PENYUSUN: 1. Shella Elisabeth Nyaw 11.!"1!.1#$% !. Ele&'&(a R)*a'+e ,a'+) 11.!"1-."#.% -. /illy Pela'& 11.!"1!."01% #. A+li'a Sha(2i "-"."1.""1 % PEM,IM,ING: D(. /awa' S.3 S4. ,S RUMA5 SAKIT ANGKATAN UDARA D(. ERNA/AN ANTARIKSA 6AKULTAS KEDOKTERAN UNI7ERSITAS TRISAKTI DAN UKRIDA 2014 1 ,A, I PENDA5ULUAN Saat ini semakin banyak kasus malpraktek yang diadukan oleh pihak pasien kepada Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). al ini seiring dengan majunya sarana in!ormasi yang dapat dijadikan sumber pengetahuan ataupun perbandingan oleh pasien. Malpraktik yang diadukan oleh keluarga pasien sebagian besar diduga karena ada kelalaian dari pihak dokter sehingga pasien mengalami kerugian berupa keadaan kesehatannya yang memburuk bahkan sampai menyebabkan kematian. "ugaan malpraktek kedokteran harus mendapatkan prioritas penanganan lebih saat ini. #ingginya kasus malpraktek yang terjadi akibat kelalaian dokter$ memaksa pemerintah untuk turut serta se%ara pro&akti! memberikan perlindungan kepada masyarakat selaku pihak yang dirugikan berupa ketentuan undang & undang serta sanksi & sanksi hukum yang tegas. "ahulu pro!esi kedokteran sering dianggap sebagai sebuah pro!esi yang terkesan terisolir dan tidak pernah mendapat sentuhan hukum sama sekali. 'amun doktrin & doktrin usang tersebut kini seakan tidak berlaku lagi karena menurut hukum$ tidak terdapat suatu tingkat superiositas kelas di dalam masyarakat$ semua dianggap sama dihadapan hukum (e(uality be!ore the la)). "alam menjalankan rangkaian diagnosa (menentukan kriteria penyakit serta obat yang harus dipergunakan oleh pasien)$ seorang dokter dituntut untuk selalu berhati & hati$ karena satu insiden pelanggaran medis saja mampu menimbulkan kerugian !isik hingga resiko hilangnya nya)a pasien. "alam hal seperti inilah seirngkali dokter terjebak dalam problematika medis. Semua itu harus disesuaikan dengan standard operasional prosedur yang telah digariskan oleh organisasi pro!esi kedokteran. Karena sebagai seorang pekerja pro!esional tidak dibenarkan memiliki suatu sikap batin yang %eroboh mengenai standar pro!esinya sendiri. Sikap batin seperti demikianlah yang sangat berbahaya serta dapat mengan%am kelangsungan kesehatan pasien. 2 ,A, II. URAIAN KASUS D)8aa' Mal4(a9te93 Kai' Kasa Te(ti'88al +i Dala* T)b)h A(i:al Surabaya & #ak pernah terpikirkan di benak *ri+al ,ahri (2-). .as%a ke%elakaan tunggal 2 tahun silam$ )arga /emur andayani ini terpaksa harus operasi %angkok otot di bahu kiri. 0perasi yang memakan biaya 1p 10 juta itu nyatanya menyisakan kain kasa bersarang di rongga ba)ah ketiak *ri+al. .as%a operasi %angkok otot bahu kiri di 1S2 dr Soetomo September 2011$ *ri+al harus dira)at selama 3 bulan. Saat dipulangkan$ *ri+al mulai merasakan nyeri di dada sebelah kiri. Selama 2&4 hari kemudian$ bekas luka operasi justru membengkak dan mengeluarkan nanah kuning yang menimbulkan bau menyengat. 5Setiap hari nanahnya merembes$ keluar dari luka bekas operasi. *dik saya itu kemudian saya ba)a kontrol ke poli di 1S2 "r Soetomo$ %uma dibersihkan nanahnya$5 kata 6!a adyah (42)$ kakak korban saat ditemui di 61" 1S2 "r Soetomo$ Kamis (207872014). Setelah dibersihkan$ lanjut dia$ nanah itu tak berhenti keluar. Meski tidak dalam jumlah banyak$ namun nanah kuning yang merembes itu juga menimbulkan nyeri yang luar biasa. 5*dik saya tidak bisa berakti9itas$ tidur pun tidak nyaman$5 tambah dia. "engan sedikit putus asa$ *ri+al masih menguatkan diri. *ri+al selama 1 tahun pas%a operasi masih berupaya kontrol ke poli 1S2 dr Soetomo. Selama itu pula$ nanah yang keluar dari bekas luka operasi itu hanya dibersihkan. #erakhir$ *ri+al kontrol pada 2 0ktober 2012. Kala itu$ 6!a kakak *ri+al tidak tega melihat kondisi adiknya. "engan kondisi tubuh lemah dan kesakitan$ *ri+al kala itu harus melakukan kontrol 2&4 kali dalam seminggu. Selama 1 tahun berikutnya$ 6!a memperlakukan *ri+al seperti biasanya. 'anah yang terus merembes dari bekas luka operasi dibersihkan se%ara manual dengan kapas. Sesekali$ darah juga ikut merembes bersamaan dengan keluarnya nanah. 6!a ter%engang$ namun tak bisa berbuat apa&apa. :aru 2 hari yang lalu$ saat 6!a membasuh bekas luka operasi di dada kiri *ri+al$ 6!a terkejut. "i ba)ah ketiak kiri *ri+al (masih area bekas lokasi)$ mun%ul sehelai benang. Setelah ditarik sedikit demi sedikit$ benang itu nyatanya berbentuk kasa steril. 5Saya juga kaget. :enang itu ditarik sedikit demi sedikit$ kok banyak$ sudah seukuran tisu yang keluar$ mirip kasa. ;angsung saya ba)a ke 1S2 "r Soetomo lagi kemarin 1abu 4 (1-7872014) pukul 11 siang$5 %erita 6!a. 6!a tak habis pikir$ bagaimana bisa kain kasa bersarang di rongga ba)ah ketiak kiri adiknya. .antas saja selama ini adiknya kesakitan dan tidak bisa berakti9itas pas%a operasi %angkok otot. Kini$ *ri+al telah dioperasi pengangkatan kasa steril dari dalam rongga ba)ah ketiak kiri. 6!a ingin pihak dokter menunjukkan bukti bah)a kasa steril itu telah diangkat dari dalam tubuh adiknya. "iduga melakukan malpraktek kepada *ri+al$ 1S2 "r Soetomo dituntut ganti rugi sebesar 1p 10 Miliar. #untutan tersebut dinilai setara dengan penderitaan *ri+al selama dua tahun akibat operasi %angkok otot bahu kiri di 1S2 "r Soetomo September 2011. <Kita minta ganti rugi... 4 ,A, III ANALISIS MASALA5 I. ANALISIS MASALA5 "e!inisi = Malpraktek adalah praktek kedokteran yang salah atau tidak sesuai dengan standar pro!esi atau standar prosedur operasional. 2ntuk malpraktek dokter dapat dikenai hukum kriminal dan hukum sipil 1$2 . Malpraktek kedokteran kini terdiri dari 4 hal= (1) #anggung ja)ab %riminal (2) Malpraktik se%ara etik (4) #anggung ja)ab sipil (4) #anggung ja)ab publik Malpraktek se%ara 2mum$ seperti disebutkan di atas$ teori tentang kelalaian melibatkan lima elemen = (1) tugas yang mestinya dikerjakan$ (2) tugas yang dilalaikan$ (4) kerugian yang ditimbulkan$ (4) penyebabnya$ dan (>) antisipasi yang dilakukan. .ada saat tuntutan malpraktek diajukan$ akan menjadi sebuah tugas bagi sang pemohon perkara (pasien maupun anggota keluarganya) untuk men%ari sendiri bukti yang mendukung tuntutannya tersebut. al ini akan terus dilakukan oleh pemohon sampai perkara tersebut menjadi sebuah kasus yang prima !asie dengan bukti & bukti yang %ukup dihadirkan di depan pengadilan dan di hadapan juri yang memungkinkan > hakim memberikan putusan se%ara seksama berdasar bukti itu sendiri. Setelah bukti tersebut diajukan oleh pemohon$ maka bukti yang diba)a pemohon tersebut akan dihadapkan kepada orang yang disangkakan. #ertuduh (dokter atau rumah sakit) lalu memberikan bukti & bukti yang menyanggah tuduhan yang dikenakan kepadanya. Sanggahan yang dikemukakan oleh tertuduh (dokter) terhadap kasusnya itu tidaklah %ukup. 'amun$ terdapat sanggahan & sanggahan yang dapat diterima yang dapat membuatnya lepas dari tanggung ja)abnya tersebut. al ini termasuk (1) resiko pera)atan yang dilakukan telah diketahui oleh pemohon dan ia setuju untuk tetap melanjutkan pera)atan (resiko diketahui dengan in!ormed %onsent 7 surat tanda persetujuan tindakan)$ (2) .emohon memiliki andil pada terjadinya luka atau sakitnya itu sendiri dengan tidak mematuhi instruksi dokter atau melanggar pantangan & pantangan yang ada$ atau (4) :ah)a luka atau kerugian disebabkan oleh pihak ketiga dan bukan merupakan dampak dari instruksi yang diberikan dokter 1$2 . .enegakkan diagnosis tanpa bantuan pemeriksaan penunjang yang tersedia dapat memba)a kesalahan. al ini dianggap sebagai kelalaian dokter dalam melakukan sesuatu yang mestinya ia lakukan %ontohnya saat dokter lalai dalam menjalankan tugas yang akhirnya menyebabkan kerugian pada pasien. al ini merupakan dasar dan alasan yang penting dalam kaitan terhadap standar praktik kedokteran yang berlaku. .engadilan akan memberikan pengertian terhadap hal tersebut. Kegagalan dalam menggunakan standar dan uji diagnostik yang tersedia pada kenyataannya merupakan sebuah praktik kedokteran yang substandar. "i lain pihak$ penggunaan standar dan uji diagnostik yang berlebihan pada masa mendatang harus di)aspadai. Sebelum hal ini terjadi lebih lanjut$ maka badan hukum mulai menyelidiki tagihan & tagihan yang diberikan rumah sakit$ dokter dan penyedia layanan kesehatan lain dengan lebih seksama. .enyelidikan seksama diberikan terhadap prosedur & prosedur yang tidak dapat dibenarkan se%ara medis$ namun dikerjakan se%ara hati & hati baik sehingga dapat membedakan hal tersebut dari tindakan yang mele%ehkan tanggung ja)ab medikolegal. #agihan yang tidak la+im$ pembayaran tagihan yang berlebihan dan persetujuan dokter & pasien yang tidak la+im dapat menjadi dasar bagi diusulkannya peraturan & peraturan yang 8 lebih baik di masa depan. 'ampaknya kelanjutan praktik kedokteran yang bersi!at de!ensi! akan segera menjadi bahan perdebatan dan diskusi yang menarik serta dapat dilakukan koreksi terhadap hal tersebut tersebut 1$2$4 . Mal4(a9te9 K(i*i'al. Malpraktek kriminal terjadi ketika seorang dokter yang menangani sebuah kasus telah melanggar undang&undang hukum pidana. Malpraktik dianggap sebagai tindakan kriminal dan termasuk perbuatan yang dapat dian%am hukuman. al ini dilakukan oleh .emerintah untuk melindungi masyarakat se%ara umum. .erbuatan ini termasuk ketidakjujuran$ kesalahan dalam rekam medis$ penggunaan ilegal obat & obat narkotika$ pelanggaran dalam sumpah dokter$ pera)atan yang lalai$ dan tindakan pele%ehan seksual pada pasien yang sakit se%ara mental maupun pasien yang dira)at di bangsal psikiatri atau pasien yang tidak sadar karena e!ek obat anestesi..eraturan hukum mengenai tindak kriminal memang tidak memiliki batasan antara tenaga pro!esional dan anggota masyarakat lain. /ika pera)atan dan tata laksana yang dilakukan dokter dianggap mengabaikan atau tidak bertanggung ja)ab$ tidak baik$ tidak dapat diper%aya dan keadaan & keadaan yang tidak menghargai nya)a dan keselamatan pasien maka hal itu pantas untuk menerima hukuman. "an jika kematian menjadi akibat dari tindak malpraktik yang dilakukan$ dokter tersebut dapat dikenakan tuduhan tindak kriminal pembunuhan. #ujuannya memiliki maksud yang baik namun se%ara tidak langsung hal ini menjadi berlebihan. Seorang dokter dilatih untuk membuat keputusan medis yang sesuai dan tidak boleh mengenyampingkan pendidikan dan latihan yang telah dilaluinya serta tidak boleh membuat keputusan yang tidak bertanggung ja)ab tanpa mempertimbangkan dampaknya. 6a juga tidak boleh melakukan tindakan buruk atau ilegal yang tidak bertanggung ja)ab dan tidak boleh mengabaikan tugas pro!esionalnya kepada pasien. "ia juga harus selalu peduli terhadap kesehatan pasien 1 . ?riminal malpra%ti%e sebenarnya tidak banyak dijumpai. Misalnya melakukan pembedahan dengan niat membunuh pasiennya atau adanya dokter yang sengaja melakukan pembedahan pada pasiennya tanpa indikasi medik$ (appendektomi$ histerektomi dan sebagainya)$ yang sebenarnya tidak perlu dilakukan$ jadi semata& mata untuk mengeruk keuntungan pribadi. Memang dalam masyarakat yang menjadi 3 materialistis$ hedonistis dan konsumti!$ dimana kalangan dokter turut terimbas$ malpraktek diatas dapat meluas 1 . ;i<il Mal4(a=ti=e *dalah tipe malpraktek dimana dokter karena pengobatannya dapat mengakibatkan pasien meninggal atau luka tetapi dalam )aktu yang sama tidak melanggar hukum pidana. Sementara 'egara tidak dapat menuntut se%ara pidana$ tetapi pasien atau keluarganya dapat menggugat dokter se%ara perdata untuk mendapatkan uang sebagai ganti rugi. #anggung ja)ab dokter tersebut tidak berkurang meskipun pasien tersebut kaya atau tidak mampu membayar. Misalnya seorang dokter yang menyebabkan pasien luka atau meningggal akibat pemakaian metode pengobatan yang sama sekali tidak benar dan berbahaya tetapi sulit dibuktikan pelangggaran pidananya$ maka pasien atau keluarganya dapat menggugat perdata. .ada %i9il malpra%ti%e$ tanggung gugat dapat bersi!at indi9idual atau korporasi. "engan prinsip ini maka rumah sakit dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang dilakukan oleh dokter&dokternya asalkan dapat dibuktikan bah)a tindakan dokter itu dalam rangka melaksanakan ke)ajiban rumah sakit tersebut 1$2$4 . Mal4(a9ti9 se=a(a Eti93 Kombinasi antara interaksi pro!esional dan akti9itas tenaga pendukungnya serta hal yang sama akan mempengaruhi anggota komunitas pro!esional lain dan menjadi perhatian penting dalam lingkup etika medis. .anduan dan standar etika yang ada terkait dengan pro!esi yang dijalaninya itu sendiri. .anduan dan standar pro!esi tersebut mengarah pada terjadinya inklusi atau eksklusi orang & orang yang terlibat dalam pro!esi tersebut. Kelalaian dalam menjalani panduan dan standar etika yang ada se%ara umum tidak memiliki dampak terhadap dokter dalam hubungannya dengan pasien. 'amun$ hal ini akan mempengaruhi keputusan dokter dalam memberikan tata laksana yang baik. al tersebut dapat menghasilkan reaksi yang kontro9ersial dan menimbulkan kerugian baik kepada dokter$ maupun kepada pasien karena dokter telah melalaikan standar etika yang ada. #indakan tidak pro!esional yang dilakukan dengan mengabaikan standar etika yang ada umumnya hanya berurusan dengan komite @ disiplin dari pro!esi tersebut. ukuman yang diberikan termasuk pelarangan tindakan praktik untuk sementara dan pada kasus yang tertentu dapat dilakukan tindakan pen%abutan i+in praktek. Menurut ubert A. Smith tindakan malpraktek meliputi 4"$ yaitu= (a) duty$ (b) adanya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas (dereli%tion)$ (%) penyimpangan akan mengakibatkan kerusakan (dire%t %aution)$ (d) sang dokter akan menyebabkan kerusakan (damage). a. D)ty 9ewa>iba'% #idak ada kelalaian jika tidak ada ke)ajiban untuk mengobati. al ini berarti bah)a harus ada hubungan hukum antara pasien dan dokter7rumah sakit. "engan adanya hubungan hukum$ maka implikasinya adalah bah)a sikap tindak dokter7pera)at rumah sakit itu harus sesuai dengan standar pelayanan medik agar pasien jangan sampai menderita %edera karenanya. "alam hubungan perjanjian dokter dengan pasien$ dokter haruslah bertindak berdasarkan= *danya indikasi medis :ertindak se%ara hati&hati dan teliti :ekerja sesuai standar pro!esi Sudah ada in!ormed %onsent. Keempat tindakan di atas adalah sesuai dengan 2ndang&2ndang .raktek Kedokteran 'o. 2- tahun 2004 :ab 6B tentang .enyelenggaraan .raktik Kedokteran$ yang menyebutkan pada bagian kesatu pasal 48$43 dan 4@ bah)a sorang dokter harus memiliki surat i+in praktek$ dan bagian kedua tentang pelaksanaan praktek yang diatur dalam pasal 4-&44. .ada bagian ketiga menegaskan tentang pemberian pelayanan$ - dimana paragra! 1 membahas tentang standar pelayanan yang diatur dengan .eraturan Menteri. Standar .elayanan adalah pedoman yang harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran. Standar .ro!esi Kedokteran adalah batasan kemampuan (kno)ledge$ skill and pro!essional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang dokter atau dokter gigi untuk dapat melakukan kegiatan pro!esionalnya pada masyarakat se%ara mandiri yang dibuat oleh organisasi pro!esi. Standar pro!esi yang dimaksud adalah yang ter%antum dalam K0"EK6 .asal 2 dimana Setiap dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan pro!esinya sesuai dengan standar pro!esi yang tertinggi$ dimana tolak ukuran tertinggi adalah yang sesuai dengan perkembangan 6.#EK Kedokteran$ etika umum$ etika kedokteran$ hukum dan agama$ sesuai tingkat7 jenjang pelayanan kesehatan dan situasi setempat. Sesuai dengan 2ndang&2ndang .raktek Kedokteran .asal 4> ayat (1) menyebutkan bah)a setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan. Sebelum memberikan persetujuan pasien harus diberi penjelasan yang lengkap akan tindakan yang akan dilakukan oleh dokter. "i mana penjelasan itu men%akup sekurang& kurangnya = diagnosis dan tata %ara tindakan medisC tujuan tindakan medis yang dilakukanC alternati! tindakan lain dan risikonyaC risiko dan komplikasi yang mungkin terjadiC dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan. Dang harus ditekankan lagi oleh seorang dokter adalah ketika dia menjalankan praktik kedokteran )ajib untuk membuat rekam medis$ yang sudah diatur dalam undang& undang parktek kedokteran pasal 48. 1ekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan dan harus dibubuhi nama$ )aktu$ dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. 10 b. De(eli=ti&' &2 D)ty 4e'yi*4a'8a' +a(i 9ewa>iba'% *pabila sudah ada ke)ajiban (duty)$ maka sang dokter atau pera)at rumah sakit harus bertindak sesuai dengan standar pro!esi yang berlaku. /ika seorang dokter melakukan penyimpangan dari apa yang seharusnya atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut standard pro!esinya$ maka dokter tersebut dapat dipersalahkan. :ukti adanya suatu penyimpangan dapat diberikan melalui saksi ahli$ %atatan&%atatan pada rekam medik$ kesaksian pera)at dan bukti&bukti lainnya. *pabila kesalahan atau kelalaian itu sedemikian jelasnya$ sehingga tidak diperlukan kesaksian ahli lagi$ maka hakim dapat menerapkan doktrin 5 Res ipsa Loquitur5. #olak ukur yang dipakai se%ara umum adalah sikap&tindak seorang dokter yang )ajar dan setingkat didalam situasi dan keadaan yang sama. =. Di(e=t ;a)sati&' 4e'yebab la'8s)'8% .enyebab langsung yang dimaksudkan dimana suatu tindakan langsung yang terjadi$ yang mengakibatkan ke%a%atan pada pasien akibat kealpaan seorang dokter pada diagnosis dan pera)atan terhadap pasien. Se%ara hukum harus dapat dibuktikan se%ara medis yang menjadi bukti penyebab langsung terjadinya malpraktik dalam kasus manapun. 2ntuk berhasilnya suatu gugatan ganti&rugi berdasarkan malpraktek medik$ maka harus ada hubungan kausal yang )ajar antara sikap&tindak tergugat (dokter) dengan kerugian (damage) yang menjadi diderita oleh pasien sebagai akibatnya. #indakan dokter itu harus merupakan penyebab langsung. anya atas dasar penyimpangan saja$ belumlah %uklup untuk mengajukan tutunyutan ganti&kerugian. Ke%uali jika si!at penyimpangan itu sedemikian tidak )ajar sehingga sampai men%ederai pasien. 'amun apabila pasien tersebut sudah diperiksa oleh dokter se%ara edekuat$ maka hanya atas dasar suatu kekeliruan dalam menegakkan diagnosis saja$ tidaklah %ukup kuat untuk meminta pertanggungja)aban hukumannya. =. Da*a8e 9e()8ia'% "amage yang dimaksud adalah %edera atau kerugian yang diakibatkan kepada pasien. Aalaupun seorang dokter atau rumah sakit dituduh telah berlaku lalai$ tetapi jika tidak sampai menimbulkan luka7%edera7kerugian (damage$ injury$ harm) kepada pasien$ 11 maka ia tidak dapat dituntut ganti&kerugian. 6stilah luka (injury) tidak saja dala bentuk !isik$ namun kadangkala juga termasuk dalam arti ini gangguan mental yang hebat (mental anguish). /uga apabila tejadi pelanggaran terhadap hak pri9asi orang lain. ;a(a ti+a9 la'8s)'8 ?ara tidak langsung merupakan %ara pembuktian yang mudah bagi pasien$ yakni dengan mengajukan !akta&!akta yang diderita olehnya sebagai hasil layanan pera)atan (doktrin res ipsa loquitur). "oktrin res ipsa loquitur dapat diterapkan apabila !akta&!akta yang ada memenuhi kriteria= a) ,akta tidak mungkin ada7terjadi apabila tenaga pera)atan tidak lalai b) ,akta itu terjadi memang berada dalam tanggung ja)ab tenaga pera)atan %) ,akta itu terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien dengan perkataan lain tidak ada %ontributory negligen%e 2ntuk men%ari penyebab malprakteknya sendiri$ perlu ditelusuri > hal sebagai berikut= *pakah tindakan medis itu yang paling mungkin menyebabkan musibah (the nearest %ause). *pakah tindakan medis itu merupakan penyebab musibah yang terakhir (the last human )rongdoer) *pakah dokter tersangka men%iptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya musibah (%ondition ne%essary !or the injury) *pakah tindakan itu merupakan !aktor penting dalam musibah (substantial !a%tor) #indakan itu hanya penyebab yang terkait (justly atta%hable) II. Diti'>a) +a(i UU N&*&( !$ Tah)' !""# te'ta'8 P(a9te9 9e+&9te(a' Pasal ! .raktik kedokteran dilaksanakan bersasaskan .an%asila dan didasarkan pada nilai ilmiah$ man!aat$ keadilan$ kemanusiaan$ keseimbangan$ serat perlindungan dan keselamatan pasien. 12 .ermasalahannya adalah operasi yang dilakukan oleh dokter di 1S2. "r Soetomo terdapat bukti kelalaian yaitu kasa tertinggal di dada kiri ari+al. :erdasarkan %riteria 4 " jelas memenuhi %riteria tersebut. Pasal #? 1) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan. 2) .ersetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah pasien mendapat penjelasan se%ara lengkap. 4) .enjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang&kurangnya men%akup = a) "iagnosis dan tata %ara tindakan medis b) #ujuan tindakan medis yang dilakukan %) *lternati! tindakan lain dan resikonya d) 1esiko dan komplikasi yang mungkin terjadi e) .rognosis terhadap tindakan yang dilakukan 4) .ersetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan se%ara tertulis maupun lisan. >) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang mengandung resiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang ditanda tangani oleh yang berhak memberikan persetujuan 8) Ketentuan mengenai tata %ara persetujuan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)$ ayat (2)$ ayat (4)$ ayat (4)$ dan ayat (>) diatur dengan peraturan Menteri. Pasal ?1 "alam pasal >1 disebutkan bah)a ke)ajiban dokter ialah memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar pro!esi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien. 14 Pasal -." .asal 480 ayat 1 K2. yang berbunyi <:arang siapa karena kesalahanya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mendapat luka&luka berat$ dian%am dengan pidana penjara paling lama > tahun atau pidana kurungan paling lama 1 tahun. III. Diti'>a) +a(i Kitab U'+a'8-U'+a'8 5)9)* Pi+a'a *da berbagai jenis malpraktek$ salah satunya adalah malpraktek pidana. Malpraktek dalam segi pidana ada tiga bentuk$ yaitu= 1.Mal praktek pidana karena kesengajaan (intensional) Misalnya pada kasus & kasus melakukan aborsi tanpa indikasi medis$ euthanasia$ membo%orkan rahasia kedokteran$ tidak melakukan pertolongan pada kasus ga)at padahal diketahui bah)a tidak ada orang lain yang bisa menolong$ serta memberikan surat keterangan dokter yang tidak benar. 2.Malpraktek pidana karena ke%erobohan (re%klessness) Misalnya melakukan tindakan yang tidak lege artis atau tidak sesuai dengan standar pro!esi serta melakukan tindakan tanpa disertai persetujuan tindakan medis. 4.Malpraktek pidana karena kealpaan (negligen%e) Misalnya terjadi %a%at atau kematian pada pasien sebagai akibat tindakan dokter yang kurang hati&hati atau alpa dengan tertinggalnya alat operasi yang didalam rongga tubuh pasien. Ta'88)'8 >awab *al 4(a9ti9 +&9te( se=a(a 4i+a'a. :ila terbukti malapraktik$ seorang dokter antara lain dapat dikenakan pasal 4>-$ 480$ dan 481 K2. bila malpraktik itu dilakukan dengan sangat tidak berhati&hati (%ulpa lata)$ kesalahan serius$ sembrono #6E* #6'EK*#*' ?2;.* ?ulpa lata = sangat tidak berhati&hati (%ulpa lata)$ kesalahan serius$ sembrono (gross !ault or negle%t) ?ulpa le9is = kesalahan biasa (ordinary !ault or negle%t) ?ulpa le9issima = kesalahan ringan (slight !ault or negle%t) 14 ?ulpa lata tidak berlaku dalam hukum perdata. ?ulpa le9is dan ?ulpa le9issima yang tidak dapat dikenakan hukum pidana dapat ditampung dalam hukum .erdata 4 . A+a - sya(at ya'8 ha()s te(4e')hi +ala* hal *al4(a9te9 +ala* se8i 4i+a'a3 yait) : 1. Sikap bathin dokter (dalam hal ini ada kesengajaan7dolus atau %ulpa) pasal 4>-&480 K2. Mal praktek bidang medis dalam kajian hukum pidana$ merupakan kealpaan yang dilakukan dalam proposal medik. "okter sebagai pelaksana pro!esi medi% dipertanggungja)abkan karena kealpaannya menyebabkan orang lain meninggal dunia atau luka&luka$ pasal K2. yang dilanggar adalah pasal 4>- dan 480 K2.. F .asal 4>- K2. 5:arang siapa karena kealpaannya menyebabkan matinya oranglain$ dian%am dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun5. F .asal 480 K2. (1) :arang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain mendapat luka&luka berat$ dian%am dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun. (2) :arang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka&luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pen%aharian selama )aktu tertentu$ dian%am dengan pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau kurungan paling lama enam bulan atau denda paling tinggi tiga ratus juta rupiah. I7. Diti'>a) +a(i Kitab U'+a'8-U'+a'8 5)9)* Pe(+ata #ransaksi terapeutik merupakan bentuk perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 1414 K2.erdata . *danya perjanjian antara dokter dan pasien menimbulkan perikatan diantara kedua belah pihak. .asien yang datang ke dokter agar dokter melakukan tindakan medik yang bertujuan menyembuhkan sakit yang ia derita disebut perikatan inspanning verbintenis$ sehingga dokter berke)ajiban untuk berusaha se%ara maksimal dalam melakukan tindakan medik untuk kesembuhan pasiennya. 1> *pabila dokter lalai dalam melakukan ke)ajibannya$ maka dokter dapat dikatakan melakukan )anprestasi. #indakan )anprestasi dokter menimbulkan kerugian bagi pasien baik se%ara materiil maupun immateriil$ sehingga dokter dapat dituntut untuk membayar biaya$ rugi$ dan bunga kepada pasien yang bersangkutan sebagaimana diatur dalam pasal 1244 K2.erdata. .asien dapat menuntut ganti rugi pada dokter baik berupa biaya yang termasuk juga biaya pengobatannya$ rugi dan bunga dengan mengajukan gugatan ke .engadilan 'egeri dengan mengajukan bukti&bukti otentik adanya kesalahan yang dilakukan oleh dokter terhadap dirinya dan alat&alat bukti ini sebagaimana diatur dalam pasal 1@88 K2.erdata berupa bukti tulisan$ bukti dengan saksi&saksi$ persangkaan&persangkaan$ pengakuan dan sumpah. .asal 148> K2 .erdata = #iap perbuatan melanggar hukum yang memba)a kerugian kepada seorang me)ajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu$mengganti kerugian tersebut. .asal 1488 K2 .erdata = Setiap orang bertanggung ja)ab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau kurang hati&hatinya. .asal 1483 K2 .erdata = Seorang tidak saja bertanggung ja)ab untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri$tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan perbuatan orang&orang yang menjadi tanggungannya. .asal 1431 K2 .erdata= .enyebab luka atau %a%atnya sesuatu anggota badan dengan sengaja atau karena kurang hati&hati memberikan hak kepada si korban untuk selain penggantian biaya&biaya penyembuhan$ menurut penggantian kerugian yang disebabkan oleh luka atau %atat tersebut. /uga penggantian kerugian ini dinilai menurut kedudukan dan kemampuan kedua belah pihak dan menurut keadaan. 7. Diti'>a) +a(i UU N&. ## Tah)' !""$ te'ta'8 R)*ah Sa9it Pasal 1 *yat 4 = 5.elayanan Kesehatan .aripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promoti!$ pre9enti!$ kurati!$ dan rehabilitati9e 18 Pasal ! 51umah Sakit diselenggarakan berasaskan .an%asila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan$ etika dan pro!esionalitas$ man!aat$ keadilan$ persamaan hak dan anti diskriminasi$ pemerataan$ perlindungan dan keselamatan pasien$ serta mempunyai !ungsi sosial.5 Pasal - .engaturan penyelenggaraan 1umah Sakit bertujuan= Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatanC Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien$ masyarakat$ lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakitC Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakitC dan Memberikan kepastian hukum kepada pasien$ masyarakat$ sumber daya manusia rumah sakit$ dan 1umah Sakit. Pasal # 51umah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan se%ara paripurna.5 Pasal ? 2ntuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam .asal 4$ 1umah Sakit mempunyai !ungsi= .enyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakitC .emeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medisC .enyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatanC dan .enyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatanC Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakitC dan 13 Memberikan kepastian hukum kepada pasien$ masyarakat$ sumber daya manusia rumah sakit$ dan 1umah Sakit. Pasal 1- #enaga medis yang melakukan praktik kedokteran di 1umah Sakit )ajib memiliki Surat 6+in .raktik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. #enaga kesehatan tertentu yang bekerja di 1umah Sakit )ajib memiliki i+in sesuai dengan ketentuan peraturan perundang&undangan. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di 1umah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar pro!esi$ standar pelayanan 1umah Sakit$ standar prosedur operasional yang berlaku$ etika pro!esi$ menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien. Ketentuan mengenai tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagaimana Gdimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang&undangan. Pasal !$ Setia4 R)*ah Sa9it *e*4)'yai Kewa>iba' : Memberikan in!ormasi yang benar tentang pelayanan 1umah Sakit kepada masyarakat Memberi pelayanan kesehatan yg aman$ bermutu$ anti diskriminasi dan e!ekti! dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan 1umah Sakit Memberikan pelayanan ga)at darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya :erperan akti! dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ben%ana$ sesuai dengan kemampuan pelayanannya Kewa>iba' R)*ah Sa9it= Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat yang tidak mampu atau miskin 1@ Melaksanakan !ungsi sosial antara lain dengan memberikan !asilitas pelayanan pasien tidak mampu7miskin$ pelayanan ga)at darurat tanpa uang muka$ ambulan gratis$ pelayanan korban ben%ana dan kejadian liar biasa$ atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan Membuat$ melaksanakan$ dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di 1umah Sakit sebagai a%uan dalam melayani pasien Menyelenggarakan rekam medis Menyediakan sarana dan prasarana yang layak antara lain sarana ibadah$ parkir$ ruang tunggu$ sarana untuk orang %a%at$ )anita menyusui$ anak&anak$ usia lanjut. Melaksanakan sistem rujukan. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar pro!esi dan etika serta peraturan perundang&undangan. Memberikan in!ormasi yang benar$ jelas dan jujur mengenai hak H ke)ajiban pasien Menghormati dan melindungi hak&hak pasien Melaksanakan etika 1umah Sakit Memiliki sistem pen%egahan ke%elakaan dan penanggulangan ben%ana Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan se%ara regional maupun nasional Membuat da!tar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal 1umah Sakit (ospital :y ;a)s) Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas 1umah Sakit dalam melaksanakan tugas$ dan Memberlakukan seluruh lingkungan 1umah Sakit sebagai ka)asan #anpa 1okok (K1#). 1- Pasal -! Setiap pasien mempunyai hak= memperoleh layanan yang manusia)i$ adil$ jujur$ dan tanpa diskriminasiC memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar pro!esi dan standar prosedur operasionalC memperoleh layanan yang e!ekti! dan e!isien sehingga pasien terhindar dari kerugian !isik dan materiC mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkanC memilih dokter dan kelas pera)atan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di 1umah SakitC meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat 6+in .raktik (S6.) baik di dalam maupun di luar 1umah SakitC mendapat in!ormasi yang meliputi diagnosis dan tata %ara tindakan medis$ tujuan tindakan medis$ alternati! tindakan$ risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi$ dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatanC memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanyaC menggugat dan7atau menuntut 1umah Sakit apabila 1umah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik se%ara perdata ataupun pidanaC Pasal -0 Setiap tindakan kedokteran yang dilakukan di 1umah Sakit harus mendapat persetujuan pasien atau keluarganya. Ketentuan mengenai persetujuan tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang&undangan. Pasal #- 1umah Sakit )ajib menerapkan standar keselamatan pasien. Standar keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pelaporan insiden$ menganalisa$ H menetap&kan peme%ahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan 20 1umah Sakit melaporkan sebagaimana diamksud pada ayat (2) kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang ditetap&kan oleh Menteri. .elaporan insiden keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat se%ara anonim dan ditujukan untuk mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien. Pasal #. 1umah Sakit bertanggung ja)ab se%ara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di 1umah Sakit. 7I. Diti'>a) +a(i UU NO.1 @ 1$$$ Te'ta'8 Pe(li'+)'8a' K&'s)*e' 5a9 K&'s)*e' Kenyamanan$ keamanan$ dan keselamatan Memilih in!ormasi yang benar$ jelas$ dan jujur "idengar pendapat dan keluhannya Mendapatkan ad9okasi$ pendidikan H perlindungan konsumen "ilayani se%ara benar$ jujur$ tidak diskriminati! Memperoleh kompensasi$ ganti rugi dan atau penggantian .asien rumah sakit adalah konsumen$ sehingga se%ara umum pasien dilindungi dengan 2ndang&2ndang 'o. @ #ahun 1--- tentang .erlindungan Konsumen (22 'o. @71---). .asal 1 .erlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. .asal 4 ak Konsumen adalah= hak atas kenyamanan$ keamanan$ dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan 7 atau jasa$ hak untuk memilih barang dan7atau jasa serta mendapatkan barang dan7atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan$ 21 hak atas in!ormasi yang benar$ jelas$ dan jujur mengani kondisi dan jaminan barang dan7atau jasa$ hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan7atau jasa yang digunakan$ hak untuk mendapatkan ad9okasi$ perlinndungan$ dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen se%ara patut$ hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen$ hak untuk diperlakukan atau dilayani se%ara benar dan jujur serta tidak diskriminati!$ hak untuk mendapatkan kompensasi$ ganti rugi dan7atau penggantian$ apabila barang dan7atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya$ hak&hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang&undangan lainnya. .asal 3 Ke)ajiban pelaku usaha adalah = beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. memberikan in!ormasi yang benar$ jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan7atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan$ perbaikan dan pemeliharaan. memperlakukan atau melayani konsumen se%ara benar dan jujur serta tidak diskriminati!$ menjamin mutu barang dan7atau jasa yang diproduksi dan7atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan7atau jasa yang berlaku$ memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji$ dan7atau men%oba barang dan7atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan7atau garansi atas barang yang dibuat dan7atau yang diperdagangkan$ memberi komppensasi$ ganti rugi dan7atau penggantian atas kerugian akibat pengguunaan$ pemakaian dan peman!aatan barang dan7atau jasa yang diperdagangkan$ memberi konpensasi$ ganti rugi dan7atau penggantian apabila barang dan7atau jasa yang diterima atau diman!aatkan tidak sesuai dengan perjanjian. .asal 82 .elaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam .asal @$ .asal -$.asal 10$ .asal 14 ayat (2)$ .asal 1>$ .asal 13 ayat (1) huru! a$ huru! b$ huru! %$ huru! e$ ayat (2)$ dan .asal 1@ dipidana dengan pidana penjara paling lama > (lima) tahun atau pidana denda paling banyak 1p 2.000.000.000$00 (dua miliar rupiah). 22 .elaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam .asal 11$.asal 12$ .asal 14 ayat (1)$ .asal 14$ .asal 18$ dan .asal 13 ayat (1) huru! d dan huru! ! dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak 1p >00.000.000$00 (lima ratus juta rupiah). #erhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka berat$ sakit berat$ %a%at tetap atau kematian diberlakukan ketentuan pidana yang berlaku #erhadap sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam .asal 82$ dapat dijatuhkan hukuman tambahan$ berupa= a. perampasan barang tertentuC b. pengumuman keputusan hakimC %. pembayaran ganti !ugiC d. perintah penghenlian kegiatan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian konsumenC e. ke)ajiban penarikan barang dari peredaranC atau !. pen%abutan i+in usaha. 24 ,A, I7 PEM,A5ASAN #n. *ri+al ,ahri (2- th) datang ke 1S2 dr. Soetomo untuk mendapatkan penanganan atas ke%elakaan yang dialaminya sehingga mengharuskan #n. *ri+al dilakukan %angkok otot bahu kiri. #n. *ri+al ditangani di 1S2 dr.Soetomo dan harus dira)at selama 3 bulan. "an #n. *ri+al dipulangkan dan diberi edukasi untuk %ontrol ke poli 1S2 dr. Soetomo. 'amun adanya kelalaian yang menyebabkan pasien menderita selama 2 tahun yang ternyata ditemukannya segumpal kasa yg keluar dari luka operasinya. "ari sisi pidana tergugat dian%am dengan pasal kelalaian yang menyebabkan seseorang mengalami luka&luka berat ( .asal 480K2. ) karena menyebabkan #n. *ri+al mendapatkan luka&luka berat sehingga dian%am hukuman penjara > tahun$ dan menyebabkan berhalangan untuk menjalankan pekerjaan dian%am pidana penjara - bulan atau denda tiga ratus juta rupiah. "ari sisi perdata$ pihak #n. *ri+al menuntut 1S2 dr.Soetomo ganti rugi materiil dan immaterial sebesar 1 Milyar 1upiah karena kelalaiannya yang mengakibatkan kerugian pada #n. *ri+al dan kelalaian tersebut menyebabkan luka berat sebagaimana pasal 148> & 1483$ serta pasal 1431 yang mengatur denda keperdataan."ari sisi 22 'o. 44 #ahun 200- #entangg 1umah Sakit .asal 48 yaitu 1umah Sakit bertanggung ja)ab se%ara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di 1umah Sakit. "ari sisi perlindungan konsumen sebagaimana tertuang dalam 22 'o. @ tahun 1--- tentang .erlindungan konsumen$ #n. *ri+al merasa ketidaknyamanan dan merasa keselamatan ji)anya teran%am dengan kondisi sakitnya$ serta merasa berhak menerima kompensasi ganti rugi. Sedangkan dari sisi 2ndang&2ndang .raktik Kedokteran 'o. 2- tahun 2004 mengharuskan tergugat menerima sanksi disiplin dari Majelis Kehormatan "isiplin Kedokteran 6ndonesia berdasarkan !akta yang diderita #n. *ri+al dari hasil pembuktian tidak langsung (doktrin res ipsa loquitur ) terbukti ada unsur kelalaian dan dilarang berpraktek selama 8 bulan. 24 ,A, I7 KESIMPULAN .asien datang pas%a ke%elakaan sehingga dilakukan pen%angkokan otot bahu kira$ dan dira)at selama 3 bulan $ setelah di pulangkan $ *ri+al mulai merasakan nyeri di dada sebelah kiri. Selama 2&4 hari kemudian$ bekas luka operasi justru membengkak dan mengeluarkan nanah kuning yang menimbulkan bau menyengat. *ri+al pun %ontrol 2&4 kali dalam seminggu ke poli 1S2 dr Soetomo untuk membersihkan luka bekas operasinya$ 6a tidak bisa melakukan akti9itas seperti biasa dada kiri yang terus menerus mengeluarkan nanah$ disertai rasa nyeri juga menganggu tidur ari+al. "ari kasus diatas didapatkan bah)a kasus ini terjadi akibat kelalaian dokter Sp.:edah yang melakukan operasi. Karena dokter tersebut memiliki tanggung ja)ab penuh tehadap pasien tersebut. Sehingga 1S2 "r Soetomo dituntut ganti rugi sebesar 1p 10 Miliar. #untutan tersebut dinilai setara dengan penderitaan *ri+al selama dua tahun akibat operasi %angkok otot bahu kiri. DA6TAR PUSTAKA 2> *nonim$ 2004$ 2ndang&2ndang 'egara 1epublik 6ndonesia 'omor 2- tahun 2004 tentang .raktik Kedokteran$ /akarta. *nonim$ 1---$ 2ndang&2ndang 'egara 1epublik 6ndonesia 'omor @ tahun 1--- tentang .erlindungan Konsumen$ /akarta. Satyo$ *.?.$ 2004$ .eraturan .erundang&undangan dan .ro!esi "okter$ 2.# .enerbitan 2S2$ Medan. ?ha+a)i *. Malpraktik Kedokteran. 1 st ed. Malang = :ayumedia C 2003. p. 2- Sidabalok$ /anus. ukum .erlindungan Konsumen di 6ndonesia$ .ertanggung&ja)aban Menurut ukum .erdata. /akarta= 1aja Era!indo .erada$ 2008. 28