Anda di halaman 1dari 15

SIROSIS HATI

DEFINISI
(1,2)
Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrotik
yang berlangsung progresif ditandai dengan distorsi arsitekstur hati dan pembentukan
nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis hepatoseluler.
KLASIFIKASI
(1,2)
Sherlock secara marfologi membagi sirosis hati berdasarkan besar kecilnya nodul,
yaitu : Makronoduler, mikronoduler, dan kombinasi keduanya.
Sebagian besar jenis sirosis dapat diklasifikasikan secara etiologis dan morfologis
menjadi : Alkoholik, kriptogenik dan post hepatitis (pasca nekrosis), biliaris, kardiak,
metabolik, keturunan, dan terkait obat.
EPIDEMIOLOGI
(1,2,3)
eseluruhan insidens sirosis di Amerika diperkirakan !"# per $##.### penduduk,
menurut Spellberg dan Schiff kejadian di %ina, %eylon dan &ndia berkisar antara '()*, di
Afrika +imur ",)*, di %hili ,,-* dan di Amerika Serikat ditemukan .('* dari hasil otopsi.
/i 0S12 M. /jamil 2adang menurut 3ulius dan 4anif selama tahun $5",($5). ditemukan
!5,!* penderita sirosis dari seluruh penderita penyakit hati.
2enderita sirosis lebih banyak dijumpai pada laki(laki dibanding 6anita. Menurut
Sherlock di 7ondon ($5",) umur terbanyak '#()# tahun, sedangkan menurut 3ulius dan
4anif tahun $5)! di 0S12 M. /jamil 2adang ($5)!), puncaknya antara !#('5 tahun.
MANIFESTASI KLINIS
(1,2)
Menurut Sherlock secara klinis sirosis hati dibagi atas . tipe, yaitu :
( Sirosis kompensata atau latent cirrhosis hepatic
( Sirosis dekompensata atau acti8e cirrhosis hepatic
Gejala a6al sirosis (kompensata) meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, selera
makan berkurang, perasaan perut kembung, mual, berat badan menurun pada laki(laki dapat
timbul impotensi, testis mengecil, buah dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas. 9ila
sudah lanjut (dekompensata) gejala(gejala lebih menonjol terutama bila timbul komplikasi
kegagalan hati dan hipertensi porta, meliputi hilangnya rambut badan, gangguan tidur dan
demam tak terlalu tinggi. Mungkin disertai adanya gangguan pembekuan darah, ikterus
dengan air kemih ber6arna teh pekat, muntah darah dan atau melena, serta perubahan mental,
meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi, bingung, agitasi, sampai koma.
$
+emuan klinis sirosis meliputi spider telangiektsi, eritema palmaris, kuku muchrche,
ginecomastia, atrofi testis, hepatomegali, splenomegali, asites, caput meduse, fetor
hepatikum, ikterus dan asterisis bilateral.
2emeriksaan tes fungsi hati meliputi aminotransferase, alkali fosfatase, gamma
glutamil transpeptidase, bilirubin, albumin, dan 6aktu protombine akan mengalami gangguan
sesuai dengan tingkat penyakit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN DIAGNOSIS
(1,3)
2emeriksaan radiologis barium meal dapat melihat 8arises esophagus untuk
konfirmasi adanya hipertensi porta, selain itu juga dapat dipergunakan gastroskopi. 1SG
digunakan rutin dalam menilai sirosis secara in8asif karena dapat menilai sudut hati,
permukaan hati, ukuran dan hemogenitas dan adanya massa. Selain itu dapat menilai hati
yang mengecil dan nodular, permukaan irregular, dan ada peningkatan ekogenitas parenkim
hati pada pasien sirosis.
/iagnosis sirosis hati terdiri atas anamnesis, pemeriksaan fisis, laboratorium dan
pemeriksaan 1SG. 9iopsi hati diperlukan bila sulit membedakan hepatitis kronik aktif yang
berat dengan sirosis hati dini.
PENGOBATAN
(1,3)
+erapi ditujukan mengurangi progressi penyakit, menghindari bahan(bahan yang bisa
menambah kerusakan hati, pencegahan dan penanganan komplikasi. 9ila tidak ada koma
hepatik diberikan /iet mengandung protein $ gr:kg99 dan kalori .###(!### kkal:hari.
Asites : +irah baring dan dia6ali diet rendah garam (-,. gr:hr) dapat dikombinasi
dengan diuretik spironolakton. 2arasintesis dilakukan bila dosis maksimal diuretik telah
tercapai, yang dilindungi dengan pemberian albumin. ;nsefalopati hepatic : 7aktulosa
membantu pengeluaran ammonia, diet protein dikurangi #,- gr:kg99:hari, terutama diberikan
yang kaya asam amino rantai cabang.
<arises esophagus = Sebelum dan sesudah berdarah dapat diberikan propanolol. >aktu
perdarahan akut dapat diberikan preparat somatostatin dan dilanjutkan dengan skleroterapi
dan ligasi endoskopi.
PROGNOSIS
(1,3)

lasifikasi %hild( 2ugh dapat digunakan untuk menilai prognosis pasien sirosis
dengan angka kelangsungan hidup %hild A,9 dan % berturut(turut $##, ,# dan '- *.
.
ILUSTRASI KASUS
+elah dira6at pasien laki(laki .5 tahun di bangsal penyakit dalam 0S12 dr. M.
/jamil 2adang, masuk pada tanggal .5 September .#$. dengan :
Keluha u!a"a :
2erut semakin membuncit sejak $ minggu yang lalu.
R#$a%a! Pe%a&#! Se&a'a( :
2erut semakin membuncit sejak $ minggu yang lalu. A6alanya perut sudah dirasakan
membuncit sejak . bulan yang lalu, makin lama makin besar. 2asien pernah sakit
kuning pada - bulan yang lalu, dengan 4bsAg (?).
9adan sembab sejak $ mingggu yang lalu. Sembab terlihat a6alnya di kelopak mata
terutama di pagi hari. A6alnya sembab sudah diarasakan sejak . bulan yang lalu.
9adan terasa cepat letih sejak . bulan ini.
2erut terasa cepat penuh dan menyesak bila diisi makanan
einginan untuk berhubungan suami istri menurun dalam . bulan ini.
Sesak nafas sejak $ minggu yang lalu. Sesak tidak dipengaruhi cuaca ataupun
makanan. 2asien lebih senang posisi tidur miring ke kanan
Mual tidak ada. Muntah tidak ada. 0i6ayat muntah darah tidak ada.
/emam tidak ada. 0i6ayat demam sebelumnya disangkal.
9atuk tidak ada.
0i6ayat perdarahan hidung ataupun gusi tidak ada.
2ola tidur tidak ada gangguan, tidur cukup di malam hari.
9A seperti teh pekat disangkal.
9A9 tidak ada kelainan. 0i6ayat 9A9 hitam tidak ada.
R#$a%a! Pe%a&#! Dahulu )
0i6ayat sakit kuning 6aktu kecil disangkal.
0i6ayat sembab badan sebelumnya tidak ada.
R#$a%a! Pe%a&#! Kelua'(a )
+idak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
+idak ada anggota keluarga yang menderita sakit kuning.
0i6ayat ibu sakit kuning saat hamil atau melahirkan disangkal.
!
R#$a%a! Pe&e'*aa, S+,#al, E&++"# -a S!a!u, Pe'&a$#a
/ulu pasien bekerja di pabrik s6asta, saat ini tidak bekerja.
0i6ayat memakai jarum suntik atau narkoba disangkal.
0i6ayat se@ bebas disangkal.
0i6ayat minum alkohol disangkal
0i6ayat transfusi darah sebelumnya tidak ada.
2asien mempunyai $ orang istri dan $ orang anak balita.
Pe"e'#&,aa U"u"
esadaraan : %M%
eadaan1mum : Sedang
+ekanan /arah : $"#:5# mm4g
Arekuensi Badi : ,. @:mnt
Arekuensi Bafas : ., @:mnt
Suhu : !)
#
%
&kterus : (()
;dema : (?)
99 : "# kg
+9 : $)# cm
Anemia : (()
ulit : +urgor baik
elenjar Getah 9ening : +idak membesar
epala : Bormocephal
0ambut : 4itam, tidak mudah dicabut
Mata : onjungti8a tidak anemis, sklera tidak iketrik
+elinga : +idak ada kelainan
4idung : +idak ada kelainan
+enggorokan : +idak ada kelainan
Gigi dan Mulut : %aries (()
7eher : C<2 -(. cm4
.
D
Th+'a& Spider ne8i ((), ginekomastia (()
Pa'u -e.a
&nspeksi : Asimetris, anan tertinggal dari kiri saat bernafas
'
2alpasi : Aremitus kanan menurun setinggi 0&% &< ke ba6ah dibanding
kiri
2erkusi : anan pekak setinggi 0&% &< ke ba6ah, kiri E sonor
Auskultasi : Suara nafas menghilang di paru kanan setinggi 0&% &< ke
ba6ah, kiri 8esikuler, ronkhi ((:(), 6heeFing ((:()
Pa'u /ela&a(
&nspeksi : Asimetris, anan lebih menonjol dibanding kiri, kanan
tertinggal dari kiri saat bernafas
2alpasi : Aremitus kanan menurun setinggi +horakal <& ke ba6ah
dibanding kiri
2erkusi : anan pekak setinggi +horakal <& ke ba6ah, kiri E sonor
Auskultasi : Suara nafas menghilang di paru kanan setinggi +horakal <&
ke ba6ah, kiri 8esikuler, ronkhi ((:(), 6heeFing ((:()
Ja!u(
&nspeksi : &ktus tidak terlihat
2alpasi : &ktus teraba $ jari medial 7M%S 0&% <
2erkusi : 9atas Cantung kanan : 7S/, Atas : 0&% &&, kiri : iktus $ jari
medial 7M%S 0&% <, +hrill (()
Auskultasi : &rama jantung teratur, bising (()
A/-+"e
&nspeksi : +ampak membuncit. <enektasi ((). %aput medusa (().
2alpasi : 4epar teraba ! jari 9A%, konsistensi kenyal padat, pinggir
tumpul, permukaan rata, nyeri tekan ((), kolateral ((), lien S$
2erkusi : Shifting dulnes (?)
Auskultasi : 9ising usus (?) B, bruit (()
2unggung : %<A : nyeri tekan G nyeri ketok tidak ada
Alat kelamin : Scrotum membesar
Anus : +idak ada kelainan
Anggota Gerak : 0eflek fisiologis (?:?), reflek patologis ((:(), edema (?:?)
2almar eritem (?), flapping tremor (()
La/+'a!+'#u"
4emoglobin : $#,! gr:dl
-
7eukosit : 5.### :mm!
4ematokrit : !# *
+rombosit : ."5.### :mm
!
Ba::%l : $!$: !,$: $$# mmol:7
1reum : )' mg:dl
reatinin : .,' mg:dl
+ : !,
U'#al#,#,)
Makroskospis uning
7eukosit !(': lpb 2rotein (???) positif
;ritrosit
Silinder
ristal
;pitel
?? ($.($!): 729
(() negatif
(() negatif
Gepeng
Glukosa
9ilirubin
1robilinogen
(() negatif
(() negatif
(?) positif
Fe,e, )
Makroskospis : Mikroskospis:
>arna : kuning 7eukosit : #($: 729
onsistensi : lembek ;ritrosit : $(.: 729
/arah : (() negati8e Amuba : (() negati8e
7endir : (() negati8e +elur cacing : (() negati8e
Da0!a' Ma,alah )
Sirosis hepatis
%hronic idney /isease
;fusi pleura
2roteinuria
D#a(+,#, Ke'*a )
Sirosis 4epatis post nekrotik stadium dekompensata
;fusi pleura de@tra ec hipoalbuminemia
%hronic idney /isease Stage &&& ec Glomerulo Bephritis %hronic
D#a(+,#, Ba-#( )
Sindrom hepatorenal
;fusi pleura de@tra ec proses spesifik
Te'a.# )
&stirahat: /4 && (4 .!# gr:02 '# gr: 7emak .- gr) : D. !7:i
&<A/ Aminofusin 4epar : +riofusin $ : $, $. jam: kolf
%urcuma ! @ $ tab
Sistenol k:p
"
7actulac syrup ! @ %&&
Amlodipin $ @ - mg
7asi@ . @ $ amp
Spironolacton $ @ -# mg
Pe"e'#&,aa a*u'a
Aaal 4epar (Albumin, Globulin, SGD+, SG2+, 9ilirubin)
4epatitis marker (4bsAg, Anti(4%<)
2rotein urin
;isbach
2rofil lipid
2+: a2++
Analisa cairan asites
Analisa cairan pleura
1SG Abdomen
Gastroskopi
1SG Ginjal
F+ll+$ U.
Ta((al 1 O&!+/e' 2112
S: 2erut membuncit (?), demam ((), kaki sembab (?)
D: 1 : Sedang sdrn : %M% +/ : $"#:5# mm4g
Bafas : ." @: mnt Badi : ,, @: mnt Suhu : !",)
#
%
La/+'a!+'#u"
Albumin : $,. g:d7 9ilirubin +otal : #,,'
Globulin : !,- g:d7 4bsAg : (?)
SGD+:SG2+ : .5!:,# Anti 4%< : (()
holesterol +otal : !$) 2+ : $!,, detik
holesterol 7/7 : .'- a2++ : -!,$ detik
holesterol 4/7 : ." &B0 : $,.
+rigliserid : ..) Ba::%l : $!.:!,$:$#)
1reum: reatinin : ,,5: .,!
)
+ : '#
esan: 4ipoalbumin, Gangguan fungsi hepar, 4iperkolesterolemia, Gangguan fungsi ginjal
Sikap: oreksi albumin .#* $## cc, terapi lain lanjut
Aal#,a 2a#'a .leu'a
+ampak cairan ber6arna kuning,
kekeruhan (()
Cumlah sel : .- :mmu
Sel 2MB : (
Sel MB : (
0i8alta : negatif
+otal 2rotein : #,$ g:d7
Glukosa : $#- mg:d7
7/4 : !- u:l
Kesan: Transudat
Aal#,a 2a#'a a,2#!e,
+ampak cairan ber6arna kuning,
kekeruhan (()
Cumlah sel : -# :mmu
Sel 2MB : (
Sel MB : (
0i8alta : negatif
+otal 2rotein : #,' g:d7
Glukosa : $$# mg:d7
7/4 : .## u:l
Kesan: Transudat
K+,ul K+,ul!a G#*al3H#.e'!e,#
esan : %hronic idney /isease Stage &&& ec Glomerulo Bephritis %hronic
Ad8is : 1SG Ginjal
K+,ul K+,ul!a Ga,!'+e!e'+he.a!+l+(#
esan : ( Sirosis hepatis post nekrotik stadium dekompensata
Ad8is : ( 1SG Abdomen
( Gastroskopi
Ta((al 2 O&!+/e' 211 2
S: /emam ((), perut membuncit (?), kaki sembab (?)
D: 1 : Sedang sdrn : %M% +/ : $"#:5# mm4g
Bafas : .. @: mnt Badi : ,' @: mnt Suhu : !",-
#
%
Telah -#la&u&a USG A/-+"e
4epar : membesar, permukaan tidak rata, parenkhim heterogen, kasar, pinggir tumpul,
8ena tidak melebar, duktus biliaris tidak melebar, SD7 ((), 8ena portal melebar
ukuran $',- mm, ascites (?)
dg. ;mpedu, pancreas, ginjal: normal
7ien : membesar
,
Kesan : Sirosis Hepatis, Ascites, Splenomegali, Hipertensi Portal
Ta((al 3 O&!+/e' 211 2
S: aki sembab (?), perut membuncit (?), mual ((), muntah (()
D: 1 : Sedang sdrn : %M% +/ : $"#:,# mm4g
Bafas : .! @: mnt Badi : ,. @: mnt Suhu : !",)
#
%
La/+'a!+'#u"
;isbach : -,'
2rotein urin : ???
esan : Glomerulonefritis dengan nefritic stage
K+,ul K+,ul!a G#*al3H#.e'!e,#
Ad8is : +ambahkan metil prednisolone jika tidak ada kontraindikasi di bagian gastro
Telah -#la&u&a Ga,!'+,&+.#
;sofagus : <arises (?)
7ambung dan duodenum normal
Kesan : Varises Esofagus (+)
Ta((al 4 O&!+/e' 211 2
S: aki sembab (?), perut membuncit (?), sesak nafas bertambah
D: 1 : Sedang sdrn : %M% +/ : $"#:,# mm4g
Bafas : !# @: mnt Badi : ,, @: mnt Suhu : !",)
#
%
Albumin post koreksi : .,. g:d7
Sikap : transfusi albumin .#* $## cc
/ilakukan tapping cairan pleura untuk mengurangi sesak. +ampak keluar cairan ber6arna
kuning, dikeluarkan sampai pasien batuk, keluar sebanyak $.,## cc.
Telah -#la&u&a R+(e! Th+'a&
2ulmo : +ampak perselubungan dari hemithora@ de@tra, dengan batas lateral lebih tinggi dari
medial setinggi <. +ampak infiltrat di lapangan apikal paru de@tra dan di lapangan paru kiri.
%or : membesar
Kesan: Effusi pleura dextra + T paru
K+,ul K+,ul!a Pul"++l+(#
esan : ;ffusi pleura de@tra ec hipoalbuminemia
Gambaran rontgen +9 tidak sesuai dengan klinis
Ad8is : %ek 9+A sputum
+apping cairan pleura apabila sesak bertambah
5
K+,ul K+,ul!a Ga,!'+e!e'+he.a!+l+(#
esan : Sirosis hepatis post nekrotik stadium dekompensata dengan 8arises
esofagus grade &&&
Ad8is : %ek 4beAG
Spironolacton . @ $## mg
2ropanolol . @ $# mg
42 2ro ! @ $ tab
Ta((al 5 O&!+/e' 211 2
S: aki sembab (?), perut membuncit (?), sesak nafas (()
D: 1 : Sedang sdrn : %M% +/ : $"#:,# mm4g
Bafas : $, @: mnt Badi : ,. @: mnt Suhu : !","
#
%
Telah -#la&u&a USG G#*al
Ginjal: 2arenkhim hiperechoic, ratio korteks H medula tidak jelas, batu (()
Kesan: !am"aran #$% dengan ascites, dengan effusi pleura "ilateral
La/+'a!+'#u"
4emoglobin : 5,) gr:dl SGD+:SG2+ : )#:.' u:l
7eukosit : $..)## :mm! Albumin:Globulin : .,!: .,!g:d7
4ematokrit : ., * p+:a2++ : $-,": ,#,$ detik
+rombosit: $#..### :mm
!
&B0 : $,!
Ba::%l : $!#: !,": $#' mmol:7 M%<: M%4 : $##: !',5
1reum : 5" mg:dl M%4% : !'," g:d7
reatinin : .,, mg:dl 0etikulosit : !,$) *
+ : !! 9ilirubin : #,", mg:d7
esan: Anemia ringan normositik normochrom, hipokoagulasi, trombositopenia
K+,ul K+,ul!a G#*al 3 H#.e'!e,#
esan : %hronic idney /isease Stage &&& ec Glomerulo Bephritis %hronic
Ad8is : Sesuai dengan gambaran %/
Amlodipin $ @ $# mg
%andesartan , mg
K+,ul K+,ul!a He"a!+l+(#3O&+l+(# Me-#&
esan : 4ipokoagulasi ec gangguan fungsi hepar
Ad8is : &nj. <it ! @ $ amp i8
Ta((al 13 O&!+/e' 211 2
S: aki sembab (?), perut membuncit (?), sesak nafas bertambah
$#
D: 1 : Sedang sdrn : %M% +/ : $"#:,# mm4g
Bafas : !# @: mnt Badi : ,, @: mnt Suhu : !),"
#
%
esan : dyspneu Sikap : AG/, 0ontgent +horak
La/+'a!+'#u"
AG/, p4 : ),'$ Ba: : $'#: ! mmol:7
p%D. : .- mm4g 4%D!(: $-,, mmol:7
pD. : "" mm4g 9;ecf : (,,, mmol:7
4beAg : 0eaktif SD. : 5!*
Albumin post koreksi : .," g:d7
esan : 4ipoksia Sikap : D. -7:i
+elah dilakukan 0ontgent +horak ulang, kesan efusi pleura masif.
K+,ul K+,ul!a Pul"++l+(#
esan : ;ffusi pleura de@tra ec hipoalbuminemia
Sikap : +apping apabila sesak nafas bertambah
K+,ul K+,ul!a Ga,!'+e!e'+he.a!+l+(#
esan : Sirosis 4epatis post nekrotik staidum dekompensata dengan 8arises esofagus
grade &&&, 4bsAg (?), 4beAg (?).
Sikap : 7ami8udine $ @ $ tab
Aollo6 up 4beAg: " bulan
Ja" 21611 7IB
S: aki sembab (?), perut membuncit (?), sesak nafas bertambah
D: 1 : Sedang sdrn : %M% +/ : $'#:,# mm4g
Bafas : !$ @: mnt Badi : ,' @: mnt Suhu : !),)
#
%
/ilakukan tapping cairan pleura, keluar cairan sebanyak $-## cc ber6arna kuning, keruh (().
DISKUSI
+elah dira6at seorang pasien laki(laki, .5 tahun dengan diagnosis akhir:
Sirosis hepatis post nekrotik stadium dekompensata dengan 8arises esofagus grade &&&
;fusi pleura de@tra ec hipoalbuminemia
%/ Stage &&& ec glomerulonephritis ec 4epatitis 9 8irus
4ipokoagulasi ec sirosis hepatis
2asien ini masuk dengan keluhan perut yang semakin membuncit, kemudian diikuti
dengan sembab seluruh tubuh, pasien suka tidur posisi miring kanan, dan mempunyai ri6ayat
sakit kuning . /ari pemeriksaan fisik didapatkan hepatosplenomegali, ascites, palmar eritem,
dan udem pretibial. /an dari pemeriksaan labor di dapatkan 4bsAg positif, perbandingan
$$
ratio albumin globulin yang terbalik, dan peningkatan faal hepar. /ari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium tersebut pasien didiagnosis sirosis hepatis
post nekrotik stadium dekompensata. emudian pasien dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu
1SG Abdomen dengan kesan Sirosis hepatis, ascites, splenomegali dan hipertensi portal.
/an dari pemeriksaan Gastroskopi didapatkan kesan 8arises esofagus grade &&&. 9erdasarkan
literatur, pasien dengan 4bsAg positif dan peningkatan A7+ lebih dari .@ normal, dilakukan
pemeriksaan 4beAg, dimana pada pasien ini 4beAg didapatkan hasil yang reaktif, sehingga
diberikan terapi anti8iral yaitu lami8udine.
Menurut literatur sebaiknya dilakukan pemeriksaan 49< /BA, untuk memfollo6 up
terapi yang kita berikan. Bamun pada pasien ini tidak dapat dilakukan karena keterbatasan
biaya. Sirosis hepatis pada pasien ini, dikategorikan ke dalam %hild(2ough 9 (Skor 5)
dimana didapatkan 9ilirubin #,,' mg:d7 (Skor $), tidak ada 29S (Skor #), Albumin $,5 g:d7
(Skor !), pemanjangan 2+ . detik (Skor #), &B0 $,. (Skor $), Ascites sedang (Skor !), tidak
ada ensefalopati (Skor $). 2asien ini kemungkinan terinfeksi 8iral 4epatitis 9 yang
didapatkan secara 8ertikal yaitu dari ibu pasien, oleh karena mengingat usia pasien yang
masih muda (.5 tahun).
2enatalaksanaan sirosis pada pasien ini yang pertama yaitu meliputi:
a. +atalaksana asites dan udem
3aitu dengan pemberian diet rendah garam dan pemberin obat diuretik seperti
spironolakton dan furosemid. 2emberian obat ini dapat mengurangi dan
menghilangkan udem dan asites. Apabila dengan pemberian diuretik ini tidak
berhasil, maka dapat dilakukan parasintesis cairan asites.
b. 2enatalaksanaan 8arises esofagus
3aitu dengan pemberian obat propanolol (penyekat reseptor 9eta non selektif),
obat ini efektif dalam menurunkan tekana portal dan dapat mencegah perdarahan
akibat pecahnya 8arises.
A6alnya pasien ini kami diagnosa dengan %/ ec glomerulonefritis berdasarkan
pemeriksaan laboratorium dan 1SG ginjal. +ernyata dari lietraur dikatakan bah6a pada
pasien 4epatitis 9 dengan 4beAg positif bisa menyebabkan terjadinya glomerulonefritis,
diduga karena adanya komplek antigen-antibody pada membran basalis glomerula sehingga
menyebabkan glomerulo nefritis membranosa setelah terinfeksi 8irus hepatitis 9. /imana
manifestasi klinisnya sesuai dengan gambaran sindroma nefrotik, yaitu adanya hipertensi, dan
penurunan fungsi ginjal. 2enatalaksanaan pasien glomerulonefritis terkait hepatitis 9 ini
adalah dengan pemberian kortikosteroid dan anti8iral.
$.
2ada pasien ini juga didapatkan adanya efusi pleura de@tra, dimana dari anamnesis
didapatkan sesak nafas, dan posisi tidur yang senang miring ke kanan, serta dari pemeriksaan
fisik didapatkan paru kanan yang lebih cembung, perkusi pekak, serta suara nafas yang
menghilang setinggi 0&% &< kanan ke ba6ah. /ari laboratorium didapatkan kadar albumin
yang sangat rendah yaitu $,. g:d7. Setelah dilakukan analisa cairan pleura, didapatkan cairan
pleura yang ber6arna kuning jernih dengan hasil analisa transudat. Maka berdasarkan hal
tersebut kami berkesimpulan efusi pleura de@tra tersebut disebabkan oleh hipoalbuminemia.
2enatalaksanaan efusi pleura pada pasien ini yaitu mengatasi penyakit dasarnya.
/alam perjalanan penyakitnya, pasien mengalami gangguan fungsi koagulasi yaitu
pemanjangan 2+, a2++ dan trombositopenia. 4al ini disebabkan karena adanya sirosis
hepatis pada pasien ini. Menurut literatur gangguan hemostasis pada sirosis hati sangat
komplek, yaitu karena gangguan dari biosintesis dan kliren. 2atogenesis dari gangguan ini
dapat digolongkan dalam beberapa kelompok yaitu : gangguan sintesis faktor pembekuan dan
anti(koagulan, serta defisiensi bersihan hati (hepatic clearence deficency), trombositopneia,
pembentukan faktor pembekuan yang abnormal, koagulasi intra8askuler diseminata, dan
gabungan beberapa kelainan tersebut diatas. Arekuensi trombositopenia pada penyakit hati
cukup tinggi yaitu !)())*. 4ati merupakan tempat utama produksi trombopoetin, yaitu
hormon yang terlibat dalam pematangan megakariosit dan pembentukan trombosit.
$!
DAFTAR PUSTAKA
$. usumobroto 4. Sirosis Hati. /alam 9uku Ajar &lmu 2enyakit 4ati ;disi 2ertama.
Cakarta : Cayabadi. .##). 4al !!-(!''.
.. Akbar, Burul. Hepatitis B. /alam 9uku Ajar &lmu 2enyakit 4ati ;disi 2ertama. Cakarta :
Cayabadi. .##). 4al .#$(.#,.
!. Burdjanah, Siti. Sirosis Hati. /alam 9uku Ajar &lmu 2enyakit /alam Cilid $ edisi <.
Cakarta : 9alai 2enerbit A1&. .##5. 4al "",(")!.
'. +ambunan, . Gangguan Hemostasis pada Sirosis Hati. /alam 9uku Ajar &lmu 2enyakit
4ati ;disi 2ertama. Cakarta : Cayabadi. .##). 4al '.$('.".
-. hedmat, 4ossein. Hepatitis B virus-associated glomerulonephritis. 9aIiyatallah
0esearch %enter for Gastroenterology and 7i8er /isease, 9aIiyatallah 4ospital. .##5.
$'
Bala2e 8a#'a
+anggal
&nput Dutput 9alance
&nfus Minum +otal 9A &>7 +otal +otal
.5(#5($. $### )## $)## $### )## $)## (
!#(#5($. $### )## $)## $### )## $)## (
$($#($. $## $.## $!## 5## )## $"## (!##
.($#($. $## $$## $.## )## )## $'## (.##
!($#($. $## $$## $.## )-# )## $'-# (.-#
'($#($. $## $!## $'## 5## )## $"## (.##
-($#($. $$## ,## $5## $.## )## $5## (
"($#($. $## $.## $!## 5## )## $"## (!##
)($#($. $## $!## $'## 5## )## $"## (.##
,($#($. $## $.## $!## )## )## $'## ($##
5($#($. $## $$## $.## )## )## $'## (.##
$#($#($. $## $.## $!## ,## )## $-## (.##
$$($#($. $## $.## $!## )## )## $'## ($##
$.($#($. $## $$## $.## )## )## $'## (.##
$!($#($. $$## )## $,## $### )## $)## $##
$-

Anda mungkin juga menyukai