Anda di halaman 1dari 42

PEMBI MBI NG:

DR. GUNAWAN HALI M, SPKJ



DI SUSUN OLEH :
M. I RVAN DWI FI TRA ( 1 1 0201 01 54)

KEPANI TERAAN KL I NI K I L MU PS I KI ATRI PERI ODE 2 6
MEI - 2 8 J UNI 2 01 4
DEPARTEMEN KES EHATAN J I WA
RS PAD GATOT S UBROTO
SKIZOFERNIA PARANOID
Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 10 Mei 1967
Alamat : KP Cilangkap RT 01/015
Cilangkap,Tapos, Depok
Suku : Jawa
Pekerjaan : Staf bagian perawatan ( BAGWAT)
RSPAD Gatot Subroto
Status perkawinan : Duda tanpa anak
Agama : Islam
Pendidikan : STK
Tanggal masuk RS : 15 Mei 2014

Riwayat Psikiatri
Autoanamnesa : 4,8, dan 9 April 2014

Keluhan Utama
Pasien dibawa Paviliun Amino Gatot Subroto karena
pasien sering marah marah sendiri sejak 12 jam SMRS.

Keluhan Tambahan
Pasien sering marah-marah dan berbicara sendiri

RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Pasien diantar oleh ayah pasien ke RSPAD Gatot Soebroto
karena pasien marah marah sejak 12 jam SMRS. Pasien
mengatakan bahwa dirinya lebih senang berada di paviliun
Amin RSPAD Gatot Subroto dibandingkan berada di rumah.

1 hari SMRS pasien sedang dalam masa cuti tetapi pasien
merasa tidak tenang dan tidak bisa tidur. Pasien tidak bisa tidur
di rumah karena ada yang terus mengganggu pasien selama
berada dirumah, sehingga pasien sempat tinggal di rumah
saudaranya karena tidak betah di rumah sebelum akhirnya
dirawat di Paviliun Amino RSPAD Gatot Subroto.

RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Pasien dirawat di amino karena saat berada di rumah pasien
sering marah-marah, alasan pasien sering marah-marah di
rumah karena saat berada di rumah pasien merasa ada orang
yang menembus tembok dan merasuki tubuh pasien sehingga
membuat pasien marah-marah.

Satu hari sebelum wawancara pasien tampak mururng, setelah
ditanyakan pasien mengatakan bahwa ada suara-suara yang
menyuruh pasien agar tidak melakukan apa-apa.

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Riwayat psikiatri

Pada tahun 1995, pasien menjalani rawat inap yang pertama.
pasien dirawat karena marah-marah, tetapi pasien sudah
tidak dapat mengingat mengapa pasien marah.

Menurut pasien lebih dari delapan kali mengalami rawat
inap di Paviliun Amino antara tahun 1995-2014. Pasien juga
tidak dapat mengingat kapan saja waktunya pasien di rawat,
yang dapat diingat adalah pasien dirawat karena marah-
marah dan merusak barang-barang yang dimilikinya.

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
Riwayat Medik Umum
Pasien memilik riwayat penyakit sinusitis sejak
tahun 2009 dan cistitis pada tahun 2012
Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol
Pasien tidak pernah merokok dan mengkonsumsi
alkohol atau narkotika.

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat Prenatal dan Perinatal
Tidak didapatkan data yang cukup pada masa
perinatal dan prenatal
Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Tidak didapatkan data yang cukup pada masa
kanak awal

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)

Pasien tumbuh seperti anak lainnya, memiliki
cukup banyak teman.
Pasien mempunyai prestasi baik saat bersekolah
Untuk hubungannya dengan teman-teman
bermain, pasien mengatakan bahwa pasien sering
mengajari teman-temanya selama SD dan SMP.

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat masa kanak akhir dan remaja
Pasien sering menjadi juara kelas saat di STK
Hubungan dengan teman-teman terjalin dengan
baik.
Pasien mengakui sewaktu sekolah pasien sering
bergaul dengan teman-temanhya
Pasien bercita-cita untuk menjadi ilmuwan
MASA DEWASA
Riwayat pendidikan

Pasien bersekolah dari sekolah dasar hingga sekolah
menengah atas
Pasien bersekolah di SDN 2 Cilangkap, SMPN 1 Cibinog,
SMAN 1 Bogor, dan STK Gatot Subroto
Pasien hanya bersekolah selama 1 minggu di SMAN 1 Bogor,
kemudian pasien dipindahkan ke STK Gatot Subroto oleh
pamanya karena alasan finansial
Pasien sering menjadi juara kelas saat SD,SMP,dan STK
MASA DEWASA
Riwayat pekerjaan

Pasien bekerja sebagai perawat di RSPAD Gatot Subroto
Tn. B bekerja di bagian obat, dan kemudian pasien
dipindahkan dibagian IGD

Riwayat Pernikahan

Pasien sudah menikah
Pasien menikah pada tahun 2004 dan pisah pada tahun 2008
Pasien tidak mempunyai anak
MASA DEWASA
Riwayat kehidupan beragama

Pasien beragama Islam
Pasien tidak mau sholat karena saat pasien sholat pasien
mendengar ada yang mentertwakanya sehingga membuat
pasien tidak fokus
Riwayat pelanggaran hukum

Pasien tidak pernah melakukan tindakan pelanggaran hukum
maupun berurusan dengan pihak berwajib.
MASA DEWASA
Riwayat psikoseksual
Pasien mengatakan bahwa selama masa sekolah pasien tidak
pernah berpacaran
pasien diperkenalkan pada istrinya oleh adik dan ayahnya
pasien berpacaran dengan istrinya selama 2 bulan sebelum
melanjutkan ke jenjang pernikahan
Aktivitas sosial
Pasien lebih suka membaca dan belajar di rumah daripada
berinteraksi dengan orang-orang
Pasien hanya keluar sesekali jika diajak oleh ayah pasien untuk
sholat di masjid.


RIWAYAT KELUARGA
RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak pertama dari enam bersaudara
Ayah pasien adalah seorang pensiunan AURI dan Ibu pasien
adalah seorang ibu rumah tangga
Hubungan pasien dengan orangtua dan saudara-saudaranya
baik
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat keluhan
seperti pasien


PERSEPSI
Pasien tentang diri dan lingkungan
Pasien mengtakan bahwa dia dibawa ke RSPAD Gatot
Subroto karena pasien mengamuk, tetapi setelah
mengamuk pasien hanya mengeluhkan sinusitis yang
dialaminya tetapi tidak merasakkan ada kelainan lain yang
dialaminya.
Persepsi keluarga tentang diri pasien
Tidak dapat dilakukan karena tidak ada kleuarga pasien
yang menjenguk selama proses wawancara.
Mimpi, fantasi dan nilai-nilai
Pasien mengtakan bahwa pasien ingin sembuh dari
penyakitnya dan segera kembali bekerja sebagai perawat

DESKRIPSI UMUM
Penampilan

Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 47 tahun dengan
penampilan sesuai usia, tinggi 155 cm, kulit berwarna sawo
matang, rambut pendek, kerapihan dan kebersihan pasien
kurang bersih. Pada saat diwawancara pada tanggal 4 Juni
2014, pasien menggunakan baju berlengan panjang berwarna
biru diserati dengan celana panjang berwarna biru muda
DESKRIPSI UMUM
Perilaku dan Psikomotor
Secara umum perilaku pasien aktif. Pasien meyapa terlebih
dahulu sebelum di wawancara, pasien sangat kooperatif
selama wawancara.
Selama wawancara pasien duduk tenang di kursi ruang
makan. Kontak mata dengan pemeriksa cukup baik.
Pasien sering berinteraksi dan berbicara dengan pasien
lainnya.
Pasien senang membaca koran dan buku pelajaran fisika
SMA, pasien juga senang menulis, menggambar dan
mengarang lagu.

DESKRIPSI UMUM
Sikap terhadap pemeriksa
Selama wawancara pasien duduk tenang di kursi ruang makan
dan sangat kooperatif selama wawancara.
Pasien menjawab semua pertanyaan dalam wawancara dengan
baik walaupun sesekali pasien sering mengganti topik
pembicaraan yang tidak berhubungan.
Mood dan afek
Mood : Eutimia
Afek : Terbatas
Keserasian : Serasi antara mood dan afek

DESKRIPSI UMUM
Pembicaraan
Pasien dapat berbicara cukup lancar, volume suara terdengar
baik, irama teratur dan artikulasi yang jelas.
Isi pembicaraan dapat dimengerti dan pasien menjawab
pertanyaan dengan baik
Pasien menjawab pertanyaan tidak melenceng dari topik tetapi
seringkali memulai topik baru yang sama sekali tidak
berhubungan selama wawancara
Pasien sangat kooperatif selama wawancara
DESKRIPSI UMUM
Gangguan persepsi

Gangguan Persepsi 4 Juni 2014 8 Juni 2014 9 Juni 2014
Halusinasi Visual Ada - Ada
Halusinasi Auditorik Ada Ada -
Halusinasi Olfaktorik - - -
Halusinasi Gustatorik - - -
Halusinasi Taktil - - -
Ilusi - - -
Depersonalisasi dan
Derealisasi
- -
DESKRIPSI UMUM
Pikiran
Pikiran 4 Juni 2014 8 Juni 2014 9 Juni 2014
Arus
Pikir
Asosias longgar Asosiasi longgar Asosiasi longgar
Isi Pikir Waham kebesaran
Waham
Pengendalian

Waham kebesaran
Waham pengendalian
Waham kejar
Waham kebesaran
Bentuk
Pikir
Psikosis Psikosis Psikosis
DESKRIPSI UMUM
Orientasi
Waktu: baik, pasien dapat membedakan waktu saat pagi,
siang dan malam, pasien juga dapat mengetahui tanggal
dan hari.
Tempat: baik, pasien mengetahui bahwa dirinya berada di
pavilliun Amino, RSPAD Gatot Soebroto.
Orang: baik, pasien dapat mengetahui yang nama
pemeriksa, perawat, dan pasien-pasien di bangsal, serta
keluarganya.

Daya ingat
Jangka panjang: baik, pasien dapat mengingat tanggal
lahir, dimana pasien bersekolah, nama-nama anggota
keluarganya
Jangka sedang : baik, pasien dapat mengingat aktivitas
yang dilakukan dalam seminggu terakhir serta mengingat
nama-nama coassistent kepaniteraan jiwa.
Jangka pendek : kurang baik, pasien tidak dapat
mengingat menu makan malam dan pagi sebelum
wawancara.
Jangka segera : baik, pasien dapat mengulang kata-kata
yang disebutkan pemeriksa dengan baik dan berurutan.

Konsentrasi dan perhatian
Kurang baik, karena pasien dapat melakukan pengurangan 100 dikurang 7 dengan
memerlukan waktu yang lama untuk berpikir.
Kemampuan membaca dan menulis
Baik, pasien dapat menulis nama, dan hobinya serta dapat membaca ulang tulisannya
dengan baik. Pasien dapat membaca tulisan yang diberikan oleh pemeriksa dengan
benar.
Kemampuan visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan jam dan mempelihatkan arah jarum panjang dan
jarum pendek dengan baik serta dapat menggambarkan pentagon dengan baik setelah
diberikan contoh gambar terlebih dahulu.
Pikiran Abstrak
Kurang baik, pasien tidak bisa menjawab kesamaan antara jeruk dan apel
Intelegensia dan Daya Informas
Pasien dapat menjawab siapa presiden RI pertama sampai presiden RI saat ini.
Kemampuan Mengendalikan Impuls
Pengendalian impuls pasien baik, pasien dapat mengendalikan diri dengan
berperilaku baik dan sopan.

Daya Nilai dan Tilikan
Daya dan Nilai Sosial
Baik, Pasien bersikap sopan terhadap pemeriksa, dokter, perawat
dan pasien lainya di Paviliun Amin,.
Uji daya nilai
Baik, jika menemukan dompet maka pasien pasien akan melapor
pada yang berwajib atau akan mendiamkan dompet tersebut.
Penilaian realita
RTA terganggu.
Tilikan
Pada tanggal 4 Juni 2014, pasien memiliki tilikan derajat 3, pasien
mengatakan bahwa dia dibawa ke rumah sakit karena pasien marah-
marah dan mengatakan alasan pasien sering marah marah dan
berbicara sendiri di rumah karena pasien merasa dirasuki oleh
sesuatu.

Taraf Dapat Dipercaya
Secara umum, keterangan yang didapatkan belum dapat
dipastikan karena alloanamnesa hanya dilakukan pada
teman-teman pasien sehingga riwayat masa kecil dan
remaja pasien belum dapat dipastikan karena belum
melakukan alloanamnesa pada keluarga pasien
Status Interna
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : kompos mentis
Status gizi : kesan baik
BB : 60kg
TB : 155 cm
BMI : 25
Intepretasi : overweight
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 16 x/menit
Suhu : 36,5 C

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, tidak ditemukan kelainan
Hidung : sekret (-),
Telinga : membran timpani intak, serumen +/+
Mulut : terlihat karies pada molar pasien
Paru : tidak dapat dilakukan karena pasien tidak
bersedia
Jantung : tidak dapat dilakukan karena pasien tidak
bersedia
Abdomen : tidak dapat dilakukan karena pasien tidak
bersedia
Ekstremitas : dalam batas normal
Kulit : dalam batas normal

Status neurologis
GCS : 15
Tanda rangsang meningeal : negatif
Tanda-tanda efek ekstrapiramidal
Tremor : negatif
Akatisia : negatif
Bradikinesia: negatif
Rigiditas : negatif
Cara berjalan : normal
Keseimbangan : normal
Rigiditas : negatif
Motorik : Baik
Sensorik : Baik

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Tn, B dirawat di Paviliun Amino RSPAD Gatot
Soebroto pada tanggal 10 Mei 2014 diantar oleh
ayahnya dengan keluhan pasien marah-marah sejak
12 jam SMRS, pasien juga suka berbicara sendiri.
Pasien mengatakan bahwa pasien sering marah-
marah di rumah karena selama di rumah ada yang
menembus tembok dan merasuki tubuh pasien
sehingga pasien tidak dapat mengendalikan apa
yang dilakukanya.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Berdasarkan pemeriksaan status mental,
penampilan pasien sesuai dengan usia, pasien
tenang & kooperatif, mood eutimia, afek terbatas
dan serasi. Bicara spontan, terdapat halusinasi
auditorik dan visual, proses pikirnya asosiasi
longgar serta ide-ide. Orientasi baik dan derajat
tilikan 3.

EVALUASI MULTI AKSIAL
Aksis I : Skizofernia paranoid F20.o
Aksis II : Ciri kepribadian skizotipal
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Masalah dengan lingkungan tempat
tinggal pasien
Aksis V : GAF HLPY 60-51
GAF current 40-31

PENATALAKSANAAN
Farmakologi
Risperidone 2mg 2x1
Aripiprazol 10mg 1x1
Clozapin 25 mg 1x1 malam hari
Psiko terapi dan intervensi psikososial
Terhadap pasien
Terapi suportif
Social Skill Training
Terhap keluarga
Memberikan penjelasan mengenai keadaan pasien
Menjelaskan mengenai terapi & memberi dukungan
Memberikan konseling kepada keluarga

PEMBAHASAN
Pada pasien ditemukan adanya pola perilaku atau
pola psikologis yang secara klinis cukup bermakna,
dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan (distress) atau hendaya
(disability/impairment) di dalam fungsi psikososial.
Dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu
gangguan jiwa (PPDGJ III)

PEMBAHASAN
Urutan Hierarki Blok Diagnosis Gangguan Jiwa
Bedasarkan PPDGJ III
Gangguan Mental Organik (F0-F9)
Pada pasien tidak terdapat gnagguan mental organik
Gangguan mental dan prilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Pasien tidak menmpunyari riwayat penggunaan narkoba
Skizofrenia, Gangguan Skizotipal & Gangguan Waham
(F20-F29)
Pada pasien ditemukan gangguan penilaian realita berupa
riwayat halusinasi auditorik, halusinasi visual, waham kejar,
sering marah-marah tanpa sebab yang jelas dan adanya
tilikan pasien yang terganggu

PEMBAHASAN
Aksis I
Kriteria Skizofern menurut PPDGJ III
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila
gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
(a) Thought echo
Thought insertion or withdrawal
Thought broadcasting
(b) Delusion of control
Delusion of influence
Delusion of passivity
Delusion perception
(c) Halusinasi auditorik
Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
(c) Waham- waham menetap jenis lainya


PEMBAHASAN
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara
jelas:
(e) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
(f) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation)
(g) Perilaku katatonik
(h) Gejala negatif
Adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodromal);
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal
behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan
penarikan diri secara sosial.

PEMBAHASAN
Skizofrenia paranoid merupakan salah satu sub tipe dari
Skizofrenia. Kriteria diagnosis untuk Skizofrenia paranoid
menerut PPDGJ III :
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Sebagai tambahan (harus menonjol) :
- Halusinasi auditorik
- Halusinasi pembauan/pengecapan rasa / bersifat
seksual / halusinasi visual
- Waham
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan,
serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata / tidak
menonjol.

PEMBAHASAN
Aksis II
Belum ada diagnosis, ciri kepribadia pasien adalah
kepribadian skizotipal
Aksis III
Pasien mengalami sinusitis
Aksis IV
Pasien mengatakan karena wahamnya pasien menjadi curiga
pada tetangga di lingkungan sekitarnya

PEMBAHASAN
Aksis V
GAF HLPY (Highest Level Past Year) = 60-51
Gejala sedang (moderate) & disabilitas sedang
GAF current (pada saat ini) = 40-31
Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita &
komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi

Anda mungkin juga menyukai