Anda di halaman 1dari 9

Batuk

Batuk : refleks pengeluaran alami dari mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan sekresi yang berlebih, mukus, irritan, toksin, dan benda asing yang terdapat pada saluran pernafasan. Batuk melindungi sistem respirasi dengan membersihkan saluran nafas baik volunter ataupun involunter.

Batuk pada dasarnya dapat diklasifikasikan yaitu


1. batuk produktif - disebut sebagai batuk efektif karena mengeluarkan mukus atau sekresi dari paru paru. - Batuk produktif kebanyakan adalah akut dan sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Batuk jenis ini sebaiknya jangan dihentikan karena infeksi rekuren dan konstan tetap ada dan jika dihentikan maka tidak ada mekanisme untuk mengeluarkannya

2. Batuk nonproduktif - disebut juga batuk tidak efektif karena tidak akan mengeluarkan mukus atau sekresi dari paru paru. - Batuk nonproduktif merupakan batuk yang kering dan batuk iritasi tanpa dahak. Batuk nonproduktif biasanya kronis dan disebabkan oleh iritasi, debu, rokok, dan odem. - Batuk nonproduktif juga dapat disebabkan oleh lemahnya otot otot pernafasan, mukus yang kental, dan penyakit silia yang membawa mukus di saluran nafas.

Batuk juga dapat diklasifikasikan dengan akut adalah batuk terjadi tidak lebih dari tiga minggu contohnya adalah batuk infeksi, kronik adalah batuk lebih dari tiga minggu Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai dengan mukus, batuk basah adalah batuk yang disertai dengan mukus atau sekresi, batuk dari dada dan batuk dari tenggorokan dimana produktif atau tidak produktif Batuk paroksimal adalah batuk yang berulang atau spasmodic Batuk bovine adalah batuk yang tidak bersuara karena paralisis dari laring, dan batuk psikogenik adalah batuk yang disadari oleh pasien untuk mendapatkan perhatian.

Mekanisme batuk
Reseptor batuk diperkirakan terletak pada hidung, sinus, kanal auditori, nasofaring, laring, trakea, bronki, pleura, diafragma, dan mungkin terdapat perikardium dan saluran pencernaan. Jika reseptor batuk dirangsang, nervus vagus dan glosofaringeus akan membawa impuls ke pusat batuk di medulla. Dari sana, impuls akan ditransmisikan ke laring, interkostal, dan otot abdomen. Proses terjadinya batuk dimulai dengan adanya inspirasi yang dalam yang akan diikuti dengan penutupan glotis selanjutnya terjadi relaksasi dari diafragma dan kontraksi dari otot abdomen dan interkostal. Hal ini akan menyebabkan peningkatan tekanan di paru paru dan akan membuka glotis untuk melepaskan ekspirasi yang kuat dan bising yang kita kenal sebagai batuk.

Gejala batuk
Batuk sendiri merupakan suatu gejala yang biasa berhubungan dengan radang tenggorokan, suara serak, hambatan pada hidung, tidak dapat bernafas, heartburn atau nyeri dada, gangguan tidur, sesak pada saat latihan, terkadang pada saat tertawa, istirahat, inkotinensia urin, hemoptisis, gangguan konsentrasi, sakit perut, mual, muntah, dan pembengkakan kelenjar. Batuk akan menghasilkan dahak yang berwarna putih, hijau, kuning, tidak berwarna atau bercampur darah

Efek batuk Efek batuk selama batuk adalah anus akan tertutup dengan rapat yang dapat menyebabkan fisura dari anus, penekanan pada abdomen akan meningkat yang dapat menyebabkan hernia pada diafragma, otot perut, atau pada kantung skrotum. Karena adanya penekanan pada dada dapat menyebabkan emfisema oleh udara, dan pada batuk yang keras, dapat terjadi sakit kepala

Diagnosis batuk - Diagnosis dapat dibuat dengan cara mengenali jenis batuk, sputum, dan adanya hemoptisis, nyeri, sulit bernafas, bersin,dll. - Pemeriksaan klinis dijumpai kongesti paru, hidung, iritasi dari tenggorokan dan auskultasi paru sangat penting untuk mengeluarkan diagnosis rale, ronki, dan wheezing. Batuk dapat didiagnosa dengan riwayat dari pasien dan karakter dari batuk seperti batuk pada perokok maka dicurigai akibat rokok yang menginduksi bronkitis, batuk pada bayi yang dicurigai malformasi dari saluran nafas, jika batuk berulang pada anak anak maka dicurigai adanya komplek primer,jika batuk yang kuat pada anak maka dicurigai adanya batuk rejan, batuk pada saat bekerja maka dicurigai adanya penyakit paru akibat kerja dan batuk pada malam hari dengan sulit bernafas dan wheezing dicurigai asma atau gagal jantung.

Sputum biasanya dapat menjelaskan penyebab dari batuk berdasarkan jumlah, konsistensi, warna, bau, dan kekentalan. Batuk purulen mengindikasikan adanya pneumonia, bronkitis,dll. Batuk yang bercampur darah akan mengindikasikan adanya tuberkulosis dan pneumonia. Batuk yang berwarna kuning atau hijau mengindikasikan adanya bakteri, leukosit, dan pus.

Anda mungkin juga menyukai