I. PENDAHULUAN ......................................................
... 2
......................................................... 2
......................................................... 8
... 10
I. PENDAHULUAN
Teori tentang praktik dan ilmu keperawatan dalam bentuk matematik menetapkan
perawat pendidik, perawat administrasi, perawat peneliti, praktisi perawat untuk mengenali
integrasi kompleksitas yang dibutuhkan individu untuk pengembangan, bukan hanya dalam
Profesi keperawatan masih berada pada tahap evolusi. Masyarakat atau lingkungan
sosial mempunyai pikiran yang berbeda tentang perawat. Harapan terhadap peran perawat
dari ungkapan ini adalah perawat itu akan merawat, merawat secara terapeutik, merawat
dengan caring dan yang berhubungan dengan hal tersebut lainnya. Kemudian pernyataan
ini merangkum makna yang berbeda untuk perawat dalam keberagaman perannya sebagai
pemberian perawatan kepada klien sebagai individu, keluarga, dan kelompok komunitas.
Aplikasi dari teori keperawatan dalam prakteknya tergantung pada ilmu pengetahuan
skema yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu,
kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena ini
diklasifikasikan menjadi konsep yang terdiri dari kata-kata yang mengandung citra mental
dari sesuatu yang akan dijelaskan. Konsep bisa berupa ide abstrak (seperti adaptasi,
equilibrium) atau ide konkrit (misalnya papan tulis, kursi), karena itu model konseptual
dapat dijabarkan sebagai serangkaian konsep fan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu
Teori keperawatan adalah suatu susunan pernyataan yang sitematis dari suatu
Power dan Knapp (1995, dalam Sell dan Kalofissudis, 2001) menyatakan bahwa
“teori adalah suatu kumpulan pernyataan yang digambarkan secara sementara, menjelaskan
atau memprediksikan hubungan antara kosep-konsep yang sudah diseleksi secara sistematis
dan disusun sebagai sesuatu yang abstrak yang mewakili beberapa fenomena”.
Boddie dan Chitty (1993, dalam Sell dan Kalofissudis, 2001) mendefinisikan teori
sebagai “suatu kelompok pernyataan internal yang konsisten dari hubungan pernyataan-
sebuah gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena yang digunakan untuk
Ada empat tingkatan teori yang dikenal dalam praktik keperawatan, yaitu : metatheory,
Penjabaran model konsep dan teori keperawatan dapat dilihat melalui pendapat dari
Model konseptual Roy berbasis pada model konseptual adaptasi. Konsep kunci pada
model konseptual Roy adalah manusia, tujuan, kesehatan, lingkungan, dan aktivitas
(ide), dan proposisi manusia di konseptualisasikan sebagai sistem adaptik terbuka yang
bersifat holistik dimana terjadi proses pelayanan keperawatan, dan manusia sebagai
penerima (resipien). Adaptasi diartikan sebagai kapasitas yang dimiliki oleh manusia
untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dan manusia juga mampu
Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. Roy memandang
person secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup
secara konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan
terjadi pertukaran informasi bahan dan energi. Interaksi yang konstan antara orang dan
menghadapi perubahan ini individu harus memelihara integritas dirinya dan selalu
beradaptasi.
proses adaptasi dalam empat cara adaptasi yang kemudian memberi kontribusi terhadap
keadaan kesehatan.
respon adaptif pada situasi sehat atau sakit. Perawat dapat mengambil tindakan untuk
sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Perawat bertindak untuk mempersiapkan
Kesehatan didefinisikan sebagai sebuah keadaan dan juga sebuah proses untuk
berubah dan menjadi manusia yang utuh dan menyeluruh. Tujuan keperawatan untuk
bebas dari perilaku yang tidak efektif dapat dipakai untuk meningkatkan kesehatan.
Teori caring Watson (1979, dalam ) telah dikembangkan sejak beberapa tahun yang
lalu tetapi premis dasarnya tetap sama. Teori ini memberi penekanan pada aspek
profesi kesehatan yang berbeda. Watson percaya bahwa : caring adalah pengesahan
identitas profesi keperawatan, tindakan medis adalah bagian dari caring. Hal ini sejalan
dengan pemikiran Florence Nightingale bahwa “ ahli bedah yang menyelamatkan hidup
Watson berpendapat bahwa peran perawat dalam tatanan nyata proses keperawatan
adalah untuk :
Watson percaya bahwa caring moment terjadi secara bergantian antara perawat-
klien dan juga saling berhubungan antara keduanya. Watson mendefinisikan caring
moment sebagai :
1. Interaksi perawat-klien
3. Melalui sikap dan kompetensi perawat, dunia klien dapat menjadi lebih besar atau
lebih kecil, lebih benderang atau lebih membosankan, lebih berwarna atau lebih sepi,
memberikan bantuan khusus kepada orang-orang yang tidak mampu, untuk memenuhi
kebutuhan dalam perawatan diri dan membantu mereka yang sedang dalam perawatan
Teori self care Orem disebut sebagai teori umum. Teori ini disusun atas tiga teori
yang berhubungan :
sendiri
Menurut Orem, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan kebutuhan self
care meliputi :
1. Orang yang akan melakukan tindakan perawatan diri baik untuk diri sendiri atau
membantu orang lain harus mempunyai kemampuan khusus untuk tindakan tersebut
3. Hubungan dari individu yang dapat melakukan self care dengan yang tergantung baik
4. Hubungan dari individu yang melakukan self care dapat diartikan dalam pola yang
kebutuhan self care, tetapi kebutuhan defisit selanjutnya dapat diramalkan karena
6. Orang-orang yang ada dalam defisit care atau mereka yang diharapkan berada
Mulai dari tidak tersedianya fasilitas yang memadai, kurangnya pengetahuan perawat dalam
memberikan asuhan, kurangnya tenaga perawat yang berminat pada keperawatan jiwa,
Contoh kasus untuk kondisi pelayanan keperawatan jiwa : pada sebuah rumah sakit
jiwa ditemukan suatu kondisi dimana klien-klien yang dirawat disana banyak mendderita
penyakit kulit seperti scabies, pythiriasis versicolor, dan tinea cruris. Kondisi ini diketahui
oleh perawat ruangan dan dokter, namun mereka tidak begitu menaruh perhatian terhadap
permasalahan tersebut. Bila dilihat dari kebiasaan yang ada diruangan, maka ditemukan
bahwa perawat hanya mengganti linen satu kali dalam seminggu, klien mandi sendiri
dengan menggunakan alat mandi seperti : sabun, handuk dan sikat gigi secara bersama-
sama. Begitu juga pakaian klien, biasanya diganti hanya sekali dalam dua hari. Ada pula
klien yang tidak mau mengganti pakaian bila pakaian itu dari rumah sakit. Akibat yang
timbul dari kondisi ini adalah klien mengalami gangguan kesehatan lainnya
ketidaknyamanan pada perawat dan dokter dalam berinteraksi langsung dengan klien
karena bau badan dan ruangan klien, hingga menyebabkan proses keperawatan tidak
Permasalahan ini jika ditelaah lebih lanjut melalui model konseptual Self Care Frame
Self Care
Teori ini menunjukkan hubungan antara tindakan self care yang disengaja sebagai
Jika dilihat dari fenomena yang ada, teori ini belum diterapkan secara maksimal
oleh pemberi layanan (perawat) itu sendiri. Masih kurangnya pengetahuan, berdampak
pada kurangnya hubungan antara tindakan self care (dari perawat) terhadap anggota-
anggota yang dependen (klien). Perawat cenderung membiarkan klien tetap berada dalam
Individu tidak mampu merawat dirinya secara mandiri secara terus menerus atau
Kondisi ini yang dialami oleh klien–klien gangguan jiwa. Kondisi self care deficit
membuat mereka sangat bergantung pada perawat. Namun karena kondisi yang terus
menerus terjadi tanpa ada perubahan, sehingga hal yang seharusnya menjadi perhatian
Nursing system
bagi klien.Hal ini dalam praktek, dihubungkan dengan system pendokumentasian yang
tidak kalah pentingnya dibanding dengan pelaksanaan tindakan (intervensi) yang
sangat diperlukan apabila ada kasus yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum,
Teori caring Watson dan teori defisit self care Orem dapat digunakan untuk mencari
solusi bagi permasalahan tersebut diatas. Melalui teori watson dapat dengan jelas dilihat
bahwa perawat kurang memberikan caring kepada kliennya yang mengalami berbagai
gangguan terhadap kebutuhan hidupnya. Caring yang diberikan seharusnya tidak saja
terfokus pada kebutuhan klien tersebut akan penyelesaian gangguan kejiwaanya saja, tetapi
perawat tersebut harus melihat kliennya sebagai individu yang holistik. Hal ini berarti bahwa
perawatan fisik juga tetap harus dilakukan. Selain itu, perawat seharusnya meningkatkan
kliennya terkait dengan permasalahan yang dihadapi klien (gangguan integritas kulit).
Menurut teori Orem (self care deficit), kondisi dimana perawat hanya mengganti linen
satu kali dalam seminggu, klien yang dibiarkan mandi sendiri dengan menggunakan alat
mandi secara bersama-sama, pakaian klien yang hanya diganti dua hari sekali atau bahkan
tidak diganti sama sekali menunjukkan bahwa perawat tidak melaksanakan apa yang
seharusnya didapatkan klien, sehingga klien mengalami self care deficit. Solusi yang dapat
perawatan diri, seperti : memandikan klien, memotong kuku, berhias dan lain-lain
4. Perawat harus dapat meningkatkan kemampuan untuk memotivasi klien dan keluarga
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
keperawatan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam praktik
keperawatan, serta dapat dikembangkan dalam bentuk riset dan praktis.Pada sebuah
beberapa teori sebagai alternatif pemecahan masalah seperti menggunakan teori caring
B. Saran
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam dunia keperawatan, sangat penting bagi
perawat untuk memahami bahkan harus dapat menerapkan model konseptual dan teori-
teori keperawatan.
Anonim, 2008. Associate in applied science-nursing conceptual framework. Retrieved from web
September 22, 2008.
http://www.jccmi.edu/healthcareers/nursing/docs/AssociateInAppliedScienceNursing.pdf
Bridge, J, Cabell, S, dan Herring, B. 2007.Dorothea Orem’s self-care deficit theory. Retrieved
from web September 22, 2008.http://www.prism.troy.edu
Fawcett, J. 2005. Middle-range nursing theories are necessary for the advancement of the
discipline. Retrieved from web September 20, 2008. http://www.redalyc.uaemex.mx
Parissopoulos, S dan Kotzabassaki, S. 2004.Orem’s self care theory, transactional analysis and the
management of elderly rehabilitation. Retrieved from web September 20, 2008.
http://www.nursing.gr/orem.pdf
Sell, SV, dan Kalofissudis, I. 2001. The evolving essence of the science of nursing: A complexity
integration nursing theory. Retrieved from web September 4, 2008.
Senesac, P.(2007). Implementing The Roy adaptation model : From theory to practice. Retrieved
from web September 4, 2008.
http://www.bc.edu/schools/son/faculty/theorist/RAM/Practice.html
Van Guard Health System, 2008. Overview of Jean Watson’s theory. Retrieved from web
September 22, 2008.http://www.caredeliverymodels.com
Tambahan :
A nursing theory is a set of concepts, definitions, relationships, and assumptions or
propositions derived from nursing models or from other disciplines and project a
purposive, systematic view of phenomena by designing specific inter-relationships
among concepts for the purposes of describing, explaining, predicting, and /or
prescribing.. http://currentnursing.com/nursing_theory/introduction.htm 2008
2.Models theory of nursing,library.stritch.edu/research/nursing theory