Anda di halaman 1dari 51

Kinetika Reaksi

Kinetika Kimia dan Laju Reaksi


Kinetika kimia : ilmu yang mempelajari kecepatan atau laju reaksi kimia dan mekanisme (tahapan) reaksinya Laju reaksi menggambarkan seberapa cepat reaktan terpakai dan produk terbentuk

Penting ???

Reaktan Produk Definisi Matematika Perubahan kuantitas reaktan atau produk selang waktu tertentu Kuantitasnya dapat berupa : massa, volume, konsentrasi, tekanan, dll
Laju kuantitas final kuantitas initial

waktu final waktu initial


[ ] p
or

Laju Reaksi
Untuk mempelajari laju reaksi: Identifikasi reaktan dan produk Tuliskan reaksi kimia-nya Menghitung konsentrasi salah satu reaktan atau produk selama interval waktu tertentu Monitoring yang berkelanjutan harus dilakukan sebisa mungkin dan Harus punya prosedur untuk mengukur konsentrasi salah satu spesies yang terlibat

Bagaimana Memonitornya ?
Pengurangan massa Gas yang dilepaskan Intensitas warna Perubahan tekanan Beberapa analisis kimia

Contoh
Reaksi Dekomposisi N2O5 Dinitrogen pentaoksida dapat terdekomposisi menurut reaksi : 2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g) Reaksi ini dapat berlangsung dalam suatu pelarut inert seperti CCl4

N2O4 akan tetap berada dalam pelarut dan O2 akan terbang sehingga dapat diukur

Contoh :
Kita dapat mengukur O2 selama reaksi dekomposisi N2O5 berlangsung Temperatur harus dijaga sampai ketelitian 0,01oC Larutan harus dikocok untuk menghindari adanya O2 yang terlarut jenuh Diketahui bahwa pada awalnya reaksi berlangsung cepat kemudian melambat

Stirring bar

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi


1. Sifat alami reaktan Seperti : a. Bensin cair terbakar perlahan, tetapi bensin gas terbakar eksplosif b. Dua larutan yang tidak bercampur ( immiscible) bereaksi lambat pada interface, bila dikocok reaksi bertambah cepat c. Fosfor putih terbakar spontan dalam udara, tetapi fosfor merah stabil di udara

2. Konsentrasi reaktan Seperti : Untuk reaksi 2HCl(aq) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g) bila konsentrasi HCl ditingkatkan laju reaksi akan meningkat. Hal ini dapat diamati dengan pelepasan gas hidrogen

3. Temperatur Tergantung dari perubahan entalpi reaksi, Hrxn = +, membutuhkan kalor, sehingga meningkatkan temperatur akan meningkatkan laju. Secara umum, peningkatan 10o K menyebabkan kenaikan laju dua kali lipatnya. 4. Kehadiran Katalis Menurunkan energi aktivasi reaksi

Teori Laju Reaksi


1.Teori Tumbukan
Berdasarkan teori kinetik-molekuler Reaktan harus bertumbukan agar dapat bereaksi Mereka harus bertumbukan dengan energi yang cukup dan orientasi yang tepat,sehingga dapat memutuskan ikatan lama untuk membentuk ikatan baru Bila temperatur naik, maka energi kinetik rataratanya bertambah-laju reaksi juga bertambah Bila konsentrasi dinaikkan, maka jumlah tumbukan akan bertambah sehingga laju reaksi pun meningkat

Teori Laju Reaksi


Teori Tumbukan
oksigen tumbukan Tumbukan etuna

karbon dioxida

air

Teori Laju Reaksi


2.Transition state Ketika reaktan bertumbukan mereka akan membentuk kompleks teraktifkan Kompelks teraktifkan tersebut berada pada keadaan transisi. Waktu hidup sekitar 10 100 fs Kemudian akan membentuk produk atau reaktan Ketika produk terbentuk, sangatlah sulit untuk kembali ke keadaan tansisi, untuk reaksi yang eksotermal

Reaction Profile Profil Reaksi

Contoh Profil Examples of Reaction Profile Reaksi

Contoh Profilof Examples Reaction Profile Reaksi


Energi aktivasi tinggi, panas reaksi rendah

Energi aktivasi rendah, panas reaksi tinggi

Kembali ke
Reaksi dekomposisi N2O5 2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g)

Dekomposisi Reaksi N2O5

Hasil ekperimen

Laju produksi O2 berkurang

Laju reaksi rata-rata


Kita dapat menghitung laju reaksi rata-rata pembentukan oksigen selang waktu tertentu
Kecepatan rata-rata pembentukan O2

laju

VO2 t

Satuan laju untuk reaksi ini adalah mL O2 / s

Perhatikan bahwa laju reaksi berkurang sejalan meningkatnya waktu

Plot Data

Laju Instantaneous
Dari grafik terlihat bahwa laju reaksi berkurang selama waktu reaksi Laju Instantaneous Laju pada waktu tertentu Dilihat dari slope (tengensial)

Slope pada 4000 s Slope pada 2400 s Slope pada 1600 s

Laju pembentukan O2 semakin berkurang

Laju pembentukan O2 pada waktu nol ( 0 s) atau pada saat reaksi tepat akan dimulai

Laju Awal Reaksi (Initial Rate)

Laju vs Konsentrasi
Kita dapat mengembangkan secara kuantitatif hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi Dengan mencari tangensial dari kurva [N2O5], kita dapat mengukur laju reaksi Sesuai dengan data dapat diketahui bahwa laju raksi berbanding lurus dengan konstanta laju reaksi Laju = k [N2O5] Sehingga kita dapat menghitung nilai k untuk tiap nilai laju reaksi

Hukum Laju Reaksi


Untuk reaksi umum aA + bB + .. eE + fF + gG. Hukum laju reaksinya : v = k [A]x[B]y Dimana v = laju reaksi k = konstanta laju reaksi x, y = orde reaksi terhadap A dan B x+y = total orde reaksi Orde reaksi tidak selalu sama dengan koefisien reaksi

Mencari Hukum Laju


Metode laju awal reaksi
Orde untuk tiap reaktan dapat dicari dengan Merubah konsentrasi awalnya Menjaga konsentrasi dan kondisi reaktan lainnya tetap Mengukur laju awalnya Perubahan pada kecepatan digunakan untuk mengukur orde tiap reaktan. Prosesnya dilakukan secara berulang-ulang

Contoh : N2O5
Diambil dari dekomposisi N2O5

Hukum laju :

v = k[N2O5]x

Tujuannya adalah mencari x

Contoh N2O5
Eksp. 1

Eksp. 2
Kita bagi persamaan eksperimen 1 dengan persamaan eksperimen 2

Contoh yang lebih kompleks


Untuk reaksi dibawah diperoleh hasil :

Contoh yang lebih kompleks


Untuk Order A Gunakan Reaksi 1 dan 2 Untuk Order B Gunakan Reaksi 1 dan 3
x

6,8 10 M / s 0,060M 8 1,7 10 M / s 0,030M x


8

4,9 108 M / s 0,010M 8 1,7 10 M / s 0,020M y


y

4,0 2 x2

2,9 2 y y 3/ 2

Untuk Order C Gunakan Reaksi 1 dan 2

Sehinga diperoleh
z

1,7 10 M / s 0,100M 8 1,7 10 M / s 0,050M z


8

X = 2, y = 3/2 dan z = 0

Hukum Laju:
V = k [A]2[B]3/2 Total orde : 31/2

1 2 z0

Mencari Hukum Laju Reaksi


Metode Grafik
Dengan menggunakan integrated laws, dapat diperoleh garis lurus dari plot data. Order reaksi ditentukan apabila data sesuai dengan plotnya

Finding the Rate Mencari Hukum LajuLaw Reaksi

Dilihat dari plot ini maka dapat disimpulkan bahwa reaksi dekomposisi N2O5 merupakan reaksi order 1 karena menghasilkan garis lurus

Reaksi Order Pertama


Beberapa aplikasi dari reaksi order I Menggabarkan berapa banyak obat yang dilepas pada peredaran darah atau yang digunakan tubuh Sangat berguna di bidang geokimia Peluruhan radioakif Waktu Paruh (t1/2) Waktu yang dibutuhkan untuk meluruhkan dari kuantitas awal suatu reaktan

Waktu Paruh
Dari data N2O5 dilihat bahwa dibutuhkan waktu 1900 detik untuk mereduksi jumlah awal N2O5 menjadi setengahnya. Butuh 1900 detik lagi untuk mereduksi setengahnya kembali

Waktu Paruh
Hubungan waktu paruh dengan konstanta laju reaksi

Waktu paruh dapat digunakan untuk menghitung konsntanta laju reaksi orde pertama Contoh N2O5 dengan waktu paruh 1900 detik

Pengaruh Temperatur
Laju reaksi sangat bergantung dengan temperatur
Berikut adalah konstanta reaksi dekomposisi N2O5 pada berbagai temperatur

Waktu Paruh Reaksi Orde 2

Pengaruh Temperatur
Persamaan yang menyatakan hubungan ini adalah persamaan Arrhenius

Pengaruh Temperatur
Bentuk lain persamaan Arrhenius:

Jika ln k diplot terhadap 1/T maka akan didapat garis lurus dengan nilai tangensial Ea/R

Energi Aktivasi
Energi yang dibutuhkan oleh suatu molekul untuk dapat bereksi

Hasil dari perhitungan data N2O5

Temperatur dan Ea
Bila temperatur meningkat, fraksi molekul yang memiliki energi kinetik pun meningkat sehingga meningkatkan energi aktivasinya

Mekanisme Reaksi
Belangsung dapat berlangsung hanya dengan satu tahap Contoh: Na+(aq) + OH-(aq) + H+(aq) + Cl-(aq) H2O(l) + Na+(aq) + Cl-(aq)

Spectator ions

Mekanisme Reaksi
Kebanyakan reaksi kimia berjalan dengan beberapa tahap yang berurutan Setiap tahapan memiliki laju yang bersesuaian Laju keseluruhanditentukan oleh tahapan yang berlangsung paling lambat (rate-determining step) Mebgapa? Prinsip: Jika konsentrasi suatu reaktan muncul dalam persamaan laju reaksi, maka reaktan tersebut atau sesuatu yang merupakan hasil penurunan reaktan tsb terlibat dalam tahapan yang lambat. Jika tidak muncul dalam persamaan laju reaksi, maka baik reaktan maupun turunannya tidak terlibat dalam tahapan yang lambat.

Reaksi dekomposisi N2O5 2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g) Reaksi ini bukan reaksi orde 2 walaupun ini merupakan reaksi bimolecular

tumbukan

Dua molekul gas dalam tumbukan

v = k [N2O5] Persamaan ini menunjukkan bahwa tahapan yang paling lambat melibatkan satu molekul N2O5 yang terdekomposisi
lambat cepat

+ lambat

cepat

Tahapan pertama merupakan unimolecular dimana tiap molekul pecah. Mereka tidak bertumbukan terlebih dahulu

Tahap I

Tahap II

e n e r g i

Tahap III

Ea1

Ea2

Ea3

Koordinat reaksi

Contoh, lagi.
O H3C C CH3 + OH H3C C CH3 OH + H+ fast + OH H3C C CH3

Reaksi yang dikatalisis asam antara propanon dengan iodin CH3COCH3(aq) + I2(aq) CH3COCH2I(aq) + HI(aq) r = k[CH3COCH3]1[H+]1[I2]o
H+(aq)

slow

OH H3C C CH2 + OH

+ H+

fast H3C C CH2 + I2 + OH H3C C CH2I + I

H3C C CH2I + IO H3C C CH2I + HI

fast

Contoh, lagi.
Reaksi antara metanol dan asam HCl

CH3OH(aq) + HCl(aq) CH3Cl(aq) + H2O(aq)


r = k[CH3OH][HCl]

H3C OH + H

+ H H3 C O H

H H C O H H Cl H H H C H Cl + O H H

Bila eksperimen dialkukan dengan sangat teliti:


Penambahan dari suamber asam kuat yang lain dan menambahakan [Cl-] dari NaCl kecepatan reaksi jug bertambah, jadi r = k[CH3OH][H+][Cl-] [H+]

Katalisis
Katalis meningatkan koefisien reaksi dengan menyediakan jalur reaksi alternatif (atau mekanisme) dengan energi aktivasi yang lebih rendah Katalis tidak mengubah kesetimbangan hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan Contoh: Produksi NH3 menggunakan katalis Pt Catalytic converter pada knalpot

Aksi Katalis

Katalisis
Homogen Heterogen : satu fasa : reaktan dan katalis berada pada fasa yang berbeda

Contoh : pada produksi amonia N2 + 3H2 2NH3 (katalis Pt) Tahapan penentu laju adalah pemutusan ikatan H-H

Anda mungkin juga menyukai