Anda di halaman 1dari 8

Pangkalpinang, 11 Februari 2013 Nomor Lampiran Perihal : 024/GRI/AM/II/2013 Kepada Yth.

: POKJA Pengadaan Barang/Jasa pada : Sanggahan Pelelangan Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pekerjaan Pengadaan Pengelolaan Air Minum Bangka Pemasangan Pipa SPAM Belitung diDi Kawasan Khusus Kota Pangkalpinang Manggar

Sehubungan dengan Pengumuman Pemenang Lelang pada Satker PKPAM Bangka Belitung , untuk Pekerjaan Pengadaan Pemasangan Pipa SPAM Di Kawasan Khusus Kota Manggar, maka dengan ini kami menyampaikan sanggahan atas pekerjaan tersebut antara lain : 1. CV. GUNA ROGATE INDAH dengan nilai penawaran terkoreksi sebesar Rp. 1.407.102.000,- dinyatakan gugur pada tahap administrasi tanpa menjelaskan atau tanpa memberi keterangan alasan tidak lulus administrasi. Pada Dokumen Pengadaan disampaikan BAB III. E. 31.11 . Evaluasi Administrasi, dijelaskan tata cara evaluasi administrasi. Karena tidak adanya keterangan alasan perusahaan kami digugurkan, kami mencoba untuk analisa. Berikut kami sampaikan cheklist hasil evaluasi administrasi yang kami buat.

No

Syarat Administrasi sesuai LDP

Dokumen CV. Guna Rogate Indah

Ket

1. 2.

3. 4. 5. 6

Surat penawaran Surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau akte perubahannya Jaminan Penawaran asli Daftar kuantitas dan harga Surat perjanjian kemitraan/ kerja sama operasi Formulir Pra RK3K

Ada Tidak digunakan

sesuai

Ada Ada Tidak digunakan Ada

sesuai

7. 8.

9.

Formulir Rekap perhitungan TKDN Dokumen lain yang disyaratkan : - POA dan brosur pipa PVC dan galvaniz berikut asesories dari pabrikan - Brosur gate valve dan air valve Dokumen penawara teknis - Metode pelaksanaan - Jangka waktu pelaksanaan - Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan - Spesifikasi teknis - Daftar personil inti - Daftar bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan

Tidak digunakan

Ada

Ada

Ada Ada Ada

Ada Ada
Tidak digunakan

Dari hasil check list yang kami lakukan, CV. Guna Rogate Indah memenuhi persyaratan pada tahapan evaluasi administrasi. 2. Dari analisa yang kami buat, Pokja menggugurkan penawaran CV. Guna Rogate Indah pada formulir RK3K, karena kami menyampaikan Pra RK3K tidak dalam bentuk formulir, tetapi dalam bentuk penjabaran. Dan yang disampaikan dalam dokumen pengadaan adalah contoh bentuk Pra RK3K, bukan suatu bentuk formulir yang baku seperti Bentuk Formulir Isian Kualifikasi yang yang sudah baku tanpa ada kata-kata contoh Bentuk Formulir Isian Kualifikasi. Jadi peserta dapat menyampaikan Pra RK3K dengan penjabaran karena Pra RK3K yang kami sampaikan terlalu banyak untuk disampaikan apabila dalam bentuk formulir. Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Kontruksi dan Jasa Konsultasi, serta Peraturan Kepala LKPP Nomor 15 Tahun 2012 tentang standar dokumen Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah, tidak pernah terdapat klausul seperti dokumen pengadaan Nomor 03.20/PASCA/POKJA-PKAPM-BB/APBN/I/2013, tanggal 11 Januari 2013 yang disampaikan Pokja pada BAB III. E. 31.11.a.1).f). Formulir Pra RK3K(apabila formulir Pra RK3K tidak di isi atau dibiarkan tetap kosong maka dianggap tidak melampirkan.

Namun hal ini tidak dapat di gugurkan pada evaluasi penawaran, karena pada tahapan evaluasi penawaran hanya memeriksa kelengkapan dari dokumen penawaran sesuai dengan Dokumen Pengadaan disampaikan BAB III. E. 31.11 . Evaluasi Administrasi. Dan pada BAB III. E. 31.12 . Evaluasi Teknis point. h. Pra RK3K memenuhi keselamatan dan kesehatan kerja yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan kontruksi. Apabila terdapat halhal yang meragukan dapat dilakukan klarifikasi hanya untuk menegaskan bahwa K3 akan dilaksanakan. Tidak dapat menggugurkan teknis berdasarkan Pra RK3K. Sehingga hal ini menimbulkan penafsiran ganda dimana dalam satu dokumen terdapat dua pengertian berbeda yang dapat menggugurkan penawaran dari peserta pelelang. Berdasarkan hal tersebut diatas, CV. Guna Rogate Indah memenuhi syarat pada evaluasi administrasi. 3. Pada Dokumen Pengadaan BAB III. B. 11. Pemberian Penjelasan 11.4. dalam pemberian penjelasan Pokja ULP Menjelaskan kepada peserta mengenai : point l. Resiko K3 yang mungkin timbul akibat pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya. Dan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum, dijelaskan pada BAB IV Pasal 10. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Pejabat Pembuat Komitmen meliputi : ayat 3) memberi penjelasan tentang resiko K3 kontruksi bidang pekerjaan umum termasuk kondisi dan bahaya yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pada saat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) yang ditenderkan. Namun pada saat penjelasan pekerjaan /aanwijzing baik Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Pokja tidak pernah menjelaskan tentang resiko K3 yang timbul akibat pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya, termasuk dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan tidak terdapat klausul tentang resiko K3 yang timbul akibat pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum, dijelaskan pada BAB IV Pasal 11. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Penyedia Jasa meliputi : 1. Berhak memperoleh informasi ...dst. 2. Memasukan biaya penyelenggaranaan SMK3 ...dst. 3. Wajib membuat Pra RK3K sebagai salah satu kelengkapan penawaran lelang dalam proses pengadaan barang/jasa yang di ikuti sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang beralaku.

4.

5.

6.

Wajib menyusun tingkat resiko kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dibahas dengan PPK sebagaimana lampiran 4 yang disusun pada awal kegiatan. Wajib membuat RK3K sebagaimana lampiran 1 dan lampiran 2 dengan ketentuan : a. Dibuat pada awal kegiatan. b. Harus mencantumkan katagori resiko pekerjaan yang telah ditentukan bersama dengan PPK. c. Pada ...dst. d. Tinjauan ulang ...dst. ...dst. sampai dengan nomor 19.

Berdasarkan hal tersebut diatas, PPK dan Pokja tidak menyampaikan penjelasan tetang Pra RK3K yang bertentangan dengan Dokumen Pengadaan dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum. Dan CV. Guna Rogate Indah memenuhi persyaratan administrasi. 4. Proses pelelangan pekerjaan Pekerjaan Pengadaan Pemasangan Pipa SPAM Di Kawasan Khusus Kota Manggar, Pokja tidak melakukan persiapan dan tidak memahami pekerjaan yang akan diadakan dan tidak memahami isi dokumen, metode dan prosedur pengadaan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal berikut. a. Pengumuman Pelelangan pada poltal LPSE Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia pada website www.pu.go.id dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2013, Upload Dokumen penadaan dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2013, Upload Spesifikasi Teknis dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2013, Upload daftar kuantitas dan harga dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2013, Upload Gambar Kerja dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2013. Jadi secara keseluruhan Dokumen Penggadaan selesai di Upload pada tanggal 13 Januari 2013. b. Pada Dokumen Pengadaan terdapat persyaratan menyampaikan dokumen lain yang disayaratkan yaitu : - POA dan brosur pipa PVC dan Galvaniz berikut asesories dari pabrikan - Brosur Gate Valve dan Air Valve. Dan tenaga ahli yang disyaratkan adalah memiliki sertifikat sebagai berikut. - SKT Pelaksana Perpipaa Air Bersih - SKT Tukang Fitter/Filter Pipa - SKT Tukang Las Kontruksi Plat dan Pipa - SKT Juru Gambar/ Drafmen Tata Lingkungan. Pada pekerjaan ini tidak ada pekerjaan yang menggunakan pipa galvaniz dan air valve, serta tidak memerlukan personil dengan

SKT Tukang Fitter/Filter Pipa dan SKT Tukang Las Kontuksi Plat dan Pipa, karena personil tersebut tidak ada keterkaitan dengan item pekerjaan yang tertuang dalam bill of quantity. CV. Guna Rogate Indah tidak melampirkan Brosur dan Dukungan untuk Pipa Galvaniz, karena tidak terdapat item pekerjaan untuk pipa galvaniz pada bill of quantity yang disampaikan dalam dokumen pengadaan, sehingga CV. Guna Rogate tidak dapat digugurkan pada evaluasi administrasi. Jadi kami berkesimpulan bahwa Pokja bekerja tidak secara profesional dan proporsional, dimana terkesan mengarahkan paket pekerjaan ini kepada perusahaan tertentu. c. Perpres nomor 70 tahun 2012 Pasal 62. Ayat (1). Point e. Masa sanggah terhadap hasil pelelangan/seleksi sederhana perorangan selama 3 (tiga) hari kerja setelah pengumuman hasil pelelangan/seleksi sederhana perorangan dan masa sanggah banding selama 3 (tiga) hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan. Pengumuman pemenang pelelangan ini upload pada hari jumat tanggal 8 Februari 2013 dan batas akhir masa sanggah adalah hari senin tanggal 11 Februari 2013 sehingga masa sanggah terhitung dari hari sabtu tanggal 9 Februari 2013 s/d hari senin tanggal 11 Februari 2013. Hal ini bertentangan dengan Perpres nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah, dimana Pokja menggunakan 3 (tiga) hari kalender untuk masa sanggah. Hal ini dilakukan Pokja untuk memperkecil peluang peserta lelang untuk menyampaikan sanggahan. Bagaimana bila terjadi pada saat masa sanggah banding, yang masa sanggah banding jatuh pada hari libur, sehingga tidak ada peserta yang dapat menyampaikan sanggahan banding karena tidak bisa membuat jaminan sanggahan banding karena penerbit jaminan (bank) tidak ada yang bekerja pada hari libur. d. Pada jadual pelaksanaan pengadaan yang tercantum dalam dokumen pengadaan nomor 03.20/PASCA/POKJA-PKAPMBB/APBN/I/2013, tanggal 11 Januari 2013, BAB II Pengumuman Pemilihan Langsung, dapat dilihat bahwa Pokja tidak menyampaikan jadual pelelangan secara keseluruhan, dimana jadual pelaksanaan pengadaan hanya disampaikan dari waktu pendaftaran sampai dengan pembukaan dokumen penawaran. Padahal dalam pelelangan dengan metode pemilihan langsung pelaksanaan pengadaan dimulai dari pendaftaran sampai dengan masa sanggah. Pokja tidak transparan dalam melaksanakan pelelangan dimana untuk memberi batasan

informasi kepada peserta lelang. Walaupun jadual pelaksanaan pelelangan bersifat tentatif / dapat berubah sewaktu-waktu, namun Pokja harus menyampaikan secara rinci. Dan apabila terjadi perubahan jadual dapat disampaikan dalam info lain yang terdapat pada portal LPSE Kementerian PU untuk paket pekerjaan yang dilelangkan. Hal ini membuat peserta lelang tidak mempunyai informasi tentang jadual pelaksanaan lelang, kapan waktu pembuktian isian kualifikasi, kapan waktu pengumuman pemenang lelang. Hal ini tidak sesuai dengan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 serta perubahannya Perpres Nomor 70 Tahun 2012, bagian pertama tentang prinsip-prinsip pengadaan pasal 5 dan bagian kedua tentang Etika Pengadaan pasal 6. e. Pengumuman pelelangan hanya ditayangkan pada Portal LPSE Kementerian Pekerjaan Umum RI dan tidak ada informasi tentang pengumuman pelelangan yang ditempelkan pada papan pengumuman resmi untuk masyarakat, sehingga terkesan memperkecil informasi kepada masyarakat dan dunia usaha yang berminan dan memenuhi kualifikasi untuk mengikuti pelelangan tersebut. Hal ini bertentangan dengan Perpres nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah, Pasal 37 ayat (3) Pelelangan Sederhana atau Pemilihan Langsung di umumkan sekurang-kurangnya di website kementerian/lembaga/pemerintah daerah/institusi, papan pengumuman resmi untuk masyarakat dan portal pengadaan nasional melalui LPSE sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Dan pada pasal 73 ayat (3) Pelaksanaan pelelangan/seleksi diumumkan secara terbuka dengan mengumumkan secara luas sekurang-kurangnya melaui : a. Website kementerian/Lemabga/Pemerintah Daerah/Institusi; b. Papan pengumuman resmi untuk masyarakat; dan c. Portal pengadaan nasional melalui LPSE. d. Pengumuman pemenang lelang hanya terdapat pada portal LPSE Kementerian Pekerjaan Umum RI dan tidak disampaikan pada papan pengumuman resmi untuk masyarakat. Dan pengumuman yang di sampaikan tidak menyebutkan secara rinci Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan alamat pemenang. Hal ini bertentangan dengan Perpres nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah, Pasal 80 ayat (3) Pengumuman penetapan penyedia barang/jasa sekurangkurangnya terdiri dari :

a. Nama pekerjaan dan nilai total HPS; b. Nama, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan alamat pemenang; dan c. Hasil evaluasi penawaran administrasi teknis dan harga. Dan pada pasal 80 ayat (4) Pengumuman atas penyedia barang/jasa yang dilakukan melaui pelelangan/pemilihan langsung/seleksi, diumumkan secara terbuka pada : a. Website kementerian/Lemabga/Pemerintah Daerah/Institusi; b. Papan pengumuman resmi untuk masyarakat; dan c. Portal pengadaan nasional melalui LPSE. 5. Dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Paragraf Keenam Pasal 79 ayat 1 dalam melakukan evaluasi penawaran, ULP/Pejabat Pengadaan harus berpedoman pada tata cara/kriteria yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan. Dalam dokumen pengadaan BAB II Pasal 31 point 31.10 (f) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara peserta, POKJA/Panitia Pengadaan dan/atau PPK, dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka: a. Peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam; b. Anggota POKJA/Panitia Pengadaan dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan diganti, dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana; c. Proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat (apabila ada) dan; d. Apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka (3), maka pelelangan dinyatakan gagal. Kami berkesimpulan bahwa POKJA telah lalai dalam melakukan evaluasi penawaran, membatasi informasi lelang, tidak menerapkan prinsip-prinsip pengadaan dan tidak menerapkan etika pengaaan serta tidak memahami aturan dalam proses pengadaan barang/jasa.

6.

Demikian sanggahan ini kami sampaikan, agar menjadi pertimbangan dalam melakukan proses pelelangan.

Peserta Lelang, CV. GUNA ROGATE INDAH

CANDERA Pimpinan Cabang


Tembusan Kepada Yth. : 1. Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2. Inspektur Jenderal Kementrian Pekerjaan Umum di Jakarta; 3. Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; 4. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; 5. Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bangka Belitung; 6. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai