Anda di halaman 1dari 4

2.

1 CTD (Conductivity Temperature Depth)


CTD (Conductivity Temperature Depth) adalah instrumen yang digunakan untuk
mengukur karakteristik air seperti suhu, salinitas, tekanan, kedalaman, dan densitas. Secara
umum, sistem CTD terdiri dari unit masukan data, sistem pengolahan, dan unit luaran
(steve, 2009).
Unit masukan data terdiri dari sensor CTD, rosette, botol sampel, kabel koneksi dll.
Sensor berfungsi untuk mengukur parameter karakteristik fisik air laut yang terdiri dari
sensor tekanan, temperatur, dan konduktivitas. Botol sampel berfungsi sebagai wadah
sampel air sedangkan rosset berfungsi untuk mengatur penutupan botol. Kabel koneksi
berfungsi sebagai penompang, dan juga berfungsi sebagai pengantar sinyal. Telekomando
akan memberikan sinyal kepada rosset untuk menutup botol secara berurutan, setelah
mengambil sampel air laut. Alat ini terdiri dari 3 sensor utama, yaitu :
sensor tekanan untuk pengukuran kedalaman
sensor suhu dengan thermistor
sel induktif (conductivity) sebagai sensor salinitas, juga dapat diberikan sensor
tambahan seperti sensor klorofil, kekeruhan, oksigen dsb
(winniehertikawati.blogspot.com).
Pada Prinsipnya teknik pengukuran pada CTD ini adalah untuk mengarahkan sinyal
dan mendapatkan sinyal dari sensor yang menditeksi suatu besaran, kemudian
mendapatkan data dari metode multiplexer dan pengkodean (decode), kemudian memecah
data dengan metode enkoder untuk di transfer ke serial data stream dengan dikirimkan ke
kontrolunit via cabel (winniehertikawati.blogspot.com).

ADCP
Kependekan dari Acoustic Doppler Current Profiler, alat yang digunakan untuk mengukur
arus laut. Alat ini mengirimkan sinyal akustik frekuensi tinggi yang disebarkan kembali oleh
plankton, sedimen terlarut, dan gelembung udara, yang diasumsikan bergerak dengan
kecepatan rerata air. Perubahan Doppler (Doppler shift atau Doppler effect) dari gema yang
disebarkan kembali ini memungkinkan kita untuk menentukan kecepatan air. Proses lebih
lanjut dari sinyal yang diterima memungkinkan kita untuk menentukan profil dari kecepatan
dan arah arus (seandy-laut-biru.blogspot.com).
Prinsip kerja ADCP berdasarkan perkiraan kecepatan baik secara horizontalmaupun
vertikal menggunakan efek Doppler untuk menghitung kecepatan radialrelatif, antara
instrumen (alat) dan hamburan di laut. Tiga beam akustik yang berbedaarah adalah syarat
minimal untuk menghitung tiga komponen kecepatan. Beam keempat menambah
pemborosan energi dan perhitungan yang error. ADCPmentransmisikan ping, dari tiap
elemen transducer secara kasar sekali tiap detik. Echoyang tiba kembali ke instrumen
tersebut melebihi dari periode tambahan, dengan echodari perairan dangkal tiba lebih dulu
daripada echo yang berasal dari kisaran yanglebih lebar. Profil dasar laut dihasilkan dari
kisaran yang didapat. Pada akhirnya,kecepatan relatif, dan parameter lainnya dikumpulkan
diatas kapal menggunakan DataAcquisition System (DAS) yang juga secara optional
merekam informasi navigasi,yang diproduksi oleh GPS (seandy-laut-biru.blogspot.com).

Prinsip dasar perhitungan dari perhitungan arus/gelombang yaitu kecepatanorbit
gelombang yang berada dibawah permukaan dapt diukur dari keakuratan ADCP.ADCP
mempunyai dasar yang menjulang,dan mempunyai sensor tekanan untuk mengukur pasang
surut dan rata-rata kedalaman laut. Time series dari kecepatan,terakumulasi dan dari time
series ini, kecepatan spektral dapat dihitung. Untuk mendapatkan ketinggian diatas
permukaan, kecepatan spektrum dierjemahkan oleh pergeseran permukaan menggunakan
kinematika linear gelombang (seandy-laut-biru.blogspot.com).

WAVE POLE
Wave pole adalah alat pengukur gelombang laut yang terdiri dari papan kayu dengan
panjang 4 meter, lebar 15 cm dan tebal 3 cm yang berskala tiap 20 cm. Pengukuran tinggi
gelombang dilakukan dengan mengamati puncak dan lembah, perhitungan periode
gelombang dilakukan dengan menghitung waktu gerakan gelombang melewati titik tertentu
(seandy-laut-biru.blogspot.com).
Cara penggunaan wave pole (papan kayu panjang 4 meter berskala tiap 20 cm)
mengkaitkannya dengan karung beras berisi pasir yang berfungsi sebagai pemberat yang
menstabilkan tegakkan wave pole, stopwatch yang berfungsi menghitung waktu, dan buku
pencatat gelombang yang berfungsi mencatat hasil-hasil pengamatan. Pengamatan
gelombang yang dilakukan yaitu mengukur tinggi gelombang dan menghitung periode
gelombang (seandy-laut-biru.blogspot.com).

FLOTAING GAUGE
Floating Gauge adalah alat pengukuran pasut berdasarkan naik turunnya permukaan air laut
yang diketahui melalui pelampung kemudian dihubungkan dengan alat recording unit yang
di pasang di darat (seandy-laut-biru.blogspot.com).
Di pantai dimana terdapat ombak pecah, atau dimanapun ada gangguan permukaan
air yang minimal, kisaran pasang surut dapat diukur dengan rangkaian papan yang sudah
terbagi-bagi dalam kelas-kelas tertentu. Air yang mengarah ke pantai akan terukur pada
interval-interval yang tertera pada papan (seandy-laut-biru.blogspot.com).

CURRENT METER
Current meter adalah alat untuk mengukur kecepatan aliran (kecepatan arus). Ada
dua tipe current meter yaitu tipe baling-baling (proppeler type) dan tipe canting (cup type) (r-
panuturi.blogspot.com).
Current meter dapat pula dibagi kedalam dua kategori berdasarkan metode
pengukurannya. Kedua jenis current meter tersebut menurut adalah :
1. Current meter dengan pengukuran non-otomatik, yaitu current meter dengan cara
pengukuran atau perekaman data kecepatan arus yang harus dilakukan langsung
oleh seseorang untuk membacanya, biasanya alat ini ditempatkan pada suatu
struktur tertentu.
2. Current meter dengan pengukuran otomatik, yaitu current meter yang merekam data
kecepatan arus tanpa selalu harus langsung diperiksa oleh pengguna, Biasanya tipe
ini memiliki sarana penyimpanan data yang cukup untuk jangka waktu tertentu (r-
panuturi.blogspot.com).

Amemometer

Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam
bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari
kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista
Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur
besarnya tekanan angin itu (Wikipwedia, 2012).
Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
angin, dan merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun cuaca.
Istilah ini berasal dari kata Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer pertama adalah
alat pengukur jurusan angin yang ditemukan oleh oleh Leon Battista Alberti. Anemometer
dapat dibagi menjadi dua kelas: yang mengukur angin dari kecepatan, dan orang-orang yang
mengukur dari tekanan angin, tetapi karena ada hubungan erat antara tekanan dan kecepatan,
yang dirancang untuk satu alat pengukur jurusan angin akan memberikan informasi tentang
keduanya (Joytalia, 2010).

Anda mungkin juga menyukai