Anda di halaman 1dari 6

1

BERKAS PORTOFOLIO

No. ID dan Nama Peserta : Rizki Trya Permata
No. ID dan Nama Wahana : RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara
Topik : Kasus bedah pada dewasa (Retensio Urin e.c Adenocarcinoma Prostat)
Tanggal (kasus) : 14 Januari 2014
Nama Pasien : Tn. K No. RM : 008870
Tanggal Presentasi : No. dan Nama Pendamping : Chadija Adnan,dr.
Tempat Presentasi : RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara
Objektif Presentasi :
Keilmuan Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen
Dewasa Lansia
Deskripsi : Laki-laki, 78 tahun datang dengan keluhan tidak dapat buang air kecil sejak 1 hari.
Sebelumnya sejak 1 bulan pasien mengeluhkan saat BAK harus mengedan, sering
terasa bersisa serta pancaran air kencing melemah. Riwayat 2 kali pemasangan
kateter urin. Dari hasil pemeriksaan fisik teraba vesica urinaria penuh dan
pemeriksaan colok dubur (setelah dilakukan pungsi suprapubik) teraba adanya
pembesaran prostat.
Tujuan :
Mendiagnosis Retensio Urin dengan Hiperplasia Prostat (DD: BPH & Ca Prostat) dan
mengetahui penanganan yang tepat.
Mengidentifikasi penyebab serta diagnosis banding dari Retensio Urin.
Bahan bahasan : Tinjauan Pustaka Kasus
Cara membahas : Presentasi dan diskusi

Data pasien Nama : Tn. K No. register : 008870
Nama RS : RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara Telp : Terdaftar sejak :

Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/gambaran klinis :
Laki-laki, 78 tahun datang dengan keluhan tidak dapat buang air kecil sejak 1 hari.
Sebelumnya sejak 1 bulan pasien mengeluhkan saat BAK harus mengedan, sering terasa bersisa
serta pancaran air kencing melemah. Dari hasil pemeriksaan fisik teraba vesica urinaria penuh.
Pasien dengan kesadaran compos mentis tampak kesakitan. Dari hasil pemeriksaan fisik
teraba vesica urinaria penuh. Setelah dilakukan pungsi suprapubik didapatkan urin 150cc
berwarna kemerahan, kemudian dilakukan pemeriksaan colok dubur dan teraba pembesaran
prostat >60gr, simetris, lunak, tidak bernodul. Pada saat itu pasien didiagnosis mengalami
Retensio Urin e.c Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).
2. Riwayat pengobatan :
Pasien telah 2 kali dilakukan pemasangan kateter urin di instalasi pelayanan kesehatan.
Tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan oral.
2

3. Riwayat penyakit :
Pasien datang dengan keluhan tidak dapat buang air kecil sejak 1 hari. Sebelumnya sejak
1 bulan pasien mengeluhkan saat BAK harus mengedan, sering terasa bersisa serta pancaran air
kencing melemah.
Riwayat BAK keruh, BAK berwarna kemerahan, serta BAK disertai pasir/ batu
disangkal. Pasien menyangkal adanya riwayat trauma dan operasi pada saluran kencing. Tidak
memiliki kebiasaan merokok ataupun konsumsi alkohol. Riwayat mengalami keluhan serupa
sebelumnya disangkal
4. Riwayat keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan serupa.
5. Riwayat pekerjaan :
Pasien adalah seorang petani.
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik
Pasien tinggal bersama istri dan anak-anaknya.
Daftar Pustaka :
1. Tanagho, Emil.A & McAnich, Jack W. Smiths General Urology 16
th
ed. USA: McGraw-Hill
companies. 2004
2. Schwartz, Spencer, S., Fisher, D.G., 2010. Principles of Surgery ninth edition. Mc-Graw Hill
a Division of The McGraw-Hill Companies. Enigma an Enigma Electronic Publication.
Hasil Pembelajaran :
1. Membuat diagnosis Retensi Urin dengan hiperplasia prostat (BPH & Ca Prostat)
2. Mengetahui prinsip tatalaksana Retensi Urin Akut
3. Mengetahui penyebab serta diagnosis banding dari Retensi Urin

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio :
1. Subjektif
Pasien datang dengan keluhan tidak dapat buang air kecil sejak 1 hari SMRS.
Sebelumnya pasien mengeluhkan saat BAK harus mengedan, sering terasa bersisa serta pancaran
air kencing melemah.

2. Objektif
Hasil data anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, mendukung
diagnosis Retensi Urin e.c. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Pada kasus ini, diagnosis
ditegakkan berdasarkan:



3

Anamnesis
Keluhan tidak dapat buang air kecil sejak 1 hari. Sebelumnya terdapat keluhan BAK
harus mengedan, sering terasa bersisa serta pancaran air kencing melemah. Keluhan dirasakan
sejak 1 bulan dan makin memberat. Riwayat pemasanagn kateter urin 2 kali.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik teraba vesica urinaria penuh. Pemeriksaan colok dubur (setelah
dilakukan pungsi suprapubik) teraba adanya pembesaran prostat >60gr, simetris, lunak, tidak
bernodul.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium darah rutin & kimai serta EKG dan rotgen toraks dalam batas
normal.

3. Assessment I
Berdasarkan hasil data anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien
saat itu didiagnosa Retensi Urin e.c. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Gejala awal timbul jika
prostat yang membesar mulai menyumbat aliran air kemih. Pada mulanya, pasien memiliki
kesulitan untuk memulai berkemih serta merasa proses berkemihnya belum tuntas. Pasien
menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jika berkemih harus mengedan
lebih kuat. Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada akhir
berkemih air kemih masih menetes. Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi
inkontinensia uri (beser). Pada saat mengedan untuk berkemih, vena-vena kecil pada uretra dan
kandung kemih bisa pecah sehingga pada air kemih terdapat darah. Penyumbatan total
menyebabkan pasien tidak dapat berkemih sehingga merasakan kandung kemihnya penuh dan
timbul nyeri hebat di perut bagian bawah. Jika terjadi infeksi kandung kemih, akan timbul rasa
terbakar selama berkemih, juga demam. Pada pemeriksaan fisik kita dapat menemukan masa di
daerah suprapubik, cystic, dan nyeri saat dipalpasi serta vesika urinaria tampak penuh. Pada saat
dilakukan Digital Rectal Examination (DRE) dapat ditemukannya pembesaran prostat, tanpa
nyeri atau nodule saat palpasi.
4

BPH ini terjadi karena adanya hiperplasia sel-sel stromal dan sel-sel epitel kelenjar
prostat yang menyebabkan pembesaran di daerah periuretral pada prostat. Penyebab pastinya
belum diketahui, namun terdapat beberapa hipotesa salah satunya adalah ketidakseimbangan
antara hormon estrogen-testosteron dan paling sering terjadi pada pria dewasa tua.
Pasien ini harus segera ditatalaksana dengan prosedur operasi disebabkan pasien sudah
mengalami obstruksi pada saluran kemihnya dan dari pemeriksaan DRE didapatkan prostat
>60gr. Penanganan yang tidak segera, dapat menyebabkan timbulnya komplikasi seperti infeksi
saluran kemih, batu saluran kemih, hematuri, serta gangguan ginjal .
4. Plan I
Diagnosis: Pada pasien ini diagnosis belum dapat dipastikan etiologi dari retensio urinnya,
disebabkan karena pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagnosis pasti belum didapatkan.
Saat ini diagnosis kerja pasien Retensi Urin e.c. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) grade 3
dengan diagnosis banding Kanker Prostat berdasarkan anamnesis (progresifitas klinis),
pemeriksaan fisik (DRE: prostat >60gr) dan pemeriksaan penunjang.
Pengobatan: Pengobatan pada pasien ini adalah dengan dilakukannya operasi. Saat ini banyak
teknik operasi yang dapat dilakukan untuk menangani kasus BPH, namun pada pasien ini teknik
yang dilakukan adalah Open Prostatectomy. Setelah dilakukan operasi, sediaan jaringan dikirim
ke laboratorium untuk dilaukan pemeriksaan histopatologi. Sebagai terapi tambahan pasien
diberikan pula medikamentosa berupa antibiotik dan analgetik serta observasi cairan dari drain
yang terpasang.
Konsultasi: Operasi dilakukan oleh dokter spesialis bedah sehingga perkembangan selama
perawatan pra operasi dan pasca operasi dapat dikonsultasikan dengan dokter spesialis bedah.
Pendidikan: Edukasi kepada pasien untuk beristirahat. Kemudian lakukan mobilisasi secara
bertahap dari berbaring, duduk, berdiri, hingga berjalan. Edukasi mengenai makanan dan
minuman yang seimbang dan tinggi protein untuk membantu mempercepat proses
penyembuhannya. Pasien juga diminta untuk rutin kontrol ke dokter spesialis yang menangani
baik saat ada ataupun tidak ada keluhan, sesuai dengan jadwal kontrol yang telah ditetapkan.
Rujukan: Untuk saat ini belum diperlukan rujukan ke dokter spesialis bidang yang lainnya.


5

5. Plan I I (Laporan Hasil Pemeriksaan PA)
Diagnosis : 2 minggu post open prostatectomy didapatkan hasil PA yang menyimpulkan adanya
Hiperplasia Nodular kelenjar dengan bagian Adenocarcinoma Prostat, Gleason score 5 (2+3=5).
Sehingga diagnosis klinis pasien ini berubah menjadi Retensi Urin e.c. Adenocarcina Prostat,
disebabkan karena pemeriksaan PA merupakan pemeriksaan baku emas untuk pembesaran
prostat.
Pengobatan : Rencana pengobatan selanjutnya pada pasien ini adalah melakukan pemeriksaan
penujang lanjutan berupa CT & Bone Scan serta Prostate Specific Antigen (PSA) monitoring
untuk melihat progresi penyebaran penyakit (metastase), dan direncanakan untuk dikonsultasikan
ke sub-bagian yang lebih ahli agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Saat ini sebagian besar
kanker prostat bersifat hormone dependent, sehingga diharapkan selanjutnya pasien
mendapatkan terapi hormonal (Androgen Deprivation Therapy (ADP)) tanpa/ disertai operasi
pengangkatan kedua testisnya (bilateral orchidectomy), untuk mencegah terjadinya relaps.
Pendidikan: Edukasi kepada pasien & keluarganya mengenai penyakit pasien. Kemudian
memotivasi pasien untuk dilakukan bilateral orchidectomy. Tetap edukasi mengenai makanan
dan minuman yang seimbang dan tinggi protein untuk membantu mempercepat proses
penyembuhannya. Pasien juga diminta untuk tidak mengangkat beban yang terlalu berat terlebih
dahulu selama 2-3 bulan kedepan.
Konsultasi: Rencana operasi bilateral orchidectomy dapat dilakukan oleh dokter spesialis bedah
sehingga perkembangan selama perawatan pra operasi dan pasca operasi dapat dikonsultasikan
dengan dokter spesialis bedah.
Rujukan: Untuk rencana pemeriksaan lanjutan pada pasien diperlukan rujukan ke Rumah Sakit
yang memiliki fasilitas pemeriksaan penunjang yang lebih lengkap dan terapi hormonal lanjutan
pada pasien juga akan dirujuk ke dokter spesialis sub-bidangnya (dokter spesialis bedah urologi).







6

PORTOFOLIO KASUS BEDAH
RETENSIO URIN e.c. ADENOCARCINOMA PROSTAT









Disusun oleh:

Rizki Trya Permata,. dr
Dokter Internship RSUD Arga Makmur Bengkulu Utara








Pendamping:

Chadijah, dr.










PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARGA MAKMUR
ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA
2014

Anda mungkin juga menyukai