MajalahDetik 119
MajalahDetik 119
BENTO
DARI BANTEN
EDISI 119 | 10 - 16 MARET 2014
TUBAGUS CHAERI WARDANA
KONTROVERSI
GRUP D
PASPAMPRES
BUNUH DIRI
SATU KELUARGA
RENI YULIANA
CATHERINE
WILSON
JENNIFER
DUNN REBECCA
MOBIL BANYAK, HARTA BERLIMPAH, BANYAK SIMPANAN
ANAK MUDA TERPIKAT TAN MALAKA
BENTO
DARI BANTEN
EDISI 119 | 10 - 16 MARET 2014
TUBAGUS CHAERI WARDANA
KONTROVERSI
GRUP D
PASPAMPRES
BUNUH DIRI
SATU KELUARGA
RENI YULIANA
CATHERINE
WILSON
JENNIFER
DUNN REBECCA
MOBIL BANYAK, HARTA BERLIMPAH, BANYAK SIMPANAN
ANAK MUDA TERPIKAT TAN MALAKA
BENTO
DARI BANTEN
EDISI 119 | 10 - 16 MARET 2014
TUBAGUS CHAERI WARDANA
KONTROVERSI
GRUP D
PASPAMPRES
BUNUH DIRI
SATU KELUARGA
RENI YULIANA
CATHERINE
WILSON
JENNIFER
DUNN REBECCA
MOBIL BANYAK, HARTA BERLIMPAH, BANYAK SIMPANAN
TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL
DAFTAR ISI
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan
Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif
Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita,
Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar
Rifai Bahasa: Habib Rifai, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus
Purnomo Product Management: Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus
Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi
Wahyono, Fuad Hasim, Luthfy Syahban.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
EDISI 119 10 - 16 MARET 2014
@majalah_detik majalah detik
nPERJAMUAN TERAKHIR KELUARGA ANITA
nMANTRA SAKTI ALA HATTA
nTAN MALAKA
MEMUPUS ALERGI KIRI
nSERTIFIKASI HALAL: BAGAIMANA SEBAIKNYA?
nMEMBONGKAR LIMA ABAD MISTERI
nMURAH IZIN MENJELANG PILKADA
nDARI KUTAI TIMUR KE WASHINGTON
nTAK ADA LAGI BUS KOREA
nMEROKETKAN BISNIS ONLINE ALA ROCKET INTERNET
nENDRIARTONO SUTARTO
n DUA KALI CELAKA MUSLIM UIGHUR
n SUSAHNYA MISKIN DI NEGERI SINGA
n MENGAMANKAN PARA MANTAN
INTERNASIONAL
KRIMINAL
SISI LAIN CAPRES
SELINGAN
PEOPLE
KOLOM
GAYA HIDUP
SENI HIBURAN
BISNIS
EKONOMI
nPOLE DANCE BUKAN TARIAN SENSUAL
nEMPUK-EMPUK STEAK WAGYU
Cover:
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah | Musik: Bento - Iwan Fals
INTERVIEW
SAINS
nDAN CRIMEA MEMILIH...
nDI BAWAH KEKUASAAN BUPATI
LENSA
nLEGENDA MISO SOUP DI HOKKAIDO
nLUPITA NYONGO | PETER F. GONTHA | DIOGO M.
NASIONAL
nDI BALIK VOTING PENGGANTI AKIL
n SIHIR DRAMA SANG KOBOI
n FILM PEKAN INI
n AGENDA
n SEMERIAH BENANG TENUN
FOKUS
PANGERAN BANTEN
ANTARA ARTIS, ISTRI
& DUGEM
Wawan sering menggelar private
party bersama artis. Flame, tempat
karaoke miliknya, tak hanya
dijadikan arena hiburan, tetapi juga
tempat lobi kekuasaan.
nBUKAN TERMINAL BIASA
BACA JUGA
AIRIN, SUAMI & TIM SAMURAI
EDISI 102
HUKUM
nGELANG TAK KEMBALI, MALAH DIBUI
LENSA
TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR
Desainnya unik, bergaya art deco, yang pernah populer pada 1920-an. Namun dibuat dengan sentuhan modern, memakai gipsum, kaca
transparan, dan kisi-kisi angin di setiap sudut. Inilah salah satu hasil sentuhan berselera ala Gubernur Joko Widodo untuk mengubah
wajah Jakarta, terminal baru Manggarai.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
BUKAN TERMINAL BIASA
LENSA
Wajah baru Terminal Manggarai yang sudah diuji coba kegiatan operasionalnya pada Senin (3/2). Desain terminal mengajak warga Jakarta
bernostalgia ke era 1920-an yang bergaya kolonial seperti gedung lama di Ibu Kota, di antaranya Istana Merdeka, Stasiun Kota, dan kompleks
Megaria. (ARI SAPUTRA/DETIKCOM)
LENSA
Para pekerja menyelesaikan bangunan Terminal Manggarai pada awal tahun ini. Posisinya yang berada di tengah jalan dan bercat putih dengan desain
yang tidak lazim untuk ukuran saat ini membuat terminal ini terlihat mencolok. (GRANDYOS ZEFNA/DETIKCOM)
Bentang kota Terminal Manggarai terintegrasi dengan busway dan kereta api melalui jembatan penyeberangan orang. Terminal ini melayani
tujuh trayek, yakni jurusan ke Blok M, Senen, Pulogadung, Kampung Melayu, Pasar Minggu, Karet, dan Kalibata. (ARI SAPUTRA/DETIKCOM)
LENSA
Menurut Kepala Terminal Manggarai, Waluyo, terhadap setiap jenis kendaraan umum disediakan jalur tersendiri, yakni jalur angkutan Mikrolet,
Kopaja, dan Metromini. Nantinya di lantai dua juga ada food court khusus untuk makanan siap saji. (ARI SAPUTRA/DETIKCOM)
LENSA
Salah satu keunggulan terminal ini adalah eskalator alias tangga berjalan. Penumpang tidak perlu lelah menaiki tangga untuk berpindah ke
busway atau menuju Stasiun Manggarai. (ANTARAFOTO, DETIKCOM)
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL NASIONAL
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
DI BALIK VOTING
PENGGANTI AKIL
CALON YANG SEMPAT DICECAR SOAL KEPEMILIKAN RUMAH
DAN MOBIL MEWAHNYA DALAM SELEKSI TERPILIH SEBAGAI
HAKIM MK. BERDASARKAN REKOMENDASI TIM PAKAR,
ASWANTO DI URUTAN BUNTUT.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
R
AUT wajah Bukhori Yusuf, anggota
Komisi III De wan Perwakilan Rakyat
dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera,
terlihat muram. Ia tak terlihat ceria,
tak seperti sejumlah rekannya, anggota Komisi
Hukum itu, yang tertawa terbahak begitu
pemilihan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK)
dengan cara pengambilan suara terbanyak
atau voting, usai digelar di gedung DPR, Rabu,
5 Maret lalu.
Masih tertulis jelas nama calon hakim MK
beserta perolehan suaranya di papan tulis, di
depan ruang rapat Komisi III. Empat nama
calon hakim hasil rekomendasi Tim Pakar
masing-masing Nimatul Huda mendapat du-
kungan 12 suara, Wahiduddin Adams 46 sua-
ra, Aswanto 23 suara, dan Atip Latipulhayat
meraup 19 suara.
Bukhori tak menyangka nama Aswanto,
yang berada di urutan buntut dari rekomendasi
Tim Pakar, justru terpilih. Apalagi, selama men-
jalani uji kelayakan dan kepatutan, beberapa
pakar dan anggota Dewan mengaku tak
puas atas jawaban-jawaban Aswanto.
Guru besar Fakultas Hukum Univer-
sitas Hasanuddin, Makassar, itu juga dianggap
memiliki rekam jejak kurang baik.
Saya yakin ini (terpilihnya Aswanto) memang
dilandasi kepentingan politik, kata Bukhori se-
usai pemilihan.
Dalam surat rekomendasi Tim Pakar yang
diperoleh majalah detik, setelah menggelar
fit and proper test calon hakim MK yang digelar
3-5 Maret 2014, Tim Pakar merekomendasikan
empat nama kepada Komisi III DPR. Mereka
antara lain Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D;
Dr. Wahiduddin Adams, S.H., M.A.; Dr. Nimatul
Huda, S.H., M.H.; dan Prof. Dr. Aswanto, S.H.,
M.Si., DFM.
Empat nama itu direkomendasikan dari 11 ca-
lon hakim MK yang diajukan ke DPR. Belakang-
an, satu calon, yakni Dimyati Natakusumah,
yang juga anggota Komisi III dari Fraksi Partai
Persatuan Pembangunan, mundur dari proses
seleksi. Menurut Saldi Isra, salah satu anggota
Tim Pakar, empat kandidat itu dipilih lantaran
memenuhi beberapa kriteria.
Pemilihan dilakukan untuk mencari pengganti
dua hakim MK, yakni Harjono, yang pensiun pada
24 Maret 2014, dan Akil Mochtar, yang terseret
DOK. PRIBADI
Bukhori Yusuf
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
kasus suap dalam penanganan sengketa pemilih-
an kepala daerah dan perkara pencucian uang.
Langkah voting terpaksa diambil Komisi III
DPR karena rencana aklamasi gagal. Pimpinan
komisi dan para ketua kelompok fraksi kemu-
dian mengadakan rapat tertutup. Nah, dalam
rapat itulah Bukhori menengarai terjadi pe-
ngerucutan untuk memenangkan Wahiduddin
Adams dan Aswanto sebagai hakim MK.
Kecurigaan Bukhori bukan tanpa sebab.
Menurut dia, anggota fraksi yang juga Ketua
Kelompok Fraksi Hanura, Sarifuddin Sudding,
berkali-kali menyebutkan nama calon tidak
seperti urutan yang dirilis Tim Pakar. Sudding,
menurut Bukhori, dengan pengeras suara
mengatakan Tim Pakar merekomendasikan As-
wanto, Wahiduddin Adams, Atip Latipulhayat,
dan Nimatul Huda.
Hasilnya (rekomendasi pakar) sudah di-
politicking, tutur Bukhori, yang dalam voting
mendukung Wahiduddin dan Atip.
Otong Abdurrahman dari Fraksi Partai Ke-
bangkitan Bangsa sependapat dengan Bukhori.
Dari pengamatannya selama uji kelayakan,
performa Aswanto tidak bagus-bagus amat.
Tapi, bagaimana lagi? La, sudah terpilih, ucap
Otong, yang juga memilih duet Wahiduddin
dan Atip sebagai hakim MK.
Integritas Aswanto tak hanya diragukan
sejumlah anggota Dewan. Peneliti Indonesian
Legal Roundtable, Erwin Natosmal Oemar,
juga mencurigai pemilihan dua hakim MK di-
desain oleh kelompok partai tertentu melalui
kepanjangan tangan Tim Pakar. Ia menyebut,
Aswanto secara kedaerahan dekat dengan
sejumlah anggota Tim Pakar, seperti Laudin
Marsuni, Andi Mattalatta, Laica Marzuki, dan
Zein Badjeber, yang asal Makassar. Ia juga per-
nah tinggal lama di sana.
NASIONAL
M AGUNG RAJASA/ANTARA FOTO
Petugas mencatat hasil
penghitungan suara seusai
voting untuk memilih hakim
MK di Komisi III DPR, Jakarta,
Rabu (5/3).
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
Begitu juga Wahiduddin, yang pernah men-
jadi bawahan Andi Mattalatta saat menjadi
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kebe-
radaan Andi juga dicurigai menjadi kepanjang-
an tangan Partai Golkar, karena dia politikus
partai beringin itu. Sangat sulit mengharapkan
dua nama ini bisa memberikan perbaikan di
MK, ujar Erwin secara terpisah.
Namun tudingan itu dibantah oleh Wakil
Ketua Komisi III dari Fraksi Golkar, Azis Syam-
suddin. Dia pun meminta siapa pun yang me-
nemukan bukti kejanggalan dalam pemilihan
tersebut segera melaporkannya ke Komisi III
atau penegak hukum. Supaya jelas persoal-
annya, tuturnya saat dihubungi.
Azis juga menyangkal pemilihan dua hakim
MK itu sarat dengan kepentingan partainya.
Itu tidak benar (ada kepentingan Golkar),
ucapnya. Apalagi proses pemilihan hakim MK
dilakukan secara terbuka dan melibatkan Tim
Pakar sebagai penguji.
Sebelumnya, proses uji kelayakan dan kepatut-
an calon hakim MK berlangsung panas. Tim
Pakar, yang terdiri atas Ahmad Syafii Maarif, Saldi
M AGUNG RAJASA/ANTARA FOTO
Aswanto (kiri) dan
Wahiduddin Adams.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
Isra, Laica Marzuki, H Ahmad Syarifuddin Nata-
baya, Achmad Hasyim Muzadi, Andi Mattalatta,
Zein Badjeber, Laudin Marsuni, dan Musni Umar,
secara bergiliran melontarkan pertanyaan pedas
kepada para kandidat, termasuk Wahiduddin dan
Aswanto, yang belakangan dipilih Komisi III DPR
sebagai hakim MK.
Wahiduddin, bekas Direktur Jenderal Peratur-
an Perundang-undangan Kementerian Hukum
dan HAM, yang baru pensiun bulan lalu, tidak
mengalami kesulitan ketika menjawab perta-
nyaan pakar dan anggota Dewan. Namun, saat
giliran Aswanto, pengujian lebih banyak diisi
dengan pertanyaan terkait informasi negatif
mengenai dirinya ketimbang mengupas pengu-
asaannya terhadap ilmu tata negara.
Misalnya soal tiga rumah mewah di Bali, lima
mobil mewah, serta informasi yang menyebut-
kan anak dan istri Aswanto sering berlibur ke
luar negeri. Begitu juga terkait informasi bahwa
Aswanto kerap memberikan jabatan kepada
keluarga dan koleganya.
Aswanto menyangkal semua tudingan itu,
dan menyebutnya sebagai fitnah belaka. Saya
hanya memiliki empat mobil: Mercy, CR-V, Te-
rios, dan Honda Freed. Seedangkan kekayaan
Rp 5 miliar. Saya punya tiga rumah di Bali yang
saya beli ketika jadi mahasiswa S-3, ujarnya di
hadapan Tim Pakar.
Sementara itu, salah satu anggota Tim
Pakar, Syafii Maarif, memaklumi protes dari
sejumlah anggota Komisi III. Sebab, ia juga
sempat mengeluhkan proses pemilihan yang
terlalu singkat. Kondisi itu menyulitkannya
untuk mendapatkan sosok hakim terbaik.
Apalagi kalau hasilnya ingin maksimum,
mencari sosok negarawan, tutur pendiri
Maarif Institute ini. n KUSTIAH | DEDEN
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
M AGUNG RAJASA/ANTARA FOTO
Suasana sidang di Mahkamah
Konstitusi.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL NASIONAL
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
MENGAMANKAN
PARA MANTAN
PANGLIMA TNI JENDERAL MOELDOKO MEMBENTUK GRUP D PASPAMPRES UNTUK MENGAWAL PARA
MANTAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN. DICURIGAI KARENA DIBENTUK MENJELANG PEMILU.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
L
ETNAN Kolonel CPM Purnawirawan
I Gusti Nyo man Sueden ingat betul
saat bertugas mengamankan mantan
presiden Soeharto. Selain dia, hanya
ada sembilan orang yang sehari-hari meng-
awal jenderal besar TNI yang pernah berkuasa
32 tahun itu hingga wafat pada Januari 2008.
Kesepuluh orang itu semuanya pensiunan ten-
tara, yang tak lagi memegang senjata.
Soeharto masih mendapat pengawalan dari
TNI setelah ia meletakkan jabatan presiden
pada 21 Mei 1998. Ada 113 personel TNI dari
berbagai kesatuan, termasuk Pasukan Peng-
amanan Presiden (Paspampres), yang ditanam
di kediamannya di Jalan Cendana, Jakarta Pusat,
untuk mengawal secara bergantian. Beberapa
tahun setelah lengser, aksi demonstrasi anti-
Soeharto masih marak, sehingga pengawalan
terhadapnya pun dianggap perlu.
Namun, seiring berjalannya waktu, penga-
walan terhadap The Smiling General semakin
berkurang. Apalagi setelah Presiden Habibie,
WAHYU PUTRO A/ANTARA FOTO
Panglima TNI Jenderal
Moeldoko memeriksa
kesiapan pasukan
Paspampres Grup D di
Markas Paspampres,
Jakarta, Senin (3/3).
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
penerus Soeharto, membubarkan Grup A Pas-
pampres untuk efisiensi organisasi.
Sebagian personel Paspampres dan pasukan
dari Staf Komando Garnisun Komando Daerah
Militer Jaya yang sebelumnya bertugas di Cen-
dana ditarik ke kesatuannya secara bertahap.
Hingga pada 2002 tinggal 10 orang anggota
TNI saja. Belakangan, mereka malah diberi
pilihan untuk tetap mengawal Soeharto atau
ditarik ke kesatuan masing-masing.
Mereka yang ingin tetap di Cendana dita-
wari pensiun dini. Jadi, yang sehari-hari menga-
wal Pak Harto itu sipil, bukan lagi anggota TNI,
kata Sueden saat berbincang dengan majalah
detik, Selasa, 4 Maret lalu.
Kesepuluh pengawal pribadi itu, termasuk
Sueden, mendapat gaji dari keluarga Soeharto,
selain mendapatkan uang pensiun dari TNI
setiap bulannya. Kami jadi pengawal non-bedil
(tanpa senjata), ujar mantan komandan tim
NASIONAL
ENNY NURAHENI/REUTERS
I Gusti Nyoman Sueden (kiri)
mengawal mantan presiden
Soeharto memberikan suara
pada Pemilu 2004.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
pengawal pribadi Soeharto itu.
Apa yang dialami penguasa Orde Baru itu
tak akan terjadi pada mantan presiden dan
mantan wakil presiden (wapres) lainnya.
Sebab, sejak Senin, 3 Maret lalu, Panglima
TNI membentuk Grup D Paspampres untuk
mengamankan para mantan presiden dan
wapres. Mereka yang mendapat pengawalan
adalah para mantan presiden dan wapres yang
masih hidup.
Grup D dengan 287 personel TNI akan
melengkapi tiga grup lain, yakni Grup A untuk
pengamanan presiden dan keluarganya, Grup
B untuk wapres dan keluarganya, serta Grup C
untuk pengamanan tamu negara setingkat ke-
pala negara atau kepala pemerintahan. Dasar
pembentukannya adalah Peraturan Presiden
(PP) Nomor 59 Tahun 2013, yang diterbitkan
Agustus tahun lalu.
Dijelaskan dalam PP tersebut, mantan pre-
siden dan mantan wapres perlu mendapatkan
pengawalan khusus, karena mereka adalah
warga negara yang pernah membuat, menge-
tahui, serta memegang rahasia negara. Bab III
Pasal 13 PP itu mengatur bahwa pengamanan
terhadap para mantan pemimpin negara serta
NASIONAL
Anak-anaknya
tidak termasuk.
Jadi, istrinya
saja.
Mayjen TNI Doni
Monardo
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
keluarganya itu dilakukan secara terbatas, te-
tapi seumur hidup, baik di dalam maupun luar
negeri. Pengamanan akan dilakukan oleh Pang-
lima TNI yang berkoordinasi dengan Kapolri
dan Menteri Luar Negeri.
Di tahap awal, pihak Paspampres akan men-
datangi sejumlah mantan presiden dan wapres
untuk mendapatkan persetujuan. Tahap ber-
ikutnya adalah mensurvei situasi dan kondisi
keamanan di kediaman masing-masing. Bebe-
rapa minggu lagi (pengawalan) bisa dijalankan,
tutur Komandan Paspampres, Mayor Jenderal
TNI Doni Monardo, secara terpisah.
Menurut Doni, tidak semua personel grup
akan dikerahkan untuk mengawal mantan
presiden dan wapres meski jumlah regunya
ditetapkan 30 orang untuk masing-masing
orang. Anak-anaknya tidak termasuk. Jadi, is-
trinya saja, ucapnya.
Kepada majalah detik, Komandan Grup
D Paspampres, Kolonel Infanteri Novi Helmy
Prasetyo, mengatakan sistem pengamanan
Grup D akan berbeda dengan grup lain. Karena
tokoh yang akan dikawal tidak lagi menjabat,
pengamanannya pun akan lebih lunak.
Jumlah personel dan fasilitasnya terbatas.
(Pengawalan) lebih soft, tapi tidak mengurangi
tingkat kewaspadaan dan penjagaan, kata
Novi, yang pernah menjabat Wakil Komandan
Grup C Paspampres.
Namun pengembangan organisasi Paspam-
pres ini dipertanyakan oleh sejumlah kalangan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan, Trimedya
ANDIKA WAHYU/ANTARA
Personel Paspampres
memeriksa warga saat open
house di Istana Negara,
Jakarta, tahun lalu.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
NASIONAL
Panjaitan, menuding pembentukan grup baru
itu bernuansa politis, karena dilakukan menje-
lang pemilihan umum.
Saya curiga ini terkait suhu politik menje-
lang pemilu, bukan untuk keselamatan mantan
presiden atau wapres, tuturnya.
Menurut Trimedya, mantan presiden Megawati
Soekarnoputri tak pernah mengeluhkan adanya
ancaman atas keselamatan dirinya, kecuali saat
pilkada Bali, ia pernah diikuti orang asing sejak
dari pesawat hingga ke kediamannya. Toh, ketua
umum partainya itu selama ini sudah mendapat
pengawalan dari kepolisian.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang
dan Korban Tindak kekerasan (Kontras),
Haris Azhar, juga mempertanyakan in-
dikator pembentukan Grup D Paspam-
pres. Misalnya, apakah terjadi ketegang-
an politik, seperti di sejumlah negara di
Afrika.
Ia pun membandingkannya dengan man-
tan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton yang
sehari-hari hanya dikawal dua orang saja, tapi
sewaktu-waktu bisa berkoordinasi de ngan
jaringan pengamanan lainnya. Daripada besar
tapi tidak efektif, ucap Haris. Bujet besar,
ancamannya nihil, ya sia-sia.
Bekas Panglima TNI yang juga mantan Ko-
mandan Paspampres, Jenderal TNI (Purnawi-
rawan) Endriartono Sutarto, mengakui belum
pernah ada upaya ekstrem untuk membunuh
atau mencederai Presiden RI selama ini, kecuali
di masa Presiden Sukarno. Bung Karno berkali-
kali akan dibunuh dengan ditembak, digranat
segala, katanya.
Namun, kendati minim ancaman, ia menilai
pengawalan terhadap para mantan presiden
dan wapres tetap diperlukan. Meskipun, selama
ini, hal itu sudah berjalan. Itu bentuk penghor-
matan kepada putra-putri terbaik bangsa ini,
ujar peserta Konvensi Calon Presiden Partai
Demokrat itu.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldo-
ko membantah pembentukan Grup D Paspam-
pres terkait dengan pemilu, apalagi berdasarkan
pesanan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
yang akan selesai menjabat. Tidak ada titipan,
tuturnya. M. RIZAL, KUSTIAH, RIVKI | DIMAS
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
Itu bentuk
penghormatan
kepada putra-
putri terbaik
bangsa ini.
Endriartono Sutarto
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW
BLUSUKAN
PRESIDEN
HARUS
TERENCANA
ENDRIARTONO SUTARTO,
PANGLIMA TNI 2002-2006:
MAJALAH DETIK 24 FEBRUARI - 2 MARET 2014 MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW
ETIKA Jakarta ditimpa huru-
hara pada Mei 1998, selaku Komandan
Pasukan Pengamanan Presiden (Pas-
pampres), Endriartono Sutarto mena-
warkan kepada Presiden Soeharto untuk
mendarat di Denpasar, Bali. Tapi usul itu
ditolak. Soeharto berkeras, apa pun kon-
disinya harus mendarat di Jakarta.
Akhirnya Pak Harto mendarat di Halim
subuh, ketika sebagian warga Jakarta masih
tidur, kata Endriartono saat ditemui majalah
detik di kediamannya, kawasan Cijantung,
Selasa pagi, 4 Maret.
Sebetulnya ada kisah lain yang amat mena-
rik dari Endriartono saat mengawal Soeharto
untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi
APEC di Vancouver, Kanada, 1997. Kala itu
sempat mencuat isu ada anggota pasukan
elite TNI yang berurusan dengan petugas ke-
amanan Kanada karena dianggap penyusup.
Karena tak dibekali identitas resmi, si prajurit
penyusup sempat dianggap teroris dengan
ancaman hukuman sangat berat.
Tak ingin nama TNI tercoreng di mata inter-
nasional, Endriartono dengan berbesar hati
bersedia mengambil alih tanggung jawab. Ia
mengakui prajurit itu seolah anggotanya yang
tak disiplin, sehingga bebas dari sangkaan se-
bagai te roris atau kriminal lainnya.
Sayang, Endriartono tak bersedia penjelasan
detail tentang isu itu ditulis karena tak mau
menimbulkan polemik di masyarakat.
INTERVIEW
KECUALI DI MASA BUNG KARNO, TAK ADA RENCANA
MEMBUNUH PRESIDEN.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW
Selama dua jam berbincang, dia mengisahkan
suka-duka menjadi Komandan Paspampres bagi
dua presiden, Soeharto dan B.J. Habibie. Bagaimana
pendapatnya soal pembentukan Grup D Paspam-
pres untuk pengamanan mantan presiden dan
wakil presiden? Berikut ini penjelasannya.
Mengapa perlu ada tim khusus pasukan
pengamanan para mantan presiden dan
wakil presiden?
Sebetulnya pengamanan terhadap mereka
selama ini sudah berjalan, sebagai bentuk
penghargaan dan penghormatan kepada pu-
tra-putri terbaik bangsa ini. Jadi, wajarlah jika
tetap mendapatkan hak-hak khusus, meski
tetap ada perbedaan fasilitas terhadap mereka
yang masih aktif.
Grup C, yang biasa mengawal tamu negara,
biasanya difungsikan juga untuk mengawal
para mantan itu. Nah, sekarang, mungkin
dibentuk grup baru untuk efektivitas dan efisi-
ensi. Kabarnya ada 30 Paspampres yang akan
bertugas. Itu tentu digilir dalam tempo 24 jam,
jadi tidak semua breg 30 orang bertugas.
Bukannya malah tidak efisien karena
Grup C kan hanya bertugas bila ada tamu
negara?
Saya tidak tahu persis apakah memang se-
perti itu atau Grup D sebetulnya juga diambil
dari Grup C manakala tidak ada tamu negara.
Atau memang benar-benar ada rekrutmen
baru untuk Grup D. Karena, pada dasarnya,
Video
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW
meski sesama anggota TNI, untuk menjadi
anggota Paspampres ada hal-hal khusus yang
diajarkan atau dilatihkan yang tidak diterima
anggota pasukan lainnya.
Anda pernah mendengar ada keluhan
dari para mantan presiden atau wapres
terkait pengamanan?
Enggak begitu juga karena dari dulu kan
memang ada pengamanan dari Paspampres.
Cuma, kan kondisinya mungkin seperti bila
ada tamu negara, apalagi lebih dari satu tamu,
seperti dalam perhelatan KTT APEC. Nah,
bagaimana membagi kekuatan yang ada itu
untuk memberikan pengamanan yang konti-
nu. Nah, mungkin untuk menghindari kendala,
dirasa perlu dibentuk grup baru agar tidak
mengganggu tugas dari anggota grup lain.
Juga, yang perlu dipahami, setiap anggota
pasukan selain menjalani tugas rutin juga
harus punya cukup waktu untuk berlatih dan
mengembangkan diri. Minimal berlatih bela
diri dan menembak. Kalau terus-menerus
bertugas di lapangan, ya bagaimana? Padahal
kemampuan teknis semacam itu akan terjaga
bila berlatih dengan cukup.
Grup baru itu mungkin karena ada isu
seseorang pernah nyelonong ke kediaman
Ibu Mega, selain penyadapan di kediaman
Jokowi....
Ah, sadap-menyadap itu kalau konvensional
enggak mungkin dilakukan orang luar. Seka-
rang teknik penyadapan sudah sangat cang-
gih sehingga enggak perlu menaruh alat di
lingkungan obyek yang akan disadap, seperti
dilakukan KPK.
Lagi pula Paspampres itu lebih ke pengaman-
an secara fisik. Kalau misalnya di kediaman
Ibu Mega sampai ditemukan bom atau terjadi
ledakan bom, nah, itu Paspampres salah, keco-
longan. Kalau penyadapan itu kenapa sampai
INTERVIEW INTERVIEW
Untuk menjadi anggota Paspampres, ada hal-
hal khusus yang diajarkan dan tidak diterima
pasukan lain
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW
hari ini tidak diusut, sih? Sampai hari ini, itu
masih perbuatan ilegal. Bukan delik aduan.
Jadi, polisi harus proaktif, apalagi alat sadapnya
yang ditemukan.
Selama menjadi Komandan Paspam-
pres, Anda punya pengalaman khusus?
Saya menjabat Paspampres pada 1997-1998,
jadi di masa peralihan, di saat-saat krusial. Saya
bersyukur karena upaya untuk membunuh
atau mencederai presiden enggak pernah ada.
Ini menunjukkan bangsa kita bukan (bangsa)
yang sadis sehingga, kalau ada perbedaan
pendapat atau ideologi, tak sampai harus
membunuh. Kecuali memang di masa Bung
Karno, yang sampai berkali-kali akan dibunuh
dengan ditembak dan digranat segala.
Karena lama berkuasa dan wibawanya,
orang kan sulit bisa mendekati Pak Har-
to....
Ya, karena waktu itu memang eranya kita
paham bisa disebut otoritarian. Harus mele-
wati prosedur yang sangat ketat untuk bisa
mendekati Pak Harto. Sedangkan di era refor-
masi, posisi presiden tak lagi dianggap sakral
atau keramat. Karena itu, sekarang orang bisa
mencaci maki presiden seenaknya, tanpa eti-
ka. Kalau dulu, zaman Pak Harto, ya mana ada.
Bisa-bisa besoknya hilang, ha-ha-ha....
Benarkah di masa peralihan dari Pak
INTERVIEW INTERVIEW
Menjadi Pembina
Perhimpunan Pencinta Alam
Wanadri.
FOTO: ENDRIARTONOSUTARTO.WEB.ID
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW
Harto ke B.J. Habibie Grup A Paspampres
sempat dilikuidasi?
Itu konteksnya begini... Grup A kan tugas-
nya mengawal presiden. Nah, ketika Pak Ha-
bibie menggantikan Pak Hato, beliau ternyata
memutuskan tetap dikawal oleh Grup B. Jadi,
karena waktu itu tidak ada wakil presiden yang
menggantikan Pak Habibie, Grup A dikembali-
kan ke kesatuannya masing-masing.
Setelah lengser, benarkah Pak Harto
cuma dikawal para pensiunan Paspampres
dan tanpa dilengkapi senjata?
Ha-ha-ha, ya enggaklah, tetap dikasih senjata.
Mau mengamankan gimana kalau cuma bisa
karate atau kungfu, misalnya? Lah, kalau ada
orang jahat bawa pistol jarak 2 meter, masak
dia mau tangkis pakai badannya? Ha-ha-ha.
Apa yang paling berkesan saat meng-
awal Pak Harto?
Itu memang tidak pernah saya bayangkan.
Ketika beliau mulai jadi presiden, kan saya
barangkali masih duduk di bangku SMA. Eh,
berpuluh tahun kemudian saya bisa berdekat-
an mendampingi, mengawal beliau. Tentu ada
nuansa tersendiri, ya.
Nah, saat berada di Kairo, Mesir, di Jakarta
kan terjadi huru-hara. Saya berkomunikasi
dengan Panglima ABRI, Pak Wiranto. Saya
mengusulkan untuk mendaratkan Pak Harto
di Denpasar bila situasi di Jakarta tak kondusif.
Di Bali, kan Pak Bambang Tri memiliki hotel
sehingga bisa istirahat sementara. Pak Wiran-
to setuju. Tapi, ketika saya sampaikan ke Pak
Harto, beliau menolak. Apa pun kejadian di
Jakarta, saya harus mendarat di Jakarta, kata
Pak Harto.
Saya bilang, Sudah menjadi tugas kami
untuk mengamankan Bapak Presiden. Lalu
Pak Harto menukas, Ya, kalau begitu jalankan
kewajibanmu. Tapi saya minta di Jakarta.
Sekarang, orang bisa mencaci maki
presiden seenaknya, tanpa etika. Kalau
di zaman Pak Harto, bisa-bisa besoknya
hilang, ha-ha-ha.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW
Anda akhirnya menuruti?
Setelah saya koordinasikan sesuai situasi
yang berkembang di Jakarta, diputuskan men-
darat malam atau dini hari untuk menghin-
dari kemungkinan terjadi gangguan. Karena,
sebetulnya acara di Kairo belum selesai, jadi
disesuaikanlah lamanya waktu penerbangan
dengan acara di Kairo dan situasi di Jakarta.
Ketika melintas dari Cawang sampai Cendana,
memang masih tampak bekas-bekas pemba-
karan gedung-gedung, pertokoan.
Selain ke Kairo, Anda pernah mengawal
ke negara lain?
Sewaktu akan mengikuti KTT APEC di Van-
couver, Kanada, saya berkoordinasi dengan
komandan pengamanan acara di sana. Karena
kehadiran Pak Harto bagi Kanada dan nega-
ra-negara lain sangat penting, saya diizinkan
membawa anggota pengamanan lebih ba-
nyak dibandingkan kepala negara lain. Cuma,
sebagai negara demokrasi, mereka minta di-
maklumi bila terjadi aksi-aksi unjuk rasa. Sebab
pimpinan mereka pun biasa didemo.
Kabarnya sewaktu di Van couver terjadi
insiden penyusupan?
(Endriartono menjelaskan isu ini tapi tak
bersedia dikutip).
Pak Habibie sempat meninjau kawas-
an Glodok dan mendapat perhatian luas.
INTERVIEW
AGUNG PAMBUDHY/ DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW
Merepotkan tidak?
Waktu itu Glodok kan ikut dibakar dalam
kerusuhan. Tapi sudah menjadi protap (pro-
sedur tetap), setiap presiden akan berkunjung
ke suatu tempat, tentu ada tim yang dikirim
untuk melihat situasi dan merancang pola
pengamanan dan alternatif-alternatifnya bila
terjadi sesuatu. Jadi memang untuk persiapan
dan analisisnya tidak bisa sekejap, dadakan.
Minimal 1 x 24 jam persiapannya.
Jadi presiden tak bisa blusukan seenak-
nya, ya?
Tetap bisa, tapi harus terencana. Enggak
bisa improvisasi. Di zaman Presiden Gus Dur
juga saya kira begitu. Ada jadwal-jadwalnya,
kalau salat Jumat di Baiturrahmah di ling-
kungan Istana, misalnya. Atau ke Jalan Irian.
Cuma, kan yang ditunggu-tunggu banyak
orang komentar terhadap suatu isu yang
beritanya kemudian meledak, ha-ha-ha....
Misalnya menyampaikan Pak Wiranto mau
dipecat (sebagai Menko Polkam), saya juga
mau dipecat, ha-ha-ha.... n DIMAS ADITYO | SUDRAJAT
HASAN ALHABSHY / DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERVIEW
Nama: Endriartono Sutarto
Tempat /Tanggal Lahir:
Purworejo, 29 April 1947
Ayah:
Drs. Sutarto (alm.)
Ibu:
Siti Sumarti Sutarto (alm.)
Istri:
Dra. Andy Widayati
Anak:
Indra Gunawan Sutarto,
Ratri Indrihapsari Sutarto,
M. Adi Prasantyo Sutarto
Pendidikan:
Akabri (Infanteri) 1971
Sekolah Tinggi Hukum Militer
(STHM) Jakarta
Seskoad dan Sesko ABRI
Tugas belajar dan penugasan ke
Mesir dan Arab Saudi (1975), Amerika
Serikat (1977), Selandia Baru (1983)
Malaysia (1984 dan 2000), Irak dan
Iran (1989), Kamboja (1991), Thailand
(1992), Inggris (1995).
Karier:
Komandan Pasukan Pengamanan
Presiden, 1997-1998
Asisten Operasi Kepala Staf Umum
ABRI, 1998-1999
Komandan Sekolah Staf dan Koman-
do TNI, 1999-2000
Wakil Kepala Staf TNI-AD
Kepala Staf TNI-AD, 2000-2002
Panglima TNI, 2002-2006
Aktivitas:
Sejak 2010 hingga sekarang, aktif
sebagai:
Ketua Umum 7 Summits Expedition
Pembina Perhimpunan Pencinta
Alam Wanadri
Pembina Gerakan Indonesia Meng-
ajar
Ketua Tim Analisis dan Advokasi KPK
Anggota Majelis Wali Amanat
Universitas Indonesia
Pembina Yayasan Indonesia Setara,
2011 s.d. sekarang
Komisaris Utama Pertamina,
Desember 2006 s.d. September
2008
Komisaris Utama Bank Pundi,
2011 s.d. sekarang
Bintang dan Tanda Kehormatan
Bintang Mahaputra Adipradana
Bintang Jasa Utama
Satya Lencana Kesetiaan XXIV
Bintang Kehormatan Kelas 1 dari Si-
ngapura, Brunei, Malaysia, Kamboja,
Thailand, Korea Selatan
BIODATA
F
O
T
O
:
E
N
D
R
I
A
R
T
O
N
O
S
U
T
A
R
T
O
.
W
E
B
.
I
D
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
HUKUM HUKUM
SEORANG GURU MENGAJI DIBUI SETELAH
DILAPORKAN SAHABATNYA SENDIRI KE
POLISI. BERAWAL DARI GELANG EMAS
YANG DIPINJAMKAN DAN TAK KUNJUNG
DIKEMBALIKAN.
GELANG TAK KEMBALI,
MALAH DIBUI
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
HUKUM HUKUM
S
UARA celotehan bocah meramaikan
rumah Susanto di Desa Clangap,
RT 03 RW 02, Sonean, Kecamatan
Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, Jumat
siang, 28 Februari lalu. Arjuna, anak kedua Susan-
to, asyik bermain bersama kakaknya, Kresna Setia
Nugroho, dan dua temannya.
Di tengah keasyikan bermain, Arjuna kehaus-
an. Ia pun merajuk meminta minum. Susanto
segera mengambil segelas air putih untuk anak
bungsunya itu. Namun bocah berusia 2 tahun 6
bu lan itu menolak. Tapi, dengan sabar, Susanto
terus membujuknya agar mau meminum air
putih.
Sudah lebih dari dua pekan keinginan Arjuna
mendapatkan air susu ibu tak selalu bisa dipe-
nuhi. Sebabnya, sang ibu, Wintiana, 33 tahun,
ditahan di Kepolisian Resor Pati sejak 14 Fe-
bruari lalu. Guru Taman Pendidikan Al-Quran
itu dibui karena dituduh mencuri oleh teman
dekatnya sendiri.
Alhasil, untuk mendapatkan ASI, Arjuna ter-
paksa diantar bapaknya untuk menyusu kepada
ibunya dua kali sehari. Padahal jarak rumah Su-
santo dengan Polres Pati hampir 30 kilometer.
Pernah, suatu malam pukul 21.00 WIB, Arjuna
terus menangis meminta ASI. Susanto akhirnya
terpaksa membawa Arjuna ke Polres Pati agar
bisa menyusu.
Tapi, sampai sana, saya dimarahi petugas
Susanto memberi minum air
putih untuk anaknya, Arjuna.
Sejak ibunya ditahan, ia sulit
mendapatkan ASI.
INDRA SIAMO/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
HUKUM
karena di luar jam besuk, kata Susanto
dengan wajah kuyu, saat ditemui majalah
detik. Padahal waktu itu dingin sekali. Dan,
saat pulang, anak saya nangis terus sampai
ketiduran, ujar pria berusia 35 tahun yang
bekerja sebagai sopir truk pasir tersebut.
Tidak hanya pekerjaan Susanto yang
terganggu karena harus bolak-balik
mengantarkan anaknya me-
nyusu, kedua putranya juga
rentan penyakit karena
harus menempuh per-
jalanan jauh bersepeda
motor. Susanto juga
mesti memacu sepeda
motornya jika tak ingin
kehabisan waktu jam
besuk tahanan. Terhitung
sejak Sabtu, 1 Maret lalu,
tanpa alasan yang jelas, istrinya
itu malah dipindahkan ke Lembaga
Pemasyarakatan Pati. Anak saya jadi
semakin sulit menyusu, tuturnya.
Susanto mengaku tidak tahu-menahu pangkal
masalah yang menyebabkan istrinya ditahan. Is-
trinya juga tidak pernah bercerita kalau ia pernah
meminjamkan gelang emas yang dibelinya sehar-
ga Rp 11 juta kepada teman dekatnya, Kuwati alias
Wati.
Belakangan, ada yang menggadaikan gelang itu
di kantor Pegadaian Bulumanis, Kecamatan Mar-
goyoso. Dalam surat tanda terima barang, tertera
bahwa gelang emas tersebut digadaikan sejak
6 September 2012 dengan jatuh tempo pada 3
Januari 2013. Gelang milik Wintiana itu digadaikan
seharga Rp 8 juta.
Namun, hingga lewat tenggat, gelang ter-
sebut tak kunjung ditebus dan dikembalikan.
Sedangkan Wati dan suaminya, Sajito, malah
pergi ke Sumatera. Telepon selulernya juga tak
bisa dihubungi. Hal inilah yang mendorong
Wintiana mengambil sejumlah barang rumah
tangga dari rumah Wati.
Nah, masalah semakin ruwet ketika Wati dan
Hingga lewat
tenggat, gelang tersebut
tak kunjung ditebus
dan dikembalikan.
Sedangkan Wati dan
suaminya, Sajito, malah
pergi ke Sumatera.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
HUKUM
suaminya pulang ke Pati
sekitar Juni tahun lalu. Merasa
dirugikan, keduanya melaporkan Wintiana ke
Polres Pati. Wintiana pun ditetapkan sebagai
tersangka kasus pencurian. Wintiana juga me-
laporkan balik Wati ke Kepolisian Sektor Mar-
goyoso dengan tuduhan menggelapkan gelang
emas miliknya.
Menurut Wati, Wintiana mengambil barang-
barang berharga miliknya tanpa seizinnya, se-
hingga memenuhi unsur tindak pidana pencurian.
Sebaliknya, Wintiana mengaku sudah meminta
izin ketua rukun tetangga setempat. Saya sudah
izin RT dan tokoh pemuda, ucapnya saat ditemui
di ruang tahanan.
Maryoso, Ketua RT 03 RW 02, Dukuh Sumber,
Desa Sonean, tempat tinggal Wati, mengakui
Wintiana sudah meminta izin kepadanya untuk
mengambil barang-barang tersebut. Hanya,
ia sempat menasihati Wintiana untuk tidak
mengambil barang tanpa sepengetahuan
pemiliknya. Tapi tersangka tetap mengambil
barang, kata pria berusia 58 tahun itu.
Ia tidak menyangka kejadian itu berbuntut
panjang. Sebab, sepengetahuan Maryoso, hu-
bungan Wati dengan Wintiana sangat dekat. Ia
juga sempat berupaya mendamaikan, tetapi ke-
duanya menolak. Wati menolak dengan alasan
INDRA SIAMO/DETIKCOM
Susanto dan Arjuna saat
membesuk Wintiana di tahanan.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
HUKUM
tidak meminjam gelang, dan Wintiana mau damai
asal gelangnya dikembalikan, ujar Maryoso. Jika
dibutuhkan, saya siap memberi keterangan.
Wati sendiri enggan ditemui wartawan. Saat
majalah detik menyambangi rumahnya, wanita
35 tahun yang bekerja sebagai pengumpul getah
karet itu memilih menghindar. Ia menyelinap ke
rumah mertuanya di samping kiri rumahnya.
Padahal, sebelumnya dia terlihat berbincang
dengan mertuanya itu. Wati mboten enten, niki
wonten perlu menopo? (Wati tidak ada, ini ada
perlu apa)? tutur seseorang di rumahnya.
Sementara itu, Anshori, seorang pria yang
mengaku sebagai pendamping Kuwati, mem-
bantah dugaan penggelapan yang dituduhkan
Wintiana. Menurut dia, tidak ada masalah utang-
piutang di antara keduanya. Pelapor (Wati)
merasa tidak memiliki tanggungan terhadap
tersangka (Wintiana) seperti yang dituduhkan,
ucapnya.
Hingga saat ini, proses penyidikan kasus
tersebut masih berjalan. Kepala Unit Reserse
Kriminal Polsek Margoyoso, Inspektur Satu
Sahlan, mengungkapkan, berdasarkan pe-
nyidikan selama satu bulan, pihaknya sudah
mengantongi beberapa fakta. Dalam waktu
dekat, kami melakukan gelar perkara, kata-
nya. Sahlan belum berani menyebut siapa
yang bersalah dan siapa yang benar dalam
Susanto menunjukkan surat
serah-terima barang dari
Pegadaian.
INDRA SIAMO/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
HUKUM
kasus itu.
Secara terpisah, Kepala Satuan Reskrim Polres
Pati, Ajun Komisaris Fiki Ardiansyah, mengata-
kan, penahanan terhadap Wintiana dilakukan
dengan pertimbangan bahwa tersangka, yang
diancam hukuman di atas 5 tahun
penjara, berdasarkan undang-
undang, bisa ditahan. Saat ini
kasus masih ditangani, baik
di tingkat polsek maupun
polres, tuturnya.
Adapun soal anak Wintiana
yang masih membutuhkan
ASI, Fiki berdalih tidak meng-
halangi, dan malah memberi
kelonggaran.
Kalau mau menyusui, silakan, kami sediakan
ruang khusus.
Ketua Satuan Tugas Perlindungan Anak, Komisi
Perlindungan Anak Indonesia, M. Ihsan, mengata-
kan, dari perspektif perlindungan anak, sang ibu,
yang menjadi tersangka, bisa saja menjadi tahan-
an kota atau tahanan rumah. De ngan jaminan
tidak mengulangi perbuatan, melarikan diri, atau
menghilangkan barang bukti.
Namun, jika penyidik punya alasan tersendiri
untuk melakukan penahanan, semestinya disedi-
akan tempat khusus untuk mengasuh anaknya.
Karena, sebenarnya dia pelaku sekaligus korban
dari kasus hukum yang menimpanya, kata Ihsan.
Dia berhak mendapat perlindungan dan keadil-
an. n M. RIZAL, INDRA SIAMO (PATI) | DIMAS
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
Kepala Satuan Reskrim Polres
Pati, AKP Fiki Ardiansyah
INDRA SIAMO/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KRIMINAL KRIMINAL
ILUSTRASI: EDI WAHYONO
EMPAT ORANG YANG MASIH SATU KELUARGA TEWAS, DIDUGA BUNUH
DIRI DENGAN MENENGGAK RACUN. BENARKAH MEREKA NEKAT
MENGAKHIRI HIDUP HANYA GARA-GARA BERUTANG SEMEN?
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PERJAMUAN TERAKHIR
KELUARGA ANITA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KRIMINAL
S
UARA berisik Linawati, 36 tahun,
muntah-muntah membangunkan
Chandra pada Kamis malam, 27
Februari lalu. Waktu menunjukkan
pukul 23.00 WIB saat Chandra terbangun dari
tidurnya di sofa ruang tamu. Pengusaha toko
bahan bangunan itu kaget menyaksikan kondisi
istrinya tersebut dan Dhani Ricardo, 11 tahun,
anaknya, di dalam kamar.
Linawati, yang wajahnya sudah membiru,
masih berusaha memberi Dhani segelas air
yang masih terlihat serbuk putih di dasarnya.
Panik, Chandra langsung membuang gelas dari
tangan istrinya itu, dan menggendong Dhani.
Linawati sempat menolak ditolong.
Dia bilang, Percuma selamatkan saya,
sudah banyak yang terminum, kata Chandra
menirukan ucapan istrinya itu setelah diperiksa
di Markas Kepolisian Resor Kota Pekalongan,
Senin, 3 Maret lalu.
Chandra membawa Dhani ke rumah Pa-
mungkas Tunggul Nuswanto, 48 tahun, tetang-
ganya yang merupakan seorang dokter umum.
Rumah Pamungkas persis di depan rumah
Chandra di Perumahan Duta Bahagia, Kelurah-
an Kraton Lor, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Dokter bilang anak saya harus segera dimi-
numi susu. Tapi saya cari-cari tidak ada. Terus
dia menyarankan dibawa ke rumah sakit terde-
kat, ujarnya.
Linawati dan Dhani akhirnya dilarikan ke Ru-
ROBBY BERNADI/DETIKCOM
Rumah Chandra dan
Linawati di Perumahan
Duta Bahagia,
Pekalongan.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KRIMINAL
mah Sakit Umum Daerah Kraton, yang berjarak
3 kilometer dari rumahnya. Dokter Pamungkas
turut menemani Chandra. Sayang, setiba di
RSUD Kraton, nyawa Linawati melayang. Ia
meninggal di perjalanan, sementara Dhani
meninggal 5 menit kemudian.
Chandra langsung mengabarkan kejadian ini
kepada ibunda Linawati, Anita Erfanti, 58 tahun.
Saat itu Anita sedang bersama anak ketiganya,
Roy Rudito, 30 tahun, adik Lina-
wati, serta Sasha, pacar Rudito.
Ketiganya berada di Cirebon.
Saya bilang, Lina dan Dhani
kritis di rumah sakit. Saya tidak
bilang keduanya meninggal,
tuturnya.
Anehnya, saat ditelepon,
reaksi mertuanya itu datar saja.
Anita mengatakan, mereka baru akan ke Peka-
longan esok harinya, Jumat, 28 Februari, karena
saat itu sudah kemalaman.
Tapi kabar mengagetkan berikutnya datang
esok harinya. Anita, Rudito, dan Sasha dika-
barkan bunuh diri di Hotel Langensari, Jalan
Siliwangi, Kota Cirebon, Jawa Barat. Anita dan
Rudito tewas, tapi Sasha selamat. Ia sempat
kritis dan di rawat di RS Pelabuhan Cirebon.
Kepala Polresta Pekalongan Ajun Komisaris
Besar Rifki mengatakan, dari hasil olah data
tempat kejadian perkara oleh Polresta Cirebon,
terdapat kesamaan alat bukti dengan yang
ditemukan di Pekalongan. Di Cirebon juga
ditemukan serbuk pembersih porselen, sama
seperti di rumah korban di Pekalongan, ucap
Rifki kepada majalah detik.
Sejauh ini polisi meyakini para korban yang
masih satu keluarga besar itu tewas akibat bu-
nuh diri. Kesimpulan itu didapatkan dari hasil
autopsi yang dilakukan terhadap dua jenazah,
yakni Linawati dan Dhani Ricardo. Kuat dugaan
keduanya meninggal karena bunuh diri. Ada
indikasi keracunan zat tertentu, katanya.
Senada, Kepala Bidang Kedokteran dan
Kesehatan Kepolisian Daerah Jawa Tengah Ko-
misaris Besar Musyafak mengatakan, dari hasil
pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan pada tubuh korban. Seluruh korban
ditemukan dalam kondisi sama. Bibir atas hi-
KRIMINAL
Di Cirebon juga ditemukan
serbuk pembersih porselen,
sama seperti di rumah korban
di Pekalongan.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KRIMINAL
tam kemerahan, dan kaku. Tangan kebiruan. Di
organ dalam ditemukan pelebaran pembuluh
darah pada otak. Tenggorokan berbusa, ujar-
nya.
Menurut Musyafak, jenis racun yang dimi-
num adalah klorin, yang lazim digunakan untuk
bahan pembersih lantai. Zat tersebut ditemu-
kan di lambung para korban.
Menurut Chandra, beberapa jam sebelum
kejadian, Anita bersama Rudito dan Sasha
berkunjung ke rumahnya. Sekitar pukul 19.00
WIB, mereka berangkat ke Rumah Makan
Kardi, daerah Ulujami, Pemalang, untuk makan
malam. Kami makan seafood sambil ngobrol-
ngobrol, Chandra menuturkan.
Setelah makan malam, Anita, Rudito, dan
Sasha pergi ke Cirebon untuk menemui Tomi,
anak pertama Anita yang tinggal di kota itu.
Sedangkan Chandra bersama istri dan anak-
nya pulang ke Pekalongan. Sesampai di rumah,
Chandra tertidur di ruang tamu. Siapa sangka,
makan malam itu menjadi perjamuan terakhir
keluarganya. Ia terbangun ketika Linawati dan
Dhani sedang meregang nyawa.
Saat ditanya apa yang melatarbelakangi istri
dan mertuanya bunuh diri, Chandra mengaku
tidak tahu. Ia hanya menduga istri dan keluar-
ganya memilih bunuh diri karena terlilit utang
ROBBY BERNADI/DETIKCOM
Toko material Anugerah
milik keluarga Anita.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KRIMINAL
usaha material. Saya pernah bantu Rp 200
juta. Tapi saya tidak tahu bagaimana perkem-
bangannya, ucapnya.
Meski Chandra dan Linawati sama-sama
mengelola bisnis toko bahan bangunan, ma-
najemennya terpisah. Linawati menjalankan
bisnis bersama Anita, ibunya. Toko mereka ber-
ada di Jalan KH Mansyur, Pekalongan, semen-
tara Chandra sudah membuka usaha sebelum
mereka menikah. Toko material milik Chandra
terletak di Jalan Kraton, di kota yang sama.
Chandra menengarai masalah keuangan itu
bersumber dari utang kepada distributor se-
men. Toko bahan bangunan milik keluarga istri-
nya itu banyak menyetok semen dari salah satu
distributor. Sayangnya, toko itu sepi pembeli.
Dalam bisnis material, yang jadi urat nadi
adalah semen. Kalau penjualan semen seret,
akan berpengaruh terhadap usaha material,
kata Chandra.
Untuk mengatasi tagihan dari distributor
semen, mereka terpaksa meminjam uang ke
bank. Tapi pinjaman itu ternyata tak mengubah
keadaan. Kondisi inilah yang diduga membuat
keluarga Anita resah. Sebab, mereka harus
berurusan dengan bank sekaligus distributor
semen.
ROBBY BERNADI/DETIKCOM
Barang bukti yang
ditemukan di Pekalongan
dan Cirebon.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 20 - 26 JANUARI 2014 MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
Namun pernyataan berbeda disampai-
kan Miko, pemilik toko di samping toko
Anugerah milik keluarga Anita. Menurut
dia, toko bahan bangunan itu setiap hari
selalu ramai pembeli.
Tomi, anak pertama Anita yang tinggal
di Cirebon, di Polresta Pekalongan me-
ngatakan utang usaha ibunya sekitar Rp
700 juta. Tetapi bukan nilai utang yang
membuat ibu dan adiknya risau. Mere-
ka tertekan karena distributor semen
hampir setiap minggu datang menagih.
Namanya perempuan, ditagih utang
cepat panik, ujarnya.
Nah, untuk memastikan adanya utang-
piutang semen, Polresta Pekalongan pun
memanggil salah satu distributor semen
wilayah Tegal. Polisi juga telah memeriksa
Sasha, yang sempat menenggak racun.
Latar belakang mengapa mereka bunuh
diri sampai saat ini masih diselimuti
misteri. Benarkah hanya karena utang
semen? n DEDEN GUNAWAN, ROBBY BERNADI | DIMAS ROBBY BERNADI/DETIKCOM
Chandra saat memberi
keterangan di Markas
Polresta Pekalongan.
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
SISI LAIN CAPRES
MAJALAH DETIK 10 -16 MARET 2014
MANTRA
SAKTI ALA
HATTA
CALON PRESIDEN YANG AKAN DIUSUNG
PAN, HATTA RAJASA, PUNYA KEGEMARAN
MENDONGENG. DARI KEBIASAAN ITU, IA
SAMPAI MENULIS BUKU TENTANG DONGENG.
A
DA satu kebiasaan yang tak pernah
hilang pada diri Menteri Koordinator
Perekonomian Hatta Rajasa, yakni
mendongeng. Bagi pria kelahiran Pa-
lembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1953,
itu, inspirasi dari sebuah dongeng bisa membuat
dirinya mencapai kesuksesan seperti saat ini.
Ketika saya kecil, sehabis salat dan meng-
aji, ibu saya selalu mendongeng untuk saya.
Temanya selalu soal kebaikan, keberanian, dan
SISI LAIN CAPRES
semangat hidup, kata Hatta saat ditemui
di gedung Bank Mega, Jalan Tendean,
Jakarta Selatan, Rabu, 5 Maret lalu.
Dengan nilai-nilai yang dituturkan sang
ibu lewat dongeng, Hatta kecil mampu me-
metik nilai positif berupa kejujuran, karakter
yang kuat, ketulusan, serta semangat juang
yang tinggi. Nasihat Ibu yang dibungkus
dongeng itu seolah menjadi mantra sakti
bagi saya, ujar kandidat calon presiden
yang akan diusung Partai Amanat Nasional
(PAN) dalam Pemilihan Umum 2014 ini.
Kebiasaan mendongeng untuk mena-
namkan nilai-nilai luhur yang menjadi
kebiasaan ibunya itu ia teruskan hingga
saat ini. Ketika Hatta berkeluarga, ia selalu
meluangkan waktu untuk mendongeng
sebagai sarana mendidik anak-anaknya.
Saat anak-anak masih kecil, setiap ada
waktu luang, kami sekeluarga berkumpul
dan bercerita tentang banyak hal. Saat
itulah saya mendongeng, tuturnya.
Bahkan kebiasaan itu tetap ia lanjutkan
meski anak-anaknya beranjak dewasa,
bahkan kepada yang telah berkeluarga.
Tapi, tentu saja, cerita yang didongeng-
kan Hatta disesuaikan dengan masa
sekarang, meski nilai-nilai utama yang ia
tanamkan tetap mengenai kebaikan, ke-
beranian, kejujuran, dan semangat hidup.
Ketua Umum PAN ini selalu menyelip-
kan dongeng saat berkumpul di tengah
anak-anak, menantu, serta cucunya. Tapi,
agar tak terkesan mendongeng seperti
saat mereka berusia kanak-kanak, besan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini
akan mengajak berbincang mengenai
kegiatan yang sedang dilakukan.
Misalnya, anak-anak mau ke luar ne-
geri dan mengatakan mungkin ada masa-
lah ini, masalah itu, lalu saya sampaikan
begini semestinya, dengan mengambil
contoh sebuah cerita, ucapnya.
Agar tema dongengnya sesuai dengan
zaman, Hatta meluangkan waktu di te-
ngah kesibukannya yang luar biasa untuk
membaca buku. Bukan hanya soal bio-
grafi tokoh yang menginspirasi, tapi juga
soal teknologi, ekonomi, bahkan gaya
hidup. Tak mengherankan jika koleksi bu-
kunya mencapai ribuan dengan berbagai
judul dan tema, baik terbitan dalam mau-
pun luar negeri. Ini karena arti penting
sebuah dongeng tadi, katanya.
Hatta rupanya tak ingin kepiawaiannya
mendongeng hanya ditujukan untuk
keluarganya. Dia berharap dongengnya
bisa dituturkan kepada anak-anak lain
di seluruh Indonesia. Lantaran itu pula,
beberapa waktu lalu Hatta meluncurkan
buku berjudul Hatta Rajasa Bercerita.
Buku itu memang tak ditulisnya sendiri.
Tetapi sebagian merupakan cerita atau
dongeng yang dulu pernah dituturkan
sang ibu kepadanya. Penulisan buku itu
juga didorong oleh rasa prihatinnya lan-
taran tradisi mendongeng yang semakin
pudar. Maka, jangan heran kalau suatu
saat melihat Hatta bertemu dengan
anak-anak, dan langsung mendongeng
di hadapan mereka. Karena saya senang
sekali mendongeng, ujarnya. n ARIF ARIANTO
MAJALAH DETIK 10 -16 MARET 2014
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
PANGERAN
BANTEN
ANTARA
ARTIS,
ISTRI
&
DUGEM
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
P
INTU ruang suite room Flame Bou-
tique KTV & Lounge di Mal Kuning-
an City, Jalan Dr Satrio Kaveling 18,
Kuningan, Jakarta Selatan, tertutup
rapat. Seorang jawara duduk di dekat pintu.
Tidak seorang pun boleh masuk kecuali karya-
wan pengantar pesanan.
Penjagaan ketat seperti ini menjadi rutinitas
setiap Tubagus Chaeri Wardana datang. Pria
yang akrab disapa Wawan itu sedang mengge-
lar pesta pribadi bersama artis. Tiga artis ber-
giliran menemaninya. Mereka adalah Jennifer
Dunn, Catherine Wilson, dan Rebecca Soejati
Reijmen.
Masing-masing artis menemani pria yang
bergelar tubagus alias pangeran dari Banten
itu di hari yang berbeda. Jennifer Dunn dan
Catherine Wilson sempat datang. Saya pernah
lihat di Flame. Mereka (menggelar) party, ung-
kap sumber majalah detik di Flame.
WAWAN SERING MENGGELAR PRIVATE PARTY BERSAMA ARTIS. FLAME,
TEMPAT KARAOKE MILIKNYA, TAK HANYA DIJADIKAN ARENA HIBURAN,
TETAPI JUGA TEMPAT LOBI KEKUASAAN.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Ruang suite room berkapasitas 60 orang. Na-
mun Wawan sengaja memakai ruang itu untuk
2-3 orang saja termasuk dirinya.
Biasanya ia membuka pesta dengan karaoke
lagu klasik sambil memesan lychee martini. Mi-
numan ini berkadar alkohol rendah. Maklum,
Wawan punya masalah dengan asam lambung.
Perutnya sudah tidak tahan dengan minuman
keras berkadar alkohol tinggi.
Pesta pribadi tidak hanya sebatas karaoke.
Rebbeca datang membawa tas besar, tas itu
berisi alat disc jockey. Tetapi, setelah alkohol
bergabung dengan ingar-bingar suara musik
klub malam, tidak ada yang tahu kejadian se-
lanjutnya.
Saya enggak tahu ya situasinya di dalam.
After alcohol, nobody knows, lanjut sumber
majalah detik.
Flame merupakan sarang baru bagi Wawan
untuk menggelar private party bersama artis.
Ia sudah lama memiliki hobi ini. Sebelumnya,
suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rach-
mi Diany itu gemar menyewa tempat karaoke.
Tempat karaoke tersebut adalah Illigals di Jalan
Hayam Wuruk 108, Jakarta Barat, dan XKTV di
Plaza Senayan, Jakarta Pusat.
Ia lantas menjadikan hobinya itu sebagai
bisnis. Tahun 2013, ia mengajak dua temannya,
Oliver Richard William Mambu dan Herdian
Koosnadi, mendirikan Flame Boutique KTV &
Lounge. Pada Juni 2013, tempat hiburan ini res-
mi dibuka.
Wawan menanamkan modal besar untuk
membangun tempat hiburan ini. Flame didesain
Suasana lounge saat pesta
pembukaan Flame Boutique
KTV
ISTIMEWA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
untuk hiburan kelas menengah-atas. Tempat ini
memiliki 27 ruang karaoke, yang terbagi dalam
kelas deluxe, royal deluxe, super-deluxe, VIP, dan
suite. Tarif termurah sewa ruangan adalah Rp
70 ribu per jam dan yang termahal Rp 15 juta
per empat jam.
Pembukaan Flame dilakukan dengan pesta
mewah. Puluhan artis datang atas undang-
an Wawan. Mereka antara lain Raffi Ahmad,
Irwansyah, Aura Kasih, Catherine Wilson, dan
Jennifer Dunn.
Wawan hanya mau bekerja sama dengan
dua sahabat dekatnya, Oliver dan Herdian. Juru
bicara keluarga Ratu Atut Chosiyah, Ahmad
Jajuli Abdillah, menyebutkan Oliver dan Her-
dian merupakan sahabat karib Wawan semasa
SMA di Cimahi, Bandung, Jawa Barat. Namun
Jajuli mengaku tidak mengetahui kedekatan di
antara ketiga sahabat ini.
Blog Forum Komunitas Alumni SMAK BPPK
Bandung angkatan 1983 menyebutkan Oliver
dikenal sebagai artis di angkatannya. Ia biasa
manggung dalam pekan seni. Nama Oliver
cukup populer sebagai anggota Cimahi Gank,
band lokal di Bandung.
Karier Oliver pun cukup moncer. Ia duduk
sebagai Wakil Presiden Bank Danamon pada
tahun 2002. Persahabatannya dengan Wawan
tak putus, Oliver ternyata juga duduk di Komi-
te Tetap Hubungan Kerja Sama Luar Negeri
Kamar Dagang dan Industri Banten. Wawan
sendiri menjabat Ketua Umum Kadin Banten.
Wawan terus mengajak Oliver mengem-
bangkan kekuasaannya di Tangerang Selatan.
Jennifer Dunn dan Rebecca
Reijmen memenuhi panggilan
Komisi Pemberantasan Korupsi.
WAHYU PUTRO /ANTARA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Oliver tercatat sebagai calon anggota direksi
PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan
(PT PITS), yang akan menjadi holding company
BUMD Kota Tangerang Selatan.
Sedangkan Herdian Koosnadi adalah sahabat
dekat Wawan. Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan, Dedi Miing Gumilar, mengaku
mengenal Herdinama panggilan Herdian
Koosnadisebagai orangnya Wawan. Dulu
saya tahunya ketika maju di pilkada Tangsel,
ujarnya.
Kedekatan dengan Wawan menjadi jaminan
karier politik Herdi. Ia kini duduk sebagai calon
legislator PDIP untuk DPR. Herdi duduk di urut-
an nomor satu untuk daerah pemilihan Banten
III (Tangerang Raya).
Wawan membutuhkan sahabat dekatnya
itu untuk mengelola tempat hiburannya. Ia
memanfaatkan Flame sebagai tempat lobi ke-
kuasaan maupun pengembangan bisnis hibur-
annya. Wawan melakukan ekspansi bisnis hi-
buran setelah berkenalan dengan artis melalui
Oliver.
Bukti keseriusan Wawan membangun bisnis
hiburan adalah mendirikan production house
(PH) bersama Raffi Ahmad dan Irwansyah.
Perusahaan ini ia namakan PT Rafirwan. Laun-
ching perusahaan ini dilakukan di Flame.
Hingga kini, PT Rafirwan berhasil membuat
sebuah film, yakni Wanita Tetap Wanita. Bebe-
rapa artis ia rangkul untuk membintangi film
ini, seperti Shireen Sungkar, Zaskia Sungkar,
Revalina S. Temat, Irwansyah, dan Teuku Wis-
nu.
Wawan membujuk Jennifer Dunn, Catherine
Wilson, dan Rebecca Soejati Reijmen sebagai
KPK menyita mobil milik
Wawan
ANDIKA WAHYU / ANTARA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
artis kontrak di rumah produksinya. Jennifer
dan Keketsapaan Catherine Wilsonmenda-
pat pembayaran uang muka berupa mobil.
Jennifer mendapat satu unit mobil Toyota
Vellfire, sedangkan Keket menerima satu unit
mobil Nissan Elgrand. Kini kedua mobil tersebut
disita KPK terkait dengan kasus dugaan tindak
pidana pencucian uang yang menjerat Wawan.
Soal kekuasaan, Wawan mengajak kakaknya,
Ratu Atut Chosiyah, dalam melakukan lobi di
pemerintahan Banten di Flame. Atut sering
menggelar acara di tempat ini. Ia tidak datang
sendirian. Wakil Gubernur Banten Rano Karno,
staf gubernur, dan deputi pemerintahan Banten
sering terlihat melakukan rapat di suite room.
Flame seolah menjadi sarana pas bagi Wa-
wan untuk melakukan lobi politik, menjagal
anggaran APBD Banten, menggelar pesta pri-
badi dengan para selebritas. Ia sudah menjadi
"Bento" dalam lagu Iwan Fals.
Namun Wawan sangat rapi mengatur penam-
pilan di depan keluarganya. Private party hanya
berlangsung sampai pukul 01.00 WIB. Setelah itu
ia pulang.
Ia tak ragu mengajak istri dan dua anaknya,
Tubagus Ghifari Al Chusaeri Wardana dan Ratu
Ghefira Marhamah Wardana, bertandang ke
Flame. Mereka bertandang setelah Idul Fitri 2013.
Saat itu salah satu anaknya merayakan ulang
tahun. Wawan menghadiahinya dengan satu unit
mobil Toyota Vellfire.
Wawan sudah menyampaikan kepada kar-
yawannya agar tidak menyinggung soal kede-
katannya dengan para artis. Ia tidak mau Airin
berang karena mendengar kabar private party
yang ia gelar di suite room. Istri saya orang
bersih, kata Wawan seperti ditirukan sumber
majalah detik.
Tak hanya itu, Wawan juga memberlakukan
Wawan sangat rapi mengatur penampilan
di depan keluarganya. Private party hanya
berlangsung sampai pukul 01.00 WIB. Setelah
itu ia pulang.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
aturan agar tidak menggunakan istilah ladys
companion (LC) untuk pemandu lagu. Ia me-
minta agar perempuan pemandu lagu disebut
sebagai public relations. Wawan benar-benar
cerdik menyembunyikan aib di depan Airin.
Pengacara Wawan, Maqdir Ismail, memban-
tah kliennya menggelar pesta pribadi bersama
artis. Hubungan mereka hanya terkait rumah
produksi Rafirwan saja. Pemberian mobil
kepada Jennifer dan Keket untuk hubungan
profesional saja.
"Terus terang saya enggan membicarakan
hal itu. karena itu bukan persoalan pokok yang
kami hadapi,"
Jennifer dan Keket membantah jika mereka
memiliki hubungan khusus dengan Wawan.
Kedekatan mereka hingga pemberian mobil
hanya sebatas bisnis hiburan saja. Pengakuan
mereka sama dengan Maqdir, mobil pemberi-
an Wawan terkait aktivitas di rumah produksi
Rafirwan.
Sedangkan Juru Bicara Rano Karno, Suti Kar-
no, mengaku tak tahu-menahu mengenai per-
temuan yang melibatkan kakaknya di tempat
hiburan milik Wawan. Namun ia merasa Rano
tak mungkin melakukan pertemuan urusan
pemerintahan di tempat hiburan. n IRWAN NUGROHO,
ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTI, BAHTIAR RIFAI | ARYO BHAWONO
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
Chaterine Wilson menjalani
pemeriksaan di Komisi
Pemberantasan Korupsi.
YUDHI MAHATMA / ANTARA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
SILAT BISNIS
GUBERNUR
JENDERAL
MAU SEKDA KEK, MAU SETAN KEK.
JANGANKAN SEKDA, GUBERNUR
SAJA SAYA YANG NGATUR.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
A
N
T
A
R
A
F
O
T
O
/
M
U
H
A
M
M
A
D
I
Q
B
A
L
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
T
UBAGUS Chaeri Wardana langsung
marah setelah diberi tahu anak buah-
nya, Adi Pradita, tentang anggaran
proyek di sebuah dinas di Pemerintah
Provinsi Banten. Anggaran itu dipecah-pecah
dengan alokasi cukup kecil. Dari Rp 500 juta
hingga Rp 2 miliar.
Adi disebut-sebut merupakan kaki tangan
Wawan di dinas itu. Mendapat laporan, Wa-
wan, yang saat itu sedang menunaikan umrah
di Tanah Suci Mekah, segera menelepon si
kepala dinas yang tidak manut dengan atur-
an-nya.
Adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah
itu mempertanyakan kebijakan pemecahan
anggaran yang dilakukan si kepala dinas. Se-
bab, dengan cara seperti itu, dia akan kesulitan
mengkondisikan anggaran.
Saya memberikan anggaran bukan cuma-
cuma, tapi ada modal, semprot Wawan kepa-
da kepala dinas itu.
Modal yang dia maksud adalah setoran un-
tuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Banten. Di kantor Dewan itu, ada istilah Tim
Samurai, anggota DPRD jaringan Wa wan,
yang mengatur anggaran jumbo untuk dinas
tertentu. Selanjutnya, proyek-proyek di dinas
tertentu itu akan digarap perusahaan Wawan
atau yang terafiliasi dengannya (baca majalah
detik edisi 101 dengan cover Airin, Suami, dan
Tim Samurai).
Mendapat teguran, si kepala dinas beralas-
an anggaran dipecah supaya merata. Dia juga
mengatakan sudah berkonsultasi dengan Sek-
retaris Daerah Muhadi. Tidak disangka, Wawan
makin ketus menanggapinya.
Mau sekda kek, mau setan kek. Jangankan
sekda, gubernur saja saya yang ngatur, ucap
Wawan.
Kata-kata kasar itu membuat shock sang
kepala dinas. Namun ia, yang kini sudah tidak
menjabat, bergeming. Saat itu ia sudah siap
dengan risikonya, termasuk dipecat. Sampai
saat ini saya tidak akan melupakannya, kata-
nya ketika menceritakan kembali peristiwa
tahun 2009 itu kepada majalah detik.
Kuatnya intervensi Wawan di Pemprov Ban-
ten juga dirasakan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Banten, Hudaya Latuconsina. Me-
lalui kaki tangannya yang lain, Dadang Priatna,
Saya memberikan
anggaran bukan
cuma-cuma, tapi
ada modal.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Wawan meminta agar anggaran Dinas Pendi-
dikan dan Kebudayaan diperbesar. Dadang juga
meminta agar proyek-proyek diberikan kepada
perusahaannya. Namun hal itu tidak pernah
dituruti Hudaya.
Suatu hari pada 2012, Dadang mengajak
Hudaya menghadap Wawan. Gara-garanya,
ia menolak rancangan program buku tematik
untuk sekolah dasar. Banyak kesalahan pada
buku itu. Ia pun menjelaskan kepada Wawan,
yang lalu dijawab dengan anggukan kepala.
Tapi, beberapa waktu kemudian, muncul
kabar ia bakal dicopot dari jabatannya. Untung-
nya, nasib buruk itu tidak terjadi. Sebab, Wa-
wan keburu ditangkap Komisi Pemberantasan
Korupsi pada 2 Oktober 2013.
Dia (Wawan) bilang, Huda ini ngelawan,
ujar Hudaya kepada majalah detik.
Gubernur Banten Atut Chosiyah
(kiri) menyalami Wali Kota
Tangsel Airin Rachmi Diany.
ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Wawan, yang terlibat dalam kasus penyuap-
an terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil
Mochtar, mulai disidangkan pada Kamis, 6 Ma-
ret 2014. Kini, KPK menelusuri aset-aset Wa wan
yang terkait dalam tindak pidana pencucian
uang.
Lahir sebagai anak ketiga dari istri pertama
tokoh jawara plus pengusaha Banten, Tubagus
Chasan Sochib, Wawan menghabiskan masa
kecilnya di Buah Batu, Bandung, Jawa Barat.
Keluarga Chasan memang mengungsi ke Ban-
dung akibat situasi politik lokal tahun 1977 di
Serang.
Wawan bersekolah di SD Ciatel, SMP Negeri
5 Bandung, dan SMA Negeri 5 Bandung. Pak
Wawan sempat juga di pesantren, ujar juru
bicara keluarga Atut, Ahmad Jajuli.
Setelah tamat SMA, Wawan terbang ke Aus-
tralia untuk mengambil kuliah bisnis. Tahun
1997, ia menikahi Airin Rachmi Diany, yang kini
menjabat Wali Kota Tangerang Selatan. Saat di-
nikahi, Airin masih kuliah hukum di Universitas
Parahyangan.
Menurut Jajuli, Wawan langsung membangun
bisnis sejak pulang dari kuliahnya di Australia.
Tahun 1990, berdiri PT Bali Pacific Pragama,
perusahaan pertama Wawan.
Imperium bisnisnya membesar. Bali Pacific,
yang berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan,
kini menjadi holding company. Anak perusaha-
an Bali Pacific Pragama di antaranya PT Tri Beta
Pratama, PT Buana Wardhana Utama, PT Citra
Putra Mandiri Internusa, dan PT Radio Bahana
Banten. Airin sendiri tercatat memiliki perusa-
haan besar bernama PT Putra Perdana Jaya.
Selain itu, Wawan membangun jaringan bis-
nis bersama kelompoknya. Mereka bermarkas
di Kompleks Puri Hijau,Serang. Tapi sebagian
Wawan dan Airin berbincang
serius setelah menjalani sidang
perdana.
LAMHOT ARITONANG/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
kantornya tidak jelas alias fiktif. Perusahaan-
perusahaan itu dimiliki oleh kawan bawaan
Wawan dari Bandung. Contohnya Dadang
Priatna, yang merupakan pemilik PT Sumber
Agung dan PT Mikindo Adiguna Pratama. Da-
dang kini juga menjadi tersangka kasus alkes
Tangsel.
Perusahaan Wawan dan kelompoknya ba-
nyak menggarap proyek di Banten, khususnya
di Tangerang Selatan. Namun, pada umumnya,
mereka menguasai empat dinas, yakni kesehat-
an, pendidikan, bina marga, dan pengairan.
Pengendalian proyek-proyek itu semakin
mudah dengan posisi Wawan sebagai Ketua
Kamar Dagang dan Industri Provinsi Banten. Ia
mewarisi jabatan itu dari Chasan Sochib, yang
lengser pada 2006.
Selain mengatur proyek-proyek
di wilayah kekuasaan kakak kan-
dungnya, Wawan ikut meng-
atur rekrutmen pegawai
negeri sipil di Banten.
Bahkan, sumber-sumber majalah detik me-
nyebutkan, Wawan ikut mengatur jabatan
bergengsi di Banten.
Namun sejauh ini Wawan dan Atut baru
sama-sama menjadi tersangka korupsi alat
kesehatan di Banten.
Pengamat politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Gandung Ismanto, menyebut pe-
ran ekonomi-politik Wa wan itu menurun dari
Chasan Sochib. Saat Chasan masih hidup, ia
disebut sebagai shadow state atau peme-
rintahan bayangan bagi Ratu Atut. Setelah
Chasan meninggal tahun 2011, posisinya diisi
Wawan.
Peran di balik layar Wawan yang melebihi
Atut membuat sejumlah elemen di Banten
menyebutnya sebagai Gubernur Jenderal. Dia
menyetir jalannya pemerintahan sekaligus
melakukan ekspansi kekuasaan, kata Gandung
kepada majalah detik.
Sama dengan ayahnya, Wawan mengguna-
kan cara-cara fisik untuk menekan musuh-mu-
suhnya yang dianggap mengganggu. Tanggal
21 September 2013, kantor lembaga swadaya
masyarakat antikorupsi Banten Forpek di Jalan
Gandung Ismanto
BAHTIAR/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Jayadiningrat, Serang, dibakar oleh 50-an jawa-
ra. Diduga, para jawara berpakaian hitam-hitam
itu terkait dengan Wawan. Sebab, sebelumnya,
para aktivis LSM tersebut menggelar demon-
strasi di depan kantor PT Buana Wardhana di
Lontar.
Mereka menilai perusahaan Wawan itu
merugikan negara Rp 6,5 miliar dalam proyek
pembangunan jalan Tanjung Lesung-Sumur. Pe-
nyerangan itu juga didahului dengan peringat-
an balasan. Namun kasus kriminal itu disetop
oleh polisi. Lima pelaku yang menyerahkan diri
dilepaskan dengan alasan kooperatif terhadap
penyidik.
Wawan dan keluarganya juga selalu dikawal
oleh sejumlah jawara. Tidak hanya mengawal
secara melekat, para jawara itu juga dikerahkan
untuk menjaga aset-aset Wawan.
Suami Airin itu juga menguasai ilmu kanu-
ragan. Dia didapuk menjadi Ketua Taekwondo
Banten. Kita orang Banten taraf minimum bisa
silat, ujar Jajuli.
Mengenai bisnis Wawan, Jajuli menilai wajar
saja sebagai pengusaha ia menggarap aneka
proyek di Banten. Bahwa kalau ada dugaan
penyelewengan, itu soal lain, kata Jajuli. n
BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, MONIQUE SHINTAMI, PASTI LIBERTI MAPPAPA,
ARYO BHAWONO | IRWAN NUGROHO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
Para jawara dan massa yang
berasal dari sejumlah elemen
masyarakat Banten melakukan
aksi di depan gedung KPK,
Jakarta.
ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan menebar mobil kepada
koleganya. Mobil dibagikan kepada anggota DPRD Banten,
rekan bisnis, dan artis. KPK telah menyita 46 unit mobil dan
sebuah sepeda motor Harley-Davidson yang diduga dibeli
dengan uang hasil korupsi.
JENNIFER DUNN
12 Februari 2014, KPK
menyita Toyota Vellfire
warna putih bernomor
polisi B-510-JDC dari
rumah Jennifer Dunn.
CATHERINE WILSON
24 Februari 2014, KPK me-
nyita Nissan Elgrand berwar-
na perak metalik bernopol
B-1387-SKB dari rumah kakak
Catherine Wilson.
1 Ketua DPC Partai Golkar Kabupaten Pandeglang Gunawan
10 Februari 2014, KPK menyita Toyota Vellfire dan
Mercedes-Benz dari rumah Gunawan.
2 Anggota DPRD Banten, Media Warman
Media Warman menyerahkan mobil Honda CR-V
bernopol B-710-MED ke KPK.
3 Anggota DPRD Banten, Sony Indra Jaya
12 Februari 2014, KPK menyita satu unit Honda CR-V
milik Sony.
4 Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin
13 Februari 2014
KPK menyita 4 unit mobil, yakni 2 Toyota Vellfire, 1
BMW, dan 1 Mitsubishi Pajero. Aeng membantah.
14 Februari 2014
1 unit mobil Mercedes-Benz bernopol B-4-FIS milik
Aeng disita.
26 Februari 2014
Disita lagi satu mobil Aeng yang disembunyikan di
rumah pegawai PT Bali Pacific Pragama.
5 Anggota Badan Anggaran DPRD Banten,
Tony Fathoni Mukson
16 Februari 2014, menyerahkan mobil pemberian
Wawan ke KPK.
UNTUK ARTIS
UNTUK ANGGOTA DPRD BANTEN
UNTUK REKAN BISNIS DAN PERUSAHAAN
27 Januari 2014
KPK menyita 13 mobil dan 1 motor gede milik Wawan.
Mobil yang disita antara lain Nissan GTR warna putih
B-888-GAW, Lexus B-888-ARD, Land Cruiser B-888-
TCW. Juga sebuah motor Harley-Davidson bernopol
B-2484-NWW. Selain mengangkut mobil mewah, KPK
menyita dua buah Mitsubishi Pajero, BMW, Honda
Freed, 3 Toyota Innova, Toyota Avanza, Ford Fiesta,
dan Toyota Fortuner.
13 Februari 2014
Penyidik menyita Pajero warna putih B-153-LEE dari
rumah karyawan PT Bali Pacific Pragama, Anton,
dan Suzuki APV hitam B-1528-SFX dari kantor PT
Bali Pacific Pragama. Satu unit Mini Cooper B-888-
PZ juga disita dari ruko milik Herdian, rekan Wawan,
di kawasan Bumi Serpong Damai.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
HARTA BERLIMPAH
SAMPAI BALI,
BAHKAN AUSSIE
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
HARTA WAWAN TERSEBAR DI MANA-MANA. ADA TEMPAT KARAOKE DI JAKARTA, TANAH
DI BALI, APARTEMEN DI SINGAPURA, JUGA RUMAH DI AUSTRALIA.
W
A
H
Y
U
P
U
T
R
O
A
/
A
N
T
A
R
A
F
O
T
O
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
S
UASANA temaram menyambut be-
gitu memasuki lobi Flame Boutique
KTV & Lounge. Hanya ada dua sofa
tunggu yang disediakan di tempat
karaoke kelas eksekutif itu. Masuk ke dalam,
suasana remang makin mendominasi dengan
lorong gelap berdinding kaca di kedua sisinya.
Ada 27 kamar dimiliki karaoke yang berlokasi
di lantai 3 Kuningan City Mall, Jakarta, itu. Har-
ga sewanya berbeda-beda, mulai Rp 70 ribu
per jam untuk kamar terkecil hingga Rp 15 juta
untuk suite room.
Suite room berkapasitas 60 orang dilengkapi
dengan dua televisi layar datar berukuran 50
inci serta satu layar untuk proyektor. Gemerlap
lampu gedung-gedung pencakar langit bisa
menjadi latar belakangnya jika tirai yang me-
nutupi kaca dibuka.
Di ruangan ini pula disc jockey bisa tampil
secara khusus dibantu perangkat sistem tata
suara yang canggih. Sering dijadikan tempat
private party, bisik sumber majalah detik.
Tamu yang tidak ingin berkaraoke dapat
menikmati makanan dan minuman di area
lounge, yang berada di bagian teras dengan pe-
mandangan gedung-gedung di kawasan Mega
Kuningan.
Sumber majalah detik menyebutkan tem-
pat hiburan kelas atas itu salah satu bisnis yang
dimiliki Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan,
adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
Wawan kini menjadi terdakwa suap terhadap
Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar se-
besar Rp 1 miliar terkait penanganan sengketa
Sejumlah artis di Flame
ISTIMEWA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
pemilihan kepala daerah Lebak dan Rp
7,5 miliar terkait pilkada Banten. Ia ter-
ancam 15 tahun penjara.
Untuk mendirikan Flame, Wawan
berkongsi dengan Oliver Richard Wil-
liam Mambu dan Herdian Koosnadi.
Oliver dikenal sebagai kawan dekat
Wawan di Bandung. Herdian pun ber-
asal dari Bandung.
Saat ini Herdian memiliki PT Mitra
Karya Rattan, yang bergerak di bidang
properti. Perusahaan ini acap kali me-
menangi sejumlah proyek konstruksi di
Provinsi Banten. Proyek itu di antara-
nya pembangunan gedung perawatan
kelas III Rumah Sakit Rujukan Provinsi
Banten serta penambahan ruang kelas Sekolah
Dasar Negeri Pondok Cabe Ilir 1 dan Pondok
Cabe Ilir 2 Kota Tangerang Selatan.
Nama pria yang menjabat Wakil Ketua II Ka-
mar Dagang dan Industri Kota Tangerang Se-
latan ini juga berkibar di arena politik. Herdian
merupakan calon anggota legislatif nomor urut
satu di daerah pemilihan Banten III dari Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kedekatan
Wawan dengan Herdian juga ditunjukkan
dengan kerja sama mereka di PT Citraputra
Mandiri Internusa.
Dokumen yang didapatkan majalah detik
memperlihatkan Flame Boutique berada dalam
naungan PT Tri Beta Pratama, yang beralamat
di River Park Blok GE.2/9 Sektor 8 Tangerang
dengan penanggung jawab Oliver Mambu.
Oliver Mambu mengajukan izin usaha pada
22 Mei 2013. Jenis usaha yang dimohonkan
adalah karaoke keluarga, ujar Kepala Bidang
Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebu-
dayaan DKI Jakarta, Iwan Saefuddin.
Meski Oliver Mambu berperan sebagai pe-
nanggung jawab, sumber majalah detik me-
nyebutkan, Wawan-lah pemilik saham mayo-
ritas di Flame Boutique. Dalam akta pendirian
perusahaan, suami Wali Kota Tangerang Selat-
an Airin Rachmi Diany itu menguasai 51 persen
saham. Disusul Oliver sebanyak 30 persen dan
sisanya dimiliki Herdian. Tapi sebenarnya uang
Wawan itu 100 persen di Flame. Oliver dan
Herdi itu kamuflase, kata sumber tersebut.
Dia pun menyebutkan masih ada satu pe-
milik saham lagi, bernama Hariyanto. Jika dihi-
Pengacara Wawan, Maqdir
Ismail
RACHMAN HARYANTO/ DETIK FOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
tung, saham Hariyanto mencapai Rp 2 miliar.
Hariyanto kini pemegang kendali operasional
Flame Boutique sehari-hari.
Sementara itu, PT Tri Beta Pratama, masih
menurut sumber yang sama, merupakan salah
satu anak perusahaan PT Bali Pacific Pragama,
milik Wawan. Semua pengeluaran pun harus
sepengetahuan Wawan. Omzet harian dan
mingguan masuk ke PT Bali Pacific lewat acco-
unt PT Tri Beta. Cek atau apa pun harus ada
acc (persetujuan) dia (Wawan), ujar sumber itu.
Hariyanto saat ditemui di Flame Boutique
enggan berkomentar. Dia hanya berjanji mem-
pertemukan majalah detik dengan Oliver
Mambu dan Herdian. Biar Pak Oliver saja yang
kasih pernyataan terkait kepemilikan, ujarnya.
Pengacara Wawan, Maqdir Ismail, menya-
takan tidak tahu tentang kepemilikan Wawan
atas Flame. Sedangkan juru bicara keluarga
Ratu Atut Chosiyah, Ahmad Jajuli, tidak yakin
Wawan mau berbisnis di bidang hiburan ma-
lam. Itu kan dikonotasikan negatif, Pak Wawan
lulusan pesantren, lo, kata Jajuli.
Komisi Pemberantasan Korupsi masih menye-
lidiki apakah tempat karaoke mewah ini terkait
dengan dugaan tindak pidana pencucian uang
atau tidak. Kalau ternyata nanti itu termasuk
harta yang menjadi bagian dari kejahatan, pas-
ti akan kami segel, kata Ketua KPK Abraham
Samad.
Selain karaoke Flame, komisi antirasuah itu
menelusuri aset Wawan di Provinsi Bali. Empat
penyidik terbang ke Bali pada November 2013.
Mereka menyasar sebidang tanah di Jalan Bis-
ma, Subak Semujan, Banjar Ubud, Kecamatan
Ubud, Gianyar.
Lokasinya tidak seberapa jauh dari Ubud Inn
di Jalan Wenara Raya, salah satu jalan besar di
Ubud. Tanah seluas 1,5 hektare itu berada di
kawasan persawahan yang letaknya berada di
bawah Jalan Bisma.
Di setiap sudut bekas area persawahan diberi
patok berwarna merah-putih. Area ini ditum-
buhi rumput dan ilalang, biasanya jadi lokasi
sapi berkumpul mencari makan. Namun ada
juga kawasan lembah yang masih dipenuhi se-
mak serta pohon kelapa. Akses terdekat masuk
ke lokasi tersebut adalah melalui rumah warga
bernama Melanie Templer, warga negara Ing-
gris bersuami orang Bali.
Kalau ternyata
nanti itu
termasuk harta
yang menjadi
bagian dari
kejahatan, pasti
akan kami segel.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Gianyar, Ngakan Putu Darmajati,
menerima permohonan kepemilikan tanah
Wawan pada 22 Februari 2013. BPPT lalu me-
lakukan survei lapangan pada 26 Februari 2013.
Setelah kami cek lapangan tidak ada per-
masalahan, izin prinsipnya kami terbitkan
tanggal 4 maret 2013 dengan nomor 503/009/
BPPT/2013, kata Damarjati.
Dalam izin yang diajukan, tanah seluas 15.350
meter persegi itu akan dipakai Wawan untuk
usaha pariwisata, yaitu hotel kelas melati.
Kepala Subak Semujan, I Wayan Suda Rias-
ta, mengungkapkan tanah tersebut dibeli dari
pemilik tanah bernama Mangku. Namun bu-
kan Wawan sendiri yang datang membeli. Dia
menggunakan empat calo bernama Kadek Ari,
Wayan Yande, Kadek Suartama, dan Ongki.
Jalan yang menuju tanah
Wawan (kiri), lokasi tanah
Wawan di Ubud, Bali (kanan).
HANS HENRICUS B.S ARON / MAJALAH DETIK
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Tanah tersebut dibeli seharga Rp 375 juta per
100 meter persegi atau mencapai Rp 57 miliar.
Sepengetahuan Riasta, rencananya akan diba-
ngun kafe, vila, dan hotel kecil di situ.
Wawan juga sudah membeli lahan sekitar
5.000 meter persegi di sekitar tanahnya yang
akan dipergunakan sebagai jalan akses masuk.
Saya dengar sudah dibayar separuh, kata
Riasta.
Melalui calo, Wawan pun pernah menawar
rumah Melanie untuk membuat jalan ke lokasi
tanahnya. Kami tolak karena ini tanah waris-
an, ujar Melanie kepada majalah detik.
Selain tanah di Ubud, di Pulau Dewata Waw-
an disinyalir mempunyai home stay di kawasan
Pecatu. Wawan, yang pernah berkuliah di Aus-
tralia, pun memiliki apartemen di negeri jiran
Singapura dan rumah di Australia. Menurut
pengacara Wawan, Maqdir Ismail, rumah di
Australia dibeli pada 2010 dengan cara mencicil.
HANS HENRICUS, ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI, MONIQUE, PASTI
LIBERTI MAPPAPA
I Wayan Suda Riasta
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
HANS HENRICUS B.S ARON / MAJALAH DETIK
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
SENIN-KAMIS
AIRIN MENUAI
BADAI
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
A
CHMAD SARBINI, 32 tahun,
kini lebih sering melihat wali kota-
nya, Airin Rachmi Diany, di layar
kaca. Padahal dulu banyak warga
bertemu dengan sosok wali kota cantik ini di
posyandu-posyandu. Termasuk mendatangi
hajatan warganya dan sering bersepeda.
Seharian dulu bisa mendatangi tujuh tempat
(hajatan), ujar warga Rawa Mekar Jaya, Serpong,
Tangerang Selatan, itu kepada majalah detik.
Di televisi, berita tentang Airin pun selalu
sama. Bukan perbaikan Tangsel, melainkan ten-
tang kunjungan Airin ke ruang tahanan Komisi
Pemberantasan Korupsi. Ibu dua anak ini me-
nengok sang suami, Tubagus Chaeri Wardana
alias Wawan, yang menghuni sel tahanan itu
sejak 3 Oktober 2013.
WALI KOTA TANGERANG SELATAN
AIRIN RACHMI DIANY DITUNTUT
MENGUNDURKAN DIRI. WARGA DIAJAK
MEMBOIKOT MEMBAYAR PAJAK. AIRIN
DIANGGAP LUPA MENGURUS TANGSEL.
MUHAMMAD IQBAL / ANTARA FOTO
Wakil Gubernur Banten Rano Karno
(dua kiri) bersama Wali Kota Tangsel
Airin Rachmi Diany (kiri) menyapa
warga usai menghadiri sebuah acara
di Setu, Tangerang Selatan, Banten,
Rabu (23/10/2013).
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Tak hanya mengurus Wawan, Airin juga harus
membagi waktunya untuk menengok kakak
iparnya, Ratu Atut Chosiyah, di Rutan Pondok
Bambu, Jakarta Timur. Gubernur Banten itu
menyusul Wawan menjadi pesakitan di Rutan
Pondok Bambu pada Desember 2013.
Bersama Wawan, Atut ditetapkan sebagai
tersangka suap dalam penanganan perkara
pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi. Sidang
Wawan mulai berjalan. Kakak-adik itu juga
kompak dijerat dalam kasus korupsi pengadaan
alat kesehatan di Banten.
Wawan sendiri juga disangka bertanggung
jawab atas penyelewengan pengadaan alat kese-
hatan di wilayah kerja istrinya. Belakangan, KPK
makin gencar menyita aset-aset Wawan yang
diduga berasal dari hasil pencucian uang.
Tidak ada catatan persis mengenai intensitas
kunjungan Airin ke KPK. Dari pantauan majalah
detik, Airin selalu datang ke gedung KPK seti-
ap Senin dan Kamis. Kabarnya, saat menengok
suami itu, Airin menyerahkan tugas-tugasnya
kepada sang wakil, Benyamin Davnie.
Di luar itu, Airin belakangan juga lebih sering
mewakilkan tugas kepada Benyamin. Jumat, 7
Maret 2014, Airin pergi ke Jakarta tanpa boleh
diketahui agendanya. Setelah itu, Airin tidak kem-
bali ke Tangsel, melainkan beristirahat di rumah-
nya di Jakarta. Beberapa agenda di Bumi Serpong
Damai dan Bintaro diserahkan kepada Benyamin.
Awalnya kegiatan baru Airin ke KPK itu di-
anggap lumrah. Namun lama-lama sejumlah
pihak menilai Airin menjadi tidak fokus dan
kinerjanya terganggu. Ibu dua anak ini terlihat
menomorsatukan keluarga dibanding meng-
urus Tangsel.
Padahal Puteri Pariwisata 1996 ini diharap-
kan serius membangun infrastruktur kota yang
ROSA PANGGABEAN / ANTARA FOTO
Airin Rachmi Diany keluar dari
pintu gerbang tahanan KPK usai
menjenguk suaminya, Tubagus
Chaeri Wardana, Jakarta, Senin
(21/10/2013).
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
baru terbentuk 29 Oktober 2008 itu. Termasuk
mengatasi masalah sosial lainnya, seperti peng-
angguran dan kemiskinan, di Tangsel sesuai
dengan janjinya saat kampanye.
Kondisi di lapangan menunjukkan masih ba-
nyak jalan Tangsel yang terbengkalai. Bahkan
lambannya perbaikan tanggul normalisasi su-
ngai membuat sejumlah wilayah Tangsel tak
terhindar dari banjir.
Kinerja Wali Kota sudah terganggu, kata
Sekretaris Jenderal Jaringan Peduli Tangerang
Selatan (JPTS) Ali Irfani kepada majalah detik.
Perubahan kinerja sehari-hari Airin itu juga
disorot oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Tangsel. Wakil Ketua Komisi I DPRD (bidang
pemerintahan) Tangsel Achmad Fauzi melihat
beberapa bulan ini kinerja Airin tidak efektif.
Ia mencontohkan, Airin tidak hadir dalam rapat
paripurna pembahasan APBD Tangsel tahun 2014.
Padahal rapat itu membahas masalah penting, ter-
masuk penanganan banjir. Diwakilkan ke Wakil Wali
Kota atau Sekda, ujar Achmad kepada majalah
detik.
Hingga kini, Airin belum juga mengumum-
kan jajaran direksi PT Pembangunan Investasi
Tangerang Selatan (PITS). Bahkan nama-nama
calon pemegang holding badan usaha milik
daerah Tangsel itu saja tidak dibuka ke DPRD.
Dewan sudah menyuratinya dua kali, namun
tak berbalas.
Akibat misteriusnya seleksi calon direksi
PITS, pengesahan rancangan peraturan daerah
tentang perubahan penyertaan modal BUMD
Tangsel molor, meski sudah final. Status uang
Rp 88 miliar untuk penyertaan modal itu masih
mengambang.
Saya khawatir uang itu dimasukkan ke
BUMD, lalu dimainkan, ucap Achmad.
Penyidik dari Komisi
Pemberantasan korupsi (KPK)
membawa sejumlah dokumen
usai melakukan penggeledahan
di kantor Dinas Kesehatan Kota
Tangsel, Pamulang, Tangerang
Selatan, Selasa (22/10/2013).
MUHAMMAD IQBAL / ANTARA FOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Kepala Bagian Protokoler dan Humas Pem-
kot Tangsel Didi Rafidi membantah anggapan
bahwa Airin sudah melupakan tugasnya. Kiner-
ja Airin selama ini baik-baik saja meski ditimpa
masalah. Perkara berkunjung ke penjara, itu
hanya dilakukan Airin saat jam istirahat, pukul
12.00-14.00 WIB.
Bu Wali jam kerjanya semenjak dilantik
sampai malam baru pulang, ujar Didi kepada
majalah detik.
Kendati demikian, suara-suara lebih keras kini
mulai muncul di Tangsel. JPTS menyerukan agar
Airin lebih baik mengundurkan diri dari kursinya.
Tak hanya itu, mereka juga membuat seruan
kepada warga Tangsel agar memboikot pajak
apabila Airin tidak segera meletakkan jabatannya.
Menurut Ali, bila Airin terus-menerus absen,
pekerjaannya akan semakin menumpuk. Namun
sesungguhnya ada hal yang lebih prinsip di balik
tuntutan Airin mundur, yakni hilangnya legitimasi
Wali Kota di hadapan warga akibat keterlibatan
suaminya dalam megaskandal di Banten.
Airin dianggap sudah tidak bisa menjadi te-
ladan dan terdepan dalam memerangi korupsi
di wilayahnya sendiri. Bahkan tidak tertutup
kemungkinan Airin akan terseret dalam pusar-
an kasus Wawan.
Dalam kasus pengadaan alat kesehatan Tangsel
tahun anggaran 2012, sangat mustahil Airin tidak
mengetahui permainan Wawan dalam meng-
gangsir proyek itu. Sebab, Airin adalah kuasa
pengguna anggaran Pemerintah Kota Tangsel.
Dalam catatan majalah detik, selama 2012
terdapat dua perusahaan penggarap proyek
alat kesehatan, yakni PT Marbago Duta Persada
dan PT Mikkindo Adiguna Pratama. Kedua pe-
rusahaan itu merupakan bagian dari kelompok
Airin Rachmi Diany menunjukkan
alat scanner e-KTP saat acara
Launching Pelayanan Gratis buat
warga Tangsel di RSUD Tangsel,
Pamulang, Tangerang Selatan,
Minggu (1/9/2014)
MUHAMMAD IQBAL / ANTARA FOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
bisnis Wawan.
Salah satu direktur PT Marbago, Umar Said,
adalah Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah
Partai Golkar Banten dan kaki tangan Ratu
Atut Chosiyah. Sedangkan Komisaris Mikkindo
adalah Dadang Priatna, teman Wawan. Dadang
sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus
pengadaan alat kesehatan bersama Wawan.
Perusahaan itu diketahui juga menggarap
proyek pembangunan trotoar jalan. Tahap per-
tama proyek pembangunan trotoar di sepan-
jang jalan yang menghubungkan Tangerang
dengan Serpong ini senilai Rp 17,8 miliar. Pro-
yek itu menggunakan posko anggaran APBD
Tangsel 2013.
Perusahaan Airin sendiri, PT Putra Perdana
Jaya, mengerjakan proyek rehabilitasi dan nor-
malisasi Kali Ciputat pada 2013. Proyek yang
menghabiskan APBD sebesar Rp 11 miliar itu
belum selesai sampai sekarang. Bahkan sudah
beberapa kali tanggulnya jebol.
Dimintai konfirmasi mengenai masalah ini,
Airin selalu menolak dan irit bicara. Ia hanya
menebar senyum sambil melenggang pergi
setiap kali ditanyai wartawan.
Majalah detik berusaha mewawancarai
Airin pada Jumat, 7 Maret 2014, di kantornya,
yang kini pindah ke Pamulang. Dia menolak
dengan alasan sibuk. Mengenai desakan mun-
dur karena dugaan keterlibatan Airin dalam
kasus Wawan, Didi ia tak ingin berandai-andai.
Desakan dari mana? Masyarakat yang
mana? Persentasenya berapa? tanya Didi.
ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI, MONIQUE SHINTAMI, PASTI LIBERTI MAPPAPA
| IRWAN NUGROHO
Airin Rachmi Diany
menghadiri sidang perdana
suaminya,Tubagus Chaeri
Wardhana alias Wawan.
LAMHOT ARITONANG / DETIK FOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
MAQDIR ISMAIL:
JANGAN SAMPAI
JADI BERBAU
SELINGKUH
IBU AIRIN PUNYA KEWAJIBAN TERHADAP WARGA
TANGERANG, JUGA PUNYA HAK DAN KEWAJIBAN ATAS
KEUTUHAN KELUARGA. INI KAN MESTI ADA KESEIMBANGAN.
MAQDIR ISMAIL:
WAWAN BEBAS
BERI HARTA
KE SIAPA PUN
IBU AIRIN PUNYA KEWAJIBAN TERHADAP
WARGA TANGERANG, JUGA PUNYA HAK DAN
KEWAJIBAN ATAS KEUTUHAN KELUARGA.
INI KAN MESTI ADA KESEIMBANGAN.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
R
A
C
H
M
A
N
/
D
E
T
I
K
F
O
T
O
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
J
ANGAN sampai kasus ini
menjadi berbau perselingkuh-
an yang berurusan dengan
celebrity-celebrity itu.
Itulah kalimat pertama Maqdir Ismail, peng-
acara tersangka suap Rp 1 miliar terhadap Ketua
Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, Tubagus
Chaeri Wardana alias Wawan, ketika ditemui
majalah detik di kantornya di bilangan Men-
teng, Jakarta Pusat.
Wawan, yang diancam hukuman 15 tahun
penjara, memang dikait-kaitkan dengan sejum-
lah artis, antara lain Jennifer Dunn, Catherine
Wilson, Rebecca, dan Reni Yuliana. Empat artis
itu sudah diperiksa Komisi Pemberantasan
Korupsi.
Maqdir geram wawancara sebelumnya deng-
an salah satu stasiun televisi swasta terkait
artis yang disebut-sebut terlibat dalam kasus
dugaan pencucian uang Wawan ternyata untuk
tayangan infotainment.
Berikut ini wawancara Monique Shintami
dari majalah detik dengan Maqdir Ismail di
kantor Maqdir Ismail dan Partners.
Bagaimana hubungan Wawan dengan
arti-artis tersebut?
Sepanjang yang saya tahu sangat sederhana.
Ada di antara mereka yang ditarik untuk men-
jadi bagian dari PH (production house) yang
baru dibangun Pak Wawan. Tapi, dengan ada-
nya kasus ini, semua kegiatan ini terhenti.
Motif pemberian mobil kepada artis-ar-
tis itu apa?
Tujuannya ya membangun kegiatan. Kegiat-
an baru kan enggak gampang mendapatkan
orang. Saya kira bukan hanya untuk kegiatan
seperti ini. Bahkan untuk kegiatan membuat
koran baru, (portal) online baru, pun mem-
butuhkan orang-orang yang sudah memiliki
kualifikasi tertentu. Untuk mendapatkan orang
dengan kualifikasi tertentu itu kan mesti ada
iming-imingnya, mesti diajak sedemikian rupa.
Kita mesti melihat dari sisi itu.
Mobil-mobil itu kan berhubungan de-
ngan harta kekayaan Wawan sehingga
dikenai Pasal Tindak Pidana Pencucian
Uang.
Wawan, yang
diancam hukuman
15 tahun penjara,
memang dikait-
kaitkan dengan
sejumlah artis.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Betul, itu memang harta Pak Wawan, harta
yang dia bebas berikan kepada siapa pun. Ini
kan begini, ini yang harus dilihat secara jernih,
sampai hari ini yang terbukti ada pencucian
uang yang mana? Bahkan sampai hari ini pun
Pak Wawan belum pernah diperiksa untuk
TPPU, belum pernah ditanya mengenai itu, itu
satu.
Yang kedua, seluruh data mengenai aliran
uang Pak Wawan sudah ada di KPK, sudah
mereka sita semua. Tapi kenapa cuma ini yang
dipersoalkan? Enggak ada urusannya dengan
negeri ini.
Apakah Wawan memiliki saham di tem-
pat karaoke Flame, Kuningan City?
Terus terang saya belum berdiskusi secara
baik dengan Pak Wawan mengenai hal itu.
Saya tidak tahu apakah kepemilikan karaoke itu
berkaitan dengan TPPU karena itu melibatkan
banyak orang, yang saya tahu.
Manajemen karaoke dikelola oleh PT Bali
Pacific Pragama milik Wawan?
Saya enggak tahu itu siapa pengelolanya, si-
apa orangnya. Saya terus terang lebih berfokus
pada sangkaan korupsi.
Wawan dan perempuan di
sekitarnya
DETIKFOTO | ANTARA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
Wawan pernah bercerita kerap pergi ke
Flame?
Ya, ke sana kan lumrah saja. Bagaimanapun,
itu bukan kegiatan yang dilarang, kok.
Aset Wawan di Bali apa saja?
Itu ada tanah, dan tanah itu belum diapa-
apain. Tanah kosong saja, yang rencananya di
situ akan dibangun hotel. Saya tidak tahu persis
berapa hektare luasnya.
Di Pecatu ada properti?
Saya enggak tahu persis. Yang saya tahu, itu
tanah sudah dibeli Pak Wawan. Saya enggak
tahu.
Kepemilikan saham di FM Hotel?
Saya enggak tahu juga.
Aset yang di luar negeri?
Setahu saya, itu statusnya masih sama bank,
statusnya belum selesai, kreditnya belum selesai,
begitu juga yang di Singapura. Itu statusnya be-
lum selesai pembayaran, cicilan kreditnya. Saya
enggak tahu, jangan-jangan itu disita oleh bank.
Karena seluruh rekening Pak Wawan kan dibeku-
kan. Padahal apakah pasti uang yang di situ uang
dari tindak kejahatan, kan belum tentu.
Total mobil yang disita 46 dan 1 motor
Harley-Davidson, seberapa banyak yang
menurut Anda terkait dengan kasus TPPU?
Ya, menurut kami, sekarang ini kan enggak
mungkin jelas, ini disita terkait kasus apa. Kalau
mereka bilang ini terkait dengan korupsi peng-
Wawan mengikuti sidang
perdana perkara yang
membelitnya di Pengadilan
Tipikor Jakarta, Kamis (6/3).
LAMHOT ARITONANG/DETIKFOTO
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
adaan apa gitu, selama ini kan selalu dikatakan
pengadaan alat kesehatan 2011-2012. Oke, har-
ta-harta yang misalnya mobil-mobil bagus itu,
Rolls-Royce, Bentley, mobil itu kan bukan baru
dibeli sekarang.
Dia dari beberapa tahun yang lalu sudah pu-
nya, kemudian karena ada mobil baru, ditukar,
jadi uang muka. Itu pun dicicil melalui leasing.
Jadi bagaimana itu disebut pencucian uang?
Ada berapa rekening yang disita?
Puluhan rekening pribadi dan perusahaan,
dan nilainya besar, ada puluhan miliar rupiah
totalnya. Maka itu yang saya katakan, kalau ini
berkaitan dengan korupsi, korupsi yang mana?
Berapa kerugian negara?
Ada yang menuding proyek Wawan me-
ningkat ketika Ratu Atut menjabat sebagai
gubernur?
Ah, enggak juga. Kenapa misalnya di Banten
bisa dia dapatkan proyek itu, karena ini kan
melalui pengadaan. Jadi bukan karena Ibu Atut
sebagai gubernur dia mendapatkan proyek.
Bahkan proyek yang dia dapat di Banten itu dia
dapat sebelum Bu Atut jadi gubernur.
Aset apa saja yang sudah disita oleh KPK?
Yang saya tahu, yang melalui kami secara
langsung, yang saya saksikan itu 4 mobil dan 1
sepeda motor Harley itu, dan tentu saja doku-
men-dokumen, itu yang kami saksikan secara
langsung. Kemudian ada beberapa mobil Pak
Wawan yang lain yang di staf Pak Wawan ka-
rena diminta dibawa ke situ oleh KPK dan ada
yang mereka ambil misalnya dari teman Pak
Wawan.
Properti ada yang sudah disita?
Sepanjang pengetahuan saya belum. Saya
enggak tahu kalau di luar pengetahuan saya.
Properti yang di Singapura lokasinya di
mana?
Saya enggak ingat persis. Karena, menurut
hemat saya, itu tidak begitu penting karena
itu masih terkait dengan bank. Dan itu belum
jadi milik Pak Wawan, itu masih milik bank. Ma-
kanya saya tidak begitu risau, begitu juga deng-
an yang di Australia, satu di Melbourne, satu di
Puluhan rekening
pribadi dan
perusahaan, dan
nilainya besar,
ada puluhan miliar
rupiah totalnya.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENCUCIAN WAWAN UANG
FOKUS
UANG
daerah Perth. Ada apartemen dan ada rumah,
jadi sekali lagi itu belum selesai. Itu yang saya
tahu dari dokumen yang ada.
Apartemen Mediterania?
Enggak tahu itu. Memang ada di Jakarta, juga
apartemen 1 yang disewakan. Cuma, saya enggak
tahu persisnya di mana. Ada juga rumah di Ban-
dung, ada yang digunakan untuk kos-kosan yang
dibeli tahun 1990-an. Saya enggak tahu apakah
mereka mau sita juga karena pencucian uang.
Hubungan Wawan dengan Airin bagai-
mana?
Baik-baik, enggak ada masalah. Mari kita lihat
secara proporsional, Ibu Airin punya kewajiban
terhadap warga Tangerang, juga mempunyai
hak dan kewajiban atas keutuhan keluarga. Ini
kan mesti ada keseimbangan. Sekarang tidak
ada pekerjaan Ibu Airin yang telantar, sementa-
ra dia mengurusi suaminya, kan ada Wakil Wali
Kota.
MONIQUE SHINTAMI
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
Jennifer Dunn setelah diperiksa
KPK pada Jumat (14/2) terkait
mobil Toyota Vellfire putih
pemberian Wawan.
WAHYU PUTRO A/ANTARA
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
F
O
T
O
-
F
O
T
O
:
G
R
A
N
D
Y
O
S
S
e
n
s
u
a
l
P
o
l
e
D
a
n
c
e
B
u
k
a
n
T
a
r
i
a
n
DI LUAR NEGERI TARIAN INI SUDAH
MENJADI OLAHRAGA KOMPETISI. TAPI DI
INDONESIA MASIH SAJA DIANGGAP HANYA
SOAL SENSUALITAS.
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
F
O
T
O
-
F
O
T
O
:
G
R
A
N
D
Y
O
S
S
e
n
s
u
a
l
P
o
l
e
D
a
n
c
e
B
u
k
a
n
T
a
r
i
a
n
DI LUAR NEGERI TARIAN INI SUDAH
MENJADI OLAHRAGA KOMPETISI. TAPI DI
INDONESIA MASIH SAJA DIANGGAP HANYA
SOAL SENSUALITAS.
GAYA HIDUP
DA perempuan berpakaian
minim meliuk-liuk di sebuah
tiang besi. Anda mungkin bakal
berpikir suasana itu berada di kelab
atau bar tempat para pria mencari hiburan.
Eh, tapi tunggu dulu. Anda salah. Peman-
dangan ini bukanlah di klub malam atau bar
seperti perkiraan Anda. Ini ada di sebuah pusat
kebugaran yang ada di Jakarta Selatan.
Sebenarnya, Anda tak salah-salah amat. Ini
memang pole dance atau tari tiang, yang kerap
dipakai pada pertunjukan-pertunjukan striptea-
se di pusat-pusat hiburan malam.
Namun yang ini tentu berbeda. Tidak ada
mata-mata nakal para lelaki yang memelototi
para wanita yang asyik menari dengan tiang,
apalagi sampai memberi tip.
Peminat pole dance di Indonesia, khususnya
di kota-kota besar seperti Jakarta, memang
boleh dibilang semakin banyak. Tak hanya pe-
rempuan, tapi juga mereka para lelaki.
Namun, hingga kini, khususnya di Indonesia,
pole dance masih identik dengan kesan sensual.
Meski begitu, di banyak negara, pole dance su-
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
GAYA HIDUP
dah dianggap seni pertunjukan, bahkan diperlombakan.
Sejumlah sumber menyebutkan, tari tiang mulai
dikenal sekitar 2.000 tahun silam. Cikal-bakalnya dari
mallakhamb, olahraga tradisional bagi kaum pria di
India.
Berbeda dengan kesan pole dance yang sekarang,
mallakhamb justru sangat maskulin. Meski alat yang
digunakan mirip, yakni tiang dan papan berbentuk
bundar.
Para pria akan mengayunkan badan sambil melom-
pat di udara dari ujung tiang ke ujung lainnya. Boleh
dibilang, olahraga ini didominasi unsur ketahanan
dan kekuatan tubuh.
Dari India, olahraga ini lantas berkembang men-
jadi seni pertunjukan kabaret dan sirkus di Cina,
serta menjadi salah satu atraksi paling populer
dan favorit penonton.
Hingga 1920, pole dance sebagai atraksi sirkus ma-
kin populer dan berkembang di beberapa negara,
termasuk Amerika Serikat. Tarian ini bahkan men-
jadi salah satu andalan dalam sirkus keliling.
Baru pada era 1980-an tarian ini ditampilkan di
klub malam. Dan, lambat laun, pole dance malah identik
sebagai tarian striptease yang penarinya tak cuma berbaju
mini, tapi juga telanjang.
GAYA HIDUP GAYA HIDUP
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
GAYA HIDUP GAYA HIDUP
Gerakan tari yang dulunya terkesan menun-
jukkan kekuatan tubuh malah berubah menjadi
erotis. Dan, semakin lama, gerakannya makin
dibuat sensual dan menjadi santapan para
pria.
Tak terima dengan image itu, sejumlah orang
yang peduli mencoba menyelamatkan pole
dance. Mereka ingin mengembalikan pole dan-
ce menjadi salah satu olahraga yang baik untuk
tubuh.
Usaha itu tentu tak mudah, butuh puluhan
tahun hingga akhirnya dalam 20 tahun terakhir
ini pole dance menjelma sebagai salah satu
kompetisi yang cukup populer di dunia.
DIGEMARI SELEB
Banyak orang di Indonesia masih meman-
dang pole dance dengan sebelah mata. Kesan
sensual masih dianggap sangat lekat dengan
tari tiang. Namun tak dapat disangkal peminat-
nya terus bertambah.
Bahkan beberapa selebritas telah menjadikan
pole dance sebagai olahraga sehari-hari, seka-
ligus untuk menjaga bentuk tubuh. Selebritas
itu antara lain Vicky Burky dan penyanyi jazz,
Andien.
Andien rajin berlatih pole dance sejak dua
tahun lalu. Selain bentuk tubuhnya tetap indah,
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014 MAJALAH DETIK 2 - 8 DESEMBER 2013 MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
pelantun lagu Gemintang itu merasakan man-
faat lain.
Dari pole dance, saya bisa merasakan man-
faat semua olah tubuh yang dilakukan. Mulai
kardio, kekuatan otot, sampai fleksibilitas, ujar
gadis berwajah manis ini.
Kalau Andien hanya untuk olahraga dan
menjaga bentuk tubuh, lain lagi dengan Vicky.
Mantan artis yang kini lebih dikenal sebagai in-
struktur aerobik itu malah sampai belajar pole
dance hingga ke luar negeri.
Menurut dia, pole dance adalah olahraga
yang membutuhkan kekuatan tangan, badan,
dan kaki. Banyak orang yang sekali coba sudah
nyerah, tapi tak sedikit juga yang jalan terus,
ujar Vicky.
Sudah hampir dua tahun ini Vicky membuka
studio pole dance di kawasan Kemang, Jakarta
Selatan. Dia berharap, suatu hari akan ada
wakil Indonesia di ajang kompetisi pole dance
internasional.
Sekarang masih banyak orang menganggap
pole dance negatif. Tapi nanti, kalau sudah bisa
mengharumkan nama Indonesia di kompetisi
internasional, pasti anggapan itu luntur, ujar-
nya.
Peminat pole dance kebanyakan dari kalang-
an menengah ke atas. Mengapa? Karena untuk
mengikuti kelas ini dibutuhkan biaya yang tidak
murah.
Di Junko Academy, tempat Vicky mengajar,
tarifnya mencapai Rp 4 juta untuk sekitar 20
kali pertemuan. Hmm... berminat mencoba?
nKEN YUNITA
GAYA HIDUP
WISATA
HOKKAIDO
Legenda Miso Soup
di
INI PENJARA UNTUK PARA TAHANAN KELAS "BERAT" DI JEPANG.
ADA BANYAK KISAH SEDIH DI SANA.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
WISATA
F
O
T
O
-
F
O
T
O
:
T
H
I
N
K
S
T
O
C
K
WISATA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
WISATA
D
IBANDING pulau-pulau lain di
Jepang, Hokkaido memang bisa
dibilang kurang berkembang. Lebih
dari satu dekade lalu, wilayah luas di
ujung utara Jepang ini bahkan disebut sebagai
tanah tak bertuan.
Tapi bukan berarti pulau ini tidak punya daya
tarik untuk wisatawan, lo. Bahkan sejumlah tra-
veler menyebut pulau terbesar kedua di Jepang
ini sebagai pulau terindah. Begitukah?
Tapi saya lebih tertarik pada cerita di balik
pembangunan Pulau Hokkaido yang, konon,
begitu dramatis. Cerita itu saya dapatkan saat
berkunjung ke museum penjara di Kota Abas-
hiri.
Hokkaido mulai berkembang ketika peme-
rintahan Meiji didirikan pada pertengahan
abad ke-19. Karena ancaman invasi Rusia, pe-
merintah merasa perlu membangun Hokkaido
sebagai wilayah pertahanan.
Namun ternyata membangun Hokkaido tak
semudah di pulau-pulau lain di Jepang. Hal itu
karena suhu di Hokkaido sangat dingin, sehing-
ga tidak banyak pekerja yang bersedia bekerja
di pulau ini.
Di Hokkaido memang sangat dingin, jadi
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
WISATA
tidak ada pekerja yang mau datang ke sini, ujar salah satu tour
guide yang menemani saya jalan-jalan di Hokkaido.
Setelah memutar otak, muncullah ide yang saat itu dianggap
cemerlang. Mereka akan menggunakan tenaga para narapidana
yang dipenjara karena melakukan kejahatan berat.
Pemerintah berpendapat cara ini juga dapat menghemat biaya
negara untuk membangun jalan di Hokkaido. Dan, jika mereka
meninggal, biaya pemerintah untuk narapidana akan berkurang.
Terdengar agak kejam, ya.
Para narapidana itu dikirim ke Hokkaido untuk mengembang-
kan pulau, termasuk membangun jalan-jalan dan penjara untuk
mereka sendiri. Hingga kini, penjara hasil karya para tahanan itu
masih bisa dilihat keberadaannya.
Tapi tentu saja penjara itu sudah tidak difungsikan lagi. Ba-
ngunan tua yang didirikan pada 1890 itu kini berubah menjadi
museum yang dibuka untuk umum.
Dari museum ini, wisatawan dapat secara sekilas melakukan
napak tilas tentang bagaimana para narapidana yang mati-mati-
an bekerja dan berjuang hidup di tengah suhu yang superdingin.
Saya tiba di museum tua itu sekitar tengah hari. Suasananya
masih sepi, tidak banyak pengunjung yang datang. Pintu masuk-
nya berupa gerbang besar dari bata merah.
Secangkir amazake panas menyambut kedatangan saya dan
rombongan. Waktunya pas pada saat kaki saya sudah mulai
menggigil kedinginan. Maklum, pada saat musim dingin, suhu
WISATA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
WISATA
di sini bisa mencapai -15 derajat
Celsius.
Ini minuman untuk pengunjung
yang datang pada musim dingin.
Ini minuman selamat datang,
kata Takada Koji, salah satu staf
museum, kepada saya dan rom-
bongan.
Sebagian besar bangunan di kom-
pleks museum ini tidak sepenuhnya asli. Banyak
bagian yang telah melewati masa renovasi aki-
bat kebakaran besar yang melanda pada 1909.
Selain bangunan lama, ada lima rumah penja-
ra tambahan, berbentuk seperti jari-jari tangan,
yang didirikan pada 1912. Bangunan itu masih
digunakan untuk menahan narapidana hingga
1984.
Lima sayap rumah tahanan ini memiliki ka-
pasitas 600 hingga 700 tahanan. Tapi kadang
jumlah narapidana yang dipenjara di sini men-
capai 1.200 orang. Agaknya cukup sesak.
Dari tulisan yang saya baca, sel di penjara ini
terbagi menjadi dua macam, yakni sel tunggal
dan sel bersama. Sel tunggal berukuran 3 meter
persegi, sementara sel bersama berukuran 10
meter persegi.
Tiap sel dilengkapi toilet. Sayangnya, pema-
nas ruangan hanya ada di sekitar koridor. Itu
pun hanya dua. Saya heran bagaimana para ta-
hanan pada masa itu bertahan selama musim
dingin.
Padahal mereka tak hanya ditahan di situ, tapi
juga harus bekerja keras membangun penjara
dan Jalan Chuo-Doro, yang menghubungkan
WISATA
D
I
N
A
K
U
S
U
M
A
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
WISATA
Abashiri dengan Central Hokkaido.
Tak aneh jika banyak narapidana yang me-
ninggal saat bekerja. Selain karena faktor suhu
Hokkaido yang sangat dingin, mereka bertum-
bangan lantaran pola makan, nutrisi, dan waktu
istirahat yang sama sekali tak memadai.
Para narapidana itu bekerja tanpa bantuan
mesin. Selama berada di lokasi proyek, mereka
dirantai berpasangan. Tentu saja ini bertujuan
mencegah para narapidana melarikan diri.
MISO SOUP AMPUH
Kenyataan berat tinggal di penjara Abashiri
tentu dikeluhkan para narapidana saat itu. Tak
mengherankan jika banyak tahanan mencoba
kabur atau melarikan diri.
Tak sedikit dari mereka yang berhasil keluar
dari sel yang terbuat dari beton dan batu bata
tebal itu. Salah satu cara kabur paling fenome-
nal dilakukan oleh Yoshie Shiratori.
Dia sampai dikenal sebagai Prison Break
Magician of the Showa Era. Dia berhasil lolos
dari penjara pada 1944 dengan menggunakan
miso soup. Saya langsung tertarik mendengar-
kan ceritanya.
Bagaimana Shiratori kabur dengan miso
soup? Ternyata proses kabur legenda itu butuh
waktu panjang. Setiap hari dia tidak menyan-
tap miso soup jatahnya. Dia memakainya untuk
mengguyur borgol dan engsel jendela sel.
Miso soup mengandung garam, yang bisa me-
nyebabkan karat pada besi. Jika besi berkarat,
lama-lama akan keropos dan akhirnya pecah.
Tapi Shiratori akhirnya ditangkap kembali.
Kisah Shiratori ini dinovelkan pada 1983 dan
pernah diadopsi menjadi film produksi stasiun
televisi NHK. n TRAVELER: DINA KUSUMA | KEN YUNITA
WISATA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
D
I
N
A
K
U
S
U
M
A
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PENGGEMAR STEAK WAJIB
MENCOBA RESTORAN YANG
SATU INI. JADI PRIMADONA
KARENA RASA STEAK-
NYA GURIH-EMPUK TAPI
HARGANYA MIRING.
EMPUK-EMPUK
STEAK WAGYU
FOTO-FOTO : RENGGA SANCAYA| DETIKFOTO
KULINER
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KULINER
ANGAN telat datang,
ya. Soalnya, aku udah
pesan meja. Kalau telat,
nanti bisa-bisa harus
antre. Begitu pesan
pendek yang dikirimkan seorang teman saya.
Malam itu, kami berniat makan malam di
salah satu restoran steak terkenal di Jakarta,
Holycow. Dari beberapa gerai yang ada, kami
memilih yang terdekat dari kantor, Jalan
Senopati.
Dan benar saja. Saat saya tiba sekitar pukul
17.30 WIB, restoran yang menempati salah
satu dari jajaran ruko-ruko itu memang terlihat
ramai. Hanya ada beberapa meja yang kosong.
Interior Holycow di sini didominasi warna
merah. Meski kursi makannya hanya plastik,
tempat makan ini terlihat cukup cozy dan
J
KULINER
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
menyenangkan.
Di salah satu temboknya terdapat gambar
sapi dengan nama-nama bagian dagingnya. Ada
juga tembok dengan hiasan lukisan bertema
Holycow.
Restoran dengan menu andalan aneka steak
itu tak buka seharian. Resto ini mulai beroperasi
pada pukul 17.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
Katanya, belum buka saja, pengunjung sudah
antre di depan pintu.
Sejak muncul pada 2010, Holycow memang
seakan menyedot pencinta steak. Apalagi
Holycow menawarkan steak wagyu dengan
harga miring tapi tetap berkualitas.
Ya, tak aneh jika restoran yang didirikan oleh
chef At ini langsung jadi primadona. Bisa
makan wagyu dengan harga yang lumayan
murah, siapa yang enggak mau, ujar Trias,
salah satu pengunjung.
Dari buku menu, harga steak di sini memang
lumayan miring. Menu wagyu beef dihargai
mulai Rp 87 ribu untuk Wagyu Bolar Blade
hingga Rp 260 ribu untuk Wagyu Sirloin.
Sejak muncul pada 2010,
Holycow memang seakan
menyedot pencinta steak.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KULINER
Ada juga menu US Certied Angus Beef.
Pilihannya, US Sirloin (Rp 99 ribu), US Rib
Eye (Rp 103), dan US Tenderloin (Rp 131 ribu).
Australian Prime Beef juga bisa jadi pilihan.
Harganya mulai Rp 84 ribu hingga Rp 128 ribu.
Steak di sini rata-rata seberat 200 gram.
Hmm, karena ingin merasakan masing-
masing daging, saya dan teman-teman
sengaja memesan steak yang berbeda-beda.
Saya memilih US Rib Eye seharga Rp 103 ribu.
Dimasak well done.
Untuk sausnya, saya memilih mushroom. Kata
mas-mas yang melayani saya, saus mushroom
paling direkomendasikan dan paling banyak
disukai pengunjung. Sedangkan sayurnya saya
memilih buncis.
Dua teman saya memesan Wagyu Petite
Tender seharga Rp 98 ribu dengan saus black
pepper serta sayur bayam dan Buddys Special
(Rp 84 ribu). Setiap menu steak sudah termasuk
kentang goreng atau kentang tumbuk.
Tak lama, pesanan kami tiba di meja. Meski
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KULINER
tak disajikan di atas hotplate, dagingnya masih
terlihat sangat panas dengan asap mengepul.
Tampilannya sungguh cantik seperti steak ala
hotel.
Ketika pisau saya mengiris daging tipis di
piring, saya langsung tahu rib eye ini lembut
meski seratnya lumayan terasa. Dan saya tak
perlu khawatir akan kesulitan mengunyahnya.
Saya lalu menyiram sebagian steak dengan
saus mushroom. Dan ternyata perpaduan
daging sapi yang lembut dan gurihnya jamur
benar-benar enak. Pantas saja saus ini jadi yang
paling favorit.
Saya juga sempat mencicipi Wagyu Petite
Tender pesanan teman saya. Daging steak-nya
tidak pipih, tapi tebal. Meski tebal, teksturnya
jauh lebih lembut daripada steak pesanan saya.
KULINER
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KULINER
Enak!
Buddys Special tak kalah enak. Daging sapi
bagian pangkal paha ini terasa sangat lembut
dan gurih. Lebih gurih daripada US Rib Eye
pesanan saya. Kalau boleh jujur, ini yang paling
saya suka.
Restoran ini juga menyediakan Kobe Beef
seharga Rp 550 ribu. Untuk menu yang satu
ini, dagingnya diimpor langsung dari Jepang.
Sedangkan daging lainnya diimpor dari
Australia.
Untuk minuman, agaknya tak ada yang terlalu
spesial di Holycow. Hanya ada es teh (rell),
teh panas (rell), air mineral, dan soft drink.
Tapi, tenang, ada menu dessert yang manis
untuk menutup makan malam yang lezat kali
ini: tiramisu dan es krim. Ah, nikmat!
nKEN YUNI TA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
MAJALAH DETIK 10 -16 MARET 2014
SELINGAN
Tan Malaka adalah salah satu tokoh re-
volusi yang pernah dimiliki bangsa ini.
Dia tidak berkompromi dengan penja-
jah, sehingga membuatnya harus hidup
nomaden guna menghindari perburuan.
Mohammad Yamin menyebut Tan Ma-
laka sebagai Bapak Republik Indonesia.
Dan Presiden Sukarno menganugerah-
kan gelar Pahlawan Nasional pada 1963.
Tapi, sejauh ini, masih ada pihak-pihak
yang alergi dan berprasangka terhadap-
nya hanya karena berhaluan kiri. Pada-
hal kiri tak identik dengan komunis.
MEMUPUS
ALERGI
KIRI
HARRY POEZE:
TAN MALAKA
SETARA CHE
GUEVARA
JEJAK
PERJUANGAN
TAN MALAKA
TAN MALAKA,
ISLAM, KOMUNIS, DAN GENG
MOTOR
ANAK MUDA TERPIKAT
TAN MALAKA
KARYA-KARYA
SANG GURU
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
TAN MALAKA,
ISLAM, KOMUNIS,
DAN GENG MOTOR
S E L I N GA N
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
G
E
T
T
Y
I
M
A
G
E
S
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TENGAH MENGKAJI UNTUK MEMASUKKAN
NAMA TAN MALAKA DALAM BUKU SEJARAH KURIKULUM 2014.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
S
ATU tiang dua papan nama. Begitu-
lah yang tampak pada salah satu gang
di daerah Rawajati Timur, sekitar 300
meter di belakang Mal Kalibata, Jakar-
ta Selatan. Di bagian atas pada lembaran seng
yang sudah berkarat samar-sama tertulis Gg
Malaka II, batas RT 006 RT 007, sedangkan
di bawahnya tertulis Gg Tan Malaka II dengan
dasar warna hijau yang masih kinclong.
Nama baru itu baru sekitar enam tahun di-
pasang, kata seorang pedagang buah-buahan
yang mengaku bernama Haji Maruf, 59 tahun.
Ia merujuk pada tulisan Gg Tan Malaka sebagai
nama baru.
Tapi Nainun, 63 tahun, Ketua RT 01 RW 02,
yang tinggal di Gang Tan Malaka I, menyebut-
SUDRAJAT/DETIKCOM
Gang Tan Malaka di
Kelurahan Rawajati.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
kan gang tersebut aslinya memang bernama
Tan Malaka. Hanya, semasa Orde Baru, kata
Tan sengaja dihapus. Namanya dibalikin jadi
Tan Malaka sewaktu Pak Hakim jadi Lurah Ra-
wajati, kata Nainun, yang mengaku lahir dan
besar di daerah itu sejak 1951.
Ketika ditanya siapa gerangan sosok Tan
Malaka yang diabadikan jadi nama gang, dia
maupun Maruf cuma menggeleng. Gak pa-
ham bener dah. Ada yang bilang orang hebat,
ada yang bilang dia komunis di kampung sini,
ujar Nainun.
Merujuk buku Dari Penjara ke Penjara II
terbitan Teplok Press, Juli 2000, Ibrahim Datuk
Tan Malaka menyatakan dirinya pernah tinggal
di Desa Rawajati pada 1942 hingga 1943. Di
sana ia menyewa gubuk bambu seluas 15 meter
persegi untuk menulis buku Madilog, yang bia-
sa dilakukan dari pukul enam pagi hingga pukul
12 siang.
Sejarawan Belanda, Harry Albert Poeze,
mengatakan Madilog (Materialisme, Dialektika,
dan Logika) merangkum pemikiran Tan dari
hasil bacaan selama pengembaraan di Belanda,
Cina, hingga Singapura. Karena itu, di buku
tersebut tak mencantumkan sumber rujukan.
Tulisan itu merupakan karya orisinal Tan, ujar
lelaki kelahiran Loppersum, 20 Oktober 1947,
itu.
Semasa Orde Baru, bukan cuma buku-buku
karya Tan Malaka yang tak bisa ditemukan.
Buku-buku karya Poeze tentang Tan Malaka
yang diterbitkan Grafiti Press pun dilarang
beredar oleh Kejaksaan Agung. Bahkan di Ge-
SUDRAJAT/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
doeng Djoeang 45, Cikini, pun tidak ada foto
Tan Malaka. Fotonya baru dipasang ketika ada
peluncuran buku Poeze.
Ini saya kira kebodohan rezim Orba. Pokok-
nya, asal kiri tidak boleh. Asal ada kata komunis
atau kiri, pasti dilarang, ujar sejarawan dari
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi
Warman Adam.
Menurut Asvi, Tan Malaka, yang lahir di
Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada
1896 memang pernah menjadi Ketua Partai
Komunis Indonesia. Tapi dia menolak rencana
PKI memberontak pada 1926-1927. Juga meno-
lak pemberontakan PKI di Madiun oleh Musso
pada 1948.
Sebagai pengurus partai komunis untuk
kawasan Asia-Pasifik, Tan tegas menentang
kebijakan Moskow menyepelekan Pan Islamis-
me. Sebab, baginya, Islam justru satu ideologi
dalam melawan imperialisme. Karena itu, Tan
akhirnya keluar dari partai komunis dan men-
dirikan partai sendiri di Bangkok, PARI (Partai
Rakyat Indonesia).
Dari situ terlihat bahwa Tan Malaka bukan
anti-Islam, tapi justru ingin mengajak kalangan
Islam bersama-sama melawan imperialisme,
ujar Asvi.
Sejak 1924, Tan menyampaikan gagasannya
lewat buku, Naar de Republik atau Pergulatan
Menuju Republik. Karyanya itu diterima dan
dibaca oleh founding fathers, seperti Sukarno
dan Hatta.
Saat masih bergerilya, Tan juga menulis Ger-
polek (Gerilya Politik dan Ekonomi). Asvi me-
ngutip pendapat Jenderal A.H. Nasution, yang
Asvi Warman Adam
BILLY / MYTRANS
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
menilai buku ini adalah salah satu pemikiran
militer pertama yang ada di Indonesia. Buku itu
sangat strategis, bagaimana taktik menghadapi
musuh dalam bidang politik dan ekonomi pada
masa perang.
Ihwal keislaman Tan Malaka, keponakannya,
Zulfikar Kamarudin, menyatakan Tan khatam
dan hafal Al-Quran karena sejak kecil belajar
mengaji di surau. Nenek-nenek kami semasa
masih hidup suka menceritakan soal Pak Tan
sebagai anggota keluarga muslim tulen. Dia ha-
fal ayat-ayat Al-Quran, mungkin lebih tahu Al-
Quran daripada orang-orang FPI, kata Zulfikar
saat ditemui di rumahnya di Cilandak, Jakarta
Selatan, pertengahan Februari lalu.
Di Semarang, ia melanjutkan, atas izin Tjok-
roaminoto, Tan Malaka, yang pernah menjadi
guru, mendirikan sekolah-sekolah Syarikat Is-
lam.
Baik Asvi maupun Zulfikar amat menyayang-
kan aksi sekelompok orang di Surabaya dan Se-
marang yang pada awal Februari lalu menolak
dan melarang diskusi buku Tan Malaka, Gerak-
an Kiri, dan Revolusi Indonesia jilid keempat
karya Poeze. Mereka masih menganggap Tan
Malaka sebagai tokoh komunis.
Padahal di buku yang diterbitkan Yayasan
Obor Indonesia ini isinya menceritakan hari-
hari terakhir Tan Malaka. Dari penelusuran Po-
eze, dipastikan Tan Malaka tewas dan dikubur
di Dusun Tunggul, Desa Selopanggung, kaki
Gunung Wilis. Pelakunya adalah Suradi Teke-
bek atas perintah Letnan Dua Soekotjo dari
Dia hafal ayat-ayat Al-Quran, mungkin lebih
tahu Al-Quran daripada orang-orang FPI.
Zulfikar Kamarudin
BILLY / MYTRANS
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
Batalion Sikatan, Divisi Brawijaya. Soekotjo,
yang pernah menjadi Wali Kota Surabaya dan
terakhir berpangkat brigadir jenderal, mening-
gal pada 1980-an.
lll
Karena fakta-fakta seperti dibeberkan Asvi,
Zulfikar, maupun Poeze lewat buku-bukunya
tak masuk dalam silabus pelajaran sejarah di
sekolah, umumnya para pelajar tak mengenal
sosok Tan Malaka. Bahkan Hari, guru sejarah di
sebuah SMA di Tebet, Jakarta Selatan, terlihat
gugup saat ditanya tentang sosok Tan.
Ia tak berani memperkenalkan kisah Tan ka-
rena memang belum ada silabusnya dari peme-
rintah. Tapi dia mengaku tak pernah melarang
muridnya membaca buku atau mendapatkan
informasi dari sumber lain tentang tokoh itu.
Sekarang kan informasi bertebaran dengan
gratis di Internet. Silakan saja, kata lulusan Fakul-
tas Pendidikan Universitas Negeri Jakarta itu.
Beberapa murid di sekolah tempat Hari
mengajar rata-rata menggelengkan kepala saat
ditanya apakah mereka mengenal nama Tan
Malaka. Secara berseloroh, di antara mereka
ada yang mengira Tan sebagai nama raja Mela-
yu atau samaran sebuah geng motor di Jakarta.
Siapa itu, Bang? Pejabat Kerajaan Melayu,
ya? ucap Ronald ditingkahi tawa beberapa
rekannya. Oh, itu nama samaran pemimpin
geng motor kali, ya, timpal Vicky, siswa yang
mengaku tinggal di Perdatam, Kalibata.
Kepala Humas Kementerian Pendidikan Na-
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
sional Profesor Ibnu Hamad, MSi, menyatakan
nama Tan Malaka telah masuk dalam pertim-
bangan tim penyusun buku sejarah kurikulum
2014, yang rencananya terbit Juli mendatang.
Namun ia belum bisa memastikan apakah akan
masuk silabus pelajaran sejarah sejak SMP atau
SMA. Saya masih harus mengecek dulu ke tim
penyusun, ujarnya.
Ia pribadi cukup senang karena masyarakat
sudah banyak yang mengetahui kontribusi
Tan Malaka dalam perjuangan bangsa menuju
kemerdekaan. Nama-nama tokoh lain, seperti
Usman dan Harun, yang bakal diabadikan se-
bagai nama kapal perang RI pun sedang diper-
timbangkan untuk masuk dalam buku sejarah
di sekolah.
Jadi tidak benar kalau kami dianggap punya
trauma sejarah yang dilandasi peristiwa politik
apa pun untuk menuliskan sejarah seseorang,
kata Ibnu. ARIF ARIANTO | BAHTIAR RIFAI | SUDRAJAT
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
R. REKOTOMO/ANTARA
Harry Poeze dalam diskusi
buku karyanya, Tan Malaka,
Gerakan Kiri, dan Revolusi
Indonesia, di Universitas
Diponegoro, Semarang, 17
Februari lalu,
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N S E L I N GA N
ANAK MUDA TERPIKAT
BUKU DAN KAUS BERGAMBAR TAN MALAKA BANYAK DIJUAL
SECARA ONLINE. PEMBELINYA AKTIVIS MAHASISWA DAN LSM.
TAN MALAKA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
DOK. PRIBADI
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
B
AGI Anis Fuadi, 43 tahun, komunikasi
simbolis, misalnya pemeo Katakan
dengan Bunga, sepertinya sudah
usang. Sebagai gantinya, foto dan
kutipan pernyataan bernas dari para tokoh se-
jarah dianggap lebih mengena. Khususnya bagi
para aktivis mahasiswa maupun LSM.
Karena itu, sejak tiga tahun lalu, dari kediam-
annya di Cibinong, Bogor, ia menekuni usaha
kaus bergambar tokoh, seperti Tan Malaka.
Revolusi timbul dengan sendirinya sebagai
hasil dari berbagai keadaan, begitu bu-
nyi kutipan pada kaus hitam dan merah
marun produksinya. Kutipan itu diambil
dari buku Aksi Massa yang ditulis Tan Malaka
pada 1926.
Selain mengoleksi beberapa buku tentang
Tan Malaka, dia merintis usaha kaus tersebut
juga karena hafal beberapa kutipan kalimat
pernyataan tokoh revolusioner yang jejaknya
beredar di 12 negara itu. Pencantuman kutip-
an kalimat itu untuk menambah ruh dari kaus,
sekaligus memperkenalkan lebih detail tentang
Tan Malaka, ujar lulusan Hubungan Internasio-
nal Universitas Padjadjaran, Bandung.
Kaus bergambar Tan Malaka itu dibuat untuk
melengkapi kaus bergambar tokoh-tokoh dunia
lainnya, seperti Karl Marx, Che Guevara, Mao
Tse Tung, dan Hugo Chavez. Juga ada kaus ber-
gambar Bung Karno dan Soeharto. Tapi, yang
Pak Harto, bukan seperti yang banyak beredar
di truk-truk, Piye Kabare itu. Saya buat yang
lebih netral, seperti The Smiling General, kata
Anis.
Semua kaus produksinya menggunakan bah-
an dasar katun, sablon karet, dan jahitan rantai.
Tak mengherankan bila harga jualnya cukup
mahal, Rp 90-120 ribu. Mungkin agak mahal,
tapi ini produksi terbatas. Satu desain maksimal
DOK. RIBADI
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
cuma saya buatkan 40 potong, kata Anis.
Rata-rata penjualan kaus Tan Malaka dan
tokoh kiri, seperti Che, Chavez, atau Mao
dilakukan secara online. Langkah ini ditempuh
karena lebih aman dari kemungkinan hal-hal
yang tak diinginkan.
Kalau buka outlet, bisa repot kalau aktivis
ormas tertentu melakukan razia, ujar Lia, Cus-
tomer Service Kaos Premium Superhero, yang
berlokasi di Kulon Progo, Yogyakarta.
Selain para aktivis mahasiswa dan LSM,
pembeli kaus semacam itu, menurut Lia dan
Anis, adalah warta wan. Irfan dan M. Wahidin,
mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Jakarta, mengaku
pernah beberapa kali membeli kaus Tan Malaka
secara online.
Jujur, pertama sih cuma ikut-ikut senior di
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Tapi, sete-
lah baca buku-bukunya, rasanya keren pakai
kaus Tan Malaka, ujar Wahidin. Ia mengenakan
kaus dengan tulisan Teranglah sudah bahwa
tongkat karet dan pistol tak akan mampu
mengundurkan rakyat yang sedang melangkah
maju. Kalimat ini dikutip dari buku Aksi Massa
(1926).
Sayang, rezim Orde Baru membuat nama
Tan nyaris hilang dari ingatan publik, Irfan
menimpali.
Selain kaus, penjualan buku-buku karya Tan
Malaka maupun tentang Malaka cukup laris.
Yayasan Obor Indonesia (YOI), yang sejak
awal reformasi menerbitkan buku-buku tentang
Tan Malaka yang ditulis peneliti Belanda, Harry
RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
Poeze, biasa mencetak rata-rata 5.000 eksem-
plar tiap terbitan. Dan rata-rata terserap deng-
an baik. Pembeli dan pembacanya, ya rata-rata
dari lingkungan kampus, kata Widodo Pamuji,
Manajer Pemasaran YOI.
Yayasan yang didirikan wartawan senior
Mochtar Lubis (almarhum) itu menerbitkan
buku Tan Malaka karena sejalan dengan core
business YOI di bidang sejarah dan humaniora.
Kebetulan, kata Widodo, YOI sudah lama men-
jalin kerja sama dengan KITLV, tempat Harry
bekerja.
Sesuai khitahnya, ia menambahkan, anak-
anak muda memang biasanya menyenangi
hal-hal yang tersembunyi atau dilarang, seperti
buku Tan Malaka di masa lalu. Tapi, sesungguh-
nya, tak semua buku karya Tan Malaka mudah
dicerna, seperti Madilog.
Jadi, saya kira, kalau ada anak-anak muda
yang membawa-bawa Madilog itu, ya barang-
kali biar dianggap keren saja. Padahal belum
tentu paham dengan apa yang dipaparkan
di dalamnya, kata Widodo, alumnus Jurusan
Filsafat UGM. n ARIF ARIANTO | SUDRAJAT
RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
Harry Poeze:
SETARA
"ORANG ISLAM SEKARANG KALAU MEMBACA PEMIKIRAN
TAN MALAKA PASTI TIDAK AKAN MENOLAKNYA."
S E L I N GA N
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
TAN MALAKA
CHE GUEVARA
I
L
U
S
T
R
A
S
I
:
E
D
I
W
A
H
Y
O
N
O
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
S
EMAKIN misterius seorang tokoh,
kian menarik hasrat dan perhatian
Harry A. Poeze untuk menelitinya.
Begitulah peneliti dari KITLV Belanda
itu menghabiskan waktu lebih dari 40 tahun
untuk menyelisik jati diri Tan Malaka. Sebanyak
empat buku telah ditulisnya untuk menggam-
barkan sepak terjang Tan Malaka dalam revolusi
perjuangan Indonesia.
Lelaki kelahiran 20 Oktober 1947 itu tak
kenal lelah mencari dan menelusuri jejak-jejak
Tan Malaka di banyak negara, seperti Belanda,
Moskow, Berlin, hingga Cina. Harry berkesim-
pulan, peran Tan setara, bahkan mungkin lebih
dari yang dimainkan Che Guevara dari Kuba
dan Ho Chi Minh di Vietnam.
Sayang, sebagian kelompok masyarakat kita
justru masih menyalahpahami dan menafikan
jejak dan jasa-jasa Tan Malaka dengan hanya
menyebutnya sebagai tokoh komunis. Padahal
sejatinya dia seorang muslim yang nasionalis
beraliran kiri, kata Harry, yang tengah berada
di Semarang melalui telepon, Rabu, 19 Februari.
Ia berharap, pada saatnya buku-buku pela-
jaran sejarah di sekolah dapat menempatkan
sosok Tan Malaka setara de ngan para pendiri
republik ini. Saat ini, di buku pelajaran sekolah
sama sekali tidak disebut, ini tidak cocok deng-
an realitas sejarah. Tan Malaka punya peran
penting waktu revolusi dan ini harus diakui,
paparnya. Berikut ini petikan perbincangan
Okta Wiguna dari majalah detik dengan Harry
melalui telepon.
Ada beberapa guru yang membaca karya
Tan Malaka soal pendidikan. Apa pendapat
Anda?
D
E
T
I
K
F
O
T
O
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
Ada beberapa tulisan Tan Malaka soal pen-
didikan karena, selama hidupnya, ia juga ber-
fungsi sebagai guru. Ia menulis tentang latar
belakang teoretis tentang ilmu pendidikan dan,
menurut Tan Malaka, harus ada pendidikan
yang bisa mendorong murid berpikir mandiri.
Ini terinspirasi dari sosialisme dan demokrasi.
Itu ditulis dalam beberapa buku, yang pertama
diterbitkan pada 1921 karena akan mendirikan
sekolah Sarekat Islam (SI) di Semarang.
Sekolah itu didirikan khusus untuk murid
miskin yang dididik tidak hanya dalam bidang
hitung, membaca, dan menulis. Tapi juga
dalam sejarah dan berpikir dengan bebas dari
kolonialisme Belanda. (Semarang menjadi basis
SI Merah yang pengurusnya banyak berhaluan
kiri, red).
Apa hubungan Tan Malaka dengan Sare-
kat Islam?
Tan Malaka, walaupun anggota PKI, dia sa-
ngat akrab de ngan SI dan mereka bekerja
bersama untuk melawan kolonialisme Belanda.
Tan Malaka percaya bahwa harus ada peker-
jaan bersama dengan orang agama, khususnya
antara Islam dan orang kiri komunis. Ini juga
terwujud. Sesudah Tan Malaka memutus hu-
bungan dengan PKI, dia masih selalu mencoba
untuk mewujudkan kesatuan antara orang
agama dan orang kiri.
Seperti apa kelanjutan sekolah itu?
Sarekat Islam didirikan dan ada perkembang-
an yang cukup cepat. Tapi waktu itu pemerin-
tah kolonial tidak mau sekolah itu berkembang
sehingga dilarang, dan Tan Malaka ditahan,
kemudian dibuang pada 1922.
Apakah dia berhasil menciptakan kerja
sama dengan kelompok Islam?
Dia berhasil waktu revolusi. Waktu itu partai
Tan Malaka, Persatuan Perjuangan, sangat
akrab dengan Partai Masyumi (partai Islam
dan besar). Masyumi juga terinspirasi dari cita-
cita perjuangan kiri dan posisinya sangat dekat
Saya kira, kebanyakan dari orang Islam
sekarang, kalau membaca pemikiran Tan
Malaka, pasti setuju dan tidak akan menolak
atau melawan pemikirannya.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
dengan Tan Malaka. Mereka bekerja sama un-
tuk menyukseskan revolusi.
Tapi mengapa sekarang malah dimusuhi?
Ya, ini dimusuhi oleh ormas tertentu saja. Saya
kira, kebanyakan dari orang Islam sekarang,
kalau membaca pemikiran Tan Malaka, pasti
setuju dan tidak akan menolak atau melawan
pemikirannya.
Memasuki era reformasi sepertinya ada
ketertarikan terhadap Tan Malaka, seper-
ti banyaknya buku dan kaus bergambar
Tan.
Ini menarik. Saya, sebagai ahli sejarah dari
luar, melihat perkembangan itu. Saya heran
Tan Malaka bisa hidup kembali. Ini kehidupan
yang kedua bagi Tan Malaka. Dia dilupakan dan
dicoret dari sejarah (tapi) bisa comeback seba-
gai seorang yang dipuji karena tingkah laku dan
kekritisannya.
Saya kira ini bagian dari atraksi Tan Malaka
bagi orang muda karena itu ada yang bikin kaus
dan mereka bangga mempertunjukkan simpati
terhadapnya. Ini bisa dibandingkan dengan
Che Guevara, pujian dan pujaan terhadapnya
juga sama seperti Ho Chi Minh. Orang-orang
itu dalam hidupnya banyak persamaan.
Apakah Tan Malaka pernah berkeluarga?
Tidak ada. Tidak ada istri dan anak. Dalam sa-
lah satu buku dia menulis harus berjuang terus
untuk cita-citanya melawan kekuasaan impe-
rialis, diburu, dan dicari. Untuk orang seperti
Tan Malaka, tidak ada ruang atau tempat untuk
perkawinan dan beranak. Karena itu semuanya
D
E
T
I
K
F
O
T
O
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
akan menyebabkan aksinya terhalangi.
Benarkah Tan Malaka dijadikan pahla-
wan nasional oleh Sukarno untuk meng-
angkat Partai Murba demi menyeimbang-
kan kekuatan di partai kiri sehingga PKI
tak terlalu dominan?
Tan Malaka diangkat pada 1963 dalam un-
dang-undang mengenai Pahlawan Nasional.
Waktu itu, Sukarno berinisiatif sendiri. Gelar
itu tidak bisa dicabut sejak 1963 hingga hari
ini. Saya kira memang ada alasan politik dari
Sukarno karena dia mau menunjukkan apre-
siasi terhadap Partai Murba, Tan Malaka yang
mendukung 100 persen gagasan Sukarno soal
demokrasi terpimpin. Sukarno, waktu itu, ikut
kongres Partai Murba dan memberi wejangan
serta pujian besar tentang Tan Malaka.
Apa peran terpenting dari Tan Malaka
bagi terbentuknya Republik Indonesia?
Tan Malaka menulis proses menuju Republik
Indonesia dalam bahasa Belanda pada 1924,
dan ini pertama kali disebut sebagai Republik
Indonesia. Karena itu, kemudian hari Tan Mala-
ka disebut Bapak Republik Indonesia.
Anda lebih dari 40 tahun meneliti ten-
tang Tan Malaka. Apa yang masih belum
terjawab tentang dia?
Masih ada banyak misteri, dan ada banyak
yang belum diungkap karena terlalu lama,
saksinya tidak ada. Apa yang dibuat Tan Ma-
laka waktu di Cina, Singapura, sumber-sumber
informasinya terbatas.
Sebutkan satu kata yang paling tepat
untuk menggambarkan perjalanan hidup
Tan Malaka?
Tanpa pamrih untuk cita-cita bangsa.
nOKTA WIGUNA | SUDRAJAT
Tan Malaka menulis proses menuju
Republik Indonesia dalam bahasa Belanda
pada 1924, dan ini pertama kali disebut
sebagai Republik Indonesia.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
Nama: Harry A. Poeze
Tempat/Tanggal Lahir:
Loppersum, 20 Oktober 1947
Istri: Henny Poeze
Anak dan Menantu: Eelco Poeze dan
Ienek Wieger Poeze dan Dian Purnamasari
Pendidikan:
S-1 dari Universiteit van Amsterdam, 1968
S-2 dari dari Universiteit van Amsterdam,
1972
1976 meraih gelar doktor dari Universi-
teit van Amsterdam. Tesisnya tentang Tan
Malaka sampai 1945.
Jabatan:
Kepala Penerbitan KITLV Press di Leiden,
Negeri Belanda, sejak 1981 dan pensiun
pada 2012.
Aktivitas:
Sejak 1980 sampai kini meneliti tentang
Tan Malaka.
Karya:
Tan Malaka: Pergulatan Menuju Republik
1897-1925, Pustaka Utama Grafiti Pers, Juni
1988
Tan Malaka: Pergulatan Menuju Republik
1925 -1945, Pustaka Utama Grafiti Pers,
1999
Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi
Indonesia: Jilid 1: Agustus 1945 s.d. Maret
1946, Yayasan Obor Indonesia, 2008
Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi
Indonesia: Jilid 2: Maret 1946 s.d. Maret
1947, Yayasan Obor Indonesia, Agustus
2009
Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi
Indonesia: Jilid 3: Maret 1947-Agustus 1948,
Yayasan Obor Indonesia, 2010
Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi
Indonesia: Jilid 4: Yayasan Obor Indonesia,
2014
Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di
Negeri Belanda (1600-1950) ditulis bersama
Cees van Dijk dan Inge van der Meulen.
Penerjemah Koesalah Soebagyo Toer, Ke-
pustakaan Populer Gramedia, Juli 2008
Madiun 1948: PKI Bergerak, Yayasan
Obor Indonesia 2008
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
S E L I N GA N
D
E
T
I
K
F
O
T
O
BIODATA:
S E L I N GA N S E L I N GA N
MAJALAH DETIK 17 - 23 FEBRUARI 2014 MAJALAH DETIK 3 - 9 MARET 2014
1922
Bergabung dengan Sarekat
Islam Semarang sekaligus
menjadi Ketua PKI. Aktif
menyatukan Islam dengan
komunis untuk menghadapi
imperialisme Belanda.
13 Februari 1922
Ditangkap Belanda di
Bandung, lalu dibuang ke
Amsterdam pada 1 Mei
1922.
1924
Menjadi wakil komunis
internasional untuk Asia
Timur.
1925
Menulis Naar de
Republik Indonesia atau
Menuju Republik Indone-
sia (Hatta menulis pleidoi
Indonesia Merdeka pada
1928, Bung Karno Menuju
Indonesia Merdeka pada
1933).
1926
Buku Massa Actie yang ditulis
dalam pelarian menginspirasi
tokoh pergerakan, seperti Bung
Karno. Buku ini dikutip Bung
Karno dalam Indonesia Meng-
gugat. Juga dikutip W.R. Suprat-
man untuk lagu Indonesia Raya:
di muka barisan laskar, itulah
tempatmu berdiri, kewajiban
seorang yang tahu kewajiban
putra tumpah darahnya.
1926-1927
Menolak pemberon-
takan PKI yang dilakukan
kelompok Prambanan.
1946
Menggalang kongres
persatuan perjuangan
untuk mengambil alih
kekuasaan dari tentara
Sekutu.
17 Maret 1946
Ditangkap bersama
Sukarni karena Persatuan
Perjuangan dituduh akan
mengkudeta Sukarno-
Hatta.
1948
Dipindahkan ke penjara
Magelang, menulis buku
Dari Penjara ke Penjara.
Pada 16 September 1948,
dia dibebaskan.
7 November 1948
Mendirikan Partai Murba
bersama Sukarni.
1948
Memimpin gerilya pem-
bela proklamasi.
22 Februari 2008
Roger Tol, peneliti
dari lembaga Belanda
KITLV, dan Harry
Poeze, sejarawan
yang selama 40
tahun meneliti Tan
Malaka, meresmikan
Rumah Tan Malaka:
Museum dan Pus-
taka di Pandan
Gadang, 32 kilometer
dari Payakumbuh,
Sumatera Barat.
September 2009
Harry Poeze
bersama rekannya
memastikan makam
Tan Malaka berada di
Desa Selopanggung,
Kediri, Jawa Timur.
1 Februari 2014
Pegiat budaya yang juga Wakil Ketua Umum
Gerindra, Fadli Zon, meresmikan patung Tan
Malaka setinggi 1 meter dengan berat 50 kilo-
gram. Patung karya Bambang Wim itu terletak
di Kompleks Rumah Puisi Taufiq Ismail, yang
juga Rumah Budaya Fadli Zon, di Aie Angek
Cottage, Jalan Raya Padang Panjang, Bukitting-
gi Km 6.
Fadli Zon, yang berdarah Minang, juga akan
mengusulkan agar nama Tan Malaka diaba-
dikan menjadi nama jalan di kawasan Taman
Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Saat ini
nama Tan Malaka baru menjadi nama jalan di
Payakumbuh, dan di sebuah gang kecil di Kota
Padang, Sumatera Barat.
21 Februari 1949
Ditangkap Tentara
Republik Indonesia
dan dieksekusi di Desa
Selopanggung karena
dituduh melawan Sukarno-
Hatta. Padahal saat itu Tan
bersama Jenderal Sudirman
sedang melawan agresi
Belanda.
1963
Presiden
Sukarno meng-
anugerahkan Pah-
lawan Nasional
dengan Keputusan
Presiden Nomor
53 pada 23 April
1963.
1927
Mendirikan Partai
Republik Indonesia di
Bangkok.
1942
Menulis Madilog
dan Aslia.
Memiliki 23 nama palsu.
Menjelajahi 2 benua, 89 ribu kilome-
ter, dua kali jarak yang ditempuh Che
Guevara.
Seorang marxis tapi sekaligus nasiona-
lis. Ia seorang komunis, tapi kata Tan,
Di depan Tuhan saya seorang mus-
lim. Ia rajin salat dan hafal Al-Quran.
JEJAK
PERJUANGAN
TAN MALAKA
19 September 1945
Mengerahkan para pe-
muda untuk mendatangi
rapat raksasa di Lapangan
Ikada. Tan menulis, uji
kekuatan untuk memisah-
kan kawan dan lawan.
S E L I N GA N S E L I N GA N
MAJALAH DETIK 17 - 23 FEBRUARI 2014 MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
KARYA-KARYA
SANG GURU
T
AN Malaka adalah cendekiawan yang secara produktif menuangkan ide dan pemikirannya melalui buku, naskah pidato
politik, dan berkas tertulis lainnya. Dari karya-karya tulis Tan, yang pernah menjadi guru, tersirat bahwa dia seorang
nasionalis tulen yang cintanya terhadap bangsa ini melebihi apa pun.
Dari sekitar 30 karya tulisnya, buku Menuju Indonesia Merdeka (Naar de Republiek Indonesia), Aksi Massa, dan Madilog
(Materialisme-Dialektika-Logika), menurut Harry Poeze, merupakan yang paling fenomenal. Dalam setiap karyanya, Tan Malaka biasa
menggunakan nama samaran, seperti Sumendap dan Daniel saat menulis Goetji Wasiat Kaoem Militer pada 1924 di Saigon. SUDRAJAT
Dasar Pendidikan (1921)
Tunduk pada Kekuasaan tapi Tidak Tunduk pada Kebenaran (1922)
Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) (1925)
Semangat Muda (1925)
Massa Actie (1926)
Local Actie dan National Actie (1926)
Pari dan Nasionalisten (1927)
Pari dan PKI (1927)
Pari International (1927)
Manifesto Bangkok (1927)
Aslia Bergabung (1943)
Muslihat (1945)
Rencana Ekonomi Berjuang (1945)
Politik (1945)
Manifesto Jakarta (1945)
Thesis (1946)
Pidato Purwokerto (1946)
Pidato Solo (1946)
Madilog (1948)
Islam dalam Tinjauan Madilog (1948)
Gerpolek (1948)
Pidato Kediri (1948)
Pandangan Hidup (1948)
Kuhandel di Kaliurang (1948)
Proklamasi 17-8-45 Isi dan Pelaksanaannya (1948)
Dari Pendjara ke Pendjara (1970)
SUDRAJAT
PEOPLE
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
DI OGO MORGADO
PET ER F. GONT HA
LUPI TA NY ONG O
G
E
T
T
Y
I
M
A
G
E
S
|
R
A
C
H
M
A
N
|
D
E
T
I
K
F
O
T
O
PEOPLE
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PEOPLE PEOPLE
N
EE-YONGO. En-
Yong-Go. Nwon -go.
Nye-ongo. Nya ris tak
ada orang yang tahu
pasti bagaimana peng ucapan nama Lupita
Nyongo. Namun, jelasnya, perempuan 31
tahun ini menjadi bintang baru.
Aktris Meksiko-Kenya ini menyabet Oscar
sebagai Aktris Pendukung Terbaik. Peran-
nya sebagai Patsey dalam 12 Years a Slave
mampu mengalahkan sederet aktris, seperti
Jennifer Lawrence, Sally Hawkins, dan Julia
Roberts.
Meski baru pertama kali bermain dalam
film Hollywood, akting Lupita memang me-
mukau. Sejumlah media ramai-ramai meng-
ulas soal sosok gadis berambut pendek itu.
The Guardian menyebut, Lupita merupa-
kan aktris yang punya paket lengkap: cantik,
charming, dan punya bakat luar biasa. Se-
dangkan CNN mengatakan Lupita sebagai
The Rising Star.
Lupita adalah Cinderella untuk semua
orang, begitu tulis salah satu kolumnis di
CNN.
Sebelum memenangi Oscar, perempuan
kelahiran Meksiko, 1 Maret 1983, ini meng-
gondol beberapa penghargaan, antara lain
dari ajang Screen Actors Guild, Critics Choi-
ce Awards, Golden Globe, dan BAFTA.
Selain aktingnya yang layak mendapat
jempol, style Lupita sering mendapat
pujian dari dunia mode. Seperti gaun biru
terang dari Prada yang dikenakannya saat
menghadiri Oscar. Congrats, Lup!
nKEN YUNITA G
E
T
T
Y
I
M
A
G
E
S
LUPITA NYONGO
PEOPLE PEOPLE PEOPLE
G
E
T
T
Y
I
M
A
G
E
S
D
ALAM film-film terdahulu,
Yesus digambarkan sebagai
sosok yang lembut, baik, dan
pemberi harapan. Namun Di-
ogo Morgado memberi tren baru: Yesus
itu seksi.
Hot Jesus itu muncul dalam film Son
of God, yang beberapa pekan lalu mulai
diputar di Amerika Serikat. Diogo, yang
juga berperan sebagai Yesus dalam mini-
seri The Bible, langsung mendapat sorot-
an.
Dia lebih mirip Brad Pitt yang seksi
daripada pria baik dengan janggut dan
segala sesuatu yang digambarkan ten-
tang Yesus selama ini, ujar Carol Cos-
tello di CNN.
Kontroversi langsung terjadi. Diogo jadi
perbincangan hangat di sejumlah media
sosial. Bahkan, di Twitter, muncul hashtag
#hotjesus yang sangat ramai dibahas.
Pertanyaan seperti apakah Yesus itu
seksi pun mengemuka. Rohaniwan Jesuit
dan mantan Rektor Loyola Marymount
University Robert B. Lawton menyebut,
sebenarnya tidak ada satu pun catatan
yang menggambarkan Yesus yang seksi
atau tampan.
Bahkan, pada satu ayat di Injil, digam-
barkan tidak ada seorang pun yang terta-
rik melihat sosok Yesus. Dia ditolak oleh
banyak orang dan manusia yang penuh
penderitaan.
Namun, terlepas dari itu semua, pasar
rupanya sangat menyukai sosok Yesus
versi Diogo. Baru dalam sepekan saja,
film besutan Mark Burnett dan Roma
Downey itu sudah menghasilkan US$ 20
juta. Wow! nKEN YUNITA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
DIOGO MORGADO
PEOPLE PEOPLE PEOPLE
P
ETER F. Gontha akhirnya bisa
bernapas lega. Pergelaran mu-
sik jazz tahunan yang dibesut-
nya, Java Jazz Festival, sekali
lagi sukses. Padahal, awalnya perhelatan
yang ke-10 itu sangat mungkin gagal.
Pria berkepala plontos itu mengaku
sempat dag-dig-dug karena Java Jazz Fes-
tival 2014 tidak juga mendapat sponsor
dari perusahaan besar. Tahun ini kami
cukup menghadapi kendala, salah satu-
nya sponsor, ujar Peter.
Bahkan, sekitar satu bulan sebelum
acara itu digelar, Peter sama sekali belum
mendapat sponsor utama. Hingga akhir-
nya, di detik-detik terakhir, Clear mena-
warkan diri. Kami sambut baik, tentu
saja, ujar pria kelahiran 4 Mei 1948 ini.
Dengan modal itu, Peter pun kembali
percaya diri. Artis besar mancanegara,
seperti Natalie Cole, Incognito, Earth, dan
Jamie Cullum, pun diboyong ke Jakarta.
Dan, seperti biasa, tiketnya ludes terjual.
Tercatat ada 47.500 penonton. Jumlah
ini sudah tiga kali lipat dari penonton
sebelum-sebelumnya. Agar tak membo-
sankan, Peter menyajikan berbagai kon-
sep baru, seperti kolaborasi artis lokal
dan mancanegara. Selamat, Pak Peter!
nARIF ARIANTO
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
G
E
T
T
Y
I
M
A
G
E
S
PETER F. GONTHA
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL INTERNASIONAL
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
PARLEMEN CRIMEA MEMILIH KEMBALI KE PELUKAN BERUANG
MERAH. REFERENDUM AKAN DIGELAR AKHIR PEKAN INI.
DAN CRIMEA
MEMILIH...
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
L
IZ Wahl membuat terpana semua
penonton televisi pekan lalu. Penyiar
stasiun televisi RT Biro Washington,
DC, itu mengumumkan mengundur-
kan diri saat tengah membacakan berita secara
langsung mengenai perkembangan situasi di
Ukraina.
Aku tak bisa menjadi
bagian dari stasiun televisi
yang didanai Rusia dan
mencuci semua kesalahan
Putin. Aku bangga menjadi warga Amerika dan
percaya menjadi wartawan yang menyebarkan
kebenaran.... Karena itu, seusai acara ini, aku
mengundurkan diri, kata Liz Wahl di layar
televisi, mengabaikan naskah yang seharusnya
dia baca.
Memiliki ayah seorang prajurit dan bersua-
mikan dokter militer, menurut Liz, membuat
dia harus menghadapi masalah etis dan dilema
moral saat memberitakan masalah Ukraina
untuk stasiun televisi Rusia. Ketika situs-situs
berita di Internet dan stasiun televisi lain me-
nayangkan pendudukan gedung-gedung pe-
merintah Ukraina dan bandara di Crimea oleh
pasukan Rusia, stasiun televisi RT malah meng-
aburkan fakta dengan mengatakan mereka
sebagai pasukan lokal.
Semua itu membuat aku muak bekerja di
sana, kata Liz. Pemimpin Redaksi RT, Margarita
Simonyan, mengatakan Liz mendapat tekanan
dari wartawan-wartawan lain yang selalu me-
ngatakan bahwa RT merupakan bagian dari
mesin propaganda Moskow.
Setelah Viktor Yanukovych ditendang dari
kursi Presiden Ukraina, negara di tepi Laut
Sejumlah orang berunjuk rasa mendukung
bergabungnya Crimea dengan Rusia di muka
gedung parlemen Crimea.
DAVID MDZINARISHVILI/REUTERS
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
Hitam itu malah menjadi medan perang baru
antara Rusia dan negara-negara Eropa yang
disokong sekutunya, Amerika Serikat. Sejak
dua pekan lalu, pasukan Rusiamengenakan
identitas maupun tanpa identitasmenyebar
ke pelbagai tempat di
Daerah Otonomi Cri-
mea dan menduduki
pelbagai obyek strate-
gis.
Bukan hanya ber-
siap perang dengan
senapan, Moskow juga
membela habis-habis-
an kebijakan agresifnya
lewat media-media
yang dikendalikan
Kremlin, seperti tele-
visi RT. Berulang kali para petinggi di Kremlin
menyampaikan dalih bahwa operasi militer
pasukan Rusia di Crimea bertujuan melindungi
warga keturunan Rusia di wilayah otonomi itu.
Seolah-olah warga keturunan Rusia di sana ter-
ancam bahaya.
Apa yang aku saksikan di televisi Rusia... tak
ada kebohongan seperti pada masa Uni Sovi-
et, kata Yevhen Komarovsky, seorang dokter
keturunan Rusia di wilayah timur Ukraina. Tak
ada yang membunuh kami di sini... tak ada pula
orang Ukraina yang melarang kami berbahasa
Rusia.
lll
Seperti angin yang kerap berubah arah, halu-
an pemerintah di Kiev juga berpindah dengan
sangat cepat. Tiga bulan lalu Presiden Ukraina
Viktor Yanukovych memilih membatalkan ke-
sepakatan kerja sama ekonomi de ngan negara-
negara Eropa dan berpaling ke sekutu lamanya,
Moskow. Sekarang, setelah Yanukovych dipak-
sa angkat kaki dari istananya di Kiev dua pekan
lalu, pemerintah sementara Ukraina memutar
balik haluan. Mereka kembali berpaling ke Ero-
pa.
Di Semenanjung Crimea, tempat tinggal ko-
munitas keturunan Rusia terbesar di Ukraina,
tarik-menarik antara Rusia dan Eropa ini menjadi
urusan panas. Kamu pilih Ukraina atau Rusia?
bos Alex Shiroki bertanya kepadanya, Kamis, 6
AKU TAK BISA MENJADI
BAGIAN DARI STASIUN
TELEVISI YANG DIDANAI
RUSIA DAN MENCUCI
SEMUA KESALAHAN PUTIN.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
Maret lalu. Shiroki, 35 tahun,
tak setuju dengan invasi Rusia
di Crimea dan tak sepakat
dengan proposal penyatuan
Crimea dengan Rusia.
Masalahnya, sang bos cinta berat dengan Ru-
sia. Takut kehilangan pekerjaan, Shiroki memilih
jalan aman: netral. Dia mengatakan, Rusia jauh
lebih kaya dari Ukraina dan bakal memberikan
stabilitas. Sebagian besar orang berpikiran
seperti itu, kata Shiroki. Tapi sebagian lain tak
peduli.
Kami orang-orang miskin, dan tetap akan
miskin sebulan lagi, atau setahun lagi, apa pun
yang terjadi, kata Maksim, seorang loper kor-
an di Stasiun Simferopol, Crimea. Bagi Mikhail
INTERNASIONAL
Seorang laki-laki mengibarkan bendera
Rusia di depan gedung parlemen Crimea di
Simferopol, pekan lalu.
DAVID MDZINARISHVILI/REUTERS
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
Atabekyan, 43 tahun, dan Julia Volnayeva, 21
tahun, yang penting tak ada perang di negeri-
nya. Aku tak peduli akan pilih negara mana...
Crimea, Ukraina, tak jadi masalah, kata Mikhail.
Nasib Crimea sekarang menjadi pertaruhan
besar Moskow setelah Kiev berpaling ke Barat.
Sidang parlemen Crimea sudah memutuskan
memilih bergabung dengan Rusia, Kamis lalu.
Dari 86 anggota parlemen yang hadir, 78 setuju
dan delapan lainnya tak memberikan suara. Re-
ferendum yang akan digelar
pada 16 Maret mendatang
hanya akan menjadi stempel
saja.
Rustam Temirgaliev, Wakil
Perdana Menteri Crimea,
tak mengakui pemerintah
sementara di Kiev. Menurut
dia, satu-satunya pasukan
yang sah di Crimea ha-
nyalah tentara Rusia. Mulai hari ini Crimea
merupakan bagian dari Rusia. Setiap pasukan
dari negara ketiga akan diperlakukan sebagai
gerombolan ilegal, kata Rustam. Pemerintah
Otonomi Crimea juga berniat membentuk ka-
binet pemerintahan sendiri, terpisah dari Kiev.
Di Moskow, pemerintah Rusia bergegas
mempersiapkan penyambutan bergabungnya
Crimea. Sergei Mironov, anggota Duma
parlemen Rusiabakal membahas rencana
bergabungnya Crimea ke wilayah Rusia, pekan
ini. Duma, menurut dia, telah mempersiapkan
perubahan perundang-undangan untuk me-
mudahkan bergabungnya Crimea.
Di lapangan Simferopol, ibu kota Crimea, pu-
luhan orang berkumpul sembari mengibarkan
bendera Rusia. Kakek kami melindungi tanah
ini dari serbuan SS Jerman, dan kami akan me-
lindunginya dari para ekstremis Barat.... Terima
kasih, Rusia, telah melindungi kami, seorang
perempuan berteriak.
Keputusan parlemen Crimea terang membu-
at berang Kiev. Ini keputusan tidak sah. Tak ada
dasar hukumnya bagi referendum di Crimea,
kata Arseniy Yatseniuk, Perdana Menteri Se-
mentara Ukraina. Crimea merupakan bagian
dan akan selalu menjadi bagian dari Ukraina.
Jika Rusia terus memperluas agresinya dan
INTERNASIONAL
SENJATA KAMI LEBIH
SEDIKIT, JUGA TAK PUNYA
SENJATA NUKLIR.... TAPI
KAMI PUNYA SEMANGAT.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
benar-benar mencaplok Crimea, Kiev siap
mempertahankannya. Walaupun Arseniy pa-
ham betul, Ukraina hanyalah semut di depan
gajah Rusia. Senjata kami lebih sedikit, juga
tak punya senjata nuklir.... Tapi kami punya
semangat.
lll
Rusia, menurut Presiden Amerika Serikat
Barack Obama, Senin pekan lalu, memilih
berada pada sisi sejarah yang salah dengan
mengirimkan prajuritnya ke
wilayah Ukraina. Rusia bakal
menghadapi ancaman san-
ksi dari internasional.
Tiga hari kemudian Pre-
siden Obama memerintah-
kan Kementerian Keuangan
untuk menjatuhkan sanksi
bagi setiap orang atau lem-
baga yang bertanggung
jawab atas operasi militer Rusia di Crimea. Tak
tertutup kemungkinan pula, jika Rusia masih
bandel juga, akan dijatuhi hukuman lebih ke-
ras, seperti pembekuan aset. Namun tak jelas
kepada siapa sanksi keuangan dan penolakan
atau pembekuan visa kunjungan itu bakal dija-
tuhkan.
Beberapa senator Republikan menghendaki
sanksi yang lebih keras. Senator Dick Durbin,
misalnya, mengusulkan supaya Rusia ditendang
dari keanggotaan G-8. Aku sudah mendengar
banyak hal dari Kongres, soal apa yang harus
dilakukan dan apa yang mereka inginkan, kata
Presiden Obama. Namun Gedung Putih seper-
tinya masih menunggu reaksi Kremlin.
Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry,
sudah bertemu dua kali dengan Sergei Lavrov,
Menteri Luar Negeri Rusia di Roma. Kerry
berupaya menyeret Moskow menyelesaikan
masalah Ukraina dan Crimea ke meja perun-
dingan. Namun belum ada tanda-tanda ancam-
an Gedung Putih itu membuat kendur sikap Si
Beruang Merah Rusia. Amerika berhak men-
jatuhkan sanksi, tapi kami juga berhak mem-
balasnya, kata Vladimir Lukin, utusan Kremlin
untuk masalah Ukraina, sama kerasnya.
Ancaman dari Gedung Putih, menurut
Senator Demokrat dari Connecticut, Chris
CRIMEA MERUPAKAN
BAGIAN DAN AKAN
SELALU MENJADI
BAGIAN DARI UKRAINA.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
Murphy, bakal tak bergigi jika Uni Eropa tak
bergabung. Eropa masih belum berada pada
posisi yang seharusnya saat ini, kata Senator
Murphy. Pertemuan para pemimpin Eropa
di Brussels pekan lalu belum menghasilkan
kesepakatan soal sanksi kepada Rusia. Aku
pikir, mereka masih memberikan kelonggar-
an lebih panjang kepada Putin ketimbang
Gedung Putih. n
SAPTO PRADITYO | CNN | GUARDIAN | REUTERS | NYTIMES
Pasukan berseragam,
kemungkinan besar
pasukan Rusia,
berjalan di luar markas
militer Ukraina di
Crimea, pekan lalu
VASILY FEDOSENKO/REUTERS
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
"KALIAN TAK BISA
MENGATAKAN SEMUA
ORANG UIGHUR
JELEK HANYA KARENA
BEBERAPA ORANG
MENJADI TERORIS.
INTERNASIONAL
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
DUA KALI CELAKA
MUSLIM UIGHUR
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
S
AMPAI detik ini, Xiao Shi dan Xiao
He masih tak paham benar apa yang
terjadi pada Sabtu malam, 1 Maret
lalu. Mereka juga benar-benar gelap,
siapa orang-orang yang membuat mereka
berdua terkapar di rumah sakit, hanya berjarak
tipis dari maut.
Para penyerang itu menikam punggung Shi
dari belakang dan menyerempet paru-parunya.
Kondisi He lebih parah. Kedua lehernya tersayat
pisau. Jaraknya dengan maut barangkali hanya
setipis sehelai rambut. Kini keduanya dirawat
berdampingan di Rumah Sakit Rakyat Kunming,
Yunnan, provinsi yang berada di wilayah barat
daya Cina.
Sampai sekarang masih sangat sakit.... Aku
ingin segera pulang, Shi, 18 tahun, meringis
menahan sakit. Selang pembuang cairan me-
nempel di dadanya, mengalirkan cairan keme-
rah-merahan dari dalam rongga dada. Menurut
Chen Wentao, saudara sepupu Shi, dokter me-
ngatakan kondisinya terus membaik. Mungkin
beberapa hari lagi dia sudah boleh pulang.
Pada Sabtu malam itu, dia bersama Wentao,
saudara perempuannya, dan seorang keponak-
Sisa-sisa darah di Stasiun
Kunming setelah insiden
penusukan pada Sabtu dua
pekan lalu.
REUTERS
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
annya tengah menunggu kereta di Stasiun
Kunming, bersama ratusan penumpang lain.
Sudah enam hari mereka berwisata di Kunming
dan hendak pulang ke Kota Danzhai, Provinsi
Guizhou, dengan kereta. Sial, mereka berada
pada saat yang salah.
Serangan itu sangat
cepat, hanya satu atau
dua detik. Aku mera-
sakan sesuatu yang
dingin di punggungku,
sampai beberapa saat
kemudian sadar itu
adalah dinginnya pisau.
Benar-benar sakit,
kata Shi. Hanya meng-
andalkan insting, di
tengah suasana yang
kacau, di antara orang-orang yang histeris, Shi
lari keluar dari stasiun dan melompat ke dalam
bus. Bus itulah yang mengantarnya ke rumah
sakit. Mereka berempat tercerai-berai dan baru
berkumpul beberapa hari kemudian.
Pada malam kelam itu, 29 orang tewas ter-
bunuh dan 143 orang terluka. Empat pelaku
penusukan ditembak mati polisi dan empat
lainnya ditangkap. Sampai sekarang, polisi be-
lum mengungkap identitas semua penyerang
bermodal pisau itu. Hanya satu orang yang di-
duga menjadi pemimpinnya, yakni Abdurahim
Kurban. Namun, sehari setelah penyerangan
brutal di Stasiun Kunming tersebut, telunjuk
pemerintah Kota Kunming langsung menuding
ke Xinjiang, ke orang-orang Uyghur di sana,
sebagai pelaku serangan teroris di Stasiun
Kunming.
Menurut sumber yang dikutip Radio Free
Asia, para pelaku melarikan diri dari kampung
halamannya di Kota Hotan, Xinjiangberjarak
lebih dari 1.500 kilometer dari Kunminguntuk
menghindari kekerasan berlarat-larat di sana.
Mereka berniat menyeberang ke Vietnam
atau Laos, tapi kesulitan menembus penjaga
perbatasan. Pada September tahun lalu, polisi
menangkap 30 orang keturunan Uighur di
Mohan, distrik yang berbatasan dengan Laos.
Aku menduga mereka putus asa setelah
kasus penangkapan itu.... Mereka tak bisa
AKU MENDUGA
MEREKA PUTUS ASA
SETELAH KASUS
PENANGKAPAN ITU.
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
kembali ke Hotan, tapi juga
tak mungkin bertahan di
Kunming karena tak memiliki
kartu identitas, kata seorang
keturunan Uyghur di Kunming. Di kala frus-
trasi itulah mereka berpikir untuk membalas
pelbagai kasus pembunuhan terhadap warga
muslim di Xinjiang. Pesannya ke pemerintah
Cina.... Kami juga bisa melakukan sesuatu.
Pada Juli tiga tahun lalu, polisi menyerbu se-
buah masjid dan menangkap pemimpin agama
di Hotan. Belasan orang tewas dan puluhan
lainnya terluka. Hotan merupakan daerah pa-
nas di Xinjiang-Uighur, tempat tinggal komu-
nitas muslim terbesar di Cina. Itu merupakan
kesekian kalinya bentrokan berdarah terjadi di
INTERNASIONAL
Seorang pelaku penusukan
di Stasiun Kunming, Provinsi
Yunnan, tewas ditembak
polisi.
STRINGER/ REUTERS
MAJALAH DETIK 10 - 16 MARET 2014
INTERNASIONAL
Hotan. Kami terlalu takut untuk membicara-
kan masalah di sini, kata seorang tua, kala itu.
Gubernur Wilayah Otonomi Xinjiang-Uighur,
Nur Bekri, menuding ada tangan-tangan asing
yang mengompori penduduk Xinjiang. Mere-
ka bermimpi memisahkan Xinjiang dari Cina
setiap hari, kata Nur Bekri, kepada kantor be-
rita Cina, Xinhua, pekan lalu. Dia berjanji akan
menindak setiap gerakan separatis dan ter-
oris dengan tangan besi. Menurut dia, warga
Xinjiang tak menyokong ter-
orisme seperti yang terjadi
di Kunming. Orang-orang
selalu berpandangan miring
soal kebijakan etnis di Cina.
Teroris bukan monopoli satu
agama atau wilayah.
Di muka delegasi Kongres
Nasional Rakyat Cina di
Beijing, Rabu, 5 Maret lalu,
Perdana Menteri Li Keqiang bersumpah akan
menumpas setiap gerakan terorisme di Negeri
Panda. Kita harus memastikan keamanan se-
mua orang, kata Perdana Menteri Li.