Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air mempunyai fungsi penting dalam tanah.Kadar air adalah salah satu sifat fisik tanah asli. Kadar air digunakan untuk menentukan korelasi antara perilaku tanah dan sifat-sifatnya, untuk menyatakan hubungan fase udara, air dan padat pada suatu volume bahan dan untukmenyatakan konsistensi relatif tanah kohesif dalam bentuk Indeks Likuiditas.Laporan ini menjelaskan suatu metode untuk menentukan kadar air tanah dan batuan di laboratorium. Kadar air merupakan perbandingan antara massa air 'pori' atau 'bebas' pada suatu massa material terhadap massa material padat, yang dinyatakan sebagai persentase.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu: 1. Untuk mengetahui sifat-sifat tanah yang menyatakan hubungan fase udara, air, dan padat. 2. Untuk mengetahui dan malaksanakan praktikum penghitungan kadar air pada tanah. 3. Untuk mengetahui kadar air dalam tanah berdasarkan presentasenya.

C. Manfaat
1. Pribadi. Meningkatkan kualitas, keterampilan, pengalaman,secara langsung melalui paktikum di Laboratorium. Melatih rasa percaya diri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri serta orang lain. 2. Jurusan dan Sekolah. Untuk data evaluasi , yang dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran siswa selanjutnya.
Laporan Praktikum Geoteknik 1

BAB II LANDASAN TEORI

KADAR AIR TANAH


Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah. Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun. Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus disaring, diukur, dan biasanya satu kali contoh tanah akan dianalisis untuk penerapan suatu sifat. (Hakim, dkk., 1986). Jumlah air yang ditahan oleh
Laporan Praktikum Geoteknik 2

tanah dapat dinyatakan atas dasar berat dan isi. Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanah yang lebih lembab setelah dikeringkan pada suhu 105oC selama 24 jam. Kehilangan berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air (0) dihitung secara gravimetrik dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat di dalam suatu massa tanah kering (0 = tanah lembab-berat kering oven). (Pairunan, dkk., 1985) Kadar air dalam tanah Alfisol dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu persen volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air pada pertumbuhan pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air tanah dapat digolongkan dengan beberapa cara penetapan kadar air tanah dengan gravimetrik, tegangan atau hisapan, hambatan listrik dan pembauran neutron. (Hardjowigeno, S., 1992). Daya pengikat butir-butir tanah Alfisol terhadap air adalah besar dan dapat menandingi kekuatan tanaman yang tingkat tinggi dengan baik begitupun pada tanah Inceptisol dan Vertisol, karena itu tidak semua air tanah dapat diamati dan ditanami oleh tumbuhan. (Syarief, 1998). Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat diabsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah. Kelakukan akan ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah faktor tumbuhan yang berarti. Temperatur dan perubahan udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Diantara sifat khas tanah yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan tegangan dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan lapisan tanah. (Buckman dan Brady, 1982). Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air (moisture tension) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah dapat menahan air antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang
Laporan Praktikum Geoteknik 3

bertekstur kasar mempunyai daya menahan air yang lebih kecil dari pada tanah yang bertekstur halus. Pasir umumnya lebih mudah kering dari pada tanah-tanah bertekstur berlempung atau liat. (Hardjowigeno, S., 1992).

Kerangka butiran tanah

Laporan Praktikum Geoteknik

BAB III PELAKSANAAN


A. Alat dan Bahan
Sample tanah Cawan Aquades Spatula Wadah Timbangan Oven

Timbangan

Sample tanah

Laporan Praktikum Geoteknik

Spatula

Cawan

Aquades

Aquades

Oven

Sample tanah kering

Laporan Praktikum Geoteknik

B. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan 2. Ukur berat cawan ( W3 ) 3. Haluskan sample hingga menjadi bubuk 4. Campurkan cairan Aquades dengan sample ( sample basah ) 5. Letakkan sample basah kedalam cawan 6. Ukur berat sample basah dengan timbangan (W1) 7. Keringkan sample basah dengan oven dengan suhu 110o C, tunggu sampai sample kering 8. Ambil sample kering ( W2 ) kemudian hitung beratnya
9. Hitung semua berat sample dan cawan dengan rumus

W=

WI W 2 X 100% W 2 W3

Keterangan W W1 W2 W3 = = = =

: Kadar air berat cawan + sample tanah basah berat cawan + sample tanah kering

berat cawan tanah kosong

C. Data dan Penghitungan Dari pengukuran seperti diatas kami memperoleh data sebagai berikut, P1 Berat cawan + tanah basah Berat cawan + tanah kering Berat cawan kosong 41 gram 35 gram 13 gram P2 34 gram 30 gram 13 gram P3 51 gram 42 gram 13 gram

Laporan Praktikum Geoteknik

Penghitungan,

Laporan Praktikum Geoteknik

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Dengan adanya praktikum kadar air ini, kita dapat mengetahui perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah yaitu dengan presentase kadar air tersebut.

B.

Kritik dan Saran


1. Timbangan diganti dengan timbangan yang mempunyai ketepatan yang lebih baik 2. Waktu yang ada agar lebih diefisienkan lagi 3. Program yang telah ada agar di tingkatkan lagi

Laporan Praktikum Geoteknik

Anda mungkin juga menyukai