Anda di halaman 1dari 37

DI SUSUN OLEH :

HARDIANSYAH SYAFMI
D331 09 005
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
&
AHZAR
D311 09 253
TEKNIK PERKAPALAN
Kata Pengantar
Syukur Alhamdulillah selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan. Penulis
sangat tertarik untuk ikut serta memikirkan masalah lingkungan hidup yang semakin tidak
terkendali, khususnya masalah sampah baik secara teknik maupun secara sistemik.

Seiring dengan berkembangnya pembangunan di Indonesia, tidak terasa masalah-masalah
lingkungan pun bermunculan, hal ini tentunya tidak dibiarkan demikian saja karena di lain pihak
akan menimbulkan dampak yang merugikan. saha pemulihan kembali masalah lingkungan
memang ada, tetapi usaha itu perlu ditingkatkan lagi, khususnya pada penekanan pengolahan dan
sistem yang e!ekti! dan e!isien dalam penanganan sampah"limbah yang dihasilkan dari akti#itas
kehidupan masyarakat, khususnya dalam menata kembali manajemen operasinya.
$alam penulisan karya tulis ini, merupakan langkah a%al penulis untuk senantiasa peduli
dan prihatin dengan permasalahan sampah yang terjadi serta mampu berpikir secara sistemik
dalam penanganan sampah dan manajemen operasinya yang semakin menghantui kehidupan
manusia. $an besar harapan penulis, karya tulis ini dapat dijadikan bahan e#aluasi dan mendapat
tindak lanjut untuk e#aluasi pada tahap kegiatan kedepan.
&akasaar, 'uli ()**
Penulis
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
+ingga saat ini sampah masih menjadi masalah serius diberbagai kota besar di Indonesia.
Sistem penanganan sampah kota yang ada sekarang masih mengandalkan pada Tempat
Pembuangan Sampah Akhir ,TPA- sebagai tempat pembuangan sampah, mulai dari tingkat
rumah tangga hingga kecamatan. Persoalan dalam penanganan sampah kota, selain adanya
keterbatasan ruang untuk TPA juga masalah polusi udara dari aroma tidak sedap sampah dan
belum optimalnya peman!aatan sampah organik dan non organik menjadi sesuatu yang memiliki
nilai positi! baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Selain itu tempat pembuangan sampah
yang jauh juga dapat membuat anggaran pengelolaan sampah membengkak, karena semakin jauh
semakin besar pula biaya transportasinya.
.arena masalah ini pula penulis mencoba menggali potensi dari sampah organik yang
terdapat di pasar untuk diolah menjadi bahan lebih mempunyai man!aat daripada hanya di buang
begitu saja dan tidak memberikan dampak positi!.
Ide ini di ilhami karena rasa keprihatinan penulis terhadap sampah pasar, khususnya
yang terdapat di Pasar /aru .ota /ekasi karena kebetulan dekat dengan sekolah penulis. Setiap
pagi setidaknya 0)m1 terbuang begitu saja tanpa memberikan man!aat dan parahnya lagi
membuat masalah semakin besar .arena pemerintah kota menganggarkan dana yang sangat
besar bagi pengelolaan sampah pasar tersebut.
Sebenarnya pengelolaan sampah modern sudah akan di buat tetapi dari sistem
pengelolaan ini menurut penulis dapat mematikan mata pencaharian para pemulung karena pada
sistem ini sampah organik dan non organik di campur dan di bakar tanpa menyisakan sedikitpun
untuk para pengumpul barang bekas. Selain itu metode dengan membakar sampah non organik
dapat mengeluarkan polutan yang sangat berbahaya.
$ari beberapa cara pengelolaan secara modern, metode ini lebih e!isien karena hanya
mengelola limbah organik tanpa 2merebut jatah3 para pengepul barang bekas. sehingga para
pemulung maupun pengepul barang limbah non organik tidak kehilangan mata pencaharian.
/erdasarkan penelitian penulis terhadap pengepul barang bekas dalam satu hari dapat
mendapatkan penghasilan yang dapat menghidupi keluarganya secara berkecukupan.
&elalui cara ini diharapkan setidaknya masalah persampahan dapat dipecahkan,
disamping itu proses daur ulang limbah yang ada dapat berman!aat untuk bahan baku sektor
industri manu!aktur ,untuk sampah non organik-, industri pertanian "agribisnis, maupun untuk
penataan pertamanan dan penghijauan kota ,untuk sampah organik-.
+asil dari penelitian ini memberikan beberapa man!aat, antara lain 4
&engurangi pencemaran lingkungan, baik karena bau sampah maupun karena limbah
cair dan padat yang berbahaya.
&engoptimalkan peman!aatan sampah organik dan non organik yang berasal dari sampah
pasar sehingga memberikan nilai tambah yang lebih berguna.
$apat menjadi contoh kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
&eman!aatkan limbah non organik untuk didaur ulang kembali sebagai bahan baku
industri ,plastik, kertas, kaca dsb.-, sehingga dalam jangka panjang dapat mengurangi
ketergantungan pada impor bahan baku industri.
5imbah organik akan lebih berman!aat dan memiliki nilai ekonomi karena mampu
menghasilkan alkohol yang dapat di gunakan untuk dijadikan bahan bakar.
$i peroleh kompos " pupuk organik dari proses pengeringan yang berman!aat untuk
sektor pertanian yang ramah lingkungan
Walaupun bukan satu-satunya cara dalam menghemat AP/$ untuk pengelolaan sampah
pasar dan dalam rangka menjaga lingkungan, tapi penulis harapkan dapat menjadi salah satu cara
dalam menghadapi persoalan yang ada karena sampah yang di hasilkan oleh suatu pasar juga
dapat berman!aat.
I.2 Identifikasi Masalah
$ari latar belakang yang telah disampaikan, maka identi!ikasi masalah yang dapat penulis
sampaikan antara lain 4
a. &asalah sampah pasar yang sangat besar karena menelan dana sangat besar untuk
pengelolaanya.
b. Akibat yang ditimbulkan akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik atau sampah
yangtidak terangkut.
c. Sistem pengelolaan sampah saat ini yang tidak e!isien.
d. Sistem pengelolaan sampah yang baik dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
e. Peluang usaha yang ada dalam mengelola sampah.
!. .urangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.
g. Solusi yang dapat mengurangi permasalahan.
I.3 Batasan Masalah
/atasan penelitian ini adalah peman!aatan limbah organik yang diproses secara
!ermentasi dan destilasi untuk mendapatkan alkohol, dan proses pengomposan sebagai pupuk.
$alam upaya mengatasi masalah sampah yang semakin hari semakin rumit dalam pengelolaanya
maupun dampak buruk bagi lingkungan.
I.4 Perumusan Masalah
/erdasarkan latar belakang, identi!ikasi masalah, dan batasan masalah, maka perumusan
masalahnya adalah 2&etode apa yang dapat dijadikan sebagai solusi atas masalah yang
ditimbulkan oleh sampah pasar 63.
I.5 Maksud dan Tujuan
&aksud dari penulisan karya tulis ini adalah penyampaian tinjauan peman!aatkan limbah
organik khususnya limbah pasar yang di kon#ersikan menjadi alkohol melalui proses destilasi
dan sisa"ampas dari buah dan sayuran yang dapat dijadikan pupuk.
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan gambaran dari proses !ermentasi
dan destilasi limbah organik sampah pasar, dan diharapkan menjadi salah satu metode untuk
mengatasi masalah sampah pasar. .arena masalah yang ditimbulkan oleh sampah banyak sekali
dampak negati!nya apabila tidak dikelola dengan benar dan e!isien.
I.6 Peralatan Praktikum
Alat yang di gunakan untuk praktikum destilasi limbah organik menjadi alkohol dilaboratorium
adalah 4
*. 5abu destilasi,
ber!ungsi sebagai %adah atau tempat suatu campuran 7at cair yang akan di
destilasi.Terdiri dari 4
5abu dasar bulat.
5abu erlenmeyer khusus untuk destilasi atau re!luks.
(. Steel +ead,
ber!ungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin ,kondensor-,
dan biasanya labu destilasinya sudah dilengkapi dengan leher yang ber!ungsi sebagai
steel head.
8. Thermometer,
biasanya digunkan untuk mengukur suhu uap 7at cair yang didestilasi selama proses
destilasi berlangsung, dan seringnya thermometer yang digunakan harus,
a. /erskala suhu tinggi yang diatas titik didih 7at cair yang akan didestilasi.
b. $itempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reser#oir +9
sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor.
:. .ondensor,
memiliki ( celah, yaitu celah masuk dan celah keluar, yaitu ntuk aliran uap hasil reaksi
dan lubang untuk air pendingin.
;. 5abu didih,
biasanya selalu berasa atau keset, yang ber!ungsi untuk sebagai %adah sampel.
<ontohnya untuk memisahkan alkohol dan air.
&emiliki ( celah, yaitu celah masuk dan celah keluar.
0. Pipa dalam = pipa destilasi
>. Adaptor ,?ecer#oir Adaptor-,
ber!ungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah terkondisi untuk disalurkan ke
penampung yang telah tersedia.
I.7 Manfaat Penelitian
&an!aat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu, memberikan gambaran tentang
pengelolaan sampah pasar yang didestilasi menjadi alkohol dan pupuk tanaman, sehingga
limbah"sampah tetap dapat memberikan man!aat dan dengan metode ini, penulis yakin dapat
menekan dana untuk anggaran pengelolaan sampah pasar. Selain itu dapat membiasakan
masyarakat untuk mengelola limbahnya sendiri dan menerapkan secara langsung dan mudah
proses 8?.
Bab II Tinjauan Pustaka
II.1 Pengertian ermentasi
ermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, !ermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat de!inisi yang lebih jelas yang mende!inisikan !ermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
?eaksi dalam !ermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa ,<
0
+
*(
@
0
- yang merupakan gula paling
sederhana , melalui !ermentasi akan menghasilkan etanol ,(<
(
+
;
@+-. ?eaksi !ermentasi ini
dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan ?eaksi .imia
!
6
"
12
#
6
$ 2!
2
"
5
#" % 2!#
2
% 2 &TP '(nergi )ang dile*askan+11, k- *er m.l/
$ijabarkan sebagai
0ula 'gluk.sa1 frukt.sa1 atau sukr.sa/ $ &lk.h.l 'etan.l/ % 2ar3.n di.ksida %
(nergi '&TP/
'alur biokimia yang terjadi, sebenarnya ber#ariasi tergantung jenis gula yang terlibat,
tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap a%al respirasi
aerobik pada sebagian besar organisme. 'alur terakhir akan ber#ariasi tergantung produk akhir
yang dihasilkan.
Aermentasi makanan
Pembuatan tempe dan tape ,baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum- adalah
proses !ermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses !ermentasi menghasilkan senya%a-
senya%a yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses !ermentasi pada
makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
II.2 Pengertian 4estilasi
$estilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. $alam penyulingan,
campuran 7at dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke
dalam bentuk cairan. Bat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Cambar *. /agan perlengkapan destilasi di laboratorium
&etode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bah%a pada suatu larutan, masing-masing komponen akan
menguap pada titik didihnya. &odel ideal distilasi didasarkan pada +ukum ?aoult dan +ukum
$alton.
?umus untuk !ormulasi destilasi 4
&ij 5 '6i 7 8i/ 7 ' 6j 7 8j /1
$imana Aij adalah relati#e #olatility
Di adalah !raksi mol komponen EiF dalam uap
Gi adalah !raksi mol komponen EiF dalam cairan ,liHuid-
'ika relati! #olatilitynya mendekati satu maka komponennya sulit untuk dipisahkan, karena
titik didihnya hampir sama, sehingga harus digunakan metode khusus. &etode destilasi ada
beberapa jenis, yaitu 4
1. 4estilasi sederhana
/iasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan 7at cair yang titik didih nya
rendah, atau memisahkan 7at cair dengan 7at padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan
mengalirkan uap 7at cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu %adah,
namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersi!at
memisahkan 7at cair yang titik didih rendah atau 7at cair dengan 7at padat atau minyak.
2. 4estilasi 3ertingkat 'fraksi.nasi/
Proses ini digunan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.Pada dasarnya
sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya sehingga
mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada
proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena mele%ati kondensor yang
banyak.
3. 4estilasi a9e.tr.*
$igunakan dalam memisahkan campuran a7eotrop ,campuran campuran dua atau lebih
komponen yang sulit di pisahkan-, biasanya dalam prosesnya digunakan senya%a lain yang dapat
memecah ikatan a7eotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
4. 4estilasi :akum'destilasi tekanan rendah/
$estilasi ini digunakan untu 7at yang tak tahan suhu tinggi atau bias rusak pada pemansan
yang tinggi. Sehingga dengan menurunan tekanan maka titik didih juga akan menurun, maka
destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi tetap dapat dilakukan pada suhu rendah
dengan menurunkan tekanan.
5. ;efluks7 destrusi
?e!luks"destruksi ini bisa dimasukkan dalam macam Imacam destilasi %alau pada prinsipnya
agak berkelainan. ?e!luks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi
tidak akan mengurangi jumlah 7at yang ada. $imana pada umumnya reaksi- reaksi senya%a
organik adalah 2lambat3 maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan
akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. .arena itu agar campuran
tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya
dilakukan secara re!luks.
P9NC9?TIAN A5.@+@5
A5.@+@5 S9?INC $IPA.AI NT. &9ND9/T 9TAN@5, DANC 'CA $IS9/T GRAIN
ALCOOLJ $AN .A$ANC NT. &IN&AN DANC &9NCAN$NC A5.@+@5. +A5 INI
$IS9/A/.AN .A?9NA &9&ANC 9TAN@5 DANC $ICNA.AN S9/ACAI /A+AN $ASA? PA$A
&IN&AN T9?S9/T, /.AN &9TAN@5, ATA C?P A5.@+@5 5AINNDA. /9CIT 'CA
$9NCAN A5.@+@5 DANC $ICNA.AN $A5A& $NIA AA&ASI. A5.@+@5 DANC
$I&A.S$.AN A$A5A+ 9TAN@5. S9/9NA?NDA A5.@+@5 $A5A& I5& .I&IA &9&I5I.I
P9NC9?TIAN DANC 59/I+ 5AS 5ACI.
$alam kimia, alk.h.l ,atau alkan.l- adalah istilah yang umum untuk senya%a organik apa
pun yang memiliki gugus hidroksil ,!O- yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat
pada atom hidrogen dan"atau atom karbon lain.
STRUKTUR
Cugus !ungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp
8
.
Ada tiga jenis utama alkohol - KprimerK, Ksekunder, dan KtersierK. Nama-nama ini merujuk pada
jumlah karbon yang terikat pada karbon <-@+. 9tanol dan metanol ,gambar di ba%ah- adalah
alkohol primer. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah propan-(-ol, dan alkohol tersier
sederhana adalah (-metilpropan-(-ol.
;<M<= 2IMI& <M<M
?umus kimia umum alkohol adalah !
n
"
2n%1
#">
PENGGUNAAN
Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomoti!. 9thanol dan methanol dapat dibuat
untuk membakar lebih bersih dibanding gasoline atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai
anti"ree#e di radiator. ntuk menambah penampilan &esin pembakaran dalam, methanol dapat
disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan masuknya
udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.
NAMA-NAMA UNTUK ALKOHOL
Ada dua cara menamai alkohol4 nama umum dan nama IPA<.
Nama umum biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus alkil, lalu menambahkan kata
LalkoholL. <ontohnya, Lmetil alkoholL atau Letil alkoholL.
Nama IPA< dibentuk dengan mengambil nama rantai alkananya, menghapus LaL terakhir, dan
menambah LolL. <ontohnya, LmetanolL dan LetanolL.
SIFAT FISIKA
Cugus hidroksil mengakibatkan alkohol bersi!at polar.
PH
Alkohol adalah asam lemah.
METANOL DAN ETANOL
$ua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol ,nama umumnya metil alkohol dan etil
alkohol- yang strukturnya sebagai berikut4
+ + +
M M M
+-<-@-+ +-<-<-@-+
M M M
+ + +
metanol etanol
$alam peristilahan umum, LalkoholL biasanya adalah etanol atau grain alcohol. 9tanol dapat
dibuat dari !ermentasi buah atau gandum dengan ragi. 9tanol sangat umum digunakan, dan telah
dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. 9tanol adalah salah satu obat rekreasi ,obat yang
digunakan untuk bersenang-senang- yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia.
$engan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersi!at toksik
,beracun-, tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
ALKOHOL UMUM
isopropil alkohol ,sec-propil alcohol, propan-(-ol, (-propanol- +
8
<-<+,@+--<+
8
, atau
alkohol gosok
etilena glikol ,etana-*,(-diol- +@-<+
(
-<+
(
-@+, yang merupakan komponen utama
dalam anti!ree7e
gliserin ,atau gliserol, propana-*,(,8-triol- +@-<+
(
-<+,@+--<+
(
-@+ yang terikat dalam
minyak dan lemak alami, yaitu trigliserida ,triasilgliserol-
Aenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin ben7ena
Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan
bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai
spirtus. A%alnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah
penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi.
denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal
dengan nama spirtus.
II.4 Pengertian Titik Didih
Titik didih suatu ?airan ialah suhu pada saat tekanan uap $enuh cairan itu sama dengan
tekanan luar. Titik didih suatu cairan bergantung pada tekanan luar. Penurunan tekanan uap suatu cairan
akibat adanya 7at terlarut memba%a konsekuensi bagi titik didih cairan tersebut. Pada setiap suhu, suatu
larutan memiliki tekanan uap yang lebih rendah daripada pelarut murninya, akibatnya suatu larutan akan
memiliki titik didih yang lebih tinggi dari pelarut murninya karena energi diperlukan lebih benyak untuk
dapat menyamakan tekanan uap larutan dengan tekanan udara luar, energi yang lebih tinggi didapat dari
suhu yang dinaikkan.
Cambar (. Proses Penguapan Bat
Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih larutan ,NTb-.
.enaikan titik didih larutan dapat dihitung dengan rumus berikut.
@T3 5 titik didih larutan A titik didih *elarut
@T3 5 T3B A T3C
TbF = titik didih larutan
TbO = titik didih pelarut murni
/ila dikaitkan dengan kenaikan titik didih ideal, maka hal itu perlu dikaitkan dengan kemolalan larutan.
.arena itu, rumus yang berlaku adalah4
@T3 5 23 D m
Keterangan4
NTb = kenaikan titik didih ,boiling point elevation-
.b = tetapan kenaikan titik didih molal
m = kemolalan larutan.
.arena 4 m = ,W"&r- . ,*)))"p- J ,W menyatakan massa 7at terlarut-
&aka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai4
T3 5 'E7Mr/ . '1FFF7*/ . 23
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut
murni.
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara * atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai4
T3B 5 '1FF % 4T3/ C!
Sebagai pedoman penghitungan, berikut disajikan tetapan harga .b dan .! dari beberapa pelarut.
Pelarut Titik didih 'C!/ 23 Titik 3eku 'C!/ 2f
Air *)) ),;( ) *,P0
Asam asetat **P,8 8,)> *0,0 8,;>
/en7ena P),( (,;8 ;,:; ;,)>
.loro!orm 0*,( 8,08 - -
.am!er - - *>P,: 8>,>
Sikloheksana P),> (,0Q 0,; (),)
Alkohol >P,(-P0
Ta3el 1. Ta3el Titik didih dan Titik Beku
II.5 Pengertian 2.m*.s
&enurut '.+. <ra%!ord ,())8-, kompos adalah hasil dekomposisi parsial"tidak lengkap,
dipercepat secara arti!isial dari campuran bahan-bahan organik oleh pupulasi berbagai macam
mikroba dalam konsisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik.
0am3ar 3. 2.m*.s
II.6 Pandangan <mum Tentang =am*ah
=am*ah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang
ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap !ase materi4 padat, cair, atau gas. .etika dilepaskan
dalam dua !ase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
9misi biasa dikaitkan dengan polusi.
$alam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari akti#itas
industri ,dikenal juga dengan sebutan limbah-, misalnya pertambangan, manu!aktur, dan
konsumsi. +ampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu %aktu, dengan
jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. $iba%ah ini adalah berbagai jenis
sampah 4
B(;4&=&;2&G =<MB(;G6& +
*. Sampah alam.
(. Sampah manusia.
8. Sampah konsumsi.
:. Sampah nuklir.
;. Sampah industri.
0. Sampah pertambangan.
B(;4&=&;2&G =I&TG6& +
*. Sampah organik - dapat diurai ,degradable-.
(. Sampah anorganik - tidak terurai ,undegradable-.
8. 5imbah /ahan /erbahaya dan /eracun ,/8-, merupakan sisa suatu usaha yang yang
mengandung bahan berbahaya atau beracun, baik secara langsung atau tidak langsung
dapat merusak atau mencemarkan dan membahayakan lingkungan Sampah"5imbah
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
SAMPAH ALAM
SA&PA+ A5A& A$A5A+ SA&PA+ DANC $IP?@$.SI $I .9+I$PAN 5IA?
$IINT9C?ASI.AN &95A5I P?@S9S $A? 5ANC A5A&I, S9P9?TI +A5NDA $AN-$AN
.9?INC $I +TAN DANC T9??AI &9N'A$I TANA+. $I 5A? .9+I$PAN 5IA?, SA&PA+-
SA&PA+ INI $APAT &9N'A$I &ASA5A+, &ISA5NDA $AN-$AN .9?INC $I 5INC.NCAN
P9&.I&AN .
SAMPAH MANUSIA
Sampah manusia ,Inggris4 human %aste- adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-
hasil pencernaan manusia, seperti !eses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius
bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai #ektor ,sarana perkembangan- penyakit yang
disebabkan #irus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa ,plumbing-. Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
SAMPAH KONSUMSI
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh ,manusia- pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah
yang umum dipikirkan manusia. &eskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh
lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
=am*ah radi.aktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari !usi nuklir dan !isi nuklir yang menghasilkan uranium
dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. @leh karena itu
sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan akti!itas
tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut ,%alau jarang namun
kadang masih dilakukan-.
II.6 Ma?amHMa?am Met.de Pem3uangan &khir =am*ah
&etode pembuangan sampah yang diterapkan di Tempat Pembuangan Akhir ,TPA- meliputi 4
1. #*en 4um*ing
@pen dumping atau pembuangan terbuka merupakan cara pembuangan sederhana, dimana
sampah hanya dihamparkan pada suatu lokasi, dibiarkan terbuka tanpa pengamanan dan
ditinggalkan setelah lokasi tersebut penuh. &asih ada Pemerintah $aerah yang menerapkan cara
ini karena alasan keterbatasan sumber daya ,manusia, dana, dll-.
<ara ini tidak direkomendasikan lagi mengingat banyaknya potensi pencemaran lingkungan yang
ditimbulkannya, seperti 4
a. Perkembangan #ektor penyakit seperti lalat, tikus, dll.
b. Polusi udara oleh bau dan gas yang dihasilkan.
c. Polusi air akibat banyaknya leachate ,cairan sampah - yang timbul.
d. 9stetika lingkungan yang buruk karena pemandangan yang kotor.
2. !.ntr.ll Landfill
<ontroll 5and!ill merupakan peningkatan dari open dumping dimana secara periodik
sampah yang telah tertimbun ditutup dengan lapisan tanah untuk mengurangi potensi gangguan
lingkungan yang ditimbulkan. $alam operasionalnya juga dilakukan perataan dan pemadatan
sampah untuk meningkatkan e!isiensi peman!aatan lahan dan kestabilan permukan Tempat
Pembuangan Akhir ,TPA-. $i Indonesia, metode controll land!ill dianjurkan untuk diterapkan di
kota sedang dan kecil. ntuk dapat melaksanakan metode ini diperlukan penyediaan beberapa
!asilitas, diantaranya 4
a. Saluran drainase untuk mengendalikan aliran air hujan.
b. Saluran pengumpul air lindi dan kolam penampungan.
c. Pos pengendalian operasional.
d. Aasilitas pengendalian gas metan.
e. Alat berat.
3. =anitar) Landfill
Sanitary 5and!ill merupakan metode standar yang dipakai secara internasional dimana
penutupan sampah dilakukan setiap hari sehingga potensi gangguan timbul dapat diminimalkan,
namun diperlukan penyediaan prasarana dan sarana yang cukup mahal bagi penerapan metode
ini sehingga sampai saat ini baru dianjurkan untuk kota-kota besar dan metropolitan
II.7 "i*.tesa
$ari masalah yang telah disampaikan diatas maka penulis menyimpulkan bah%a6666
Ba3 III Met.de Penelitian
III.1 Met.de Penelitian
&etode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksperimen dan deskripti!.
Penelitian ini dilaksanakan di5aboratorium S&A /ani Saleh .ota /ekasi. &etode penelitian ini
bersi!at uji laboratorium dengan menekankan pada uji bakteri, dan temperatur yang optimal
untuk di dapatkan akohol yang berkadar tinggi. Sedangkan untuk uji kadar alcohol yang didapat,
sample hasil diuji oleh 5aboratorium .imia Sko!indo.
III.2 Bahan Penelitian
/ahan yang penulis gunakan sebagai sample untuk uji coba dilaboratorium adalah4
*. /uah dan sayuran busuk sisa dari proses jual beli yang penulis dapatkan di Pasar
/aru /ekasi.
(. ?agi untuk proses !ermentasi.
III.3 &lat Praktikum
Alat yang digunakan untuk proses !ermentasi dan pengomposan, yaitu 4
*. *,satu- buah drum untuk proses !ermentasi.
(. *,satu- buah drum untuk prose pengomposan.
Sedangkan alat yang di gunakan untuk praktikum destilasi limbah organik menjadi alkohol
dilaboratorium adalah 4
1. La3u destilasi1
ber!ungsi sebagai %adah atau tempat suatu campuran 7at cair yang akan di destilasi.
Terdiri dari 4
5abu dasar bulat.
5abu erlenmeyer khusus untuk destilasi atau re!luks.
2. =teel "ead1
ber!ungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin ,kondensor-,
dan biasanya labu destilasinya sudah dilengkapi dengan leher yang ber!ungsi sebagai
steel head.
3. Therm.meter1
biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap 7at cair yang didestilasi selama proses
destilasi berlangsung, dan seringnya thermometer yang digunakan harus,
a. /erskala suhu tinggi yang diatas titik didih 7at cair yang akan didestilasi.
b. $itempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reser#oir +9
sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor.
4. 2.ndens.r1
memiliki ( celah, yaitu celah masuk dan celah keluar, yaitu ntuk aliran uap hasil reaksi
dan lubang untuk air pendingin.
5. La3u didih
/iasanya selalu berasa atau keset, yang ber!ungsi untuk sebagai %adah sampel.
<ontohnya untuk memisahkan alkohol dan air.
&emiliki ( celah, yaitu celah masuk dan celah keluar.
6. Pi*a dalam 5 *i*a destilasi
7. &da*t.r ';e?er:.ir &da*t.r/1
ber!ungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang sudah terkondisi untuk disalurkan ke
penampung yang telah tersedia.
,. Mantel1
ber!ungsi untuk memanaskan bahan didalamnya.
III.4 Pr.sedur Penelitian
Prosedur penelitian yang penulis lakukan saat proses !ermentasi, yaitu 4
*. Siapkan sample sampah pasar.
(. Tambahkan ragi pada sampah tersebut.
8. $iamkan selama Q hari.
Setelah proses !ermentasi dilakukan, pemerasan cairan dilakukan pada sampah tersebut dan
cairan yang keluar selama proses !ermentasi ikut ditampung dalam suatu %adah atau dapat pula
menggunakan jeriken, kemudian setelah cairan didapatkan sebagian sample diambil untuk
dilakukan uji kadar alkohol dan sebagian lagi dilakukan proses destilasi untuk mendapatkan
alcohol dengan kadar yang lebih tinggi.
Pada penelitian kali ini dari berbagai macam metode destilasi, penulis menggunakan metode
destilasi bertingkat. Prosedur penelitian yang penulis gunakan saat proses destilasi, yaitu 4
*. Siapkan sampel, ukuran maRimum *l, masukkan kedalam batu didih. Pasangkan dengan
alat destilasi dengan posisi miring.
(. Pada leher batu didih dan pada sambungan diberi #aselin untuk melicinkan, sehingga
pada saat selesai kerja dapat dibuka tanpa pecah dan untuk menghindari pemuaian.
8. Selang dimasukkan pada celah masuk dan celah keluar. <elah masuk terhubung dengan
pompa aHuarium, celah keluar dihubungkan dengan %adah tempat pembuangan
erlenmeyer sebagai %adah tampungan diba%ah.
:. Nyalalakan pompa aHuarium, air akan masuk mengisi kondensor, air harus berjalan terus,
air harus keluar dari celah yang menunjukkan bah%a kondensor berisi penuh.
;. +idupkan bunsen.
0. Sampel yang telah dipanaskan akan menguap dan masukan pipa destilasi, setelah
dipasangkan dengan kondensasi, maka uap akan berubah menjadi air.
>. Air akan menetes dari alat destilasi dan dihasilkan air destilata.
Setelah proses !ermentasi dan destilasi dilakukan, terdapat sisa"ampas dari proses pemerasan.
Ampas tersebut kemudian penulis proses kembali menjadi kompos, sehingga dari proses ini
limbah yang dihasilkan sangat minim. $i ba%ah ini adalah tahapan dari proses penelitian yang
dilakukan4

Cambar :. Proses Aermentasi ,$estilasi, dan Pengomposan Pada 5aboratorium
PENGUMPULAN SAMPLE SAMPAH PASAR
UJI LABORATORIUM UNTUK MENENTUKAN
TEMPERATUR DAN RAGI YANG OPTIMAL
UJI KADAR ALKOHOL DARI PROSES
FERMENTASI
DILAKUKAN PROSES FERMENTASI PADA
SAMPAH
UJI KADAR ALKOHOL PADA AIR LIMBAH
SETELAH DESTILASI
MENDAPATKAN ALKOHOL HASIL DARI
DESTILASI
PROSES PENGOMPOSAN AMPAS YANG
DIDAPAT DARI PROSES PEMERASAN
UJI KANDUNGAN DALAM KOMPOS
SELESAI
III.5 2esulitanH2esulitan
.esulitan-kesulitan yang penulis hadapi dalam penelitian ini, yaitu 4
*. $ata-data terbaru tentang #olume pasar dari berbagai kota dan daerah.
(. Pembuatan penarapan teknologi murah dan ramah lingkungan tapi mempunyai dampak positi!
yang besar.
8. ?endahnya kesadaran masyarakat untuk mengelola limbahnya sendiri.
:. Temperatur saat destilasi harus konstan dan stabil ,yaitu, antara >PS-P0S<- agar alkohol yang
didapat berkadar tinggi.
;. Terbatasnya dana riset dan kurang lengkapnya peralatan laboratorium sekolah.
Ba3 II "asil dan Pem3ahasan
II.1 =um3er =am*ah
Salah satu penyebab kerusakan alam dan lingkungan hidup di %ilayah perkotaan yang
menimbulkan dampak negati! pada masyarakat adalah masalah sampah. Sampah merupakan sisa
buangan setiap akti!itas"kegiatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat baik langsung
maupun tidak langsung. Permasalahan sampah dapat ditimbulkan akibat adanya pertambahan
jumlah penduduk setiap tahun, sarana prasarana berkurang, berkembangnya %ilayah perkotaan,
sumber daya manusia yang kurang mencukupi, sistem manajemen pengelolaan sampah yang
tidak baik, terbatasnya lahan untuk pembuangan sampah, tidak adanya pendidikan lingkungan di
masyarakat, khususnya masalah sampah serta kurangnya pemahaman masyarakat akan arti
pentingnya menjaga lingkungan.
Tolume sampah yang semakin besar akibat akti!ikat kehidupan masyarakat baik
masyarakat pemukiman, perdagangan ,pasar- dan perkantoran, apabila tidak dikelola secara
benar, maka akan berpotensi menimbulkan masalah. Pemahaman yang dianggap benar oleh
masyarakat bah%a permasalahan sampah adalah tanggung ja%ab pemerintah saja haruslah
diubah menjadi tanggung ja%ab kita bersama. Pemahaman di masyarakat khususnya pada
masyarakat pedagang yang selama ini ada adalah mereka hanya berke%ajiban untuk membayar
retribusi sampah, untuk itu mereka mendapatkan kompensasi atas retribusi yang dibayarkan
le%at $inas Pengelola Pasar Pemerintah $aerah".ota.
Pasar sebagai tempat berlangsungnya jual beli barang yang dibutuhkan oleh setiap
komunitas, semakin besar dan kompleksnya suatu komunitas, maka semakin banyak pasar yang
dibutuhkan. $alam lingkungan pasar, sunber-sumber sampah pasar dapat diklasi!ikasikan
berdasarkan jenis barang yang diperdagangkan. Pasar umum memiliki jenis sumber sampah yang
lebih banyak dibandingkan pasar khusus, yakni pasar yang hanya memperjual belikan kelompok
barang tertentu, misalnya pasar buah dan sayur seperti di Pasar /aru /ekasi. 'enis barang yang
diperjual belikan dalam suatu pasar mempengaruhi #olume serta si!at dari sampah yang
dihasilkan. Sampah pasar memiliki karakteristik khas, #olumenya besar, kadar air tinggi, serta
mudah membusuk. @leh karena itu pengelolaan sampah pasar perlu dilakukan secara tepat.
Selain ditinjau dari karakteristik sampahnya, pasar umumnya terletak pada area yang strategis,
sehingga keberhasilan pengelolaan sampah secara baik dan benar akan terasa oleh masyarakat
dan lingkungan sekitarnya$ata Tolume Sampah Pasar dari /erbagai Sumber
No. Nama Pasar 5okasi Sampah Dang di +asilkan
,m1"hari-
*.
Pasar .ramat 'ati 'akarta 8)).)))
(. Pasar /aru /ekasi .ota /ekasi 0)
8. Pasar /ogor .ab. /ogor ;0
:. Pasar Tambun .ab. /ekasi (:
;. Pasar <ikarang .ab. <ikarang :)
0. Pasar <ilegon .ab. Serang 0)
Tabel (. Tolume Sampah dika%asan 'A/@TA/9.
Sumber 4 +arian Sinar +arapan ,tgl " bln " thn-
II.2 =istem Pengel.laan =am*ah Pasar Baru Bekasi =aat Ini
Secara umum pengelolaan sampah di perkotaan dilakukan melalui 8 tahapan kegiatan,
yakni pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir"pengolahan. Tahapan kegiatan
tersebut dalam pengelolaan sampah seperti pada gambar berikut 4
Cambar ;. Tahapan Pengelolaan Sampah Pasar Saat ini
$ari sumber penghasil sampah dilakukan pe%adahan dilanjutkan dengan pengumpulan,
pemindahan dan pengangkutan lalu dilanjutkan pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir
,TPA-. Sistem ini merupakan sitem manajemen pengelolaan sampah yang sering diterapkan
dalam penanganan sampah selama ini. Pengumpulan diartikan sebagai pengelolaan sampah dari
tempat asalnya sampai ke tempat pembuangan sementara sebelum menuju tahapan berikutnya.
Pada tahapan ini digunakan sarana bantuan berupa tong sampah, bak sampah, peti kemas
Sumber
Pengumpulan
an pem!na"an
Pengang#u$an
Pe%aa"an
Pembuangan a#"!r
sampah, gerobak dorong maupun tempat pembuangan sementara ,TPS"$ipo-. Pengumpulan
,tanpa pemilahan-, umumnya melibatkan sejumlah tenaga pengumpul sampah setiap periode
%aktu tertentu.
Tahapan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan sarana bantuan berupa alat
transportasi tertentu menuju ke tempat pembuangan akhir"pengolahan. Tahapan ini juga
melibatkan tenaga yang pada periode tertentu mengangkut sampah dari tempat pembuangan
sementara ke Tempat Pembuangan Akhir ,TPA-.
$engan metode ini tentu saja sampah tidak mempunyai man!aat sama sekali, belum lagi
proses pengankutan yang jauh mengakibatkan biaya transportasi begitu mahal.
II.3 Tem*at Pem3uangan &khir 'TP&/
Pengelolaan sampah akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir ,TPA-. Secara
spesi!ikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir ,TPA- merupakan tempat dimana sampah
mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan,
pemindahan"pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. Tempat Pembuangan Akhir ,TPA-
merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan sekitarnya. .arenanya diperlukan penyediaan !asilitas dan perlakuan yang
benar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik.
Selama ini masih banyak persepsi keliru tentang Tempat Pembuangan Akhir ,TPA- yang
lebih sering dianggap hanya merupakan tempat pembuangan sampah. +al ini menyebabkan
banyak Pemerintah $aerah masih merasa sayang untuk mengalokasikan pendanaan bagi
penyediaan !asilitas di Tempat Pembuangan Akhir ,TPA- yang dirasakan kurang prioritas
dibanding pembangunan sektor lainnya.
$i Tempat Pembuangan Akhir ,TPA-, sampah mengalami proses penguraian secara
alamiah dengan jangka %aktu yang panjang. /eberapa jenis sampah dapat terurai secara cepat,
sementara yang lain lebih lambatJ bahkan ada bebrapa jenis sampah dapat terurai secara cepat,
sementara yang lain lebih lambatJ bahkan ada beberapa jenis sampah yang tidak berubah sampai
puluhan tahunJ misalnya plastik. +al ini memberikan gambaran bah%a setelah Tempat
Pembuangan Akhir ,TPA- selesai digunakan pun masih ada proses yang berlangsung dan
menghasilkan beberapa 7at yang dapat mengganggu lingkungan. .arenanya masih diperlukan
penga%asan terhadap Tempat Pembuangan Akhir ,TPA- yang telah ditutup.
&elalui metode yang penulis sarankan ini diharapkan mampu memperpanjang umur TPA
serta tidak mengorbankan para pengepul barang bekas, karena metode ini hanya akan memproses
sampah organik.
II.4 =istem Pengel.laan =am*ah 4engan Met.de ermentasi dan 4estilasi
Secara umum teknologi pengelolaan limbah organik ini adalah proses pembusukan suatu
bahan organik dan penyulingan suatu 7at yang akan menguap pada titik didihnya, dalam hal ini
gugus alkohol adalah 7at yang di cari dari proses destilasi ini. Saat proses !ermentasi penulis
diamkan sampah organik yang telah dicampur ragi selama Q hari. Temperatur yang di gunakan
saat destilasi berkisar antara >PO-P0O< celcius. $i ba%ah ini konsep dari proses destilasi tersebut
4
Cambar 0. .onsep Pengelolaan Sampah Pasar Dang /aru
$ari berbagai metode destilasi, penulis menggunakan destilasi bertingkat tetapi penulis
perkirakan apabila menggunakan metode destilasi yang diterapkan untuk penyulingan minyak
bumi, akan menghasilkan alkohol yang lebih murni dan lebih tinggi kadar oktannya.
$i ba%ah ini adalah !aktor-!aktor yang mempengaruhi saat proses destilasi dilakukan 4
9nergi input yang diberikan akan menaikkan tekanan uap
Tekanan uap berkaitan dengan peristi%a mendidih
&akin tinggi tekanan uapnya makin rendah suhu yang dibutuhkan untuk mendidih.
Tekanan uap dan titik didih pada campuran bergantung pada banyaknya komponen
pada campuran
Peristi%a destilasi dapat terjadi bila ada perbedaan tekanan uap dan titik
didih antara komponen pada campuran.
II.5 Pr.ses Peng.m*.san
/eberapa bahan-bahan organik padat yang dapat dijadikan kompos, seperti limbah
organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar"kota, kertas, kotoran"limbah peternakan,
limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula,
limbah pabrik kelapa sa%it, dll. Selain mengenal bahan-bahan yang dapat dijadikan kompos kita
juga harus memahami dengan baik proses pengomposan agar dapat membuat kompos dengan
kualitas baik.
Fermen$a&!
Bua"'&a(uran
bu&u#
Pemera&an )a!ran Pr*&e& De&$!la&!
Al#*"*l
Cambar >. Proses mum Pengomposan 5imbah Padat @rganik
Proses pengomposan akan segera berlangsung setelah bahan-bahan mentah dicampur.
Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap akti! dan
tahap pematangan. Selama tahap-tahap a%al proses, oksigen dan senya%a-senya%a yang mudah
terdegradasi akan segera diman!aatkan oleh mikroba meso!ilik. Suhu tumpukan kompos akan
meningkat dengan cepat. $emikian pula akan diikuti dengan peningkatan p+ kompos. Suhu akan
meningkat hingga di atas ;)S - >)S<. Suhu akan tetap tinggi selama %aktu tertentu.
&ikroba yang akti! pada kondisi ini adalah mikroba Termo!ilik, yaitu mikroba yang akti!
pada suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekomposisi"penguraian bahan organik yang sangat akti!.
&ikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan
organik menjadi <@(, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu
akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkat
lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi
penyusutan #olume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 8) I :)U dari
#olume"bobot a%al bahan. Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik ,menggunakan
oksigen- atau anaerobik ,tidak ada oksigen-. Proses yang dijelaskan sebelumnya adalah proses
aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik.
Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses
anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan selama proses pengomposan karena akan
dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses aerobik akan menghasilkan senya%a-senya%a yang
berbau tidak sedap, seperti4 asam-asam organik ,asam asetat, asam butirat, asam #alerat,
puttrecine-, amonia, dan +(S.
$i ba%ah ini adalah tabel yang menggambarkan jenis organisme yang terlibat dalam proses
pengomposan
.elompok @rganisme @rganisme
&ikro!lora -/akteri
-Aktinomicetes
-.apang
&ikro!auna Proto7oa
&akro!lora 'amur tingkat tinggi
&akro!auna <acing tanah, rayap,
semut, kutu dll
Tabel 8. @rganisme Dang Terlibat $alam Proses Pengomposan
$i ba%ah ini !aktor-!aktor yang mempengaruhi proses pengomposan 4
Proses pengomposan tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposkan, akti#ator
pengomposan yang dipergunakan, metode pengomposan yang dilakukan. Setiap organisme
pendegradasi bahan organik membutuhkan kondisi lingkungan dan bahan yang berbeda-beda.
Apabila kondisinya sesuai, maka dekomposer tersebut akan bekerja giat untuk mendekomposisi
limbah padat organik. Apabila kondisinya kurang sesuai atau tidak sesuai, maka organisme
tersebut akan dorman, pindah ke tempat lain, atau bahkan mati. &enciptakan kondisi yang
optimum untuk proses pengomposan sangat menentukan keberhasilan proses pengomposan itu
sendiri. Aaktor-!aktor yang memperngaruhi proses pengomposan antara lain4
;asi. !7G
?asio <"N yang e!ekti! untuk proses pengomposan berkisar antara 8)4 * hingga :)4*.
&ikroba memecah senya%a < sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein.
Pada rasio <"N di antara 8) s"d :) mikroba mendapatkan cukup < untuk energi dan N untuk
sintesis protein. Apabila rasio <"N terlalu tinggi, mikroba akan kekurangan N untuk sintesis
protein sehingga dekomposisi berjalan lambat.
<kuran Partikel
Akti#itas mikroba berada diantara permukaan area dan udara. Permukaan area yang lebih
luas akan meningkatkan kontak antara mikroba dengan bahan dan proses dekomposisi akan
berjalan lebih cepat. kuran partikel juga menentukan besarnya ruang antar bahan ,porositas-.
ntuk meningkatkan luas permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel
bahan tersebut.
&erasi
Pengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi yang cukup oksigen,aerob-. Aerasi
secara alami akan terjadi pada saat terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat
keluar dan udara yang lebih dingin masuk ke dalam tumpukan kompos. Aerasi ditentukan oleh
posiritas dan kandungan air bahan,kelembaban-. Apabila aerasi terhambat, maka akan terjadi
proses anaerob yang akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Aerasi dapat ditingkatkan dengan
melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.
P.r.sitas
Porositas adalah ruang diantara partikel di dalam tumpukan kompos. Porositas dihitung
dengan mengukur #olume rongga dibagi dengan #olume total. ?ongga-rongga ini akan diisi oleh
air dan udara. dara akan mensuplay @ksigen untuk proses pengomposan. Apabila rongga
dijenuhi oleh air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan proses pengomposan juga akan
terganggu.
2elem3a3an 'M.isture ?.ntent/
.elembaban memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba
dan secara tidak langsung berpengaruh pada suplay oksigen. &ikrooranisme dapat
meman!aatkan bahan organik apabila bahan organik tersebut larut di dalam air. .elembaban :) -
0) U adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembaban di ba%ah :)U,
akti#itas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembaban *;U.
Apabila kelembaban lebih besar dari 0)U, hara akan tercuci, #olume udara berkurang, akibatnya
akti#itas mikroba akan menurun dan akan terjadi !ermentasi anaerobik yang menimbulkan bau
tidak sedap.
Tem*eratur
Panas dihasilkan dari akti#itas mikroba. Ada hubungan langsung antara peningkatan suhu
dengan konsumsi oksigen. Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen
dan akan semakin cepat pula proses dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat
pada tumpukan kompos. Temperatur yang berkisar antara 8)S - 0)S< menunjukkan akti#itas
pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 0)S< akan membunuh sebagian mikroba
dan hanya mikroba thermo!ilik saja yang akan tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga akan
membunuh mikroba-mikroba patogen tanaman dan benih-benih gulma.
*"
Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran p+ yang lebar. p+ yang optimum untuk
proses pengomposan berkisar antara 0.; sampai >.;. p+ kotoran ternak umumnya berkisar antara
0.P hingga >.:. Proses pengomposan sendiri akan menyebabkan perubahan pada bahan organik
dan p+ bahan itu sendiri. Sebagai contoh, proses pelepasan asam, secara temporer atau lokal,
akan menyebabkan penurunan p+ ,pengasaman-, sedangkan produksi amonia dari senya%a-
senya%a yang mengandung nitrogen akan meningkatkan p+ pada !ase-!ase a%al pengomposan.
p+ kompos yang sudah matang biasanya mendekati netral.
2andungan hara
.andungan P dan . juga penting dalam proses pengomposan dan bisanya terdapat di
dalam kompos-kompos dari peternakan. +ara ini akan diman!aatkan oleh mikroba selama proses
pengomposan.
2andungan 3ahan 3er3aha)a
/eberapa bahan organik mungkin mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi
kehidupan mikroba. 5ogam-logam berat seperti &g, <u, Bn, Nickel, <r adalah beberapa bahan
yang termasuk kategori ini. 5ogam-logam berat akan mengalami imobilisasi selama proses
pengomposan.
$i ba%ah ini tabel yang menggambarkan kondisi yang optimal untuk mempercepat proses
pengomposan 4
.ondisi .ondisi yang bisa diterima Ideal
?asio <"N ()4* s"d :)4* (;-8;4*
.elembaban :)-0;U :;-0(U berat
.onsentrasi oksigen tersedia V;U V*)U
kuran partikel * inchi ber#ariasi
/ulk $ensity *))) lbs"cu yd *))) lbs"cu yd
p+ ;,;-Q,) 0,;-P,)
Temperatur :8-00S< ;:-0)S<
Tabel :. .ondisi Dang @ptimal ntuk &empercepat Proses Pengomposan
II.7 Manfaat 2.m*.s
Adapun man!aat kompos ditinjau dari beberapa aspek, seperti aspek ekonomi, aspek lingkungan,
dan aspek bagi tanah " tanaman adalah sebagai berikut 4
&s*ek (k.n.mi +
*. &enghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
(. &engurangi #olume"ukuran limbah.
8. &emiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.
Aspek 5ingkungan 4
*. &engurangi polusi udara karena pembakaran limbah.
(. &engurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
&s*ek Bagi Tanah 7 Tanaman+
*. &eningkatkan kesuburan tanah.
(. &emperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
8. &eningkatkan kapasitas jerap air tanah.
:. &eningkatkan akti#itas mikroba tanah.
;. &eningkatkan kualitas hasil panen ,rasa, nilai gi7i, dan jumlah panen-.
0. &enyediakan hormon dan #itamin bagi tanaman.
>. &enekan pertumbuhan"serangan penyakit tanaman.
P. &eningkatkan retensi"ketersediaan hara di dalam tanah.
II., L.kasi Penem*atan &lat 4estilat.r
ntuk lokasi penempatan alat untuk pengelolaan sampah ini, penulis sarankan alat
tersebut disediakan di lokasi dekat pasar agar tidak jauh dalam proses pengangkutan.
II.J =istem Manajemen Pengel.laan =am*ah Pasar
Sistem manajemen pengelolaan sampah pasar dilakukan dengan mempertimbangkan atas
beberapa hal utama serta berkaitan erat dengan sistem pengelolaan sampah modern, yaitu 4
1. =um3er dan I.lume =am*ah
$engan #olume sampah yang dihasilkan oleh pasar dari akti!itas jual beli masyarakat,
tentunya jumlah sampah yang dihasilkan cukup signi!ikan jika dapat dikelola dengan reduksi
optimal. 'enis sampah yang berupa sampah organik tentunya akan sangat menguntungkan
apabila sampah tersebut dapat diman!aatkan kembali menjadi bahan baku kompos. Pemilahan
sampah organik tersebut dengan sampah lainnya tetap dilakukan untuk mendapatkan kompos
yang baik. Talume sampah yang demikian besar sangat disayangkan apabila tidak dikelola
dengan baik, sehingga akan menimbulkan problem sampah saja yang tidak terselesaikan.
2. =e?ara (k.n.mis
$engan sistem pengelolaan sampah yang baik dan benar serta tepat sasaran dapat
menekan biaya operasional dan biaya retribusi, sehingga beban pemerintah daerah akan lebih
ringan dalam pengeluaran biaya pengelolaan sampah.
3. 2e3ersihan
Sistem pengelolaan sampah akan sangat menentukan %ajah dari suatu tempat dimana
sampah itu akan dihasilkan, apabila sistem kinerja pengelolaan sampah baik, maka %ajah tempat
tersebut akan menjadi bersih dan indah. Nilai penting dari unjuk kerja sistem pengelolaan
sampah tidak saja nilai estetika, tetapi juga akan memiliki man!aat terhadap 4
a. Perlindungan kesehatan masyarakat
b. Perlindungan pencemaran lingkungan
c. Pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat
d. Peningkatan Nilai sosial /udaya &asyarakat
Pengelolaan manajemen sampah yang baik dan benar akan memberikan ,kesimpulan-
keuntungan ditinjau dari segi ekologi, ekonomi dan kesehatan, antara lain4
4ari segi ek.l.gis
*. Proses destilasi dan !ermentasi air sampah ini, serta pembuatan kompos dari sisa destilasi akan
mengurangi #olume sampah"limbah yang ada, sehingga hal tersebut akan memberikan dampak
positi! terhadap lingkungan pasar dan kebersihan
(. &engurangi pencemaran yang di akibatkan dengan menumpuknya limbah sampah di pasar
8. Alkohol mempunyai banyak man!aat ,dan pupuk kompos dapat berman!aat untuk kebutuhan
lingkungan"tanah dan tanaman.
:. &emberikan upaya alternati! pelestarian lingkungan.
;. &enghilangkan kesan jorok, kumuh, kotor dll, karena banyaknya timbunan sampah yang tidak
terurus secara baik
4ari segi ek.n.mi
*. &engurangi #olume sampah yang diangkut, sehingga dapat menekan biaya tranportasi, biaya
tenaga kerja dan biaya peralatan
(. $engan berkurangnya jumlah sampah yang dikirim ke TPA akan menambah panjang umur
pemakaian TPA.
8. &emberikan kesempatan kepada pengepul barang bekas untuk mengambil sampah non
organik yang dapat didaur ulang.
4ari segi kesehatan
*. /erkurangnya pencemaran yang diakibatkan dari sampah"limbah akan memberikan dampak
positi! terhadap kesehatan.
(. /erkurangnya penyebaran penyakit yang ditimbulkan oleh sampah.
II.1F =istem Pengel.laan =am*ah Perlu 4iu3ah
Pada dasarnya pola pembuangan sampah yang dilakukan dengan sistem TPA ,tempat
pembuangan akhir- sudah tidak rele#an lagi dengan lahan kota yang semakin sempit dan
pertambahan penduduk yang pesat, sebab bila hal ini terus dipertahankan akan membuat kota
dikepung 2lautan sampah3 sebagai akibat kerakusan pola ini terhadap lahan dan #olume sampah
yang terus bertambah. Pembuangan yang dilakukan dengan pembuangan sampah secara terbuka
dan di tempat terbuka juga berakibat meningkatnya intensitas pencemaran. Selain itu yang paling
dirugikan dan selama ini tidak dirasakan oleh masyarakat adalah telah dikeluarkannya miliaran
rupiah untuk membuat dan mengelola TPA.
Penanganan model pengelolaan sampah perkotaan secara menyeluruh adalah meliputi
penghapusan model TPA pada jangka panjang karena dalam banyak hal pengelolaan TPA
,tempat pembuangan sampah- masih sangat buruk mulai dari penanganan air sampah ,leachet-
sampai penanganan bau yang sangat buruk.
<ara penyelesaian yang ideal dalam penanganan sampah di perkotaan adalah dengan cara
membuang sampah sekaligus meman!aatkannya sehingga selain membersihkan lingkungan, juga
menghasilkan kegunaan baru. +al ini secara ekonomi akan mengurangi biaya penanganannya.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan aspek yang terpenting
untuk diperhatikan dalam sistem pengelolaan sampah secara terpadu. <ohen dan pho! ,*Q>>-
mengemukakan bah%a partisipasi masyarakat dalam suatu proses pembangunan terbagi atas :
tahap, yaitu 4 a- partisipasi pada tahap perencanaan, b- partisipasi pada tahap pelaksanaan, c-
partisipasi pada tahap peman!aatan hasil-hasil pembangunan dan d- partisipasi dalam tahap
penga%asan dan monitoring. &asyarakat senantiasa ikut berpartisipasi terhadap proses-proses
pembangunan bila terdapat !aktor-!aktor yang mendukung, antara lain 4 kebutuhan, harapan,
moti#asi, ganjaran, kebutuhan sarana dan prasarana, dorongan moral, dan adanya kelembagaan
baik in!ormal maupun !ormal.
.eterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan salah satu !aktor teknis
untuk menanggulangi persoalan sampah perkotaan atau lingkungan pemukiman dari tahun ke
tahun yang semakin kompleks. Pemerintah 'epang saja membutuhkan %aktu *) tahun untuk
membiasakan masyarakatnya memilah sampah. ?educe ,mengurangi-, ?euse ,penggunan
kembali- dan ?ecycling ,daur ulang- adalah model relati! aplikati! dan dapat bernilai ekonomis.
Sistem ini diterapkan pada skala ka%asan sehingga memperkecil kuantitas dan kompleksitas
sampah. &odel ini akan dapat memangkas rantai transportasi yang panjang dan beban AP/$
yang berat. Selain itu masyarakat secara bersama diikutsertakan dalam pengelolaan yang akan
memancing proses serta hasil yang jauh lebih optimal daripada cara yang diterapkan saat ini.
II.11 Pengel.laan =am*ah Ter*adu Menuju Pem3angunan Berkelanjutan
Tolume sampah di kota-kota besar, misalnya di 'akarta yang mencapai (:))) hingga
(>))) m1"hari menunjukkan bah%a pengelolaan sampah di &akassar sudah pada tahap
mengha%atirkan bila tidak dikelola secara baik, dimana potensi kon!lik dapat meledak se%aktu-
%aktu. @leh karena itu perlu dilakukan penataan ulang secara menyeluruh tentang konsepsi
pengelolaan sampah di perkotaan. Persoalan yang mendesak dan sulit untuk diatasi pada
masyarakat di kota besar adalah rantai distribusi yang terlalu panjang dan pola TPA ,tempat
pembuangan akhir- yang sentralistis, dimana jika satu unit mengatasi masalah, maka seluruh
sistem akan terganggu. Puluhan miliar dikeluarkan oleh Pemerintah Pro#insi hanya untuk
menangani sampah.
.onsep rencana pengelolaan sampah perlu dengan metode yang penulis rekomendasikan
ini dapat diandalkan dan e!isien dengan teknologi yang ramah lingkungan. Sistem tersebut harus
dapat melayani seluruh penduduk, meningkatkan standar kesehatan masyarakat dan memberikan
peluang bagi masyarakat dan pihak s%asta untuk berpartisipasi akti!. Pendekatan yang digunakan
dalam konsep rencana pengelolaan sampah ini adalah 2meningkatkan sistem pengelolaan sampah
yang dapat memenuhi tuntutan dalam paradigma baru pengelolaan sampah3. ntuk itu perlu
dilakukan usaha untuk mengubah cara pandang 2sampah dari bencana menjadi berkah3. +al ini
penting karena pada hakikatnya pada timbunan sampah itu kadang-kadang masih mengandung
komponen-komponen yang sangat berman!aat dan memiliki nilai ekonomi tinggi namun karena
tercampur secara acak maka nilai ekonominya hilang dan bahkan sebaliknya malah
menimbulkan bencana yang dapat membahayakan lingkungan hidup.
Ba3 I 2esim*ulan dan =aran
I.1 2esim*ulan
Perubahan pengelolaan sampah dari sistem lama ke sistem baru yang menekankan pada
proses pemilahan, pengumpulan, pemprosesan manjadi bahan yang bernilai ekonomis,
sedikit demi sedikit perlu dikenalkan kepada masyarakat khususnya pengelola, pedagang
dan pengunjung pasar.
Sistem pengelolaan sampah pasar menjadi alkohol dan kompos memberikan banyak
keuntungan secara ekonomis karena dapat menyumbangkan untuk
pembiayaanpengelolaan sampah itu sendiri sehingga mengurangi beban AP/$ .ota
&akassar.
&anajemen pengelolaan sampah pasar secara makro akan memberikan dampak yang
sangat positi! kepada perkembangan perekonomian .ota &akassar karena masyarakat
akan lebih senang datang ke pasar tradisional.
I.2 =aranH=aran
Pengelola kebersihan pasar .ota &akassar perlu untuk menyediakan tempat sampah
sesuai dengan jenis sampah yang dhasilkan oleh pedagang.
&etode pengelolaan sampah pasar yang penulis rekomendasikan ini dari perlu mendapat
perhatian khusus dari semua pihak agar benar I benar terlaksana.Slogan I Slogan tentang
kebersihan perlu dipasang ditempat- tempat yang strategis.
.omposting dari sampah pasar perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak agar
benar I benar terlaksana.
Slogan I Slogan tentang kebersihan perlu dipasang ditempat- tempat yang strategis.
4aftar Pustaka
Lhttp4""id.%ikipedia.org"%iki"AlkoholL
LLhttp4""id.%ikipedia.org"%iki" $est lasiL
Lhttp4""id.%ikipedia.org"%iki" Sampah L
&amun Sje!udin, ())>, &ajalah Proses 'a%a /arat, /andung

Anda mungkin juga menyukai