0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan1 halaman
Erythrema multiform merupakan penyakitkulityang bersifatselflimitingdimanakulitmengalamikeratinosis (apoptosis) yang terjadibersamaandenganadanyalympositsatellitosis.
EM terjadi karena adanya peningkatan komplek Ag-Ab yang menyebabkan terjadinya vasculitis.
Pengobatan
- Menghentikan obat2an yang menyebabkanreaksihipersensitivitas
- Terapiprednisolone and azathioprinesangatampuhmengobati EM minor tanpamenimbukanefekpascaterapi
- Terapisuportifdapatdilakukanuntukmencegahgejala2 EM.
Erythrema multiform merupakan penyakitkulityang bersifatselflimitingdimanakulitmengalamikeratinosis (apoptosis) yang terjadibersamaandenganadanyalympositsatellitosis.
EM terjadi karena adanya peningkatan komplek Ag-Ab yang menyebabkan terjadinya vasculitis.
Pengobatan
- Menghentikan obat2an yang menyebabkanreaksihipersensitivitas
- Terapiprednisolone and azathioprinesangatampuhmengobati EM minor tanpamenimbukanefekpascaterapi
- Terapisuportifdapatdilakukanuntukmencegahgejala2 EM.
Erythrema multiform merupakan penyakitkulityang bersifatselflimitingdimanakulitmengalamikeratinosis (apoptosis) yang terjadibersamaandenganadanyalympositsatellitosis.
EM terjadi karena adanya peningkatan komplek Ag-Ab yang menyebabkan terjadinya vasculitis.
Pengobatan
- Menghentikan obat2an yang menyebabkanreaksihipersensitivitas
- Terapiprednisolone and azathioprinesangatampuhmengobati EM minor tanpamenimbukanefekpascaterapi
- Terapisuportifdapatdilakukanuntukmencegahgejala2 EM.
bersifat selflimiting dimana kulit mengalami keratinosis (apoptosis) yang terjadi bersamaan dengan adanya lymposit satellitosis. EM terjadi karena adanya peningkatan komplek Ag-Ab yang menyebabkan terjadinya vasculitis. Vaskulitis tersebut terjadi karena: adanya: - alergi pada makanan - Penyakit sistemik - Reaksi terhadap m.o (herpes simplek virus/ HSV) sel CD4+ mentransport fragmen HSV ke epitelium dan terjadi akumulasi sel T yang merespon ag HSV sehingga terjadi kerusakan sel. - Pemakaian obat-obatan metabolit obat obatan reaktif dan adanya peningkatan apoptosi keratenosit oleh karena peningkatan TNF alpha yang direlease oleh keratinosit, MQ dan monosit menyebabkan kerusakan jaringan. (yg paling sering) Dibedakan menjadi dua: - Minor Terjadi pada kira-kira 80% kasus. Secara klinis lesi berbentuk makular, papular, atau urtikarial, serta iris klasik atau lesi target, yang tersebar di distal ekstremitas. - Mayor Bentuk penyakit yang lebih parah dgn lesi lebih besar sampai pada membrane mukosa. Terjadi karena adanya reaksi hipersensitivitas tipe III
Histopatologi - Adanya sel monosit pada pmb darah bagian dermis superfisial - Edema dan ektravasasi pada pemb darah bagian dermis popular - Degradasinya stratum basalis - Nekrosis sel epidermal Pengobatan - Menghentikan obat2an yang menyebabkan reaksi hipersensitivitas - Terapi prednisolone and azathioprine sangat ampuh mengobati EM minor tanpa menimbukan efek pasca terapi - Terapi suportif dapat dilakukan untuk mencegah gejala2 EM. Contoh EM minor Contoh EM Mayor