CTD (Conductivity Temperature Depth) adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur karakteristik air seperti suhu, salinitas, tekanan, kedalaman, dan densitas. Secara umum, sistem CTD terdiri dari unit masukan data, sistem pengolahan, dan unit luaran (steve, 2009). Unit masukan data terdiri dari sensor CTD, rosette, botol sampel, kabel koneksi dll. Sensor berfungsi untuk mengukur parameter karakteristik fisik air laut yang terdiri dari sensor tekanan, temperatur, dan konduktivitas. Botol sampel berfungsi sebagai wadah sampel air sedangkan rosset berfungsi untuk mengatur penutupan botol. Kabel koneksi berfungsi sebagai penompang, dan juga berfungsi sebagai pengantar sinyal. Telekomando akan memberikan sinyal kepada rosset untuk menutup botol secara berurutan, setelah mengambil sampel air laut. Alat ini terdiri dari 3 sensor utama, yaitu : sensor tekanan untuk pengukuran kedalaman sensor suhu dengan thermistor sel induktif (conductivity) sebagai sensor salinitas, juga dapat diberikan sensor tambahan seperti sensor klorofil, kekeruhan, oksigen dsb (winniehertikawati.blogspot.com). Pada Prinsipnya teknik pengukuran pada CTD ini adalah untuk mengarahkan sinyal dan mendapatkan sinyal dari sensor yang menditeksi suatu besaran, kemudian mendapatkan data dari metode multiplexer dan pengkodean (decode), kemudian memecah data dengan metode enkoder untuk di transfer ke serial data stream dengan dikirimkan ke kontrolunit via cabel (winniehertikawati.blogspot.com).
ADCP Kependekan dari Acoustic Doppler Current Profiler, alat yang digunakan untuk mengukur arus laut. Alat ini mengirimkan sinyal akustik frekuensi tinggi yang disebarkan kembali oleh plankton, sedimen terlarut, dan gelembung udara, yang diasumsikan bergerak dengan kecepatan rerata air. Perubahan Doppler (Doppler shift atau Doppler effect) dari gema yang disebarkan kembali ini memungkinkan kita untuk menentukan kecepatan air. Proses lebih lanjut dari sinyal yang diterima memungkinkan kita untuk menentukan profil dari kecepatan dan arah arus (seandy-laut-biru.blogspot.com). Prinsip kerja ADCP berdasarkan perkiraan kecepatan baik secara horizontalmaupun vertikal menggunakan efek Doppler untuk menghitung kecepatan radialrelatif, antara instrumen (alat) dan hamburan di laut. Tiga beam akustik yang berbedaarah adalah syarat minimal untuk menghitung tiga komponen kecepatan. Beam keempat menambah pemborosan energi dan perhitungan yang error. ADCPmentransmisikan ping, dari tiap elemen transducer secara kasar sekali tiap detik. Echoyang tiba kembali ke instrumen tersebut melebihi dari periode tambahan, dengan echodari perairan dangkal tiba lebih dulu daripada echo yang berasal dari kisaran yanglebih lebar. Profil dasar laut dihasilkan dari kisaran yang didapat. Pada akhirnya,kecepatan relatif, dan parameter lainnya dikumpulkan diatas kapal menggunakan DataAcquisition System (DAS) yang juga secara optional merekam informasi navigasi,yang diproduksi oleh GPS (seandy-laut-biru.blogspot.com).
Prinsip dasar perhitungan dari perhitungan arus/gelombang yaitu kecepatanorbit gelombang yang berada dibawah permukaan dapt diukur dari keakuratan ADCP.ADCP mempunyai dasar yang menjulang,dan mempunyai sensor tekanan untuk mengukur pasang surut dan rata-rata kedalaman laut. Time series dari kecepatan,terakumulasi dan dari time series ini, kecepatan spektral dapat dihitung. Untuk mendapatkan ketinggian diatas permukaan, kecepatan spektrum dierjemahkan oleh pergeseran permukaan menggunakan kinematika linear gelombang (seandy-laut-biru.blogspot.com).
WAVE POLE Wave pole adalah alat pengukur gelombang laut yang terdiri dari papan kayu dengan panjang 4 meter, lebar 15 cm dan tebal 3 cm yang berskala tiap 20 cm. Pengukuran tinggi gelombang dilakukan dengan mengamati puncak dan lembah, perhitungan periode gelombang dilakukan dengan menghitung waktu gerakan gelombang melewati titik tertentu (seandy-laut-biru.blogspot.com). Cara penggunaan wave pole (papan kayu panjang 4 meter berskala tiap 20 cm) mengkaitkannya dengan karung beras berisi pasir yang berfungsi sebagai pemberat yang menstabilkan tegakkan wave pole, stopwatch yang berfungsi menghitung waktu, dan buku pencatat gelombang yang berfungsi mencatat hasil-hasil pengamatan. Pengamatan gelombang yang dilakukan yaitu mengukur tinggi gelombang dan menghitung periode gelombang (seandy-laut-biru.blogspot.com).
FLOTAING GAUGE Floating Gauge adalah alat pengukuran pasut berdasarkan naik turunnya permukaan air laut yang diketahui melalui pelampung kemudian dihubungkan dengan alat recording unit yang di pasang di darat (seandy-laut-biru.blogspot.com). Di pantai dimana terdapat ombak pecah, atau dimanapun ada gangguan permukaan air yang minimal, kisaran pasang surut dapat diukur dengan rangkaian papan yang sudah terbagi-bagi dalam kelas-kelas tertentu. Air yang mengarah ke pantai akan terukur pada interval-interval yang tertera pada papan (seandy-laut-biru.blogspot.com).
CURRENT METER Current meter adalah alat untuk mengukur kecepatan aliran (kecepatan arus). Ada dua tipe current meter yaitu tipe baling-baling (proppeler type) dan tipe canting (cup type) (r- panuturi.blogspot.com). Current meter dapat pula dibagi kedalam dua kategori berdasarkan metode pengukurannya. Kedua jenis current meter tersebut menurut adalah : 1. Current meter dengan pengukuran non-otomatik, yaitu current meter dengan cara pengukuran atau perekaman data kecepatan arus yang harus dilakukan langsung oleh seseorang untuk membacanya, biasanya alat ini ditempatkan pada suatu struktur tertentu. 2. Current meter dengan pengukuran otomatik, yaitu current meter yang merekam data kecepatan arus tanpa selalu harus langsung diperiksa oleh pengguna, Biasanya tipe ini memiliki sarana penyimpanan data yang cukup untuk jangka waktu tertentu (r- panuturi.blogspot.com).
Amemometer
Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin itu (Wikipwedia, 2012). Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, dan merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun cuaca. Istilah ini berasal dari kata Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer pertama adalah alat pengukur jurusan angin yang ditemukan oleh oleh Leon Battista Alberti. Anemometer dapat dibagi menjadi dua kelas: yang mengukur angin dari kecepatan, dan orang-orang yang mengukur dari tekanan angin, tetapi karena ada hubungan erat antara tekanan dan kecepatan, yang dirancang untuk satu alat pengukur jurusan angin akan memberikan informasi tentang keduanya (Joytalia, 2010).