Anda di halaman 1dari 15

13

III. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN



A. Perhitungan
1. Persamaan Umum Thrust (Gaya Dorong)
Thrust merupakan suatu Gaya. Dimana Gaya adalah perubahan
momentum terhadap waktu yang dapat dinyatakan :

Gambar 3.1 Skema Gaya Dorong Pada Sistem Propulsi
Gaya (F) =
[()()]
()

Laju aliran massa () =
()
()

Laju aliran massa () = x V x A
Jika P
e
P
o
(F) =
e
V
e
-
o
V
o
+ (P
e
P
o
)A
e

Jika P
e
P
o
(F) =
e
V
e
-
o
V
o


Dimana : F = Thrust = Lajualiranmassa
m = Massa = Densitas
t = Waktu V = Kecepatan


14

A = Luas Daerah P
e
=Tekanan Keluar
P
o
= Tekanan masuk

2. Persamaan Gaya Dorong Propeller (Baling-Baling)
Sebagian besar penerbangan umum atau pesawat pribadi ditenagai oleh
mesin pembakaran dalam yang mengaktifkan baling-baling untuk
menghasilkan gaya dorong. Rincian bagaimana baling-baling thrust
menghasilkan sangatlah kompleks, tetapi kita masih dapat mempelajari
beberapa dasar-dasar menggunakan teori momentum yang lebih
sederhana dapat disajikan disini.

Gambar 3.2 Skema Propeller Pada Sistem Propulsi
(F) = A . P
Pt
o
= P
o
+ V
o
2

Pt
e
= P
o
+ V
e
2

P = Pt
e
- Pt
o

P = (V
e
2
V
o
2
)
(F) = A . (V
e
2
V
o
2
)
Dimana : F = Thrust Propeller P= Perubahan Tekanan


15

A = Luas Daerah = Densitas
Pt = Tekanan Total V = Kecepatan

3. Persamaan Thrust untuk Turbojet

Gambar 3.3 Skema Turbojet Pada Sistem Propulsi
Pada Gambar 3.3 di atas, kita akan melihat Gambar skematis dari mesin
turbojet. Bagian-bagian dari mesinnya yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya. Di sini, kita perhatikan bersama apa yang terjadi pada udara
yang melewati mesinnya. Dalam jumlah besar udara di sekelilingnya
secara terus menerus dibawa masuk kesaluran masuk mesin yang mereka
sebut bagian ini adalah intake karena kompresor menarik udara ke dalam
mesin. Pada gambar ditunjukkan di sini saluran masuk berbentuk pipa,
seperti yang dilihat pada sebuah pesawat terbang. Tapi inlet dating dalam
berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada jenis pesawat.

Nosel pada mesin turbojet biasanya dirancang untuk membawa tekanan
gas buang kemudian kembali lagi ketekanan masuk. Dalam persamaan


16

thrust untuk turbojet yang kemudian diberikan oleh persamaan gaya
dorong umum yang dapat dinyatakan :
(F) =
e
V
e
-
o
V
o

Dimana : F = Thrust Pada Turbojet

e
= Lajualiranmassa Keluar

o
= Lajualiranmassa Masuk
V
o
= Kecepatan Masuk
V
e
= Kecepatan Keluar
Persamaan di atas berisi dua istilah. Para ahli aerodinamika sering
menyebut istilah pertama
e
V
e
sebagai gaya dorong kotor karena istilah
ini sebagian besar terkait dengan kondisi dalam nosel. Istilah kedua
o
V
o
disebut hambatan ram dan biasanya berhubungan dengan kondisi inlet.
Untuk lebih jelasnya, thrust mesin ini kemudian disebut gaya dorong
bersih. Persamaan gaya dorong bersih sama dengan gaya dorong kotor
dikurangi ram hambatan seperti yang ditulis pada persamaan diatas.

4. Persamaan Thrust untuk Turbofan

Gambar 3.4 Skema Turbofan Pada Sistem Propulsi


17

Thrust pada Turbofan digunakan untuk memutar pesawat melalui udara.
Sebagian besar pesawat yang modern menggunakan mesin turbofan
karena gaya dorong yang tinggi dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Mesin turbofan adalah variasi yang paling modern dari mesin turbin gas
pokok lainnya. Pada mesin turbofan, inti mesin (Core Engine) dikelilingi
oleh sebuah kipas bagian depan dan turbin tambahan di bagian belakang.

Bagaimana prinsip kerja dari mesin turbofan ini ?
Pertama kali Udara yang masuk kemudian ditangkap oleh inlet engine.
Beberapa udara yang masuk ditandai warna biru pada gambar, lewat
melalui sebuah fan dan berlanjut ke dalam core kompresor dan kemudian
ke burner, dimana udara dicampur dengan bahan bakar dan pembakaran
terjadi. Gas buang panas melewati core dan turbin fan kemudian keluar
melalui nozzle, seperti pada sebuah turbojet. Aliran udara ini disebut core
airflow dan dinyatakan dengan
c
. Sisa dari udara yang masuk, ditandai
warna biru muda pada gambar, kemudian sisa udara melewati fan dan
bypass, atau terjadi di sekitar mesin, seperti pada udara yang melalui
propeller. kemudian Udara yang melewati fan ini memiliki kecepatan
yang sedikit meningkat dari free stream. Airflow ini yang kemudian
disebut aliran fan, atau aliran bypass, dan dilambangkan dengan
f
. Rasio

f
terhadap
c
disebut rasio bypass BPR yang dapat dinyatakan :

BPR =




18

Jumlah Keseluruhan laju aliran massa melewati inlet merupakan
penjumlahan dari core dan aliran fan yang ditulis dengan persamaan :

o
=
f
+
c

Suatu turbofan mendapatkan beberapa gaya dorongnya dari core dan
beberapa dorong dari fan. Jika kita nyatakan keluar dari core sebagai
lambang "e", keluar dari fan ini dinyatakan sebagai "f", dan aliran bebas
ditulis lambang "o", kita dapat gunakan dasar persamaan dorong untuk
setiap aliran untuk mendapatkan jumlah gaya dorong dapat ditulis :
(F) =
f
V
f
-
f
V
o
+
e
V
e
-
c
V
o
Kita dapat kombinasikan dengan mengeluarkan nilai V
o
dan menggunakan
persamaan BPR untuk mendapatkan dasar persamaan akhir dari gaya
dorong yaitu ditulis :
(F) =
e
V
e
-
o
V
o
+(Bpr .
c
V
o
)


5. Persamaan Thrust untuk Turboprop

Gambar 3.5 Skema Turboprop Pada Sistem Propulsi


19

Persamaan matematis untuk thrust turboprop adalah penjumlahan thrust
propeller ditambah thrust dari core. Kita dapat gunakan persamaan dasar
thrust pada propeller dan core untuk mendapatkan dasar persamaan gaya
dorong untuk turboprop tersebut yang dinyatakan dengan persamaan :
(F) =
o
V
1
-
0
V
o
+
e
V
e
-
c
V
1
Dimana :
o
= Laju aliranmassa dengan kondisi aliran bebas

e
= Laju aliran massa dengan kondisi keluar core

c
= Laju aliran massa dengan kondisi masuk core
V
1
= Kecepatan dengan kondisi keluar dari propeller

Sebagaimana telah disebutkan bahwa laju aliran massa melalui propeller :

o
jauh lebih besar dari pada laju aliran massa melalui mesin core
c
.
Serta kita juga telah melihat bahwa kecepatan gas buang dari core V
e
masih rendah dan hampir sama dengan kecepatan V
1
kecore. Laju aliran
massa keluar core
e
hampir sama dengan massa ke dalam inti
c
.
kemudian para ahli matematika menggunakan simbol "~" untuk "hampir
sama." Sehingga kitadapat sederhanakan persamaan thrust dasar kita
menjadi :
(F) =
o
(V
1
- V
o
) +
e
(V
e
- V
1
)

Pesawat Turboprop hanya digunakan untuk pesawat kecepatan rendah,
seperti pesawat barang. Transportasi Kecepatan tinggi biasanya
menggunakan turbofan karena efisiensi bahan bakar yang tinggi dan
kemampuan kecepatan tinggi dari suatu mesin turbofan. Sebuah variasi
dari mesin turboprop adalah mesin turboshaft. Pada mesin turboshaft,
gear box tidak terhubung dengan propeller tetapi untuk beberapa
perangkat lain. Mesin turboshaft digunakan dalam berbagai jenis


20

helikopter, serta tank, kapal, dan bahkan mobil balap yang diaplikasikan
pada tahun1960-an.


6. Persamaan Thrust untuk Ramjet / Scramjet

Gambar 3.6 Skema Ramjet/Scramjet Pada Sistem Propulsi
Persamaan thrust untuk ramjets dan scramjets terdiri atas tiga hal yaitu
gaya dorong kotor, hambatan Ram, dan tekanan koreksi. Jika kondisi
aliran bebas dilambangkan dengan tanda "o" dan kondisi keluar ditandai
oleh "e" , thrust (F) sama dengan laju aliran massa dengan kondisi keluar

e
kali kecepatan V
e
keluar dikurangi laju aliran massa aliran bebas
o

kali kecepatan V
o
ditambah perbedaan tekanan keluar dan masuk dikali
luas daerah kondisi keluar melalui nozzle yang kemudian dapat ditulis
dengan persamaan :
(F) =
e
V
e
-
o
V
o
+(P
e
P
o
) A
e
Dimana :
o
= Laju aliran massa dengan kondisi aliran bebas

e
= Laju aliran massa dengan kondisi keluar nozzle
P
e
= Tekanan dengan kondisi keluar nozzle
V
e
= Kecepatan dengan kondisi keluar dari nozzle



21

7. Persamaan Thrust untuk Rocket

Gambar 3.7 Skema Rocket Pada Sistem Propulsi
Pada Gambar 3.7. diatas , kita dapat lihat skema dari mesin roket. Pada
mesin roket, bahan bakar disimpan dan oksidator tersimpan menyala di
dalam ruang pembakaran. Jika pembakaran berlangsung menghasilkan
sejumlah besar gas buang pada suhu dan tekanan tinggi. Gas buang panas
dilewatkan melalui melalui nozzle sehingga mempercepat aliran. Thrust
dihasilkan sesuai dengan hokum ketiga Newton mengenai gerakan yang
kemudian dapat ditulis dengan persamaan :
(F) = V
e
+(P
e
P
o
) A
e
Dimana : = Laju aliran massa
P
e
= Tekanan dengan kondisi keluar nozzle
A
e
= Luas Daerah dengan kondisi keluar dari nozzle
V
e
= Kecepatan dengan kondisikeluardarinozzle





22

B. Pembahasan
Saat ini mesin turbin pemakaiannya sangat luas baik pada pesawat transport
maupun pesawat militer seperti ditunjukkan pada gambar dan berikut
karakteristik beberapa mesin propulsi di bawah ini:

Gambar 3.8Penerapan Mesin Turbin Gas
Koridor terbang beberapa jenis mesin propulsi ditunjukkan pada gambar di
bawah ini :

Gambar 3.9 Koridor Terbang Beberapa Jenis Pesawat Udara


23

Dari gambar diatas kita dapat menganalisis bahwa wilayah kerja mesin
turboprop menunjukkan hampir sama dengan mesin piston dan helikopter
yaitu pada bilangan Mach dan ketinggian terbang yang rendah. Hal ini
disebabkan karena ketiga mesin tersebut memperoleh thrust dari putaran
baling-baling dimana efisiensi propulsinya sangat ditentukan oleh kerapatan
udara (air density). Berbeda dengan mesin turbojet, ramjet, dan roket yang
tetap dapat beroperasi dengan efektif di ketinggian yang cukup besar sebab
mesin jenis ini memproduksi thrust dengan cara melontarkan gas buang
sekuat-kuatnya.


Gambar 3.10 Efisiensi Propulsi Beberapa Sistem Propulsi



24

Kemudian dari segi Efisiensinya yaitu ditunjukkan pada Gambar 3.10
menunjukkan efisiensi propulsi terhadap bilangan Mach dari beberapa mesin
propulsi antara lain mesin piston/torak, turboprop, turbofan, dan turbojet.
Dari gambar 3.10 dapat disimpulkan urut-urutan mesin propulsi jika dilihat
dari efisiensi propulsinya dari yang terbesar adalah mesin piston/torak,
turboprop, turbofan, dan terakhir adalah mesin turbojet. Pada mesin piston
dan torboprop memiliki efisiensi propulsi yang terbesar dikaitkan dengan
grafik pada gambar 3.9 yang menyatakan kedua mesin tersebut beroperasi di
ketinggian rendah sehingga berada di lingkungan dengan kerapatan udara
yang terbesar sehingga produksi thrust lebih mudah dibandingkan jenis mesin
lainnya yang beroperasi di ketinggan besar.

Gambar 3.11 Batas Kecepatan Sistem Propulsi

Selanjutnya dari Gambar 3.11 menunjukkan bahwa bahwa mesin piston
danturboprop tergolong mesin yang hemat bahan bakar bila dibandingkan


25

dengan mesin propulsi lainnya. Dan Roket tergolong mesin yang boros bahan
bakar bila dibandingan dengan mesin propulsi lainnya.


Gambar 3.12 Karakteristik Gaya Dorong Spesifik Beberapa Mesin Propulsi
Kemudian pada Gambar 3.12 menunjukkan bahwa thrust yang dihasilkan
mesin turboprop tergolong kecil dibandingkan dengan mesin propulsi
lainnya. Hal ini cukup logis sebab mesin turboprop sangat irit dalam
pemakaian bahan bakar sehingga tenaga yang dihasilkan juga lebih kecil
dibandingkan mesin turbojet yang lebih boros dalam pemakaian bahan bakar.
Tetapi pada Turbojetthrust yang dihasilkan tergolong paling besar sebab
mesin Turbojet sangat boros dalam pemakaian bahan bakar. Hal ini dapat
ditunjukkan pada gambar 3.13 :



26


Gambar 3.13Karakteristik Pemakaian Bahan Bakar Spesifik Gaya
DorongBeberapa Mesin Propulsi

Gambar 3.14 Karakteristik Efisiensi Beberapa Mesin Propulsi
Kemudian dari Gambar 3.14 menunjukkan bahwa efisiensi thermal, propulsi,
dan total (overall) mesin turboprop terbesar dibandingkan mesin propulsi
jenis lainnya.


27

Anda mungkin juga menyukai