Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
I.latar belakang
Sarkoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung. Mereka secara
umum dibagi kedalam dua kelompok yaitu tulang dan jaringan lunak. Sarkoma tulang tidak
begitu umum sekitar 0,2 % dari semua jenis tumor malignasi di Amerika serikat. Kira- kira
ada sekitar 2- 00 kasus terdiagnosa setiap tahunnya. !nsiden tersebut lebih tinggi terjadi
pada orang kulit putih dan diantara pria.
Ada empat tipe utama dari sarkoma tulang ini, antara lain randro sarkoma, sarkoma
e"ing, #ibrosarkoma dan osteosarkoma. $ada makalah ini akan dibahas tentang
osteosarkoma, karena osteosarkoma merupakan jenis malignasi terbanyak yang berjumlah
kira- kira 20 % dari semua kasus. %steosarkoma merupakan derajad yang tinggi dimana
tumor sel berkas maligna muncul didalam tulang. %steosarkoma lebih umum terjadi pada
pria dan orang- orang dengan usia antara 0- 2& tahun.
II. Tujuan
. tujuan umum
mempelajari asuhan kepera"atan muskulus skeletal dengan kasus %steosarkoma
2. tujuan khusus
- mempelajari pengkajian dengan osteosarkoma
- mempelajari tenyang diagnosa kepera"atan osteosarkoma
- mempelajari tentang inter'ensi osteosarkoma
- mempelajari tentang e'aluasi keadaan osteosarkoma.
BAB II
OSTEOGENIK SARKOMA
A. Pengertian
(umor yang berasal dari sel mesenkim yang ditandai dengan di##erensiasi
osteobalstik dari sel neoplasma ) *obbins and Kummar.+&,.--& .
/enis malignasi terbanyak dari tumor tulang yang berjumlah kira- kira 20 % dari
semua kasus ) 0hale and 1harlotte.2++.2000 .
B. Etilgi
2tiologi dari osteosarkoma masih belum diketahui tetapi radiasi dan 'irus onkogenik
yang telah terlibat dalam terjadinya keganasan serta #aktor genetik.
!. Pat"i#ilgi
Kebanyakan osteosarkoma dijumpai pada kelompok usia muda antara 0- 2& tahun.
Kemudian sering menyerang pada daerah ujung meta#isis tulang panjang seperti 3
4jung distal tulang #emur
4jung pro5imal tibial
4jung pro5imal humerus
4jung pro5imal #emur
4ntuk tulang pipih yang sering diserang adalah illium.
(umor
Mengganti jaringan meta#isis
Adanya erosi korte5 6 jaringan lunak
Ka'um medula digantikan oleh tumor
7apisan permukaan tulang
$eriosteum dan korte5 terpisah
Kalsi#ikasi dan menciptakan segitiga codman
D. Tan$a $an Gejala
- timbul rasa nyeri tumpul, dalam dan perasaan seperti dilakukan pemboran
pada tulang.
- (erang atau pembekakan pada tulang atau persendian
- 8yeri dada
- 9atuk
- :emam
- 9erat badan menurun
- Malaise
E. Pe%erik#aan &enunjang
$emeriksaan radiologis menyatakan adanya segitiga codman dan destruksi tulang
$emeriksaan radidensitas menyatakan adanya pembentukan tulang baru
Metode radigra#i dapat digunakan untuk menilai tumor tulang malignan yang
meliputi radigra#i, scan tulang, arteriogra#i, computet tomogra#i, #luoroscopi, M*!.
9iopsi merupakan hal yang 'ital dalam menentukan jenis malignansi tumor tulang,
meliputi tindakan insisi, eksisi,biopsi jarum, dan lesi- lesi yang dicurigai.
'. Penatalak#anaan
$enatalaksanaan tergantung pada tipe dan #ase dari tumor tersebut saat didiagnosis.
(ujuan penatalaksanaan secar umum meliputi pembuangan tumor, pengahindaran
amputasi kalau memungkinkan, pemeliharaan #ungsi secara maksimal dari anggota
tubuh atau ekstremitas yang sakit. $enatalaksaan meliputi 3 pembedahan, kemoterapi,
radioterapi, bioterapi atau terapi kombinasi.
$emberian anlgesik, tran;ueli<er, diet, imobilisasi anggota tubuh yang sakit.
G. Prgn#a
:ahulu prognosa dari osteosarkoma jelek yaitu dengan kelangsungan hidup selama &
tahun sebesar 0- 20 %dengan metastase. Sedangkan pada saat ini prognosa dengan
metastase adalah +0 % kehidupan selama & tahun.
BAB III
PROSES KEPERA(ATAN
A. Pengakajian
8yeri diatas area yang sakit dari ekstremitas, khususnya pada malam hari.
Keterbatasan pengguanaan ekstremitas
Anoreksia
$enurunan berat badan
Kelelahan
$embengkakan lokal dengan atau tanpa trauma
$eningkatan suhu kulit diatas area yang dipengaruhi
$eningkatan suhu
B. Diagn#a ke&era)atan
.Koping indi'idu tidak e#ekti# berhubungan dengan diagnosis kanker dan prognosa
yang tidak pasti
Kriteria hasil
Ansitas, kekuatiran dan kelemahan menurun pada tingkat yang dapat
mendemonstrasikan kemandirian yang meningkat dalam akti'itas dan proses
pengambilan keputusan.
!nter'ensi kepera"atan
a. gunakan pendekatan yang tenang dan berikan suatu suasana lingkungan yang
dapat diterima
* = membantu pasien dalam menbangun kepercayaan pada tenaga kesehatan
b. e'aluasi kemampuan pasien dalam pembuatan keputusan
*= membantu pengkajian terhadap kemandirian dalam pengambilan keputusan.
c. dorong sikap harapan yang realistis
*= meningkatkan kedamaian diri
d. dukung pengguanaan mekanisme pertahanan diri yang sesuai
*= meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah
e. klasi#ikasi persepsi pasien tentang proses penyakit, pengobatan .
*= membantu dalam memahami in#ormasi yang penting dan menghilangkan
mitos
#. ja"ab pertanyaan pasien atau bantu mereka dalam mendapatkan in#ormasi.
*= menemulan kebutuhan penyuluhan pasien mungkin dapat membantu dalam
koping
g. dorong untuk bersikap aserti# dalam mencari in#ormasi
*= untuk menemukan kebutuhan pasien
2. *esiko terhadap in#eksi berhubungan dengan pengobatan kemoterapi berkaitan
dengan destruksi secara cepat pembelahan sel hematopoetik normal yang
mengakibatkan immunosupresi.
Kriteria hasil
$enurunan potensial in#esksi
!nter'ensi kepera"atan
a. pantau in#eksi sistemik atau lokal in#eksi
*= kekurangan neutropil selama granulositopenia menghambat kemampuan
untuk mela"an in#eksi dan dapat menutupi munculnya tanda- tanda in#eksi.
b. pantau tanda- tanda 'ital setiap + jam dan lebih sering jika diperlukan
*= demam atau hipotermia mungkin mengindikasikan munculnya in#eksi pada
pasien granulositopetik.
c. kaji semua daerah prosedur in'asi# terhadap kemungkinan adanya tanda in#eksi
*= membantu mengidenti#ikasi komplikasi
d. kaji kemungkinan adanya kerusakan kulit dan permukaan mukosa
*= kulit dan membran mukosa memberikan jalan pertama dari pertahanan
terhadap mikroorganisme
e. laporkan demam diatas >?,? 1 dengan segera
*= peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan jumlah sel darah putih yang
rendah mungkin hanya merupakan tanda in#eksi pasien.
#. mulai terapi antibotik dengan segera setelah diperoleh kultur yang perlu.
*= pasien dapat mengalami sepsis dalam2 jam demam tinggi jika tidak diobati
dengan antibiotik.
g. bantu pasien mengenai kebersihan diri meliputi mandi, kebersihan mulut dan
pera"atan perineal.
*= menurunkan kehadiran organisme endogen.
h. anjurkan istirahat sesuai kebutuhan
*= keletihan dapat menekan sistem imun tubuh.
i. ganti semua balutan setiap hari termasuk pada jalur sentral
*= mencegah sepsis pada daerah in'asi# atau daerah lain.
>.$erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual,
muntah dan diare karena kemoterapi
kriteria hasil
pasien mempertahankan berat badan & % sebelum pengobatan. $asien tidak
mengalami mual, muntah atau jika akan dikontrol dan diminimalkan.
!nter'ensi kepera"atan
a. kaji masukan makanan dan cairan.
b. beritahu jika pasien mempunyai beberapa jenis alergi
c. kolaborasi dengan ahli gi<i sesuai kebutuhan
d. timbang berat badan pasien saat masuk dan setiap minggu dengan menggunakan
timbangan yang sama
e. anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
#. instruksikan untuk menelam obat antiemetik sebelum makan jika ada mual atau
muntah
h. anjurkan pasien untuk mencoba makanan yang berbeda jika ada perubahan rasa
kecap.
+.$erubahan eliminasi urinarius berhubungan dengan e#ek samping kemoterapi yang
dapat mengakibatkan kemoterapi hematuriaatau tosisitas renal.
Krietria hasil
Kriteria hasil
2liminasi urine optimal dapat dipertahankan
!nter'ensi kepera"atan
a. pantau eliminasi urine yang meliputi "arna, jumlah, adanya sel darah merah.
4reum, keratinin
b. berikan kemoterapi pada pagi hari
c. instruksikan pasien untuk minum paling sedikit ,- 2 gelas perhari sebelum atau
sesudah kemoterapi.
d. !nstruksikan pasien untuk berkemih setiap dua sampai tiga jam sebelum tidur
dan ketika bangun di malam hari.
e. 9eritahu mengenai rasioanal untuk masukan cairan adekuat dan sering
berkemih.
&.8yeri berhubungan dengan inter'ensi pembedahan
Kriteria hasil
8yeri tidak ada atau terkontrol
!nter'ensi kepera"atan
a. tentukan letak nyeri, karakteristik, kualitas dan beratnya sebelum pasien
mendapatkan pengobatan.
b. 1ek pesanan medis terhadap obat, dosis dan #rekuensi pemberian analgetik
c. 1ek ri"ayat alergi obat
d. $ilih analgesik yang sesuai jika lebih dari satu yang diresepkan.
e. $antau tanda- tanda 'ital sebelum dan sesudah pemberian analgetik narkotik
untuk dosis pertama atau jika ada tanda yang tidak umummohon dicatat.
#. 9antu relaksasi untuk mem#asilitasi respon terhadap analgetik
g. 9erikan analgetik pada "aktunya terutama untuk nyeri berat.
@. kerusakan mobilitas #isik berhubungan dengan penuruana kekuatan otot, nyeri
karena pembedahan atau amputasi bagian tubuh yang terkena, interupsi pembedahan
atau pengangkatan otot A otot ,kartilago dan ligamen.
Kriteria hasil
$asien mampu bergerak atau berpidah secara mandiri
!nter'ensi kepera"atan
a. Kaji puntung terhadap pembengkakan dan tanda Atanda in#eksi.
b. Kaji balutan terhadap perdarahan
c. (inggikan kepala tempat tidur selama 2+ jam pertama setelah amputasi
d. $osisikan anggota badan yang sakit pada kesejajaran tubuh yang tepat
e. $osisikan pasien degan amputasi kaki pada lambung > 5 sehari
#. $osisikan puntung diba"ah lutut pada posisi ekstensi
g. 9erikan alat untuk berpegangan diatas tempat tidur
h. 9antu dalam latihan dengan tepat
BAB I*
Ke#i%&ulan +
%steogenik sarkoma adalah jenis malignansi terbanyak dari tumor tulang yang
berjumlah kira-kira 20% dari semua kasus , dimana penyebabnya belum diketahui. (etapi
radiasi dan 'irus osteogenik yang telah terlibat dalam terjadinya keganasan serta #aktor
genetik.
%steogenik sarkoma dijumpai pada kelompok usia muda antara 0 sampai 2& tahun
dan menyerang daerah yang meta#isis tulang panjang. Mani#estasi klinis penyakit ini
adalah3- timbul rasa nyeri tumpul dalam dan perasaan seperti dilakukan pemboran pada
tulang
- ada pembengkakan pada tulang
- ada nyeri dada , batuk , demam, penurunan berat badan dan malaese
osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan , radiasi , kemoterapi. :an
prognosanya adalah jelek.
:ari proses kepera"atan didapatkan @ diagnosa kepera"atan diantaranya 3
. koping indi'idu tidak e#ekti# berhubungan dengan diagnosis kanker dan prognisis yang
tidak pasti
2. resiko terhadap in#eksi berhubungan dengan pengobatan kemoterapi
>. perubahan nutrisi kuranga dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anore5ia,
mual=muntah dan diare karena kemoterapi
+. perubahan eliminasi urinari berhubungan dengan e#eksamping kemoterapi in#os#amid
&. nyeri berhubungan dengan inter'ensi bedah
@. kerusakan mobilitas #isik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
Saran
Bendaknya petugas kesehatan khususnya dokter dan pera"at menjelaskan upaya upaya
pera"atan pada pasien dan keluarga sedini mungkin sehingga metastase dari penyakit ini
lebih cepat dicegah. :an meningkakan pengetahuan komunitas tentang penyakit ini
sehingga dari masyarakat sendiri bisa mengantisipasi adanya penyakit ini.
:AC(A* $4S(AKA
. 1BA*7%((2 A8: 0A72.2000. *281A8A AS4BA8 K2$2*ADA(A8
%8K%7%0!. 201. /AKA*(A
2. (41K2* 2( A77.---. S(A8:A* $2*ADA(A8 $AS!28 +. 201. /AKA*(A
>. *%99!8S A8: K4MMA*.--&. $A(%7%0! !!. 201. /AKA*(A
NAMA KELOMPOK *I
,. AGUNG -OKO P
.. !ITRA PUSPITASARI
/. DINA A0US'I MS
1. D(I AGUSTIN R
2. 'U-I ASTUTIK
3. GOGOT (AH0U U
4. TEGUH ARDIANS0AH
5. (I(IK ANDA0ANI
ASUHAN KEPERAWATAN
OSTEOGENIK SARKOMA
TUGAS /.6
MUSKULO SKELETAL
DISUSUN OLEH +
KELOMPOK *I
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
AKADEMI KEPERA(ATAN KABUPATEN MALANG
.66/

Anda mungkin juga menyukai