Novita Fitrianingrum, 26020112140031. Aktivitas Ekstrak Kasar Rumput Laut (Sargassum
echinocarpum) dan ZnO Sebagai Pigmen Aktif pada Cat Antifouling (Agus Sabdono dan Ita Widowati). Biofouling merupakan penyebab utama kerusakan struktur di laut, penggunaan cat antifouling yang beredar saat ini (mengandung TBT dan Copper Sulfat) dapat menyebabkan kematian pada organisme non-target. Rumput laut dari genus Sargassum echinocarpum telah banyak dilaporkan sebagai alternatif baru senyawa bioaktif antifouling yang aman bagi lingkungan. Penggunaan Zink Oksida dapat berperan dalam mengatur pelepasan senyawa bioaktif ekstrak dan bersifat tidak toksik bagi lingkungan laut atau ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fouling cat yang mengandung pigmen aktif ekstrak kasar rumput laut S.echinocarpum dengan dan tanpa ZnO, untuk mengetahui nilai LC50 ekstrak kasar rumput laut S.echinocarpum, ZnO dan ekstrak yang ditambahkan ZnO dengan uji BSLT dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak yang tepat untuk dijadikan sebagai cat antifouling. Penelitian ini menggunakan S.echinocarpum yang diekstrak dengan pelarut metanol, Zink Oksida dan Zink yang telah bercampur dengan ekstrak S.echinocarpum (ZinkEkstrak) untuk menentukan nilai toksisitas dengan uji BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) dan pengujian lapangan sebagai cat antifouling (Makrofouling). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2015- Maret 2016. Sampel rumput laut di ambil dari pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pembuatan ZinkEkstrak dilakukan menurut metode Idora et al.(2014). Uji toksisitas BSLT dilakukan pada konsentrasi 100 ppm, 70 ppm, 50 ppm, 25 ppm, dan 5 ppm, selama 24 jam dengan pelarut DMSO (Dimetil Sulfoksida). Formulasi pengecatan dilakukan dengan tambahan resin, pengeras resin, dan Thiner. Analisis jumlah makrofouling diukur dengan uji beda nyata DMRT. Berdasarkan uji toksisitas BSLT yang telah dilakukan menunjukan bahwa nilai toksisitas terbaik ditunjukan oleh ZinkEkstrak(Ekstrak S.echinocarpum yang telah dicampurkan ZnO) dengan nilai LC50-24 jam sebesar 9.06, dengan persamaan regresi y = 0.4234x+46.162 dan nilai koefisien determinasi R2=0.9863. kemudian dilanjutkan dengan Ekstrak S.echinocarpum dengan nilai LC50-24 jam sebesar 39.84 dengan nilai persamaan regresi y = 0.4595x+31.694 dan koefisien determinasi R2=0.9315, sedangkan Zink Oksida memiliki nilai LC50-24 jam sebesar 48.87 dengan persamaan regresi y=0.5916x+21.087 dengan koefisien determinasi R=0.9563. Kontrol negatif yaitu DMSO 10 ppm hanya membunuh satu ekor Artemia nauplii selama 24 jam. Formulasi pengecatan dilakukan dengan tiga kali perlakuan yaitu 2 gram, 4 gram, dan 6 gram pada setiap Ekstrak, dan Ekstrak dengan tambahan Zink Oksida, dengan tambahan resin sebagai perekat dan thiner untuk mengatur viskositas cat. Perendaman panel dilakukan selama 2 bulan di perairan Dermaga Marine Station, Teluk Awur, Jepara. Dari hasil perendaman diketahui bahwa formulasi cat yang paling baik adalah ZinkEsktrak 6 gram dengan jumlah penempelan hewan makrofouling paling sedikit, dengan ukuran yang kecil, tidak terdapat lendir, dan kelepasan lapisan cat hanya 5 %. Kata Kunci: Cat Antifouling, S.echinocarpum, Zink Oksida, BSLT, Makrofouling.