111.100.076
111.100.075
Tubagus Galih K
111.100.031
Anastra Celecia D
111.110.005
Muhammad Ary I
111.120.014
B. GENESA EMAS
Emas
terbentuk
dari
proses
magmatisme atau pengkonsentrasian di
permukaan. Beberapa endapan terbentuk
karena proses metasomatisme kontak dan
larutan
hidrotermal,
sedangkan
pengkonsentrasian
secara
mekanis
menghasilkan endapan letakan (placer).
Genesa emas dikatagorikan menjadi dua
yaitu endapan primer dan endapan plaser.
(Corbett, 2002)
D. GENESA PERAK
Kebanyakan
perak
berasal
dari
cebakan
hidrotermal tipe pengisian ( Fisure filling) pada uraturat (Vein).
Batugamping di dekat intrusi bereaksi dengan
larutan hidrotermal dan sebagian digantikan oleh
mineral-mineral tungsten, tembaga, timbal dan
seng (dalam kontak metasomatik atau endapan
skarn). Jika larutan bergerak melalui rekahan yang
terbuka dan logam-logam mengendap di dalamnya
(urat emas-kuarsa-alunit epithermal), sehingga
terbentuk cebakan perak bersama dengan mineral
asosiasinya.
AAAAAA
F. GENESA TIMAH
Proses pembentukan bijih timah berasal dari
magma cair yang mengandung kasiterit
(SnO2). Intrusi batuan granit kepermukaan
menyebabkan
fase
pneumatolitic
yang
menghasilkan mineral-mineral bijih diantaranya
bijih timah. Mineral ini terakumulasi dan
terasosiasi dalam batuan granit ataupun
batuan lain yang diterobos membentuk veinvein bijih timah primer. Sesuai dengan
namanya, endapan timah sekunder terdiri dari
mineral-mineral bijih kasiterit yang telah
tertransportasi jauh dari sumbernya (endapan
timah primer).
B. Endapan Kollovial
Endapan bijih timah yang terjadi akibat
peluncuran hasil pelapukan endapan bijih
timah primer pada suatu lereng dan
terhenti pada suatu gradien yang agak
mendatar diikuiti dengan pemilahan.
Ciri-cirinya :
Butiran agak besar dengan sudut
runcing
Biasanya terletak pada lereng suatu
lembah
C. Endapan Alluvial
Endapan bijih yang terjadi akibat proses
transportasi sungai, dimana mineral berat
dengan ukuran butiran yang lebih besar
diendapkan dekat dengan sumbernya.
Sedangkan mineral-mineral yang berukuran
lebih kecil diendapkan jauh dari sumbernya.
Ciri-cirinya :
Terdapat di daerah lembah
Mempunyai bentuk butiran yang
membundar
D. Endapan Miencan
Endapan bijih timah yang terjadi
akibat pengendapan yang selektif
secara berulang-ulang pada lapisan
tertentu.
Ciri-cirinya :
Endapan berbentuk lensa-lensa
Bentuk butiran halus dan bundar
E. Endapan Disseminated
Endapan bijih timah yang terjadi akibat
transportasi oleh air hujan. Jarak transportasi
sangat jauh sehingga menyebabkan penyebaran
yang luas tetapi tidak teratur.
Ciri-cirinya :
Tersebar luas, tetapi bentuk dan ukurannya tidak
teratur
Ukuran butir halus karena jarak transportasi jauh
Terdapat pada lapisan pasir atau lempung
DAFTAR PUSTAKA
Soetoto, 1981, Interpretasi Daerah Panas Bumi Dengan
Citra Penginderaan Jauh, Gamindacon Inter Consult,
Jakarta
Adjat Sudrajat, 1995. Indonesia Penghasil Emas Terbesar
Di Dunia, Kompas 26 Desember 1995
Anonim, 1987. Pertambangan Di Indonesia, Dept.
Pertambangan dan Energi, Jakarta
Aryono,S. dan Sudarmo, 1979. Ilmu Bahan Galian, Dept.
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Bateman,A.L, 1956. The Foundation Of Mineral Deposit,
Mc Graw Hill Book Company. New York
Bemmelen, R.W. Van, 1949. The Geology Of Indonesia,
Vol. I A Government Printing Office, The Hague,
Netherland.