Anda di halaman 1dari 17

Instrument Musik Perkusi

A. Gambaran umum
Instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara
baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun yang dapat membuat
getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen perkusi biasanya digunakan pada benda yang
digunakan sebagai pengiring dalam suatu permainan musik.
Sejarah Perkusi
Perkusi berasal dari istilah Latin percussio (memukul) dan percussus (kata benda yang berarti
pukulan). Alat musik perkusi (disebut pula alat musik pukul atau tabuh) adalah alat musik
yang menghasilkan suara dengan dipukul, ditabuh, digoyang, digosok, atau tindakan lain yang
membuat objek bergetar dengan suatu alat, tongkat, maupun dengan tangan kosong.
Pada tahun 1960 musik perkusi sudah mulai dikenal bangsa barat dengan menggunakan
instrument yang seadanya. Kemudian pada tahun 1970 musik perkusi merambah negara kita.
Pada waktu itu musik perkusi diperkenalkan oleh sekelompok seniman dari Akademi Seni
Karawitan Indonesia ASKI yang beranggotakan Rahayu Supanggah, Astanto dan AL Suwardi
ke Jakarta. Dengan canggihnya kemajuan informasi dan komunikasi membuat musik ini begitu
cepat tersebar sampai kepelosok negeri. Dan saat ini musik ini pun telah menggeliat diberbagai
daerah di Indonesia.
Pada awalanya instrument perkusi hanya digunakan sebagai rhytme atau pelengkap dalam
sebuah klimaks musik. Eksistensi perkusi telah ada sebelum instrument musik lain seperti gitar,
piano, maka sebenarnya perkusi begitu akrab dengan kita. Seiring dengan pangsa pasar musik
yang tak pernah berhenti untuk dieksplorasi perkusi menemukan ruang sendiri dan bukan untuk
menjadi pelengkap. Perkusi merupakan ensamble instrument yang paling utama.

Klasifikasi
Instrumen perkusi diklasifikasikan ke dalam bermacam-macam kriteria, kadang-kadang
bergantung pada konstruksinya, adat istiadat/tradisi, fungsi dalam teori musik dan orkestra, atau
kelaziman dengan pengetahuan umum yang ada.
Instrumen perkusi kadang-kadang dikasifikasikan sebagai "instrumen berintonasi" atau
"instrumen tak berintonasi". Meskipun benar, klasifikasi demikian secara luas terlihat masih
kurang tepat. Klasifikasi yang dianggap lebih informatif dalam menjelaskan suatu instrumen
perkusi adalah berdasarkan satu atau beberapa dari empat paradigma berikut:
a. Berdasarkan cara suara dihasilkan
Banyak literatur, termasuk dalam "Teaching Percussion" oleh Gary Cook dari Universitas
Arizona, mulai meneliti karakteristik fisik dari instrumen dan cara suara dihasilkan. Paradigma
ini dianggap sebagai metode yang paling dapat diterima secara keilmuan dan memudahkan untuk
membuat model penamaan dibandingkan dengan paradigma lain yang lebih bergantung pada
sejarah dan lingkungan sosial yang ada. Dari hasil observasi dan sejumlah eksperimen,
penentuan berdasarkan klasifikasi dari metode suara dihasilkan bisa dimasukkan pada salah satu
dari lima kategori berikut:
1. Idiofoni
"Idiofoni menghasilkan suara melalui getaran dari seluruh badan instrumen."
[1]
Contoh
instrumen-instrumen yang termasuk dalam kategori idiofoni:
Bel, Bock-a-da-bock, Celesta, Chimes, Simbal, Hi-hat, Marimba, Singing bowls, Slit
drum, Suspended Cymbal, Triangle, Vibraphone, Wood block, Xylophone,
Vibraslap, Cabasa, Giro.
2. Membranofoni
Kebanyakan instrumen perkusi yang dikenal sebagai "drum" termasuk dalam kategori
membranofoni. "Membranofoni menghasilkan suara saat membran tersebut dipukul. Contoh
instumen-instrumen yang termasuk dalam kategori membranofoni:
Snare drum, Tom-tom, Drum bass, Timpani, Drum bongo, Djembe, Conga

3. Kordofoni
Hampir semua jenis instrumen yang termasuk dalam kategori "kordofoni" didefinisikan sebagai
string instrument, beberapa contoh instrumen yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Hammered dulcimer, Piano, Onavillu, Harpsichord
4. Aerofoni
Hampir semua jenis instrumen yang masuk dalam kategori "aerofoni" didefinisikan sebagai
instrumen musik tiup kayu seperti saksofon, pada instrumen tersebut suara dihasilkan karena
tiupan udara ke dalam instrumen. Namun beberapa jenis instrumen berikut, jika digunakan dalam
suatu permainan musik, dimainkan sebagai bagian dalam ensembel perkusi.
Whip crack, Sirine, Pistol: ledakkan pistol dikategorikan sebagai bentuk suara
yang dihasilkannya.
5. Elektrofoni
Elektrofoni termasuk pula sebagai instrumen perkusi. Dalam konteks yang lebih sempit, setiap
instrumen yang masuk dalam kategori elektrofoni membutuhkan spiker (benda yang termasuk
dalam kategori "idiofoni" yang menekan udara sehingga menciptakan gelombang suara).
Beberapa contoh instrumen yang termasuk dalam kategori ini adalah:
drum machineatau zenddrum, Theremin

b. Berdasarkan fungsi pada permainan musik atau orkestra
Pengklasifikasian berdasarkan fungsi dibedakan atas instrumen perkusi bernada, dan instrumen
perkusi tak bernada.
Sebagai contoh, beberapa instrumen perkusi (seperti Marimba dan timpani) menghasilkan suara
pada intonasi yang kuat sehingga dapat memainkan melodi dan berfungsi menciptakan harmoni
dalam permainan musik. Instrumen lain seperti simbal dan snare drum menghasilkan suara tak
bernada.
1. Instrumen musik perkusi bernada
Instrumen perkusi dalam kelompok ini kadang-kadang disebut sebagai "tuned", "pitched" atau
sederhananya "pit".
Contoh instrumen perkusi bernada:
Chimes, Crotales, Glass harp, Glass harmonica, Lira, Marimba, Steelpan, hang
drum, Tubular bell, Timpani, Tuned Triangle, Vibraphone, Wind chimes,
Xylophone, Xylo-marimba, Tabla
2. Instrumen musik perkusi tak bernada
Instrumen yang termasuk dalam kategori ini kadang-kadang disebutkan sebagai "non-pitched",
"unpitched", atau "untuned". Fenomena atas ini muncul disebabkan suara yang dihasilkan oleh
instrumen memiliki frekuensi yang kompleks sehingga tidak dapat ditentukan sebagai sebuah
nada.
Contoh instrumen perkusi tak bernada:
Anvil, Drum bass, Castanets, Simbal, Gong, Snare drum, Tom-tom, Rainstick
c. Bedasarkan kelaziman menurut pengetahuan umum
Meskipun sulit untuk mendefinisikan arti dari "pengetahuan umum", terdapat beberapa
instrumen yang digunakan oleh perkusionis dan komposer dalam permainan musik yang tidak
dapat layak dimasukkan sebagai sebuah instrumen musik . Karenanya, untuk membedakan
instrumen satu dengan lainnya adalah berdasarkan penerimaan dan pertimbangan dari pendengar
secara umum
Contoh, banyak kalangan menganggap anvil, brake drum, atau kaleng drum yang digunakan
untuk menampung minyak sebagai instrumen musik, meski benda-benda tersebut cukup sering
digunakan oleh komposer dan perkusionis dalam musik modern yang ada saat ini.
Beberapa jenis instrumen musik perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Populer
Drum kit, Gong, Tamborin

Kurang populer
Sapu, Pot bunga, Botol gallon, Kaleng minuman, Pipa besi, Tas plastic, Kereta belanja,
Roda sepeda, Bebatuan, Tong

d. Berdasarkan Adat istiadat/tradisi
Diskusi atas instrumen perkusi terkait dengan budaya asal atas instrumen tersebut merupakan
hal yang tidak umum dilakukan karena cenderung akan membuat pemisahan divisi antara
instrumen yang masuk dalam kategori "umum" atau "modern", dengan instrumen tradisional
yang memiliki kegunaan atau nilai sejarah yang kuat pada tradisi masyarakat ataupun suku
bangsa tertentu.

1. Instrumen perkusi tradisional
Beberapa jenis instrumen perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Berimbau, bodhrn, Bombo legero, Cajon, Dhol, Dho, Djembe, Gamelan,
Kolintang, Kpanlogo, Lagerphone, Latin percussion, Marimbula, Pogo cello,
Steelpan, Thavil, Urumee, Udukai, Mridangam, Taiko, Timbal, Tonbak

2. Drum umum atau instrumen perkusi modern/populer
Kategori berikut mencakup instrumen-instrumen yang populer dan luas digunakan di dunia:
Drum kit, yang terdiri dari:
o Drum bass
o Snare drum
o Floor tom
o Tom-tom drums
o Hi-Hat cymbals
o Crash cymbal
Instrumen musik perkusi marching band
Instrumen musik perkusi orkestra
Fungsi Instrumen Perkusi
Instrumen musik perkusi tidak hanya dimainkan sebagai pengiring/ritmis, melainkan pula
sebagai melodi dan memainkan harmoni.
Perkusi umum dianggap sebagai "tulang punggung", atau "jantung" dari sebuah pertunjukan
musik, dalam permainan seringkali dikolaborasikan bersama instrumen bass. Pada musik jazz
dan musik populer, bassis dan drummer seringkali dikelompokkan sebagai seksi ritmis.
Kebanyakan musik-musik klasik yang ditulis untuk penampilan sebuah orkestra penuh sejak
zaman Hadyn dan Mozart menggunakan alat-alat musik string, tiup kayu, dan tiup logam.
Namun demikian, seringkali setidaknya sepasang timpani diikutsertakan di dalamnya, meski
tidak digunakan secara aktif dalam keseluruhan pertunjukkan (hanya mengisi bagian-bagian
tertentu). Pada abad ke delapan belas dan sembilan belas, jenis instrumen musik perkusi yang
digunakan mulai beragam seperti triangle dan simbal, meski masih berfungsi seperti halnya
timpani, untuk memberi penekanan pada bagian tertentu dalam musik. Barulah pada abad ke dua
puluh instrumen musik perkusi mulai sering digunakan dalam pertunjukkan musik-musik klasik.
Dalam setiap jenis musik, perkusi memainkan peranan yang penting. Dalam pertunjukkan
marching band, perkusi digunakan sebagai penjaga tempo, dan beat yang memungkinkan para
pemain berjalan secara serempak dan dalam irama dan kecepatan yang sama. Dalam musik jazz
klasik, pendengar dapat dengan segera membedakan jenis ritme dari hi-hat atau bunyi simbal
saat kata "swing" diucapkan. Dalam kultural musik yang lebih populer, hampir tidak mungkin
untuk menamakan tiga atau jenis irama pada musik rock, hip-hop, rap, funk atau bahkan soul
karena pola permainan perkusi tidak memiliki irama dengan beat yang sama.
Disebabkan ragam jenis instrumen perkusi yang luas, tidak jarang ditemukan ensembel musik
besar dengan keseluruhan instrumen yang dimainkannya adalah instrumen perkusi. Ritmis,
melodi, dan harmoni semua muncul dan hidup dalam penampilan tersebut, dan seringkali
merupakan pertunjukan yang menarik.









B. Membuat Alat Musik perkusi dari Barang Bekas
Sebenarnya semua benda bisa dijadikan alat musik. Macam-macam alat perkusi barang
bekas ini antara lain berasal dari peralatan rumah tangga seperti panci, wajan, gelas, galon air
minum, maupun ember plastik. Tidak hanya dari peralatan rumah tangga saja, tapi juga dari
bahan bangunan seperti kaleng bekas cat rumah, paralon atau drum bekas aspal jalan.
Perkusi dari barang bekas ini pada umumnya dari peralatan rumah tangga. Karena merupakan
barang bekas, berarti yang digunakan adalah peralatan yang sudah pernah terpakai dan sudah
berubah fungsi. Tapi tidak semua perkusi barang bekas ini kondisinya rusak. Untuk menyetel
nada perkusi barang bekas ini juga unik. Biasanya alat perkusi barang bekas ini diberi tambahan
seperti tempelan lakban di sekeliling peralatan agar nada yang terbentuk lebih nyaring. Atau
untuk memukul peralatan perkusi barang bekas digunakan alat tambahan lain seperti stik atau
tongkat.
Uniknya lagi, untuk mendapatkan nada atau suara perkusi barang bekas yang menarik
dan bagus, membutuhkan waktu yang tidak sebentar juga keahlian khusus dalam membuatnya.
Salah satu cara menyetel nada perkusi barang bekas yaitu dengan menempelkan lakban,
kemudian diatur nada yang akan dihasilkan.
Perkusi barang bekas ini mempunyai banyak manfaat dan berguna antara lain:

* Ramah lingkungan
Memakai perkusi dari barang bekas berarti ikut membantu menjaga kelestarian lingkungan
dengan menggunakan daur ulang peralatan yang tidak terpakai lagi.

* Mengurangi sampah anorganik
Pemakaian peralatan seperti botol plastik dan kaleng bekas sebagai perkusi barang bekas dapat
membantu mengurangi banyaknya sampah anorganik yang tidak dapat diurai.
Kini mulai banyak kelompok pemusik pemula yang menggunakan perkusi barang bekas sebagai
alat musiknya. Beberapa diantaranya bahkan sudah mulai dikenal dalam masyarakat. Salah
satunya adalah Tataloe Perkusi yang mulai merambah ranah musik Indonesia dengan perkusi
barang bekasnya.


Menyulap Sampah Jadi Alat 'Drum Band'

BERMAIN band, marching band maupun drum band, bukanlah hobi atau kesenangan
yang murah. Butuh dana puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk bisa membeli peralatan yang
sebagian besar masih merupakan barang impor.
Namun, siapa sangka hanya dari sampah, sebuah alat drum band bisa diciptakan. Murah, ramah
lingkungan, dan tentu berkualitas. Itulah yang dilakukan Djamzuri, seniman asal kota
gudeg,Yogyakarta. Pemain perkusi ini terusik untuk menciptakan alat musik drum band dari
bahan-bahan bekas. Dia membeli plastik-plastik bekas pembungkus barang impor menjadi
perkusi. Tak hanya itu, bekas tempat tinta mesin fotokopi disulapnya menjadi belira.
Pertengahan tahun 1970, Djamzuri mulai berpikir bagaimana membuat alat band yang murah.
Idenya tergerak saat melihat banyaknya kaleng dan drum bekas. Mulailah dia berkreasi, mencari
bahan-bahan dasar pembuat alat band dengan memanfaatkan barang bekas. Dia menemukan
plastik pembungkus barang-barang impor sangat bagus untuk genderang.
Dikumpulkannya pula barang bekas lain seperti per persneling Vespa yang bisa dijadikan senar
drum. Dia menceritakan kegemarannya pada musik berawal ketika masih remaja suka melihat
para abdi dalem Keraton Yogyakarta memainkan drum band. Dari situ minatnya pada musik
semakin besar. Kemudian dia bergabung dengan salah satu kelompok drum band.
Cukup puas memainkan alat-alat tersebut, dia berpikir bagaimana bisa membuat dan
memiliki drum band sendiri. Setelah berkeliling dan mencari informasi ke berbagai tempat,
akhirnya dia menemukan pilihan barang-barang bekas tak terpakai lagi sebagai bahan dasar alat
band. Dibantu beberapa orang yang tergabung dalam PKBM Kyai Suratman, Kelompok Belajar
Usaha Drum Band, yang beralamatkan di Srandakan, Km 9, Tegallayung Caturharjo, Pandak,
Bantul, Djamzuri bekerja setelah ada pesanan. Pemesan kebanyakan berasal dari instansi di luar
Jawa. Untuk sekali pemesanan, mulai dari pembuatan sampai latihan memainkan alat-alat, dia
mematok harga Rp11 juta. "Perlu waktu tiga minggu menyelesaikan pembuatan alat sampai
melatih anak-anak sekolah pemesan bermain drum band. Jadi harga sebesar itu sudah termasuk
untuk latihannya," papar Djamzuri. Untuk sebuah alat drum band, Rp11 juta terhitung sangat
murah.
Bandingkan jika membeli alat impor, satu set drum band terdiri atas 25 perkusi, 12 melodi, 2
tongkat mayoret, 2 simbal dan 12 color flag harganya 7ias mencapai Rp50 juta.
Bapak tiga anak itu mengaku, usahanya ini semula sama sekali tidak berdasarkan niat mencari
keuntungan. Jiwa seninya saat itu merasa prihatin karena cukup banyak sekolah berminat
memiliki seperangkat drum band, namun terkendala masalah dana. Apalagi sekolah di pelosok
atau luar Jawa. Uang mereka tak cukup untuk membeli peralatan impor.

Reaksi Tentang Perkusi
Perkusi menyajikan citarasa yang berbeda dalam permainan musik. Eksplorasi dari musik
perkusi ini berasal dari komposisi alat musik yang asalnya biasa saja menjadi sebuah
harmonisasi seni yang sangat luar biasa. Harmonisasi dari berbagai macam karakter alat musik
yang berbeda inilah yang menjadikan perkusi semakin hidup dan kaya akan warna. Tak
diragukan lagi bahwa musik perkusi berhasil melahirkan masterpiece baru dalam ranah seni
musik dan budaya bangsa Indonesia. Indonesia adalah negeri yang kaya akan keanekaragaman
suku dan budaya. Keberagaman ini menimbulkan variasi budaya yang beragam pula seperti
dialek, kuliner, pakaian adat dan juga kesenian daerah. Kekayaan budaya ini adalah starting point
untuk mengkawinkan musik perkusi dengan suatu budaya yang merupakan bentuk jati diri
dari daerah lokal. Unsur keberagaman merupakan kekuatan perkusi kontemporer dalam bersaing
dengan musik lain di masyarakat. Perkawinan atau pengkolaborasian pasti akan melahirkan
komposisi musik yang tentunya menjadi suatu semangat kolektif untuk Indonesia. Perkusi
merupakan musik yang mampu memiliki segmentasi pasar dari segala golongan tanpa peduli
status sosial, bukan seperti musik jazz, rock, R&B atau musik lain yang penikmatnya identik dari
satu jenis golongan. Hal ini terbukti karena kita tidak perlu merogoh kocek dalam demi
menonton performing art perkusi. Umumnya musik penyuguhan musik ini bahkan tak memungut
biaya kontribusi. Namun, murahnya musik perkusi tak lantas mengurangi kualitas musik
didalamnya. Spirit berkesenian yang murah dan berkualitas sangat cocok untuk masyarakat kita
yang saat ini sedang mengalami krisis multidimensi.

Akulturasi Perkusi

Tak terbatasnya alat musik yang digunakan dalam perkusi ini membuat seniman
seniman mencoba mengkolaborasikannya dengan gamelan yang merupakan ciri khas dari daerah
tertentu. Hal ini sah sah saja mengingat perkusi merupakan musik umum dan tak ada ketetapan
untuk mengatur segala hal di dalamnya. Adanya kolaborasi musik perkusi dengan gamelan
setempat malah memberikan perpaduan yang sangat indah. Hal tersebut juga dapat digunakan
sebagai stimulant agar musik perkusi lebih dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat di
tanah air. Sebenarnya perkusi dan gamelan setempat memiliki keintiman sama sebagai instrumen
musik yang dapat dengan mudah dimainkan. Instrument musik tradisional yang biasanya
dikolaborasikan adalah gambang kromong, gamelan, kulintang, konga, angklung, sasando rote
dan yang lainnya. Etnisitas perkusi menimbulkan suasana yang unik dalam genre musik ini.
Boleh dikatakan unsur dari perkusi berangkat dari suatu musik tradisi dan menyatukan tradisi
untuk menjadi satu musik baru yang dapat diterima oleh tradisi mana pun.
Tak perlu dipungkiri bahwa proses akulturasi dalam musik perkusi menjadikan suatu
masterpiece yang indah. Pemanfaatan musik tradisional yang diusung oleh para musisi lewat
budaya daerah yang berbeda menambah tingginya musikalitas perkusi. Improvisasi yang
digunakan oleh para musisi yang mengolah perkusi dengan instrument musik lokal merupakan
bentuk kecintaan terhadap musik dan budaya. Disatu sisi ada keliaran, tapi segala keliaran tetap
menghasilkan harmoni yang asyik. Kebebasan dan keliaran tiap musisi, patuh pada satu
kesepakatan, saling menghargai kebebasan dan keliaran masing-masing musisi sekaligus
menemukan harmoni dan mencapai tujuannya, yakni kepuasan diri musisinya dan kepuasan
pendengarnya. Akulturasi maupun etnisitas dari musik dan budaya melalui perkusi kontemporer
yang diusung para musisi memiliki tujuan yang sangat mendasar yaitu membuat masyarakat
kembali mencintai khazanah budaya lokal yang mulai luntur dan pudar.

Perkusi Kontemporer
Keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik kepada masyarakat adalah alasan
timbulnya variasi baru perkusi. Mengingat bahwa perkusi merupakan musik yang benar benar
berbeda dengan musik lain, para musisi mencoba mengkomposisikan instrument lain dalam
rangka mencari nafas baru agar tidak konvensional dan lebih up to date.
Adalah perkusi kontemporer varian baru yang merupakan hasil kreasi seniman musik
dalam menciptakan jenis aliran perkusi dengan atmosfer modern. Perkusi kontemporer
mencoba memanfaatkan alat alat yang bahkan tidak dikategorikan instrument musik seperti
alat alat rumah tangga ; panci, botol, plastik, kentongan, bambu dan lain lain. Namun
penambahan komposisi alat musik tersebut tidak mampu mengurangi citarasa indahnya perkusi
jika diracik dengan baik. Penguasaan terhadap musik klasik ataupun musik modern tidak begitu
diperlukan dalam perkusi kontemporer. Kunci dalam permainan perkusi adalah penghayatan
dalam mengapresiasikannya. Dengan adanya penghayatan maka musisi dapat menciptakan
kenyamanan dalam bermusik dan akan melahirkan energi kenyamanan yang nantinya dapat
tersalurkan oleh para pendengar ataupun para penikmat musik.

Mengenal Terapi Musik (musik sebagai terapi)


Apa itu Terapi Musik?
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik
dan mental. Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan
kemampuan pikiran seseorang. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik
dapat meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional,
sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena
musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal. Perlu
diingat bahwa banyak dari proses dalam hidup kita selalu ber-irama. Sebagai contoh, nafas
kita, detak jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama.
Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang
karena kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan
musik. Terapi musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui
saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (sistem limbik).
Pengaruh musik yang besar bagi pikiran dan tubuh kita. Contohnya, ketika Anda
mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu), seketika Anda bisa merasakan
efek dari musik tersebut. Ada musik yang membuat Anda gembira, sedih, terharu, terasa
sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-lain.
Salah satu figur yang paling berperan dalam terapi musik di awal abad ke-20
adalah Eva Vescelius yang banyak mempublikasikan terapi musik lewat tulisan-tulisannya.
Ia percaya bahwa objek dari terapi musik adalah melakukan penyelarasan atau harmonisasi
terhadap seseorang melalui vibrasi. Demikian pula dengan Margaret Anderton, seorang guru
piano berkebangsaan Inggris, yang mengemukakan tentang efek alat musik (khusus untuk
pasien dengan kendala psikologis) karena hasil penelitiannya menunjukkan bahwa timbre
(warna suara) musik dapat menimbulkan efek terapeutik.






Apakah Semua Jenis Musik Bisa Dijadikan Terapi?
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik.
Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi,
ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada
pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah
atau tujuan yang ingin kita capai.
Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian
penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi
jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh. Contoh paling nyata bahwa beat sangat
mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton
maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya
bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan
"head banger", suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang
kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Jika hati kita sedang susah,
cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur.
Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak
memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu
suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia.
Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor,
selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita
berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar
harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.
Terapi Musik yang efektif menggunakan musik dengan komposisi yang tepat antara
beat, ritme dan harmony yang sesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi
memang terapi musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.


Dua Macam Terapi Musik
Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu:

1. Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat
musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien
berinteraksi aktif dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik katif tentu saja
dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.

2.Terapi Musik Pasif.
Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan
dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. CD
Terapi Musik dari www.terapimusik.com termasuk jenis Terapi Musik Pasif. Hal terpenting
dalam Terapi Musik Pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan
pasien. Oleh karena itu, kami membuat puluhan jenis CD Terapi Musik yang disesuaikan
dengan kebutuhan Anda.


Apa Saja Manfaat Terapi Musik?
Ada banyak sekali manfaat terapi musik. Jika disebutkan satu per satu
semuanya, tentu saja butuh banyak waktu. Di bawah ini kami sebutkan sepuluh manfaat
utama terapi musik menurut para pakar terapi musik.

1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan
rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan
bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi
(istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi,
penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran
mengalami penyegaran.

2. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang
disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari
Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan
bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas.
Hal ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila
mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering
mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak
janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar
kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak
yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.

3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood
tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa
dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi
luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik
tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.

4. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-
hati, karena musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian
kami menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung
mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta,
mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah
masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan
menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan
sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda bisa mempunyai
kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis musik yang tepat.

5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa
terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori.
Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis
memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-
sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.
Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani masalah
kepikunan dan kehilangan ingatan.

6. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ''Great
Book About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan
moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan
psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam menggunakan
musik sebagai terapi. Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak digunakan oleh
psikolog maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan
mental atau gangguan psikologis.

7. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang
bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang
mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif
terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang
membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah.
Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental,
sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan,
terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi
para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu
mengatasi rasa sakit.

8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan
organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat,
maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.

9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek
dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan bahwa: Apabila jenis
musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan
bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa
Nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem
kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.

10. Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih
baik dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood
dan mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.


Teori Terapi Musik

Menurut Prof Nil Sari, masyarakat Turki pra-Islam meyakini bahwa kosmos
diciptakan oleh Sang Pencipta dengan kata ''ku'' / ''kok'' (suara). Mereka meyakini bahwa awal
terbentuknya kosmos berasal dari suara. Menurut kepercayaan Islam, seperti yang tertulis dalam
Alquran, Allah SWT adalah Pencipta langit dan bumi.

''...Dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya
mengatakan kepadanya: 'Jadilah'. Lalu jadilah ia.'' (QS: al-baqarah:117). Setelah Islam bersemi
di Turki, masyarakat negeri itu, masih tetap meyakini kekuatan suara. Inilah yang membuat
peradaban Islam di era Turki Usmani menyakini bahwa musik dapat menjadi sebuah alat terapi
yang dapat menyeimbangkan antara badan, pikiran dan emosi sehingga terbentuk sebuah
harmoni pada diri seseorang.
Prof Nil Sari mengungkapkan, para ahli terapi musik di zaman Ottoman menyakini
bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu atau emosi seseorang dengan temperamen
tertentu dipengaruhi oleh ragam musik tertentu. ''Para ahli musik di era Turki Usmani
menyatakan, makam (tipe melodi) tertentu memiliki kegunaan pengibatan tertentu juga,'' papar
Prof Nil Sari. Ada sekitar 80 ragam tipe melodi yang berkembang di masyarakat Turki Usmani.
Sebanyak 12 diantaranya bisa digunakan sebagai alat terapi. Menurut Prof Nil Sari, dari teks-
teks tua dapat disimpulkan bawa jenis musik tertentu dapat mengobati penyakit tetentu atau
perasaan tertentu.
Pada era kejayaan Kesultanan Turki Usmani, terapi musik biasanya digunakan untuk
beberapa tujuan, seperti; pengobatan kesehatan mental; perawatan penyakit organik, perbaikan
harmoni seseorang yakni menyeimbangkan kesehatan antara badan, pikiran dan emosi. Musik
juga diyakini mampu menyebabkan seseorang tertidur, sedih, bahagia dan bisa pula memacu
intelijensia. Prof Nil Sari mengungkapkan, para ilmuwan di era Turki Usmani meyakini bahwa
musik memiliki kekuatan dalam proses alam,. Musik dapat berfungsi meningkatkan mood dan
emosi secara keseluruhan. Uniknya, para ilmuwan di era Ottoman sudah mampu menetapkan
jenis musik tertentu untuk penyekit tertentu. Misalnya, jenis musik huseyni dapat mengobati
demam. Sedangkan, jenis musik zengule dan irak untuk mengobati meningitis.
Masyarakat Barat baru mengenal terapi musik pada abad ke-17 M. Adalah Robert
Burton lewat karya klasiknya berjudul The Anatomy of Melancholy yang mengembangkan terapi
musik di Barat. Menurut Burton, musik dan menari dapat menyembuhkan sakit jiwa, khususnya
melankolia. Malah, masyarakat Amerika Serikat (AS) baru mengenal terapi musik sekitar 1944.
Pada saat itu, Michigan State University membuka program sarjana teapi musik. Sejak 1998, di
Amerika telah berdiri The American Music Therapy Association (AMTA). Organisasi ini
merupakan gabungan dari National Association for Music Therapy (NAMT, berdiri tahun
1950) dan the American Association for Music Therapy (AAMT, berdiri 1971).
Terapi musik merupakan salah satu kontribusi peradaban Islam dalam dunia
kesehatan dan kedokteran. Di era modern ini, musik tetap menjadi salah satu alat untuk
menyembuhkan penyakit tertentu. Terapi musik menjadi salah satu bukti pencapaian para
ilmuwan Muslim di era keemasan N Heri Ruslan.




BACAAN PENTING


Mengenal CD Terapi Musik

Anatomi Otak & Fungsinya

Memahami Terapi Musik

Terapi Gelombang Otak

Quantum Mind
Programming

Manfaat CD Terapi Musik

Gambar Cover Produk CD

Keunggulan Produk Kami

Literatur Ilmiah

Periksa Gelombang Otak

Pertanyaan & Jawaban

Konfirmasi Pemesanan

Cek Nomor Resi Pengiriman


HUBUNGI KAMI
Jam Kerja: Hari Senin-Sabtu.
Pukul 08:00-16:00 WIB.
ENDAH - Marketing
085329990003 (Telkomsel)
085726726003 (Indosat)
infopusat3@gmail.com



PIN 7663E510



085329990003


Ilmuan Muslim Pencetus Terapi Musik


Al-Kindi
Al-Kindi atau Al-Kindus adalah ilmuwan jenius yang hidup di
era kejayaan Islam Baghdad. Saat itu, panji-panji kejayaan Islam
dikerek oleh Dinasti Abbasiyah. Tak kurang dari lima periode
khalifah dilaluinya, yakni al-Amin (809-813), al-Ma'mun (813-
833), al-Mu'tasim, al-Wasiq (842-847), dan Mutawakil (847-
861).

Kepandaian dan kemampuannya dalam menguasai berbagai ilmu,
termasuk kedokteran, membuatnya diangkat menjadi guru dan
tabib kerajaan. Khalifah juga mempercayainya untuk berkiprah di
Baitulhikmah yang kala itu gencar menerjemahkan buku-buku
ilmu pengetahuan dari berbagai bahasa, seperti Yunani.

Ketika Khalifah al-Ma'mun tutup usia dan digantikan putranya, al-Mu'tasim, posisi al-Kindi
semakin diperhitungkan dan mendapatkan peran yang besar. Dia secara khusus diangkat menjadi
guru bagi putranya. Al-Kindi mampu menghidupkan paham Muktazilah. Berkat peran Al-Kindi
pula, paham yang mengutamakan rasionalitas itu ditetapkan sebagai paham resmi kerajaan.

Menurut al-Nadhim, selama berkutat dan bergelut dengan ilmu pengetahuan di Baitulhikmah, al-
Kindi telah melahirkan 260 karya. Di antara sederet buah pikirnya itu telah dituangkan dalam
risalah-risalah pendek yang tak lagi ditemukan. Karya-karya yang dihasilkannya menunjukan
bahwa Al-Kindi adalah seorang yang berilmu pengetahuan yang luas dan dalam.

Ratusan karyanya itu dipilah ke berbagai bidang, seperti filsafat, logika, ilmu hitung, musik,
astronomi, geometri, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik, dan meteorologi. Bukunya
yang paling banyak adalah geometri sebanyak 32 judul. Filsafat dan kedokteran masing-masing
mencapai 22 judul. Logika sebanyak sembilan judul dan fisika 12
judul.



Al-Farabi
Second teacher alias mahaguru kedua. Begitulah Peter Adamson
pengajar filsafat di King's College London, Inggris, menjuluki al-
Farabi sebagai pemikir besar Muslim pada abad pertengahan.
Dedikasi dan pengabdiannya dalam filsafat dan ilmu pengetahuan
telah membuatnya didaulat sebagai guru kedua setelah
Aristoteles: pemikir besar zaman Yunani.

Sosok dan pemikiran al-Farabi hingga kini tetap menjadi
perhatian dunia. Dialah filosof Islam pertama yang berhasil
mempertalikan serta menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam. Sehingga, bisa
Nia - Marketing
081390473888 (Telkomsel)
085798773888 (Indosat)


PIN 762A3824



081390473888




WWW.TERAPIMUSIK.COM

Bedanya kami dengan penjual
produk CD Gelombang Otak
atau CD Terapi Musik yang
lain adalah kami tidak asal
menjual. Kami melakukan riset
sendiri dengan peralatan audio
visual modern yang dilengkapi
alat pengukur gelombang otak.
Selengkapnya...





dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Pemikirannya begitu berpengaruh besar
terhadap dunia Barat.

''Ilmu Logika al-Farabi memiliki pengaruh yang besar bagi para pemikir Eropa,'' ujar Carra de
Vaux. Tak heran, bila para intelektual merasa berutang budi kepada Al-Farabi atas ilmu
pengetahuan yang telah dihasilkannya. Pemikiran sang mahaguru kedua itu juga begitu kental
mempengaruhi pikiran-pikiran Ibnu Sina dan Ibnu Rush.

Al-Farabi atau masyarakat Barat mengenalnya dengan sebutan Alpharabius memiliki nama
lengkap Abu Nasr Muhammad ibn al-Farakh al-Farabi. Tak seperti Ibnu Khaldun yang sempat
menulis autobiografi, Al-Farabi tidak menulis autobiografi dirinya.

Tak ada pula sahabatnya yang mengabadikan latar belakang hidup sang legenda itu, sebagaimana
Al-Juzjani mencatat jejak perjalanan hidup gurunya Ibnu Sina.Tak heran, bila muncul beragam
versi mengenai asal-muasal Al-Farabi. Ahli sejarah Arab pada abad pertengahan, Ibnu Abi
Osaybe'a, menyebutkan bahwa ayah Al-Farabi berasal dari Persia. Mohammad Ibnu Mahmud
Al-Sahruzi juga menyatakan Al-Farabi berasal dari sebuah keluarga Persia.






Manfaat Terapi Musik Menurut Tradisi China
Terapi musik telah dikembangkan ilmu pengetahuan moderen, akan tetapi bidang ini
telah dikembangkan Tiongkok jauh sebelumnya. Selama ribuan tahun orang Tionghoa telah
mencari rahasia melodi dan irama alam semesta. Terapi musik merupakan bagian dari
pengobatan Tiongkok kuno, dan keduanya memiliki saling keterkaitan dan hubungan yang
berkelanjutan. Musik, teori Yin (negatif) dan Yang (positif) serta lima elemen (air, api, tanah,
kayu, logam) saling berhubungan. Para leluhur Tiongkok berpendapat esensi musik adalah Tao,
yakni perubahan Yin dan Yang, kekuatan yang mengatur kehidupan, nada dan suasana alam
semesta.
Perpaduan yang tepat antara irama, warna nada (timbre), energi dan faktor-faktor
lainnya mencerminkan Tao dari Yin dan Yang. Orang Tiongkok kuno membagi musik kedalam
lima nada, yang mewakili lima unsur. Menurut pengobatan Tiongkok, lima suara berhubungan
dengan organ-organ dalam manusia. Teori ini telah digunakan dalam diagnosa dan pengobatan
klinis. Suara berbeda akan mempengaruhi organ yang berbeda pula. Dalam pengobatan
Tiongkok, teori lima nada membentuk dasar holistik terapi musik. Yin dan Yang dari langit dan
bumi berhubungan dengan Yin dan Yang tubuh manusia. Penganut Taois selalu mempercayai
bahwa tubuh manusia adalah alam semesta kecil, dan harmonisasi di dalam dapat mempengaruhi
keharmonisan di luar.
Musik tradisional Tiongkok berdasarkan pada doktrin yang sesungguhnya, dan berusaha untuk
mendapatkan keharmonisan dengan langit, bumi dan tubuh manusia melalui musik. Ada
perkataan Tiongkok kuno, Keharmonisan antara musik dan manusia, keharmonisan antara
langit dan manusia. Hal ini dipercaya menjadi keadaan yang ideal. Kesehatan jiwa dan raga
berhubungan dengan faktor-faktor sosial. Musik yang baik dapat membimbing orang menjadi
baik dan dapat menguntungkan bagi kesehatan mereka.

Anda mungkin juga menyukai