Anda di halaman 1dari 4

HASIL DISKUSI

DERMATITIS ATOPIK
Kelompok 5
030.06.072 Dimas Qadar Raditiyo
030.06.092 Fildzah Dini Safitri
030.07.073 Dwi Kartika Sari
030.07.074 Dwi Rahma Safitri
030.07.075 Dwi Rahmawitta Basri
030.07.076 Edi Susanto
030.07.077 Efbri Chauresia Dalitan
030.07.078 Eka Marliana
030.07.079 Eki Marlaiani
030.07.080 Elizabeth Joan Salim
030.07.081 Endah tri puspitasari
030.07.082 Erika Devi Andriani
030.07.083 Erika Pratami
030.07.084 Erina Steviana
030.07.085 Ervan Surya
030.07.086 Eva Apiani

Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti

KASUS
Seorang laki-laki,30 tahun pekerja bangunan dating dengan keluhan
gatal-gatal terutama di lipat siku,lutut,kaki.Os sejak 3 tahun ini sudah
beberapa kali mengalami kekambuhan,sudah berobat ke puskesmas
belum juga sembuh .Klinik tampak bercak eritematosa,batas tidak
tegas,polimorph,madidans dan terdapat pus.
Pada anamnesa os mengatakan yang tinggal sendiri di kampung
menderita sakit asma,sedangkan os sendiri sering sering nyeri lambung
dan tidak bisa minum susu karena akan bertambah gatalnya.status
generalis dalam batas normal,pemeriksaan penunjang dermografisme
putih(+),dan untuk mempertajam diagnosa dilakukan pemeriksaan lab
dan biopsy hasil belum ada.

DAFTAR PUSTAKA
Braun RG, Burns T. Lecture Notes Dermatology. 8th ed. Jakarta:
Erlangga; 2005. P. 73-7.

Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
editors. Flitzpatricks Dermatology In General Medicine. In: Leung
DYM, Eichenfield LF, oguniewicz M. Atopic Dermatitis (Ectopic
Ezema). Volume I. 8th ed. New York: McGraw-Hill; 2003. p. 146-58.

Siregar RS. Saripati Penyakit Kulit. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2005. P. 115-8.

Djuanda A, Hamzah M, Aisah, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.


5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008. p. 138-47.

Amiruddin D. Penatalaksanaan Dermatitis Atopik. J Med Nus 2005;


26:36-41.

Krafchik BR. Atopic Dermatitis. Available at


http://emedicine.medscape.com/article/1049085/overview. Accessed on
October 16, 2008.

Marks R. Practical Problems In Drmatology. 2nd ed. London: Martin


Dunitz; 1996. p. 39-40.

Anda mungkin juga menyukai