLIK (TCA)
menghambat ambilan neurotransmiter peningkatan konsentrasi neurotransmiter monoamine pada celah sinaptik sehingga berefek antidepresan
INHIBITOR AMBILAN KEMBALI SEROTONIN SELEKTIF (SELECTIVE SEROTONIN REUPTAKE INHIBITOR; SSRI)

Efek antikolinergik dan kardiotoksisitas lebih rendah dibanding TCA

Amitriptyline (generik, Elvail) Oral: 10; 25; 50; 75; 100; 150 mg tablet Parenteral: 10 mg/mL IM Dosis: 75-200 mg/hari

Fluoxetine(Prozac) Oral: 10; 20 mg pulveres, 10 mg tablet, 20 mg/mL liquid Dosis: 10-60 mg/hari

ANTIMANIA
mood modulator/mood stabilizer
Lithium carbonate(generik, Eskalith) Oral: 150; 300; 600 mg kapsul, 300 mg tablet, Dosis: 250-500 mg/hari ASAM VALPROAT Carbamazepine (generic, Tegretol) Oral: 200 mg tablet, Dosis: 400-600 mg/hari

PROGNOSIS

Baik, apabila

Episodenya ringan, tidak ada gejala psikotik Perawatan di rumah sakit singkat, 1xperawatan riwayat persahabatan yang erat dan baik hubungan psikososial yang baik dan kokoh Fungsi keluarga yang stabil dan baik Tidak ada gangguan psikiatri komorbid, gangguan kepribadian

Buruk, apabila

Adanya penyerta gangguan distimik Penyalahgunaan alkohol dan zat-zat lainnya Gejala gangguan kecemasan Riwayat >1 episode depresif sebelumnya Laki-laki lebih sering menjadi kronis dan mengganggu dibandingkan perempuan

KESIMPULAN
Gangguan mood suatu sindrom/ tanda-tanda dan gejalagejala yang berlangsung dalam hitungan minggu hingga bulan yang mempengaruhi fungsi dan pola kehidupan sehari-hari
Faktor yang berperan penting sebagai penyebab gangguan mood adalah faktor biologis, faktor genetika, dan faktor psikososial.

Penatalaksanaan untuk gangguan mood dengan terapi psikososial serta farmakoterapi. Pemilihan agen-agen farmakoterpi tergantung pada toleransi pasien
Gangguan mood cenderung bersifat kronis, dan pasien cenderung mengalami relaps

PENUTUP

Semoga dapat bermanfaat dan dapat dipahami mengenai Gangguan Suasana Perasaan / Mood /Afektif

Anda mungkin juga menyukai