Anda di halaman 1dari 3

Mendaki gunung itu layaknya pecandu rokok atau narkoba yang ketagihan dan sulit ditinggalakan

serta rasanya ingin lagi, lagi dan lagi, eitssss tapi mendaki gunung gak berefek negatif bagi jiwa dan
raga. Itulah yang menyebabkan saya (Ari) menjadi ketagihan dimulai sejak camping ceria di pet
bocor (kaki gunung welirang) bersama teletubies yang beranggotakan saya katanya si raja PHP, mas
ulum tukang galau, mas romi orang gak jelas, vio si manja dan selalu salah kostum (-.-) dan mbak susi
yang doyan ngasih nasehat dan ngomeli mas ulum dan mas romi tapi untuk camp ceria edisi
pertama mbak susi gak ikut. Camp ceria edisi pertama inilah yang membuat saya kecanduan,
kenapa?? Jawabannya simple ingin lihat bintang dan bulan.
Setelah camp ceria beberapa bulan kemudian saya, mas romi dan mas ulum serta teman mas ulum
merencanakan pergi ke semeru tapi ternyata mas ulum membatalkannya hanya karena ingin kencan
dengan pacarnya, ups pacar? Sekarang udah mantan, hahahahah kapokkkkkk. Akhirnya saya dan
mas romi berencana tetap berangkat meskipun berdua dan berharap nanti bisa gabung dengan tim
lain di pos ranu pane. Tetapi pucuk dicinta ulam pun tiba seseorang teman yang mengenal saya,
hehehe, aneh ya?? Iya mengenal saya bukan karena saya artis tapi saya bisa dibilang orang aneh
yang sering membawa reptile ke kampus. Dan percakapan dilanjut lewat facebook, disinilah saya
dikenalkan dengan teman-teman yang akan menjadi team dalam tracking ke semeru dan salah
satunya 2 sejoli ali dan nikhayatus. Dan bla bal bal bla. Saya singkat karena mau cerita tracking
welirang gan :D
Ok lanjut ke cerita utama, TRACKING TO WELIRANG
Sudah lama kaki ini tidak menginjakkan telapaknya ke tanah yang subur, paru mendapatkan asupan
udara yang segar, mata bermanjakan bintang dan bulan, tangan merasakan dinginnya air murni, dan
punggung merasakan pijatan tas carrier :v membuat saya bolak balik membuka grup pendaki yang
mungkin saya kenal posting mau mendaki gunung. Dan sekali lagi pucuk dicinta ulam pun tiba si Ali
dan nikhayatus yg perna satu team tracking semeru berencana naik ke argopuro tetapi karena jurus
rayuan lembut saya berbelok menjadi ke welirang. Kita tidak bertiga saja tetapi banya teman yang
senasib dengan saya bergabung mereka adalah katon, mas dyon, mas herman, dan om adi serta
rombongan pramuka dari ponpes lamongan. Betapa ramainya rombongan kita, hahahaha
Jumat 13 juni 2014,
pukul 17.00, Rombongan janjian di terminal bungurasih dan naik bus menuju terminal pandaan disini
banyak kejadian menarik salah satunya ada mbak-mbak yang salah masuk bis. Kasihan padahal
awalnya mau ke ponorogo dan mungkin ditipu calo akhirnya naik bus jurusan malang serta
rombongan kita yang ramai sendiri di dalam bus, bagaimana tidaka ramai lah hampir setengah isi
bus adalah pendaki.
Pukul 19.00 sampai di terminal pandaan dan dilanjut dengan angkutan umum alias lyn alias angkot
merah, ditengah perjalan sempat diguyur hujan dan menurunkan semangat saya serta berharap di
atas nanti tidak hujan. Dan tetap berharap tas diatas tidak jatuh. Setengah jam kemudian sampailah
kita di pos pendaftara. Disini pencar-pencar karena ada yang sholat, makan, ke kamar mandi serta
menunggu penenjaga pos pendaftaran.
Tepat pukul 20.00 pendaftaran selesai dan menyempatkan waktu 15 menit untuk berfoto dan
berdoa. Kali ini rombongan memilih jalur disamping pos pendaftaran dan trackong dimulai. Jalur ini
lumayang cepat mungkin sekitar 20 menit kita sampai di pet bocor tapi jalur yang menurut saya
sangat curam dan menghabiskan tenaga karena biasanya saya memakai jalur yg mau menuju kakek
bodo meskipun agak lama tetapi lumayan untuk pemanasan. Di pet bocor istirahat beberapa menit
untuk mengisi air dan menyiapkan senter karena semakin gelap.
20.45 tracking dimulai kembali, medan mulai berbatu dan cukup menghabiskan tenaga karena
curam dan gelap. Disini team dipisah 11 orang boleh jalan terlebih dahulu menuju po 2 kopkopan,
saya, ali dan nikhayatus menemani om adi di belakang karena om adi sendiri tidak mempunyai fisik
yg kuat tetapi tetap semangat meskipun tiap beberapa meter berhenti. Bagi saya patokan tracking
team adalah pada yang terlemah bukan yang terkuat dan memilih menemani dibelakang agar bisa
menyemangati om adi lebih tepatnya membohongi :p.
Merasa sudah sangat dekat saya meminta ijin ke om adi, ali dan nikhayatus untuk berjalan dahulu
untuk membuka tenda serta memasak untuk teman di belakang. ok saya akhirnya tracking sendiri ke
kopkopan dan sampai lah saya di kopkopan lalu membuka tenda serta memasa untuk teman yg
dibelakang tadi. Pukul 03.00 akhirnya om adi, ali dan nikhayatus tiba dan langsung meminum
energen yang sengaja saya masak untuk mereka. Setelah semua diarasa sudah beres dan istirahat
tidur pun dimulai.
Sabtu 14 juni 2014
Bangun, ambil air, sarapan, beres-beres tenda dan persiapan menuju pos 3 pondokan tetapi untuk
kali ini om adi memutuskan untuk tidak ikut dan turun karena kondisi fisik dan jadilah tinggal 14
orang. Tepat pukul 08.00 perjalanan dimulai melewati tanjakan demi tanjakan yag semakin curam
serta ada 1 tanjakan yang bisa dibilang memiliki kemiringan 45
o
dan sangat panjang ayng menguras
tenaga. Kali ini dibagi menjadi 2 team lagi tinggalah saya, ali, nikhayatus, katon, dyon dan herman
karena tidak memburu waktu dan dirasa juga masih terang. Berjalan melewati hutan cemara sesekali
mendengarkan suara burung, kabut yang lewat serta pendaki yang turun. Dan pukul 14.00 sampailah
dipondokan dan ritual pun dimulai dengan mendirikan tenda, mengambil air, masak, dan saya
memilih tidur hahahaha. Bangun ketika sudah agak gelap saya memutuskan untuk memasak doble
mie goreng serta nutrijell jaga-jaga kalau malam lapar. Benar saja ketika tengah malam saya, ali dan
nikhayatus yang 1 tenda merasa lapar dan nutrijell pun jadi sasaran. Kenyang dan tidurpun dimulai
kembali.
Minggu 15 juni 2014
Ritual dimulai kembali dan dilajut dengan menuju puncak welirang, semua di packing masuk ke tas
carrier karena tidak ada yang berjaga di bawah. Ditengah perjalan saya mempunyai ide untuk
menyembunyikan tas carrier di semak-semak dan disetujui oleh team lalu akhirnya kita berjalan
hanya membawa minum dan mie biar enteng tak lama kemudian sampai lah di taman (entah
namanya apa) dan dilanjut menuju puncak disini saya sedikit egois karena mendahului teman-
teman karena dirasa lama menunggu dan dalam benak mungkin mereka sedang foto-foto tapi
memang mereka sedang foto-foto. Sebelum sampai dipuncak saya berjalan dahulu melewati tebing
disini pemandangan indah serta mengerikan dan ada keajaiban saya mendapatkan sinyal dan
langsung telfon ibu saya.
Ok lanjut perjalan menuju puncak, sebelum sampai dipuncak saya sempatkan menyusun sebuah
batu membentuk nama seseorang dan membuat saya semangat untuk sampai ke puncak karena ada
rencana bikin video penembakan disana tapi gak jadi krn kamera udh full memori jadi cuman tulisan
yang bisa yang buat. Dan akhirnya saya menuju puncak welirang di ketinggian 3159 MDPL hampir
sejam mengabadikan momen bersejarah itu. Lalu kita turun menuju persembunyian tas dan menuju
pondokan untuk makan dan mengisi air. Perjalanan dilanjut turun ke kopkopan dan lanjut lagi ke pet
bocor. Perjalanan menuju pet bocor saya dan dyon ditinggal rombongan dan ditengah perjalannan
bertemu seorang pendaki wanita yg turun juga. Setelah sempai di pet bocor saya ketemu wanita tadi
dan rombongannya. Mereka turun terlebih dahulu dilanjut rombongan kita. Ok sampai di pos tretes
ketemu lagi bahakan kita pulang 1 kendaraan menuju surabaya dan saya sempat berkenalan. Pukul
22.30 sampai teminal bungurasih dan dilanjut menuju rumah masing-masing tetapi ini bukanlah
akhir dari perpisahan kita. Ok team ini kita namakan PENSIL (Pendaki Surabaya sidoarjo lamongan
atau Pendaki Asik dan Gokil).

Anda mungkin juga menyukai