Anda di halaman 1dari 4

Skenario 1: Ruam kulit

Seorang perempuan, usia 40 tahun, BB: 80 kg, pekerjaan pedagang sayur keliling. Pasien
datang dengan keluhan bercak-bercak kemerahan di perut, ketiak, dan paha sejak 1 tahun
yang lalu. Bercak-bercak tersebut terasa gatal terutama saat berkeringat, sehingga penderita
sering menggaruknya. Saat bekerja, penderita sering menggunakan baju berlapis-lapis.
Penderita pernah berobat ke puskesmas dan mendapatkan salep Hidrokortison dan tablet kecil
berwarna kuning, namun bercak tidak membaik, hanya gatalnya yang berkurang setelah
minum obat dan gatal akan muncul lagi bila berkeringat. Pemeriksaan pada lesi kulit tampak
adanya plakat eritema berskuama, batas tegas, bagian tepi aktif dan bagian tengah lesi
menyembuh (central healing). Pada pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10% tampak
hifa bercabang dan spora. Dokter memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang lebih lanjut
untuk diagnosis dan faktor-faktor yang berkaitan.

Referensi:
a) Budimulja U. Morfologi dan cara membuat diagnosis. Dalam: Ilmu penyakit kulit dan
kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2007: 34-42.
b) Goedadi M, Suwito H. tinea korporis dan tinea kruris. Dalam: Budimulja U,
Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL, Dwihastuti P, Widaty S. Dermatomikosis
Superfisialis. Jakarta: BP FKUI; 2004: 31-5
c) Shannon Verma, Michael P. Heffernan. Superficial Fungal Infection:
Dermatophytosis, Onychomycosis, Tinea Nigra, Piedra. In: Fitzpatricks Dermatology
in General Medicine. Vol 2. 7th ed. New York: Mc Graw-Hill Book Co., 2008: 1807-
21.
d) Budimulja U. Mikosis. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Edisi ke-7. Jakarta: BP FKUI; 2010: 100-01.
e) Suroso Adinugroho, Robert Soripada Siregar. Pemeriksaan penunjang diagnosis
dermatomikosis superfisial. Dalam: Unandar Budimulja, Kuswadji, Kusmarinah
Bramono, editors. Dermatomikosis superfisialis. Balai penerbit FKUI: Jakarta;
2004:99-108.
f) Deanna A. Sutton. Basic Mycology. In: Duane R. Hospental, Michael G. Rinaldi.
Diagnosis and treatment of human mycoses. New Jersey: Humana Press; 2008: 15-36.
g) Coohen DE, Jacob SE. Allergic Contact Dermatitis. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz
SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine, 8th ed. New York: Mc Graw Hill, 2008: p135-46.
h) Djuanda A. Dermatosis Eritroskuamosa. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, ed.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-7. Jakarta: BP FKUI; 2010: 189-205.
i) Gudjonsson JE & Elder JT. Psoriasis. In: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller
AS, Leffel DJ, Wolff K. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 8th ed.
Volume 1. New York: Mc Graw-Hill; 2012: 197-231.

Skenario 2: Tumor kulit


Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan utama bintil-bintil di
wajah sejak 1 tahun lalu. Bintil-bintil tidak disertai rasa gatal dan nyeri. Pasien sering
terpapar sinar matahari dan tidak menggunakan tabir surya. Pasien belum pernah berobat
sebelumnya. Anggota keluarga maupun teman tidak ada yang sakit seperti ini. Pemeriksaan
fisik pada lesi kulit tampak adanya papul dan plakat, diameter 1-2cm, warna coklat muda,
coklat tua, maupun kehitaman, lokasi di wajah. Gambaran histopatologik dari lesi kulit
tampak akantosis, papilomatosis, pseudohorn cysts, hiperkeratosis. Dokter memerlukan
beberapa pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk diagnosis dan faktor-faktor yang
berkaitan.

Referensi:
a) James WD, Baerger TG, Elston MD. Epidermal Nevi, Neoplasms, and Cysts. In:
Andrews Diseases of The Skin Clinical Dermatology, 10th ed. Canada: Saunders
Elsevier; 2006: 646-50.
b) Thomas VD, Swanson NA, Lee KK. Benign epithelial, tumors, hamartomas, and
hyperplasias. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, et al. Fitzpatricks Dermatology in
General Medicine 8th edition. New York: Mc Graw Hill Book 2012: p1319-36.
c) Androphy EJ and Kirnbauer R. Human Papilloma Virus Infections. In : Wolff Klaus,
Goldsmith LA, Katz SI. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine, 8th ed. New
York: Mc.Graw-Hill; 2012: 2421-33.
d) Piggott C, Friedlander SF, and Tom W. Poxvirus Infections. In: Fitzpatricks
Dermatology in General Medicine, 8th ed. New York: Mc.Graw-Hill; 2012: 2402-20.

Skenario 3: Kelainan pigmentasi kulit


Seorang wanita, usia 25 tahun, belum menikah, datang dengan keluhan bercak putih di wajah
dan tangan sejak 1 tahun lalu. Bercak putih awalnya kecil dan sedikit, namun semakin lama
bertambah banyak dan melebar. Tidak ada rasa gatal maupun baal. Anggota keluarga tidak
ada yang sakit seperti. Pemeriksaan fisik pada lesi kulit tampak adanya makula depigmentasi
batas tegas, multipel, diameter 1-5cm, warna putih susu, tidak berskuama. Pemeriksaan
lampu Wood pada lesi tampak berwarna putih susu atau seperti kapur. Gambaran
histopatologik dari lesi kulit tampak adanya epidermis hipokeratosis, pertambahan kolagen di
dermis, adneksa kulit agak atrofi, tidak tampak adanya melanosit pada lapisan basal
epidermis. Dokter memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk diagnosis
dan faktor-faktor yang berkaitan.

Referensi:
a) Hilde Lapeere et al. Hypomelanoses and Hypermelanoses. In: Fitzpatricks
Dermatology in General Medicine. Vol 2 7th ed. New York:Mc Graw Hill, 2008: 622-
40.
b) Halder RM, Sumayah J.Taliaferro. Vitiligo. In: Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine. Vol 2 7th ed. New York:Mc Graw Hill, 2008: 616-22.
c) Janik MP, Heffernan MP. Yeast Infections: Candidiasis and Tinea (Pityriasis)
Versikolor. In : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ.
Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Edisi VII. Volume 2. New York : Mc
Graw-Hill; 2008: 1828-30.
d) Radiono S. Pitiriasis Versikolor. Dalam: Dermatomikosis Superfisialis Pedoman untuk
Dokter dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: BP FK UI; 2004: 19-23.
e) Budimulja U. Mikosis. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Edisi ke-7. Jakarta: BP FKUI; 2010: 100-01.
f) Hattem SV, MD. Skin manifestations of diabetes. 2008. Available from:
http://www.ccjm.org/content/75/11/772.full.pdf+html.
g) Rea TH, Modlin RL. Leprosy. In: Freedberg IW, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF,
Goldsmith LA, Katz SI, editors. Fitzpatrick Dermatology in general medicine, 7th
edition volume 2. New York: Mc Graw Hill; 2008: p1786-9.
h) Amirudin MD, Hakim Z, Darwis E. Diagnosis penyakit kusta. Dalam: Sjamsoe-Daili
ES, Menaldi SL, Ismiarto SP, Nilasari H, penyunting. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin, edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2003, hal: 12-26.
i) Suroso Adinugroho, Robert Soripada Siregar. Pemeriksaan penunjang diagnosis
dermatomikosis superfisial. Dalam: Unandar Budimulja, Kuswadji, Kusmarinah
Bramono, editors. Dermatomikosis superfisialis. Balai penerbit FKUI: Jakarta;
2004:99-108.
j) Ponka D, Baddar F. Wood lamp examination. Can Fam Physician. Sep 2012; 58(9):
976.
k) Gupta LK, Singhi MK. Woods lamp. Indian J Dermatol Venereol Leprol 2004, vol
70, issue 2: 131-5.

Skenario 4: Nyeri Sendi


Seorang Nenek 65 tahun, datang dibawa ke Puskesmas oleh keluarganya dengan keluhan :
pergelangan kaki kanan sakit dan bengkak. Riwayat 2 minggu yang lalu kaki kanan terpeleset
di selokan di samping rumah. Pergelangan kaki bengkak, nyeri. Kalau untuk berjalan,
pincang, kadang diseret. Sudah dibawa ke tukang urut selama 4 kali, tetap sakit.
Riwayat Penyakit Dahulu : Sudah lebih 2 tahun kedua lutut sering sakit, terutama jika naik
tangga.
Riwayat Keluarga : Anak 2. Menophause sejak usia 50 tahun
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Kondisi umum : sadar, tampak kesakitan ( skala 4 )
Tanda Vital : T : 120 / 80 mmHg N : 80 x / mnt RR: 16 x/mnt t: afebris
Status Lokalis :
Ankle Kanan Look = Bengkak, Deformitas ( + ), warna lebih gelap
Feel = Nyeri tekan ( + ), Pulsasi a. dorsalis pedis ( + ), Sensorik ( + )
Move = Nyeri ( + ), ROM ( range of motion ) terbatas. Tidak bisa aktif
plantar flexi.
Lutut Kanan dan Kiri Look = genu varus ( + )
Feel = Nyeri tekan ( + ), krepitus ( + )
Move = Nyeri ( + ), ROM terbatas

Referensi:
a) Harrison. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, alih bahasa : Prof.Dr.Ahmad H.
Asdie, Sp.PD-KE, Edisi 13, Vol.5, EGC, Jakarta, 2000 : 2144-51
b) De Jong W. Sjamsuhidayat, Buku Ajar Ilmu Bedah 2nd ed, 2005
c) Robert Salter, Textbook of disorder and injuries of the musculoskeleat system.
3rd ed, Lippincott Williams and Wilkins, 1999
d) Louis Solomon, Apley's System of Orthopaedics and Fractures. 8th ed, 2001
e) Prof Chairuddin Rasjad MD. PhD, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi 2nd ed,
Bintang lamumpathe, 2003
f) Champbells Operative Orthopaedics, 10th ed,2006
g) Sabiston, Textbook of Surgery, 17th ed, 2006
h) Schwartz, Textbook of Surgery, 8th ed, 2005
i) Norton JA, Surgery; Basic Science and Clinical Evidence, 2001
j) Hamilton Bailey, Diagnosis in Surgery, 13th ed, 2000

Anda mungkin juga menyukai