Anda di halaman 1dari 4

Dermatitis Seboroik

Kontributor oleh Ida - MediaBangsa.com


Dermatitis Seboroik (Seborrhoeic Dermatitis, Seborrheic Dermatitis) merupakan peradangan
permukaan kulit berbentuk lesi squamosa (bercak disertai semacam sisik), bersifat kronis, yang
sering terjadi di area kulit berambut dan area kulit yang banyak mengandung kelenjar sebasea (
kelenjar minyak, lemak ), seperti kulit kepala, wajah, tubuh bagian atas dan area pelipatan
tubuh (ketiak, selangkangan, pantat).


ANGKA KEJADIAN

Prevalensi Dermatitis Seboroik diperkirakan sekitar 3-5 %. Jika ketombe yang merupakan
Dermatitis Seboroik ringan ditambahkan, angka kejadian mencapai 15-20 %. Dermatitis
Seboroik dapat dialami oleh semua ras.

Berdasarkan usia, Dermatitis Seboroik dapat terjadi pada semua umur, terutama usia pubertas
hingga usia 40 tahun. Pada bayi, Dermatitis Seboroik kerap dijumpai di area kepala dan
pelipatan tubuh. Berdasarkan jenis kelamin, Dermatitis Seboroik sedikit lebih banyak dialami
pria ketimbang wanita.

PENYEBAB

Penyebab Dermatitis Seboroik hingga kini belum diketahui secara pasti. Faktor-faktor yang
diduga sebagai penyebab Dermatitis Seboroik, antara lain: infeksi jamur Malassezia ovale,
faktor imunologi, iklim, genetik, lingkungan, hormonal, dan aktifitas kelenjar sebasea yang
berlebihan.

Selain itu, beberapa obat-obat tertentu diduga memicu terjadinya Dermatitis Seboroik, seperti: a
uranofin, aurothioglucose, buspirone, chlorpromazine, cimetidine, ethionamide, griseofulvin,
haloperidol, interferon alfa, lithium, methoxsalen, methyldopa, phenothiazines, psoralens,
stanozolol, thiothixene, dan trioxsalen.
1 / 4
Dermatitis Seboroik
Kontributor oleh Ida - MediaBangsa.com

GEJALA

Dermatitis Seboroik relatif mudah dikenali karena tandanya yang khas, yakni dijumpainya
krusta (bercak disertai semacam sisik) berminyak.

Gejala Pada Bayi:

- Di area kepala (bagian depan dan samping) ditandai: krusta tebal, pecah-pecah,
berwarna kekuningan dan berminyak. Tanda ini disebut cradle cap karena bentuknya yang
mirip topi menutupi kulit kepala.
- Di bagian tubuh yang lain, ditandai: ruam berwarna kemerahan, merah kekuningan,
dengan krusta berminyak yang menutupi permukaannya.

Gejala Pada Dewasa:

Pada umumnya ditandai dengan:

- Keluhan gatal
- Peradangan pada area seboroik dengan gambaran berbagai bentuk lesi, berwarna
kemerahan atau kekuningan disertai dengan adanya skuama, krusta, basah berminyak, dan
bisa juga kering.
- Residif (mudah kambuh) dan bersifat kronis. Diduga behubungan dengan faktor stress,
kelelahan, sinar matahari dan iklim.

PENGOBATAN

Pada dasarnya, pengobatan Dermatitis Seboroik ditujukan untuk menghilangkan penyebabnya,
jika penyebabnya diketahui, dan untuk meredakan gejalanya.

2 / 4
Dermatitis Seboroik
Kontributor oleh Ida - MediaBangsa.com
Obat Minum ( sistemik ):

- Antihistamin untuk meredakan gatal dan reaksi alergi, misalnya: Loratadine 10 mg,
Cetirizine 10 mg atau antihisamin golongan lainnya.
- Steroid, digunakan pada Dermatitis Seboroik yang berat. Pada pemakaian jangka lama,
steroid digunakan secara
tappering down
, yakni dosis obat diturunkan secara bertahap dan berkala.


- Antibiotika, digunakan jika Dermatitis Seboroik disertai infeksi sekunder oleh kuman
akibat garukan, gesekan, dan lain-lain.

Obat Topikal ( obat luar: salep, krim, gel, lotion, shampo, dll )

- Krim atau salep steroid. Pada area wajah digunakan steroid potensi rendah agar kulit
wajah tidak menipis pada penggunaan jangka lama.
- Krim atau salep yang mengandung asam salisilat 2-5%, atau sulfur 4%, atau ter 2%,
atau ketokonazole 2%, atau obat kombinasi.
- Shampo yang mengandung asam salisilat, sulfur, selenium sulfida 2%, zinc pirition 1-2
%. Digunakan untuk keramas 2-3 kali seminggu selama 5-10 menit, kemudian dibilas dengan
air bersih.

PENCEGAHAN

Sedapat mungkin penderita Dermatitis Seboroik mengamati pemicu timbulnya kekambuhan.
Jika sudah mengenali pemicunya, diupayakan untuk mencegah paparan faktor pemicu.

Pada umumnya penderita Dermatitis Seboroik mengalami kesulitan mengenali pemicu
timbulnya kekambuhan. Hal ini wajar mengingat beragamnya faktor-faktor pemicu. Kalaupun
faktor pemicunya dapat dikenali, tak jarang penderita sulit menghindarinya, terutama jika
faktor-faktor pemicu tersebut merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, misalnya stress,
iklim dan sejenisnya.

3 / 4
Dermatitis Seboroik
Kontributor oleh Ida - MediaBangsa.com
Semoga bermanfaat.

4 / 4

Anda mungkin juga menyukai