Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare, yang merupakan penyakit berbasis lingkungan, masih merupakan
pembunuh nomor satu untuk kematian bayi di Indonesia dan menyumbang 42%
dari penyebab kematian bayi usia 0-11 bulan. Berdasarkan Riset esehatan Dasar
200!, di Indonesia, sekitar 1"2 ribu balita meninggal setiap tahun atau sekitar 4"0
balita setiap harinya. Data tahun 201# -2014 $uskesmas %o&olaban menun&ukan
diare masuk 10 besar kasus yang sering ditemui di masyarakat. 'ngka ke&adian
pada tahun 201# sebanyak #010 dan data tahun 2014 sampai bulan %ei sebanyak
(!" kasus )Badan $eneliti dan $engembangan esehatan, 200!* $ro+il Data
$uskesmas %o&olaban, 2014,.
Disadari bah-a meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat ber-
$erilaku .idup Bersih dan /ehat )$.B/, merupakan salah satu upaya yang
penting dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan diare dan penyakit-penyakit
berbasis lingkungan lainnya. .asil /tudi Indonesia Sanitation Sector
Development Program (ISSDP) tahun 200", menun&ukkan 4(% masyarakat masih
berperilaku buang air besar ke sungai, sa-ah, kolam, kebun dan tempat terbuka
lainnya. .asil studi 0.1 )200(,, inter2ensi lingkungan melalui modi+ikasi
lingkungan dapat menurunkan risiko penyakit diare sampai dengan !4% )Dit&en
$$-$3, 2011,.
3aporan kema&uan Millenium Development Goals )%D45s, yang
dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2010 mengindikasikan bah-a peningkatan
akses masyarakat terhadap &amban sehat )target %D4s (.6, ini tergolong pada
target yang membutuhkan perhatian khusus. Di sisi lain dengan anggaran
pemerintah yang terbatas maka perlu dilakukan 7ara7ara yang lebih e+ekti+ dan
ino2ati+. %engatasi permasalahan tersebut $emerintah Indonesia melalui
ementerian esehatan Republik Indonesia telah mengembangkan dokumen
/trategi 8asional /anitasi 9otal Berbasis %asyarakat )/9B%, sebagai program
1
nasional dan merupakan salah satu sasaran utama dalam R$:%8 2010-2014, yang
menargetkan bah-a pada akhir tahun 2014, tidak akan ada lagi masyarakat
Indonesia yang melakukan praktik buang air besar sembarangan )B'B/, )Dit&en
$$-$3, 2011* amal dan Robert 6, 200;,.
$endekatan /9B% diadopsi dari hasil u&i 7oba Community Led Total
Sanitation )639/, yang telah sukses dilakukan di beberapa lokasi proyek air
minum dan sanitasi di Indonesia, khususnya dalam mendorong kesadaran
masyarakat untuk mengubah perilaku buang air besar sembarangan )B'B/,
men&adi buang air besar di &amban yang hygiene dan layak melalui program
pemi7uan. .arapannya melalui /9B%-pemi7uan dapat melakukan perubahan
perilaku B'B merupakan pintu masuk perubahan perilaku santasi se7ara
menyeluruh )'kademika, 200;,.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan program pemi7uan dalam men7apai %o&olaban bebas
buang air besar sembarangan<
C. Tujuan
%engetahui pelaksanaan program pemi7uan dalam men7apai %o&olaban bebas
buang air besar sembarangan.
D. Manfaat
1. Dokter muda diharapkan dapat mengetahui pengertian program pemi7uan
2. Dokter muda diharapkan dapat mengetahui pelaksanaan program pemi7uan di
lapangan
2
BAB II
KEIATAN !AN DIIKUTI
egiatan yang dilakukan merupakan bentuk realistis dari program /9B% yang
disebut pemi7uan. $ada program ini akan dilakukan pendekatan dalam proses
pemberdayaan masyarakat yang bertu&uan agar masyarakat menghentikan kebiasaan
buang air besar sembarangan, dan mau membangun serta menggunakan toilet tanpa
subsidi dari pihak luar.
$emi7uan dilakukan sesuai dengan ran7angan kegiatan tahunan. 9ahun ini akan
dilakukan pemi7uan di # tempat, salah satunya adalah Desa 6angkol. $emi7uan
melibatkan puskesmas dari bagian $2$3 sub $enyehatan 3ingkungan yang
beranggotakan 2 orang. egiatan ini dibagi men&adi # tahapan, yakni =
'. $ra-pemi7uan
egiatan pra-pemi7uan meliputi persiapan-persiapan sebelum ke
lapangan. egiatan ini dibagi men&adi beberapa bagian berikut=
1. 1bser2asi $.B/ masyarakat
/ebelum melakukan kegiatan pemi7uan di masyarakat, kami terlebih
dahulu men7ari in+ormasi-in+ormasi yang diperlukan untuk menun&ang
pemi7uan, meliputi =
a. :umlah >ependudukan dibedakan atas kaya, sedang, miskin,
b. $endidikan peker&aan masyarakat setempat,
7. ondisi geogra+is,
d. epemilikan &amban= 7emplung terbuka, 7emplung tertutup,
e. 'da tidaknya aliran sungai, kolam, ra-a.
2. $ersiapan pemi7uan dan men7iptakan suasana yang kondusi+ sebelum
pemi7uan. omponen yang perlu dipersiapkan adalah =
a. 9anggal kun&ungan lapangan dan &umlah peserta.
b. egiatan di lapangan yang meliputi pemberdayaan masyarakat
melalui perubahan perilaku se7ara kolekti+, keluaran yang
diharapkan setelah praktik, dll.
7. 3ogistik yang disediakan.
#. $ersiapan 9eknis 3ogistik
#
/ebelum melakukan pemi7uan, tim pemi7u perlu mempersiapkan alat-
alat yang dibutuhkan, seperti kertas '4, spidol, kapur, serta potongan kertas
ke7il ber-arna )biru?rumah yang dimiliki, hi&au?sumber mata air yang
dimiliki, kuning? &amban yang dimiliki,.
3okasi yang akan di&adikan sasaran pemi7uan adalah Desa 6angkol
yang terdiri dari 4 R9 dengan kepala keluarga kurang lebih 1;"1 dengan
kurang lebih 1@0 kepala keluarga yang tidak memiliki akses ke &amban.
B. $emi7uan
Berikut ini kami &abarkan langkah-langkah yang kami lakukan dalam
kegiatan pemi7uan yang diselenggarakan pada tanggal 24 :uni 2014 &am 10.00
0IB di rumah epala Desa 6angkol, -arga yang diundang adalah -arga yang
belum memiliki &amban. egiatan yang dilakukan adalah=
1. $erkenalan dan penyampaian tu&uan
ami memperkenalkan diri, bah-a kami merupakan suatu tim yang
ingin melihat kondisi sanitasi dari kampung tersebut. ami men&elaskan
bah-a kedatangan kami bukan untuk memberikan penyuluhan apalagi
memberikan bantuan. ami hanya ingin melihat dan mempela&ari bagaimana
kebiasaan masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan
seperti bagaimana masyarakat desa tersebut mendapatkan air bersih,
melakukan kebiasaan buang air besar, dan lain-lain.
2. Bina suasana
$ada tahap ini kami men7oba berdiskusi dengan masyarakat Desa
6angkol terkait dengan kebiasaan dan kebersihan sanitasi mereka. /alah
satunya pertanyaan mengenai kebiasaan buang air besar di &amban, -arga
mengatakan bah-a mereka semua buang air besar di /ungai Benga-an /olo
yang letaknya dekat dengan desa mereka. Dari &a-aban ini mulai digali
mengapa -arga buang air besar di sungai, kebanyakan dari mereka
men&a-ab karena tidak adanya &amban, tidak enak apabila harus menumpang
&amban tetangga, pernah ada &amban umum tapi tidak tera-at, dan mereka
nyaman buang air besar di sungai. /elain itu, &uga ditanyakan mengenai
kasus-kasus in+eksi seperti diare yang sering ter&adi dimasyarakat. /eberapa
4
&auh masyarakat mengetahui salah satu +aktor penyebab ter&adinya diare.
0arga yang hadir rata-rata men&a-ab karena +aktor makanan, seperti
makanan yang terlalu pedas, makanan yang kotor, atau karena kera7unan.
#. Identi+ikasi Istilah
Identi+ikasi istilah dia-ali dengan pertanyaan siapa sa&a -arga yang
buang air besar sembarang, banyak -arga yang menun&uk tangannya.
emudian dilan&utkan dengan pertanyaan mengenai istilah yang mereka
gunakan dalam mengistilahkan B'B. %asyarakat Desa 6angkol menyebut
B'B dengan Abu7alB dan tin&a dengan AeekB.
4. $emetaan sanitasi
%emulai proses pemi7uan, pertama-tama kami menga&ak masyarakat
untuk membuat outline desa, seperti batas desa>dusun, &alan, sungai, dll di
halaman rumah epala Desa 6angkol dengan mengggunakan kapur.
emudian masing-masing -arga meletakan kertas -arna sesuai
kepemilikannya di peta -ilayah 6angkol yang sudah disiapkan sebelumnya.
/elain itu, kami meminta masyarakat untuk menyebutkan tempat B'B di
luar rumahnya, misal numpang di tetangga, atau di sungai. 9im &uga
menanyakan dimana tempat buang B'B apabila dalam kondisi darurat
seperti malam hari, hu&an dan apabila sakit perut.
ami menanyakan pada penduduk, berapa kira-kira &umlah Atin&aB
yang dihasilkan oleh setiap orang setiap harinya. $ada penduduk yang B'B
di sungai, kami tanyakan ke arah mana aliran airnya. $ada penduduk yang
berada di daerah hilir, kami menanyakan dimana mereka mandi. emudian
kami menga&ak masyarakat menghitung &umlah Atin&aB dari masyarakat yang
masih B'B di sembarang tempat per hari, dan kemudian per bulan,
menanyakan kemana kira-kira AperginyaB tin&a tersebut.
@. Diskusi elompok
/etelah melakukan pemetaan dan membuka pemikiran tentang
kebiasaan B'B di sungai, dilan&utkan dengan kegiatan diskusi. %ateri yang
dibahas adalah keinginan penduduk untuk mengubah kebiasaan tersebut
salah satunya dengan menggunakan alur kontaminasi. $enduduk digali
seberapa mereka tahu mengenai penyebab sakit perut dan diare. $enduduk
@
mengetahui bah-a ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sakit perut
yang disebabkan oleh kebiasaan mereka buang air besar sembarangan.
%enurut mereka, tin&a dapat dihinggapi lalat, kemudian lalat tersebut dapat
menempel pada makanan, apabila makanan tersebut dimakan dapat
menyebabkan sakit perut. /elain itu, apabila setelah buang air besar tidak
7u7i tangan, &uga dapat menempelkan sisa tin&a pada makanan.
". ontrak /osial>Ren7ana er&a 9indak 3an&ut )R93,
ontrak sosial dilakukan dengan menuliskan di kertas '4
keingingan -arga atau ren7ana kapan masing-masing -arga akan mulai
merubah kebiasaan buang air besar sembarangan.
"
BAB III
PEMBAHA"AN
Berdasarkan data tahun 201#-2014 $uskesmas %o&olaban menun&ukan diare
masuk 10 besar kasus yang sering ditemui di masyarakat. 'ngka ke&adian pada tahun
201# sebanyak #010 dan data tahun 2014 sampai bulan mei sebanyak (!" kasus. Dapat
disimpulkan bah-a diare merupakan salah satu kasus yang men&adi prioritas dalam
penyelesaiannya.
Diare tidak bisa lepas dari perilaku bersih dan sehat. %akanan dan minuman
yang ter7emari oleh +eses tidak se7ara langsung dapat mengkontaminasi makanan.
%isalnya makanan yang dihinggapi lalat yang menempel pada +eses, kemudian
makanan tersebut dimakan oleh manusia. /elain itu, -arga yang meminum air
bersumber dari sungai yang telah ter7emari +eses &uga dapat mengkontaminasi air
tersebut. Dapat dikatakan bah-a perilaku buang air besar merupakan pintu masuk
perubahan perilaku sanitasi se7ara menyeluruh.
$emerintah Indonesia melalui ementerian esehatan Republik Indonesia telah
mengembangkan dokumen /trategi 8asional /anitasi 9otal Berbasis %asyarakat
)/9B%,. /alah satu dari pilar /9B% adalah stop buang air besar sembarangan. Bentuk
realistis dari program /9B% tersebut adalah pemi7uan. $ada program ini akan
dilakukan pendekatan dalam proses pemberdayaan masyarakat yang bertu&uan agar
masyarakat menghentikan kegiatan buang air besar sembarangan, dan mau membangun
serta menggunakan toilet tanpa subsidi dari pihak luar.
$ada program pemi7uan $uskesmas %o&olaban yang dilakukan di Desa
6angkol, kegiatan pra-pemi7uan sudah sesuai dengan protap pelaksaannya yaitu
meliputi obser2asi $.B/ masyarakat, persiapan pemi7uan dan men7iptakan suasana
yang kondusi+ sebelum pemi7uan serta mempersiapkan hal teknis dan logistik.
1bser2asi yang dilakukan bertu&uan untuk mengali in+ormasi dan data-data dasar terkait
perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat. Data yang dikumpulkan antara lain=
(
&umlah , pendidikan, kondisi geogra+is, kepemilikan &amban, tradisi, sarana dan
prasarana yang ada di masyarakat serta ada tidaknya program sanitasi dalam # tahun
terakhir. egiatan persiapan pemi7uan dan men7iptakan suasana yang kondusi+ sebelum
pemi7uan meliputi koordinasi dengan pemerintah setempat mengenai pentingnya
dilakukan kegiatan pemi7uan di daerah tersebut, pemilihan prioritas lokasi pemi7uan,
dukungan dari tokoh-tokoh utama di masyarakat serta menyusun ren7ana &ad-al dan
kegiatan yang akan dilakukan. $ersiapan teknis dan logistik penting untuk mendukung
proses analisa parsitipati+ yang membantu masyarakat untuk mengenali kondisi
-ilayahnya beserta dengan permasalahan dan potensi yang ada sehingga dapat
membantu masyarakat menemukan solusi se7ara kolekti+ dari masyarakat sendiri.
egiatan berikutnya adalah pemi7uan itu sendiri. Dasar utama pemi7uan adalah
bagaimana masyarakat memahami alur penularan penyakit yang disebabkan kondisi
lingkungan yang tidak sehat, sehingga masyarakat men&adi tahu dengan sendirinya.
3angkah-langkahnya dia-ali dengan perkenalan dan penyampaian tu&uan kemudian
dilan&utkan bina suasana. $ada proses bina suasana masyaraka dia-ali dengan meminta
masyarakat men7eritakan kebiasaan buang air besar mereka, kemudian dilan&utkan
dengan membahas mengenai diare. Cntuk kegiatan bina suasana yang bertu&uan untuk
men7airkan suasana, topik mengenai diare atau terkait sebaiknya dibatasi. /elan&utnya
analisa partisipati+ dan pemi7uan, ada beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan yaitu
pemetaan, transect wal, alur kontaminasi, simulasi air yang telah terkontaminasi, dan
diskusi grup. $ada kegiatan pemi7uan di Desa 6angkol yang dilakukan adalah pemetaan
dilan&utkan dengan diskusi grup. egiatan yang lain tidak dapat dilakukan karena
keterbatasan -aktu. $emetaan bertu&uan untuk mengetahui peta -ilayah B'B. 0arga
6angkol yang hadir pada pemi7uan, hampir semuanya B'B di sungai Benga-an /olo
yang terletak di sebelah desa mereka. /eharusnya dilan&utkan dengan transect wal
untuk melihat dan mengetahui tempat yang paling sering di&adikan tempat B'B dan
menga&ak masyarakat ber&alan ke sana dan berdiskusi di tempat tersebut, diharapkan
masyarakat akan merasa &i&ik dan bagi yang biasa B'B di tempat tersebut diharapkan
akan terpi7u rasa malunya. /elan&utnya adalah kegiatan diskusi grup. Beberapa hal yang
akan dipi7u antara lain rasa &i&ik, rasa malu dan kaitannya dengan privacy, takut sakit,
;
takut berdosa, perasaan tidak mampu dan kaitannya dengan kemiskinan. Diskusi yang
ber&alan saat pemi7uan di Desa 6angkol menyinggung mengenai rasa takut sakit dan
perasaan tidak mampu kaitannya dengan kemiskinan. /ementara yang lainnya belum
didiskusikan. 9erkait dengan rasa takut sakit -arga dia&ak berdiskusi mengenai alur
kontaminasi dengan tu&uan menga&ak masyarakat melihat bagaimana kotoran manusia
dapat dimakan oleh manusia yang lain. $emi7uan kali ini tidak dilakukan simulasi air
yang telah terkontaminasi karena keterbatasan -aktu. /imulasi air ini bertu&uan agar
masyarakat tahu dan merasa &i&ik menggunakan air yang telah terkontaminasi tin&a.
/ehingga mereka mengurungkan niat untuk buang air besar di sungai karena dapat
mengkontaminasi air yang mereka gunakan. /etelah selesai pemi7uan dilakukan
kesepakatan dengan menulis di selembar kertas ren7ana masyarakat untuk mengubah
kebiasaan buang air besar sembarangan. Dari 1! -arga yang hadir, 14 -arga
meren7anakan kurang dari 1 tahun akan mulai merubah perilaku, 2 lainnya lebih dari 1
tahun, 2 sisanya tidak dapat memberi kepastian. esepakatan ini harapannya dapat
mengingatkan masyarakat tentang ren7ana mereka kapan mau merubah perilaku buang
air besar sembarangan.
8o 8ama 'lamat $ernyataan kesanggupan
1 Ibu /ugiyem 4rasak 1>( @ bulan
2 Ibu /ayati 4rasak 2>( 12 bulan
# Ibu 9ri 4rasak #>( 12 bulan
4 Ibu /ar-ini 4rasak 4>( 12 bulan
@ Ibu Dndang 4rasak 4>( 12 bulan
" Ibu usyanto 4rasak 1>( 12 bulan
( Ibu 'nik 4rasak 2>( 12 bulan
; Ibu /ar&ito 4rasak 4>( 12 bulan
! Ibu /ulinem 4rasak 4>( 12 bulan
10 Bpk. /ularto 4rasak 4>( 2 tahun
11 Bpk. Eadityo 4rasak 4>( 2 tahun
12 Ibu 9ukiyem 4rasak 4>( 1 tahun
1# Bpk %antep 4rasak 4>( 2 bulan
14 Bpk Dko 4rasak 4>( ( bulan
1@ Bpk./ardi 4rasak 4>( ; bulan
1" Bpk. .aryanto 4rasak 4>( 2 tahun
1( Bpk.'d+ri 4rasak #>( Belum pasti
1; Bpk. 0ito 4rasak 2>( 1 tahun
!
1! Bpk. 'gus 4rasak 4>( Belum pasti
egiatan pas7a pemi7uan ber+ungsi untuk !ollow up dan e2aluasi kegiatan
pemi7uan yang sudah dilakukan sebelumnya. Indikator keberhasilan pemi7uan antara
lain )1, adanya perubahan perilaku masyarakat untuk akses ke &amban, )2, masyarakat
membuat &amban, )#, di lingkungan tersebut ada natural leader yang dapat menga&ak
dan membimbing masyarakat sekitar untuk berperilaku bebas buang besar sembarangan.
D2aluasi pas7a pemi7uan &uga akan dilakukan sekitar 2-# bulan setelahnya, puskesmas
akan mendatangi kepala desa untuk menanyakan perkembangan desa setelah pemi7uan.
$erubahan dapat berupa perubahan pengetahuan yang mana masyarakat men&adi lebih
tahu mengenai pentingnya &amban. %aka tindakan yang akan dilakukan oleh puskesmas
adalah pemberian moti2asi lagi dan bisa bersi+at personal. 'pabila sudah ada
perkembangan dalam bentuk realisasi pembuatan &amban maka akan diapresiasi dan
diharapkan bisa men&adi 7ontoh dan memoti2asi sekitarnya untuk ikut membuat
&amban. 'pabila tidak ada perubahan dari masyarakat, maka akan dilakukan pemi7uan
ulang.
Berikut ini adalah analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan an7aman dari
program ini.
10
Kekuatan #"$
'da tim khusus pemi7uan.
'da pelatihan yang diikuti
sanitari, promkes, dan bidan
desa.
Kelemahan #%$
Data yang dimiliki $uskesmas
kurang 2alid
Peluang #&$
'da kebi&akan yang
bersi+at nasional
$eraturan %enes RI
no.# tahun 2014
tentang /9B%.
'danya bantuan dana
pelaksanaan pemi7uan
dari '$BD.
"trateg' "&
$erlu adanya tim
/9B% yang ber&en&ang
terutama di tingkat
kabupaten kota yang
dapat mengkontrol
ber&alannya program
/9B%
/udah ada dukungan
dana dari pemerintah
pusat mengenai
"trateg' %&
'danya kebi&akan
pendanaan program
pendataan
11
program /9B%
An(aman #T$
urangnya dukungan
dari pemerintah
kabupaten dalam
penyelarasan data
kepemilikan &amban.
B'B/ sudah men&adi
kebiasaan ditambah
lagi tidak adanya
natural leader
"trateg' "T
'danya koordinasi dari
tim pemi7uan dengan
pemerintah kabupaten.
$eraturan pemerintah
mengenai larangan
B'B/, bagi yang
ketahuan dikenakan
denda
"trateg' %T
$emerintah daerah dan D harus
turut serta dalam pemi7uan
sehingga masyarakat tergugah akan
pentingnya perubahan perilaku atau
kebiasaan, tidak hanya dari pihak
kesehatan setempat, tapi &uga
pemerintahan kabupaten dan dinas
kesehatan setempat sehingga
pemerintah dapat mengetahui data
di lapangan &uga. /elain itu &uga
dapat mengalokasikan dana untuk
mendukung %o&olaban bebas
buang air besar sembarangan
12
BAB I)
PENUTUP
'. esimpulan=
1. $rogram pemi7uan merupakan salah satu bentuk realistis dari pilar /9B%-/top
Buang 'ir Besar /embarangan.
2. $rogram pemi7uan melibatkan beberapa pihak yaitu pemerintah sebagai pemberi
kebi&akan, pemerintah kabupaten kota sebagai sumber data, D dan tenaga
kesehatan dari puskesmas dan bidan desa sebagai +asilitator, masyarakat sebagai
sub&ek pemi7uan.
#. $emi7uan adalah pendekatan dalam proses pemberdayaan masyarakat yang
bertu&uan agar masyarakat menghentikan kebiasaan buang air besar
sembarangan, dan mau membangun serta menggunakan &amban dengan
kesadaran masyarakat sendiri tanpa mengharap bantuan dari luar.
4. $emi7uan terdiri dari # proses yaitu pra pemi7uan, pemi7uan dan pas7a
pemi7uan.
@. $ada kegiatan pemi7uan di Desa 6angkol, prinsip-prinsip /9%B sudah
dilaksanakan dan semua tahapan sudah sesuai dengan pedoman -alaupun tidak
semua alat-alat digunakan.
B. /aran
1. Dalam pelaksanan pemi7uan dapat dipilih natural leader yang dapat membantu
keberhasilan proses pemi7uan.
2. 'gar masyarakat mau merubah kebiasaan buang air besar sembarangan dapat
diberlakukan sanksi bagi yang buang air besar sembarangan.
1#
DA*TAR PU"TAKA
Badan $eneliti dan $engembangan esehatan )200!,. Riset kesehatan dasar. :akarta=
ementrian esehatan RI.
9im 9C )2014,. $ro+il data $uskesmas %o&olaban. /ukohar&o= $uskesmas %o&olaban.
Dit&en $$-$3 )2011,. $edoman pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat )/9B%,.
:akarta= ementrian esehatan RI.
'kademika $usat a&ian ebi&akan $ublik Indonesia, Institute o+ De2elopment /tudies
1+ Cni2ersity 1s /usseF )200;,. /anitasi total di Indonesia= perlu lebih dari
sekedar proyek. Bekasi= 'kademika.
amal , Robert 6 )200;,. .andbook on 7ommunity-led total sanitation. C= $lan
International.
14

Anda mungkin juga menyukai