Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM PEMICUAN SEBAGAI SOLUSI

MOJOLABAN BEBAS BUANG AIR BESAR


SEMBARANGAN
Disusun oleh:
Kelompok 478

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diare pembunuh no.1 untuk kematian bayi di Indonesia
menyumbang 42% dari penyebab kematian bayi usia 0-11 bulan.
PHBS upaya yang penting dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan
diare
MDGs tahun 2010 peningkatan akses masyarakat terhadap jamban sehat
target yang membutuhkan perhatian khusus.
STBM-pemicuan diharapkan dapat melakukan perubahan perilaku BAB
merupakan pintu masuk perubahan perilaku santasi secara menyeluruh
Bagaimana pelaksanaan program
pemicuan dalam mencapai Mojolaban
bebas buang air besar sembarangan?
Rumusan Masalah
Mengetahui pelaksanaan program
pemicuan dalam mencapai Mojolaban
bebas buang air besar sembarangan.
Tujuan
Dokter muda diharapkan dapat mengetahui
pengertian program pemicuan
Dokter muda diharapkan dapat mengetahui
pelaksanaan program pemicuan di lapangan
Manfaat
KEGIATAN YANG DIIKUTI
realistis dari program STBM
- pendekatan agar masyarakat menghentikan kebiasaan BABS
- mau membangun serta menggunakan toilet tanpa subsidi dari
pihak luar.
rancangan kegiatan tahunan 3 tempat Desa Cangkol (4 RT
KK 1861 dengan kurang lebih 150 KK tidak memiliki akses ke
jamban.
P2PL sub Penyehatan Lingkungan (2 orang)
Pra-pemicuan
Observasi PHBS masyarakat mencari informasi-informasi :
KK
Pendidikan & pekerjaan
geografis
Kepemilikan jamban
Ada tidaknya aliran sungai, kolam, rawa.
Persiapan pemicuan & menciptakan suasana kondusif sebelum pemicuan :
Tanggal kunjungan & jumlah peserta.
Kegiatan di lapangan yang meliputi pemberdayaan masyarakat melalui
perubahan perilaku secara kolektif, keluaran yang diharapkan setelah
praktik, dll.
Logistik yang disediakan.
Persiapan Teknis Logistik
alat-alat : kertas A4, spidol, kapur, kertas kecil (biru,hijau, kuning).
Pemicuan
Perkenalan dan penyampaian tujuan
Bina suasana
Identifikasi Istilah
Pemetaan sanitasi
Diskusi Kelompok
Kontrak Sosial/Rencana Kerja Tindak Lanjut
PEMBAHASAN
Pemicuan Puskesmas Mojolaban di Desa Cangkol
Salah satu dari pilar STBM adalah stop buang air besar sembaranganpemicuan
Kemenkes RI Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Diare tidak bisa lepas dari perilaku bersih dan sehat.
Data tahun 2013-2014 Puskesmas Mojolaban diare ,10 besar kasus yang sering ditemui
Kegiatan pra-pemicuan sudah sesuai dengan protap pelaksaannya
Tahapannya:
Observasi PHBS masyarakat
Persiapan pemicuan & menciptakan suasana kondusif sebelum pemicuan
Persiapan Teknis Logistik
Kegiatan pemicuan masyarakat memahami alur penularan
penyakit yang disebabkan kondisi lingkungan yang tidak sehat
Tahapan pemicuan:
perkenalan dan penyampaian tujuan
bina suasana
Identifikasi Istilah
Pemetaan sanitasi
transect walk (tidak dilakukan)
Diskusi :
rasa takut sakit alur kontaminasi
perasaan tidak mampu kaitannya dengan kemiskinan
Rasa jijik simulasi air yang telah terkontaminasi (tidak dilakukan)
rasa malu dan kaitannya dengan privacy (tidak didiskusikan)
takut berdosa(tidak didiskusikan)
Kontrak Sosial kesepakatan dengan menulis di
selembar kertas rencana masyarakat untuk
mengubah kebiasaan buang air besar sembarangan.
No Nama Alamat Pernyataan kesanggupan
1 Ibu Sugiyem Grasak 1/7 5 bulan
2 Ibu Sayati Grasak 2/7 12 bulan
3 Ibu Tri Grasak 3/7 12 bulan
4 Ibu Sarwini Grasak 4/7 12 bulan
5 Ibu Endang Grasak 4/7 12 bulan
6 Ibu Kusyanto Grasak 1/7 12 bulan
7 Ibu Anik Grasak 2/7 12 bulan
8 Ibu Sarjito Grasak 4/7 12 bulan
9 Ibu Sulinem Grasak 4/7 12 bulan
10 Bpk. Sularto Grasak 4/7 2 tahun
11 Bpk. Fadityo Grasak 4/7 2 tahun
12 Ibu Tukiyem Grasak 4/7 1 tahun
13 Bpk Mantep Grasak 4/7 2 bulan
14 Bpk Eko Grasak 4/7 7 bulan
15 Bpk.Sardi Grasak 4/7 8 bulan
16 Bpk. Haryanto Grasak 4/7 2 tahun
17 Bpk.Adfri Grasak 3/7 Belum pasti
18 Bpk. Wito Grasak 2/7 1 tahun
19 Bpk. Agus Grasak 4/7 Belum pasti
Kegiatan pasca pemicuan follow up dan evaluasi kegiatan pemicuan, dilaksanakan
sekitar 2-3 bulan setelahnya
puskesmas akan mendatangi kepala desa untuk menanyakan perubahan warga desa
setelah pemicuan.
Perubahan :
pengetahuan pentingnya perubahan perilaku dan aksesn ke jamban.
motivasi personal
realisasi pembuatan jamban memotivasi sekitarnya
tidak ada perubahan pemicuan ulang.
Indikator keberhasilan pemicuan :
adanya perubahan perilaku masyarakat untuk akses ke jamban,
masyarakat membuat jamban
ada natural leader mengajak dan membimbing masyarakat sekitar untuk
berperilaku BABS
Analisa SWOT
Kekuatan (S)
Ada tim khusus pemicuan.
Ada pelatihan yang diikuti sanitari,
promkes, dan bidan desa.
Kelemahan (W)
Data yang dimiliki Puskesmas kurang
valid
Peluang (O)
Ada kebijakan yang bersifat
nasional Peraturan MenKes
RI no.3 tahun 2014 tentang
STBM.
Adanya bantuan dana
pelaksanaan pemicuan dari
APBD.
Strategi SO
Perlu adanya tim STBM yang
berjenjang terutama di tingkat
kabupaten kota yang dapat
mengkontrol berjalannya program
STBM
Sudah ada dukungan dana dari
pemerintah pusat mengenai program
STBM

Strategi WO
Adanya kebijakan pendanaan program
pendataan
Ancaman (T)
Kurangnya dukungan dari
pemerintah kabupaten
dalam penyelarasan data
kepemilikan jamban.
BABS sudah menjadi
kebiasaan ditambah lagi
tidak adanya natural leader

Strategi ST
Adanya koordinasi dari tim pemicuan
dengan pemerintah kabupaten.
Peraturan pemerintah mengenai
larangan BABS, bagi yang ketahuan
dikenakan denda
Strategi WT
Pemerintah daerah dan DKK harus turut
serta dalam pemicuan sehingga
masyarakat tergugah akan pentingnya
perubahan perilaku atau kebiasaan, tidak
hanya dari pihak kesehatan setempat,
tapi juga pemerintahan kabupaten dan
dinas kesehatan setempat sehingga
pemerintah dapat mengetahui data di
lapangan juga. Selain itu juga dapat
mengalokasikan dana untuk mendukung
Mojolaban bebas buang air besar
sembarangan
PENUTUP
Pemicuan realistis dari pilar STBM-Stop BABS
Pemicuan melibatkan:
pemerintah pemberi kebijakan,
pemerintah kabupaten kota sebagai sumber data
DKK dan tenaga kesehatan dari puskesmas dan bidan desa sebagai fasilitator,
masyarakat sebagai subjek pemicuan.
Pemicuan pendekatan agar masyarakat menghentikan BABS dan mau membangun serta
menggunakan jamban dengan kesadaran masyarakat sendiri tanpa mengharap bantuan
dari luar.
Pemicuan : pra pemicuan, pemicuan dan pasca pemicuan.
Pemicuan di Desa Cangkol, prinsip-prinsip STMB sudah dilaksanakan dan semua tahapan
sudah sesuai dengan pedoman walaupun tidak semua alat-alat digunakan.
Kesimpulan
Saran
natural leader yang dapat membantu keberhasilan proses
pemicuan.
Agar masyarakat mau merubah kebiasaan BABS dapat
diberlakukan sanksi
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan (2009). Riset
kesehatan dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Tim TU (2014). Profil data Puskesmas Mojolaban.
Sukoharjo: Puskesmas Mojolaban.
Ditjen PP-PL (2011). Pedoman pelaksanaan sanitasi total
berbasis masyarakat (STBM). Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Akademika Pusat Kajian Kebijakan Publik Indonesia,
Institute of Development Studies Of University Os Sussex
(2008). Sanitasi total di Indonesia: perlu lebih dari sekedar
proyek. Bekasi: Akademika.
Kamal K, Robert C (2008). Handbook on community-led
total sanitation. UK: Plan International.

Daftar Pustaka
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai