ANATOMI Benign prostat hyperplasia adalah pembesaran kelenjar prostat yang jinak. Keadaan yang terjadi adalah hiperplasia kelenjar periurethral yang mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah. Prostat terletak di inferior dari vesica urinaria dan posterior dari symfisis pubis, beratnya kira-kira 20 gram. rgan ini dilalui oleh urethra pars posterior yang panjangnya ! 2," cm. #iposterior kelenjar prostat masuk ductus ejakulatoris yang bermuara pada urethra para prostatika. $da lima %ona transisional yang membagi kelenjar prostat yaitu & %ona perifer, %ona sentral, %ona transisional, %ona fibromuskular dan %ona periurethra. 'ona transisional merupakan %ona yang sebagian besar tempat terjadinya hiperplasia prostat, sehingga menyebabkan penyempitan lumen urethra posterior. INSIDENS Prevalensi meningkat bersama dengan peningkatan usia pada pria dan di negara berkembang meningkat karena adanya peningkatan umur harapan hidup. ETIOLOGI (tiologi BP) belum jelas namun terdapat faktor resiko umur dan hormon androgen. *sia yang bertambah akan menyebabkan perubahan keseimbangan testoteron estrogen karena produksi testoteron mulai menurun dan terjadilah konversi estrogen pada jaringan adipose di perifer. Perubahan mikroskopik pada prostat telah terjadi pada usia +0-,0 tahun. Bila perubahan mikroskopik ini berkembang akan terjadi perubahan patologik anatomi yang ada pada pria usia "0 tahun angka kejadiannya sekitar "0-, usia .0 tahun .0-, dan usia /0 tahun 000-. PATOGENESIS $da beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat yaitu & 0. 1eori #ehidrotestoteron 2#)13. $dalah metabolit androgen yang sangat penting kepada pertumbuhan sel-sel kelenjar prostat. Proses reduksi ini difasilitasi oleh en%im "4-reduktase. #)1 yang telah terbentuk berkaitan dengan reseptor androgen 25$3 membentuk kompleks #)1-5$ yang selanjutnya terjadi sintesis protein gro6th factor yang menstimulasi pertumbuhan sel prostat pada BP), aktivitas en%im "4-reduktase dan jumlah reseptor androgen lebih banyak, sehingga menyebabkan sel prostat pada BP) lebih sensitive terhadap #)1. 2. 1eori )ormon 7aat usia tua, kadar testoteron menurun, kadar estrogen tetap. (strogen berperan dalam inisiasi dan maintenance pada prostat sehingga terjadinya proliferasi sel-sel kelenjar prostat dengan cara meningkatkan sensitifitas sel-sel prostat terhadap rangasangan hormon endrogen. +. 8aktor interaksi stroma dari epitel $danya peranan faktor pertumbuhan seperti (98 2(pidertal 9ro6th 8actor3, 198 21ransforming 9ro6th 8actor3, 898 dapat menstimulasi sel stroma dan pada BP) banyak ditemukan. 898 ini dicetuskan oleh miksi, ejakulasi atau infeksi. ,. 8aktor 5ea6akening 2:c ;eal 0/<=3 Pertumbuhan kelenjar prostat pada orang de6asa mirip dengan mekanisme pertumbuhan yang terjadi pada masa embrio yaitu kemampuan mesenkim sinus urogenital untuk berproliferasi dan membentuk jaringan prostat. ". 1eori 7tem sel Pada sel yang baru pertumbuhannya dari stem sel biasanya, kehidupan sel ini tergantung pada hormon androgen, karena suatu sebab seperti usia, keseimbangan hormonal, stem sel berprofelirasi lebih cepat sehingga terjadi hiperplasia kelenjar periurethra, karena produksi yang berlebihan pada sel stroma dan sel epitel. PATOFISIOLOGI Proses ini terjadi perlahan-lahan. #apat terjadi karena mekanik dan dinamik. Pada keadaan mekanik disebabkan karena sumbatan massa prostat yang mengandung otot polos dan kekuatan kontraksi otot dinding vesica, yang dapat dipengaruhi 77 adrenergik. Pada tahap a6al terjadi pembesaran prostat, terjadi resistensi leher buli- buli dan daerah prostat meningkat, otot detrusor menebal dan meregang dan timbul sakulasi atau divertikel bila timbul kantong mukosa yang lebih besar. Penebalan otot detrusor tetapi proses miksi sebelum terganggu disebut fase kompensasi, lama-kelamaan akibat kelelahan otot detrusor vesica, proses miksi mulai terganggu timbul gejala prostatismus disebut fase dekompensasi. 8aktor timbulnya dekompensasi buli-buli antara lain & 203 volume buli-buli tiba-tiba terasa penuh, yaitu pada cuaca dingin menahan kencing terlalu lama, mengkonsumsi obat-obatan atau minuman yang mengandung diuretikum 2alkohol, kopi3 dan minum air putih yang berlebihan. 223 massa prostat tiba-tiba membesar yaitu setelah aktivitas seksual atau mengalmi infeksi prostat akut. 2+3 7etelah mengkonsumsi obat-obatan yang menurunkan kontraksi otot detrusor atau dapat mempersempit leher buli-buli seperti golongan anti kolinergik alfa. MANIFESTASI KLINIS Pembesaran prostat jinak dikenal sebagai >o6er *rinary 1ract 7ymptoms 2>*173 dibedakan menjadi gelaja obstruktif dan iritatif. 9ejala obstruktif adalah pancaran lemah 26eak stream3, rasa tidak lampias sehabis miksi 2incomplete bladder emptying3, kalau mau miksi menunggu lama 2hesistancy3, harus mengeden 2straining3, kencing terputus-putus 2intermittency3, dan 6aktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensi urin dan inkontinen karena overflo6. 9ejala iritatif adalah sering miksi 2frekuensi3, terbangun untuk miksi pada malam hari 2nokturia3, perasaan ingin miksi yang sangat mendesak 2urgensi3, nyeri pada saat miksi 2disuria3. $da beberapa jenis klasifikasi untuk membantu diagnosis dan beratnya penyakit yaitu dengan skor internasional gejala-gejala prostate ?) 2@nternational Prostate 7ymptoms 7core, @P773 dan skor :adsen @versen. Skor Madsen - Iversen. Pertanyaan 0 0 2 + , Pancaran ;ormal Berubah - ubah >emah :enetes :engedan pada saat berkemih 1idak Aa )arus menunggu saat akan kencing 1idak Aa Buang air kecil putus - putus 1idak Aa Kencing tidak lampias 1idak tahu Berubah - ubah 1idak lampias 0 kali retensi B 0 kali retensi @nkontinensi a Aa Kencing sulit ditunda 1idak ada 5ingan 7edang Berat Kencing malam hari 0 - 0 2 + - , B , Kencing siang hari B + jam sekali 7etiap 2 - + jam sekali 7etiap 0 - 2 jam sekali C 0 jam sekali
Skor n!ernasona" #e$a"a - #e$a"a %ros!a!e &HO 'IPSS( Pertanyaan Da6aban dan skor Keluhan pada bulan terakhir 1idak sama sekali C 0 sampai " kali B " sampai 0" kali 0" kali >ebih dari 0" kali )ampir selalu $dakah anda merasa buli - buli tidak kosong setelah bak 0 Berapa kali anda hendak bak lagi dalam 6aktu 2 jam setelah bak 0 0 2 + , " Berapa kali terjadi air kencing berhenti se6aktu bak 0 0 2 + , " Berapa kali anda tidak dapat menahan keinginan bak 0 0 2 + , " Berapa kali arus air seni lemah sekali se6aktu bak 0 0 2 + , " Berapa kali terjadi anda mengalami kesulitan memulai bak 0 0 2 + , " Berapa kali anda bangun untuk bak di 6aktu malam 0 0 E 2 E + E , E " E $ndaikata hal yang anda alami sekarang akan tetap berlangsung seumur hidup, bagaimana perasaan anda 7angat senang Fukup 7enang Biasa saja $gak tidak senang 1idak menyenang kan 7angat tidak menyenangka n Dumlah nilai & 0Gbaik sekali 0Gbaik 2Gkurang baik +Gkurang ,Gburuk "Gburuk sekali 9ejala pada saluran kemih bagian atas sebagai penyulit hiperplasia prostat berupa gejala onstruksi seperti nyeri pinggang, benjolan di pinggang atau demam yang merupakan tanda dari infeksi. 7edangkan gejala di luar saluran kemih yang dikeluhkan adanya hernia inguinalis atau hemoroid. 1imbulnya kedua penyakit ini karena sering mengejan saat miksi sehingga mengakibatkan peninggian tekanan intra abdominal. :enentukan pembesaran prostat dengan rectal touche yang perlu diperhatikan & 203 tonus sfingter ani, refleks bulbo kavemosus untuk menyingkirkan adanya buli-buli neurogenik. 223 mukosa rektum. 2+3 keadaan prostat, konsistensi prostat kenyalHkerasHteraba nodul, apakah simetris, apakah batas atas teraba. #erajat berat obstruksi dengan menentukan volume urin setelah miksi spontan dan dapat juga dengan *79 buli-buli setelah miksi. #apat pula diukur dengan pancaran urin pada 6aktu miksi melalui alat uroflo6metri. #erajat pembesaran prostal dengan rectal touche adalah & #erajat 0 & Prostat terabaC0 cm, beratC00 gram #erajat 0 & Prostat teraba 0-2 cm, batas atas mudah diraba, berat 20-2" gram #erajat 2 & Prostat teraba 2-+ cm, batas atas dapat dicapai, berat 2"-"0 gram #erajat + & Prostat teraba +-, cm, batas atas prostat tidak dapat diraba, berat =0-000 gram #erajat , & Prostat teraba B, cm, beratB000 gram #engan derajat klinis yaitu pada pasien diberi minum banyak kemudian disuruh B$K, dengan kateter diukur sisa urin dalam buli-buli hasilnya & Klinis @ & Prostatismus ! sisa urin C"0 cc Klinis @@ & Prostatismus ! sisa urin "0-000 cc Klinis @@@ & Prostatismus ! sisa urin B 000 cc Klinis @I & 5etensi urin total KOMPLIKASI Pada hiperplasia prostat ini terjadi dekompensasi buli-buli sehingga menyebabkan retensi urin. 1ekanan intravesika lama-kelamaan meningkat karena buli-buli tidak dapat menampung urin. Keadaan ini dapat menimbulkan hidroureter, hidronefrosis dan gagal ginjal. #apat pula terbentuk batuk endapat dalam buli-buli karena terdapat sisa urin. Batu ini menyebabkan iritasi, hematuria, sistitit dan pielonefritis. Pada 6aktu miksi pasien harus mengedan sehingga lama-kelamaan dapat menyebabkan hernia atau hemoroid. PENATALAKSANAAN 0. bservasi Biasanya dilakukan pada pasien dengan keluhan ringan. ;asehat yang diberikan ialah mengurangi minum setelah makan malam untuk mengurangi nokturia, menghindari obat dekongestat, mengurangi minum kopi dan tidak diperbolehkan minum alkohol. :elakukan kontrol keluhan, sisa kencing dan colok dubur. 2. :edikamentosa Penghambat adrenergik Penghambat en%im "4 reduktase 8itoterapi +. 1erapi bedah @ndikasi absolut & 203 retensi urin berulang. 223 hematuria, 2+3 tanda penurunan fungsi ginjal, 2,3 @nfeksi saluran kemih berulang, 2"3 tanda-tanda obstruksi berat seperti divertikel, hidroureter, 2=3 batu saluran kemih. @ntervensi bedah yang dapat dilakukan meliputi 1ransurethral 5esection of the Prostate 21*5P3, 1ransurethral @ncision of the Prostate 21*@P3, prostatektomi terbuka dan protatektomi dengan laser. 1*5P indikasinya ialah gejala sedang sampai berat, volume prostat kurang dari /0 gram dan pasien cukup sehat untuk menjalani operasi. Komplikasi jangka pendek adalah perdarahan, infeksi, hiponatremia, atau retensi urin oleh karena bekuan darah. 7edangkan komplikasi jangka panjang ialah striktur urethra, ejakulasi retrograd, dan impotensi. 1*@P dilakukan pada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar, tanpa ada pembesaran lobus medius, dan pasien biasanya masih muda sehingga hanya insisi leher buli-buli, harus disingkirkan dulu kemungkinan adanya karsinoma prostat. Komplikasinya bisa ejakulasi retrograd. 1ehnik operasi prostatektomi terbuka dengan cara suprapubik transvesikal atau retropubik infravesikal. Prostatektomi terbuka merupakan tindakan yang paling invansive dan paling efisien sebagai terapi BP). Prostatektomi terbuka dianjurkan untuk prostat yang sangat besar B 000 gram. >aser prostatektomi jika dibandingkan dengan pembedahan, pemakaian laser lebih sedikit menimbulkan komplikasi, dapat dikerjakan secara poliklinis, penyembuhan lebih cepat dan dengan hasil kurang lebih sama. Kekurangan adalah tidak dapat diperoleh jaringan untuk pemeriksaan patologi. ,. 1erapi @nvansif minimal 1ransurethral :icro6ave 1hermotherapy 21*:P3 #ilatasi Balon 1ransurethral 21*B#3 )igh @ntensity 8ocused *ltrasound $blasi Darum 1ransurethra 21*;$3 7tent Prostat TINJAUAN PUSTAKA HERNIA I. DEFINISI Kata hernia pada hakekatnya beraati penonjolan suatu kantung poritoneum, suatu organ atau lemak pra-peritoneum melalui cacat kongenital atau akuisita dalam parietes muskuloaponeurotik dinding abdomen, yang normalnya tak dapat dilewati. Sebagian besar hernia timbul dalam regio inguinalis dengan sekitar 50 persen dari ini merupakan hernia inguinalis indirek dan 25 persen sebagai inguinalis direk. Bagian bagian dari hernia yaitu! a" #incin hernia b" Kantung hernia $%aginalis " c" &si hernia 'enia diberi nama berdasarkan letak hernia tersebut. (mpamanya dia)ragma, inguinal, umbilikal, )emoral. Berdasarkan terjadinya, hernia di bagi menjadi atas hernia bawaan $kongenital" dan hernia dapatan $ hernia akuisita ". Berdasarkan si)atnya, hernia dapat disebut hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar masuk $usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau di dorong masuk ke perut " dan jika isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut, maka disebut hernia irreponibel $ini disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia" . Secara garis besar , pembagian hernia dibagi menjadi *, yaitu ! &.+.+ 'ernia &nguinalis )ernia inguinalis dapat terjadi karena anomali congenital atau karena sebab yang didapat. )ernia dapat dijumpai di setiap usia. >ebih banyak pada laki-laki daripada perempuan. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada annulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. 7elain itu juga diperlukan faktor yang dapat mendorong isi hernia melalui pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu. Pada orang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu & 0. Kanalis inguinalis yang berjalan miring. 2. 7truktur :. bliJuus $bdominis @ternus yang menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi. +. $danya fascia transversa yang kuat yang menutupi 1rigonum )asselbach yang umumnya hampir tidak berot. 9angguan pada ketiga mekanisme ini dapat menimbulkan terjadinya hernia. 8aktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya proccesus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan intra abdomen, dan kelembaban otot dinding perut karena usia. Proses turunnya testis mengikuti processus vaginalis. Pada neonatus kurang lebih /0- processus vaginalis tetap terbuka, sedang pada bayi usia 0 tahun sekitar +0- processus vaginalis belum tertutup. $kan tetapi kejadian hernia pada umur ini hanya beberapa persen. 1idak sampai 00- anak dengan processus vaganalis paten menderita hernia. Pada lebih dari separuh populasi anak dapat dijumpai processus vaginalis paten kontralateral, tetapi insidens hernia tidak mencapai 20-. *mumnya disimpulkan adalah proc. Iaginalis yang paten bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia, tetapi diperlukan sebab lain seperti annulus inguinalis yang cukup besar. 1ekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik, seperti batuk kronik, hipertrofi prostat, konstipasi, dan ascites sering disertai hernia inguinalis. @nsidens hernia inguinalis pada bayi dan anak antara 0 dan 2 -. Kemungkinan hernia terjadi pada sisi kanan =0-, sisi kiri 20-2"-, dan bilateral 0"-. Kejadian hernia bilateral pada anak perempuan dibanding laki-laki kira- kira sama 200-3, 6alaupun frekuensi processus vaginalis yang tetap terbuka lebih tinggi pada perempuan. $nak yang pernah menjalani operasi hernia pada 6aktu bayi, mempunyai kemungkinan 0=- mendapat hernia kontra lateral pada usia de6asa,. @nsidens hernia inguinalis pada orang de6asa kira-kira 2-. Kemungkinan hernia bilateral dari indens tersebut mendekatai 00-. @nsidens hernia meningkat dengan bertambahnya umur mungkin karena meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intra abdomen dan berkurangnya kekuatan jaringan penunjang. #alam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi annulus internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdominal tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. 7ebaiknya jika otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan annulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis.Kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan n. @lioinguinalis dan n. @leofemoralis setelah appendiktomi. Dika kantong hernia inguinalais lateralis mencapai scrotum, dinamakan )ernia 7crotalis. 7ementara pada 6anita, hernia inguinalis lateralis yang mencapai labium mayus dinamakan )ernia >abialis. #iagnosis ditegakkan berdasarkan adanya benjolan yang dapat direposisi atau jika pun tidak dapat direposisi, atas dasar tidak adanya batas yang jelas di sebelah cranial dan adanya hubungan ke cranial melalui annulus ekstemus. )ernia ini harus dapat dibedakan dari hidrokel atau elefantiasis scrotum. 1estis yang teraba dapat dipakai untuk membedakannya. 'ernia inguinalis di bagi lagi menjadi 2, yaitu ! &.+.2 'ernia inguinalis medialis 'ernia inguinalis direk ini hampir selalu di sebabkan oleh )aktor peninggian tekanan intraabdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum 'asselbech. ,leh karena itu, hernia ini umumnya terjadi bilateral, khususnya pada lelaki tua. &.+.* 'ernia inguinalis lateralis 'ernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika in)erior. -isebut indirek karena keluar melalui dua buah pintu dan saluran, yaitu anulus dan kanalis inguinalis. .ada pemeriksaan hernia lateralis, akan tampak tonjolan berbentuk lonjong . Pada bayi dan anak hernia lateralis disebabkan oleh kelainan ba6aan berupa tidak menutupnya processus vaginalis peritonium sebagai akibat proses penurunan testis ke scrotum. )ernia di sebelah kanan biasanya berisi caecum dan sebagian colon ascenden, sedang hernia kiri berisi sebagian colon descenden. &.2 'ernia )ermolis 'ernia )emoralis umumnya di jumpai pada perempuan tua. Keluhan biasanya muncul berupa benjolan di lipat paha yang muncul terutama pada waktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intraabdomen. .intu masuk hernia )emoralis adalah annulus )emoralis. Selanjutnya, isi hernia masuk ke dalam kanalis )emoralis yang berbentuk corong sejajar dengan %.)emoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada )osa o%alis di lipat paha . &.* 'ernia lain lain /ang termasuk dalam hernia ini yaitu hernia yang jarang terjadi ! &.*.+ 'ernia umbilikalis 'ernia umbilikalis merupakan hernia kongenital pada umbilikus yang hanya tertutup peritoneum dan kulit . 'ernia ini terdapat pada kira kira 20 persen pada bayi dan lebih tinggi lagi pada bayi prematur . &.*.2 'ernia para-umbilikalis 'ernia para-umbilikalis merupakan hernia melalui suatu celah di garis tengah di tepi kranial umbilikalus, jarang spontan terjadi di tepi kaudalnya . &.*.* 'ernia epigastrika 'ernia epigastrika adalah hernia yang keluar melalui de)ek di linea alba antara umbilikus dan prosesus 0i)oideus. &si terdiri atas penonjolan jaringan lemak preperitoneal dengan atau tanpa kantong peritoneum. &.*.1 'ernia %entralis 'ernia %entralis adalah nama umum untuk semua hernia di dinding perut bagian anterolateral seperti hernia sikatriks. 'ernia sikatriks merupakan penonjolan peritoneum melalui bekas luka operasi yang baru maupun yang lama. &.*.5 'ernia spieghel 'ernia spieghel ialah hernia interstisial dengan atau tanpa isinya mealui )asia Spieghel. &.*.2 'ernia obturatoria 'ernia obturatoria ialah hernia melalui )oramen obturatorium. &.*.3 'ernia perinealis 'ernia perinealis merupakan tonjolan hernia pada perineum melalui de)ek dasar panggul yang dapat terjadi secara primer pada perempuan multipara, atau skunder setelah operasi melalui perineum seperti prostatektomia atau reseksi rectum secara abdominoperineal. &.*.4 'ernia pantalon 'ernia pantolan merupakan kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada satu sisi. Kedua kantong hernia dipisah oleh %asa epigastrika in)erior sehingga berbentuk seperti celana. Keadaan ini ditemukan kira-kira +5 5 dari kasus hernia inguinalis. -iagnosis umumnya sukar di tegakkan dengan pemeriksaan klinis, dan biasanya baru ditemukan sewaktu operasi. II. ETIOLOGI 'ernia kebanyakan di derita oleh orang orang yang berusia lanjut, karena pada usia usia rentan tersebut dinding otot yang telah melemah dan mengendur untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada tempatnya sehingga mempercepat proses terjadinya hernia. Kegiatan )isik yang berlebihan juga diduga dapat menyebabkan hernia cepat berkembang seperti mengangkat barang barang yang terlalu berat. 'al hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya hernia yaitu batuk kronik, penyakit paru kronik, obesitas, dan bawaan lahir $ kongenital ". Kewaspadaan akan bahaya hernia sangat penting untuk dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin agar pengangan hernia dapat mdah di atasi. III. PATOFISIOLOGI a" .eninggian tekanan intraabdomen akan mendorong lemak perperitoneal ke dalam kanalis )emoralis + . b" 6aktor penyebab terjadinya hernia yaitu kelahiran multipara, obesitas, dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut. c" -e)ek pada dinding abdomen dapat kongential atau didapat dan dibatasi oleh peritoneum + . d" &si usus terjebak di dalam kantung menyebabkan inkreasi $ketidakmampuan untuk mengurangi isi " dan kemungkinan strangulasi $terhambatnya aliran darah ke daerah inkarerasi " + . 9ejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan di lipat paha yang muncul pada 6aktu berdiri, batuk, bersin, atau megedan, dan menghilang se6aktu berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau pun ada biasa dirasakan di daerah epigastriumatau paraumbilikal berupa nyeri visceral karena regangan pada mesenterium se6atu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantung hernia. ;yeri yang disertai mual dan muntah baru timbul jika telah terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena neksrosis atau gangren. 1anda klinis pada pemeriksaan fisik tergantung dari isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan dapat dilihat hernia lateralis inguinalis muncul sebagai penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial ba6ah. Kantong hernia yang kosong kadang dapat teraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera. 1anda ini disebut sebagai Ktanda sarung tangan suteraL. 1etapi tanda ini umumnya sukar ditentukan. Pada palpasi kantung hernia mungkin terab usus, omentum 2seperti karet3, atau ovarium. #engan jari telunjuk satu jari kelingkin pada anak dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menekan scrotum melalui annulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposis atau tidak. Dika hernia dapat direposisi ketika jari berada dalam annulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau ujung jari menyentuh hernia, berarti hernia inguinalis lateralis. Dika yang menyentuh adalah sisi jari berarti hernia inguinalis medialis. @si hernia pada perempuan jika teraba massa padat kemungkinan adalah ovarium. #iagnosis ditegakkan atas dasar benjolan yang dapat direposisi, atas dasar tidak adanya pembatasan yang jelas di sebelah cranial dan adanya hubungan ke cranial melalui annulus ekstermus. Ga)*aran K"ns Keluhan pada orang de6asa umumnya berupa benjolan di lipat paha yang timbul se6aktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat dan menghilang ketika istirahat baring. Pada bayi dan anak-anak adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha biasanya diketahui oleh orang tua. Dika hernia mengganggu sehingga anak atau bayi sering gelisah, banyak menangis, dan kadang-kadang perut kembung harus diperkirakan kemungkinan hernia strangulata. Pada inspeksi diperhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat pada, scrotum, atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetri dapat terlihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba konsistensinya dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi. 7etelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak- anak, kadang cincin hernia dapat diraba berupa annulus inguinalis yang melebar. Pada hernia insipien tonjolan hanya dapat dirasakan menyentuh ujung jari di dalam kanalis inguinalis dan tidak menonjol keluar. Pada bayi dan anak- anak kadang tidak terlihat adanya benjolan pada 6aktu menangis, batuk, atau mengedan. #alam hal ini perlu dilakukan palpasi tali sperma dengan membandingkan kanan dan kiri, kadang ditemukan Ktanda sarung tangan suteraL. IV. DIAGNOSIS a" -iagnosis banding hernia )emoralis ! 1. 7im)adenitis yang disertai tanda radang lokal umum dengan suimber in)eksi di tungkai bawah, perineum, anus, atau kulit tubuh kaudal. 2. 8ariks tunggal di muara %.sa)ena magna dengan atau tanpa %arises pada tungkai. b" 'ernia inguinalis dapat ditegakkan diagnosis berdasarkan atas besar benjolan yang dapat direposisi, atau jika tidak dapat direposisi atas dasar tidak adanya pembatasan jelas di sebelah kranial dan adanya hubungan ke kranial melalui anulus eksternus. c" 'ernia obturatoria didiagnosis dengan adanya keluhan nyeri seperti di tusuk tusuk dan parastesia di daerah lutut. d" 'ernia pantalon didiagnosis dengan anamnesis dan pemeriksaan $ tampak dan teraba benjolan di perineum yang mudah keluar masuk dan jarang mengalami inkarserasi ". e" 'ernia spieghel didiagnosis dengan ditemukannya benjolan di sebelah atas titik 9cBurney kanan atau kiri, pada lateral m.rektus abdominis . )" .ada hernia inguinalis diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan )isik. Benjolan akan membesar jika penderita membungkuk, batuk, mengedan atau mengangkat beban berat. Da#noss 9ejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan di lipat paha yang muncul pada 6aktu berdiri, batuk, bersin, atau megedan, dan menghilang se6aktu berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau pun ada biasa dirasakan di daerah epigastriumatau paraumbilikal berupa nyeri visceral karena regangan pada mesenterium se6atu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantung hernia. ;yeri yang disertai mual dan muntah baru timbul jika telah terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena neksrosis atau gangren. 1anda klinis pada pemeriksaan fisik tergantung dari isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan dapat dilihat hernia lateralis inguinalis muncul sebagai penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial ba6ah. Kantong hernia yang kosong kadang dapat teraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera. 1anda ini disebut sebagai Ktanda sarung tangan suteraL. 1etapi tanda ini umumnya sukar ditentukan. Pada palpasi kantung hernia mungkin terab usus, omentum 2seperti karet3, atau ovarium. #engan jari telunjuk satu jari kelingkin pada anak dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menekan scrotum melalui annulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposis atau tidak. Dika hernia dapat direposisi ketika jari berada dalam annulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau ujung jari menyentuh hernia, berarti hernia inguinalis lateralis. Dika yang menyentuh adalah sisi jari berarti hernia inguinalis medialis. @si hernia pada perempuan jika teraba massa padat kemungkinan adalah ovarium. #iagnosis ditegakkan atas dasar benjolan yang dapat direposisi, atas dasar tidak adanya pembatasan yang jelas di sebelah cranial dan adanya hubungan ke cranial melalui annulus ekstermus. Ga)*aran K"ns Keluhan pada orang de6asa umumnya berupa benjolan di lipat paha yang timbul se6aktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat dan menghilang ketika istirahat baring. Pada bayi dan anak-anak adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha biasanya diketahui oleh orang tua. Dika hernia mengganggu sehingga anak atau bayi sering gelisah, banyak menangis, dan kadang-kadang perut kembung harus diperkirakan kemungkinan hernia strangulata. Pada inspeksi diperhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat pada, scrotum, atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetri dapat terlihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba konsistensinya dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi. 7etelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak- anak, kadang cincin hernia dapat diraba berupa annulus inguinalis yang melebar. Pada hernia insipien tonjolan hanya dapat dirasakan menyentuh ujung jari di dalam kanalis inguinalis dan tidak menonjol keluar. Pada bayi dan anak- anak kadang tidak terlihat adanya benjolan pada 6aktu menangis, batuk, atau mengedan. #alam hal ini perlu dilakukan palpasi tali sperma dengan membandingkan kanan dan kiri, kadang ditemukan Ktanda sarung tangan suteraL. Pena!a"aksanaan Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. 5eposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata kecuali pada pasien anak-anak. 5eposisi dilakukan secara bimanual. 1angan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak inkerserasi lebih sering terjadi pada usia diba6ah dua tahun. 5eposisi spontan lebih sering terjadi, sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi dibandingkan dengan orang de6asa. )al ini disebabkan oleh cincin hernia pada anak-anak cenderung lebih elastis. 5eposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedatif dan kompres es diatas hernia. Bila usaha ini berhasil, anak disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya. Dika reposisi tidak berhasil dalam 6aktu = jam harus segera dilakukan operasi. Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak bersifat menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup. ;aum cara yang telah dipakai ,000 th ini masih dipakai sampai sekarang. 7ebaiknya cara ini tidak dianjurkan karena menimbulkan komplikasi antara lain merusak tonus otot dan dinding perut di daerah yang tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada anak-anak cara ini dapat menyebabkan atrofi testis karena tekanan pada tali sperma yang mengandung pembuluh darah testis. Pengobatan operatif adalah satu-satunya pengobatan inguinalis yang paling rasional. @ndikasi operatif sudah ada sejak diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia adalah Herniotomy dan Hernioplasty. Pada )erniotomy dilakukan pembebasan kantung hernia sampai ke lehernya, kantung dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi. Kantung hernia dijahit lalu diikat setinggi mungkin lalu dipotong. Pada hernioplasty dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. )ernioplastik lebih penting dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomy. #ikenal sebagai metode hernioplastik, seperti memperkecil annulus inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m. 1ranvesus abdominis dan m. bliJuus abdominis internus yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke >igamentum @nguinale Poupart menurut metode Bassinni atau menjahitkan conjoint tendon ke >igamentum Fooper pada metode :c. Iay. Kelemahan tekhnik Bassini adalah terdapatnya regangan yang berlebihan dari otot-otot yang dijahit. *ntuk mengatasi masalah ini pada tahun .0an dipopulerkan pendekatan operasi bebas regangan. Pada tehnik ini digunakan protesis mesh yang memperkuat fascia transversalis yang membentuk dasar kanalis inguinalis tanpa menjahitkan otot-otot ke inguinal. Pada hernia kongenital pada bayi dan anak-anak yang faktor penyebabnya adalah processus vaginalis yang tidak menutup hanya dilakukan herniotomi karena annulus inguinalis internuscukup elastis dan dinding belakang kanalis cukup kuat. 1erapi operatif hernia bilateral pada bayi dan anak dilakukan dalam satu tahap. :engingat kejadian hernia bilateral sering terjadi pada anak, kadang dianjurkan eksplorasi kontralateral secara rutin, terutama pada hernia inguinalis sinistra. )ernia bilateral pada orang de6asa dianjurkan dilakukan dalam satu tahap, kecuali ada kontra indikasi.