Anda di halaman 1dari 31

Kevin Malingkas

405090107
Tipe Gambar Diagram % dalam
tubuh
manusia
Keterangan
Neutrofil 65% Neutrofil berhubungan
dengan pertahanan tubuh
terhadap infeksi bakteri
serta proses peradangan
kecil lainnya, serta
biasanya juga yang
memberikan tanggapan
pertama terhadap infeksi
bakteri; aktivitas dan
matinya neutrofil dalam
jumlah yang banyak
menyebabkan adanya
nanah
Tipe Gambar Diagram % dalam
tubuh
manusia
Keterangan
Eosinofil 4% Eosinofil terutama
berhubungan dengan
infeksi parasit, dengan
demikian meningkatnya
eosinofil menandakan
banyaknya parasit.

Basofil <1% Basofil terutama
bertanggung jawab untuk
memberi reaksi alergi dan
antigen dengan jalan
mengeluarkan histamin
kimia yang menyebabkan
peradangan.
Tipe Gambar Diagram % dalam
tubuh
manusia
Keterangan
Limfosit
25%
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa.
Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
Sel B: Sel B membuat antibodi yang
mengikat patogen lalu
menghancurkannya. (Sel B tidak hanya
membuat antibodi yang dapat mengikat
patogen, tapi setelah adanya serangan,
beberapa sel B akan mempertahankan
kemampuannya dalam menghasilkan
antibodi sebagai layanan sistem 'memori'.)
Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T
mengkoordinir tanggapan ketahanan
(yang bertahan dalam infeksi HIV) sarta
penting untuk menahan bakteri
intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat
membunuh sel yang terinfeksi virus.
Sel natural killer: Sel pembunuh alami
(natural killer, NK) dapat membunuh sel
tubuh yang tidak menunjukkan sinyal
bahwa dia tidak boleh dibunuh karena
telah terinfeksi virus atau telah menjadi
kanker.
Tipe Gambar Diagram % dalam
tubuh
manusia
Keterangan
Monosit 6% Monosit membagi fungsi
"pembersih vakum"
(fagositosis) dari neutrofil,
tetapi lebih jauh dia hidup
dengan tugas tambahan:
memberikan potongan
patogen kepada sel T
sehingga patogen tersebut
dapat dihafal dan dibunuh,
atau dapat membuat
tanggapan antibodi untuk
menjaga.
Makrofag (lihat di
atas)
Monosit dikenal juga sebagai
makrofag setelah dia
meninggalkan aliran darah
serta masuk ke dalam
jaringan.
Trombosit
Diameter 1-2um
Volume rata2 5-8fl
Jumlah trombosit (N= 150.000-
400.000/mm3)
Fungsi: pembentukan sumbat mekanik
selama respons hemostasis normal
terhadap cedera vaskulas.
Leukosit
Neutrofil dan Monosit
Kemotaksis Fagosit Membunuh
Trombosit
Cedera adhesi trombosit pada jaringan
yang luka agregasi trombosit (sumbat
primer) sumbat primer + fibrin
sumbat stabil.
Kelainan leukosit
Kualitatif
Leukositosis Leukopenia
Reaksi leukemoid
Limfoproliferatif
Kelainan
morfologi
Mieloproliferatif
Kuantitatif
Non
proliferatif
Proliferatif
Kelainan
fungsional
Kelainan
Leukosit
Kuantitas
Kualitas
Leukositosis
Jumlah leukosit
dlm peredaran
darah naik
Leukopenia
Jumlah leukosit dlm
peredaran darah
turun
Defek:
Kemotaksis
Fagositosis
Daya Bunuh
Eosinopenia
Limfopenia
Neutropenia
Jumlah
Ringan ( 11 15 rb/ )
Sedang ( 15 20 rb/ )
Berat ( 20 50 rb/ )
Jenis
Neutrofilia > 7500/L
Eosinofilia > 400/L
Basofilia > 100/L
Limfositosis >
3500/L
Monositosis > 800/L
Defek Kemotaksis
Defek Fagositosis dan daya bunuh
Penyakit granulamatosa kronis
Sindrom chediak-higashi
Defisiensi mielo peroksidase
Gangguan fungsi limfosit, monosit dan
makrofag

- Dapat terjadi pada inti maupun sitoplasma.

Kelainan sitoplasma :
1. Granulasi toksik berupa granula kasar berwarna
biru kehitaman. Dijumpai pada infeksi bakteri akut
,luka bakar,intoksikasi.
2. Agranulasi polimorfonuklear dimana granula
sedikit/ tidak didaptkan sama sekali di dalam
sitoplasma neutrofil. Dijumpai pada sindroma
mielodisplasia , leukemia.
3. Badan Dohle berupa badan kecil berbentuk
oval/bulat berwarna biru muda yang terdapat dalam
sitoplasma neutrofil. Merupakan sisa RNA. Dijumpai
pada infeksi berat , keracunan, luka bakar.
4. Batang Auer berupa batang kecil berwarna merah jingga di
dalam sitoplasma. Merupakan hasil fusi granula primer, oleh sebab
itu hanya dijumpai pada leukemia akut non limfositik.
5. Limfositik plasma biru(plasmacytoid lymphocyte) adalah
limfosit yang mempunyai sitoplasma biru. Didapat pada infeksi virus(
demam berdarah dengue), influenza, hepatitis, infeksi virus
sitomegalo. Pada mononukleosis infeksiosa, limfosit mempunyai
ukuran bervariasi dengan sitoplasma biru dan inti menyerupai
monosit.
6. Smudge cell merupakan leukosit yang rusak waktu pembuatan
sediaan hapus. Pada leukemia limfositik kronik, didapat banyak
smudge cell yang berasal dari limfosit rusak.
7. Vakuolisasi adalah lubang lubang(vakuol) yang timbul pada
sitoplasma( atau inti) akibat proses degenerasi. Dijumpai pada
infeksi berat , keracunan.
Kelainan inti sel :
1. Hipersegmentasi dimana inti neutrofil berlobus 5
atau lebih. Dijumpai pada anemia megaloblastik,
infeksi, uremia, leukemia granulositik kronik.
2. Inti piknotik dimana inti neutrofil mengalami
penggumpalan kromatin akibat proses degenerasi.
Dijumpai pada sepsis, leukemia.
3. Anomali Pelger Huet merupakan kegagalan inti
untuk membentuk segmen. Sehingga dijumpai neutrofil
dengan inti hanya 2 lobus atau kurang ( inti mirip
gagang telepon atau dumbbell). Anomali ini diturunkan
secara dominan autosomal. Dijumpai pada sindroma
mielodisplastik, leukemia kronik.
SMUDGE CELL
VAKUOLISASI
Limfoproliferatif
Gangguan limfoproliferatif akut
Leukemia limfoblastik akut (LLA)
Leukemia tidak berdiferensiasi
Transformasi limfoblastik leukemia mielogenosa kronis
Gangguan limfoproliferati kronik Leukemik
Leukemia limfositik kronis
Leukemia prolimfositik
Hairy cell leukemia

Limfoma
Penyakit Hodgkin
Limfoma non-hodgkin
Limfoma maligna derajat rendah
Limfoma derajat sedang
Limfoma derajat tinggi
Limfoma burkit
Leukemia sel T dewasa
Limfoma sel T lainnya (mikosis fungoides, sindroma sezary)
Limfadenopati angio imonu blastik
Histiositosis Maligna
Mieloproliferatif
Mieloproliferatif akut
Mieloproliferatif kronik
Leukimia mielogenosa kronik
Polisitemia vera
Metaplasia mieloid agnogenik (Mielofibrosis)
Trombositemia essensial

Sindrom mielodisplastik
Anemia refrakter
Anemia refrakter dengan cincin sideroblas (RARS)
Anemia refrakter dengan blas yang berlebihan
(RAEB)
RAEB dalam transformasi
Leukemia mielomonositik kronis
Kelainan kromosom pada sindrom mielodisplastik

Neutropenia
Agranulositosis
Reaksi Leukemoid
Mononukleosis infeksiosa
NAP skor Normal 20-100


Meningkat Menurun
Infeksi Leukemia mieloid kronik
Kehamila
Polistemia Vera
Mielofibrosis
Reaksi Leukemoid

Anda mungkin juga menyukai