Anda di halaman 1dari 59

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma merupakan penyakit yang sangat dekat dengan masyarakat dan mempunyai
populasi yang terus meningkat (The Global Initiative for Asthma, 2004). Kasus asma
diseluruh dunia menurut survey GIA (2004) men!apai "00 #uta #i$a dan diprediksi pada
tahun 202% penderita asma &ertam&ah men#adi 400 #uta #i$a. 'aat ini penyakit asma
menduduki urutan sepuluh &esar penye&a& kesakitan dan kematian di Indonesia ((epkes )I,
200*). +al ini dise&a&kan oleh pengelolaan asma yang tidak terkontrol yang di tam&ah
dengan sikap pasien dan dokter yang sering kali meremehkan tingkat keparahan penyakit
asma sehingga menye&a&kan kesakitan yang &erkelan#utan dan le&ih parahnya dapat
menye&a&kan kematian seketika pada penderitanya ((ahlan, 1,,-).
+asil penelitian International 'tudy on Asthma and Alergies in .hildhood pada tahun
200% menun#ukkan, di Indonesia prevalensi ge#ala penyakit asma melon#ak dari se&esar 4,2
persen men#adi %,4 persen. 'elama 20 tahun terakhir, penyakit ini !enderung meningkat
dengan kasus kematian yang diprediksi akan meningkat se&esar 20 persen hingga 10 tahun
mendatang. /+0 memperkirakan di tahun 200% terdapat 2%% ri&u penderita meninggal
dunia karena asma. Insiden penyakit asma dipengaruhi oleh &anyak 1aktor antara lain 2 umur
pasien, #enis kelamin, &akat alergi, keturunan, lingkungan dan 1aktor psikologi. 3er&agai
masalah yang ditim&ulkan pada penyakit asma tergantung pada usia, peker#aan dan 1ungsi
klien dalam keluarga terse&ut (+odder, 2010).
Asma dapat ter#adi pada sem&arang golongan usia, sekitar setengah kasus ter#adi pada
anak4anak dan sepertiga lainnya ter#adi se&elum usia 40 tahun. +ampir 1*5 dari semua
rakyat Amerika mengalami asma dalam suatu kurun $aktu tertentu dalam kehidupan mereka
('melt6er, 2002). Asma merupakan penyakit yang dapat tim&ul pada &er&agai usia dan dapat
ter#adi pada laki4laki maupun perempuan (+udoyo, 200-). +asil 'urvei Kesehatan )umah
7angga ('K)7) tahun 2004 menun#ukkan prevalensi ge#ala penyakit asma pada penduduk
umur 1% tahun atau le&ih, le&ih tinggi ter#adi pada lan#ut usia (115). 'edangkan menurut
sum&er lain, penderita ter&anyak ditemukan pada anak4anak dan de$asa muda (Graha,
2
200-). 8aki4laki (9,"5) sedikit le&ih tinggi di&anding perempuan (%,25). 'edangkan,
prevalensi asma se&agai penyakit kronis pada penduduk &erumur 1% tahun atau le&ih &erada
pada peringkat kedua setelah penyakit persendian yaitu se&esar 4 5 ('K)7, 2004).
Asma merupakan penyakit in1lamasi kronik saluran napas yang ditandai adanya mengi
episodik, &atuk, dan rasa sesak di dada aki&at penyum&atan saluran napas, termasuk dalam
kelompok penyakit saluran pernapasan kronik ((epkes )I, 200-). :enyakit asma tidak &isa
disem&uhkan, tetapi dapat dikontrol sedemikian rupa sehingga penderita dapat hidup seperti
normal (Graha, 200-). :enyakit asma yang tidak terkontrol akan menim&ulkan &er&agai
dampak. (ampak &uruk asma meliputi penurunan kualitas hidup, produktivitas yang
menurun, peningkatan &iaya kesehatan, resiko pera$atan di rumah sakit dan &ahkan
kematian. ;an1aat yang diperoleh &ila penyakit asma terkontrol adalah ge#ala akan
&erkurang atau tidak ada, kualitas hidup pasien men#adi le&ih &aik, pera$atan ke rumah sakit
dan kun#ungan darurat ke dokter #auh le&ih #arang (<unus, 2009 dalam 3udi, 200-).
:engontrolan terhadap ge#ala asma dapat dilakukan dengan !ara menghindari allergen
pen!etus asma, konsultasi asma dengan tim medis se!ara teratur, hidup sehat dengan asupan
nutrisi yang memadai, menghindari stres dan olahraga (/ong, 200"). 'emua
penatalaksanaan ini &ertu#uan untuk mengurangi ge#ala asma dengan meningkatkan sistem
imunitas ('is$antoyo, 200*= The Asthma Foundation of Victoria, 2002) dan memperlan!ar
sistem respirasi ('uyoko, 1,,2).
'trategi pengo&atan asma yang tersusun dalam * langkah penanggulangan asma, salah
satu di antaranya adalah meningkatkan ke&ugaran 1isik dengan olahraga ((epkes )I, 200-).
;an1aat olahraga &agi penderita asma adalah pada saat penderita mengalami sesak napas
akan menye&a&kan tu&uh &erusaha melakukan kompensasi antara lain dengan meningkatkan
ker#a otot4otot pernapasan. ;aka dengan olahraga atau melakukan latihan 1isik akan ter#adi
peningkatan e1isiensi ker#a otot pernapasan serta memper&aiki 1ungsi pertukaran gas 0
2
dan
.0
2.
3entuk olahraga yang dian#urkan antara lain &erenang, &ersepeda, #alan kaki atau
#ogging, atau senam yang diran!ang khusus &agi penderita asma seperti 'enam Asma
Indonesia ('upriyantoro, 2004). Asma dapat diatasi dengan &aik dan akan le&ih sedikit
mengalami ge#ala asma apa&ila kondisi tu&uhnya dalam keadaan sehat. 0lahraga dan
aktivitas merupakan hal penting untuk mem&uat seseorang segar &ugar dan sehat. ;elakukan
"
olahraga merupakan &agian penanganan asma yang &aik (The Asthma Foundation of
Victoria, 2002).
3erdasarkan hasil periode praktik mahasis$a >I ?akarta 19422 ?anuari 2014 di ruang
:aru )':A(, kelompok tertarik untuk mem&ahas kasus Asma, tepatnya Asuhan
Keperawatan Asma pada Ny. F d !uang Paru !"PAD #at$t "$e%r$t$&.
B. !umusan 'asalah
3erdasarkan latar &elakang di atas maka rumusan masalah yang mun!ul adalah
@3agaimana proses asuhan kepera$atan y. A di ruang :aru )':A( Gatot 'oe&rotoBC
(. )u*uan Penulsan
+. )u*uan umum
;endeskripsikan Asuhan kepera$atan kepada pasian y. A di ruang :aru )':A( Gatot
'oe&roto.
,. )u*uan khusus
a. ;ampu melakukan pengka#ian pada y. A
&. ;ampu menentukan masalah pada y. A
!. ;ampu mem&uat ren!ana kepera$atan pada y. A
d. ;ampu mem&uat implementasi kepera$atan pada y. A
e. ;ampu mengevaluasi asuhan kepera$atan pada y. A
1. ;elakukan pendokumentasian
g. ;engidenti1ikasi ham&atan dalam melakukan asuhan kepera$atan pada y. A
D. Pr$ses Pem%uatan 'akalah
:roses pem&uatan makalah ini terdiri dari &e&erapa tahapan, diantaranya2
+. "tud kasus
4
Anggota kelompok menganalisa masalah yang dianggap unik di ruangan untuk di#adikan
tema diskusi kasus
,. "tud lteratur
Anggota kelompok melakukan ka#ian pada literaturDtextbook terkait teori Asma
-. Pengka*an k$mprehens.
Anggota kelompok melakukan pengka#ian menyeluruh meliputi2 identitas klien, keluhan
utama saat masuk, genogram, ri$ayat penyakit keluarga, ri$ayat penyakit se&elumnya.
'elan#utnya, anggota kelompok mem&uat prioritas masalah &erdasarkan analisa data
su&#ekti1 dan o&#ekti1.
/. Pr$ses pelaksanaan tndakan keperawatan
Anggota kelompok melakukan intervensi yang telah diren!anakan pada pasien yang
didiskusikan
0. Analsa Kasus
Anggota kelompok mendiskusikan adanya keterkaitan atau kesen#angan antara teori dan
praktik di lapangan terkait proses kepera$atan, meliputi2 pengka#ian, diagnosa,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.
1. Penympulan
Anggota kelompok menyimpulkan hasil pem&ahasan masalah yang telah di&uat

%
BAB II
)IN2AUAN PU")AKA
A. DEFINI"I
Asma adalah suatu gangguan pada saluran &ron!hial yang mempunyai !iri &ron!hospasme
periodik (kontraksi spasme pada saluran na1as). Asthma merupakan penyakit yang kompleks
yang dapat diaki&atkan oleh 1aktor &io!hemi!al, endokrin, in1eksi, otonomik dan psikologi.
Asma adalah proses peradangan di saluran na1as yang mengaki&atkan peningkatan
responsive dari saluran na1as terhadap &er&agai stimulasi yang dapat menye&a&kan
penyempitan saluran na1as yang menyeluruh dengan ge#ala khas sesak na1as yang
reversi&le(;uttaEin,200-). Asma adalah penyakit #alan na1as o&strukti1 intermiten, reversi&el
dimana trakea dan &ronki &erespon se!ara hiperakti1 terhadap stimulasi tertentu ('melt6er,
2002).
B. E)I3L3#I
Ada &e&erapa hal yang merupakan 1aktor predisposisi dan presipitasi tim&ulnya serangan
asma &ronkhial.
1. Aaktor predisposisi
9
Genetik
(imana yang diturunkan adalah &akat alerginya, meskipun &elum diketahui
&agaimana !ara penurunannya yang #elas. :enderita dengan penyakit I alerg&iasanya
mempunyai keluarga dekat #uga menderita penyakit alergi. Karena adanya &akat
alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma &ronkhial #ika terpapar
dengan 1oktor pen!etus. 'elain itu hipersenti1isitas saluran perna1asannya #uga &isa
diturunkan.
2. Aaktor presipitasi
Alergen
(imana alergen dapat di&agi men#adi " #enis, yaitu 2
Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan eF2 de&u, &ulu &inatang, ser&uk
&unga, spora #amur, &akteri dan polusi
Ingestan, yang masuk melalui mulut eF2 makanan dan o&at4o&atan
Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit eF2 perhiasan, logam dan #am
tangan
Peru%ahan 4ua4a
.ua!a lem&a& dan ha$a pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
Atmos1ir yang mendadak dingin merupakan 1aktor pemi!u ter#adinya serangan asma.
Kadang4kadang serangan &erhu&ungan dengan musim, seperti2 musim hu#an, musim
kemarau, musim &unga. +al ini &erhu&ungan dengan arah angin ser&uk &unga dan
de&u.
"tress
*
'tressD gangguan emosi dapat men#adi pen!etus serangan asma, selain itu #uga &isa
memper&erat serangan asma yang sudah ada. (isamping ge#ala asma yang tim&ul
harus segera dio&ati penderita asma yang mengalami stressDgangguanemosi perlu
di&eri nasehat untuk menyelesaikan masalah pri&adinya. Karena #ika stressnya &elum
diatasi maka ge#ala asmanya &elum &isa dio&ati.
Lngkungan ker*a
;empunyai hu&ungan langsung dengan se&a& ter#adinya serangan asma. +al ini
&erkaitan dengan dimana dia &eker#a. ;isalnya orang yang &eker#a di la&oratorium
he$an, industri tekstil, pa&rik as&es, polisi lalu lintas. Ge#ala ini mem&aik pada $aktu
li&ur atau !uti.
3lah raga5 akt.tas *asman yang %erat
'e&agian &esar penderita asma akan mendapat serangan #ika melakukan akti1itas
#asmani atau aloh raga yang &erat. 8ari !epat paling mudah menim&ulkan serangan
asma. 'erangan asma karena akti1itas &iasanya ter#adi segera setelah selesai akti1itas
terse&ut.
(. KLA"IFIKA"I
Asthma ter&agi men#adi alergi, idiopatik, non alergik atau !ampuran (miFed) 2
1. Asthma Alergik DGkstrinsik, merupakan suatu &entuk asthma dengan penye&a& allergen
(missal 2 &ulu &inatang, de&u, ketom&e, tepung sari, makanan dll). Allergen ter&anyak
adalah air&orne dan seasonal (musiman). :asien dengan asthma alergik &iasanya
mempunyai ri$ayat penyakit alergi pada keluarga dan ri$ayat pengo&atan eF6ema atau
rhinitis alergik. :aparan terhadap alergi akan men!etuskan serangan asthma. 3entuk
asthma ini &iasanya dimulai saat kanak4kanak.
2. Idiopathi! atau onallergi! AsthmaDIntrinsik, tidak &erhu&ungan se!ara langsung dengan
allergen spesi1ik. Aaktor41aktor seperti !ommon !old, in1eksi saluran na1as atas, kegiatan,
emosi dan polusi lingkungan akan men!etuskan serangan. 3e&erapa agent pharmakologi,
-
&eta4adrenergi! antagonist dan agent sul1ite (penyedap makanan) #uga dapat se&agai
1aktor. 'erangan dari asthma idiopatik atau nonalergik men#adi le&ih &erat dan seringkali
dengan &er#alannya $aktu dan dapat &erkem&ang men#adi &ron!hitis dan em1isema.
3e&erapa pasien &erkem&ang men#adi asthma !ampuran. 3entuk asthma ini &iasanya
dimulai pada saat de$asa (H "% tahun).
3. Asthma .ampuran (;iFed Asthma), merupakan &entuk asthma yang paling sering.
(ikarakteristikkan dengan &entuk kedua #enis asthma alergi dan idiopatik atau nonalergi.
Klasi1ikasi asma &erdasarkan dera#at keparahannya menurut GIA (2012) yaitu 2
D. PA)3FI"I3L3#I
(3agan terlampir)
Aaktor41aktor penye&a& seperti virus, &akteri, #amur, parasit, alergi, iritan, !ua!a, kegiatan
#asmani dan psikis akan merangsang reaksi hiperreaktivitas &ronkus dalam saluran
perna1asan sehingga merangsang sel plasma menghasilkan imonoglu&ulin G (IgG). IgG
selan#utnya akan menempel pada reseptor dinding sel mast yang dise&ut sel mast
tersensitisasi. 'el mast tersensitisasi akan mengalami degranulasi, sel mast yang mengalami
degranulasi akan mengeluarkan se#umlah mediator seperti histamin dan &radikinin. ;ediator
ini menye&a&kan peningkatan permea&ilitas kapiler sehingga tim&ul edema mukosa,
peningkatan produksi mukus dan kontraksi otot polos &ronkiolus. +al ini akan menye&a&kan
,
proli1erasi aki&atnya ter#adi sum&atan dan daya konsulidasi pada #alan na1as sehingga proses
pertukaran 02 dan .02 terham&at aki&atnya ter#adi gangguan ventilasi. )endahnya masukan
02 ke paru4paru terutama pada alveolus menye&a&kan ter#adinya peningkatan tekanan .02
dalam alveolus atau yang dise&ut dengan hiperventilasi, yang akan menye&a&kan ter#adi
alkalosis respiratorik dan penurunan .02 dalam kapiler (hipoventilasi) yang akan
menye&a&kan ter#adi asidosis respiratorik. +al ini dapat menye&a&kan paru4paru tidak dapat
memenuhi 1ungsi primernya dalam pertukaran gas yaitu mem&uang kar&ondioksida sehingga
menye&a&kan konsentrasi 02 dalam alveolus menurun dan ter#adilah gangguan di1usi, dan
akan &erlan#ut men#adi gangguan per1usi dimana oksigenisasi ke #aringan tidak memadai
sehingga akan ter#adi hipoksemia dan hipoksia yang akan menim&ulkan &er&agai mani1estasi
klinis.
E. 'ANIFE")A"I KLINI"
'erangan asma mendadak se!ara klinis dapat di&agi dalam tiga stadium 2
'tadium 1 2 ditandai dengan &atuk &erkala dan kering. 3atuk ini ter#adi se&agai aki&at iritasi
riak kental dan yang mengumpul pada stadium ini ter#adi edema atau
pem&engkakan dinding &ronkus.
'tadium 2 2 ditandai dengan &atuk yang disertai riak yang #ernih dan &er&usa. :enderita
mulai menderita sesak na1as, &erusaha &erna1as le&ih dalam ekspirasi
meman#ang dan tim&ul &unyi $hee6ing (mendesak) pada saat mengeluarkan
na1as. 'ela4sela iga tertarik kedalam. :enderita le&ih senang duduk dengan
mem&ungkuk, tangan menekan pada pinggir tempat tidur atau kursi. :enderita
tampak pu!at, gelisa, $arna kulit sekitar mulut mulai mem&iru.
'tadium " 2 di tandai dengan hampir tidak terdengarnya suara na1as karena aliran udara
sedikit aki&at penyum&atan penyempitan &ronkus. 3etuk hampir tidak
ditemukan. 7im&ul kesan seolah4olah sudah ada per&aikan, oleh karena itu
stadium ini sangat &er&ahaya. :erna1asan men#adi dangkal dan tidak teratur,
irama perna1asan meninggi karena as1iksia.
10
F. PE'E!IK"AAN PENUN2AN#
1. :emeriksaan la&oratorium
a. :emeriksaan sputum
:emeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya2
Kristal4kristal !har!ot leyden yang merupakan degranulasi dari Kristal eosinopil.
'piral !urshmann, yakni yang merupakan !ast !ell (sel !etakan) dari !a&ang
&ronkus.
.reole yang merupakan 1ragmen dari epitel &ronkus.
etro1il dan eosinopil yang terdapat pada sputum, umumnya &ersi1at mukoid
dengan viskositas yang tinggi dan kadang terdapat mu!us plug.
b. :emeriksaan darah
Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula ter#adi
hipoksemia, hiperkapnia, atau asidosis.
Kadang pada darah terdapat peningkatan dari 'G07 dan 8(+.
+iponatremia dan kadar leukosit kadang4kadang di atas 1%.000Dmm" dimana
menandakan terdapatnya suatu in1eksi.
:ada pemeriksaan 1aktor41aktor alergi ter#adi peningkatan dari Ig G pada $aktu
serangan dan menurun pada $aktu &e&as dari serangan.
2. :emeriksaan penun#ang
a. :emeriksaan radiologi
Gam&aran radiologi pada asma pada umumnya normal. :ada $aktu serangan
menun#ukan gam&aran hiperin1lasi pada paru4paru yakni radiolusen yang &ertam&ah
dan pele&uran rongga inter!ostalis, serta dia1ragma yang menurun. Akan tetapi &ila
terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah se&agai &erikut2
11
3ila disertai dengan &ronkitis, maka &er!ak4&er!ak di hilus akan &ertam&ah.
3ila terdapat komplikasi empisema (.0:(), maka gam&aran radiolusen akan
semakin &ertam&ah.
3ila terdapat komplikasi, maka terdapat gam&aran in1iltrate pada paru
(apat pula menim&ulkan gam&aran atelektasis lokal.
3ila ter#adi pneumonia mediastinum, pneumotoraks, dan pneumoperikardium,
maka dapat dilihat &entuk gam&aran radiolusen pada paru4paru.
&. :emeriksaan tes kulit
(ilakukan untuk men!ari 1aktor alergi dengan &er&agai alergen yang dapat
menim&ulkan reaksi yang positi1 pada asma.
!. Glektrokardiogra1i
Gam&aran elektrokardiogra1i yang ter#adi selama serangan dapat di&agi men#adi "
&agian, dan disesuaikan dengan gam&aran yang ter#adi pada empisema paru yaitu 2
peru&ahan aksis #antung, yakni pada umumnya ter#adi right aFis deviasi dan !lo!k
$ise rotation.
7erdapatnya tanda4tanda hipertropi otot #antung, yakni terdapatnya )33 ( )ight
&undle &ran!h &lo!k).
7anda4tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus ta!hy!ardia, 'IG', dan IG'
atau ter#adinya depresi segmen '7 negative.
d. '!anning paru
(engan s!anning paru melalui inhalasi dapat dipela#ari &ah$a redistri&usi udara
selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru4paru.
e. 'pirometri
12
>ntuk menun#ukkan adanya o&struksi #alan na1as reversi&le, !ara yang paling !epat
dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon pengo&atan dengan
&ronkodilator. :emeriksaan spirometer dilakukan se&elum dan sesudah pem&erian
&ronkodilator aerosol (inhaler atau ne&uli6er) golongan adrenergik.
:eningkatan AGI1 atau AI. se&anyak le&ih dari 205 menun#ukkan diagnosis asma.
7idak adanya respon aerosol &ronkodilator le&ih dari 205. :emeriksaan spirometri
tidak sa#a penting untuk menegakkan diagnosis tetapi #uga penting untuk menilai
&erat o&struksi dan e1ek pengo&atan. 3enyak penderita tanpa keluhan tetapi
pemeriksaan spirometrinya menun#ukkan o&struksi.
#. PENA)ALAK"ANAAN
:rinsip umum pengo&atan asma &ron!hial adalah 2
1. ;enghilangkan o&struksi #alan na1as dengan segara.
2. ;engenal dan menghindari 1akto41aktor yang dapat men!etuskan serangan asma
". ;em&erikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai penyakit asma,
&aik pengo&atannya maupun tentang per#alanan penyakitnya sehingga penderita mengerti
tu#uan penngo&atan yang di&erikan dan &eker#asama dengan dokter atau pera$at yang
mera$atnnya.
:engo&atan pada asma &ronkhial ter&agi 2, yaitu2
1. :engo&atan non 1armakologik 2
;em&erikan penyuluhan
;enghindari 1aktor pen!etus
:em&erian !airan
Aisiotherapy
3eri 02 &ila perlu.
2. :engo&atan 1armakologik 2
1"
a. 3ronkodilator 2 o&at yang mele&arkan saluran na1as. 7er&agi dalam 2 golongan 2
'impatomimetikD andrenergik (Adrenalin dan e1edrin)
ama o&at 2 0rsiprenalin (Alupent), Aenoterol (&erote!), 7er&utalin (&ri!asma).
0&at4o&at golongan simpatomimetik tersedia dalam &entuk ta&let, sirup, suntikan
dan semprotan. <ang &erupa semprotan2 ;(I (;etered dose inhaler). Ada #uga
yang &er&entuk &u&uk halus yang dihirup (Ientolin (iskhaler dan 3ri!asma
7ur&uhaler) atau !airan &ron!odilator (Alupent, 3erote!, &rivasma serts Ientolin)
yang oleh alat khusus diu&ah men#adi aerosol (partikel4partikel yang sangat halus )
untuk selan#utnya dihirup.
b. 'antin (teo1ilin)
ama o&at 2 Amino1ilin (Ami!am supp), Amino1ilin (Guphilin )etard), 7eo1ilin
(AmileF)
G1ek dari teo1ilin sama dengan o&at golongan simpatomimetik, tetapi !ara ker#anya
&er&eda. 'ehingga &ila kedua o&at ini dikom&inasikan e1eknya saling memperkuat.
.ara pemakaian 2 3entuk suntikan teo1illin D amino1ilin dipakai pada serangan asma
akut, dan disuntikan perlahan4lahan langsung ke pem&uluh darah. Karena sering
merangsang lam&ung &entuk ta&let atau sirupnya se&aiknya diminum sesudah
makan. Itulah se&a&nya penderita yang mempunyai sakit lam&ung se&aiknya &erhati4
hati &ila minum o&at ini. 7eo1ilin ada #uga dalam &entuk supositoria yang !ara
pemakaiannya dimasukkan ke dalam anus. 'upositoria ini digunakan #ika penderita
karena sesuatu hal tidak dapat minum teo1ilin (misalnya muntah atau lam&ungnya
kering).
c. Kromalin
Kromalin &ukan &ronkodilator tetapi merupakan o&at pen!egah serangan asma.
;an1aatnya adalah untuk penderita asma alergi terutama anakanak. Kromalin
14
&iasanya di&erikan &ersama4sama o&at anti asma yang lain, dan e1eknya &aru terlihat
setelah pemakaian satu &ulan
d. Ketoli1en
;empunyai e1ek pen!egahan terhadap asma seperti kromalin. 3iasanya di&erikan
dengan dosis dua kali 1mg D hari. Keuntungnan o&at ini adalah dapat di&erikan
se!ara oral.
H. A"UHAN KEPE!A6A)AN
(iagnose 7u#uan dan K+ Intervensi
P$la Na.as tdak e.ekt.
&erhu&ungan dengan 2
4 +iperventilasi
4 :enurunan energiDkelelahan
4 :erusakanDkelemahan
muskulo4skeletal
4 Kelelahan otot perna1asan
('2
4 (yspnea
4 a1as pendek
(02
4 :enurunan tekanan
inspirasiDekspirasi
4:enurunan pertukaran udara
per menit
4 ;enggunakan otot
perna1asan tam&ahan
4 0rthopnea
4 :erna1asan pursed4lip
N3(7
)espiratory status 2
Ientilation
)espiratory status 2
Air$ay paten!y
Iital sign 'tatus
'etelah dilakukan tindakan
kepera$atan selama 1F24 #am
pasien menun#ukkan kee1ekti1an
pola na1as, di&uktikan dengan
kriteria
hasil2
;endemonstrasikan &atuk
e1ekti1 (mampu
mengeluarkan sputum)
suara na1as yang &ersih,
7idak ada sianosis dan
dyspneu
NI(7
:osisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
:asang mayo &ila
perlu
8akukan 1isioterapi
dada #ika perlu
Keluarkan sekret
dengan &atuk atau
su!tion
Auskultasi suara
na1as, !atat adanya
suara tam&ahan
3erikan &ronkodilator
2
3erikan pelem&a&
1%
4 7ahap ekspirasi &erlangsung
sangat lama
4 :enurunan kapasitas vital
4 )espirasi2 J 11 K 24 F Dmnt
ata H 24FDmnt
tidakada pursed lips)
;enun#ukkan #alan na1as
yang paten (klien tidak
merasa ter!ekik, irama
na1as, 1rekuensi perna1asan
dalam rentang normal, tidak
ada suara na1as a&normal)
7anda 7anda vital dalam
rentang normal (tekanan
darah, nadi, perna1asan)
udara Kassa &asah
a.l 8em&a&
Atur intake untuk
!airan
mengoptimalkan
keseim&angan.
;onitor respirasi dan
status 02
3ersihkan mulut,
hidung dan 7rakea
dari se!ret
:ertahankan #alan
na1as yang paten
0&servasi adanya
tanda tanda
hipoventilasi
;onitor adanya
ke!emasan pasien
terhadap oksigenasi
;onitor vital sign
In1ormasikan pada
pasien dan keluarga
tentang tehnik
relaksasi untuk
memper&aiki pola
na1as.
A#arkan &agaimana
&atuk e1ekti1
;onitor pola na1as
19
#angguan Pertukaran gas
3erhu&ungan dengan 2
ketidakseim&angan per1usi,
ventilasi
('2
sakit kepala ketika
&angun
(yspnoe
(02
:enurunan .02
7akikardi
+iperkapnia
Keletihan
Irita&ilitas
+ypoFia
ke&ingungan
sianosis
$arna kulit a&normal
(pu!at, kehitaman)
+ipoksemia
AG( a&normal
p+ arteri a&normal
1rekuensi dan
kedalaman na1as
a&normal
N3(7
)espiratory 'tatus 2 Gas
eF!hange
Keseim&angan asam3asa,
Glektrolit
)espiratory 'tatus 2
ventilation
Iital 'ign 'tatus
'etelah dilakukan tindakan
kepera$atan selama 1
GangguanF24 #am pertukaran
pasien teratasi dengan kriteria hasi2
;endemonstrasikan
peningkatan ventilasi dan
oksigenasi yang adekuat
;emelihara ke&ersihan
paru paru dan &e&as dari
tanda tanda distress
perna1asan
;endemonstrasikan &atuk
e1ekti1 dan suara na1as yang
&ersih, tidak ada sianosis
dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum,
mampu &erna1as dengan
mudah, tidak ada pursed
lips)
7anda tanda vital dalam
rentang normal
AG( dalam &atas normal
NI( 7
:osisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
:asang mayo &ila
perlu
8akukan 1isioterapi
dada #ika perlu
Keluarkan sekret
dengan &atuk atau
su!tion
Auskultasi suara
na1as, !atat adanya
suara tam&ahan
3arikan pelem&a&
udara
Atur intake untuk
mengoptimalkan
keseim&angan !airan
;onitor respirasi dan
status 02
.atat pergerakan
dada,amati
kesimetrisan,
penggunaan otot
tam&ahan, retraksi
otot supra!lavi!ular
dan inter!ostals
;onitor suara na1as,
1*
seperti dengkur
;onitor pola na1as 2
&radipena, takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi, !heyne
stokes, &iot
Auskultasi suara
na1as, !atat
areapenurunan D tidak
adanya ventilasi dan
suara tam&ahan
;onitor 77I, AG(,
elektrolit dan ststus
mental
0&servasi sianosis
khususnya mem&rane
mukosa
?elaskan pada pasien
dan keluarga tentang
persiapan tindakan
dan tu#uan
penggunaan alat
tam&ahan (02,
'u!tion, Inhalasi)
Auskultasi &unyi
#antung, #umlah,
irama dan denyut
#antung
Kola&orasi dalam
koreksi asam &asa
3ersihan #alan na1as tidak 0.2 Air$ay su!tion
1-
e1ekti1 &.d o&struksi #alan
napas, penumpukkan sekret
d.d 2
(' 2
Klien mengeluh sesak
(0 2
)on!hi (L)
3atuk (L)
:roduksi sputum (L)
)) H 20FDmnt
7ampak menggunakan otot
&antu pernapasan
)espiratory status 2 Ientilation
)espiratory status 2 Air$ay
paten!y
Aspiration .ontrol
'etelah dilakukan tindakan
kepera$atan selama 1F24 #am,
pasien menun#ukkan kee1ekti1an
#alan na1as di&uktikan dengan
kriteria hasil 2
;endemonstrasikan &atuk
e1ekti1 dan suara na1as yang
&ersih (mampu
mengeluarkan sputum)
tidak ada sianosis dan
dyspneu
tidak ada pursed lips
;enun#ukkan #alan na1as
yang paten
Arekuensi perna1asan dalam
rentang normal (194
20FDmnt)
)on!hi (4)
'aturasi 02 dalam &atas
normal
:astikan ke&utuhan oral
D tra!heal su!tioning
Auskultasi suara na1as
se&elum dan sesudah
su!tioning.
In1ormasikan pada klien
dan keluarga tentang
su!tioning
;inta klien na1as dalam
se&elum su!tion
dilakukan.
3erikan 02 dengan
menggunakan nasal
untuk mem1asilitasi
suksion nasotrakeal
Gunakan alat yang steril
sitiap melakukan
tindakan
An#urkan pasien untuk
istirahat dan napas
dalam setelah kateter
dikeluarkan dari
nasotrakeal
;onitor status oksigen
pasien
A#arkan keluarga
&agaimana !ara
melakukan suksion
+entikan suksion dan
&erikan oksigen apa&ila
1,
pasien menun#ukkan
&radikardi, penurunan
saturasi 02, dll.
Air$ay ;anagement
:osisikan pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi
Identi1ikasi pasien
perlunya pemasangan
alat #alan na1as &uatan
atau pem&erian oksigen
:asang mayo &ila perlu
8akukan 1isioterapi
dada #ika perlu
Keluarkan sekret
dengan &atuk e1ekti1
atau su!tion
Auskultasi suara na1as,
!atat adanya suara
tam&ahan
8akukan su!tion pada
mayo
3erikan &ronkodilator
&ila perlu
3erikan pelem&a&
udara Kassa &asah a.l
8em&a&
:ertahankan hidrasi
yang adekuat untuk
20
mengen!erkan sekret
;onitor respirasi dan
status 02
Ketidakseim&angan nutrisi
kurang dari ke&utuhan
tu&uh 3erhu&ungan dengan 2
Ketidakmampuan untuk
memasukkan atau men!erna
nutrisi
('2
yeri a&domen
;ual
)asa penuh ti&a4ti&a
setelah makan
Kurang na1su makan
(0
3ising usus H 12FDmnt
Kon#ungtiva pu!at
(enyut nadi lemah
;untah
0.2
'etelah dilakukan tindakan
kepera$atan
selama %F 24 #am masalah nutrisi
teratasi se&agian
(engan kriteria hasil 2
a. utritional status2 AdeEua!y o1
nutrient
&. utritional 'tatus 2 1ood and
Aluid Intake
!. /eight .ontrol
Al&umin serum dalam rentang
normal
+ematokrit "9 K %2 5
+emoglo&in 12,94 14,9 gDdl
?umlah lim1osi
I. 2
ausea ;anagement
(orong klien untuk
mempela#ari strategi
untuk mengontrol
mual
Ka#i adanya alergi
makanan
Kola&orasi dengan
ahli gi6i untuk
menentukan #umlah
kalori dan nutrisi
yang di&utuhkan
pasien
<akinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk
men!egah konstipasi
;onitor adanya
penurunan 33 dan
gula darah
?ad$alkan
pengo&atan dan
tindakan tidak selama
#am makan
;onitor turgor kulit
;onitor kekeringan,
ram&ut kusam, total
21
protein, +& dan kadar
+t
;onitor mual dan
muntah
;onitor pu!at,
kemerahan, dan
kekeringan #aringan
kon#ungtiva
;onitor intake
nuntrisi
In1ormasikan pada
klien dan keluarga
tentang man1aat
nutrisi
Kola&orasi dengan
dokter tentang
ke&utuhan suplemen
makanan seperti
G7D 7: sehingga
intake !airan yang
adekuat dapat
dipertahankan.
Atur posisi semi
1o$ler atau 1o$ler
tinggiselama makan
Kelola pem&eran anti
emeti!
An#urkan &anyak
minum
:ertahankan terapi II
22
line
.atat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan
!avitas oval
Pathway Asma
I
Gkstrinsik
(allergen)
Intrinsi! (in1eksi, emosi)
:enurunan stimulus
reseptor pada
trakeo&ronkial
ron!hi
$hee6ing
Aktivasi antigen
(IgG)
:eningkatan sel mast
pada tra!heo&ron!hial
'timulasi re1lek
reseptor parasimpatis
pada mukosa &ron!hial
:elepasan mediator
histamine, leukotrien,
prostaglandin, sel kemotaktan
in1lamasi
>dema
mukosa
)espon dinding &ronkus
&ronkospasme
Ientilasi
terganggu
hiperkapnea
'uplai o2 ke
#aringan terganggu
:eningkatn sekresi
mukus
:ola na1as tidak
e1ekti1
3ersihan #alan
napas tidak
hipoksia
Gangguan
pertukaran
gas
+iperaksi spesi1ik
stimuli penggerak dari
sel mast
2"
Intoleransi
aktivitas
24
BAB III
A"UHAN KEPE!A6A)AN
A. !esume kasus
Klien ti&a di )':A( tanggal 11 ?anuari 2014 dengan keluhan sesak napas se#ak tanggal
10 ?anuari 2014 pagi hari, sesak tidak &erkurang dan tam&ah &erat keesokan harinya. 'esak
disertai &atuk dan pusing. (irumah, klien &iasanya menggunakan o&at ventolin namun
keluhan tidak &erkurang. Klien mengatakan memiliki penyakit asma se#ak saat dahulu
&eker#a men#adi guru, sesak mun!ul ketika setelah melakukan akti1itas yang dirasa !ukup
&erat dan makanan laut. Aaktor yang memper&erat kondisi klien adalah udara dingin yang
dirasakan akhir4akhir ini. Klien memiliki ri$ayat penyakit asma dan #antung, ayah klien
memiliki ri$ayat asma dan i&u klien memiliki ri$ayat hipertensi.
3erdasarkan hasil pemeriksaan 1isik2
3erat &adan %0kg, tinggi &adan 1%4 !m, tekanan darah 1%4D110 mm+g, nadi 12"FDmenit,
)) "2FDmenit, suhu tu&uh "9,0M!, keadaan umum sedang, kesadaran !ompos mentis
G4;9I%, tidak ada pem&esaran kelen#ar getah &ening, sisi mata simetris, kelopak mata
normal, pergerakan &ola mata normal, kon#ungtiva anemis, kornea normal, sklera anikterik,
pupil isokor, otot mata tidak ada kelainan, 1ungsi penglihatan &aik, tidak ada tanda
peradangan, menggunakan ka!amata plus 1, tidak menggunakan lensa kontak, pupil
menge!il ketika dirangsang !ahaya. (aun telinga normal, tidak ada serumen, kondisi tengah
telingan normal, !airan dari telinga tidak ada, perasaan penuh ditelinga tidak ada, tidak ada
tinitus, 1ungsi pendengaran normla, tidak ada gangguan keseim&angan, tidak menggunakan
alat &antu, sistem $i!ara normal. ?alan napas ada sum&atan yaitu sputum dan spasme #alan
napas, pernapasan sesak, 1rekuensi "2FDmenit, irama teratur, #enis pernapasan spontan, napas
dalam, ada &atuk namun tidak produkti1, ada sputum $arna putih kekuningan konsistensi
kental, tidak ada darah pada sputum, adanya retraksi dada dan penggunaan otot &antu napas,
perkusi dada resonan, suara napas $hee6ing dan ron!hi, tidak ada nyeri saat &ernapas. adi
12"FDmenit, teratur, tekanan darah 1%4D110 mm+g, tidak ada distensi vena #ugularis,
temperatur kulit hangat, $arna kulit pu!at, pengisian kapiler H 2 detik, tidak ada edema.
Ke!epatan denyut #antung apikal 1"4FDmenit, irama teratur, tidak ada nyeri dada, &unyi
#antung s1s2 murni. Ada keluhan sakit kepala, re1lek 1isiologis normal, tidak ada re1lek
patologis. Gigi karies, tidak menggunakan gigi palsu, ada stomatitis, lidah tidak kotor, saliva
2%
normal, tidak ada muntah, ada nyeri daerah perut skala 24", &ising usus 1"FDmenit, tidak
diare, tidak konstipasi, hepar tidak tera&a, a&domen lem&ek, asites. 7idak ada pem&esaran
kelen#ar tiroid, tidak ada napas &er&au keton, tidak ada luka gangren. 3alan!e !airan tidak
terka#i, pola &erkemih normal %4*FDhari sesuai &anyaknya air yg diminum, $arna kuning
#ernih, tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada nyeri pinggang. 7urgor kulit elastis,
$arna pu!at, keadaan kulit &aik, tidak ada kelainan kulit, kondisi pemasangan in1us tidak
&engkak tidak kemerahan dan tidak tera&a panas, tidak nyeri, keadaan ram&ut tekstur &aik
dan &ersih. 7idak ada kesulitan dalam pergerakan, tidak ada sakit pada tulang, sendi, dan
kulit, tidak ada 1raktur, tidak ada kelainan &entuk tulang sendi, keadaan tonus otot &aik,
kekuatan otot %.
Klien mendapat terapi metilprednisolon "F12% mg, !om&ivent 4FDhari, rantin 2F1 amp,
pulmi!ort 2FDhari, 1lu!ona6ole 1F200 mg, dan diet nasi tim tanpa daging dan ikan.
B. Analsa data
Pr$%lem Et$l$g "mpt$m
Ketidake1ekti1an &ersihan
#alan napas
Asma Data $%*ekt.7
)) "2FDmenit
Klien tampak sesak
Adanya penggunaan otot
&antu napas
Adanya retraksi dada
apas dalam
3unyi napas ron!hi LDL dan
$hee6ing LDL
(yspnea
Data su%*ekt.7
Klien mengeluh sesak, &atuk
tidak produkti1
Gangguan pertukaran gas :eru&ahan mem&ran alveolar
kapiler
Data $%*ekt.7
p+ darah arteri *,409
)) "2FDmenit
29
apas dalam
7akipnea
/arna kulit pu!at
p.02 121,4 mm+g
7akikardia 12"FDmeit
:emeriksaan thoraF adanya
in1iltrat dilapang atas dan
&a$ah kedua paru
Adanya !andida 'p. pada
:emeriksaan sputum
Data su%*ekt.7
Klien mengeluh sakit kepala
Ketidake1ekti1an pola napas +iperventilasi Data $%*ekt.7
apas dalam
:enurunan tekanan ekspirasi
(ispnea
7akipnea "2FDmenit
:enggunaan otot &antu napas
Data su%*ekt.7
klien mengeluh sesak
:enurunan !urah #antung :eru&ahan volume sekun!up Data $%*ekt.7
7akikardia 12"FDmenit
Keletihan
Kulit pu!at dan lem&a&
(ispnea
Asites
Data su%*ekt.7
Klien mengatakan lemas
yeri akut Agen !edera &iologis Data su%*ekt.7
Klien mengatakan nyeri
perut skala 24"
yeri mendadak
2*
/aktu yang tidak dapat
ditentukan
:enye&a& nyeri tidak
diketahui
Data $%*ekt.7
(ia1oresis
Anti +.I reakti1
'G07 %" >D8
'G:7 101 >D8
Klien tampak memegang
perutnya yang sakit
Intoleransi akti1itas Ketidakseim&angan antara
suplai dan ke&utuhan oksigen
Data $%*ekt.7
(ypsnea
)) "2FDmenit
7akipnea
Klien tampak lemah dan
pu!at
Data su%*ekt.7
Klien mengatakan lemas
Klien mengatakan sesak #ika
ke toilet
Klien mengatakan pusing
#ika ada peru&ahan posisi
(. !en4ana tndakan keperawatan
2-
(iagnosa kepera$atan Ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas &.d asma
7u#uan 'etelah dilakukan intervensi kepera$atan selama 1F24 #am &ersihan
#alan na1as teratasi se&agian
Intervensi (I.) 0ut!ome (0.)
Medication prescribing
Gvaluasi tanda dan ge#ala terkait
masalah kesehatan
7entukan ri$ayat kesehatan dan
penggunaan o&at
Identi1ikasi adanya alergi
Identi1ikasi o&at sesuai indikasi
masalah yang sedang ter#adi
A#arkan klien dan keluarga metode
pem&erian o&at
A#arkan klien dan keluarga tentang
!ara ker#a dan e1ek samping o&at
Respiratory monitoring
;onitor rate, ritme, kedalaman dan
dampak respirasi
.atat peru&ahan pergerakan dada,
lihat kesimetrisan, penggunaan otot
&antu napas, dan rektraksi
supraklavikular, dan otot inter!ostae
;onitor &unyi napas
;onitor pola napas2 &radipnea,
takipnea,
hiperventilasi,kusslmaul,dll
:alpasi ekspansi paru
:erkusi anterior posterior toraks dari
apikal ke &asal
.atat trakea
Asthma self management
;endeskripsikan 1aktor penye&a&
;engetahui onset asma
Inisiati1 untuk men!egah trigger
;em&uat modi1ikasi lingkungan
7idur malam hari tanpa &atuk atau
mengi
;enggunakan medikasi
;emonitor e1ek samping dari medikasi
;elaporkan ge#ala &erkurang setelah
di&erikan o&at
;emonitor :A) rutin
2,
;onitor kelemahan otot dia1ragma
7entukan ke&utuhan penghisapan
lendir
.atat peru&ahan 'a02, 'v02, end
tidal .02, peru&ahan gas darah
arteri
;onitor kemampuan klien &atuk
e1ekti1
.atat onset, durasi, dan karakteristik
&tuk
;onitor sekret klien
3erikan treatment terapi respiratory
(ne&uli6er) #ika di&hutuhkan
Chest physiotherapy
7entukan kontra indikasi
penggunaan terapi 1isioterapi dada
7entukan segmen paru yang &utuh
untuk dikeluarkan
:osisikan klien dengan segmen
paru yang ingin dikeluarkan pada
posisi atas
Gunakan &antal untuk mendukung
klien dalam posisi yang nyaman
Gunakan perkusi dengan postural
drainase dengan tangan &er&entuk
mangkuk dan menepuk dinding dada
se!ara !epat
Gunakan vi&rasi dada dengan
kom&inasi postural dranase, #ika
perlu
"0
Gunakan ne&uli6er ultrasoni!
Gunakan aerosol therapy, #ika perlu
3erikan &ronkodilator, #ika perlu
3erikan agen mukokinetik, #ika
perlu
;onitor #umlah dan tipe sputum
(orong adanya &atuk selama dan
setelah postural drainase
(iagnosa kepera$atan Gangguan pertukaran gas &.d peru&ahan mem&ran alveolar kapiler
7u#uan 'etelah dilakukan tindakan kepera$atan selama 1F24 #am masalah
teratasi se&agian
Intervensi (I.) Kriteria hasil (0.)
Respiratory monitoring
;onitor rate, ritme, kedalaman dan
dampak respirasi
.atat peru&ahan pergerakan dada,
lihat kesimetrisan, penggunaan otot
&antu napas, dan rektraksi
supraklavikular, dan otot inter!ostae
;onitor &unyi napas
;onitor pola napas2 &radipnea,
takipnea, hiperventilasi,kussmaul,dll
:alpasi ekspansi paru
:erkusi anterior posterior toraks dari
apikal ke &asal
.atat trakea
;onitor kelemahan otot dia1ragma
7entukan ke&utuhan penghisapan
lendir
.atat peru&ahan 'a02, 'v02, end
tidal .02, peru&ahan gas darah
Tissue perfusion: pulmonary
)) 19420FD menit
)itme normal
7ekanan darah 110D*0 mm+g
:a02 normal *14104 mm+g
:a.02 normal ""444 mm+g
p+ arteri normal *,"*4*,4%
saturasi oksigen H,%5
"1
arteri
;onitor kemampuan klien &atuk
e1ekti1
.atat onset, durasi, dan karakteristik
&atuk
;onitor sekret klien
Oxygen therapy
3ersihkan oral, nasal dan trakhea
dari sekret
:astikan kepatenan #alan napas
Atur alat oksigen sesuai order
;onitor aliran tekanan oksigen
Instruksikan klien tentang
pentingnya oksigen dalam
mentrans1er
'e!ara periodik !ek oksigen untuk
memastikan konsentrasi sesuai order
;onitor kee1ekti1an pem&erian
oksigen
;onitor kemampuan klien lepas
dengan oksigen
;onitor tanda kera!unan oksigen
(iagnosa kepera$atan :enurunan !urah #antung &.d peru&ahan volume sekun!up
7u#uan 'etelah dilakukan tindakan kepera$atan selama 2F24 #am
penurunan !urah #antung teratasi se&agian
Intervensi (I.) Kriterial hasil (0.)
Cardiac care
Gvaluasi nyeri dada
8akukan pengka#ian sirkulasi peri1er
(!ek nadi peri1er, edema, pengisian
kapiler, $arna, dan temperatur
Cardiac pump effectiveness
tekanan darah normal 110D*0 mm+g
denyut nadi apikal normal
nadi peri1er normal
tidak ada dia1oresis, keletihan, lemah,
"2
ekstremitas)
.atat tanda dan ge#ala penurunan
!urah #antung
;onitor tanda4tanda vital
;onitor status kardiovaskular
;onitor status pernapasan adanya
ge#ala gagal #antung
;onitor a&domen untuk indikasi
penurunan per1usi
;onitor keseim&angan !airan
;onitor nilai la&oratorium (en6im
#antung, nilai elektrolit)
;onitor aktivitas yang ditoleransi
;onitor dispnea, 1atigue, takipnea,
ortopnea
dyspnea,asites, sianosis
(iagnosa kepera$atan yeri akut &.d agen !edera &iologis
7u#uan 'etelah dilakukan tindakan kepera$atan selama 1F24 #am nyeri
&erkurang
Intervensi (I.) Kriteria hasil (0.)
Pain management
8akukan pengka#ian nyeri
menyeluruh meliputi lokasi,
karakteristik, ter#adinya, durasi,
1rekuensi, kualitas, intensitas dan
1aktor presipitasi
0&servasi respon nonver&al atas
ketidaknyamanan
:astikan klien mem&utuhkan
analgesik
Gunakan strategi komunikasi
terapeutik unutk mengka#i
Pain level
;elaporkan nyeri &erkurang dari skala
%4"
/aktu nyeri &erkurang
Gkspresi klien &eru&ah
Klien dapat istirahat
7idak ada dia1oresis
7idak pu!at
""
pengalaman dan penerimaan klien
terhadap respon nyeri
Ka#i pengetahuan dan keper!ayaan
klien tentang nyeri
7entukan dampak dari nyeri
(istirahat, na1su makan, akti1itas,
kogniti1,dll)
Ka#i 1aktor yang memper&erat dan
yang mengurangi nyeri
;an1aatkan metode pengem&angan
pengka#ian yang meliputi
pemantauan peru&ahan nyeri dan
mungkin ter#adi dalam identi1ikasi
1aktor presipitasi aktual dan
potensial
3erikan in1ormasi tentang nyeri
seperti penye&a& nyeri, se&erapa
lama ter#adinya, dan antisipasi
ketidaknyamanan
Kontrol 1aktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi respon
ketidaknyamanan klien
Kurangi 1aktor presipitasi yang
dapat meningkatkan nyeri (1atigue,
ketakutan, monotoni, kurang
pengetahuan)
A#arkan prinsip mana#emen nyeri
A#arkan penggunaan teknik
non1armakologis (&io1eed&a!k,
hipnosis, relaksasi, terapi musik,
a1su makan &aik
7idak ada nausea
"4
distraksi, terapi &ermain,
akupresur,dll)
Gvaluasi keee1ekti1an penggunaan
teknik non1armakologis
K$la%$ras
3erikan analgesi!
(iagnosa kepera$atan Intoleransi akti1itas &.d ketidakseim&angan antara suplai dan
ke&utuhan oksigen
7u#uan 'etelah dilakukan tindakan kepera$atan selama 2F24 #am risiko
intoleransi akti1itas teratasi se&agian
Intervensi (I.) Kriteria hasil (0.)
Energy management
ka#i status psikologis klein untuk
hasil kelemahan dengan konteks
usia dan perkem&angan
(orong perasaan se!ara ver&al
tentang keter&atasan
7entukan persepsi klien tentang
kelemahan
7entukan akti1itas apa dan se&erapa
&anyak yang diperlukan untuk
meningkatkan ketahanan
;onitor intake nutrisi untuk
memastikan sum&er energi
;onitor !ardiopulmonary respon
terhadap akti1itas (takikardia,
disritmia, dispnea, dia1oresis, pu!at,
)))
(orong klien untuk duduk dipinggir
tempat tidur
(orong dengan akti1itas reguler
Activity tolerance
'aturasi oksigen H ,%5 saat akti1itas
adi -04100FDmenit saat akti1itas
)) 19420FDmenit saat akti1itas
7ekanan darah 110D*0 saat akti1itas
7idak pu!at
"%
(am&ulasi, trans1er, personal !are)
;onitor respon oksigen klien (nadi,
ritme #antung, )))
D. Implementas
)anggal N$. D8 Implementas
194142014 1 ;engevaluasi tanda ge#ala asma
)2 klien mengeluh sesak, &atuk &erdahak, lemas
;engka#i ri$ayat penyakit asma dan pengo&atannya
)2 klien mengatakan memiliki ri$ayat asma se#ak
menga#ar dulu, &iasanya menggunakan ventolin
dirumah
;engidenti1ikasi adanya alergi
)2 klien mengatakan alergi makanan laut
;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 2*FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris,retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk produkti1, sputum &er$arna putih,
konsistensi !air, #umlah N %410 !!
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih, !air, N 1%420 !!
;elakukan 1isioterapi dada
)2klien &atuk setelah dilakukan 1isioterapi dada
;enga#arkan &atuk e1ekti1
)2 klien kooperati1
;em&erikan metilprednisolon 12% mg via intravena
2 ;en!atat peru&ahan gas darah arteri
)2 p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02
"9
,-5
;engka#i adanya tanda kekurangan oksigen
)2 klien mengeluh pusing
;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 2*FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris,retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih !air, N 1%420 !!
" ;engevaluasi adanya nyeri dada
)2 tidak ada keluhan nyeri dada
;engka#i sirkulasi peri1er
)2 nadi peri1er tera&a, 100FDmenit, tidak ada edema,
pengisian kapiler H 2 detik, $arna pu!at,temperatur
ekstremitas dingin
;emonitor a&domen
)2 asites
;emonitor aktivitas
)2 klien mengatakan lemas
;emonitor adanya dispnea, 1atigue, takipnea,
ortopnea
)2 dispnea, 1atigue, takipnea
;engka#i intake nutrisi klien
)2 klien mengatakan makanan ha&is 1 porsi
)2 klien mengatakan na1su makan &aik
4 ;engka#i nyeri
)2 Klien mengatakan nyeri perut skala ", nyeri
mendadak, $aktu yang tidak dapat ditentukan,
penye&a& nyeri tidak diketahui, klien tampak
meringis
"*
;em&erikan analgesik rantin 1 amp via intravena
)2 klien tampak tidak ada keluhan
% ;engka#i kemampuan klien terhadap akti1itas
)2 klien mengatakan lemas, klien mengatakan !apek
&olak4&alik kamar mandi terus
;emonitor !ardiopulmonary respon terhadap akti1itas
)2 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan
pu!at, )) 2*FDmenit, nadi 100FDmenit
1*4142014 1 ;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 24FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris, retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk produkti1, sputum &er$arna putih,
konsistensi !air, #umlah % !!
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih, !air, N 10 !!
;elakukan 1isioterapi dada
)2klien &atuk setelah dilakukan 1isioterapi dada
;enga#arkan &atuk e1ekti1
)2 klien kooperati1
;em&erikan metilprednisolon 12% mg via intravena
2 ;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 24FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris, retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
"-
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk tidak produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih, !air, N 10 !!
" ;engevaluasi adanya nyeri dada
)2 tidak ada keluhan nyeri dada
;engka#i sirkulasi peri1er
)2 nadi peri1er tera&a, 100FDmenit, tidak ada edema,
pengisian kapiler H 2 detik, $arna pu!at,temperatur
ekstremitas dingin
;emonitor a&domen
)2 asites
;emonitor aktivitas
)2 klien mengatakan masih lemas
;emonitor adanya dispnea, 1atigue, takipnea,
ortopnea
)2 dispnea, 1atigue, takipnea
;emonitor tanda4tanda vital
)2 )) 24FDmenit, 100FDmenit, 7( 1"0D,0 mm+g,
' "9M!
4 ;engka#i nyeri
)2 Klien mengatakan nyeri perut skala 2, nyeri
mendadak, $aktu yang tidak dapat ditentukan,
penye&a& nyeri tidak diketahui, klien tampak
meringis
;em&erikan analgesik rantin 1 amp via intravena
)2 klien tampak tidak ada keluhan
% ;engka#i kemampuan klien terhadap akti1itas
)2 klien mengatakan masih lemes #ika di&a$a #alan
;emonitor !ardiopulmonary respon terhadap akti1itas
)2 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan
pu!at, )) 24FDmenit, nadi 100FDmenit
1-4142014 1 ;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 29FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris,retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
",
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk tidak produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih, !air, N 10!!
;elakukan 1isioterapi dada
)2klien &atuk setelah dilakukan 1isioterapi dada
;enga#arkan &atuk e1ekti1
)2 klien kooperati1
;em&erikan metilprednisolon 12% mg via intravena
2 ;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 29FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris,retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk tidak produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih, !air, N 10 !!
" ;engka#i sirkulasi peri1er
)2 nadi peri1er tera&a, 112FDmenit, tidak ada edema,
pengisian kapiler H 2 detik, $arna pu!at,temperatur
ekstremitas dingin
;emonitor a&domen
)2 asites
;emonitor aktivitas
)2 klien mengatakan lemas
;emonitor adanya dispnea, 1atigue, takipnea,
ortopnea
)2 dispnea, 1atigue, takipnea
;emonitor tanda4tanda vital
40
)2 )) 24FDmenit, 112FDmenit, 7( 190D,0 mm+g,
' "9,9M!
4 ;engka#i nyeri
)2 Klien mengatakan nyeri perut skala 2, nyeri
mendadak, $aktu yang tidak dapat ditentukan,
penye&a& nyeri tidak diketahui, klien tampak
meringis
;em&erikan analgesik rantin 1 amp via intravena
)2 klien tampak tidak ada keluhan
% ;engka#i kemampuan klien terhadap akti1itas
)2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet
;emonitor !ardiopulmonary respon terhadap akti1itas
)2 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan
pu!at, )) 29FDmenit, nadi 112FDmenit
)anggal N$. D8 Implementas
204142014 1 ;engevaluasi tanda ge#ala asma
)2 klien mengeluh sesak, &atuk tidak &erdahak, lemas
;engka#i ri$ayat penyakit asma dan pengo&atannya
)2 klien mengatakan memiliki ri$ayat asma se#ak
menga#ar dulu, &iasanya menggunakan ventolin
dirumah
;engidenti1ikasi adanya alergi
)2 klien mengatakan alergi makanan laut
;engevaluasi keluarga klien dalam mem&erikan o&at
inhalasi
)2 klien sudah mengetahui !ara mem&erikan o&at
inhalasi
;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) "2FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris,retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
41
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk tidak produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih kekuningan, kental, N 10420 !!
;elakukan 1isioterapi dada
)2klien &atuk setelah dilakukan 1isioterapi dada
;enga#arkan &atuk e1ekti1
)2 klien kooperati1
;em&erikan metilprednisolon 12% mg via intravena
2 ;en!atat peru&ahan gas darah arteri
)2 p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02
,-5
;engka#i adanya tanda kekurangan oksigen
)2 klien mengeluh pusing
;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) "2FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris,retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk tidak produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih kekuningan, kental, N 10420 !!
" ;engevaluasi adanya nyeri dada
)2 tidak ada keluhan nyeri dada
;engka#i sirkulasi peri1er
)2 nadi peri1er tera&a, 12"FDmenit, tidak ada edema,
pengisian kapiler H 2 detik, $arna pu!at,temperatur
ekstremitas dingin
;emonitor a&domen
)2 asites
;emonitor nilai la&oratorium
)2 natrium 141 mmolD8 kalium ",2 mmolD8 .l 100
42
mmolD8
;emonitor aktivitas
)2 klien mengatakan lemas
;emonitor adanya dispnea, 1atigue, takipnea,
ortopnea
)2 dispnea, 1atigue, takipnea
;engka#i intake nutrisi klien
)2 klien mengatakan makanan ha&is 1 porsi
4 ;engka#i nyeri
)2 Klien mengatakan nyeri perut skala 24", nyeri
mendadak, $aktu yang tidak dapat ditentukan,
penye&a& nyeri tidak diketahui, klien tampak
meringis
;em&erikan analgesik rantin 1 amp via intravena
)2 klien tampak tidak ada keluhan
% ;engka#i kemampuan klien terhadap akti1itas
)2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet
;emonitor !ardiopulmonary respon terhadap akti1itas
)2 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan
pu!at, )) "2FDmenit, nadi 12"FDmenit
214142014 1 ;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 2%FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris, retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk tidak produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih kekuningan, kental, N 1% !!
;elakukan 1isioterapi dada
)2klien &atuk setelah dilakukan 1isioterapi dada
;enga#arkan &atuk e1ekti1
)2 klien kooperati1
;em&erikan metilprednisolon 12% mg via intravena
4"
2 ;en!atat peru&ahan gas darah arteri
)2 p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02
,-5
;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 2%FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris, retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk tidak produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih kekuningan, kental, N 1% !!
" ;engevaluasi adanya nyeri dada
)2 tidak ada keluhan nyeri dada
;engka#i sirkulasi peri1er
)2 nadi peri1er tera&a, 121FDmenit, tidak ada edema,
pengisian kapiler H 2 detik, $arna pu!at,temperatur
ekstremitas dingin
;emonitor a&domen
)2 asites
;emonitor nilai la&oratorium
)2 natrium 141 mmolD8 kalium ",2 mmolD8 .l 100
mmolD8
;emonitor aktivitas
)2 klien mengatakan lemas
;emonitor adanya dispnea, 1atigue, takipnea,
ortopnea
)2 dispnea, 1atigue, takipnea
;emonitor tanda4tanda vital
)2 )) 2%FDmenit, 121FDmenit, 7( 1%4D,- mm+g,
' "%,9M!
4 ;engka#i nyeri
)2 Klien mengatakan nyeri perut skala 2, nyeri
mendadak, $aktu yang tidak dapat ditentukan,
44
penye&a& nyeri tidak diketahui, klien tampak
meringis
;em&erikan analgesik rantin 1 amp via intravena
)2 klien tampak tidak ada keluhan
% ;engka#i kemampuan klien terhadap akti1itas
)2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet
;emonitor !ardiopulmonary respon terhadap akti1itas
)2 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan
pu!at, )) 2%FDmenit, nadi 121FDmenit
224142014 1 ;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 2*FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris,retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk tidak produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih kekuningan, kental, N 2042% !!
;elakukan 1isioterapi dada
)2klien &atuk setelah dilakukan 1isioterapi dada
;enga#arkan &atuk e1ekti1
)2 klien kooperati1
;em&erikan metilprednisolon 12% mg via intravena
2 ;en!atat peru&ahan gas darah arteri
)2 p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02
,-5
;emonitor rate, ritme, kedalaman dan dampak
respirasi
)2 )) 2*FDmenit, napas dalam, takipnea, dyspnea
;enginspeksi dada
)2 dada simetris,retraksi dada, adanya penggunaan
otot &antu napas
;engauskultasi &unyi napas
)2 $hee6ing, dan ron!hi dikedua paru
4%
;emperkusi dada
)2 resonan
;engka#i kemampuan &atuk klien
)2 klien &atuk tidak produkti1
;em&erikan terapi inhalasi !om&ivent
)2 sekret $arna putih kekuningan, kental, N 2042% !!
" ;engka#i sirkulasi peri1er
)2 nadi peri1er tera&a, 11-FDmenit, tidak ada edema,
pengisian kapiler H 2 detik, $arna pu!at,temperatur
ekstremitas dingin
;emonitor a&domen
)2 asites
;emonitor nilai la&oratorium
)2 natrium 141 mmolD8 kalium ",2 mmolD8 .l 100
mmolD8
;emonitor aktivitas
)2 klien mengatakan lemas
;emonitor adanya dispnea, 1atigue, takipnea,
ortopnea
)2 dispnea, 1atigue, takipnea
;emonitor tanda4tanda vital
)2 )) 2*FDmenit, 11-FDmenit, 7( 140D,0 mm+g,
' "9,4M!
4 ;engka#i nyeri
)2 Klien mengatakan nyeri perut skala 2, nyeri
mendadak, $aktu yang tidak dapat ditentukan,
penye&a& nyeri tidak diketahui, klien tampak
meringis
;em&erikan analgesik rantin 1 amp via intravena
)2 klien tampak tidak ada keluhan
% ;engka#i kemampuan klien terhadap akti1itas
)2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet
;emonitor !ardiopulmonary respon terhadap akti1itas
)2 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan
pu!at, )) 2*FDmenit, nadi 11-FDmenit
E. (atatan perkem%angan
)anggal N$.D8 "3AP
194142014 1 '2 klien mengeluh sesak, &atuk produkti1, lemas
49
02 )) 2*FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret 1%420 !!, $arna putih,
!air, :GA) 90D100
A2 ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas teratasi se&agian
:2 monitor )), pola napas, &unyi napas, palpasi dada,
perkusi dada, &erikan terapi inhalasi, monitor pengeluaran
sekret, monitor :GA)
2 '2 klien mengeluh pusing, sesak, &atuk produkti1, lemas
02 p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02 ,-5,
)) 2*FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret 1%420 !!, $arna putih,
!air
A2 gangguan pertukaran gas ter!apai se&agian
:2 monitor peru&ahan gas darah arteri
" '2 klien mengeluh lemas, ada nyeri dada #ika ke!apean
02 1atigue, dispnea, )) 2*FDmenit, nadi 100FDmenit,
takipnea, $arna kulit pu!at, ekstremitas tera&a dingin, asites,
tidak ada edema.
A2 penurunan !urah #antung ter!apai se&agian
:2 monitor tanda vital, status kardiovaskular
4 '2 Klien mengatakan nyeri perut skala ", nyeri mendadak,
$aktu yang tidak dapat ditentukan, penye&a& nyeri tidak
diketahui, klien tampak meringis
02 klien tampak meringis
A2 nyeri akut ter!apai se&agian
:2 evaluasi keluhan nyeri, &erikan rantin 2F 1 amp
% '2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet dan #alan
02 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan pu!at, ))
2*FDmenit, nadi 100FDmenit
A2 intoleransi akti1itas ter!apai se&agian
:2 evaluasi kemampuan klien terhadap akti1itas
1*4142014 1 '2 klien mengeluh sesak &erkurang, &atuk &erkurang, masih
lemas
02 )) 24FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret N 1041% !!, $arna putih
kekuningan, kental, :GA) 100D100
A2 ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas teratasi se&agian
:2 monitor )), pola napas, &unyi napas, palpasi dada,
4*
perkusi dada, &erikan terapi inhalasi, monitor pengeluaran
sekret, monitor :GA)
2
'2 4
02 p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02 ,-5
A2 gangguan pertukaran gas ter!apai se&agian
:2 monitor peru&ahan gas darah arteri
" '2 klien mengeluh lemas
02 1atigue, dispnea, )) 24FDmenit, nadi 100FDmenit,
takipnea, $arna kulit pu!at, ekstremitas tera&a dingin, asites,
tidak ada edema
A2 penurunan !urah #antung ter!apai se&agian
:2 monitor tanda vital, status kardiovaskular
4 '2 Klien mengatakan nyeri perut skala 2, nyeri mendadak,
$aktu yang tidak dapat ditentukan, penye&a& nyeri tidak
diketahui, klien tampak meringis
02 klien tampak meringis
A2 nyeri akut ter!apai se&agian
:2 evaluasi keluhan nyeri, &erikan rantin 2F 1 amp
% '2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet
02 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan pu!at, ))
2%FDmenit, nadi 121FDmenit
A2 intoleransi akti1itas ter!apai se&agian
:2 evaluasi kemampuan klien terhadap akti1itas
1-4142014 1 '2 klien mengeluh sesak &erkurang, &atuk tidak produkti1,
lemas
02 )) 29FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret N 10!!, $arna putih,
!air, :GA) 90D,0
A2 ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas teratasi se&agian
:2 klien pulang paksa
2 '2 klien mengeluh sesak &erkurang, &atuk produkti1, lemas
02 )) 29FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret N 10!!, $arna putih,!air,
:GA) 90D,0
A2 gangguan pertukaran gas ter!apai se&agian
:2 klien pulang paksa
" '2 klien mengeluh lemas
02 1atigue, dispnea, takipnea, $arna kulit pu!at, ekstremitas
tera&a dingin, asites, tidak ada edema, )) 29FDmenit,
4-
112FDmenit, 7( 190D,0 mm+g, ' "9,9M!
A2 penurunan !urah #antung ter!apai se&agian
:2 klien pulang paksa
4 '2 Klien mengatakan nyeri perut skala 2, nyeri mendadak,
$aktu yang tidak dapat ditentukan, penye&a& nyeri tidak
diketahui, klien tampak meringis
02 klien tampak meringis
A2 nyeri akut ter!apai se&agian
:2 klien pulang paksa
% '2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet
02 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan pu!at, ))
29FDmenit, nadi 112FDmenit
A2 intoleransi akti1itas ter!apai se&agian
:2 klien pulang paksa
)anggal N$.D8 "3AP
204142014 1 '2 klien mengeluh sesak, &atuk tidak produkti1, lemas
02 )) "2FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret 10420 !!, $arna putih
kekuningan, kental
A2 ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas teratasi se&agian
:2 monitor )), pola napas, &unyi napas, palpasi dada,
perkusi dada, &erikan terapi inhalasi, monitor pengeluaran
sekret, monitor :GA)
2 '2 klien mengeluh pusing, sesak, &atuk tidak produkti1, lemas
02 p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02 ,-5,
)) "2FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret 10420 !!, $arna putih
kekuningan, kental
A2 gangguan pertukaran gas ter!apai se&agian
:2 monitor peru&ahan gas darah arteri
" '2 klien mengeluh lemas,tidak ada nyeri dada
02 1atigue, dispnea, )) "2FDmenit, nadi 12"FDmenit,
takipnea, $arna kulit pu!at, ekstremitas tera&a dingin, asites,
tidak ada edema, natrium 141 mmolD8 kalium ",2 mmolD8 .l
100 mmolD8
A2 penurunan !urah #antung ter!apai se&agian
:2 monitor tanda vital, status kardiovaskular
4 '2 Klien mengatakan nyeri perut skala 24", nyeri mendadak,
4,
$aktu yang tidak dapat ditentukan, penye&a& nyeri tidak
diketahui, klien tampak meringis
02 klien tampak meringis
A2 nyeri akut ter!apai se&agian
:2 evaluasi keluhan nyeri, &erikan rantin 2F 1 amp
% '2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet
02 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan pu!at, ))
"2FDmenit, nadi 12"FDmenit
A2 intoleransi akti1itas ter!apai se&agian
:2 evaluasi kemampuan klien terhadap akti1itas
214142014 1 '2 klien mengeluh sesak &erkurang, &atuk tidak produkti1,
lemas
02 )) 2%FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret N1% !!, $arna putih
kekuningan, kental, :GA) %0D110
A2 ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas teratasi se&agian
:2 monitor )), pola napas, &unyi napas, palpasi dada,
perkusi dada, &erikan terapi inhalasi, monitor pengeluaran
sekret, monitor :GA)
2
'2 4
02 p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02 ,-5
A2 gangguan pertukaran gas ter!apai se&agian
:2 monitor peru&ahan gas darah arteri
" '2 klien mengeluh lemas
02 1atigue, dispnea, )) 2%FDmenit, nadi 121FDmenit,
takipnea, $arna kulit pu!at, ekstremitas tera&a dingin, asites,
tidak ada edema, natrium 141 mmolD8 kalium ",2 mmolD8 .l
100 mmolD8
A2 penurunan !urah #antung ter!apai se&agian
:2 monitor tanda vital, status kardiovaskular
4 '2 Klien mengatakan nyeri perut skala 2, nyeri mendadak,
$aktu yang tidak dapat ditentukan, penye&a& nyeri tidak
diketahui, klien tampak meringis
02 klien tampak meringis
A2 nyeri akut ter!apai se&agian
:2 evaluasi keluhan nyeri, &erikan rantin 2F 1 amp
% '2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet
02 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan pu!at, ))
2%FDmenit, nadi 121FDmenit
A2 intoleransi akti1itas ter!apai se&agian
%0
:2 evaluasi kemampuan klien terhadap akti1itas
224142014 1 '2 klien mengeluh sesak &erkurang, &atuk tidak produkti1,
lemas
02 )) 2*FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret N 2042% !!, $arna putih
kekuningan, kental, :GA) 90D110
A2 ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas teratasi se&agian
:2 klien pulang paksa
2 '2 klien mengeluh sesak &erkurang, &atuk tidak produkti1,
lemas
02 p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02 ,-5,
)) 2*FDmenit, dispnea, takipnea, napas dalam, adanya
penggunaan otot &antu napas, retraksi dada, $hee6ing,
ron!hi, perkusi dada resonan, sekret N 2042% !!, $arna putih
kekuningan, kental, :GA) 90D110
A2 gangguan pertukaran gas ter!apai se&agian
:2 klien pulang paksa
" '2 klien mengeluh lemas
02 1atigue, dispnea, takipnea, $arna kulit pu!at, ekstremitas
tera&a dingin, asites, tidak ada edema, natrium 141 mmolD8
kalium ",2 mmolD8 .l 100 mmolD8, )) 2*FDmenit,
11-FDmenit, 7( 140D,0 mm+g, ' "9,4M!
A2 penurunan !urah #antung ter!apai se&agian
:2 klien pulang paksa
4 '2 Klien mengatakan nyeri perut skala 2, nyeri mendadak,
$aktu yang tidak dapat ditentukan, penye&a& nyeri tidak
diketahui, klien tampak meringis
02 klien tampak meringis
A2 nyeri akut ter!apai se&agian
:2 klien pulang paksa
% '2 klien mengatakan lemas #ika ke toilet
02 klien tampak dia1oresis, mengeluh sesak, dan pu!at, ))
2*FDmenit, nadi 11-FDmenit
A2 intoleransi akti1itas ter!apai se&agian
:2 klien pulang paksa
%1
BAB I9
PE'BAHA"AN
:ada kasus ini yaitu y. A (%- th) dengan diagnosa medis asma. (iagnosa ini ditegakkan
&erdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan 1isik. Keluhan utama pasien adalah sesak napas
se#ak tanggal 10 ?anuari 2014 pagi hari, sesak tidak &erkurang dan tam&ah &erat keesokan
harinya. 'esak disertai &atuk dan pusing. (ari hasil pemeriksaan 1isik #uga ditemukan $hee6ing
(L).
:enye&a& asma adalah predisposisi (genetik) dan presipitasi (alergen, peru&ahan !ua!a,
stres, lingkungan ker#a, dan aktivitas yang &erat. Gtiologi terse&ut terdapat #uga pada y. A (%-
th), dimana pasien ini asma &isa mun!ul ketika melakukan aktivitas yang dirasa &erat, dan
makanan laut, dan 1aktor yang mendukung adalah udara dingin, ri$ayat asma dari ayah klien.
Asma diklasi1ikasikan men#adi " yaitu asma alergik, idiophathi!, dan asma !ampuran.
(alam kasus ini klien termasuk ke dalam klasi1ikasi asma !ampuran dimana &entuk asma pada
pasien ini adalah alegi dan idiopatik. :asien ini mengalami asma dikarenakan alergi dengan
makanan laut dan saat &erakti1itas &erat.
Asma pada pasien ini #uga merupakan asma stadium 2 yaitu asma yang ditandai dengan
&atuk yang disertai sputum yang #ernih dan &er&usa. :enderita mulai sesak napas dan &erusaha
&ernapas le&ih dalam, tim&ul &unyi $hee6ing, penderita sering duduk dengan tangan menekan
pinggir tempat tidur, penderita gelisah, terdapat sputum dan spasme #alan napas, pernapasan
sesak, 1rekuensi "2FDmenit, irama teratur namun dalam, ada sputum $arna putih kekuningan
konsistensi kental, adanya retraksi dada dan penggunaan otot &antu napas.
:enatalaksanaan pada asma yang dapat dilakukan adalah non1armakologi dan
1armakologi. :enatalaksanaan non1armakologi yang dilakukan adalah melakukan 1isioterapi
dada, menghindari 1aktor pen!etus (suhu dingin, aktivitas yang &erat). 'edangkan
:enatalaksanaan 1armakologi yang dapat dilakukan adalah mem&erikan &ronkodilator,
antiin1lamasi dan antialergi. :ada pasien ini, di&erikan pengo&atan &ronkodilator, antiin1lamasi
dan anti 1ungi, diantaranya adalah metilprednisolon, !om&ivent dan pulmi!ort, 1lu!ona6ole.
'e&elumnya klien #uga sudah rutin melakukan pengo&atan dengan ventolin (;uttaEin, 200-).
%2
(ari hasil pengka#ian se!ara keseluruhan didapatkan hasil &ah$a klien mengeluh sesak
napas, &atuk (L), di rumah menggunakan ventolin namun keluhan tidak &erkurang, &erusaha
&ernapas le&ih dalam, tim&ul &unyi $hee6ing, penderita sering duduk dengan tangan menekan
pinggir tempat tidur, penderita gelisah, terdapat sputum dan spasme #alan napas, 1rekuensi
"2FDmenit, irama teratur namun dalam, ada sputum $arna putih kekuningan konsistensi kental,
adanya retraksi dada dan penggunaan otot &antu napas, asma kam&uh setelah melakukan
aktivitas &erat dan makan makanan laut, dan diper&erat dengan udara dingin dan ayah klien
memiliki ri$ayat asma dan i&unya memiliki ri$ayat hipertensi, 7( 1%4D110 mm+g, adi
12"FDmenit, )) "2FDmenit, suhu tu&uh "9,0M!. +asil la&oratorium tes 37A negati1, analisa gas
darah p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02 ,-5.
(ari hasil pengka#ian terse&ut dapat disimpulkan ada 9 diagnosa, diantaranya adalah
ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas &.d asma, gangguan pertukaran gas &.d peru&ahan
mem&ran alveolar kapiler, penurunan !urah #antung &.d peru&ahan volume sekun!up, yeri akut
&.d agen !edera &iologis, intoleransi akti1itas &.d ketidakseim&angan antara suplai dan ke&utuhan
oksigen, dan ketidake1ekti1an pola napas &.d +iperventilasi.
'etelah dilakukan intervensi selama 9F24 #am pada diagnosa ketidake1ekti1an &ersihan
#alan napas &.d asma, klien mengatakan sesak &erkurang, &atuk masih produksti1, lemas, klien
tampak )) 2 2*FDmenit, takipnea, dispnea, napas dalam, adanya penggunaan otot &antu napas,
retraksi dinding dada, $hee6ing, ron!hi, perkusi dada resonan, sekret N 2042% !!, $arna putih
kekuningan, kental dan :GA) 90D110. Analisa didapatkan &ah$a &ersihan #alan napas teratasi
se&agian namun se&elum teratasi klien sudah meminta untuk pulang paksa, sehingga tu#uan
&elum ter!apai.
>ntuk diagnosa ketidake1ekti1an pola napas &.d hiperventilasi tidak diam&il, karena
dengan implementasi yang dilakukan pada diagnosa ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas sudah
men!akup implementasi untuk pola naps tidak e1ekti1, dan ketika &ersihan #alan napas e1ekti1
maka pola napas #uga e1ekti1.
:ada diagnosa gangguan pertukaran gas &.d peru&ahan mem&ran alveolar kapiler
didapatkan p+ *,409 p.02 2-,0 p02 121,4 +.0" 1*,* 'a02 ,-5, pada diagnosa ini dapat
disimpulkan &ah$a klien mengalami alkalosis respiratorik (p+ H *,40, +.0" J 24) dan diagnosa
kepera$atan gangguan pertukaran gas ini &elum diketahui hasil akhirnya karena tidak dilakukan
pemeriksaan la&oratorium lagi setelah dilakukan implementasi.
%"
:ada diagnosa penurunan !urah #antung &.d peru&ahan volume sekun!up ini &ah$a
setelah dilakukan intervensi kepera$atan selama 9F24 #am klien masih mengeluh lemas, klien
tampak 1atigue, dispnea, takipnea, $arna kulit pu!at, ekstremitas tera&a dingin, asites, tidak ada
edema, natrium 141 mmolD8 kalium ",2 mmolD8 .l 100 mmolD8, )) 2*FDmenit, 11-FDmenit,
7( 140D,0 mm+g, ' "9,4M!, dan analisanya adalah !urah #antung ter!apai se&agian, dan klien
pulang paksa.
'etelah dilakukan intervensi selama 9F24 #am pada diagnosa nyeri akut &.d agen !edera
&iologis, dievaluasi &ah$a klien masih mengeluh nyeri perut, skala 2, nyeri mendadak, penye&a&
nyeri tidak diketahui, klien tampak meringis. 'ehingga untuk diagnosa ini nyeri ter!apai
se&agian.
'etelah dilakukan intervensi selama 9 F 24 #am pada diagnosa intoleransi akti1itas &.d
ketidakseim&angan antara suplai dan ke&utuhan oksigen, klien masih mengatakan lemas saat ke
toilet, klien tampak dia1oresisi, mengeluh sesak, dan pu!at, )) 2*FDmenit, dan adi 11-FDmenit
sehingga didapatkan hasil &ah$a nyeri hanya ter!apai se&agian. (an klien pulang paksa.
%4
BAB 9
PENU)UP
A. KE"I'PULAN
1. :enegakan diagnosa asma akut sedang, ++(, hipokalemia, pneumonia ini &erdasarkan
anamnesa, pemeriksaan 1isik, dan pemeriksaan la&oratorium.
2. Keluhan utama klien pada kasus ini adalah sesak napas, &atuk (L), di rumah menggunakan
ventolin namun keluhan tidak &erkurang sputum $arna putih kekuningan konsistensi kental,
asma kam&uh setelah melakukan aktivitas &erat dan makan makanan laut, dan diper&erat
dengan udara dingin dan ayah klien memiliki ri$ayat asma dan i&unya memiliki ri$ayat
hipertensi.
". :ada penderita asma ter#adi &ronkospasme sehingga penatalaksanaan 1armakologi yang
di&erikan adalah &ronkodilator.
4. Aaktor predisposisi asma pada kasus ini adalah alergi makanan laut dan akti1itas &erat dan
1aktor presipitasinya adalah udara dingin dan 1aktor genetik dari ayah klien.
%. ;asalah kepera$atan yang ditegakkan adalah ketidake1ekti1an &ersihan #alan napas &.d
asma, gangguan pertukaran gas &.d peru&ahan mem&ran alveolar kapiler, penurunan !urah
#antung &.d peru&ahan volume sekun!up, yeri akut &.d agen !edera &iologis, intoleransi
akti1itas &.d ketidakseim&angan antara suplai dan ke&utuhan oksigen.
%%
Hasl La%$rat$rum
Nama 7 Ny. F Dagn$sa meds7 asma akut sedang: HHD:
hp$kalem: pneum$na
N$. !ekam meds 7 +,+;<< !uang rawat 7 unt paru lt./ !. /;,
Pemerksaan Nla n$rmal
'kr$%$l$g
Pemerksaan B)A
2ens %ahan "putum I
)anggal dperksa +-5;+5,;+/
Hasl Negat. Negat.
%9
Hasl Pemerksaan 'kr$%$l$g
Nama 7 Ny. F Dagn$sa 'eds7 asma akut sedang:
HHD: hp$kalem:
pneum$na
N$. !ekam 'eds 7 +,+;<< !uang rawat 7 unt paru lt./ !. /;,
2ens pemerksaan Kultur sputum L resistensi
2ens %ahan 'putum
"edaan langsung gram (itemukan adanya sel ragi
Hasl .andida 'p.
%*
Hasl La%$rat$rum
Nama 7 Ny. F Dagn$sa meds7
N$. !ekam meds 7 !uang rawat 7
Pemerksaan Nla n$rmal ++=+=+/ +-=+=+/ +1=+=+/ ,;=+=+/
Hemat$l$g
Hemat$l$g lengkap
+emoglo&in +-=+> g5dl +<:0 +1:+ +0:- +1:;
+ematokrit /;=0,? 0+ /> /0 /<
Gritrosit /:-=1:; *uta5@l 0:> 0:0 0:+ 0:-
8eukosit />;;=+;>;;5@l +01;; +>;<; A1;; ,->;;
7rom&osit +0;.;;; =
/;;.;;;5@l
-,A;;; ,A-;;; ,00;;; ,--;;;
8G( B +0 mm5*am >
Htung *ens
3aso1il ;=+ ?
Gosino1il +=- ?
3atang ,=1?
'egmen 0;=<;?
8im1osit ,;=/;?
;onosit ,=>?
;.I >;=A15L >A >> >A >>
;.+ ,<=-, pg -; -; -; -;
;.+. -,=-1 g5dl -/ -/ -/ -/
)(/ ++:0=+/:0?
)etikulosit ;:0=+:0?
Faal hem$stass
K$agulas
6aktu pr$tr$m%n CP)D
Kontrol Detk
:asien A:>=+,:1 detk
AP))
Kontrol Detk
:asien ,<=-A detk
Kma klnk
3esi (AeDiron) <;=,;; @g5dl
7I3. ,0-=/-0 @g5dl
3iliru&in total B +:0 mg5dl ;:>/
Aos1atase
alkali (A8:)
0-=+,> U5L <0
'G07 B-0 U5L 0-
%-
'G:7 B /; U5L +;+
O K G7 -=1+ U5L
:rotein total 1=>:0 g5dl
Al&umin -:0=0:; g5dl 1:-
Glo&ulin ,:0=-:0 g5dl -:A
Kolesterol
total
B ,;; mg5dl
7rigliserida B+1; mg5dl
Kolesterol
+(8
E -0 mg5dl
Kolesterol
8(8
B+;;mg5dl
>reum ,;=0; mg5dl +> ,/ //
Kreatinin ;:0=+:0 mg5dl +- ;:> ;:1
Asam urat -:0=<:/ mg5dl A:,
Glukosa darah
(puasa)
<;=+;; mg5dl A/ ++0
Glukosa darah
(2 #am ::)
B+/; mg5dl +-;
Kalsium (.a) >:1=+;:- mg5dl
Aos1or ,:0=0:; mg5dl
;agnesium +:>=-:; mEF5L +:A,
atrium +-0=+/<
mm$l5L
+/< +/, +/- +/+
Kalium -:0=0:; mm$l5L -:+ ,:1 -:+ -:,
.lorida A0=+;0 mm$l5L +;1 A> +;- +;;
Imun$ser$l$g
+3'Ag N$n reakt. N$n
reakt.
Anti +.I N$n reakt. !eakt.
Urne lengkap
p+ /:1=>:; <:0
3erat #enis +.;+;=+.;-; +.;+0
:rotein Negat. Negat.
Glukosa Negat. Negat.
3iliru&in Negat. Negat.
itrit Negat. Negat.
Keton Negat. Negat.
>ro&ilinogen Negat.= G+ Negat.
Gritrosit B , 5 LBP ;=+=;
8eukosit B0 5 LBP -=,=-
'ilinder Negat.5 LPK Negat.
%,
Kristal Negat. Negat.
Gpitel P$st. P$st.
8ain4lain Negat. Negat.
Analsa gas darah
p+ <:-<=<:/0 <:/;1
:.02 --=// mmHg ,>:;
:02 <+=+;/ mmHg +,+:/
+.0" ,,=,A mm$l5L +<:<
3G =, hngga =-
mm$l5L
=/:>
'aturasi 02 A/=A>? A>?

Anda mungkin juga menyukai